Anda di halaman 1dari 18

TUGAS (APLIKASI KOMPUTER)

SANITASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR


PADA RUMAH TANGGA SEDERHANA

OLEH :
TASYA APRIYANI
PO7233322960
1B SANITASI

DOSEN PENHAMPU:
ZULYA ERDA,M.Si

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI DIII SANITASI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya
sehingga makalah dengan judul “Sanitasi air bersi dan air kotor pada rumah
tangga sederhana” dapat selesai. Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi
tugas praktek (Aplikasi komputer) dari ibu Zulya erda Program Studi DIII
Sanitasi. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan
kepada pembaca tentang” Sanitasi air bersih dan air kotor pada rumah tangga
sederhana”
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Zulya erda selaku
Dosen pengampu(Aplikasi komputer). Berkat tugas yang diberikan ini, dapat
menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih
melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Tanjungpinang, (Februari) 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................4
1.2 Pengertian sanitasi menurut para ahli………………………………….4
1.3 Tujuan.....................................................................................................5
1.4 Manfaat..................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 A. Sistem sanitasi bangunan.....................................................................6
a. instalasi/jaringan air bersih………………………………………...6
b. Alat-alat sanitasi air………………………………………………..8
2.2 B.Sistem drainase bangunan……………………………………………..9
a. Instalasi/jaringan air kotor……………………………………….....9
b.perlengkapan drainase……………………………………………..10
2.3 C. Contoh desain sistem sanitasi&drainase…………………………....11
1. Denah instalansi air bersih………………………………………..11
2. Denah instalasi air kotor………………………………………….11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................13
3.2 Saran.......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Apa yang dimaksud dengan sanitasi (sanitation). Secara umum,
pengertian sanitasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh manusia untuk mewujudkan
dan menjamin kondisi lingkungan (terutama lingkungan fisik, yaitu tanah, air,
dan udara) yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Pendapat lain mengatakan arti
sanitasi adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, terutama
penyediaan air minum bersih dan pembuangan limbah yang memadai. Sanitasi dapat
membantu mencegah timbulnya penyakit dengan cara pengendalian faktor-faktor
lingkungan fisik yang berhubungan dengan rantai penularan penyakit. Dengan kata lain,
sanitasi adalah perilaku manusia yang disengaja untuk membudayakan kebiasaan hidup
bersih dan sehat untuk mencegah manusia terkontaminasi langsung dengan bahan-bahan
kotor dan berbahaya dengan harapan bisa menjaga dan memperbaiki tingkat kesehatan
manusia.

1.2 Pengertian sanitasi menurut para ahli


1. Edward Scoot Hopkins
Menurut Edward Scoot Hopkins (1983), pengertian sanitasi adalah cara pengawasan
terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan.
2. Richard Sihite
Menurut Richard Sihite (2000:4), pengertian sanitasi adalah suatu usaha kesehatan
preventif yang menitikberatkan kegiatan kepada usaha kesehatan lingkungan

hidup manusia.

3. Azrul Azwar
Menurut Azrul Azwar MPH, arti sanitasi adalah cara pengawasan terhadap berbagai
faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat.
4. World Health Organization (WHO)
Menurut WHO, pengertian sanitasi adalah pengendalian semua faktor lingkungan fisik
manusia yang dapat menimbulkan akibat buruk terhadap kehidupan manusia, baiisik
maupun mental.

4
5

5. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Menurut KBBI, arti sanitasi adalah usaha untuk membina dan
menciptakan suatu keadaan yang baik di bidang kesehatan, terutama
kesehatan masyarakat

1.3 Tujuan
Pada dasarnya sanitasi bertujuan untuk menjamin kebersihan lingkungan manusia
sehingga terwujud suatu kondisi yang sesuai dengan persyarakat kesehatan. Selain itu, sanitasi
juga bertujuan untuk mengembalikan, memperbaiki, dan mempertahankan kesehatan
manusia. Dengan terwujudnya kondisi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan maka
proses produksi akan semakin baik dan menghasilkan produk yang sehat dan aman bagi
manusia. Secara umum, berikut ini adalah contoh tindakan sanitasi lingkungan:
 Membuat dan mengatur saluran pembuangan air hujan di pinggir jalan.
 Membuat dan mengatur saluran pembuangan limbah rumah tangga (dapur dan kamar
mandi).
 Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
  Penyediaan fasilitas toilet umum yang bersih dan terawat.
  Pengelolaan limbah/ sampah dengan baik, teratur, dan berkesinambungan. Misalnya
dengan memilah sampah plastik, kertas, organik, kaca, dan logam

1.4 manfaat
Sanitasi memberikan banyak manfaat bagi lingkunan manusia, khususnya lingkungan
fisik; tanah, air, dan udara. Secara singkat, berikut ini adalah beberapa manfaat
sanitasi bagi kehidupan manusia:
 Terciptanya kondisi lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi
manusia.
 Mencegah timbulnya penyakit-penyakit menular.
 Mencegah atau meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan.
 Mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya polusi udara, misalnya
bau tidak sedap.
 Menghindari pencemaran lingkungan.
 Mengurangi jumlah persentase orang sakit di suatu daerah
6

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem sanitasi bangunan

Setiap bangunan harus memiliki syarat-syarat teknik kesehatan yang


meliputi:
 
 menjaga kesehatan lingkungan, dan
 mencegah pengotoran lingkungan Dari hal tersebut diatas, maka setiap bangunan harus
dilengkapi dengan:
 Fasilitas penyediaan air bersih
 Fasilitas perlengkapan sanitasi dan saluran pembuangannya. Pada perencanaan sistem
sanitasi bangunan dapat di uraikan lebih lanjut menjadi 2 bagian, yaitu :
- Instalasi / Jaringan Air Bersih
- Alat- alat sanitair

a. Instalasi/jaringan air bersih:


Sumber-sumber air bersih
- Perusahaan air minum (PAM)
- Sumber setempat ( sumur atau mata air artesis)
Persyaratan air bersih untuk Air minum, Mandi, Cuci

- Jernih
- Tidak berwarna
- Tidak berbau
- Kadar bakteri rendah
-  Persyaratan untuk sistem jaringan
- Tidak mengganggu sistem struktur bangunan
- Tidak mengurangi estetika
- Terlindung
- Peralatan saniter memenuhi standar
7

Skema jaringan air bersih dari PAM

Skema jaringan air bersih dari local

Dimensi Pipa pada Jaringan


- Di halaman = 1 1/2” s.d. 2”
 - Menempel dinding bangunan = 1”
 - Menembus bangunan = 1/2” atau 3/4”
 - Ukuran kran = 3/8” , 3/4” dan 1/2”
 
8

Perlengkapan pada Bak Penampung / Tandon

Keuntungan penggunaan tandon adalah dapat menyimpan air / terdapat persediaan air pada
waktu listrik padam / aliran PAM mati. Yang perlu di perhatikan adalah perawatan /
pemeliharaan bak tandon secara periodic

b. Alat-alat sanitasi air


- Bath tub
Untuk mandi, di lengkapi kran air dingin dan kran air panas
- Shower
Untuk Pancuran air mandi
- Closet
Untuk buang air besar / kecil, dengan model jongkok / duduk
- Urinoir
Untuk buang air kecil khusus pria
- Bidet
Untuk buang air kecil khusus wanita
- Wastafel / Lavatory
Untuk Cuci tangan
- Zink
Untuk cuci piring / dapur
9

2. 2 B. Sistem drainase bangunan


Pada perencanaan sistem drainase bangunan dapat diuraikan lebih lanjut
menjadi 2 bagian yaitu:
- Instalasi/ jaringan air kotor
- Perlengkapan drainase

a. Instalasi/jaringan air kotor

Sistem Jaringan
- Sistem Terbuka Untuk air hujan / saluran yang tidak menimbulkan bau
- Sistem Tertutup Untuk saluran yang menimbulkan pencemaran / polusi

Dalam pelaksanaannya untuk saluran tertutup di pisah menjadi 2, yaitu :

 Saluran dari WC >>> Septitank >>> Peresapan

 Saluran dari Kamar Mandi / Dapur / Cuci >>> Peresapan


10

Persyaratan untuk sistem jaringan


- Jaringan tidak boleh langsung masuk ke saluran kota, kecuali saluran air hujan - Sistem harus di
lengkapi trap yang berfungsi sebagai penahan bau dari saluran pembuang - Jaringan di buat
spendek mungkin - Jangan terlalu banyak bangunan -
Belokan tidak boleh tajam < 90⁰
 - Pertemuan dan belokan di beri bak control - Kemiringan saluran Minimal 1 % - Perlu
perawatan secara periodic
 
Saluran air hujan
- Air hujan dari cucuran atap serta ruang terbuka / halaman di salurkan ke saluran kota (jika
sudah tersedia) atau di buatkan peresapan local - Saluran dibuat terbuka agar mudah di
bersihkan - Menggunakan pipa ½ Dia. 20 cm - Sebaiknya di buatkan peresapan tersendiri
sebagai usaha konservasi air tanah - Pada bagian yang terkena sirkulasi diberi / di tutup
dengan pelat beton / kisi
 -  kisi besi beton - Pada pertemuan dan belokan di beri bak control
Riolering
Riolering adalah saluran pembuangan. Dalam bangunan (rumah tinggal) terbagi menjadi dua,
yaitu:
1. Riolering rumah, Yaitu semua jaringan pembuangan di dalam dan diluar rumah serta bak
kontrol dan bak penampungannya, yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemilik/penghuni
bangunan.
2. Riolering kota, Yaitu semua jaringan saluran terbuka dan tertutup, yang menerima
pembuangan dari riolering rumah / bangunan. Sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
wewenang Pemerintah Daerah

b. Perlengkapan drainase

- Peresapan air hujan


- Septic tank
- Peresapan air kotor
11

- Peresapaan model sumur


- Bak kontrol air kotor
- Bak kontrol dari aliran wc
- Bak kontrol dari limbah cuci

2.3 C. Contoh desain sistem sanitasi&drainase

1. Denah instalansi air bersih

2. Denah instalansi air kotor


12

3. Gambar isometrik yang menunjukakan:


Gambar isometric pipa lengkap dengan diameter dan kemiringannya serta alat
plumbing untuk setiap lantai yang berbeda (titpikal), lengkap dengan elevasi dan
peruntukan ruang yang di lalui jalur pipa
13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, maka penulis mampu menyimpulkan bahwa:

Sanitasi Rumah Sederhana


Setiap bangunan harus memiliki syarat-syarat teknik kesehatan yang meliputi:
1. menjaga kesehatan lingkungan, dan
2. mencegah pengotoran lingkungan

-Dari hal tersebut diatas, maka setiap bangunan harus dilengkapi dengan:
1. Fasilitas penyediaan air bersih
2. fasilitas perlengkapan sanitasi dan saluran pembuangannya.

 Air Bersih
Sumber pengadaan air bersih:
1. Air tanah (pompa)
2. jaringan PAM Kebutuhan air bersih untuk bangunan perumahan adalah 100
 –120 liter/ orang/hari. Kebutuhan air bersih untuk rumah tinggal yang utama meliputi:
1. Kamar mandi
2. Washtafel
3. Dapur, dan
4. Cuci Instalasi air bersih meliputi jaringan pipa mendatar dan jaringan pipa vertical, dengan
menggunakan bahan pipa paralon (PVC), atau pipa besi galvanis, dengan ukuran diameter
pipa ½”, ¾” dan 1”
.
Air Kotor
Saluran pembuangan air kotor terbagi menjadi: 1. Air hujan 2. Air Limbah, yang terbagi
lagi menjadi: a. limbah dapur dan mandi cuci b. limbah WC

Riolering
Riolering adalah saluran pembuangan. Saluran pembuangan ini dapat berupa saluran tertutup
atau saluran terbuka.

Septic Tank
Septic tank berguna sebagai bak penampung dan pengolahan untuk mengendapkan kotoran
padat dan membuang air luapannya ke dalam resapan atau (apabila sudah cukup bersih)
kedalam riolering kota. Berdasarkan jumlah penghuni/pengguna bangunan,
volume septic tank adalah sebesar +1 M3/orang

14
15

3.2 Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail didalam menyebutkan perihal makalah di atas bersama sumber sumber yang
lebih banyak yang tentunya mampu di pertanggung jawabkan. Untuk wejangan mampu berisi
kritik atau saran kepada penulis supaya mampu untuk menanggapi terhadap analisis berasal dari
bahasan makalah yang sudah dijelaskan. Untuk bagian paling akhir berasal dari makalah adalah
daftar pustaka.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai