Anda di halaman 1dari 47

Fidrotin azizah

ASKEP
Keluarga

Masalah keluarga

Mengatasi masalah
kesehatan secara
mandiri
Pengkajian
DIAGNOSIS
Evaluasi FAMILY

Perencanaan
Implementasi
PENGKAJIAN  PENETAPAN DIAGNOSA 
RENCANA IMPLEMENTASI EVALUASI

PERAN PERAWAT

PERAN KLIEN

4
 Pengkajianmerupakan tahapan terpenting
dalam proses perawatan, mengingat
pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk
mengidentifikasi data-data yang ada pada
keluarga. Oleh karena itu perawat keluarga
diharapkan memahami betul lingkup,
metode, alat bantu, dan format pengkajian
yang digunakan
WAWANCARA
• Anggota keluarga OBSERVASI
• Mengungkapkan Melihat secara Obyektif
persepsi
• Terfokus, terstruktur
dan bertujuan
• Perawat melihat
interaksi anggota
Informasi
keluarga
lisan & tulis dari
tim kesehatan
Pemeriksaan
Fisik
Anggota keluarga
• Komunikasi
• Tujuan Penjajakan I
• Meyakinkan • Fokus pada
• Tim Kesehatan ketidakmampua
• Data di unit n keluarga
yankes /kader dalam
menghadapi
• Masalah
Bina Hub. kesehatan
masalah
kesehatan
Baik Penjajakan
II
1. Data Umum
2. Riwayat & tahap perkembangan keluarga
3. Data lingkungan
4. Struktur keluarga
5. Fungsi keluarga
6. Stres & koping keluarga
7. Pemeriksaan keluarga
8. Harapan keluarga
 Mencakup tentang kepala
keluarga (KK),
umur, alamat, pekerjaan,
pendidikan. Selanjutnya komposisi
keluarga dibuat genogram (genogram
keluarga dalam tiga generasi)
 Tipe keluarga
 Latar Belakang Budaya (Etnis)
 Identifikasi religius
 Status Ekonomi
 Aktivitas Rekrasi atau waktu luang
I. Data umum
1. Nama KK
2. Alamat/No telp
3. Pekerjaan KK
4. Pendidikan
5. Komposisi klg
6. Tipe keluarga
7. Suku bangsa
8. Agama
9. Status sosek keluarga
10. Aktivitas rekreasi keluarga
 Tahap perkembangan keluarga
saat ini
 Sejauh mana keluarga memenuhi
tugas-tugas perkembangan yang
sesuai dengan tahap
perkembangan saat ini
 Tugas perkembangan keluarga
yang belum terpenuhi
 Riwayat keluarga inti; Riwayat
keluarga sebelumnya; Keluarga
asal kedua orang tua
1. Karakteristik rumah
2. Karakteristik lingkungan dan komunitas
tempat tinggal yang lebih luas
3. Mobilitas Geografis keluarga
4. Hubungan keluarga dengan fasilitas-
fasilitas kesehatan dalam komunitas
5. Sistem pendukung keluarga
Tempat cuci dan jemur
pakaian
2 jendela 2 jendela

Dapur KM/
WC
Kamar
tidur
Utama

Ruang Keluarga
dan Ruang
Makan
Kamar
tidur
Anak

2 jendela
Ruang
Tamu

3 jendela

Kolam
ikan Taman dan
garasi
Pintu
Gerbang
 Struktur peran
 Nilai atau norma keluarga
 Pola komunikasi keluarga
 Struktur kekuatan
keluarga
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fingsi perawatan kesehatan
1). Mengenal masalah kesehatan
2). Mengambil keputusan mengenai
tindakan kesehatan yang tepat
3). Merawat anggota keluarga yang
sakit
4). Memelihara, modifikasi lingkungan rumah
yang sehat
5). Menggunakan fasilitas atau pelayanan
kesehatan di masyarakat.

4. Fungsi reproduksi
5. Fungsi ekonomi
 Stressor jangka pendek
Yaitu stresor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesain dalam waktu ± 6 bulan
dan jangka panjang yang memerlukan
penyelesaian lebih dari 6 bulan.
 Kemampuan keluarga berespon terhadap
situasi atau stresor
 Strategi koping yang digunakan
 Strategi adaptasi disfungsional
8. Harapan keluarga
harapan terhadap petugas kesehatan yang
ada
Pemeriksaan fisik
 Diagnosa keperawatan keluarga dianalisis dari hasil
pengkajian terhadap adanya masalah dalam
perkembangan keluarga,
lingkungan keluarga,
struktur keluarga,
fungsi keluarga dan
koping keluarga,
baik yang bersifat aktual, resiko maupun sejahtera
dimana perawat memiliki kewanangan dan tanggung
jawab untuk melakukan tindakan keperawatan
bersama-sama dengan keluarga dan berdasarkan
kemampuan dan sumber daya keluarga.
P
• problem
E S
• Etiologi • Sign
• Masalah
• Penyebab • Tand
• Nanda,
• 5 tugas klg a
Tipologi Diagnosis keperawatan :
1). Diagnosis Aktual
“Gangguan pemenuhan kebutuhan
istirahat tidur pada ibu B keluarga Tn. A
yang berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan yang nyaman untuk istirahat
dan tidur lansia”.
2). Diagnosis risiko /risiko tinggi
“Risiko tinggi gangguan perkembangan
balita Y keluarga Tn E yang berhubungan
dengan dengan ketidakmampuan keluarga
melakukan stimulus pada balita”
3). Diagnosis (keadaan sejahtera atau Wellness)
 tumbuh kembang yang optimal bagi anak G
keluarga Tn. M.
peningkatan status kesehatan pada pasangan
baru menikah keluarga Tn. I
No Kriteria BOBOT
1. Sifat Masalah 1
Skala: Tidak/kurang sehat 3
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera 1

2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2


Skala: Mudah 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0

3. Potensial Masalah untuk dicegah 1


Skala: Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1

4 Menonjolnya masalah 1
Skala: Masalah berat, harus segera ditangani 2
Ada masalah tapi tidak perlu ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0
Kriteria Skala Bobot Skore
Sifat Masalah. Skala : 1 Misal
-Tidak/ kurang sehat 3 2/3x1=
-Ancaman kesehatan 2 2/3
-Keadaan sejahtera 1
Kemungkinan masalah 1
2
dapat di uabah. Skala :
-Mudah 2
3
- Sebagian 2
1
- Tidak dapat 1
0
Kriteria Skala Bob Skore Pembe
ot naran
Potensial masalah untuk di 1 Alasan,
Cegah.Skala 3 dampa
– Tinggi k, data
2
- Cukup
1
- Rendah
Menonjolnya masalah. Skala : 1 Alasan,
- Masalah berat, harus segera ditangani 2 dampa
- Ada masalah, tetapi tidak perlu
k, data
ditangani 1
- Masalah tidak dirasakan 0
 SKORING :
 Tentukan skore untuk setiap kriteria
 Skore dibagi dengan skore tertinggi dan dikalikan bobot
 Skore yang diperoleh x Bobot
Skore tertinggi
 Jumlahkan skore untuk semua kriteria
 Prioritas didasarkan pada diagnosis keperawatan
yang mempunyai skor tertinggi dan di susun
berurutan sampai yang mempunyai skor
terendah.
DX. Kep TUM TUK EVALUASI INTERVENSI

KRITERIA STANDART
A. Tujuan jangka panjang (Umum)
 Tujuan yang lebih menekankan pada
pencapaian akhir sebuah masalah. Lebih
mengarah pada kemandirian klien dan keluarga
sebagai sasaran asuhan keperawatan.
Contoh:
1.Setelah dilakukan kunjungan pemenuhan nutrisi
pada An. B (5 Th) dengan malnutrisi kembali
optimal.
2. Setelah dilakukan kunjungan keluarga, bersihan
jalan nafas pada An. B (5TH) kembali normal
B. Tujuan jangka pendek (khusus)

Tujuan khusus lebih menekankan pada


pencapaian hasil dari masing-masing
kegiatan.
Contoh:
Setelah dilakukan tindakan selama 1 x 45
menit diharapkan keluarga mampu ;
 menyebutkan arti gizi
menyebutkan arti kurang gizi
menyebutkan jenis-jenis makanan yang bergizi
menyebutkan penyebab malnutrisi pada anak
 freedman (1998)
1. Suplemental
pemberian pelayanan langsung oleh
perawat yang tidak dapat dilakukan oleh
keluarga
2. Fasilitatif
membantu mengatasi masalah keluarga dlm
yankes, ksejahteraan sos, transportasi, dll.
3. Developmental
membuat keluarga belajar mandiri sesuai
kekuatan & sumber pendukung
• Memberikan informasi atau
Kognitif pendidikan, gagasan, motifasi &
saran kpada keluarga

• Membantu berespon emosional shg


Afektif klg ada perubahan sikap thd
masalah yang dihadapi

• Membantu keluarga dlm perubahan


Psikomotor perilaku yang merugikan ke
perilaku yg menguntungkan
1. Implementasi mengacu pada rencana perawatan yang
di buat
2. Implementasi dilakukan dengan tetap memperhatikan
prioritas masalah
3. Kekuatan-kekuatan keluargaberupa finansial, motivasi
dan sumber-sumber pendukung lainnya jangan
diabaikan.
4. Pendokumentasian implementasi keperawatan
keluarga janganlah terlupakan dengan
menyertakan tanda tangan petugas sebagai
bentuk tanggung gugat dan tanggung jawab
profesi
Penkes; penyuluhan keluarga
 Menilai keberhasilan Keluarga dalam
melaksanakan tugas kesehatan
 Tujuan sudah tercapai???...
 Tujuan tidak tercapai????....
- tujuan tidak realistis
- tindakan keperawatan tidak tepat
- faktor lingkungan yang tidak bisa diatasi
 KRITERIA
gambaran faktor petunjuk tujuan
tercapai.
contoh= respon verbal;keluarga mampu
menyebutka penyebab ISPA
 STANDART
tingkat pelaksanaan yang diinginkan
untuk membandingkan dengan
pelaksanaan sebenarnya
Contoh= menyebutkan 2 dari 4 penyebab ISPA
1. Tertular penderita batuk
2. belum imunisasi lengkap
3. kurang gizi
4. lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat
SUMATIF
Formatif

formatif
 Evaluasi Kualitatif dan Evaluasi
Kuantitatif
* Evaluasi kuantitatif menekankan pada jumlah
pelayanan atau kegiatan yang telah diberikan,
misalnya jumlah imunisasi, ANC pada ibu hamil
*Evaluasi kualitatif dapat dilihat pada;
1. Evaluasi struktur
Berhubungan dengan tenaga atau bahan yang diperlukan
dalam suatu kegiatan. Contoh ;
 penguasaan materi oleh petugas
 penyediaan media untuk keluarga
 tersedianya tempat
2. Evaluasi proses
Evaluasi selam kegiatan berlangsung
Contoh; - penyuluhan sesuai dengan strategi
penyampaian
- keluarga antusias saat penyuluha

3. Evaluasi hasil
Merupakan hasil dari pemberian askep
Contoh;
 keluarga mampu menyebutkan kembali pengertian
ispa dengan menggunakan bahasa sendiri
 Keluarga mampu mendemonstrasikan cara
mengompres yang benar.
1. Subyektif
 Pernyataan atau uraian keluarga, klien atau
sumber lain tentang perubahan yang dirasakan
baik kemajuan ataupun kemunduran setelah
diberikan tindakan keperawatan.
2. Obyektif
 Data yang bisa diamati dan di ukur melalui
teknik observasi, palpasi, perkusi dan
auskultasi sehingga dapat dilihat kemajuan
atau kemunduran pada sasaran perawatan
sebelum dan setelah diberikan tindakan.
3. Analisa
 Pernyataan yang menunjukan sejauhmana
masalah keperawatan dapat tertanggulangi

4. Planning
 Rencana yang ada dalam catatan
perkembangan merupakan rncana tindakan
hasil evaliasi tentang dilanjutkan atau tidak
rencana tersebut sehingga diperlukan inovasi
dan modifikasi bagi perawat.
KELUARGA RAWAN MANDIRI
DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN KESEHATANNYA
/MENGATASI MASALAH KESEHATANNYA

KM-I KM-II KM-III KM-IV

45
PERILAKU KM-I KM-II KM-III KM-IV
MENERIMA PETUGAS V V V V
PUSKESMAS
MENERIMA YANKES SESUAI V V V V
RENCANA
MENYATAKAN MASALAH V V V
SECARA BENAR
MEMANFAATKAN SARKES V V V
SESUAI ANJURAN
MELAKSANAKAN PERAWATAN V V V
SEDERHANA SESUAI
ANJURAN
MELAKSANAKAN TINDAKAN V V
PENCEGAHAN SECARA AKTIF
MELAKSANAKAN TINDAKAN V
46 Ditwat Depkes RI-N@2

Anda mungkin juga menyukai