Anda di halaman 1dari 4

RESUME KDKK

“PERAWATAN LUKA DAN GANTI PERBAN POST OP”

NAMA : RIRIN WULANDARI


NIM : PO7224222 2122
KELAS : 1A KEBIDANAN

DOSEN PENGAMPU : RITA RIDAYANI, SST , MKM

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES


KEMENKES TANJUNGPINANG PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
TANJUNGPINANG
TA 2022/2023
PERAWATAN LUKA DAN GANTI PERBAN POST OP

A. Perawatan Luka pada Bedah Kebidanan


1. Pengertian
Adalah Perawatan luka yang dilakukan pada pasien post operasi
2. Tujuan
a. Mencegah infeksi
b. Mempercepat proses penyembuhan luka
c. Merasa nyaman
d. Pemulihan kesehatan fisiologi dan psikologi
a. Faktor yang Mempengaruhi Infeksi Luka Operasi
1) Environment
a) Lamanya waktu tunggu pre operasi di RS
b) Teknik septik antiseptik
c) Ventilasi ruang operasi
2) Pasien
a) Umur
b) Nutrisi dan berat badan
c) Penyakit
d) Obat-obat yang digunakan
b. Prinsip Pencegahan Infeksi Luka Operasi
1) Mengurangi resiko infeksi dari pasien
2) Mencegah transmisi mikroorganisme dari petugas, lingkungan, instrumen dan
pasien itu sendiri
c. Perawatan Infeksi Luka Operasi
1) Pembersihan luka
2) Pembalutan
3) Kondisi pasien stabil
4) Sterilisasi
B. Tindakan Perawatan Luka Bedah

1. Ganti Perban

a. Pengertian Mengganti Perban


Melakukan perawatan pada luka dengan cara mamantau keadaan luka,
melakukan penggatian balutan (ganti verban) dan mencegah terjadinya
infeksi,yiatu dengan cara mengganti balutan yang kotor dengan balutan yang bersih.
b. Tujuan
1) Meningkatkan penyembuhan luka dengan mengabsorbsi cairan dan dapat
menjaga kebersihan luka
2) Melindungi luka dari kontaminasi
3) Dapat menolong hemostatis (bila menggunakan elastis verband)
4) Membantu menutupnya tepi luka secara sempurna
5) Menurunkan pergerakan dan trauma
6) Menutupi keadaan luka yang tidak menyenangkan
c. Indikasi
Pada balutan yang sudah kotor
d. Kontra Indikasi
1) Pembalut dapat menimbulkan situasi gelap, hangat dan lembab sehingga
mikroorganisme dapat hidup
2) Pembalut dapat menyebabkan iritasi pada luka melalui gesekan-gesekan
pembalut.
e. Persiapan Alat
1) Alat-alat steril
a) Pinset anatomis 1 buah
b) Pinset sirugis 1 buah
c) Gunting bedah/jaringan 1 buah
d) Kassa kering dalam kom tertutup secukupnya
e) Kassa desinfektan dalam kom tertutup
f) Sarung tangan 1 pasang
g) Korentang/forcep
2) Alat-alat tidak steril
a) Gunting verban 1 buah
b) Plester
c) Pengalas
d) Kom kecil 2 buah (bila dibutuhkan)
e) Nierbeken 2 buah
f) Kapas alkohol
g) Aceton/bensin
h) Sabun cair anti septik
i) NaCl 9 %
j) Cairan antiseptic (bila dibutuhkan)
k) Sarung tangan 1 pasang
l) Masker
m) Air hangat (bila dibutuhkan)
n) Kantong plastik/baskom untuk tempat sampah
f. Pelaksanaan
1) Memberi salam dan Jelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
2) Dekatkan alat-alat ke pasien
3) Pasang sampiran
4) Mencuci tangan 6 Langkah
5) Pasang masker dan sarung tangan yang tidak steril
6) Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
7) Letakkan pengalas dibawah area luka
8) Letakkan nierbeken didekat pasien
9) Buka balutan lama (hati-hati jangan sampai menyentuh luka) dengan
menggunakan pinset anatomi, buang balutan bekas kedalam nierbeken.
10) Jika menggunakan plester lepaskan plester dengan cara melepaskan ujungnya
dan menahan kulit dibawahnya, setelah itu tarik secara perlahan sejajar dengan
kulit dan kearah balutan. (Bila masih terdapat sisa perekat dikulit, dapat
dihilangkan dengan aceton/ bensin)
11) Bila balutan melekat pada jaringan dibawah, jangan dibasahi, tapi angkat
balutan dengan berlahan
12) Letakkan balutan kotor ke neirbeken lalu buang kekantong plastic, hindari
kontaminasi dengan permukaan luar wadah
13) Kaji lokasi, tipe, jumlah jahitan atau bau dari luka
14) Membuka set balutan steril dan menyiapkan larutan pencuci luka dan obat luka
dengan memperhatikan tehnik aseptic
15) Buka sarung tangan ganti dengan sarung tangan steril
16) Membersihkan luka dengan sabun anti septic atau NaCl 9 %
17) Memberikan obat atau antikbiotik pada area luka (disesuaikan dengan terapi)
18) Menutup luka dengan cara:
a) Balutan kering
- Lapisan pertama kassa kering steril untuk menutupi daerah insisi dan
bagian sekeliling kulit
- Lapisan kedua adalah kassa kering steril yang dapat menyerap
- Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar
b) Balutan basah – kering
- Lapisan pertama kassa steril yang telah diberi dengan cairan fisiologik
untuk menutupi area luka
- Lapisan kedua kasa steril yang lebab yang sifatnya menyerap
- Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar
c) Balutan basah – basah
- Lapisan pertama kassa steril yang telah diberi dengan cairan fisiologik
untuk menutupi luka
- Lapisan kedua kassa kering steril yang bersifat menyerap
- Lapisan ketiga (paling luar) kassa steril yang sudah dilembabkan
dengan cairan fisiologik
19) Plester dengan rapi
20) Buka sarung tangan dan masukan ke dalam nierbeken
21) Lepaskan masker
22) Atur dan rapikan posisi pasien
23) Buka sampiran
24) Evaluasi keadaan umum pasien
25) Rapikan peralatan dan kembalikan ketempatnya dalam keadaan bersih, kering
dan rapi
26) Cuci tangan
27) Dokumentasikan tindakan dalam catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai