Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN MANAJEMEN PUSKESMAS

PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)


DI UPTD PUSKESMAS JAJAWAY
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata ajar Keperawatan Komunitas

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Alda Dwi Anggraeni, S.Kep 4006220016 Friska Dwi Aryani, S.Kep 4006220027
Nadia Salma Nastia, S.Kep 4006220072 Refri Pandita, S.Kep 4006220014
Ilmah Fauziah, S.Kep 4006220003 Riska Divta Safira, S.Kep 4006220005
Insan Rahmanul Bayyan, S.Kep 4006220035 Silvy Hayati, S.Kep 4006220015

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA
FEBRUARI, 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini
yang berjudul “ Laporan manajemen Puskesmas Program Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS)”. Penulisan laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas stase
keperawatan komunitas.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak-pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan dalam penyelesaian laporan
ini. Kemudian, kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Bandung, 05 April
2023

Kelompok 1
BAB I
TEORI URAIAN PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008, Usaha


Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektor dalam
rangka meningkatkan kemampuan hidup sehat selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat
anak usia sekolah yang berada di sekolah. Sekolah yang dimaksud meliputi berbagai jenjang
dan jenis pendidikan. Yaitu TK/RA, SD/ MI/ Paket A, SMP/MTs/Paket B, SMA/ SMK/ MA/
MAK/ Paket C, termasuk jalur pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren (KemenKes,
2017). Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Mendiknas, Menkes, Menag, dan
Mendagri Nomor: 2/P/SKB/2003, Nomor: MA/230B/2003, Nomor: 445-404 Tahun 2003
tanggal 23 Juli 2003 tentang tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah menjadi landasan hukum
utama terciptanya kebijakan tentang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai salah satu
kebijakan pendidikan sebagai upaya untuk mencapai generasi sehat sekolah dikenal dengan
promosi kesehatan sekolah.
Menurut Setiawan & Hidayat (2017) Usaha Kesehatan Sekolah merupakan salah satu
upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada peserta didik (usia
sekolah) yang merupakan hal penting dalam meningkatkan kualitas fisik penduduk. UKS
adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang menjadi beban tugas Puskesmas, yang
ditujukan kepada sekolah-sekolah dengan anak didik serta lingkungan hidupnya, dalam
rangka mencapai keadaan kesehatan anak yang sebaik-baiknya dan sekaligus meningkatkan
prestasi belajar anak sekolah setinggi-tingginya (Budiono & Sulistyowati, 2018). Dari
beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa UKS merupakan upaya pemeliharaan
kesehatan yang ditujukan pada peserta didik usia sekolah, yang meliputi pemeliharaan
kesehatan peserta dan lingkungannya sehingga dapat meningkatkan prestasi peserta didik.
Tujuan UKS adalah meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar didik melalui
peningkatan perilaku hidup bersih jasmani dan rohani sehingga anak didik dapat tumbuh
berkembang secara optimal seiring kemandirian dalam beraktifitas dan pada akhirnya
menjadi manusia yang lebih berkualitas (Candrawati & Widiani, 2015). Menurut Lubis
(2016) Tujuan UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta
didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dan derajat kesehatan peserta
didik maupun warga sekolah serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi:
a) Sasaran Primer : Peserta didik
b) Sasaran Sekunder :Guru, pamong belajar/ tutor, komite sekolah/orang tua, pengelola
pendidikan dan pengelola kesehatan, serta TP UKS disetiap jenjang
c) Sasaran Tertier : Lembaga pendidikan mulai dari tingkat prasekolah sampai pada sekolah
lanjutan tingkat atas, termasuk 13 satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan agama
beserta lingkungannya.
BAB II
URAIAN PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
DI PUSKESMAS JAJAWAY

A. KEBIJAKAN
Sebagaimana tercantum dalam peraturan bersama antara Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Menteri
Agama Republik Indonesia, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
6/X/PB/2014, Nomor 73 Tahun 2014, Nomor 41 Tahun 2014, Nomor 81 Tahun 2014
tentang “Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah”
Menetapkan :
1. Ketentuan Umum
a) Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah yang selanjutnya disingkat UKS/M
adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia
sekolah pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan.
b) Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis.
c) Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang,
dan jenis pendidikan tertentu.
d) Tim Pembina UKS/M, selanjutnya disingkat TP UKS/M adalah organisasi
yang menangani UKS/M, baik ditingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota dan
kecamatan.
e) Tim Pelaksana UKS/M adalah organisasi yang melaksanakan UKS/M yang
berkedudukan di sekolah
f) Sekretariat TP UKS/M adalah perangkat organisasi TP UKS/M.
2. Tujuan dan Sasaran
UKS/M bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar
peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat, sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan pekembangan yang harmonis peserta didik.
3. Sasaran UKS/M dalam Peraturan Bersama ini meliputi :
a) Peserta didik
b) Pendidik
c) Tenaga kependidikan
d) Masyarakat sekolah
4. Kegiatan pokok UKS/M dilaksanakan melalui Trias UKS/M terdiri dari :
a) Pendidikan kesehatan
b) Pelayanan kesehatan
c) Pembinaan lingkungan sekolah sehat
5. Pelaksanaan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud meliputi :
a) Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
b) Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan berkala
c) Pemeriksaan dan perawatan gigi dan mulut
d) Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
e) Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)/pertolongan pertama pada
penyakit (P3P)
f) Pemberian imunisasi
g) Tes kebugaran jasmani
h) Pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
i) Pemberian tablet tambah darah
j) Pemberian obat cacing
k) Pemanfaatan halaman sekolah sebagai taman obat keluarga (TOGA)/apotek
hidup
l) Penyuluhan kesehatan dan konseling
m) Pembinaan dan pengawasan kantin sehat
n) Informasi gizi
o) Pemulihan pasca sakit
p) Rujukan kesehatan ke puskesmas/rumah sakit.
6. Pembinaan lingkungan sekolah sehat sebagaimana dimaksud meliputi :
a) Pelaksanaan kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban, keamanan,
kerindangan, dan kekeluargaan (7K)
b) Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan termasuk bebas asap
rokok, pornografi, narkotika psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA),
dan kekerasan
c) Pembinaan kerja sama antar masyarakat sekolah
7. Kelancaran pelaksanaan Trias UKS/M sebagaimana dimaksud meliputi :
a) Ketenagaan
b) Pendanaan
c) Sarana prasarana
d) Manajemen
e) Penelitian dan pengembangan.

B. PROGRAM YANG DIJALANKAN DI PUSKESMAS


1. Konsep Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Usaha Kesehatan Sekolah atau yang biasa disingkat UKS adalah upaya
pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana,
terarah dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan,
mengembangkan, dan membimbing untuk menghayati, menyenangi, dan
melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014
kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
peserta didik dalam lingkungan yang sehat, sehingga peserta didik dapat tumbuh
dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia
yang berkualitas. Sedangkan berdasarkan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, Usaha Kesehatan Sekolah adalah segala usaha yang dilakukan
untuk meningkatkan kesehatan peserta didik pada setiap jalur, jenis dan jenjang
pendidikan mulai dari TK/RA sampai SMA/SMK/MA (Depkes,2017).
2. Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
a) Man
Manusia atau man adalah unsur manajemen yang pertama, manusia
atau setiap individu yang memegang peran penting pada suatu manajemen
disetiap bidangnya baik itu industri maupun ekonomi. Segala sesuatu yang
terkait pada perencanaan dan pelaksanaan produksi sangat bergantung pada
manusia atau setiap individunya.
Jumlah man atau manusia yang bertugas pada bagian UKS hanya
terdiri dari 1 orang penanggung jawab dan tidak terdapat anggota lainnya.
Namun saat pelaksanannya dibantu oleh 1-2 orang perawat dan bidan, 1 dari
promosi kesehatan, 1 dokter umum, dan 1 dokter gigi. Dan untuk sasarannya
terdiri dari anak usia 6 tahun-18 tahun terdiri dari SD sebanyak 6 kelolaan,
SMP 4 kelolaan, SMA 1 kelolaan dan SMK 1 kelolaan di wilayah lingkup
Puskesmas Jajaway.
b) Material
Material (bangunan, sarana, dan prasarana) adalah bahan-bahan yang
diperlukan dalam kegiatan. Seperti antoprometri, alat pemeriksaan HB, dan
alat-alat logistik yang diperlukan dalam kegiatan UKS mengalami
keterbatasan dan barang yang rusak dan penyaluran dari pemerintah tidak ada
sehingga pemegang UKS terkadang menyediakan barangnya sendiri/membeli
sendiri.
c) Market
Dalam kegiatan UKS antara sekolah dan puskesmas saling
membutuhkan, sehingga mereka saling kerja sama untuk menjaring
kesehatan dan untuk promosi yang dilakukan puskesmas berupa penyuluhan
kesehatan seperti anemia, HIV/AIDS, kesehatan gigi, bahaya merokok, dll.
d) Methode
Program puskesmas yang berjalan saat ini terdiri dari Pendidikan
Kesehatan yang terdiri dari kegiatan penyuluhan kesehatan seperti kesehatan
gigi mulut, anemia, masalah merokok pada remaja, dll. Lalu kegiatan
pelayanan kesehatan seperti penjaringan kesehatan berupa pemeriksaan mata,
telinga, gigi, mulut ,kuku, cek HB, antoprometri. Dimana jika ada murid
yang memiliki masalah kesehatan, puskesmas akan membantu membuat
BPJS, atau sesuai kendala yang dialami murid. Puskesmas juga melakukan
sistem rujukan lebih lanjut untuk mengatasi masalah kesehatannya, dan
tentunya sebelum mengarah kepada hal tersebut pihak puskesmas
membicarakan kepada pihak penanggung jawab UKS di Sekolah dan orang
tua murid tersebut. Dan terakhir program pembinaan Sekolah Sehat seperti
persyaratan penyediaan hand sanitizer, tempat cuci tangan, saluran air yang
lancar, pengukur suhu, dan kamar mandi yang sehat.
e) Money
Perihal keuangan masih terdapat kendala seperti biaya untuk program
UKS dan peralatan logistik UKS, dimana dana yang diberikan dari POK
tidak maksimal, sehingga untuk alat yang rusak penanggung jawab UKS
membeli sendiri.
C. SASARAN,TARGET, DAN INDIKATOR KEBERHASILAN
Sasaran program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ini terdiri dari anak usia 6-
18 tahun terdiri dari SD, SMP, SMA dan SMK sebanyak 12 Sekolah. Untuk Sekolah
binaannya terdiri dari 6 SD, 4 SMP, 1 SMA dan 1 SMK di wilayah lingkup
Puskesmas Jajaway. Untuk program UKS yang terlaksana oleh Puskesmas Jajaway
terdiri dari program penjaringan kesehatan kelas 1 SD dan 7 SMP pada tahun 2021
dengan target siswa kelas 1 SD 503, dan siswa SMP 473 dengan pencapaian 100%,
dan pada tahun 2022 dengan target siswa kelas 1 SD 3181, dan siswa SMP 1549
dengan pencapaian 100%. Dapat dilihat dari 2 tahun kebelakang bahwasannya kedua
program yang dijalankan oleh Puskesmas Jajaway untuk program UKS terlaksana
dengan baik dengan indikator keberhasilan 100% dan tidak terjadi penurunan. Untuk
tahap selanjutnya penjaringan akan dilakukan bukan hanya pada murid kelas 1,7,dan
10 namun akan dilakukan secara keseluruhan.
Selain itu Puskesmas Jajaway memiliki program UKS yang lain berupa cek
HB yang ditargetkan untuk murid perempuan dan pemberian tablet tambah darah
dimana perbulannya juga akan diberikan 4 tablet tamblet darah, namun program
tersebut tidak berjalan sesuai rencana dikarenakan kurangnya biaya dan alat
penunjang untuk pemeriksaan HB. Selain itu terdapat program baru untuk menunjang
kegiatan UKS seperti adanya pendampingan untuk menyusun merencanakan sekolah
sehat, dan adanya konseling pada siswa remaja (PKPR).
D. KEGIATAN PROGRAM
1) Penjaringan Kesehatan
Penjaringan kesehatan merupakan program kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui masalah kesehatan yang terjadi pada anak sekolah baik SD,SMP,dan
SMA. Adapun kegiatannya seperti pemeriksaan visus mata, pemeriksaan telinga,
pemeriksaan gigi dan mulut, serta mengetahui keluhan dan riwayat kesehatan
anak sekolah, dimana dalam penjaringan ini melibatkan perawat, dokter umum,
dan dokter gigi.
2) Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan kesehatan merupakan program yang dilaksanakan untuk
meningkatkan pengetahuan para siswa sekolah dan menyadarkan pentingnya
kesehatan bagi anak sekolah. Program ini biasanya dilaksanakan bersamaan
dengan penjaringan dalam bentuk Pendidikan kesehatan dan terkadang
dilaksanakan saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), dan program
ini merupakan bentuk kerja sama antara pihak Sekolah dan juga Puskesmas.
Penyuluhan ini juga berkerja sama dengan program Kesehatan Lingkungan
(Kesling) Puskesmas Jajaway. Adapun penyuluhan yang telah dilaksanakan
terdiri dari penyuluhan anemia, bahaya merokok dan HIV/AIDS.
3) BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)
Program BIAS merupakan kegiatan pemberian vaksin sebagai perlindungan
kepada anak-anak usia Sekolah Dasar (SD). Pemberian vaksin BIAS merupakan
booster ulang terhadap kekebalan yang pernah didapat pada saat bayi, karena saat
usia Sekolah kekebalan sudah mulai menurun
4) PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja)
Program pemerintah yang terdiri dari penyuluhan untuk siswa remaja yang
terdiri dari pemberian informasi dan edukasi, pelayanan klinis media, konseling,
Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS), dan pelatihan konselor sebaya.
Selain itu terdapat pelayanan kesehatan reproduksi remaja seperti pemeriksaan
kehamilan bagi remaja, konseling masalah kesehatan reproduksi, HIV & AIDS,
infeksi menular seksual (IMS), dan Anemia
5) Sekolah Sehat
Program pendampingan bagi guru UKS Sekolah untuk mengadakan lingkungan
Sekolah yang bersih dan sehat seperti persyaratan penyediaan hand sanitizer,
tempat cuci tangan, saluran air yang lancar, pengukur suhu, dan kamar mandi
yang sehat
BAB III
KESENJANGAN PROGRAM SECARA NASIONAL
DAN PROGRAM YANG DIJALANKAN

Dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 79 menyatakan


bahwa "Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat
peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik belajar, tumbuh dan
berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi Sumber Daya Manusia yang
berkualitas. Usaha Kesehatan Sekolah atau yang biasa disingkat UKS adalah upaya
pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah dan
bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan, dan membimbing
untuk menghayati, menyenangi, dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan
peserta didik sehari-hari.
Sasaran program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ini terdiri dari anak usia 6-18
tahun terdiri dari SD, SMP, dan SMA sebanyak 12 Sekolah. Untuk Sekolah binaannya terdiri
dari 6 SD, 4 SMP, 1 SMA dan 1 SMK di wilayah lingkup Puskesmas Jajaway. Untuk
program UKS yang terlaksana oleh Puskesmas Jajaway terdiri dari program penjaringan
kesehatan kelas 1 SD dan 7 SMP pada tahun 2021 dengan target siswa kelas 1 SD 503, dan
siswa SMP 473 dengan pencapaian 100%, dan pada tahun 2022 dengan target siswa kelas 1
SD 3181, dan siswa SMP 1549 dengan pencapaian 100%.
Selain itu Puskesmas Jajaway memiliki program UKS yang lain berupa cek HB yang
ditargetkan untuk murid perempuan dan pemberian tablet tambah darah dimana perbulannya
juga akan diberikan 4 tablet tamblet darah, namun program tersebut tidak berjalan sesuai
rencana dikarenakan kurangnya biaya dan alat penunjang untuk pemeriksaan HB.
Adapun dalam pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah ini terdapat kesenjangan dalam
indikator keberhasilan pada tahun 2021 dan 2022, sebagai berikut :
No Kegiatan 2021 2022 Keterangan

1 Pemeriksaan 100% 100% Tidak terjadi


Kesehatan Gigi dan penurunan
Mulut Siswa SD
2 Pemeriksaan 100% 100% Tidak terjadi
Kesehatan Gigi dan penurunan
Mulut Siswa SMP
3 Program Dokter kecil Tidak Berjalan Sempat
tingkat Sekolah Dasar berjalan namun berjalan
(SD) tidak namun
ada data terkendala
Pandemi dan
jaringan
internet yang
digunakan
4 Program cek HB Tidak Tidak Minimnya
untuk murid berjalan berjalan alat
perempuan penunjang
dan biaya
5 PKPR Tidak Berjalan Sudah
berjalan berjalan
namun belum
ada data
pembanding
6 Sekolah Sehat Tidak Berjalan Sudah
berjalan berjalan
namun belum
ada data
pembanding

Indikator keberhasilan dari tahun 2021 dan 2022 secara garis besar tidak
mengalami penurunan pada program Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD
dan SMP hal ini sesuai dengan persentase target 100% atau bisa disebut tidak ada
penurunan. Namun pada program Dokter kecil tingkat Sekolah Dasar (SD) tidak dapat
berjalan dikarenakan sempat terkendala karena Pandemi Covid-19, selain itu juga
masalah di jaringan internet sering terjadi. Puskesmas Jajaway juga memiliki program
UKS yang lain berupa cek HB yang ditargetkan untuk murid perempuan dan pemberian
tablet tambah darah dimana perbulannya juga akan diberikan 4 tablet tamblet darah,
namun program tersebut tidak berjalan sesuai rencana dikarenakan kurangnya biaya dan
alat penunjang untuk pemeriksaan HB. Selain itu terdapat program baru untuk
menunjang kegiatan UKS seperti adanya pendampingan untuk menyusun merencanakan
sekolah sehat, dan adanya konseling pada siswa remaja (PKPR).
BAB IV
PENYEBAB KESENJANGAN PROGRAM

4.1 Analisis SWOT Program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

1. MAN
NO Analisis SWOT Bobot Rating Bobot x Rating
1 MAN Jumlah Hasil
Strenght (Kekuatan)
1. Penanggung jawab program UKS 0,3 3 0,9 IFAS
sudah memenuhi persyaratan S-W=
Pendidikan D3 Kebidanan -1,1
2. Usia penanggung jawab program 0,3 4 1,2
UKS berusia produktif (22-40
Tahun) sesuai kualifikasi dan
kompetensi
Jumlah 1 7 2,1
Weaknes (Kelemahan)
1. Jumlah tenaga di program UKS 0,6 4 2,4
tidak memenuhi kriteria rasio
SDM dan jumlah sekolah yaitu
Biasanya 4-5 orang

2. Penanggung jawab program belum 0,4 2 0,8


mengikuti pelatihan sesuai bidang
keilmuannya
Jumlah 1 7 2,1
Opportunity (Peluang) EFAS
Penanggung jawab program UKS O-T
memanfaatkan tenaga kerja dari
1 4 4
program lain untuk ikut serta kegiatan
program UKS
Jumlah 1 4 4
Threat (Ancaman)
Target pemeriksaan sekolah tiap 1 4 4
tahun 100% tergantung siswa dan
sekolah.
Jumlah 1 4 4 =0
2. MATERIAL
Bobot Rating Bobot x Rating
No. Analisis SWOT
Jumlah Hasil
2 Material
Strength (Kekuatan)
1. Program UKS memiliki alat
1 3 3
untuk kegiatan ke lapangan
Jumlah 1 3 3 IFAS
Weaknes (Kelemahan)
S-W
1. Ketidaklengkapan alat-alat
1 4 4
untuk program UKS
Jumlah 1 4 4 = -1
Opportunity (Peluang)
1. Penanggung jawab program
UKS memanfaatkan yang
difasilitasi oleh puskesmas 1 4 4
untuk melengkapi alat
program UKS
Jumlah 1 4 4
Threat (Ancaman) EFAS
1. Adanya keterbatasan alat O-T
1 4 4
pada pemeriksaan HB
Jumlah 1 4 4 =0
3. METHOD
Bobot Ratin Bobot x Rating
No g
Analisis SWOT
. Jumlah Hasil
3 Method
Strength
(Kekuatan)
1. Adanya
program IFAS
penjaringan S-W
kesehatan
yang
melakukan 0,3 4 1,2
pemeriksaan
menyeluruh
seluruh siswa
SD-SMP-
SMA/SMK
2. Adanya lomba
sekolah sehat
0,1 2 0,2
pada sekolah
tertentu
3. Adanya
Monev
sekolah 0,2 4 0,8
mengenai
sekolah layak
“PTM”
4. Adanya tindak
lanjut bagi
siswa yang 0,2 4 0,8
perlu dirujuk
ke puskesmas
5. Adanya
pendampingan
untuk 0,1 3 0,3
menyusun
merencanakan
sekolah sehat
6. Adanya 0,1 3 0,3
konseling
pada siswa
remaja
(PKPR)
Jumlah 1 20 3,6
Weaknes
(Kelemahan)
1. Adanya
kesenjangan
antara pihak
sekolah yaitu
pihak sekolah 1 3 3
mengulur
waktu untuk
kegiatan
program UKS
Jumlah 1 3 3 = 0,6
Opportunity EFAS
(Peluang) O-T
1. Koordinasi
dengan pihak
sekolah
khususnya
kemahasiswaa
n dan UKS
untuk
1 4 4
berkoordinasi
dengan orang
tua dalam
menindak
lanjuti siswa
yang dirujuk
ke puskesmas
Jumlah 1 4 4
Threat (Ancaman)
1. Ketidak 1 3 3
adaannya
tindak lanjut
dari siswa
yang dirujuk
dikarekanakan
kurangnya
minat dalam
melakukan
cek kesehatan
oleh siswa
serta kendala
dari orangtua
Jumlah 1 3 3 =1
4. MARKET
Bobot Ratin Bobot x Rating
No g
Analisis SWOT
. Jumlah Hasil
4 MARKET
Strength
(Kekuatan)
1. Adanya
penyuluhan
setiap ajaran 0,6 4 2,4
baru saat
“MPLS”
2. Adanya
penyuluhan
pada saat
penjaringan
kesehatan
0,4 4 1,6
mengenai
anemia,
bahaya
merokok,
HIV/AIDS
Jumlah 1 8 4,0
Weaknes
(Kelemahan)
1. Belum
berjalannya
pembinaan
guru UKS
dikarenakan 1 3 3
dengan
adanya
IFAS
keterbatasan S-W
anggaran
Jumlah 1 3 3 =1
Opportunity EFAS
(Peluang) O-T
1. Adanya 1 3 3
pembinaan
guru UKS
melalui media
zoom dari
Provinsi
Jumlah 1 3 3
Threat (Ancaman)
1. Ketidak
adaannya
tindak lanjut
dari siswa
yang dirujuk
dikarekanak
an
kurangnya
1 3 3
minat dalam
melakukan
cek
kesehatan
oleh siswa
serta kendala
dari
orangtua
Jumlah 1 3 3 =0

5. MONEY

No Bobot Rating Bobot x Rating


Analisis SWOT Jumlah Hasil
.
5 MONEY
Strength (Kekuatan)
1. Adanya pembiayaan
dari BOK (Biaya
Operasional 1 4 4
Kegiatan) dari
Pemerintah
Jumlah 1 4 4
Weaknes (Kelemahan)
1. Tidak tersedianya anggaran IFAS
untuk pembinaan guru 1 3 3 S-W
UKS
Jumlah 1 3 3 =1
Opportunity (Peluang) EFAS
1. Penanggung jawab 0,6 3 1,8 O-T
program UKS
memanfaatkan
anggaran sisa dari
program lain
2. Penangggung jawab
program UKS
0,4 3 1,2
memanfaatkan dengan
menggunakan G-form
Jumlah 1 6 3,0
Threat (Ancaman)
1. Hambatan dalam
melakukan pelaporan
memfilter data apabila
1 3 3
menggunakan g-form,
siswa mengisi g-form
berulang
Jumlah 1 3 3 =0

Prioritas Masalah
No Masalah Skoring Analisa Jumlah
SWOT
IFAS EFA IFAS+EFAS
S
1 Man -1,1 0 -1,1
2 Material -1 0 -1
3 Market 1 0 1
4 Method 0,6 1 1,6
5 Money 1 0 1

4.2 Pembahasan
 Jumlah IFAS 5 M = 0,5
 Jumlah EFAS 5 M = 1
Ket :
- IFAS adalah Internal Faktor Analisis Summary
- EFAS adalah Eksternal Faktor Anlisis Summary
Kuadran matriks SWOT
OPPORTUNITIES

KUADRAN III KUADRAN I

1 0,5

WEKNEES
STRENGHT
KUADRAN IV KUADRAN II

THREAT

Kajian situasi Program UKS Puskesmas Jajaway berdasarkan hasil analisis SWOT
yang kami lakukan terdapat pada kuadran I, dimana pada kuadran I ini merupakan
situasi yang sangat menguntungkan program UKS. Hal tersebut juga memiliki peluang
dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
BAB V
PENGEMBANGAN UPAYA PENYELESAIAN MASALAH

Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya


kesehatan masyarakat salah satunya adalah Kesehatan Sekolah. Salah satu program dalam
bidang tersebut yaitu UKS , Usaha Kesehatan Sekolah atau yang biasa disingkat UKS
adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar,
berencana, terarah dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan,
mengembangkan, dan membimbing untuk menghayati, menyenangi, dan melaksanakan
prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari.
Sasaran program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ini terdiri dari anak usia 6-18
tahun terdiri dari SD, SMP, dan SMA sebanyak 12 Sekolah. Untuk Sekolah binaannya
terdiri dari 6 SD, 4 SMP, 1 SMA dan 1 SMK di wilayah lingkup Puskesmas Jajaway.
Untuk program UKS yang terlaksana oleh Puskesmas Jajaway terdiri dari program
penjaringan kesehatan kelas 1 SD dan 7 SMP pada tahun 2021 dengan target siswa kelas 1
SD 503, dan siswa SMP 473 dengan pencapaian 100%, dan pada tahun 2022 dengan target
siswa kelas 1 SD 3181, dan siswa SMP 1549 dengan pencapaian 100%. Dapat dilihat dari
2 tahun kebelakang bahwasannya kedua program yang dijalankan oleh Puskesmas Jajaway
untuk program UKS terlaksana dengan baik dengan indikator keberhasilan 100% dan tidak
terjadi penurunan. Untuk tahap selanjutnya penjaringan akan dilakukan bukan hanya pada
murid kelas 1,7,dan 10 namun akan dilakukan secara keseluruhan.
Terkait hal tersebut Puskesmas Jajaway juga memiliki kendala terutama dari segi
SDM (Sumber Daya Manusia) yang kurang dalam pelaksanaan program UKS seperti
pembinaan guru UKS, pemeriksaan HB yang memerlukan alat yang cukup banyak namun
pihak Puskesmas terkendala oleh biaya, selain itu untuk program penjaringan juga terdapat
kendala dalam peralatan logistik seperti alat antoprometri yang rusak sehingga penanggung
jawab puskesmas membeli alatnya sendiri.
Berdasarkan masalah tersebut maka dari itu perlu diadakannya saran yang
membangun seperti :
1. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) dalam pelaksanaan program UKS di
Puskesmas Jajaway seperti, mengusulkan kepada Dinas Kesehatan mengenai
peningkatan SDM pelaksanaan program UKS berkerjasama dengan PPNI Kota
Bandung terkait dengan program 1 perawat memegang 1 Sekolah
2. Melengkapi ketersediaan logistik untuk Program UKS seperti dalam hal penyediaan
alat antoprometri yang layak digunakan dan penyediaan alat cek HB
3. Mengusulkan kepada Dinas Kesehatan mengenai pelatihan pemegang program UKS

Anda mungkin juga menyukai