Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

DALAM KOMUNITAS KESEHATAN SEKOLAH

DISUSUN OLEH:
1. ELDA EFTIKA P00320119037
2. NOLA DELEREMA P003201190

DOSEN PEMBIMBING:
Candra Buana,MPH

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PRODI DIII KEPERAWATAN CURUP
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa,berkat rahmat dan karunia
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah keperawatan komunitas ini yang
berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN DALAM KOMUNITAS KESEHATAN
SEKOLAH” dengan tepat waktu.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami, sehingga kami merasa lebih ringan dan lebih mudah menyusun
makalah ini.
Kami menyadari bahwa teknik penyusunan dan materi yang kami sajikan
masih kurang sempurna.Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
mendukung dengan tujuan untuk menyempurnakan makalah ini.

Curup,25 juli 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................1

1.2 Rumusan masalah...............................................................................................2

1.3 Tujuan.................................................................................................................3

BAB II TINJAUAN TEORI.........................................................................................3

2.1 KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH (UKS)......................3

2.1.1 Pengertian...................................................................................................3

2.1.2 Tujuan usaha kesehatan sekolah (UKS).....................................................

2.1.3 Sasaran usaha kesehatan sekolah (UKS)....................................................

2.1.4 Ruang lingkup usaha kesehatan sekolah (UKS).........................................

2.1.5 Peran perawat dalam usaha kesehatan sekolah(UKS)................................

2.2 ASUHAN KEPERAWATAN DALAM KOMUNITAS


KESEHATAN SEKOLAH................................................................................

2.2.1 Pengkajian.................................................................................................

2.2.2 Diagnosa Keperawatan Komunitas...........................................................

2.2.3 Intervensi Keperawatan............................................................................

2.2.4 Implementasi.............................................................................................

2.2.5 Evaluasi.....................................................................................................

BAB III PENUTUP.....................................................................................................

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................

3.2 Saran..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tujuan pembangunan bidang kesehatan adalah terwujudnya derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Dalam kehidupan sosial yang beragam di
masyarakat, keluarga adalah unit sosial terkecil, oleh karena itu diperlukan
upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga terutama kesehatan ibu
dan anak. Masa anak merupakan waktu yang tepat untuk meletakkan landasan
yang kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas.
Lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sekolah merupakan dua
tempat utama yang digunakan oleh seorang anak untuk melakukan aktivitas.
Sekolah merupakan tempat anak-anak belajar, berkreasi, bersosialisasi dan
bermain. Sehingga tidak mengherankan jika sebagian besar waktu mereka
dihabiskan di sekolah. Oleh karena itu, konsep pemberian kesehatan di
sekolah akan lebih efektif terutama pada sasaran target anak sekolah. Jika
ditilik selama ini, peran perawat di sekolah masih sangat minimal. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah kebijakan pemerintah
terhadap pengembangan peran perawat di sekolah juga masih belum ada.
Sehingga yang sering berhubungan dengan perawatan kesehatan sekolah
adalah petugas dari puskesmas
Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak
yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Didalam periode ini didapatkan
banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas kesehatan
anak dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum,
gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar.
Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat
pencapaian presentasi pada peserta didik di sekolah.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan usaha kesehatan sekolah (UKS)?
2. Apa saja tujuan usaha kesehatan sekolah (UKS)?
3. Bagaimana sasaran usaha kesehatan sekolah (UKS)?
4. Bagaimana ruang lingkup usaha kesehatan sekolah (UKS)?
5. Peran perawat dalam usaha kesehatan sekolah(UKS)?
6. Asuhan keperawatan dalam komunitas kesehatan sekolah?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui maksud dengan usaha kesehatan sekolah (UKS)
2. Mengetahui tujuan usaha kesehatan sekolah (UKS)
3. Mengetahui sasaran usaha kesehatan sekolah (UKS)
4. Mengetahui ruang lingkup usaha kesehatan sekolah (UKS)
5. Mengetahui Peran perawat dalam usaha kesehatan sekolah(UKS).
6. Mengetahui Asuhan keperawatan dalam komunitas kesehatan sekolah
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH (UKS)


2.1.1 Pengertian
Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan
pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat
yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan
sekolahnya sebagai sasaran utama. Usaha kesehatan di sekolah juga berfungsi
sebagai lembaga penerangan agar anak tahu bagaimana cara menjaga kebersihan
diri, menggosok gigi yang benar, mengobati luka, merawat kuku, dan juga
memperoleh pendidikan seks yang sehat (Prasasti, 2008)
Usaha kesehatan di sekolah juga merupakan wadah untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin.
Usaha kesehatan di sekolah merupakan perpaduan antara dua upaya dasar, yaitu
upaya pendidikan dan upaya kesehatan, yang pada gilirannya nanti diharapkan
UKS dapat dijadikan sebagai usaha untuk meningkatkan kesehatan anak usia
sekolah pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan (P. Ananto, 2006)
Dapat disimpulkan bahwa yang di maksud dengan UKS adalah usaha
kesehatan sekolah yang di dalam lingkungan sekolah maupun yang di sekitar
lingkungan sekolah, yang sasaranya adalah peserta didik beserta masyarakat
sekolah yang lainya yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
peserta didik sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara
harmonis serta optimal, menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Satu di
antara pelayanan kesehatan komunitas adalah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
dan kelompok khusus. Keduanya merupakan bagian penting dalam keperawatan
komunitas. Usaha kesehatan sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha
kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan
masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta
lingkungan sekolahnya sebagi sasaran utama. Usaha kesehatan di sekolah juga
berfungsi sebagai lembaga penerangan agar anak tahu bagaimana cara menjaga
kebersihan diri, menggosok gigi yang benar, mengobati luka, merawat kuku dan
juga memperoleh pendidikan seks yang sehat ( Prasasti, 2008). Usaha kesehatan
disekolah juga merupakan wadah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin. Usaha kesehatan disekolah
merupakan perpaduan antara dua upaya dasar, yaitu upaya pendidikan dan upaya
kesehatan yang pada gilirannya nanti diharapkan UKS dapat dijadika sebagai
usaha untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis dan
jenjang pendidikan ( P.Anto, 2006).

2.1.2 Tujuan usaha kesehatan sekolah (UKS)


Menurut Suliha dkk (2002: 36) Tujuan UKS secara umum adalah untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini
mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal
dalam rangka pembentukan manusia indonesia yang berkualitas.
Jadi tujuan UKS yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan
hidup sehat peserta didik agar dapat menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup
sehat, baik fisik, mental, maupun sosial serta memiliki daya hayat dan daya
tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, menangani anak didik
yang mengalami kecelakaan ringan, melayani kesehatan dasar bagi anak didik
selama sekolah (pemberian imunisasi), memantau pertumbuhan dan status gizi
anak didik dan sebagainya.

2.1.3 Sasaran usaha kesehatan sekolah (UKS)


Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi peserta didik sebagai
sasaran primer, guru pamong belajar/tutor orang tua, pengelola pendidikan dan
pengelola kesehatan serta TP UKS di setiap jenjang sebagai sasaran sekunder.
Sedangkan sasaran tertier adalah lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra
sekolah/TK sampai SLTA, termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan
perguruan tinggi agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya (Depkes,
2008).. Dengan demikian, akan dapat memberikan pengaruh terhadap kehidupan
keluarga, masyarakat sekitarnya, bahkan masyarakat yang lebih luas lagi. Anak
didik dikemudian hari diharapkan akan memiliki sikap dan kebiasaan hidup
dangan norma-norma kesehatan.
UKS di sekolah dasar adalah ekonomis. Apalagi untuk kepentingan ini masyarakat
(orang tua murid) selalu dilibatkan dalam berbagai bentuk, melalui PGOM
(persatuan guru dan orang tua murid). Menurut Depkes RI (1982: 7) bahwa
peserta didik dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat menengah termasuk
perguruan tinggi beserta lingkungannya merupakan sasaran utama dari pembinaan
UKS. Didalam pembangunan nasional, perhatian terhadap dunia anak-anak tidak
dapat diabaikan. Anak-anak merupakan penerus dalam bidang tenaga kerja,
sehingga pembinaan terhadap golongan ini perlu dimulai sedini mungkin.
Sasaran pelayanan uks adalah seluruh peserta didik dari berbagai tingkat
pendidikan sekolah, mulai dari taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikan agama, pendidikan kejuruan, dan pendidikan khusus
(sekolah luar biasa). Untuk sekolah dasar, UKS diprioritaskan pada kelas satu,
tiga, dan enam karena alasan-alasan berikut :
1) Kelas satu
Merupakan fase penyesuaian dalam lingkungan sekolah yang baru dan
mulai lepas pengawasan dari orang tua. Kemungkinan kontak dengan berbagai
penyebab penyakit lebih besar karena ketidaktahuan dan ketidakmengertian
tentang kesehatan. Di samping itu, kelas satu adalah saat yang baik untuk
diberikan imunisasi ulangan. Pada kelas satu ini dilakukan penjaringan untuk
mendeteksi kemungkinan adanya kelainanyang mungkin timbul sehingga
mempermudah pengawasan untuk jenjang berikutnya.
2) Kelas tiga
Dilaksanan di kelas tiga untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas
satu terhadulu dan langkah selanjutnya akan dilakukan dalam program
pembinaan UKS.
3) Kelas Enam Dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik ke jenjang
selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan
yang cukup.

2.1.4 Ruang lingkup usaha kesehatan sekolah (UKS)


Ruang luang lingkup UKS tercermin dalam tri program atau yang disebut
dengan TRIAS UKS yang meliputi :
a. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan upaya memberikan bimbingan kepada
peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan kemampuan dan keterampilan
peserta didik dalam melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat agar dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik, selain di bidang kesehatan peserta didik
juga dibina dalam bidang kesehatan lingkungan yang merupakan bagian yang
sangat mempengaruhi pembentukan pribadi peserta didik, adanya proses
kenaikan bagi peserta didik maka harus menyelenggarakan kegiatan sosialisasi
setiap tahun sehingga seluruh peserta didik terpapar materi kesehatan dan
kesehatan lingkungan.(Tim Pembina UKS, 2008,33)
Pendidikan kesehatan dilakukan secara intra kurikuler dan ekstra
kurikuler. Kegiatan intra kurikuler adalah melaksanakan pendidikan pada saat
jam pelajaran berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pendidikan
ini tidak hanya diberikan pada saat mata pelajaran Pendidikan Jasmani saja,
namun bisa juga secara integratif pada saat mata pelajaran lainnya disampaikan
kepada peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler adalah melaksanakan
pendidikan di luar jam pelajaran yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah.
Misalnya, melaksanakan penyuluhan tentang, gizi, narkoba, dan sebagainya.
terhadap peserta didik, guru dan orangtua. Melaksanakan pelatihan UKS bagi
peserta didik, guru pembina UKS dan kader kesehatan. Melaksanakan
pendidikan dan kebiasaan hidup bersih melalui program sekolah sehat.(Tim
Pembina UKS,2008,26)
b. Pelayanan Kesehatan
(Tim Pembina UKS,2008, 28-29) Pelaksanaan pelayanan kesehatannya
meliputi kegiatan – kegiatan antara lain:
1) Kegiatan Peningkatan (Promotif), Latihan Keterampilan teknis
pemeliharaan kesehatan dan pembentukan peran serta aktif peserta didik
dalam pelajaran kesehatan, antara lain : Kader Kesehatan Sekolah,
Olahraga, Kesenian, Berkebun dan Lomba.

2) Pembinaan Sarana Lingkungan Sekolah, antara lain :

a) Pembinaaan Warung Sekolah (Kantin)


b) Lingkungan Sekolah yang terpelihara

c) Pembinaan Keteladan berperilaku hidup sehat

3) Kegiatan Pencegahan (Preventif)

4) Memelihara Kesehatan yang bersifat umum dan khusus

5) Penjaringan kesehatan bagi anak

6) Monitoring / memantau peserta didik

7) Usaha Pencegahan Penyakit Menular

8) Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif)

9) Diagnosa Dini

10) Pengobatan pada penyakit

11) P 3 K dan P 3 P

c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat


Pembinaan lingkungan sekolah sehat yang merupakan salah satu unsur
penting dalam membina ketahanan sekolah harus dilakukan, karena lingkungan
kehidupan yang sehat sangat diperlukan untuk meningkatkan kesehatan seluruh
komunitas sekolah serta peningkatan
daya serap siswa dalam proses belajar mengajar Maka pembinaan lingkungan
kehidupan sekolah sehat dilaksanakan melalui 6 K yaitu: Keamanan Keindahan
Kebersihan Kekeluargaan Ketertiban Kerindangan (Tim Pembina UKS 2008,
75-76).

e. Masalah kesehatan yang dapat dikurangi melalui kegiatan usaha kesehatan


sekolah (UKS) antara lain:
1) Imunisasi,

2) Kesehatan gigi,

3) Sanitasi dan air bersih,

4) Masalah gizi dan anemia,

5) Kekerasan dan kecelakaan,


6) Gangguan kesehatan mental

2.1.5 Fungsi Perawat Dalam Usaha Kesehatan Sekolah


1. Memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan
memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di
sekolah.
Adapun rincian kegiatan program promosi kesehatan di sekolah yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Pembagunan sarana air bersih, sanitasi dan fasilitas cuci tangan
termasuk pendidikan menjaga kebersihan jamban sekolah
b. Pendidikan pemakaian dan pemeliharaan jamban sekolah
c. Penggalakan cuci tangan dan sabun
d. Pendidkan tentang hubungan air minum,jamban,praktek kesehan
individu, dan kesehatan masyarakat
e. Program pemberantas cacingan
f. Pendidikan kebersihan saluran pembuangan/SPAL
g. Guru dan murid tentang PHAST
h. Kampanye ” sekolah bersih menambah kesejahteraan murid”
2. Memberikan kontribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki
lingkungan fisik dan sosial sekolah.
3. Menghubungkan program kesehatan sekolah dengan program
kesehatan masyarakat yang lain.

2.1.6 Asuhan Keperawatan di Sekolah

Asuhan keperawatan agregat anak sekolah yang dilakukan di Sekolah menggunakan

pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian status kesehatan anak sekolah,

perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pemberian asuhan

keperawatan melibatkan kader UKS, guru pada institusi pendidikan, anak sekolah dan orang

tua, dan kepala sekolah.


A Pengkajian

Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan pendekatan Community as partner

meliputi : data inti komunitas dan subsystem.

A Data inti komunitas, terdiri dari:

1. Demografi : Jumlah anak sekolah keseluruhan menurut data Monografi untuk usia 6 – 12

tahun jumlah anak sekolah menurut jenis kelamin dan golongan umur

2. Status perkawinan

100% dari anak usia sekolah belum kawin.

2. Nilai, kepercayaan dan agama :

Agama yang dianut oleh anak sekolah

Berdasarkan winshield survey dan data dari monografi didapatkan tidak tersedia

musalah untuk tempat beribadah karena letak SD bersebelahan dengan masjid,

kegiatan keagamaan dilaksanakan di masjid tersebut. Di sekolah terdapat mata

pelajaran Agama.

Sedangkan dari hasil wawancara dengan guru agama, menyatakan bahwa

nilai/norma/budaya yang dianut anak-anak SD baik, kehidupan beragama berjalan

dengan harmonis, dan anak-anak rajin dan antusias dalam mengikuti kegiatan

keagamaan yang dilaksanakan.

a. Data subsystem

Delapan subsistem yang dikaji sebagai berikut :

1. Lingkungan Fisik
Inspeksi : Tipe sekolah permanen, tempatnya strategis dekat dengan jalan raya.

Kebersihan lingkungan sekolah kurang terjaga dengan baik, terdapat 1 kantin di dalam

sekolah yang menjual makanan yang kurang terjamin kebersihannya. Terdapat banyak

penjual makanan di depan gerbang sekolah. Jenis makanan yang dijual tidak terjamin

kebersihannya. Terdapat 2 kamar mandi yang terpisah antara kamar mandi anak laki-laki

dan perempuan. Kondisi terawat dengan baik.

Auskultasi : Hasil wawancara dengan kepala sekolah, bahwa di sekolah

terdapat kegiatan ekstrakulikuler yang sudah lama berjalan seperti olahraga meliputi

sepak bola dan senam, kesenian meliputi tari dan musik dan kegiatan keagamaan seperti

pengajian.

Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang

kurang baik bagi perkembangan anak yaitu orang tua dan lingkungan anak yang

membiasakan tidak menggosok gigi sebelum tidur sehingga kebiasaan ini diikuti oleh

anak usia sekolah.

a. Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial

Pelayanan kesehatan di sekolah terdapat UKS untuk tempat istirahat dan pemeriksaan

bagi anak yang sakit. Selain itu juga terdapat ruang BK (Bimbingan Konseling) untuk

konsultasi siswa.

b. Ekonomi

Berdasarkan hasil wawancara kepada para siswa kebanyakan orang tua para siswa

mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta dan berdagang untuk mencari nafkah.

c. Keamanan dan Transportasi

1. Keamanan
Terdapat satpam sekolah yang membantu anak sekolah menyebrang jalan raya,

akan tetapi ditemukan kebiasaan yang mengancam kesehatan anak usia sekolah :

a) Kebiasaan jajan sembarangan


b) Jenis Jajanan yang dikonsumsi Anak Usia Sekolah
c) Kebiasan menggosok gigi sebelum tidur

2. Transportasi

Jenis transportasi yang digunakan anak-anak SDN IV Wonokromo adalah sepeda,

jalan kaki, dan diantar oleh orang tua.

2. Politik dan pemerintahan

Pada subsystem politik dan pemerintahan bagi anak usia sekolah adalah keikut sertaan

anak dalam organisasi sosial di sekolah serta kebijakan pemerintah terhadap masalah

yang terkait dengan anak usia sekolah. Keikutsertaan anak pada organisasi di sekolah

yaitu mengikuti kegiatan kepramukaan.

3. Komunikasi
a. Komunikasi formal

Media komunikasi yang digunakan oleh anak untuk memperoleh informasi pengetahuan
tentang gosok gigi berasal dari media, para guru dan orang tua.

b. Komunikasi informal

Komunikasi informal yang dilakukan oleh anak usia sekolah meliputi data tentang diskusi
yang dilakukan anak dengan orang tua, peran orang tua dalam menyelesaikan dan
mencegah masalah anak, keterlibatan orang tua dan lingkungan dalam menyelesaikan
masalah anak.

4. Pendidikan

Semua anak bersekolah di sd

5. Rekreasi
Tempat rekreasi yang sering dimanfaatkan anak bersama orang tuanya biasanya ke

Kebun Binatang Surabaya (KBS), taman-taman kota, Pantai Kenjeran, dan Taman Hiburan

Remaja (THR). Untuk pengembangan bakat anak di bidang olah raga dan seni di sekolah

terdapat lapangan sepak bola, sanggar senam, dan tari.

C. Analisa Data

Data Masalah
1. Lingkungan fisik
- Adanya kebiasaan pada
lingkungan anak usia sekolah
yang kurang baik bagi
perkembangan anak yaitu orang Defisit kebersihan diri pada anak usia
tua dan lingkungan anak yang sekolah
membiasakan tidak menggosok
gigi sebelum tidur sehingga
kebiasaan ini diikuti oleh anak
usia sekolah
2. keamanan
- kebiasaan jajan sembarangan Resiko terjadinya kejadian karies gigi pada
- kebiasaan menggosok gigi anak usia sekolah
sebelum tidur
3. Komunikasi
- Komunikasi formal Resiko penyalahgunaan media cetak dan
Anak mengetahui mengenai informasi elekrtonik pada anak untuk memperoleh
trntang gosok gigi sebelum tidur informasi yang tidak sesuai dengan
bersumber dari media khususnya perkembangan
televisi tentang iklan pasta gigi
- Komunikasi informal Ketidakefektifan komunikasi anak dengan
Anak sekolah jarang diskusi dengan orang tua
orang tua untuk menyelesaikan
masalah

2. Diagnosa Keperawatan Komunitas

a Defisit kebersihan diri pada agregat anak usia sekolah b/d kebiasaan pada lingkungan

anak usia sekolah yang kurang baik


b Risiko terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak usia sekolah b/d kebiasaan

anak usia sekolah tidak menggosok gigi sebelum tidur

c Risiko penyalahgunaan media cetak dan elektronik pada anak untuk memperoleh

informasi yang tidak sesuai dengan perkembangannya b/d sumber informasi yang

digunakan anak untuk mengetahui informasi tentang gosok gigi sebelum tidur

bersumber dari media khusunya televisi tentang iklan pasta gigi

d Ketidakefektifan komunikasi anak dengan orang tua b/d anak jarang diskusi dengan

orang tua untuk menyelesaikan masalah


Intervensi Keperawatan

Diagnosa
Tujuan Rencana Tindakan Sasaran Metode
keperawatan
1. Risiko 1. Jangka panjang 1. Lakukan pendekatan Kepala Komunikasi
terjadinya Terbentuknya secara formal dengan sekolah, dan
kejadian
kelompok anak kepala sekolah, guru, guru, dan informasi
karies gigi
usia sekolah dan petugas UKS petugas UKS
pada agregat
anak usia yang peduli
sekolah terhadap
kesehatan gigi
2. Jangka pendek 2. Berikan penyuluhan Kelompok Ceramah dan
- Agregat anak kesehatan tentang karies anak usia diskusi
usia sekolah gigi pada kelompok anak Sekolah
tidak usia sekolah
mengalami 3. Demonstrasikan cara Edukasi dan
karies gigi menggosok gigi dengan Demonstrasi
- Agregat anak baik dan benar pada
usia sekolah kelompok anak usia
mendapatkan Sekolah
pengetahuan 4. Beri kesempatan pada
yang cukup kelompok anak usia
tentang sekolah untuk bersama-
pencegahan sama mempraktikan cara
masalah menggosok gigi dengan
karies gigi baik dan benar
5. Lakukan kerjasama
dengan puskesmas
setempat untuk - Monitoring
melakukan monitoring
terhadap kelompok
anak
usia sekolah
IV. Implementasi

Dx. Keperawatan Hari/tanggal Kegiatan


1. Risiko terjadinya kejadian 1. Melakukan pendekatan secara formal dengan kepala sekolah, guru, dan
karies gigi pada agregat anak petugas UKS.
usia sekolah

2. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang karies gigi pada kelompok


anak usia sekolah.

3. Mendemonstrasikan cara menggosok gigi dengan baik dan benar pada


kelompok anak usia sekolah

4. Memberi kesempatan pada kelompok anak usia sekolah untuk bersama-


sama mempraktikan cara menggosok gigi dengan baik dan benar

5. Melakukan kerjasama dengan puskesmas setempat untuk melakukan


monitoring terhadap kelompok anak usia sekolah
b. Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi meliputi evaluasi proses dan hasil. Evaluasi proses dari pelaksanaan

diagnosa keperawatan pertama peserta terlibat aktif dalam diskusi dan pelaksanaan

kegiatan berjalan sesuai alokasi waktu. Evaluasi hasil yang dapat diketahui adalah melalui

peningkatan pengetahuan kelompok anak usia sekolah tentang cara menggosok gigi

dengan baik dan benar yang dapat dilihat dari antusias anak usia sekolah dalam

mempraktikan cara menggosok gigi dengan baik dan benar.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan
pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan
masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta
lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama.Untuk meningkatkan kesadaran
hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik, dilakukan upaya menanamkan
prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan
istilah tiga program pokok (trias) UKS. Peran perawat kesehatan sekolah yang
paling utama yaitu sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah. Salah
satu fungsi peran perawat sekolah yaitu memberikan pelayanan serta
meningkatkan kesehatan individu dan memberikan pendidikan kesehatan
kepada semua populasi yang ada di sekolah.

3.2 Saran
Saat ini fungsi UKS di sekolah terutama sekolah dasar belumlah
maksimal.diharapkan dengan adanya pengetahuan tentang UKS agar mampu
menciptakan pribadi siswa yang sehat sehingga siswa dapat mengoptimalkan
proses belajar mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Ananto, p.2006. usaha kesehatan sekolah di sekolah dasar dan madrasah


ibtidaiyah.bandung: yrama widya

Departemen kesehatan republik indonesia.2003.pedoman untuk tenaga kesehatan,


usaha kesehatan sekolah di tingkat sekolah dasar.jakarta:depkes RI.

Tim pembina UKS pusat.1996.pedoman pengembangan pembinaan


UKS.jakarta:depkes RI.

Anda mungkin juga menyukai