BANDUNG
DI SUSUN OLEH :
Kelompok 2
2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirahim
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, Dzat Yang Maha Suci dan Maha Berkehendak atas
segala sesuatu, Shalawat beserta Salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, Nabi akhir zaman, beserta
keluarga, para sahabat dan juga para pengikutnya hingga akhir zaman.
Dengan izin dan Ridho dari Allah SWT, akhirnya kami dapat
menyelesaikan “Laporan Akhir Stase Manajemen Keperawatan Di Ruang
Anggrek- B Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung” sebagai tugas
manajemen Keperawatan pada Program Profesi Ners.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................5
A. Latar Belakang....................................................................................5
B. Tujuan..................................................................................................8
C. Manfaat..............................................................................................10
BAB II KAJIAN SITUASI MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG
ANGGREK B.......................................................................................................12
A. Kajian situasi rumah sakit umum daerah kota Bandung.............12
a. Sejarah singkat...........................................................................12
b. Falsafah, Motto, Visi Misi Dan Tujuan.....................................12
c. Kedudukan tugas dan fungsi......................................................13
d. Jenis-jenis pelayanan Kesehatan................................................14
B. Kajian situasi di ruang anggrek B...................................................16
a. Man............................................................................................16
b. Material......................................................................................16
c. Money........................................................................................16
d. Market........................................................................................17
e. Method.......................................................................................17
f. Mutu pelayanan..........................................................................18
Daftar Pustaka......................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran klinik berfokus pada pembelajaran dan pengajaran yang
melibatkan pasien secara lansung (Nursalam & Efendi, 2008). Menurut
Chapman & Orb (2000) pembelajaran klinik merupakan implementasi teori
kedalam lingkungan klinik dengan sikap dan keterampilan profesional.
Menurut South African Nursing Council (SANC, 2015) pembelajaran klinik
mengkorelasikan pelajaran di kelas dan tahap akademik dengan situasi
klinik untuk mempelajari keterampilan perawatan dan perilaku profesional
(SANC, 2005). Melalui integrasi langsung antara ilmu teoritis dan praktek
tersebut, peserta didik juga dituntut untuk melakukan sintesis dengan
berfikir kritis dalam menemukan alternatif pemecahan permasalahan.
Sedangkan menurut Emerson. J (2007) pembelajaran klinik bertujuan dalam
pengembangan peran profesional, aplikasi teori, keterampilan komunikasi
terapeutik, intervensi keperawatan, kemampuan untuk mengevaluasi aspek
etis praktik, kolaboratif dan skill kepemimpinan. Dengan
demikian,pembelajaran klinik memegang peranan penting dalam
membentuk kompetensi mahasiswa , sehingga sangat penting setiap dosen
pembimbing memilih metoda pembelajaran klinik yang tepat dan memenuhi
prinsip pembelajaran klinik.
Keperawatan Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses
mewujudkan keperawatan sebagai profesi. Ini merupakan proses jangka
panjang yang ditujukan untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyrakat
Indonesia. Perubahan yang terjadi akan mencakup seluruh aspek
keperawatan, yaitu: penataan pendidikan tinggi keperawatan; pelayanan dan
asuhan keperawatan; pembinaan dan kehidupan keprofesian; serta penataan
lingkungan untuk perkembangan keperawatan. Pengembangan dalam
berbagai aspek keperawatan ini bersifat saling berhubungan, saling
bergantung, saling memengaruhi, dan saling berkepentingan. Inovasi dalam
keempat aspek di atas merupakan fokus utama keperawatan Indonesia dalam
proses profesionalisasi serta mempersiapkan diri dengan sebaik- baiknya
dalam menghadapi tantangan keperawatan di masa depan.
Kemajuan jaman menuntut perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan
untuk bersikap profesional. Profesionalisme perawat dapat diwujudkan
dibidang pelayanan kesehatan di rumah sakit. Salah satu usaha untuk
memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesional tersebut adalah
pengembangan model praktek keperawatan profesional (MPKP) yang
memungkinkan perawat professional mengatur pemberian asuhan
keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan
tersebut. Pelayanan yang profesional identik dengan pelayanan yang
bermutu, untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dalam melakukan
kegiatan penerapan standart asuhan keperawatan dan pendidikan
berkelanjutan. Dalam kelompok keperawatan yang tidak kalah pentingnya
yaitu bagaimana caranya metode penugasan tenaga keperawatan agar dapat
dilaksanakan secara teratur, efesien tenaga, waktu dan ruang,
sertameningkatkan ketrampilan dan motivasi kerja.
Perawat dan mahasiswa keperawatan berperan dalam pemberian asuhan
keperawatan. Namun, ada beberapa masalah ketidaksiapan perawat-
mahasiswa dalam layanan keperawatan seperti kurangnya kompetensi
mengenai kepemimpinan klinis, rendahnya kompetensi manajerial perawat,
deskripsi pekerjaan yang tidak jelas (63,2%), alokasi sumber daya yangtidak
adil (59,5%) dan reward yang rendah (68,1%), perawat juga mengalami
tekanan emosional, kelelahan 7,3% dan prevalensi burnout sekitar 70% ().
Masalah tersebut berkaitan dengan pengelolaan praktek keperawatan
professional belum maksimal(Taylor et al., 2021; Gunawan et al., 2020;
Van- Mol et al., 2015). Kemampuan pengelolaan layanan keperawatan harus
didukung oleh kompetensi yang tepat. Kompetensi perawat sangat penting
dalam menjamin pelayanan keperawatan berkualitas (Liang et al., 2021).
Hasil penelitian didapatkan bahwa pengajaran manajemen keperawatan
belum dapat mendukung pengembangan praktik
professional (Da-Silva et al., 2018). Kompetensi perawat tentang
manajemen keperawatan berpengaruh terhadap kemampuan pengelolaan
praktek keperawatan yang maksimal dan meningkatkan keselamatan pasien
(Kim, 2021). Perawat dengan kompetensi manajemen keparawatan
mendukung kemampuan memimpin pelayanan asuhan keperawatan yang
berkualitas (Asamani et al., 2016). Perawat dapat mengelola layanan
keperawatan dengan optimal, bila memiliki kompetensi tentang manajemen
keperawatan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Bandung merupakan salah
satu instansi pemerintah kota Bandung yang bergerak dibidang layanan
kesehatan masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit
No. 22 Ujung Berung, Bandung. Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Bandungpada awalnya bernama Rumah Sakit Ujungberung adalah berasal
dari Puskesmas Dengan Tempat Perawatan (DPT) sampai pada bulan
April tahun 1993 berubah
menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)Ujungberung Kelas D,
berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung Nomor. 928 Tahun
1992. Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung Nomor 16 Tahun 2007
tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Kota Bandung menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Ujungberung menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)Kota Bandung,
dan satu satunya rumah sakit umum milik Pemerintah Daerah Kota
Bandung.
Ruang rawat inap Anggrek merupakan ruang perawatan pasien sebelum
dan sesudah dilakukanya operasi yang terdiri dari 2 ruangan yaitu ruang
perawatan Anggrek A untuk kelas I, dan ruang perawatan Anggrek B untuk
kelas II. Ruang Anggrek B memiliki 2 ruangan yang terdiri dari ruangan
medical dan ruangan bedah, masing-masing terdiri dari 6 ruangan medical
dan 6 ruangan bedah, dengan total keseluruhan 12 kamar dengan kapasitas
36 tempat tidur pasien. Diruang Anggrek B menggunakan metode tim dan
fungsional, karena jumlah tenaga belum sesuai dengan kebutuhan. Jumlah
keseluruhan perawat di ruang Anggrek B yaitu 18 orang, dengan perawat
PK 3 berjumlah 3 orang, perawat PK 2 berjumlah 7 orang, perawat PK 1
berjumlah 6 orang, dan Pra PK berjumlah 2 orang.
Untuk menganalisis kekurangan tersebut dan dalam rangka
meningkatkan keterampilan manajerial, untuk itu kami sebagai mahasiswa-
mahasiswi STIKes Dharma Husada Bandung Profesi Ners akan melakukan
praktik lapangan dalam stase manajemen di Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Bandung khususnya di ruang rawat inap Anggrek B untuk
mengaplikasikan langsung dilapangan dengan arahan dari pembimbing
lapangan dan pembimbing akademik. Berdasarkan uraian diatas, maka kami
akan mengkaji manajemen unit dan manajemen asuhan keperawatan di
ruang rawat inap Anggrek B (Ruang Post Operasi) di Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Bandung.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik stase manajemen keperawatan,
mahasiswa diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip manajemen
keperawatan dengan bertanggung jawab dan menunjukan sikap
kepemimpinan yang profesional serta langkah-langkah manajemen
keperawatan.
b. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan praktik stase manajemen keperawatan,
diharapkan mahasiswa mampu :
a) Melakukan supervisi
7. Evaluasi (Evaluation):
4) Bagi Mahasiswa
3. Misi
a. Mewujudkan pelayanan Kesehatan berkualitas, terakreditasi dan
mengutamakan mutu dan keselamatan pasien
b. Mewujukkan kualitas sumberdaya pelayanan Kesehatan danintegrasi
Pendidikan
c. Menyelenggarakan tatakelola rumah sakit yang professional dan
mandiri
4. Tujuan
a. Meningkatkan pelayanan Kesehatan berkualitas. Terakreditasi dan
mengutamakan mutu dan keselamatan pasien
1. Profil Ruangan
Ruang rawat inap Anggrek merupakan ruang perawatan pasien sebelum dan
sesudah dilakukanya operasi yang terdiri dari 2 ruangan yaitu ruang perawatan
Anggrek A untuk kelas I, dan ruang perawatan Anggrek B untuk kelas II.
Ruang Anggrek B memiliki 2 ruangan yang terdiri dari ruangan medical dan
ruangan bedah, masing-masing terdiri dari 6 ruangan medical dan 6 ruangan
bedah, dengan total keseluruhan 12 kamar dengan kapasitas 36 tempat tidur
pasien. Diruang Anggrek B menggunakan metode tim dan fungsional, karena
jumlah tenaga belum sesuai dengan kebutuhan. Jumlah keseluruhan perawat di
ruang Anggrek B yaitu 18 orang, dengan perawat PK 3 berjumlah 3 orang,
perawat PK 2 berjumlah 7 orang, perawat PK 1 berjumlah 6 orang, dan Pra PK
berjumlah 2 orang.
2. Denah Ruangan
206 207 208 Ruang Nurse Ruang 209 210 211 Balkon
Alat Station Dispensing ISO
Steril Obat
RUANG BEDAH
RUANG MEDIK
3. MAN (Sumber Daya Manusia)
a. Jumlah dan Kualifikasi SDM di Ruangan
1) Struktur Organisasi
Organisasi adalah kesatuan yang terbentuk oleh beberapa orang
yang memiliki sedikit atau semua kesamaan tentang latar belakang,
identitas, harapan, dan berbagai hal lainnya untuk mencapai tujuan
secara Bersama-sama (Duha, 2018).
Struktur organisasi adalah sistem formal tentang hubungan tugas
dan wewenang yang mengendalikan bagaimana tiap individu bekerja
sama dan mengelola segala sumber daya yang ada untuk mewujudkan
tujuan organisasi. Sebuah struktur yang tepat adalah struktur yang
mampu merenspon banyak masalah koordinasi dan motivasi yang
sewaktu-waktu bisa muncul baik di dalam lingkungan, teknologi,
ataupun sumber daya manusia. Struktur organisasi merupakan alat
Kontrol untuk mengendalikan koordinasi dan motivasi kerja tiap
individu dalam usaha mencapai tujuan organisasi (Wisnu, 2019).
Struktur Organisasi Ruang Anggrek B Sebagai Berikut:
Anggota Anggota
1. Daniar, Amd,Kep 1. Neni N, Amd,Kep
2. Rinsi U, Amd.kep 2. Meka P, Amd.kep
3. Asep Ahmad,Amd.kep 3. Neng Asty, Amd.kep
4. Susi N, Amd.Kep 4. Irfan, Amd.Kep
5. Vrian Agus, S.Kep,Ners 5. Herni, Amd.Kep
6. Ardina, Amd.Kep 6. Anggia, Amd.Kep
7. Nita D, Amd.Kep 7. Dendi I, Amd.Kep
8. Elsi,S.Kep.Ners 8. IIs Annisa,Amd.Kep
JENJANG KARIR PROFESIONAL PERAWAT KLINIK RUANG ANGGREK B RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA
BANDUNG
Tabel Kualifikasi Tenaga Keperawatan Ruang Anggrek B Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung
PRA PERAWAT KLINIS PERAWAT KLINIS PERAWAT KLINIS PERAWAT KLINIK PERAWAT KLINIS
PERAWAT KLINIS I II III IV V
- DIII Keperawatan - DIII keperawatan - DIII keperawatan - DIII keperawatan - Ners dengan - Ners spesilis I
atau ners atau Ners dengan pengalaman dengan pengalaman pengalaman kerja dengan pengalaman
- Pengalaman kerja - Pengalaman kerja kerja ≥4 tahun kerja≥10 tahun dan ≥13 tahun kerja≥4 tahun
0 tahun ≥1 tahun - Ners dengan mempunyai - Ners spesialis I mempunyai
- Mempunyai - Mempunyai pengalaman kerja sertifikat PKII dengan pengalaman sertifikat PK IV
sertifikat BHD sertifikat pra klinik ≥3 tahun - Ners dengan kerja ≥2 tahun - Ners spesialis II
- Mempunyai pengalaman kerja - Mempunyai (konsutan) dengan
sertifikat PK I ≥7 tahun dan sertifikat PK III pengalaman kerja 0
mempunyai tahun
sertifikat PK II
- Ners spesialis I
dengan pengalaman
kerja 0 tahun
b. Profil Tenaga Perawat
d. Lama Kerja
Syarli, S., Arif, Y., Fatmadona, R., & Arini, L. (2020). Studi Komparatif
Efektifitas Model Pembelajaran Klinik One Minute Preceptor (OMP) dan Snapps
Muhammadiyah, 5(1).