Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN AKHIR

STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN PROGRAM PROFESI NERS DI

RUANG ANGGREK-B RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA

BANDUNG

DI SUSUN OLEH :
Kelompok 2

Aisyah Nur Aini, S.Kep 4006220009


Alda Dwi Anggraeni, S.Kep 4006220016
Alisa Sophiana Sukma, S.Kep 4006220028
Ilmah Fauziah, S.Kep 4006220003
Imam Hervianto, S.Kep 4006220030
Melani Nurul Majidah, S.Kep 4006220007
Nadia Salma Nastia, S.Kep 4006220072
Nurul Aeni Oktavya, S.Kep 4006220042
Rizky Helfiawan, S.Kep 4006220001
Sartika, S.Kep 4006220032

PROGRAM PROPESI NERS ANGKATAN XX

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA

2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirahim
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, Dzat Yang Maha Suci dan Maha Berkehendak atas
segala sesuatu, Shalawat beserta Salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, Nabi akhir zaman, beserta
keluarga, para sahabat dan juga para pengikutnya hingga akhir zaman.

Dengan izin dan Ridho dari Allah SWT, akhirnya kami dapat
menyelesaikan “Laporan Akhir Stase Manajemen Keperawatan Di Ruang
Anggrek- B Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung” sebagai tugas
manajemen Keperawatan pada Program Profesi Ners.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan akhir Manajemen


Keperawatan ini masih jauh dari sempurna. Segala saran dan kritik yang
bersifat membangun diharapkan dengan senang hati dapat disampaikan kepada
penulis, sehinggadapat bermanfaat dan berguna untuk perbaikan dan
perkembangan dimasayang akan datang. Dalam menyelesaikan Laporan Akhir
Manajemen Keperawatan ini, penulis mendapatkan bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang setulusnya kepada yang terhormat :
1. Dr. Roswita Noor,Sp.PD selaku Kepala Instalasi Rawat Inap
2. Dr. Dra. Suryani, Dipl.Mid., MM., selaku Ketua STIKes Dharma Husada
3. Asep Hendrayana,S.Kep.,Ners.,MM selaku Kepala Seksi Pelayanan
Keperawatan
4. N. Suhastuti,S.Kep.,Ners selaku Kepala Ruangan Anggrek B
5. Dr. Suparni,S.T.,M.KKK selaku Pelaksana Tugas Harian Program Studi
Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners STIKes Dharma Husada
6. Yunita Fitri Rejeki, S.Kep.,Ners.,M.Kep selaku coordinator dan
pembimbing institusi manajemen keperawatan.
7. Dra.Laelasari, MARS sebagai pembimbing akademik kelompok 2
8. N. Suhastuti, S.Kep., Ners selaku Kepala Ruangan Anggrek B Rumah
Sakit Umum
Daerah Kota Bandung
9. Shinta Galih. S.Kep., Ners sebagai Clinical Instructor (CI) Ruangan
Anggrek B
10. Teman-teman seangkatan PROFESI NERS ANGKATAN 2023khususnya
kelompok 2 atas kekompakan dan kekeluargaannya
Akhir kata semoga segala bantuan yang tulus ikhlas dari semua pihak yang
telah diberikan kepada kami dalam penyusunan laporan seminar akhir
Manajemen Keperawatan ini mendapatkan balasan dari Allah SWT. Aamiin.

Bandung, Januari 2023

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................5
A. Latar Belakang....................................................................................5
B. Tujuan..................................................................................................8
C. Manfaat..............................................................................................10
BAB II KAJIAN SITUASI MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG
ANGGREK B.......................................................................................................12
A. Kajian situasi rumah sakit umum daerah kota Bandung.............12
a. Sejarah singkat...........................................................................12
b. Falsafah, Motto, Visi Misi Dan Tujuan.....................................12
c. Kedudukan tugas dan fungsi......................................................13
d. Jenis-jenis pelayanan Kesehatan................................................14
B. Kajian situasi di ruang anggrek B...................................................16
a. Man............................................................................................16
b. Material......................................................................................16
c. Money........................................................................................16
d. Market........................................................................................17
e. Method.......................................................................................17
f. Mutu pelayanan..........................................................................18
Daftar Pustaka......................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran klinik berfokus pada pembelajaran dan pengajaran yang
melibatkan pasien secara lansung (Nursalam & Efendi, 2008). Menurut
Chapman & Orb (2000) pembelajaran klinik merupakan implementasi teori
kedalam lingkungan klinik dengan sikap dan keterampilan profesional.
Menurut South African Nursing Council (SANC, 2015) pembelajaran klinik
mengkorelasikan pelajaran di kelas dan tahap akademik dengan situasi
klinik untuk mempelajari keterampilan perawatan dan perilaku profesional
(SANC, 2005). Melalui integrasi langsung antara ilmu teoritis dan praktek
tersebut, peserta didik juga dituntut untuk melakukan sintesis dengan
berfikir kritis dalam menemukan alternatif pemecahan permasalahan.
Sedangkan menurut Emerson. J (2007) pembelajaran klinik bertujuan dalam
pengembangan peran profesional, aplikasi teori, keterampilan komunikasi
terapeutik, intervensi keperawatan, kemampuan untuk mengevaluasi aspek
etis praktik, kolaboratif dan skill kepemimpinan. Dengan
demikian,pembelajaran klinik memegang peranan penting dalam
membentuk kompetensi mahasiswa , sehingga sangat penting setiap dosen
pembimbing memilih metoda pembelajaran klinik yang tepat dan memenuhi
prinsip pembelajaran klinik.
Keperawatan Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses
mewujudkan keperawatan sebagai profesi. Ini merupakan proses jangka
panjang yang ditujukan untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyrakat
Indonesia. Perubahan yang terjadi akan mencakup seluruh aspek
keperawatan, yaitu: penataan pendidikan tinggi keperawatan; pelayanan dan
asuhan keperawatan; pembinaan dan kehidupan keprofesian; serta penataan
lingkungan untuk perkembangan keperawatan. Pengembangan dalam
berbagai aspek keperawatan ini bersifat saling berhubungan, saling
bergantung, saling memengaruhi, dan saling berkepentingan. Inovasi dalam
keempat aspek di atas merupakan fokus utama keperawatan Indonesia dalam
proses profesionalisasi serta mempersiapkan diri dengan sebaik- baiknya
dalam menghadapi tantangan keperawatan di masa depan.
Kemajuan jaman menuntut perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan
untuk bersikap profesional. Profesionalisme perawat dapat diwujudkan
dibidang pelayanan kesehatan di rumah sakit. Salah satu usaha untuk
memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesional tersebut adalah
pengembangan model praktek keperawatan profesional (MPKP) yang
memungkinkan perawat professional mengatur pemberian asuhan
keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan
tersebut. Pelayanan yang profesional identik dengan pelayanan yang
bermutu, untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dalam melakukan
kegiatan penerapan standart asuhan keperawatan dan pendidikan
berkelanjutan. Dalam kelompok keperawatan yang tidak kalah pentingnya
yaitu bagaimana caranya metode penugasan tenaga keperawatan agar dapat
dilaksanakan secara teratur, efesien tenaga, waktu dan ruang,
sertameningkatkan ketrampilan dan motivasi kerja.
Perawat dan mahasiswa keperawatan berperan dalam pemberian asuhan
keperawatan. Namun, ada beberapa masalah ketidaksiapan perawat-
mahasiswa dalam layanan keperawatan seperti kurangnya kompetensi
mengenai kepemimpinan klinis, rendahnya kompetensi manajerial perawat,
deskripsi pekerjaan yang tidak jelas (63,2%), alokasi sumber daya yangtidak
adil (59,5%) dan reward yang rendah (68,1%), perawat juga mengalami
tekanan emosional, kelelahan 7,3% dan prevalensi burnout sekitar 70% ().
Masalah tersebut berkaitan dengan pengelolaan praktek keperawatan
professional belum maksimal(Taylor et al., 2021; Gunawan et al., 2020;
Van- Mol et al., 2015). Kemampuan pengelolaan layanan keperawatan harus
didukung oleh kompetensi yang tepat. Kompetensi perawat sangat penting
dalam menjamin pelayanan keperawatan berkualitas (Liang et al., 2021).
Hasil penelitian didapatkan bahwa pengajaran manajemen keperawatan
belum dapat mendukung pengembangan praktik
professional (Da-Silva et al., 2018). Kompetensi perawat tentang
manajemen keperawatan berpengaruh terhadap kemampuan pengelolaan
praktek keperawatan yang maksimal dan meningkatkan keselamatan pasien
(Kim, 2021). Perawat dengan kompetensi manajemen keparawatan
mendukung kemampuan memimpin pelayanan asuhan keperawatan yang
berkualitas (Asamani et al., 2016). Perawat dapat mengelola layanan
keperawatan dengan optimal, bila memiliki kompetensi tentang manajemen
keperawatan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Bandung merupakan salah
satu instansi pemerintah kota Bandung yang bergerak dibidang layanan
kesehatan masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit
No. 22 Ujung Berung, Bandung. Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Bandungpada awalnya bernama Rumah Sakit Ujungberung adalah berasal
dari Puskesmas Dengan Tempat Perawatan (DPT) sampai pada bulan
April tahun 1993 berubah
menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)Ujungberung Kelas D,
berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung Nomor. 928 Tahun
1992. Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung Nomor 16 Tahun 2007
tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Kota Bandung menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Ujungberung menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)Kota Bandung,
dan satu satunya rumah sakit umum milik Pemerintah Daerah Kota
Bandung.
Ruang rawat inap Anggrek merupakan ruang perawatan pasien sebelum
dan sesudah dilakukanya operasi yang terdiri dari 2 ruangan yaitu ruang
perawatan Anggrek A untuk kelas I, dan ruang perawatan Anggrek B untuk
kelas II. Ruang Anggrek B memiliki 2 ruangan yang terdiri dari ruangan
medical dan ruangan bedah, masing-masing terdiri dari 6 ruangan medical
dan 6 ruangan bedah, dengan total keseluruhan 12 kamar dengan kapasitas
36 tempat tidur pasien. Diruang Anggrek B menggunakan metode tim dan
fungsional, karena jumlah tenaga belum sesuai dengan kebutuhan. Jumlah
keseluruhan perawat di ruang Anggrek B yaitu 18 orang, dengan perawat
PK 3 berjumlah 3 orang, perawat PK 2 berjumlah 7 orang, perawat PK 1
berjumlah 6 orang, dan Pra PK berjumlah 2 orang.
Untuk menganalisis kekurangan tersebut dan dalam rangka
meningkatkan keterampilan manajerial, untuk itu kami sebagai mahasiswa-
mahasiswi STIKes Dharma Husada Bandung Profesi Ners akan melakukan
praktik lapangan dalam stase manajemen di Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Bandung khususnya di ruang rawat inap Anggrek B untuk
mengaplikasikan langsung dilapangan dengan arahan dari pembimbing
lapangan dan pembimbing akademik. Berdasarkan uraian diatas, maka kami
akan mengkaji manajemen unit dan manajemen asuhan keperawatan di
ruang rawat inap Anggrek B (Ruang Post Operasi) di Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Bandung.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik stase manajemen keperawatan,
mahasiswa diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip manajemen
keperawatan dengan bertanggung jawab dan menunjukan sikap
kepemimpinan yang profesional serta langkah-langkah manajemen
keperawatan.
b. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan praktik stase manajemen keperawatan,
diharapkan mahasiswa mampu :

1. Melaksanakan analisis dari hasil kajian situasi dan identifikasi


masalah manajemen keperawatan.

2. Melaksanakan implementasi dari hasil kajian situasi di ruang rawat


inap Anggrek B

3. Mampu melaksanakan peran dan fungsi sebagai kepala ruangan,


ketua tim/perawat primer, dan perawat pelaksana di ruang rawat
inap Anggrek B
4. Mampu membuat fungsi perencanaan (Planing), antara lain:
a) Membentuk rumusan filosofi, visi dan misi ruangan
b) Melaksanakan kajian kebutuhan tenaga keperawatan
5. Mampu melaksanakan fungsi pengorganisasian (Organizing),
antara lain :
a) Menerapkan sistem penugasan yang dibutuhkan sesuai dengan
kondisi ruangan dengan fokus pada metode penugasan tim atau
modifikasi time primer
b) Membuat struktur organisasi di ruangan berdasarkan metode di
ruangan
6. Mampu melaksanakan fungsi pengarahan (Actuating), antara lain :

a) Melakukan supervisi

b) Menerapkan komunikasi efektif

c) Mampu melaksanakan fungsi pengendalian (Controling)


dalam audit hasil diruangan, antara lain:

d) Menghitung BOR (Bed Occupancy Rate), yaitu


pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu

e) Mampu menghitung LOS (Length of Stay), yaitu rata-rata


lama rawat seorangpasien

f) Mampu menghitung TOI (Turn Over Interval), yaitu rata-


rata hari tempattidur tidak ditempati dari saat diisi ke saat
terisi berikutnya

g) Mampu menghitung BTO (Bed Turn Over), yaitu angka


perputaran tempattidur atau frekuensi pemakaian tempat tidur
dalam satu periode

h) Mampu menghitung GDR (Gross Death Rate), yaitu angka


kematianumumuntuk setiap 1000 penderita keluar

i) Mampu menghitung NDR (Nete Death Rate), yaitu angka


kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita
keluar.

j) Mampu menganalisis kejadian kesalahan obat

k) Mampu menganalisis kepuasan petugas (Perawat)

l) Mampu menghitung kepatuhan cuci tangan

m) Mampu melakukan audit dokumentasi asuhan keperawatan

n) Mampu menganalisis kepuasan pasien dan keluarga

7. Evaluasi (Evaluation):

a) Mampu melaksanakan evaluasi pada penerapan standar


asuhan keperawatan

b) Mampu melaksanakan evaluasi kepuasan pasien dan perawat


8. Mampu melaksanakan pengorganisasian kelompok untuk
mengadakan seminar sesuai dengan undangan terbuka dengan
topik seminar berkaitan dengan manajemen pengelolaan ruang
rawat inap.
C. Manfaat

1) Bagi Rumah Sakit


Sebagai bahan evaluasi bagi rumah sakit agar dapat
meningkatkanmanejemen baik itu manajemen unit maupun manajemen
asuhan keperawatan.

2) Bagi Perawat Ruangan

a) Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal

b) Terbinanya hubungan antara perawat dan perawat, perawat


dengan timkesehatan lainnya, dan perawat dengan pasien serta
keluarga pasien

c) Menumbuhkan dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.


3) Bagi Pasien
Pasien diharapkan dapat merasakan pelayanan yang optimal, serta
mendapatkenyamanan dalam pemberian asuhan keperawatan sehingga
tercapai kepuasan pasien yang optimal.

4) Bagi Mahasiswa

a) Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat


inap sehingga dapat memodifikasi metode penugasan yang akan
dilaksanakan

b) Mahasiswa dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan


di ruangrawatinap Anggrek B

c) Mahasiswa dapat menganalisis masalah dengan metode 5M dan


menyusun rencana untuk mengatasi masalah yang sudah
teridentifikasi diruang rawat inap Anggrek B

d) Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam


menerapkan modelasuhankeperawatan profesional di ruang
rawat inap Anggrek B

5) Bagi Institusi Pendidikan


Sebagai bahan masukan dan gambaran tentang pengelolaan ruang
rawat inapyang ada dilapangan khususnya Ruang Anggrek B
BAB II

KAJIAN SITUASI MANAJEMEN KEPERAWATAN

A. Kajian Situasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung


a. Sejarah singkat
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung pada awalnya bernama
Rumah Sakit Ujungberung adalah berasal dari Puskesmas Dengan Tempat
Perawatan (DPT) sampai pada bulan April tahun 1993 berubah menjadi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ujungberung Kelas D, berdasarkan
Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung Nomor. 928 Tahun 1992.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ujungberung terus berkembang
disertai dengan hadirnya dokter-dokter spesialis yang tadinya hanya dua
orang dokter spesialis yaitu dokter spesialis anak dandokter spesialis
kandungan kemudian seiring kedatangan dua orangdokter spsialis dalam dan
spsialis bedah, serta datang dokter dokter spsilais lainya sehingga Rumah
Sakit ujungberung dianggap memenuhi persyaratan untuk ditingkatkan
kelasnya menjadi Rumah Sakit Umum Daerah kota Bandung kelas B.
Spesialis di anggrek b . sp dalam, bedah umum, bedah anak, bedah syarap ,
bedah ortopedi,bedah mulut.
b. Falsafah, Motto, Visi Misi Dan Tujuan
1. Motto
Sehat Bersama Kami
2. Visi

3. Misi
a. Mewujudkan pelayanan Kesehatan berkualitas, terakreditasi dan
mengutamakan mutu dan keselamatan pasien
b. Mewujukkan kualitas sumberdaya pelayanan Kesehatan danintegrasi
Pendidikan
c. Menyelenggarakan tatakelola rumah sakit yang professional dan
mandiri
4. Tujuan
a. Meningkatkan pelayanan Kesehatan berkualitas. Terakreditasi dan
mengutamakan mutu dan keselamatan pasien

b. Meningkatkan kualitas sumberdaya pelayanan Kesehatan dan


integrasi Pendidikan

c. Meningkatkan tatakelola rumah sakit yang professional dan mandiri

c. Kedudukan tugas dan fungsi


1. Kedudukan
Kedudukan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung sudah
mendapatkan Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit dengan Status
Akreditasi Penuh untuk 5 (lima) Standar Pelayanan meliputi :
Administrasi Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat,
Pelayanan Keperawatan dan Rekam medis.
2. Tugas
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung merupakan Lembaga
Teknis Daerah Kota Bandung yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, mempunyai tugas : Melaksanakan upaya kesehatan
dibidang pelayanan umum, upaya kesehatan secara berdayaguna dan
berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan
yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta
pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan..
3. Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, RSUD
Kota Bandung, mempunyai fungsi :

a. Menyelenggarakan pelayanan umum;

b. Melaksanakan tugas teknis operasional bidang pelayanan umum yang


meliputi keuangan, pelayanan medis dan keperawatan , penunjang
medis serta program dan pemasaran
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

d. Jenis-jenis pelayanan Kesehatan


RSUD Kota Bandung memiliki Pelayanan meliputi : Administrasi
Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan
Keperawatan, Rekam Medis, Farmasi, K3RS, Radiologi, Laboratorium,
Kamar Operasi, Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Perinatal Resiko
Tinggi, sesuai dengan Surat Keputusan KARS/398/II/2012 tanggal 14
Februari tahun 2012, Poliklinik THT, Poliklinik Mata dan Poliklinik Gigi dan
Mulut disertai Instalasi dan Unit Penunjangnya
1. Pelayanan rawat jalan
Rawat Jalan merupakan pelayanan medis kepada pasien untuk tujuan
observasi diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan
lainnya tanpa mengharuskan pasien tersebut dirawat inap. Poliklinik
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung dibuka 6 (enam) hari dalam
seminggu (Senin s/d Sabtu) yang ditangani oleh dokter spesialis yang
handal dengan dibantu oleh tenaga perawat, dengan rincian sebagai
berikut:

 Klinik Penyakit Dalam  Klinik Bedah Anak


 Klinik THT  Klinik VCT/CST
 Klinik Kandungan dan  Klinik Urologi
Kebidanan
 Klinik Kulit dan Kelamin  Klinik Jantung
 Klinik Fetomaternal  Klinik Saraf
 Klinik Paru  Klinik Rehabilitasi
 Klinik Anak  Klinik Orthopedi
 Klinik Akupuntur  Klinik Gigi
 Klinik Bedah Umum  Klinik Gizi
 Klinik Infeksi  Klinik Orthodonti
 Klinik Bedah Saraf  Klinik MCU
 Klinik DOTS  Klinik Bedah Mulut
 Klinik Konservasi Gigi Klinik Psikiatri
 Klinik Mata

2. Pelayanan rawat inap


Pelayanan rawat inap diberikan kepada pasien yang diindikasikan
untuk rawat inap. Pasien rawat inap harus melalui rawat jalan dan atau
gawat darurat. Pelayanan Rawat Inap mencakup pelayanan medik,
pelayanan
keperawatan, pelayanan penunjang medik (gizi, radiologi, pengambilan
sample laboratorium, konsultasi anestesi, farmasi depo/klinik), dan
rehabilitasi medik.
RSUD Kota Bandung memiliki tipe rawat inap sebagai berikut yaitu
VIP, Kls I, Kls II, Kls III dan VVIP , Infeksi Covid ( RIK ) Untuk pasien-
pasien tertentu harus dipisahkan seperti pasien menular, pasien dengan
pengobatan yang menimbulkan bau, pasien yang gaduh/gelisah pada
ruangan observasi atau isolasi. Pelayanan rawat inap paling banyak
membutuhkan sumber daya baik tenaga (perawat 3 shif + shitf libur dan
shift lepas), dokter, tenaga administrasi, tenaga POS (pembantu orang
sakit/housekeeping), dll.
3. Pelayanan gawat darurat
Instalasi Gawat Darurat merupakan suatu unit di Rumah Sakit yang
memiliki tim kerja dengan kemampuan khusus dan peralatan yang
lengkap serta memadai untuk memberikan pelayanan kepada pasien
gawat darurat dalam upaya penanggulangan pasien gawat darurat
terorganisir. Instalasi Gawat Darurat merupakan unit pelayanan yang
memerlukan pelayanan
segera yaitu cepat, tepat dan cermat untuk mencegah kematian dan
kecacatan. Instalasi Gawat Darurat bertugas memberikan pelayanan
kesehatan pasien gawat darurat selama 24 jam secara terus menerus dan
berkesinambungan.
4. Penunjang diagnostic
Radiologi, laboratorium patologi klinik, laboratorium patologianatomi,
dan bank darah.
5. Pelayanan lain

Pelayanan vaksinasi, ambulans dan kereta jenazah

B. Kajian Situasi Diruangan Anggrek B

1. Profil Ruangan

Ruang rawat inap Anggrek merupakan ruang perawatan pasien sebelum dan
sesudah dilakukanya operasi yang terdiri dari 2 ruangan yaitu ruang perawatan
Anggrek A untuk kelas I, dan ruang perawatan Anggrek B untuk kelas II.
Ruang Anggrek B memiliki 2 ruangan yang terdiri dari ruangan medical dan
ruangan bedah, masing-masing terdiri dari 6 ruangan medical dan 6 ruangan
bedah, dengan total keseluruhan 12 kamar dengan kapasitas 36 tempat tidur
pasien. Diruang Anggrek B menggunakan metode tim dan fungsional, karena
jumlah tenaga belum sesuai dengan kebutuhan. Jumlah keseluruhan perawat di
ruang Anggrek B yaitu 18 orang, dengan perawat PK 3 berjumlah 3 orang,
perawat PK 2 berjumlah 7 orang, perawat PK 1 berjumlah 6 orang, dan Pra PK
berjumlah 2 orang.

2. Denah Ruangan

206 207 208 Ruang Nurse Ruang 209 210 211 Balkon
Alat Station Dispensing ISO
Steril Obat

RUANG ANGGREK B RSUD KOTA BANDUNG

217 216 215 Ruang 214 213 212 Spoelhoek


EEG ISO

RUANG BEDAH

RUANG MEDIK
3. MAN (Sumber Daya Manusia)
a. Jumlah dan Kualifikasi SDM di Ruangan

1) Struktur Organisasi
Organisasi adalah kesatuan yang terbentuk oleh beberapa orang
yang memiliki sedikit atau semua kesamaan tentang latar belakang,
identitas, harapan, dan berbagai hal lainnya untuk mencapai tujuan
secara Bersama-sama (Duha, 2018).
Struktur organisasi adalah sistem formal tentang hubungan tugas
dan wewenang yang mengendalikan bagaimana tiap individu bekerja
sama dan mengelola segala sumber daya yang ada untuk mewujudkan
tujuan organisasi. Sebuah struktur yang tepat adalah struktur yang
mampu merenspon banyak masalah koordinasi dan motivasi yang
sewaktu-waktu bisa muncul baik di dalam lingkungan, teknologi,
ataupun sumber daya manusia. Struktur organisasi merupakan alat
Kontrol untuk mengendalikan koordinasi dan motivasi kerja tiap
individu dalam usaha mencapai tujuan organisasi (Wisnu, 2019).
Struktur Organisasi Ruang Anggrek B Sebagai Berikut:

Bagan 2.1 Struktur Organisasi Ruang Anggrek B

Ka. Instalasi Rawat Inap Ka. Seksi Pelayanan Keperawatan


Dr.Roswita Noor,Sp.PD Asep Hendriana,Skep.,Ners.,MM

Wa.K Instalasi Ranap Wa.Ka. Instalasi Rawat Khusus


Khusus Medis
Ida Yudaedah,Skep.,Ners
Dr.Roswita
Noor,Sp.PD

Ka. Ruanagan Anggrek B


N.Suhastuti,S,Kep.,Ners

Ka. Tim 1 Ka. Tim 2


Lina Karlina,S.Kep Shinta galih,Skep.,Ners

Anggota Anggota
1. Daniar, Amd,Kep 1. Neni N, Amd,Kep
2. Rinsi U, Amd.kep 2. Meka P, Amd.kep
3. Asep Ahmad,Amd.kep 3. Neng Asty, Amd.kep
4. Susi N, Amd.Kep 4. Irfan, Amd.Kep
5. Vrian Agus, S.Kep,Ners 5. Herni, Amd.Kep
6. Ardina, Amd.Kep 6. Anggia, Amd.Kep
7. Nita D, Amd.Kep 7. Dendi I, Amd.Kep
8. Elsi,S.Kep.Ners 8. IIs Annisa,Amd.Kep

Pramubakti ruangan Administrasi Ruangan


1. Yuyu 1. Iman Rismaya
2. Iwan Setiawan 2. Andri Supriadi

2) Jumlah Dan Kualifikasi Ketenagaan


Jumlah tenaga di Ruang Anggrek B Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Bandung keperawatan dan non keperawatan:
a) Tenaga Keperawatan
Tabel Kualifikasi Pendidikan Tenaga Keperawatan
Ruang Anggrek B Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung
No Kualifikasi Jumlah Presentase
1. DIII Keperawatan 11 64%
2. Ners 6 36%
Total 17 100 %

Berdasarkan tabel diatas, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian


besar perawat diruang Anggrek B berpendidikan DIII keperawatan
(64%), dan berpendidikan Ners (36%).

b) Tenaga Non Keperawatan


Tabel Kualifikasi Tenaga Non Keperawatan Ruang Anggrek B
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung
No Kualifikasi Jumlah Presentase
1. Dokter Spesialis 15
2. Dokter Jaga Ruangan 4
3. Gizi 2
4. Farmasi 1
5. Administrasi 2
6. POS (Pembantu Orang 2
Sakit)
5. Cleaning Service 1
Total 27

Berdasarkan tabel diatas dapat di interpretasikan bahwa tenaga non


keperawatan diruang Anggrek B adalah tenaga Dokter Spesialis (%),
Dokter jaga ruangan (%), Gizi ( %), Farmasi (%) Administrasi (%),
POS (%) dan Cleaning Service (%).
3) Kualifikasi Tenaga

JENJANG KARIR PROFESIONAL PERAWAT KLINIK RUANG ANGGREK B RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA
BANDUNG

Tabel Kualifikasi Tenaga Keperawatan Ruang Anggrek B Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung
PRA PERAWAT KLINIS PERAWAT KLINIS PERAWAT KLINIS PERAWAT KLINIK PERAWAT KLINIS
PERAWAT KLINIS I II III IV V
- DIII Keperawatan - DIII keperawatan - DIII keperawatan - DIII keperawatan - Ners dengan - Ners spesilis I
atau ners atau Ners dengan pengalaman dengan pengalaman pengalaman kerja dengan pengalaman
- Pengalaman kerja - Pengalaman kerja kerja ≥4 tahun kerja≥10 tahun dan ≥13 tahun kerja≥4 tahun
0 tahun ≥1 tahun - Ners dengan mempunyai - Ners spesialis I mempunyai
- Mempunyai - Mempunyai pengalaman kerja sertifikat PKII dengan pengalaman sertifikat PK IV
sertifikat BHD sertifikat pra klinik ≥3 tahun - Ners dengan kerja ≥2 tahun - Ners spesialis II
- Mempunyai pengalaman kerja - Mempunyai (konsutan) dengan
sertifikat PK I ≥7 tahun dan sertifikat PK III pengalaman kerja 0
mempunyai tahun
sertifikat PK II
- Ners spesialis I
dengan pengalaman
kerja 0 tahun
b. Profil Tenaga Perawat

PROSES MAPPING PERAWAT


1. Unit Ruang Rawat : Ruang Anggrek B
2. Jenis Pelayanan : Ruang Rawat Inap Post Operasi + IPD
3. Jumlah Perawat : 16 Perawat + 1 Kepala Ruangan

Tabel Proses Mapping Perawat


Lama Sertifikat
Usia Pendidikan Area
NO NAMA Pangkat/Golongan Kerja Kualifikasi
(Tahun) Terakhir Praktik Jenis Tahun
(Tahun)
1. Wound Care
2. BTCLS
3. Asesor
Kompetensi 2020
Anggrek
1. N.Suhastuti PNS Perawat 2018 PK III
45 15 S1NERS
B 4. Pelatihan 2018
Pencegahan Dan 2016
Pengendalian
Infeksi Rumah
Sakit
Anggrek 1. BTCLS PK III
2. Pencegahan
39 14 S1NERS B
2. Shinta Galih PNS Dan 2022
Pengendalian
Infeksi Rumah
Sakit
1. BTCLS PK III
2. Pencegahan
2021
Dan
Pengendalian 2022
3. Lina Karlina PNS Infeksi Rumah
35 10 S1NERS Anggrek 2022
Sakit
B 3. BHD 2020
4. Pelatihan
Preceptor HIP
4. Neni 30 BLUD 5 DIII Anggrek PK II
1. BHD
Nurbayani B 2022
2. Basic Cardiac
2014
Life Support
2014
3. BTCLS
30 BLUD 2 DIII Anggrek Pelatihan Basic PK III
5. Ardini Dwi B Trauma Cardiac 2017
Life Support
30 BLUD 8 DIII Anggrek PK III
1. BTCLS
B 2019
6. Eneng Asty F
2. Basic Cardiac 2019
Life Support
30 BLUD 5 DIII Anggrek Pelatihan Gawat PK III
7. Meka Purwati 2013
B Darurat
33 BLUD 5 DIII Anggrek 2013 PK III
8. Asep Ahmad PPGD BASIC 1
B
29 PNS 4 DIII Anggrek 1. Pelatihan 2014 PK III
Keperawatan
9. Irfan Taufiq B
Gawat Darurat 2017
2. BTCLS
33 BLUD 6 DIII Anggrek BTCLS - PK III
10. Nita Dwiyanti
B
11. Vrian Agus R 31 PNS 2 S1NERS Anggrek 1. BTCLS 2018 PK I
B 2. EWS 2022
Dendi 23 SKWN 1 Anggrek BTCLS 2021 PK I
12. D III
Indriawan B
23 SKWN 6 Anggrek BTCLS 2020 PK I
13. Anggia Nur A D III
B
Herni 42 SKWN 2 Anggrek BTCLS 2017 PK I
14. S1NERS
Elvidiana B
26 SKWN 1 Anggrek Workshop 2022 PK I
B Implementasi
15. Elsi Susani S1NERS
Komunikasi Efektif
Sesuai Standar
Akreditasi Rumah
Sakit
Dadan 26 SKWN 1 Anggrek BTCLS 2019
16. D III PRA PK
Hamdani B
23 SKWN 1 Anggrek BTCLS 2020
17. Aulia Agung P D III PRA PK
B
TMT MASUK RSUD Tahun Kelulusan/ Universitas
NO NAMA
RUANGAN POLI SPK D3 KEP S1 KEP NERS
Anggrek B UNIVERSITAS UNIVERSITAS
1. N.Suhastuti - - POLITEKNIK KESEHATAN PADJAJARAN PADJAJARAN
TASIK MALAYA
Anggrek B - UNIVERSITAS UNIVERSITAS
2. Shinta Galih - - PADJAJARAN PADJAJARAN
Anggrek B UNIVERSITAS UNIVERSITAS
3. Lina Karlina - - AKADEMI KEPERAWATAN BHAKTI ARS
PEMDA GARUT KENCANA
Anggrek B AKADEMI KEPERAWATAN - -
4. Neni Nurbayani - - KABUPATEN SUMEDANG
Anggrek B AKADEMI KEPERAWATAN - -
5. Ardini Dwi - - RSP TNI AU JAKARTA
Anggrek B STIKES DHARMA HUSADA - -
6. Eneng Asty F - - BANDUNG
Anggrek B AKADEMI KEPERAWATAN - -
7. Meka Purwati - - BHAKTI KENCANA
Anggrek B PPNI - -
8. Asep Ahmad - -
Anggrek B POLITEKNIK KESEHATAN - -
9. Irfan Taufiq - - TN-AU CIUMBULEUIT
Anggrek B STIKES DHARMA HUSADA - -
10. Nita Dwiyanti - - BANDUNG
Vrian Agus R Anggrek B - UNIVERSITAS UNIVERSITAS
11. - - PADJAJARAN PADJAJARAN
Anggrek B STIKES JENDRAL
12. Dendi Indriawan - - - -
ACHMAD YANI
Anggrek B POLITEKNIK KESEHATAN
13. Anggia Nur A - - KEMENTRIAN - -
KESEHATAN BANDUNG

Anggrek B Universitas Universitas


Muhammaddiya Muhammaddiyah
14. Herni Elvidiana
h Kalimantan Kalimantan
Timur Timur
Anggrek B - - STIKES KARSA
15. Elsi Susani HUSADA
GARUT
Anggrek B STIKES KARSA HUSADA - -
16.. Dadan Hamdani GARUT
Anggrek B STIKES ABDI NUSANTARA - -
17. Aulia Agung P
Tenaga Mahasiswa Praktik
Tabel Jumlah Tenaga Mahasiswa Praktek
Kualifikasi Jumlah

Profesi Ners STIKes Dharma Husada Bandung 10 Mahasiswa

D4 Anastesi Universitas Bakti Kencana


4 Mahasiswa

c. Perhitungan Kebutuhan Tenaga SDM Perawat

KEBUTUHAN SDM PERAWAT RUANG ANGGREK B


BERDASARKAN WISN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA
BANDUNG

Metode perhitungan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)


berdasarkan WISN (Workload Indicator Staff Need) adalah suatu metode
perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan pada beban pekerjaan nyata
yang dilaksanakan oleh setiap kategori SDM di suatu unit kerja. Saat ini
kami mencoba menggunakan metode WISN untuk menghitung jumlah
tenaga Perawat di Ruang ANGGREK B RSUD Kota Bandung.
Langkah pertama adalah menetapkan waktu kerja tersedia. Waktu
kerja tersedia adalah waktu yang harus dipenuhi oleh seorang perawat
dalam menjalankan tugasnya. Penetapan waktu kerja ini bertujuan untuk
mengetahui waktu kerja perawat pelaksana di Ruang Anggrek B RSUD
Kota Bandung. Data yang dibutuhkan dalam menetapkan waktu kerja
tersedia adalah sebagai berikut:

NO KODE FAKTOR JUMLAH KETERANGAN


1 A Hari Kerja 314 Hari/Tahun
2 B Cuti Tahunan 12 Hari/Tahun
Pendidikan, Pelatihan dan
3 C Ketidakhadiran Kerja 5 Hari/Tahun
4 D Hari Libur Nasional 15 Hari/Tahun
5 E Waktu Kerja 8 Jam/Hari
Hari Tersedia = {A-(B+C+D)}
= {314-(12+5+15)}
= 282 Hari/Tahun
Waktu Tersedia = 282 x 8
= 2.256 Jam/Tahun
= 135.360 Menit/Tahun
Berdasarkan data tahun 2019 didapatkan jumlah pasien sebagai berikut:
NO BULAN JUMLAH
1 Januari 222
2 Februari 180
3 Maret 193
4 April 170
5 Mei 184
6 Juni 161
7 Juli 166
8 Agustus 158
9 September 175
10 Oktober 203
11 November 187
12 Desember 199
Jumlah 2198

Dari data tersebut didapatkan jumlah pasien yang berkunjung ke


Ruang Anggrek B sebanyak 2198 orang. Langkah selanjutnya adalah
menyusun uraian tugas berdasarkan kegiatan pokok dan tidak pokok serta
menghitung standar beban kerja berdasarkan kegiatan pokok dan tidak
pokok di Ruang Anggrek B. Berikut tabel kegiatan yang dilakukan di
Ruang Anggrek B.
WAKTU RATA-RATA TOTAL
KEGIATAN (MENIT) STANDAR PASIEN/
NO URAIAN TUGAS BEBAN KERJA STANDAR
RATA-
MIN MAKS (MENIT/TAHUN) BEBAN
RATA
KERJA
KEGIATAN POKOK PRODUKTIF
1 Melakukan Absensi 1 1 1 135360 0,01623818
2 Menerima Pasien Baru 5 10 7,5 18048 0,121786348
3 Melakukan Anamnesa 15 25 20 6768 0,324763593
Melakukan Pemeriksaan
5 15 10 13536 0,162381797
4 Tanda-Tanda Vital
5 Melakukan Pemeriksaan Fisik 10 20 15 9024 0,243572695
Melakukan Pengambilan
5 10 7,5 18048 0,121786348
6 Sampel Darah
Mengantarkan Sampel Darah
4 6 5 27072 0,081190898
7 dan Urine Ke Lab
Mempersiapkan dan
mengantarkan Pasien Ke 10 20 15 9024 0,243572695
8 Radiologi
Mengambil Hasil Pemeriksaan
4 6 5 27072 0,081190898
9 Lab dan Radiologi
10 Melakukan Pemasangan Infus 10 20 15 9024 0,243572695
11 Mengatur Tetesan Infusan 2 4 3 45120 0,048714539
12 Mengganti Cairan infus 2 4 3 45120 0,048714539
13 Mengatasi Infus Yang Macet 5 7 6 22560 0,097429078
Melakukan Pencabutan /
5 7 6 22560 0,097429078
14 melepas Infus
Melakukan Pemasangan Infus
5 10 7,5 18048 0,121786348
15 Pump, Syringe pump
Melakukan Pemasangan dan
4 6 5 27072 0,081190898
16 melepas Oksigen
17 Melakukan Pemasangan 10 20 15 9024 0,243572695
Kateter, NGT
Melakukan Pelepasan Kateter,
4 6 5 27072 0,081190898
18 NGT
19 Melakukan Perekaman EKG 10 20 15 9024 0,243572695
20 Mendampingi Visite Dokter 20 40 30 4512 0,48714539
21 Mengukur Intake dan Output 5 15 10 13536 0,162381797
Memasang dan melepas Bedsite
5 15 10 13536 0,162381797
22 Monitor
23 Memantau Bedsite Monitor 10 20 15 9024 0,243572695
Melakukan Pemberian Obat
15 20 17,5 7734,857143 0,284168144
24 melalui Cairan Infus/ Drip
Melakukan Pemberian Obat
melalui Oral, IV, IM, SC, 5 10 7,5 18048 0,121786348
25 Suppositoria
Melakukan Pemberian Obat
15 20 17,5 7734,857143 0,284168144
26 Secara Intra Cutan / Skin Test
27 Mengatur Posisi Pasien 4 6 5 27072 0,081190898
Memenuhi Kebutuhan Nutrisi
5 10 7,5 18048 0,121786348
28 dan Hidrasi
Memenuhi Kebutuhan
4 8 6 22560 0,097429078
29 Eliminasi BAB/BAK
Melakukan Konsultasi dengan
5 15 10 13536 0,162381797
30 DPJP
Melakukan Pengukuran
5 10 7,5 18048 0,121786348
31 Antopometri
Mengganti Popok / pampers
8 12 10 13536 0,162381797
32 Pasien
33 Melakukan Informed Consent 5 15 10 13536 0,162381797
Melakukan GV Perawatan
10 20 15 9024 0,243572695
34 Luka Oprasi Kecil
Melakukan GV Perawatan
20 40 30 4512 0,48714539
35 Luka Oprasi Sedang
Melakukan GV Perawatan
60 90 75 1804,8 1,217863475
36 Luka Oprasi Besar
37 Melakukan Persiapan Operasi 10 20 15 9024 0,243572695
Melakukan Transfer Pasien ke
10 20 15 9024 0,243572695
38 OK / ruangan lain
Melakukan RJP / Tindakan
30 45 37,5 3609,6 0,608931738
39 Kegawatdaruratan
Serah Terima Pasien Di
5 10 7,5 18048 0,121786348
40 Ruangan
Serah Terma Pasien Antar Shift
5 10 7,5 18048 0,121786348
41 (Pagi, Siang, Malam)
42 Membuat laporan dinas 8 12 10 13536 0,162381797
Memasang, Melepas dan
melakukan perawatan luka 20 40 30 4512 0,48714539
43 VAC
Melakukan Perbeden /
4 6 5 27072 0,081190898
44 mengganti alat tenun kotor
45 Membuat jadwal diit 4 6 5 27072 0,081190898
Membantu pasien dalam
10 15 12,5 10828,8 0,202977246
46 melakukan Personal Hygiene
Melakukan kompres hangat
4 6 5 27072 0,081190898
47 /dingin
Memasang, mengobservasi,
melepas pemberian transfusi 10 20 15 9024 0,243572695
48 darah
49 Mencuci tangan 1 1 1 135360 0,01623818
Memberi makan diit /obat
8 12 10 13536 0,162381797
50 melalui sonde
Menyiapkan pemasangan
10 30 15 9024 0,243572695
51 Pleura Functie
Melakukan Auskultasi bising
4 6 5 27072 0,081190898
52 usus
53 Mengobservasi WSD 8 12 10 13536 0,162381797
Memantau perkembangan,
melakukan diskusi tentang
10 20 15 9024 0,243572695
keluhan dan kondisi terkini
54 pasien
55 Penyuluhan Kesehatan 10 20 15 9024 0,243572695
Mengecek/memantau Phlebitis
4 6 5 27072 0,081190898
56 dan Peneng pasien
Melengkapi Status Pasien baru,
BHP, Resep, Askep 10 30 20 6768 0,324763593
57 (Dokumentasi)
58 Menyiapkan obat-obatan 40 80 60 2256 0,97429078
Melakukan Perawatan Pasien
59 10 20 15 9024 0,243572695
baru meninggal
mengobservasi tanda-tanda TB,
60 Cyanosis, reaksi pasien 10 15 12,5 10828,8 0,202977246
terhadap obat
Mengobservasi terhadap tanda-
61 tanda kejang, TTIK, syock dan 10 20 15 9024 0,243572695
dehidrasi
TOTAL 1168285,714 13,29095006
KEGIATAN POKOK TIDAK PRODUKTIF
1 Merujuk pasien 60 120 90 1504 1,46143617
Mengisi Formulir Permintaan
4 6 5 27072 0,081190898
2 Darah
Mengisi Formulir Transfer
4 6 5 27072 0,081190898
3 Internal
4 Mengisi Formulir Laboratorium 4 6 5 27072 0,081190898
Melakukan Konfirmasi
5 10 7,5 18048 0,121786348
5 Ruangan dengan Admision
Mengisi Formulir Surat
4 6 5 27072 0,081190898
6 Rujukan
Menulis catatan
30 60 45 3008 0,730718085
7 perkembangann pasien distatus
8 Memeriksa daftar obat 20 40 30 4512 0,48714539
9 Dekontaminasi alat 10 15 12,5 10828,8 0,202977246
10 Membaca Rekam Medis 10 15 12,5 10828,8 0,202977246
11 Administrasi pasien pulang 10 20 15 9024 0,243572695
TOTAL 166041,6 3,775376773
NON KEPERAWATAN
1 Apel 15 30 22,5 15 30
2 Shalat 15 30 22,5 15 30
3 Makan/ Minum 20 30 25 20 30
4 Istirahat 30 60 45 30 60
5 Tidur 120 180 150 120 180
6 Pergi Untuk Urusan Pribadi 15 20 17,5 15 20
7 Mengobrol 5 15 10 5 15
8 Menerima Telepon Pribadi 3 15 9 3 15
9 Toilet 5 15 10 5 15
10 Ganti Baju 10 20 15 10 20
11 Mandi 15 30 22,5 15 30
12 Coaching 30 45 37,5 30 45
TOTAL 89853,25714 6,276056442
TOTAL KESELURUHAN 1424180,571 23,34238327
Di bawah ini adalah tabel standar kelonggaran di RSUD Kota Bandung :
WAKTU RATA-
STANDAR
NO KEGIATAN RATA
KELONGGARAN
(MENIT/TAHUN
)
1 Rapat Bulanan 1440 0,010638298
2 Menyusun Laporan Kegiatan 2160 0,015957447
3 Menyusun Kebutuhan Alat dan Obat 2160 0,015957447
Menyusun Kebutuhan Bahan Habis
4 Pakai 2160 0,015957447
5 Pertemuan Audit Internal 1440 0,010638298
SKK = FKI 0,069148936
FKK = 1:(1-SKK) 1,074285714

Langkah terakhir dalah menghitung kebutuhan tenaga


Kebutuhan Tenaga = Beban Kerja : Waktu Kerja Tersedia x (FKK+FKI)
(Berdasarkan WISN ) = 23,34238327 : 135360 x (0,069148936+1,074285714)
= 19,718,151 ≈ 20
WISN Rasio = Jumlah Perawat di Anggrek B : Kebutuhan Tenaga (Hitungan
WISN)
= 20 : 20
=1≈1
Kesenjangan antara kebutuhan jumlah tenaga perawat berdasarkan WISN dengan
jumlah tenaga perawat yang tersedia saat ini:

Tenaga Yang Kebutuhan Kekurangan/


WISN Rasio Status
Ada Tenaga Lebih
20 20 1 1 Cukup

Berdasarkan perhitungan diatas, didapatkan bahwa rasio WISN tenaga perawat


pelaksana di Ruang Anggrek B RSUD Kota Bandung sebesar 1 yang artinya adalah
jumlah tenaga saat ini cukup, sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan untuk
menjalankan beban kerja yang ada.
Hasil Analisis:
a. Pendidikan terakhir
Berdasarkan hasil kajian selama 4 hari dari tanggal 2 Februari - 5 Februari
2023 bahwa sebagian besar perawat diruang Anggrek B berpendidikan DIII
keperawatan (64%), dan berpendidikan Ners (36%).
b. Usia
Berdasarkan hasil kajian selama 4 hari dari tanggal 2 Februari - 5 Februari
2023 bahwa usia perawat di Ruang Anggrek B berdasarkan kategori umur
menurut Depkes RI (2009) antara lain:

Masa Remaja Akhir (17-25 Tahun) : 3 Orang

Masa Dewasa Awal (26-35 Tahun) : 11 Orang

Masa Dewasa Akhir (36-45 Tahun) : 3 Orang


c. Pangkat
Berdasarkan hasil kajian selama 4 hari dari tanggal 2 Februari - 5 Februari
2023 bahwa di Ruang Anggrek B terdapat 5 perawat Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan 12 perawat Non-PNS atau BLUD-SKWN.

d. Lama Kerja

Berdasarkan hasil kajian selama 4 hari dari tanggal 2 Februari - 5 Februari


2023 bahwa di Ruang Anggrek B bahwa paling lama masa kerjanya yaitu 15
tahun.
e. Riwayat Pelatihan
Berdasarkan hasil kajian selama 4 hari dari tanggal 2 Februari - 5 Februari
2023 pelatihan yang diikuti perawat mayoritas BTCLS. Sebagian perawat
memiliki ilmu yang terbilang up to date sesuai dengan tugas yang akan
dilakukan di ruangan.
f. Kualifikasi
Berdasarkan hasil kajian selama 4 hari dari tanggal 2 Februari - 5 Februari
2023, jenjang karir perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung
terdiri dari Pra PK, PK I, PK II, PK III, PK IV dan PK V. Di Ruang Anggrek
B terdiri dari Pra PK (2 orang), PK I (5 orang), PK II (7 orang), PK III (3
orang). Jenjang karir perawat di Ruang Anggrek B sudah sesuai.
g. Perhitungan tenaga perawat
Berdasarkan hasil kajian selama 4 hari dari tanggal 2 Februari - 5 Februari
2023 bahwa Berdasarkan perhitungan WISN, didapatkan bahwa rasio WISN
tenaga perawat pelaksana di Ruang Anggrek B RSUD Kota Bandung sebesar 1
yang artinya adalah jumlah tenaga saat ini cukup, sesuai dengan tenaga yang
dibutuhkan untuk menjalankan beban kerja yang ada. Di Ruang Anggrek B
terdapat struktur organisasi perawat dan uraian tugas peran dan wewenang
padamasing-masing tenaga keperawatan (Kepala Ruangan, Ketua Tim, Ketua
Shift, dan Perawat Pelaksana).
DAFTAR PUSTAKA

Meirawaty, G., & Yudianto, K. (2019). Field Experience: Manajemen

Strategis pada Proses Manajemen Keperawatan. Media Karya Kesehatan, 2(2).

Purba, R. J. (2019). PENTINGNYA PERENCANAAN DALAM

MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT.

Sihombing, R. M., Tahulending, P. S., Agustine, U., Rumerung, C. L.,Hutapea,

A. D., Manalu, N. V., ... & Purba, D. H. (2021). Manajemen Keperawatan.

Yayasan Kita Menulis.

Syarli, S., Arif, Y., Fatmadona, R., & Arini, L. (2020). Studi Komparatif

Efektifitas Model Pembelajaran Klinik One Minute Preceptor (OMP) dan Snapps

Terhadap Pencapaian Kompetensi Mata Kuliah Kepemimpinan dan Manajemen

Keperawatan Mahasiswa Profesi Ners Fkep Unand. Jurnal Keperawatan

Muhammadiyah, 5(1).

Yusnaini, Y., Prodalima, P., & Irawati, J. (2022). Kolaborasi E-Learning

Manajemen Keperawatan terhadap Peningkatan Kompetensi Mahasiswa

Keperawatan. Jurnal Keperawatan Silampari, 6(1), 417-424.

Anda mungkin juga menyukai