“ SANITASI SEKOLAH”
Dosen Pengampu :
Dr. Oksfriani J Sumampow, SPi, M.Kes
Disusun oleh :
KELOMPOK 3 KELAS 5D
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna atas segala berkat
dan tuntunan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Analisis
Kualitas Lingkungan tentang “Sanitasi Sekolah“ ini dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan tentang
Sanitasi di Sekolah, yang dapat menambah ilmu kami sebagai mahasiswa.
Dalam pembuatan makalah kami telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini
dengan baik, namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar ke
depannya dapat diperbaiki.
Kami turut berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu memberikan
saran dan masukan sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Besar harapan kami makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
DAFTAR TABEL..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................
C. TUJUAN...........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................
1. PENGERTIAN SANITASI...............................................................................................
2. PERATURAN YANG MENGATUR STANDAR SANITASI DI SEKOLAH ...............
3. INDIKATOR PENILAIAN SANITASI DI SEKOLAH ..................................................
4. JUMLAH PERTANYAAN YANG MENGUKUR SANITASI DI SEKOLAH .............
5. CARA PERHITUNGAN DAN PEMBAGIAN KELOMPOK..........................................
6. FORM PENILAIAN/KUESIONER SANITASI...............................................................
BAB III PENUTUP................................................................................................................
KESIMPULAN......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
DAFTAR TABEL
1. LATAR BELAKANG
Semua anak Indonesia berhak untuk mendapatkan akses pada lingkungan yang aman,
bersih dan sehat di sekolah. Ketersediaan akses pada Sanitasi Sekolah merupakan prasyarat
terciptanya lingkungan sekolah yang aman, bersih dan sehat. Sayangnya, hingga saat ini,
Sanitasi Sekolah belum menjadi isu prioritas bersama yang perlu mendapatkan perhatian.
Sanitasi sekolah merupakan langkah awal mewujudkan lingkungan belajar yang sehat.
3. TUJUAN
1. Definisi Sanitasi
Sanitasi adalah penjagaan. Sanitasi menurut para ahli merupakan pengawasan terhadap
faktor lingkungan yang dapat menyebabkan penularan penyakit. Menurut WHO sanitasi
adalah usaha untuk mengawasi lingkungan fisik yang dapat berpengaruh terhadap manusia
terutama pada hal- hal yang memepengaruhi efek dan merusak perkembangan fisik,
kesehatan, dan juga kelangsungan hidup. Pengertian- pengertian tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa sanitasi adalah usaha untuk pencegahan suatu penyakit dengan
mengendalikan faktor lingkungan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan manusia
(Isnaini, 2014).
Apa yang dimaksud dengan Sanitasi Sekolah? Sebuah sekolah dapat dikatakan
menerapkan Sanitasi Sekolah yang baik apabila dapat sekolah tersebut dapat memenuhi tiga
aspek yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Pertama, sekolah memenuhi ketersediaan
sarana dan prasarana sanitasi, terutama akses pada sarana air bersih yang aman dari
pencemaran sarana sanitasi (jamband yang berfungsi dan terpisah antara siswa laki-laki dan
perempuan, serta fasilitas cuci tangan pakai sabun. Kedua, sekolah melaksanakan kegiatan
pembiasaan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sekolah, seperti kegiatan Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS) secara rutin dan memastikan pelaksanaan Manajemen Kebersihan Menstruas
MKM) secara konsisten. Ketiga, adanya dukungan manajemen sekolah untuk
mengalokasikan biaya operasional dan pemeliharaan sarana sanitasi dan biaya kegiatan
PHBS.
Gambar 1. Konsep Sanitasi Sekolah
Komponen pendidikan kesehatan dan PHBS dalam program sanitasi sekolah dapat
dijalankan dengan memberikan pengetahuan kesehatan kepada siswa serta menerapkan
kebiasaan PHBS di lingkungan sekolah. Pembelajaran PHBS yang dapat disampaikan di
sekolah terdiri dari cuci tangan pakai sabun, membuang sampah pada tempatnya, air minum
yang aman, gosok gigi secara rutin serta manajemen kebersihan menstruasi
Gambar 2. Diagram Alur Hubungan Antara Input, Output, Outcome dan Impact.
Air minum dari sumber Fasilitasi yang layak, Sarana CTPS (cuci tangan
yang layak dan tersedia di terpisah berdasarkan jenis pakai sabun) lengkap
sekitar sekolah kelamin yang dapat dengan air yang mengalir
digunakan di sekolah dan sabun
Ada sumber air layak (air Ada sarana sanitasi yang Sarana cuci tangan dengan
perpipaan,sumur/mata air layak (wc sentor, cubluk air namun tidak tersedia
terlindungi, penampungan dengan tutup, jamban sabun
air hujan, air dalam composting), namun tidak
kemasan) namun air tidak trpisah brdasarkan jenis
tersedia pada saat survey kelamin dan tdak dapat
digunakan
Tidak ada sumber air atau Tidak ada jamban atau Tidak ada sarana cuci
sumber air tidak layak jamban tidak layak tangan di sekolah, atau ada
(sumur/mata air tidak (cubluk tanpa penutup, sarana cuci tangan tapi
terlindungi,air tangkap dan jamban menggantung dan tidak tersedia air
sumber air permukaan) buang air di sembarang
tempat
Sebenarnya terdapat perhitungan indikator yang lebih rinci untuk akses air, sanitasi (jamban).
dan sarana cuci tangan. Namun dalam buku ini dibatasi pembahasan lebih lanjut sembilan
indikator di atas yakni tiga indikator akses, yaitu akses pada air, jamban dan sarana cuci
tangan. Pada setiap indikator, dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu tidak tersedia, pelayanan
terbatas dan akses dasar.
13 kelompok pertanyaan
a. Lokasi sekolah
b. Konstruksi bangunan
c. Ruang bangunan
d. Kualitas udara ruang
e. Pencahayaan
f. Ventilasi
g. Fasilitas sanitasi sekolah
h. Halaman sekolah
i. Bebas jentik nyamuk
j. Pemeliharaan ruang bangunan
k. Pemeliharaan ventilasi
l. Fasilitas sanitasi
m. Kantin sekolah
6. Form Penilaian/Kuesioner Sanitasi di Sekolah
Gambar 3. Kuesioner Sanitasi di Sekolah
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pada tingkat global, Sanitasi Sekolah merupakan salah satu prioritas pembangunan
yang termasuk ke dalam SDGs tujuan 4a. Tujuan 4a adalah “Membangun dan meningkatkan
fasilitas pendidikan yang ramah anak, dengan beberapa indikator. Tiga indikator diantaranya
adalah akses pada sumber air yang layak, fasilitas jamban yang berfungsi dan terpisah antara
laki-laki dan perempuan, serta akses pada fasilitas cuci tangan dengan ketersediaan sabun
dan air mengalir.
Berdasarkan Analisa data yang ada, maka terdapat beberapa kesimpulan, antara lain:
1. Secara umum kondisi akses pada sumber air yang layak masih rendah. Rata-rata nasional
untuk akses pada sumber air yang layak adalah 65,69%.
2. Akses pada fasilitas jamban yang berfungsi dan terpisah antara laki-laki dan perempuan
sangat rendah. Rata-rata nasional untuk fasilitas jamban yang berfungsi dan terpisah antara
laki-laki dan perempuan adalah 34,12%. Bisa dikatakan, hanya 1 dari 3 sekolah yang
memiliki fasilitas jamban yang sesuai dengan indikator SDGs
3. Perhatian dunia pendidikan pada kesehatan dan kebersihan diri masih rendah. Hanya
64,81% sekolah di Indonesia yang memiliki akses pada fasilitas cuci tangan di sekolah.
4. Secara umum, provinsi DI Yogyakarta adalah provinsi dengan kondisi Sanitasi Sekolahnya
yang terbaik dengan Indeks Sanitasi Sekolah 77.64%. Sedangkan provinsi Papua adalah
provinsi dengan kondisi Sanitasi Sekolah terburuk dengan Indeks Sanitasi Sekolah sebesar
36,63%
5. Kondisi Sanitasi Sekolah pada Jenjang SMK relative paling baik dibandingkan dengan
jenjang lainnya. SMK merupakan jenjang sekolah yang memiliki Indeks Sanitasi Sekolah
yang paling tinggi sebesar 61,62%. Sementara itu, kondisi Sanitasi Sekolah pada jenjang SD
adalah yang terburuk, dibandingkan dengan jenjang lainnya, di mana jenjang SD memiliki
indeks Sanitasi Sekolah sebesar 53,75%.
DAFTAR PUSTAKA