JENISNYA
“SANITASI DASAR MASYARAKAT PESISIR KEPULAUAN”
Oleh :
Wika Purnama Syair
J1A122325
Kelas F
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT,karena atas berkat dan rahmat-Nya dan
makalah ini tepat pada waktunya.Makalah yang berjudul “Sanitasi jamban : syarat, fungsi
Pada kesempatan khusus ini, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada para pengajar yang telah kami terima tugasnya untuk mata kuliah
Hukum Bisnis.
Kami tidaklah sempurna.Selain itu, ini merupakan penyimpangan yang berarti dari
penelitian yang sebenarnya.Oleh karena itu, dengan keterbatasan sumber daya dan waktu,
kami selalu menerima kritik dan saran yang membangun, dengan harapan makalah ini
Makalah ini akan menggali lebih dalam tentang sanitasi jamban, dengan fokus
pada syarat-syarat yang harus dipenuhi agar jamban dianggap sehat, fungsi-fungsi
yang diemban oleh jamban, dan berbagai jenis jamban yang digunakan di berbagai
belahan dunia. Dalam konteks ini, kita akan membahas pentingnya sanitasi
jamban sebagai bagian penting dari infrastruktur sanitasi yang berperan dalam
menjaga kesehatan masyarakat serta kelestarian lingkungan.
Sanitasi jamban bukan hanya tentang penyediaan tempat untuk buang air besar,
tetapi juga melibatkan konsep yang lebih luas termasuk pengelolaan limbah
manusia dengan cara yang aman dan higienis. Dengan begitu, jamban yang tepat
adalah salah satu solusi penting untuk menjaga kesehatan manusia dan
meminimalkan dampak negatif pada alam sekitar. Oleh karena itu, pemahaman
yang lebih mendalam tentang sanitasi jamban adalah langkah yang penting dalam
upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan perbaikan kualitas hidup
bagi banyak orang di seluruh dunia.
Dalam makalah ini, kami akan menguraikan syarat-syarat yang harus dipenuhi
untuk memastikan jamban dianggap sehat, menjelaskan fungsi-fungsi vital yang
diemban oleh jamban, dan mengidentifikasi berbagai jenis jamban yang umum
digunakan di berbagai negara. Semoga makalah ini dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya sanitasi jamban dan
kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Tertutup dan Terpisah: Jamban harus memiliki struktur yang tertutup sepenuhnya,
termasuk penutup atap, dinding, dan pintu yang berfungsi dengan baik. Selain itu,
jamban harus memiliki pemisahan antara tempat duduk (tempat buang air besar)
dan lubang tempat tinja akan jatuh. Pemisahan ini mengurangi kemungkinan
kontaminasi dan penyebaran penyakit.
Tidak Bocor: Jamban sehat tidak boleh bocor atau merembes. Ini adalah langkah
penting untuk mencegah air tanah dan sumber air lainnya terkontaminasi oleh
tinja manusia.
Ventilasi yang Baik: Jamban sehat harus memiliki ventilasi yang memadai.
Ventilasi membantu menghilangkan bau tak sedap, menjaga udara dalam jamban
tetap segar, dan mengurangi risiko penyebaran penyakit melalui lalat atau udara.
Kepadatan yang Tepat: Jumlah jamban yang tersedia harus memadai untuk jumlah
orang yang menggunakannya. Kepadatan jamban yang tidak memadai dapat
menyebabkan masalah sanitasi yang serius.
Aksesibilitas dan Inklusivitas: Jamban sehat harus dirancang untuk dapat diakses
oleh semua anggota masyarakat, termasuk orang dengan disabilitas. Ini penting
untuk memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang setara ke fasilitas
sanitasi.
Jamban sehat adalah bagian penting dari upaya untuk meminimalkan risiko
penyebaran penyakit, menjaga kebersihan lingkungan, dan meningkatkan kualitas
hidup masyarakat. Oleh karena itu, pemahaman dan implementasi konsep jamban
sehat menjadi kunci dalam upaya meningkatkan kondisi sanitasi global dan
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Tertutup dan Terisolasi: Jamban sehat harus memiliki struktur yang tertutup
sepenuhnya. Ini termasuk atap, dinding, dan pintu yang fungsional. Tujuannya
adalah untuk melindungi pengguna dari cuaca buruk dan juga untuk menjaga
privasi.
Pemisahan yang Efektif: Jamban sehat harus dirancang dengan pemisahan antara
tempat duduk (tempat buang air besar) dan lubang tempat tinja akan jatuh.
Pemisahan ini penting untuk mengurangi kemungkinan kontaminasi silang antara
tinja dan pengguna jamban. Pemisahan juga membantu mencegah penyebaran
penyakit melalui sentuhan atau udara.
Pengelolaan Tinja yang Aman: Setelah tinja dikumpulkan dalam jamban, sistem
pengelolaan tinja yang aman harus ada. Ini dapat berupa pengumpulan,
pengangkutan, dan pengolahan tinja agar tidak mencemari lingkungan dan sumber
air.
Tidak Ada Kebocoran: Jamban sehat harus bebas dari kebocoran atau rembesan
yang dapat mengkontaminasi tanah dan air tanah. Ini sangat penting untuk
melindungi kualitas air dan mencegah penyebaran penyakit.
Aksesibilitas Universal: Jamban sehat harus dirancang untuk dapat diakses oleh
semua anggota masyarakat, termasuk orang dengan disabilitas. Ini penting untuk
memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang setara ke fasilitas sanitasi.
Pengelolaan Lumpur Tinja: Dalam jamban yang menggunakan sistem septik tank
atau pengolahan tinja, pengelolaan lumpur tinja (endapan yang terbentuk dari
pengolahan tinja) juga harus diperhitungkan. Lumpur tinja harus diangkut dan
dibuang dengan aman untuk mencegah pencemaran lingkungan.
Pemeliharaan Rutin: Jamban sehat memerlukan pemeliharaan rutin untuk
memastikan semua komponen tetap berfungsi dengan baik. Ini melibatkan
perbaikan dan penggantian bagian yang rusak atau aus.
Sumber Air Bersih: Terakhir, sumber air bersih harus tersedia di dekat jamban
untuk keperluan higiene, seperti pencucian tangan setelah buang air besar.
FUNGSI JAMBAN
Jamban memiliki beberapa fungsi penting:
Pengelolaan Limbah: Fungsi utama jamban adalah mengelola tinja manusia dengan aman
dan higienis. Tinja yang dikumpulkan dalam jamban kemudian dapat diolah atau
dibuang dengan aman.
Pencegahan Penyakit: Jamban yang sehat mencegah penyebaran penyakit menular yang
disebabkan oleh kuman, bakteri, dan parasit yang terkandung dalam tinja manusia.
Peningkatan Kualitas Hidup: Akses yang baik ke jamban sehat dapat meningkatkan
kualitas hidup masyarakat, terutama perempuan dan anak-anak, yang seringkali
terpengaruh oleh kurangnya sanitasi.
Pemilihan jenis jamban yang tepat tergantung pada faktor-faktor seperti ketersediaan
sumber daya, infrastruktur, kondisi lingkungan, dan budaya lokal. Keberhasilan
sanitasi jamban juga sangat bergantung pada pemahaman dan penggunaan yang
benar oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu, pendidikan dan kesadaran akan
sanitasi jamban juga merupakan faktor kunci dalam menjaga kebersihan dan
kesehatan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sanitasi Jamban Penting untuk Kesehatan Masyarakat dan
Lingkungan: Sanitasi jamban adalah unsur penting dalam menjaga kesehatan
masyarakat dan melindungi lingkungan. Dengan menyediakan akses yang
memadai ke fasilitas sanitasi yang sehat, kita dapat mencegah penyebaran
penyakit yang disebabkan oleh kuman dan bakteri dari tinja manusia, serta
mengurangi risiko pencemaran lingkungan.
World Health Organization (WHO). (2019). Guidelines on Sanitation and Health. WHO
Press.
United Nations Children's Fund (UNICEF). (2020). Progress on Household Drinking
Water, Sanitation and Hygiene 2000-2020. UNICEF.
United Nations Sustainable Development Goals (SDGs). Goal 6: Clean Water and
Sanitation.