OLEH:
TIM MANAJEMEN KEPERAWATAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya buku panduan Praktik Mata Ajar Stase
Manajemen Keperawatan mahasiswa Program Studi Profesi Ners Universitas Mitra
Indonesia dapat diselesaikan.
Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu, terutama Kepada :
1. Ketua Yayasan Universitas Mitra Indonesia;
2. Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Mitra Indonesia;
3. Ketua Program Studi Profesi Ners Universitas Mitra Indonesia ;
4. Rekan tim Stase Manajemen Keperawatan Universitas Mitra Indonesia
Semoga buku panduan ini dapat dipahami dan dilaksanakan oleh preseptor dan mahasiswa
dalam menyelesaikan praktik klinik. Amin.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. FORMAT-FORMAT
1. Format Laporan Kinerja Individu Sebagai Kepala Ruangan
2. Format Laporan Kinerja Individu Sebagai Ketua TIM
3. Format Laporan Kinerja Individu Sebagai Anggota TIM
4. Format Timbang Terima Overan
5. Format Ronde Keperawatan
6. Format Discharge Planning
7. Format Pegkajian Kelompok Terhadap Kegiatan Manajemen Di Ruangan
8. Format Sistematika laporan Akhir
9. Format Penilaian Kinerja Klinik Individu
10. Format Penilaian Kinerja Kelompok
11. Pedoman & Format Penilaian Overan
12. Pedoman & Format Penilaian Pre Confrence
13. Pedoman & Format Penilaian Post Confrence
14. Pedoman & Format Penilaian Ronde Keperawatan
15. Pedoman & Format Penilaian Bed Side Teaching
16. Pedoman & Format Penilaian Supervisi
BAB I
PENDAHULUAN
A. INFORMASI UMUM
Praktik profesi manajemen keperawatan merupakan program yang menghantarkan
mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk dapat menerapkan konsep-konsep yang
berhubungan dengan manajemen & kepemimpinan dalam pelayanan keperawatan yang
sesuai dengan keadaan saat ini.
Mata ajar ini memiliki kredit sebesar 3 sks, yang merupakan pengalaman belajar klinik
yang dicapai selama 3 minggu. Adapun syarat mengikuti mata ajar ini adalah praktikan
harus telah menyelesaikan seluruh mata ajar pada tahap akademik.
Daftar keterampilan klinik dan kompetensi pada mata ajar ini meliputi : mahasiswa
mampu berperan sebagai Karu, Katim, anggota tim, membuat laporan kasus kelolaan
dengan metode SBAR, Memimpin ronde keperawatan, Merencanakan ketenagaan
keperawatan sederhana yang sesuai dengan kebutuhan ruang rawat, Berperan sebagai
kepala ruangan dengan menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif, Memimpin
laporan antar shift, Mengelola konflik, Memimpin pre conference dan post conference,
Mampu berkoordinasi dengan tim lain, Mampu berkoordinasi dengan profesi lain,
Memberikan pengarahan, Melakukan supervisi asuhan, Melakukan evaluasi kinerja,
Melakukan perubahan sesuai dengan prioritas masalah diruangan, Mendesiminasikan
hasil perubahan.
Lahan praktek yang digunakan adalah rumah sakit di Bandar lampung yang meliputi
Rumah Sakit Abdoel Moeloek, Rumah Sakit Urip Sumohardjo, Rumah Sakit A. Dadi
Tjokrodipo.
Pembimbing yang terlibat dalam mata ajar stase manajemen keperawatan meliputi
pembimbing akademik yang berasal dari Universitas Mitra Indonesia serta pembimbing
lahan yang berasal dari Rumah Sakit yang menjadi lahan praktek.
B. SISTEMATIKA PENULISAN
Buku panduan praktik stase Menejemen Keperawatan ini terdiri dari enam bab dan
beberapa lampiran.
BAB II
TUJUAN DAN KOMPETENSI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti praktik profesi manajemen keperawatan mahasiswa mampu:
a. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
b. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung
jawab.
c. Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan.
d. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana ruangan keperawatan secara
berkelompok.
e. Mengorganisasikan manajemen ruangan keperawatan secara berkelompok.
f. Mencegah dan menyelesaikan konflik di dalam tim.
g. Memberikan pengarahan kepada anggota timnya.
h. Melakukan supervisi terhadap anggota timnya.
i. Melakukan evaluasi terhadap anggota timnya.
j. Menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif sesuai dengan kondisi ruangan.
k. Melaksanakan perubahan dalam asuhan dan pelayanan keperawatan.
l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko.
m. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas
asuhan keperawatan yang diberikan.
n. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
o. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional.
p. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
q. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pengelolaan klien.
B. KOMPETENSI
Setelah selesai mengikuti stase ini, diharapkan mahasiswa dapat menguasai kompetensi
berikut :
1. Mampu melakukan pengelolaan pelayanan keperawatan dan pengelolaan asuhan
keperawatan secara profesional pada tingkat unit / ruang rawat ( Metode penugasan
tim atau PN/ Primary Nurse )
2. Mampu berperan sebagai agen pembaharuan dan model peran dalam pengelolaan
pelayanan keperawatan dan pengelolaan asuhan keperawatan.
3. Mampu melaksanakan kegiatan :
a. Perencanaan ruang rawat
b. Operan / Timbang terima pasien
c. Conference (Pre-Post Conference)
d. Bed Side Teaching
e. Ronde keperawatan
f. Supervisi
g. Pemeriksaan pasien/ studi kasus
h. Menyusun Discharge Planning
4. Mampu Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan dan manajemen keperawatan.
5. Mampu mengorganisasikan manajemen ruangan keperawatan secara
berkelompok.
6. Mampu menyelesaikan konflik di dalam tim.
7. Mampu memberikan pengarahan kepada anggota timnya.
8. Mampu ,melakukan supervisi terhadap anggota timnya.
9. Mampu melakukan evaluasi terhadap anggota timnya.
10. Mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif
11. Mampu melaksanakan perubahan dalam asuhan dan pelayanan keperawatan.
12. Mampu mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko.
13. Mampu mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan
professional.
14. Mampu menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pengelolaan klien.
C. MATERI
1) Teori Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk menggerakkan, membimbing
dan mengarahkan orang lain agar melaksanakan tugas dan mewujudkan sasaran
yang ditetapkan, (LAN RI, 1996).
Teori kepemimpinan :
1. The great Man Theory: beberapa orang dilahirkan untuk memimpin sementara
yang lain dilahirkan untuk menjadi pengikut.
2. Behavioral Theory :
• Otokrasi : pemimpin memutuskan, orientasi lebih pada tugas berdasarkan
perintah, kurang inisiatif.
• Demokrasi : melibatkan bawahan, orientasi pada tugas, mengutamakan
kerja tim, produktifitasnya tinggi.
• Laisse – faire : gaya kepemimpinan santai, acuh tak acuh, pengarahannya
kurang, kebebasan individu, sering menimbulkan frustasi.
3. Situasional Theory : banyak situasi yang menjadi penentu dalam
kepemimpinan.
2) Manajemen Pelayanan
a) Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara
matang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Siagian, 1990).
b) Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian : koordinasi beberapa aktifitas organisasi untuk mencapai
tujuan. Manajemen mengubah atau merancang fungsi dan meningkatkan
metode yang efisien (Khron, Thora, 1981).
Bentuk Organisasi :
1. Organisasi Lini (line Organization)
2. Organisasi lini dan staf (line and staf organization)
3. Organisasi Fungsi (function organization)
4. Kepanitiaan (committee).
c) Penggerakan (Actuating)
Penggerakan adalah melakukan kegiatan untuk mempengaruhi orang lain agar
mau dan suka bekerja dalam rangka menyelesaikan tugas, demi tercapainya
tujuan bersama (S. Suarli, 2012).
Tipe penggerakan :
1. Kepemimpinan (Otokratis, Paternalistis, militeristis, karismatis,
demokratis dan liberalistis);
2. Motivasi Kerja (motivasi eksternal, motivasi sosial dan motivasi internal);
3. KISS (Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Simplifikasi)
4. Komunikasi
d) Pengawasan (Controling)
Pengawasan (Controling) adalah suatu proses untuk mengetahui apakah
pelaksanaan kegiatan/pekerjaan sesuai dengan rencana, pedoman, ketentuan,
kebijakan, tujuan dan sasaran yang sudah ditentukan sebelumnya (S. Suarli,
2012).
Prinsip Controling :
1. Principle of Uniformity : dibentuk diawal sampai akhir
2. Principle of Comparation : membandingkan yang direncanakan dengan
yang dicapai
3. The principle of exception : tidak yang sempurna dari perencanaan, yang
penting ada umpan balik untuk perbaikan.
Tipe Controlling
1. Input control
2. Proses control
3. Output control
Kegiatan yang dilakukan pada tahap Pengawasan adalah :
1. Melakukan Kegiatan Audit terhadap suatu kejadian Atau masalah
keperawatan
2. Melakukan Penjaminan Mutu Asuhan keperawatan di ruangan
3. Melakukan Kedisiplinan Tenaga yang ada (punisment dan reward)
4. Melakukan pengawasan tentang Mekanisme Informasi/ Hubungan kerja
antar staf
5. Melakukan pengawasan tentang Mekanisme pengembangan Jenjang
Karir Perawat
4. Pengawasan
a. mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim maupun pelaksana
mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien
b. melakukan supervisi secara langsung dan tidak langsung
c. melakukan evaluasi pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim
d. melakukan audit keperawatan
Ketenagaan
Ketenagaan adalah : anggota organisasi / badan usaha yang memperoleh imbalan.
Tujuan manajemen ketenagaan diruang rawat : mendayagunakan tenaga
keperawatan yang efektif dan produktif yang dapat memberikan pelayanan bermutu
sehingga dapat memenuhi pengguna jasa.
Penghitungan Tenaga
Rumus Gillies :
= Σ jam keperawatan untuk pasien/hari X rata-rata sensus pasien/hari X Σ
hari/tahun
Σ hari/tahun – hari libur perawat X Σ jam kerja/hari
= Σ jam keperawatan untuk pasien/tahun
Σ jam kerja perawat/tahun
= jumlah perawat disuatu unit
Untuk Ruang Rawat Inap Perlu ditambahkan dengan Hari-Hari Libur (Loss Days)
dan Pekerjaan non Fungsional Keperawatan
CATATAN:
• Waktu perawatan menurut Gillies ,1989 :
1. waktu perawatan langsung ;
self care = - x 4 jam = 2 jam
partial care = ½ x 4 jam = 3 jam
total care = 1-1 ½ jam x 4 jam = 4 – 6 jam
intensive care = 2 x 4 jam = 8 jam
rata – rata keperawatan langsung = 4 – 5 jam
2. waktu keperawatan tak langsung 38 mnt/psn/hr
3. waktu penyuluhan = 15 mnt / psn / hari
• Rasio perawat ahli = 55% : 45%
• Proporsi dinas pagi : sore : malam = 47% : 36% : 17%
Rumus Douglas :
Cara Penghitungan
1. Hitung jumlah perawat yang harus tersedia
a. jumlah jam perawat =A
jam kerja efektif per shift
2. Tambahkan dengan faktor koreksi hari libur /cuti/ hari besar dan tugas-tugas non
keperawatan.
b. Loss day/hari libur/cuti/hari besar
4) Delegasi
Dalam melaksanakan delegasi kepada staf yang harus digaris bawahi bahwa pemberian
delegasi merupakan pemberian tanggung jawab, yang pada akhirnya yang
bersanmgkutan harus mempertanggungjawabkan. Dalam memberikan delegasi harus
spesifik.
Serah terima tugas atau sering disebut overa merupakan salah satu proses pendelegasian
yang bertujuan melaksanakan rencana keperawatan secara berkesinambungan.
Beberapa hal yang perlu dilaporkan atau didelegasikan saat overan adalah kondisi pasien
secara umum, diagnosa medis, diagnosa keperawatan, tindakan yang telah dilaksanakan
dan akan dilaksanakan serta evaluasi perkembangan pasien.
DAFTAR RUJUKAN
BAB III
PROSES BIMBINGAN
I. METODE
Beberapa metode pembelajaran yang digunakan dalam proses bimbingan dengan
penekanan pada bimbingan yang interaktif dan individual untuk mengembangkan
kemandirian dan tanggung jawab mahasiswa. Cara memberikan bimbingan tersebut juga
mendorong penggunaan berbagai macam strategi kreatif. Strategi kreatif tersebut
meliputi: pengajaran interaktif dalam pertemuan sebelum praktik dan sesudah praktik
(pre confrence dan post confrence), studi kasus (presentasi kasus dan jurnal, serta
diskusi), belajar mandiri (aplikasi teori), observasi (bedside teaching), Problem solving
for better health (PSBH), dan Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan.
Ketentuan praktik
1. Mahasiswa wajib menggunakan seragam klinik dan tanda pengenal sesuai dengan
ketentuan UMITRA. Apabila melakukan kunjungan rumah pakaian yang digunakan
adalah seragam putih-hitam. Rambut rapi, tidak menggunakan perhiasan dan make
up wajah yang berlebihan. Jika tidak memenuhi ketentuan ini, tidak diijinkan
melakukan praktik. Di ruangan tertentu perlu memakai pakaian khusus yang dapat
dipinjam di lab keperawatan UMITRA (baju kamar operasi)
2. Bersikap profesional dan melakukan teknik komunikasi dengan benar terhadap klien,
kolega atau pembimbing. Perhatikan tata tertib, sopan santun dan peraturan yang
berlaku di lahan praktik.
BAB IV
PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK KLINIK
JADWAL KEGIATAN
a. Jadwal Mingguan
No TAHAP KEGIATAN MINGGU
I II III
1 Kontrak kegiatan antara pembimbing & mahasiswa X
2 Mengidentifikasi permasalahan fungsi manajemen ruang X
rawat:
Pengkajian masalah (observasi, wawancara, kuisioner)
3 Analisa data X
4. Perencanaan pemecahan masalah & implementasi awal X X
5 Evaluasi proses X
6 Presentasi seminar diruang rawat* X
b. Jadwal Harian
No KEGIATAN MINGGU
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Selasa
1 Timbang Terima / Operan X
2 Conference (Pre dan Post) X
3 Bed Side Teaching X
4. Ronde Keperawatan X
5 Supervisi X
6 Studi Kasus Kasus X
Discharge Planing X
CATATAN:
X = Kelas Reguler Umum dan Non Reguler
(*) Catatan khusus :
- kegiatan dilakukan dalam kelompok, penanggung jawab ditetapkan oleh kelompok
- presentasi dilaksanakan di ruang tempat praktek, dihadiri, kepala ruangan, perawat
ruangan, pengawas
- presentasi dilaksanakan pada hari terakhir minggu ke III (RU) dan KN
- setiap kelompok mendapatkan nilai presentasi, minimal dari 2 pembimbing (akademik
dan teknik) dan minimal dari 2 pembimbing (akademik dan teknik) dan minimal satu
kelompok penyanggah
- nilai akhir presentasi untuk tiap kelompok adalah
3x rata-rata nilai pembimbing + 1x nilai rata-rata kelompok penyanggah
4
PENUGASAN KLINIK
A. Tujuan Evaluasi
Tujuan dari evaluasi meliputi:
1. Mengetahui capaian kompetensi
2. Mengetahui capaian mata ajar
3. Mengevaluasi semua tujuan praktik
4. Sebagai bahan pemberian umpan balik terhadap pencapaian mahasiswa
5. Sebagai bahan penentuan kelulusan
B. Target Kompetensi
No Prasat Minimal
Nilai Akhir
Nilai Kognitif + Nilai Perilaku + Nilai Psikomotor
D. Kriteria Kelulusan
Mutu Rentang Kelulusan Keterangan
A 91 - 100 Lulus -1 (satu) hari
A- 86 - 90 Lulus sebelum stase
B+ 81 - 85 Lulus berakhir
B 76 - 80 Lulus mahasiswa wajib
B- 71 - 75 Tidak Lulus, Mendapatkan Penugasan mengumpulkan
C+ 66 - 70 Tidak Lulus, Mendapatkan Penugasan logbook sebagai
C 61 - 65 Tidak Lulus, Mengulang Proses Yang Tertinggal bahan evaluasi.
C- 56 - 60 Tidak Lulus Mengulang Proses Yang Tertinggal - Hasil evaluasi
D 51 - 55 Tidak Lulus Mengulang Penuh Kepanitraan akan diumumkan
E < 51 Tidak Lulus Mengulang Penuh Kepanitraan pada hari terakhir
praktik stase
Yang dimaksud dengan nilai LULUS adalah minimal nilai mutu B (Nilai 76 – 80). Nilai
akhir menjadi hak prerogatif dosen/preceptor dan bagian yang bersangkutan.
E. Pembimbing
Pembimbing adalah seseorang yang menjadi fasilitator dalam pelaksanaan praktek
kepemimpinan dan manajemen keperawatan. Pembimbing berasal dari institusi
pendidikan maupun pembimbing Rumah Sakit sebagai lahan praktek.
K2A-1 K2A-2
NO NAMA NO NAMA
1 M YUNUS 1 DEVI GUSTINA SARI
2 JULIA SILVI 2 AYU INDRAYANA
3 MEILDA ROSDIANA 3 LENI OKTAVIA
4 RIZKHA PRATIWI 4 MONICA AWANDA
5 ZAKKY MUIS AL ABROR 5 REPA TRI MULYA NUGRAHA
6 RISNA YUSI AFRINA 6 IDHFI RAHMA ASSYIFA
K2B-1
1 GEDE IRAWAN
2 ERLITA KISTRIANA
3 OKTAVIANI DWI
4 ISKA WINDU MARISA
5 ARINI NUR KHASANAH
6 ROIS SATUN NISA
K5A-1
NO NAMA
1 RIKI SABDATUS A
2 ASTRI PURWANING WULAN
3 I MADE ARTHA ADI DARMA
4 SUMARNI
5 DEWI ANDIRA
K5A-2
NO NAMA
1 ROSTAMI
2 DESRI HANINDYA PRATAMA
3 WELIYA OKTAPININDA
4 LAUWANA
5 LOTOISKANDARDINATA
K4C
NO NAMA
1 ALI USMAN
2 MEGA AMBAR WATI
DAFTAR KELOMPOK MAHASISWA PRODI PROFESI NERS ANGKATAN XV
TAHUN AKADEMIK 2019-2020
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MITRA INDONESIA