Oleh:
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SURABAYA
2023
DAFTAR ISI
COVER..............................................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................3
1.2.2 Tujuan Khusus................................................................................................5
1.3 Manfaat...................................................................................................................5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................6
2.1 Sanitasi Lingkungan..............................................................................................6
2.1.1 Inspeksi Kesehatan Lingkungan....................................................................6
2.1.2 Sanitasi Sekolah...............................................................................................6
2.2 Peraturan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sekolah.........................................8
2.3 Kejadian Penyakit/Kecelakaan di Sekolah..........................................................8
BAB III
METODE.......................................................................................................................10
3.1 Rancangan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (Observasi dan Wawancara). .10
3.2 Lokasi dan Waktu Inspeksi Sanitasi..................................................................10
3.3 Teknik Pengambilan Data...................................................................................11
3.3.1 Prosedur Inspeksi Sanitasi...........................................................................11
3.3.2 Variabel dan Pembobotan Variabel............................................................11
3.3.3 Instrumen Inspeksi Sanitasi Lingkungan...................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13
LAMPIRAN 14
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagian besar penyakit yang terkait dengan kualitas air minum yang buruk,
praktik kebersihan yang tidak memadai, atau sanitasi yang kurang baik. Oleh karena itu,
program sanitasi dan kebersihan yang efektif harus menggabungkan intervensi untuk
mengubah perilaku dengan pemilihan teknologi yang sesuai. Saat seseorang terinfeksi
penyakit seperti kolera, tifus, dan hepatitis A, kotoran mereka dapat mengandung
jumlah besar kuman penyebab penyakit. Kurangnya sanitasi yang aman dapat
menyebabkan berbagai dampak negatif, termasuk penyakit seperti diare, infeksi cacing,
dan stunting, terutama pada anak-anak. Dampak buruk dari sanitasi yang kurang
memadai lebih terasa oleh mereka yang paling rentan dan kurang beruntung, seperti
perempuan dan penyandang disabilitas. Para pekerja sanitasi, yang berperan penting
dalam menjaga layanan sanitasi, sering kali menghadapi risiko kesehatan.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
a. Dapat menerapkan teori yang didapat dalam mata kuliah Sanitasi Lingkungan;
TINJAUAN PUSTAKA
Sanitasi untuk ruang publik atau TTU memiliki spesifikasi untuk ruang
lingkup yang mencakup upaya penjagaan kesehatan lingkungan publik.
Beberapa hal penting dalam ruang lingkup sanitasi TTU adalah berikut:
2. Pengelolaan Sampah
Pengelolan sampah pada ruang publik dapat dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu sampah padat (waste disposal sewage), air kotor (refuse) dan kotoran
manusia (excreta). Tempat penampungan sampah sesuai dengan persyaratan,
jumlah yang cukup dan mudah terjangkau seperti terdapat Saluran Pengolahan
Air Limbah (SPAL)
A. Diare
B. Cacingan
Kecacingan merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing parasit usus dan
dilaporkan jarang menyebabkan kematian namun mampu mempengaruhi kesehatan dan
produktivitas penderita melalui penurunan status gizi. Dampak yang cenderung tanpa
gejala menyebabkan penyakit ini tidak terlihat di antara penyakit lainnya. Kerugian
yang ditimbulkan akibat kecacingan sangat besar dengan mempengaruhi pemasukan
(intake), pencernaan (digestif), penyerapan (absorbsi), dan metabolisme makanan.
Penyakit ini dapat menimbulkan kerugian zat gizi berupa kalori dan protein serta
kehilangan darah (Annida et al., 2019).
C. Tifus
Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh Salmonella
tifoid dan Salmonella paratifoid. Demam tifoid merupakan infeksi akut, biasanya terjadi
pada saluran cerna, dengan gejala demam yang berlangsung lebih dari seminggu dan
dapat mengurangi kesadaran penderitanya. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan
higiene pribadi dan sanitasi lingkungan seperti higiene perorangan yang rendah,
lingkungan yang kumuh, kebersihan tempat-tempat umum (rumah makan, restoran)
yang kurang, serta perilaku masyarakat yang tidak mendukung untuk hidup sehat
(Purnama, 2016).
ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut yang diadaptasi
dari istilah dalam bahasa inggris Acute Respiratory Infection (ARI). Penyakit infeksi
akut yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran napas mulai dari
hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya
seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Penyakit ISPA merupakan penyakit yang
sering terjadi pada anak, karena sistem pertahanan tubuh anak masih rendah. Secara
umum, efek polusi udara pada saluran pernapasan dapat memperlambat, mengeraskan,
bahkan menghentikan bulu hidung, dan iritasi akibat polutan mencegah bulu hidung
untuk membersihkan saluran udara (Purnama, 2016).
BAB III
METODE
Proses pengumpulan data inspeksi sanitasi lingkungan di area kerja SMP Negeri
31 Surabaya dilakukan dengan mengumpulkan data primer. Metode ini mencakup
pengamatan langsung di lokasi tersebut. Observasi dilakukan menggunakan instrumen
inspeksi sanitasi SMP Negeri 31 Surabaya sebagai pedoman dalam menilai kondisi
sanitasi lingkungan di area kerja SMP Negeri 31 Surabaya.
2. Kalkulator
3. Handphone
Andi, S., Nurdiyanah, & Andi, A. P. (2018). Identifikasi Aset Sarana Sanitasi
Dasar Dengan Pendekatan Asset Based Community Development (Abcd) Di Desa
Barugaia Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar. Al-Sihah: Public
Health Science Journal.
Azizah, N. R., Puspikawati, S. I., & Oktanova, M. A. (2018). Inspeksi kesehatan
lingkungan sekolah dasar di kabupaten banyuwangi. JPH RECODE, 2(1), 11-21.
Hijrawati, Tosepu, R., Zainuddin, A., Yasnani, Jumakil, & Nurmaladewi.
(2021). Gambaran Sanitasi Lingkungan dan Penerapan Protokol Kesehatan Masa New
Normal Pada Tenaga Kerja di PT Pelindo IV Cabang Kendari Tahun 2021. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Celebes, 2(3).
Indonesian Public Health. (2022, June 30). Basic of Environmental Sanitation.
http://www.indonesian-publichealth.com/environmental-sanitation/
Nur Afifah, A., & Candraning Diyanah, K. (2021). DESCRIPTION OF
WORKING ENVIRONMENT SANITATION IN THE OFFICE BUILDING OF THE
WARSHIP DIVISION PT PAL INDONESIA (PERSERO). The Indonesian Journal of
Public Health, 16(3). https://doi.org/10.20473/ijph.vl16il.2021.386-396.
Sa'ban, L., Sadat, A., & Nazar, A. (2021). Meningkatkan Pengetahuan
Masyarakat Dalam Perbaikan Sanitasi Lingkungan. Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 10-16. Retrieved from
http://journal.unilak.ac.id/index.php/dinamisia/article/view/4365/2603.
Suparlan. (2012). Pengantar Pengawasan Hygiene Sanitasi Tempat-Tempat
Umum Wisata dan Usaha-Usaha Untuk Umum. Surabaya: Perc Duatujuh.
Tofan, R. F. E. (2022). Sanitasi Lingkungan Perkantoran PT. Kimia Farma Tbk
Kantor Pusat Office Environment Sanitation at PT. Kimia Farma Tbk Head Office
(Doctoral dissertation, Universitas Sahid Jakarta).
Zaman, M. K. (2021). TATALAKSANA KESEHATAN LINGKUNGAN
PUSKESMAS SUNGAI RAYA KABUPATEN INDRAGIRI HILIR. Al-Tamimi
Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sciences), 10(1),
46-49.