Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TENTANG SANITASI JAMBAN: SYARAT, FUNGSI, DAN JENIS-

JENISNYA
“SANITASI DASAR MASYARAKAT PESISIR KEPULAUAN”

Oleh :
Wika Purnama Syair
J1A122325
Kelas F

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT,karena atas berkat dan rahmat-Nya dan

karunianya yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan

makalah ini tepat pada waktunya.Makalah yang berjudul “Sanitasi jamban : syarat, fungsi

dan jenis-jenisnya” menjadi fokus penulisan makalah ini.

Pada kesempatan khusus ini, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada para pengajar yang telah kami terima tugasnya untuk mata kuliah

Hukum Bisnis.

Kami tidaklah sempurna.Selain itu, ini merupakan penyimpangan yang berarti dari

penelitian yang sebenarnya.Oleh karena itu, dengan keterbatasan sumber daya dan waktu,

kami selalu menerima kritik dan saran yang membangun, dengan harapan makalah ini

dapat bermanfaat bagi saya dan pihak lain yang berkepentingan.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................

DAFTAR ISI ..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................

1.1 Latar Belakang ................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................

2.1 Definisi jamban sehat………………………………………………..

2.2 Syarat jamban sehat………………………………………………………..

2.3 Jenis dan fungsi jamban……………………………………………………..

BAB III PENUTUP ....................................................................................................

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sanitasi jamban adalah aspek kritis dalam pembangunan infrastruktur yang sering
kali diabaikan, tetapi memiliki dampak yang sangat signifikan pada kesehatan
manusia dan lingkungan. Masalah sanitasi merupakan tantangan serius di
berbagai negara, terutama di daerah pedesaan dan perkotaan yang kurang
berkembang. Di seluruh dunia, masih ada banyak masyarakat yang tidak memiliki
akses ke jamban yang sehat dan aman, sehingga meningkatkan risiko penyebaran
penyakit dan pencemaran lingkungan.

Makalah ini akan menggali lebih dalam tentang sanitasi jamban, dengan fokus
pada syarat-syarat yang harus dipenuhi agar jamban dianggap sehat, fungsi-fungsi
yang diemban oleh jamban, dan berbagai jenis jamban yang digunakan di berbagai
belahan dunia. Dalam konteks ini, kita akan membahas pentingnya sanitasi
jamban sebagai bagian penting dari infrastruktur sanitasi yang berperan dalam
menjaga kesehatan masyarakat serta kelestarian lingkungan.

Sanitasi jamban bukan hanya tentang penyediaan tempat untuk buang air besar,
tetapi juga melibatkan konsep yang lebih luas termasuk pengelolaan limbah
manusia dengan cara yang aman dan higienis. Dengan begitu, jamban yang tepat
adalah salah satu solusi penting untuk menjaga kesehatan manusia dan
meminimalkan dampak negatif pada alam sekitar. Oleh karena itu, pemahaman
yang lebih mendalam tentang sanitasi jamban adalah langkah yang penting dalam
upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan perbaikan kualitas hidup
bagi banyak orang di seluruh dunia.

Dalam makalah ini, kami akan menguraikan syarat-syarat yang harus dipenuhi
untuk memastikan jamban dianggap sehat, menjelaskan fungsi-fungsi vital yang
diemban oleh jamban, dan mengidentifikasi berbagai jenis jamban yang umum
digunakan di berbagai negara. Semoga makalah ini dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya sanitasi jamban dan
kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

2.2 Rumusan Masalah


1. Definisi jamban sehat
2. Syarat jamban sehat
3. Jenis dan fungsi jamban
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Jamban Sehat


Jamban sehat adalah sebuah fasilitas sanitasi yang dirancang dan
dioperasikan dengan memenuhi berbagai syarat untuk memastikan pengelolaan
tinja manusia secara aman dan higienis. Ini termasuk desain yang tepat, konstruksi
yang baik, penggunaan yang benar, dan pemeliharaan yang teratur. Jamban sehat
memiliki beberapa karakteristik kunci:

Tertutup dan Terpisah: Jamban harus memiliki struktur yang tertutup sepenuhnya,
termasuk penutup atap, dinding, dan pintu yang berfungsi dengan baik. Selain itu,
jamban harus memiliki pemisahan antara tempat duduk (tempat buang air besar)
dan lubang tempat tinja akan jatuh. Pemisahan ini mengurangi kemungkinan
kontaminasi dan penyebaran penyakit.

Kebersihan dan Mudah Dibersihkan: Permukaan dalam jamban harus dirancang


sedemikian rupa sehingga mudah dibersihkan dan dirawat. Dinding yang halus
dan permukaan yang tahan air adalah contoh penting dari karakteristik ini.
Kebersihan jamban harus dipertahankan secara teratur.

Tidak Bocor: Jamban sehat tidak boleh bocor atau merembes. Ini adalah langkah
penting untuk mencegah air tanah dan sumber air lainnya terkontaminasi oleh
tinja manusia.

Ventilasi yang Baik: Jamban sehat harus memiliki ventilasi yang memadai.
Ventilasi membantu menghilangkan bau tak sedap, menjaga udara dalam jamban
tetap segar, dan mengurangi risiko penyebaran penyakit melalui lalat atau udara.

Kepadatan yang Tepat: Jumlah jamban yang tersedia harus memadai untuk jumlah
orang yang menggunakannya. Kepadatan jamban yang tidak memadai dapat
menyebabkan masalah sanitasi yang serius.

Pengelolaan Tinja yang Aman: Jamban sehat harus menyediakan sistem


pengelolaan tinja yang aman dan higienis setelah tinja dikumpulkan. Ini termasuk
pengelolaan tinja yang menghindari kontaminasi lingkungan dan sumber air.

Aksesibilitas dan Inklusivitas: Jamban sehat harus dirancang untuk dapat diakses
oleh semua anggota masyarakat, termasuk orang dengan disabilitas. Ini penting
untuk memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang setara ke fasilitas
sanitasi.

Jamban sehat adalah bagian penting dari upaya untuk meminimalkan risiko
penyebaran penyakit, menjaga kebersihan lingkungan, dan meningkatkan kualitas
hidup masyarakat. Oleh karena itu, pemahaman dan implementasi konsep jamban
sehat menjadi kunci dalam upaya meningkatkan kondisi sanitasi global dan
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

2.2 Syarat Jamban Sehat


Jamban sehat adalah salah satu elemen kunci dalam menjaga kesehatan
masyarakat dan melindungi lingkungan. Untuk memastikan bahwa sebuah
jamban dianggap sehat, beberapa syarat harus dipenuhi:

Tertutup dan Terisolasi: Jamban sehat harus memiliki struktur yang tertutup
sepenuhnya. Ini termasuk atap, dinding, dan pintu yang fungsional. Tujuannya
adalah untuk melindungi pengguna dari cuaca buruk dan juga untuk menjaga
privasi.

Pemisahan yang Efektif: Jamban sehat harus dirancang dengan pemisahan antara
tempat duduk (tempat buang air besar) dan lubang tempat tinja akan jatuh.
Pemisahan ini penting untuk mengurangi kemungkinan kontaminasi silang antara
tinja dan pengguna jamban. Pemisahan juga membantu mencegah penyebaran
penyakit melalui sentuhan atau udara.

Ventilasi yang Baik: Ventilasi yang memadai dalam jamban membantu


menghilangkan bau tak sedap dan menjaga udara dalam jamban tetap segar. Hal
ini juga mengurangi risiko penyebaran penyakit melalui lalat atau udara.

Permukaan yang Mudah Dibersihkan: Interior jamban harus dirancang dengan


permukaan yang halus dan mudah dibersihkan. Ini membantu mencegah
penumpukan kuman dan bakteri yang dapat mengancam kesehatan pengguna.

Pengelolaan Tinja yang Aman: Setelah tinja dikumpulkan dalam jamban, sistem
pengelolaan tinja yang aman harus ada. Ini dapat berupa pengumpulan,
pengangkutan, dan pengolahan tinja agar tidak mencemari lingkungan dan sumber
air.

Tidak Ada Kebocoran: Jamban sehat harus bebas dari kebocoran atau rembesan
yang dapat mengkontaminasi tanah dan air tanah. Ini sangat penting untuk
melindungi kualitas air dan mencegah penyebaran penyakit.

Aksesibilitas Universal: Jamban sehat harus dirancang untuk dapat diakses oleh
semua anggota masyarakat, termasuk orang dengan disabilitas. Ini penting untuk
memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang setara ke fasilitas sanitasi.

Pengelolaan Lumpur Tinja: Dalam jamban yang menggunakan sistem septik tank
atau pengolahan tinja, pengelolaan lumpur tinja (endapan yang terbentuk dari
pengolahan tinja) juga harus diperhitungkan. Lumpur tinja harus diangkut dan
dibuang dengan aman untuk mencegah pencemaran lingkungan.
Pemeliharaan Rutin: Jamban sehat memerlukan pemeliharaan rutin untuk
memastikan semua komponen tetap berfungsi dengan baik. Ini melibatkan
perbaikan dan penggantian bagian yang rusak atau aus.

Sumber Air Bersih: Terakhir, sumber air bersih harus tersedia di dekat jamban
untuk keperluan higiene, seperti pencucian tangan setelah buang air besar.

Kepatuhan terhadap semua syarat-syarat ini sangat penting untuk memastikan


bahwa jamban berfungsi sebagaimana mestinya dalam menjaga kesehatan
pengguna dan melindungi lingkungan. Ketika syarat-syarat ini tidak terpenuhi,
jamban dapat menjadi sumber penyebaran penyakit dan pencemaran lingkungan
yang serius. Oleh karena itu, desain, konstruksi, dan pemeliharaan jamban harus
dipertimbangkan secara cermat dalam upaya untuk mencapai sanitasi yang sehat
dan berkelanjutan

2.3 Jenis Dan Fungsi Jamban


JENIS-JENIS JAMBAN
Di berbagai belahan dunia, berbagai jenis jamban digunakan berdasarkan kebutuhan,
tingkat teknologi, dan ketersediaan sumber daya. Berikut adalah beberapa jenis
jamban yang umum digunakan:

1. Jamban Leher Kendi:


Deskripsi: Jamban leher kendi adalah jamban sederhana yang sering digunakan di daerah
pedesaan. Ini terdiri dari lubang dalam tanah dengan lubang tempat duduk di
atasnya.
Fungsi: Jamban ini mengumpulkan tinja manusia dalam lubang tanah, memisahkannya
dari lingkungan sekitar. Tinja yang terkumpul akan menguraikan secara alami.
Keuntungan: Murah dalam pembangunan dan operasi, cocok untuk daerah dengan akses
terbatas terhadap infrastruktur.
2. Jamban Tungku:
Deskripsi: Jamban tungku memiliki sistem pembakaran yang digunakan untuk
menguraikan tinja menjadi abu, mengurangi risiko kontaminasi.
Fungsi: Tinja dimasukkan ke dalam tungku dan dibakar hingga menjadi abu. Proses ini
menghilangkan kuman dan bakteri serta mengurangi volume limbah.
Keuntungan: Mengurangi risiko pencemaran lingkungan dan menyediakan metode
penghilangan yang aman.
3. Jamban Septik Tank:
Deskripsi: Jamban septik tank menghubungkan toilet dengan sebuah septik tank yang
digunakan untuk memproses tinja secara biologis.
Fungsi: Septik tank menguraikan tinja dengan bantuan mikroorganisme. Air yang
terbebas dari tinja kemudian dapat dibuang dengan aman.
Keuntungan: Mencegah pencemaran lingkungan, cocok untuk rumah-rumah di daerah
perkotaan.
4. Jamban Komposting:
Deskripsi: Jamban komposting menggunakan proses komposting untuk menguraikan
tinja menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk.
Fungsi: Tinja manusia dicampur dengan bahan organik lainnya untuk menghasilkan
kompos yang subur. Ini mengurangi pemborosan limbah dan memproduksi pupuk
alami.
Keuntungan: Ramah lingkungan, mengurangi pembuangan limbah padat, dan
menghasilkan pupuk yang berguna.
5. Jamban Air Flush:
Deskripsi: Jamban air flush mirip dengan toilet yang biasa digunakan di rumah-rumah,
tetapi biasanya menggunakan air sedikit lebih sedikit.
Fungsi: Tinja dilarutkan dalam air dan kemudian dihantar ke sistem pengolahan air
limbah kota.
Keuntungan: Pembersihan yang lebih baik, cocok untuk daerah perkotaan dengan
infrastruktur sanitasi yang lebih baik.

FUNGSI JAMBAN
Jamban memiliki beberapa fungsi penting:

Pengelolaan Limbah: Fungsi utama jamban adalah mengelola tinja manusia dengan aman
dan higienis. Tinja yang dikumpulkan dalam jamban kemudian dapat diolah atau
dibuang dengan aman.

Pencegahan Penyakit: Jamban yang sehat mencegah penyebaran penyakit menular yang
disebabkan oleh kuman, bakteri, dan parasit yang terkandung dalam tinja manusia.

Perlindungan Lingkungan: Jamban yang benar membantu melindungi lingkungan dengan


mencegah pencemaran air dan tanah oleh tinja manusia.

Peningkatan Kualitas Hidup: Akses yang baik ke jamban sehat dapat meningkatkan
kualitas hidup masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak, yang seringkali
terpengaruh oleh kurangnya sanitasi.

Pemilihan jenis jamban yang tepat tergantung pada faktor-faktor seperti ketersediaan
sumber daya, infrastruktur, kondisi lingkungan, dan budaya lokal. Keberhasilan
sanitasi jamban juga sangat bergantung pada pemahaman dan penggunaan yang
benar oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu, pendidikan dan kesadaran akan
sanitasi jamban juga merupakan faktor kunci dalam menjaga kebersihan dan
kesehatan masyarakat.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sanitasi Jamban Penting untuk Kesehatan Masyarakat dan
Lingkungan: Sanitasi jamban adalah unsur penting dalam menjaga kesehatan
masyarakat dan melindungi lingkungan. Dengan menyediakan akses yang
memadai ke fasilitas sanitasi yang sehat, kita dapat mencegah penyebaran
penyakit yang disebabkan oleh kuman dan bakteri dari tinja manusia, serta
mengurangi risiko pencemaran lingkungan.

Syarat Jamban Sehat Adalah Kunci: Untuk memastikan bahwa sebuah


jamban dianggap sehat, syarat-syarat tertentu harus dipenuhi. Ini melibatkan
desain yang baik, pemisahan yang efektif antara tempat duduk dan lubang,
ventilasi yang memadai, permukaan yang mudah dibersihkan, pengelolaan tinja
yang aman, serta aksesibilitas universal. Mematuhi syarat-syarat ini sangat
penting untuk menjaga kualitas dan efektivitas jamban.

Jenis-Jenis Jamban Sesuai dengan Kebutuhan Lokal: Jenis-jenis jamban


yang digunakan beragam sesuai dengan kebutuhan, tingkat teknologi, dan budaya
lokal. Pilihan jenis jamban yang tepat harus mempertimbangkan faktor-faktor ini.
Beberapa jenis jamban yang umum digunakan meliputi jamban leher kendi,
jamban tungku, jamban septik tank, jamban komposting, dan jamban air flush.

Fungsi-Fungsi Jamban Penting: Jamban memiliki beberapa fungsi


penting, termasuk pengelolaan limbah, pencegahan penyebaran penyakit,
perlindungan lingkungan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dengan
menjalankan fungsi-fungsi ini dengan baik, jamban berperan kunci dalam
mencapai sanitasi yang sehat dan berkelanjutan.

Pendekatan Terintegrasi Diperlukan: Untuk meningkatkan sanitasi


jamban secara holistik, pendekatan terintegrasi diperlukan. Hal ini mencakup
edukasi dan kesadaran masyarakat, peran pemerintah dalam penyediaan
infrastruktur sanitasi yang aman, dan kerjasama antara berbagai pihak, termasuk
pemerintah, masyarakat, dan organisasi internasional.

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan


perbaikan kualitas hidup bagi masyarakat di seluruh dunia, sanitasi jamban yang
sehat dan efektif adalah salah satu elemen kunci. Oleh karena itu, penting bagi
kita untuk memahami, mematuhi, dan mempromosikan praktik sanitasi jamban
yang baik. Dengan melakukan hal ini, kita dapat berkontribusi pada upaya
menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan serta meningkatkan kualitas hidup
bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA

World Health Organization (WHO). (2019). Guidelines on Sanitation and Health. WHO
Press.
United Nations Children's Fund (UNICEF). (2020). Progress on Household Drinking
Water, Sanitation and Hygiene 2000-2020. UNICEF.
United Nations Sustainable Development Goals (SDGs). Goal 6: Clean Water and
Sanitation.

Anda mungkin juga menyukai