8
CON’T
Vasodilatasi : pelebaran pembuluh darah
Vasokontriksi : penyempitan pembuluh darah
- luka bakar
- infeksi virus
FIBRINOUS INFLAMATION
Jejas yang lebih berat permeabilitas
vaskuler lebih besar molekul lebih besar
misal Fibrinogen dapat melintasi barier
pembuluh darah fibrin berada di ruang
ekstraseluler.
Misal: Meningen, perikard, pleura
SUPPURATIVE OR PURULENT
INFLAMMATION
Ditandai dengan produksi nanah (pus) dalam
jumlah banyak terdiri dari neutrophil, sel-
sel nekrotik, cairan edema.
Misal: Infekfi bacteri Staphylococcus
ULCER
Defek lokal, atau exkavasi, permukaan organ
atau jaringan yang diproduksi oleh sloughing
(shedding) jaringan keradangan nekrotik
Misal: mukosa rongga mulut, permukaan
saluran cerna.
INFLAMASI KRONIK
Inflamasi yang memanjang (berminggu-minggu,
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun) dan
terjadi inflamasi aktif, jejas jaringan dan
penyembuhan secara serentak
Ditandai dengan :
22
SEL-SEL YG BERPERAN PADA RADANG
KRONIK
Makrofag
- Sel yg dominan
- Berasal dr monosit yg beremigrasi pd tahap awal
terjadinya radang akut, & telah mendominasi daerah
radang dlm waktu 48 jam.
- Ketika monosit keluar & mencapai jar ekstravask,
monositmakrofag.
- Diaktivasi oleh berbagai stimulus seperti sitokin, toksin
bakteri & mediator kimiawi lainnya.
23
Limfosit T & B
- Dimobilisasi oleh adanya rangsang imun
spesifik (infeksi) & pd inflamasi yg diperantarai
nonimun (infark / trauma jar)
- Limfosit T mempunyai hubungan timbal balik
dengan makrofag pada inflamasi kronik
- Limfosit B sel plasma Ab utk melawan Ag
Eosinofil
- Lebih banyak pd reaksi imunitas yg
diperantarai IgE & pada infeksi parasit
24
25
Sel Mast
Terdistribusi pada jaringan
penyambung, dapat berperan pada
radang akut maupun kronik
Menghasilkan sitokin yang berperan
dalam fibrosis
26
EFEK INFLAMASI :
1. MENGUNTUNGKAN
Dilusi toksin → dibawa ke sistem limfatik
Memasukkan Ab: oleh karena ↑ permeabilitas
kapiler maka Ab dpt masuk ke ruang
ekstravaskuler sehingga dapat melisis MO
Transpor obat-obatan seperti AB ke tempat
bakteri yangg sedang bermultiplikasi
Pembentukan fibrin dari fibrinogen →
menghalangi gerakan MO → terperangkap →
memudahkan fagositosis. Fibrin juga tersedia
sebagai matriks u/ pembentukan jaringan
granulasi
28
Membawa nutrien & O2 yg penting bagi sel
seperti netrofil yg memiliki aktivitas metabolik
yg tinggi
Rangsangan respon imun oleh karena drainase
eksudat cair ke dalam limfatik → Ag terlarut
dapat mencapai KGB lokal → rangsangan respon
imun
29
2. MERUGIKAN
Digesti jar N: enzim-enzim seperti kolagenase &
protease dapat mencerna jar N → kerusakan
Pembengkakan : epiglotitis akut pada anak →
obstruksi jalan nafas
Respon inflamasi yg tidak sesuai. Cont pada reaksi
hipersensitivitas tipe 1 pada kasus hay fever yg alergi
terhadap Ag pada lingkungan. Respon inflamasi alergi
dapat mengancam nyawa seperti asma ekstrinsik
30
SALURAN & KGB PADA INFLAMASI
Berfungsi menyaring & mengatur cairan
ekstravaskuler
Bersama dengan sistem fagosit
mononuklear, merupakan lini pertahanan
sekunder yg berperan saat reaksi radang
lokal gagal mengatasi & menetralkan
jejas
Selama peradangan, aliran saluran limfe
↑ & membantu mengalirkan cairan edema
dr ruang ektravask (leukosit & debris sel
juga masuk ke sal limfe)
31
CON’T
Pada inflamasi luas, bisa terjadi
limfangitis, limfadenitis oleh karena
aliran limfe juga mengangkut agen
penyerang
Pembesaran KGB oleh karena proliferasi
limfosit & makrofag pada folikel & sinus
limfoid serta hipertrofi sel fagositik
Bila organisme infeksius mengalir secara
progresif melalui saluran limfe yg lebih
besar & sampai ke sirkulasi vaskular
bakterimia
32
EFEK SISTEMIK INFLAMASI
Demam: netrofil & makrofag menghasilkan
pirogen endogen yg bekerja pada hipotalamus
mengatur mekanisme termoregulator pd
temperatur yg lebih tinggi. IL-2 memiliki efek
yg paling besar. Pelepasan pirogen endogen
dirangsang oleh fagositosis, endotoksin, &
komplek imun
Gejala konstitusional: malaise, anoreksia,
nausea
↓ BB: oleh keseimbangan negatif nitrogen
terjadi pada inflamasi kronik yg ekstensif.
33
Hiperplasia reaktif dari RES
Perubahan hematologi :
- ↑ LED oleh karena perubahan protein plasma,
- leukositosis → netrofilia pada infeksi piogenik &
destruksi jaringan, eosinofilia pada penyakit
alergi & infeksi parasit, limfositosis pada infeksi
kronik, infeksi virus, monositosis pada infeksi
mononukleosiosa dan beberapa infeksi bakteri
seperti tbc, thypoid
- Anemia : oleh karena hilangnya darah dalam
eksudat inflamasi, hemolisis dll
- Amiloidosis : infeksi kronik yg lama dengan pe↑
amiloid serum → deposit amiloid pada berbagai
jaringan
34
TERIMA KASIH