Anda di halaman 1dari 5

ANALISA SINTESA 

TINDAKAN KEPERAWATAN
GANTI VERBAN

A. IDENTITAS PASIEN
Inisial Pasien : Tn. I
Umur : 42 Tahun
Rekam Medik : 288892
Ruang : Perawatan penyakit bedah Ad-dhuha Rs.Haji

B. DIAGNOSA MEDIS
Neurofibroma (Post Op)

C. Diagnosa Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Data Subjektif :
 Tn. I mengatakan nyeri pada luka operasi
Data Objektif :
 Klien nampak kesakitan
 Kesadaran klien composmentis dengan GCS: eyes 4: verbal 5: motoric 6
 TTV : (TD: 110/80 mm/hg, N:84 x/m, R:18 x/m, SB:36 C)
Diagnosa keperawatan : Resiko infeksi
D. PENGERTIAN
Mengganti balutan atau verban adalah suatu tindakan keperawatan untuk mengganti
perban perawatan luka untuk mencegah infeksi dengan cara mengganti balutan yang
kotor dengan balutan yang bersih.
Pada prinsipnya dalam merawat luka atau mengganti verban dibutuhkan sterilitas
mengingat luka sangat rentan terhadap masuknya mikroorganisme dan adanya
disintegritas jaringan. Dalammelakukan perawatan luka, dan yang digunakan bervariasi.
Bahan ini disesuaikan dengan kondisi luka kotor, bersih, steril atau terinfeksi.
E. TUJUAN
1. Meningkatkan penyembuhan luka dengan mengabsorpsi cairan dan dapat menjaga
kebersihan luka
2. Melindungi luka dari kontaminasi
3. Dapat menolong hemostatis (bila menggunakan elastis verban)
4. Membantu menutupi tepi luka secara sempurna
5. Menurunkan pergerakan trauma
6. Menutupi keadaan luka yang tidak menyenangkan
F. KEBIJAKAN
1. Balutan yang sudah kotor
2. Pada penderita yang lukanya akan diperiksa oleh dokter dan akan diberi obat
kompres baru
G. KONTRA INDIKASI
1. Balutan dapat menimbulkan situasi gelap, hangat dan lembab sehingga
mikroorganisme dapat hidup
2. Pembalut dapat menyebabkan iritasi pada luka melalui gesekan-gesekan pembalut
H. BAHAN YANG DIGUNAKAN DALAM PERAWATAN LUKA
1. Sodium klorida 0,9% adalah larutan fisiologis yang ada di seluruh tubuh karena
antiseptic ini tidak ada reaksi hipersensitivitas dari sodium klorida.
2. Larutan Povidine-Iodine adalah element non metalik tersedia dalam bentuk garam
yang dikombinasi dalam bentuk lain.
I. PERSIAPAN ALAT
a. Alat steril
1) Pinset anatomis 1 buah
2) Pinset sirugis 1 buah
3) Gunting bedah/jaringan 1 buah
4) Kassa kering dalam kom tertutup secukupnya
5) Kassa desinfektan dalam kom tertutup
6) Sarung tangan 1pasang
7) Korentang/forcep
b. Alat-alat tidak steril
1) Gunting verban 1 buah
2) Plester
3) Pengalas
4) Kom kecil 2 buah (bila di butuhkan0
5) Nierbeken 2 buah
6) Kapas alcohol
7) Sabun cair antiseptic
8) Nacl 9%
9) Cairan antiseptic (bila diperlukan)
10) Sarung tangan 1 pasang
11) Masker
12) Air hangat (bila dibutuhkan)
13) Kantong plastik/baskom untuk tempat sampah
J. PELAKSANAAN
a) Jelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
b) Dekatkan alat-alat ke pasien
c) Pasang sampiran
d) Perawat melakukan cuci tangan 6 langkah
e) Pasang masker dan sarung tangan steril
f) Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
g) Letakan pengalas dibawah area luka
h) Letakkan nierbeken didekat pasien
i) Buka balutan lama (hati-hati jangan sampai menyentuh luka) gunakan
pinset anatomi, buang balutan bekas kedalam nierbeken. Jika
menggunakan plester lepaskan plester dengan cara melepaskan ujungnya
dan menahan kulit bawahnya, setelah itu tarik secara perlahan sejajar
dengan kulit dan kearah balutan
j) Bila balutan melekat pada jaringan bawah, jangan dibasahi tapi angkat
balutan dengan perlahan.
k) Letakkan balutan kotor ke nierbeken lalu buang ke kantong plastic, hindari
kontaminasi dengan permukaan luar.
l) Kaji lokasi, tipe, jumlah jahitan atau bau dari luka
m) Membuka set balutan steril dan menyiapkan larutan pencuci luka dan obat
luka dengan memperhatikan tehnik antiseptik
n) Buka sarung tangan dan ganti dengan sarung tangan steril
o) Membersihkan luka dengan sabun antiseptic atau NaCL 9%
p) Memberikan obat antibiotic atau salep pada daerah luka (sesuaikan terapi)
q) Menutup Luka dengan cara :
1) Balutan kering
 Lapisan pertama kassa kering steril untuk menutupi daerah
insisi dan bagian sekeliling kulit
 Lapisan kedua adalah kassa kering steril yang dapat menyerap
 Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar
2) Balutan basah-kering indikasi untuk membersihkan kotoran atau luka
terinfeksi
 Lapisan pertama kassa steril kering yang telah diberi cairan
steril atau untuk menutupi daerah luka
 Lapisan kedua kassa yang lembab steril yang bersifat menyerap
 Lapisan ketiga kassa kering steril tebal pada bagian luar
 Frekuensi 3-4 kali perhari
3) Balutan basah-basah indikasi untuk menjaga luka tetap bersih dan
mencegah pembentukan eksudat
 Lapisan pertama kassa steril yang telah diberikan cairan
fisiologik dan peras hingga tidak terlalu basah untuk menutupi
luka
 Lapisan kedua kassa kering steril basah untuk menutup luka
 Lapisan ketiga (paling luar) kassa steril yang sudah
dilembabkab dengan cairan fisiologik/larutan salin
 Frekuensi idealnya 2-3 kali per hari
4) Salep antibiotic indikasi digunakan untuk menjaga luka bersih tetap
bersih dan mempercepat penyembuhan
 Oleskan salep ke luka tipi-tipissaja. Tutup dengan kassa kering
 Frekuensi 1-2 kali sehari
r) Plester dengan rapi
s) Buka sarung tangan dan masukkan kedalam nierbeken
t) Atur dan rapikan posisi pasien
u) Buka sampiran
v) Evaluasi keadaan umum pasien
w) Rapikan peralatan dan kembalikan ketempatnya dalam keadaan bersih,
kering dan rapi
x) Perawat cuci tangan
y) Dokumentasikan tindakan dalam catatan keperawatan
K. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
a) Infeksi area bekas jahitan
b) Iritasi pada luka
c) Lakukan dengan berhati-hati selama tindakan dressing luka post op
d) Selama tindakan harus steril dan bersih pastikan area jahitan tidak ada tanda-tanda
infeksi dan tanda-tanda iritasi
L. EVALUASI (HASIL YANG DIDAPAT DAN MAKNANYA)
Hasil : Setelah dilakukan perawatan luka yang ada pada pasien sudah bersih dan mulai
membaik
Makna : Pasien merasa nyaman setelah dilakukan perawatan luka dan tidak terjadi tanda-
tanda infeksi padaluka tersebut
M. DAFTAR PUSTAKA
Sjamsuhidajat, R. dkk. (2010), Buku ajar ilmu bedah. Edisi 3, Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai