Dosen Pembimbing
Oleh
KELOMPOK 7
JURUSAN KEPERAWATAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
nikmat,rahmat,dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kelompok
Khusus Pada Keperawatan Komunitas ini.
Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas.Kami berusaha
menyusun makalah ini dengan segala kemampuan,kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan
makalah selanjutnya.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini khususnya kepada Dosen kami yang
telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kelompok 7
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
masyarakat, mengingat jumlahnya yang cukup besar yaitu 23% atau sepertiga dari jumlah
penduduk Indonesia (Pribadi, 2003 dalam Prasetyo, 2014). Berdasarkan Data Badan
Pusat Statistik (BPS) tahun 2017, sebagian besar dari dari populasi anak menempuh
pendidikan di tingkat SD/Madrasah Ibtidaiyah, SLTP/Madrasah Tsanawiyah dan
SMU/Madrasah Aliyah.
Hal ini jelas bahwa adanya permasalahan yang cukup serius yaitu minimnya
kesadaran dan pengetahuan kesehatan dimasyarakat khususnya pada usia
anak.Permasalahan kesehatan tersebut umumnya akan menghambat pencapaian
prestasianak, sehingga dibutuhkan suatu upaya bersama untuk mengatasi permasalahan
tersebut. salah satunya dengan mengembangkan wadah pelayanan kesehatan di sekolah
berupa Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
B. Rumusan Masalah
4
e. Bagaimana pelaksanaan program pokok UKS?
C. Tujuan Penulisan
Penulis memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini baik
berupa tujuan umum maupun khusus. Adapun tujuan-tujuan tersebut antara lain :
Tujuan Umum
Tujuan khusus
5
h. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas
sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup
sehat anak usia sekolah yang ada di sekolah dan perguruan agama.
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah segala usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan kesehatan anak usia sekolah dan lingkungan sekolah serta seluruh warga
sekolah pada setiap jalur, jenis, jenjang pendidikan mulai TK/RA sampai
SMA/SMK/MA.
7
buku pedoman materi kesehatan untuk pegangan guru,dan masih banyak tenaga
kesehatan yang belum dilatih UKS (Kemenkes, 2015).
B. Tujuan UKS
Tujuan umum UKS adalah untuk meningkatkan standar pendidikan serta prestasi
belajar siswa dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta status kesehatan
peserta didik dan juga menciptakan lingkungan yang sehat,sehingga pertumbuhan dan
perkembangan siswa dalam rangka pembentukan manusia seutuhnya dapat berjalan
secara harmonis dan optimal (Widyanto, 2017).
Tujuan khusus UKS adalah untuk menumbuhkan kebiasaan hidup dan sehat serta
meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang mencakup memiliki pengetahuan,
sikap dan keterampilan dalam melaksanakan prinsip hidup sehat sehingga dapat
berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan fisik,mental maupun sosial serta
dapat menangkal pengaruh buruk penyalahgunaan narkotika, obat-obatan, bahan
berbahaya, alkohol (minuman keras), rokok, dan sebagainya (Widyanto, 2017).
C. Sasaran UKS
Pada pedoman Akselerasi KEMENKES 2016 sasaran UKS adalah peserta didik
mulai dari tingkat TK/RA, SD, SMP, SMA/SMK/MA, dan perguruan agama termasuk
pondok pesantren dan kelompok belajar yang setingkat, kepala sekolah, pengajar/guru,
orang tua murid, komite sekolah, masyarakat, pemangku kepentingan, dan pengambil
keputusan/ penentu kebijakan. Sejalan dengan Widyanto (2017) sasaran pembinaan
UKS meliputi peserta didik/siswa-siswi, guru serta petugas kesehatan, pengelola
pendidikan, karyawan sekolah, sarana serta prasana pendidikan dan pelayanan kesehatan
dan lingkungan meliputi lingkungan sekolah, keluarga, serta masyarakat sekitar sekolah.
8
kesehatan, penyelenggaraan program pelayanan kesehatan,serta pembinaan program
lingkungan sekolah/madrasah sehat.
a. penyediaan tenaga
b. sarana
c. prasarana
e. pembinaan lingkungan sekolah sehat baik itu fisik, mental, maupun sosial.
1. Pendidikan Kesehatan
9
Adapun materi pendidikan kesehatan pada kegiatan kurikuler berbeda-beda
disetiap jejang pendidikan peserta didik (Widyanto, 2017).Adapun kegiatan
ekstrakulikuler tidak dimasukan kedalam kurikulum sekolah sehingga pelaksanaanya
diluar jam pelajaran biasa (meliputi kegiatan pada waktu libur) baik di sekolah ataupun di
luar sekolah yang bertujuan menanamkan pada siswa-siswi pola prilaku hidup sehat
(Mubarak & Chayatin, 2009). Pendidikan kesehatan pada kegiatan ekstrakurikuler antara
lain karyawisata siswa, berkemah (persami), penyuluhan terkait personal hygiene,
diskusi, lomba-lomba, bimbingan hidup sehat, apotek sekolah, kebun dan taman sekolah,
kerja bakti, poster atau majalah dinding, kegiatan pramuka, serta piket
sekolah.Pelaksanaan pendidikan kesehatan dilakukan dengan pendekatan individu
maupun kelompok seperti kelompok perkelas, kelompok bebas, dan lingkungan keluarga
(Widyanto, 2017).
2. Pelayanan Kesehatan
a. Kegiatan Promotif
10
dalam pelayanan kesehatan, seperti dokter kecil, palang merah remaja, saka bhakti
husada ataupun kader kesehatan remaja. Selain itu kegiatan promotif merupakan
sarana pembinaan keteladanan yang ada dilingkungan sekolah contohnya pembinaan
kantin sekolah sehat, pembinaan lingkungan sekolah agar terpelihara serta bebas dari
agen pembawa penyakit dan pembinaan keteladanan berprilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS)
b. Kegiatan Preventif
11
Tujuan pembinaan lingkungan kesehatan diantaranya dapat terwujud lingkungan
sehat agar tercapai derajat kesehatan yang paling tinggi sehingga mendukung tercapainya
proses belajar mengajar yang maksimal. Lingkungan sekolah/madrasah dibagi menjadi
dua yaitu lingkungan fisik serta non fisik, adapun yang termasuk lingkungan fisik yaitu
konstruksi ruangan serta bangunan, sarana air bersih beserta sanitasi, halaman sekolah,
pencahayaan, ventilasi, kebisingan, kepadatan kelas, jarak papan tulis, meja dan kursi,
vector penyakit, serta kantin sekolah. Adapun yang termasuk lingkungan non fisik yaitu
perilaku masyarakat sekolah/madrasah itu sendiri seperti perilaku tidak merokok,
perilaku membuang sampah pada tempatnya, perilaku mencuci tangan dengan sabun dan
air bersih yang mengalir, serta perilaku memilih mengkonsumsi makanan jajanan yang
seha
1) prinsip hidup sehat dengan derajat kesehatan peserta didik belum mencapai tingkatan
yang diharapkan
12
8) kurangnya koordinasi dan komitmen dalam penyelenggaraan UKS.Perawat berperan
penting dalam keberhasilan pelaksanaan UKS.
Menurut Effendi dan Makhfudli (2009), perawat berperan sebagai pengelola yang
ditunjuk oleh pihak puskesmas untuk bertanggung jawab sebagai koordinator dalam
mengelola kegiatan UKS, perawat bertugas memberikan penyuluhan kepada peserta
didik yang bersifat umum dan klasikal, atau secara tidak langsung pada saat
melaksanakan pemeriksaan fisik peserta didik secara perorangan, dan perawat juga
berberan sebagai pelaksana yang berperan dalam mengkaji masalah kesehatan dan
keperawatan peserta didik dengan melakukan dan mendokumentasikan asuhan
keperawatan yang dilakukan.
A. Pengertian
Menurut American Asociation of Occupational Health Nursing dalam Utomo
(2015), perawatan kesehatan kerja merupakan penerapan prinsip prinsip keperawatan
dalam memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja dalam segala bidang pekerjaan.
Perawat kesehatan kerja (Occupational Healt Nursing) adalah praktik spesialis
yang ditunjukan dan diberikan kepada para pekerja dan masyarakat pekerja yang
13
difokuskan pada upaya promosi, prevensi, dan restorasi kesehatan pekerja dalam konteks
keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja (AAOHN, 1994).
Menurut Utomo (2015), terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja antara
lain:
14
Menurut Utomo (2015), upaya kesehatan kerja merupakan kegiatan pokok
puskesmas yang ditujukan terutama pada masyarakat pekerja informal di wilayah kerja
puskesmas dalam rangka upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit serta
kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja dengan tujuan
meningkatnya kemampuan tenaga kerja untuk menolong dirinya sendiri sehingga terjadi
peningkatan status kesehatan dan akhirnya peningkatan produktivitas kerja melalui upaya
kesehatan.
a. Sasaran upaya kesehatan kerja diutamakan pada pekerja informal yang merupakan
lebih separuh dari angkatan kerja, seperti: tenaga kerja lepas, terutama petani, nelayan,
penyelam mutiara, perajin industri kecil/industri rumah tangga, pekerja bangunan, kaki
lima, usaha angkutan terutama dikota, pekerja wanita khususnya usia muda dsb.
b. Strategi upaya kesehatan kerja bagi pekerja dan keluarganya dikembangkan secara
terpadu dan menyeluruh dalam pola pelayanan kesehatan puskesmas dan rujukanya. Upaya
kesehatan kerja dilakukan melalui pelayanan kesehatan paripurna dengan penekanan pada:
pelayanan kesehatan kerja, keselamatan kerja, kesehatan lingkungan. Peningkatan upaya
kesehatan kerja dilaksanakan melalui peran serta aktif masyarakat dengan menggunakan
pendekatan PKMD ( Pembangunan Kesehatan masyarakat Desa)
1. Identifikasi masalah:
15
2. Kegiatan peningkatan (promotif) :
d. Perbaikan mesin / alat kerja,kegiatan ini penting terutama pada industri kecil
dan ditujukan untuk mengurangi pemaparan terhadap bahan bahan produksi
dan bahaya kecelakaan akibat kerja dengan perbaikan mesin / alat mekanik.
16
f. Administrasi Pemberian cuti setelah 40 jam bekerja, pemberian waktu
istirahat setelah 3 jam bekerja secara terus menerus dan juga rotasi tempet
kerja untuk mencegah kebosanan.
a. Host (pejamu) :
Pada populasi pekerja yang dikaji umur, jenis kelamin, ras, jenis
pekerjaan, riwayat penyakit,dan kebiasaan/pola sehari-hari,factor
keturunan,imunitas,dan psikis.
b. Lingkungan :
c. Agent :
17
7) Mekanis: gesekan,pukulan,dan tumbukan.
Bila tidak ada keseimbangan interaksi antara host, lingkungan, dan agent maka akan dapat
menyebabkan masalah kesehatan, berikut masalah kesehatan pada pekerja yang dapat
menyebabkan menurunnya produktivitas kerja yaitu :
1) Penyakit umum yang biasa dialami pekerja : TBC, asma, flu / ISPA, diabetes
mellitus, dan lain-lain.
18
6) Peneliti : analisis kesehatan pekerja untuk membantu meningkatkan derajat
kesehatan pekerja yang berhubungan dengan kinerja yang dapat menguntungkan
perusahaan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan pokok
yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan
di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran
utama.Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik,
dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal
dengan istilah tiga program pokok (trias) UKS. Peran perawat kesehatan sekolah yang
paling utama yaitu sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah. Salah satu fungsi
peran perawat sekolah yaitu memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan
individu dan memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di
sekolah.
19
meningkatnya kemampuan tenaga kerja untuk menolong dirinya sendiri sehingga terjadi
peningkatan status kesehatan dan akhirnya peningkatan produktivitas kerja melalui upaya
kesehatan.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Erlisa Candrawati, Esti Widiani. 2015. Pelaksanaan Program UKS Dengan Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat , Jurnal CARE. Vol. 3, No. 1. Malang
Kurnia Hidayat, Argantos. 2020. Peran Usaha Kesehatan Sekolah Sebagai Proses Prilaku Hidup
Bersih dan Sehat Peserta Didik, Jurnal Patriot.Vol. 2 Nomor 2
Muhammad Hasbi, 2017. Startegi Kolaborasi Antara Murid & Guru Dalam Keperawatan
Komunitas, Jurnal Kesehatan Prima. Vol. 11, No. 1. Hal 01-10
Prasetyo. (2014). Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah dalam Upaya Meningkatkan
Derajat Kesehatan Pada Anak Usia SekolahDasar di Lombok Timur. Jurnal Kedokteran Yarsi 22
(2) : 102-113 (2014).
20
Rizkia Puspitasari, Dela Aristi. 2017. Gambaran Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di
Puskesmas Cinere Depok. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. Vol. 06. No. 04
Hertmand, T. Heather. (2015). NANDA International Inc. diagnosis keperawatan : definisi dan
klarifikasi 2015-2017. Jakarta : EGC
Sugeng, B. 2005. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : Haji Masagung
Sumamur. Hygine perusahaan dan kesehatan kerja (HIPERKES). 2009. Jakarta: sugeng seto.
21