Disusun oleh :
Figran Nugraha
202014054
Figran Nugraha
202014054
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
DAFTAR TABEL...............................................................................................
DAFTAR GAMBAR/GRAFIK/SKEMA...........................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................
B. Tujuan ................................................................................................
C. Manfaat...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktek manajeman keperawatan di Ruang Flamboyan
RSUD Soehadi Prijonegoro Kab. Sragen, mahasiswa mampu melakukan
pengelolaan pelayanan keperawatan profesional tingkat dasar secara bertanggung
jawab dan menunjukan sikap kepemimpinan yang profesional.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan pembelajaran stase manajemen keperawatan di
Ruang Flamboyan RSUD Soehadi Prijonegoro Kab. Sragen, mahasiswa secara
individu maupun kelompok mampu:
a. Melakukan analisa lingkungan, ruangan pelayanan keperawatan (perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan).
b. Menghitung kebutuhan tenaga keperawatan di suatu ruangan.
c. Melakukan analisis dengan metode Analisa SWOT.
d. Menetapkan prioritas dan masalah dalam manajemen keperawatan.
e. Menyusun POA (Planning Of Action) berdasarkan hasil kajian atau analisa.
f. Mengimplementasikan salah satu model praktik keperawatan profesional.
g. Melakukan pengolahan staf (kelompok dan pendukung) dibawah supervisi
penanggung jawab unit).
h. Melakukan pre dan post conference, timbang terima operan dan ronde
keperawatan di suatu ruang perawat.
i. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan.
C. MANFAAT
1. Institusi Rumah Sakit
Dapat memberikan masukan dalam pelayanan bagi pasien melalui menejemen
keperawatan khususnya di ruang Flamboyan RSUD Soehadi Prijonegoro Kab.
Sragen.
2. Mahasiswa
Dapat memahami, menerapkan dan meningkatkan keterampilan dalam
menejemen keperawatan.
3. Perawat Pelaksana
Sebagai masukan dalam menjalankan profesionalisme di lahan praktek guna
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
BAB II
RENCANA PENGEMBANGAN
E. CONTROLLING ( PENGAWASAN)
1. Metode Pengawasan
Kepala ruang bertugas mengawasi kinerja kepala tim dan selanjutnya kepala
tim menyampaikan dan medelegasikan tugas kepada perawat pelaksana hal ini
bertujuan untuk mengidentifikasi pencapaian kinerja para staf dan memberikan
reinforcement, mengevaluasi dan mengidentifikasi kinerja staf, membuat perencanan
waktudan membuat prioritas, melengkapi prioritas tertinggi dalam menyelesaikan
tugas sebelum memulai tugas baru, identifikasi ketrampilan dan tingkat pendidikan
untuk melaksanakan tugas, memilih perawat yang mampu melaksanakan tugas yang
didelegasikan antar perawat mengkomunikasikan dan melaksanakan tugas sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai.Kepala ruang dan kepala tim sebagai role model
memberikan solusi untuk meningkatkan kinerja menjadi lebih baik, menjelaskan
tindak lanjut supervisi yang akan dilaksanakan, kegiatan operan dan pre conference.
2. Indikator Mutu Rumah Sakit
Penilaian pengendalian mutu di Ruang Flamboyan, didapatkan penghitungan
BOR, LOS, TOI, BTO, GDR, NDR dan pencapaian pengendalian mutu untuk pasien
pulang, meninggal hingga pasien yang pindah ke ruangan lain.
Rekapitulasi Kegiatan Pelayanan Kesehatan di Ruang Flamboyan bulan
Oktober sampai dengan Desember 2020.
= × 100%
40 x 30
786
x 100 %
40 x 31
780
= × 100%
1.200
= 65 %
2) BOR di Ruang Flamboyan bulan November
Jumlah hari perawatan
Rumus BOR= x 100 %
jumlahTT x 1 periode
865
= × 100%
40 x 30
786
x 100 %
40 x 31
865
= × 100%
1.200
= 72,08%
3) BOR di Ruang Flamboyan bulan Desember
Jumlah hari perawatan
Rumus BOR= x 100 %
jumlah TT x 1 periode
942
= × 100%
40 x 30
786
x 100 %
40 x 31
945
= × 100%
1.200
= 78,75 %
Diagram 5.1 BOR di Ruang Flamboyan bulan Oktober – Desember 2020
Chart Title
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Oktober November Desember
Series 2 Series 3
b. LOS
LOS adalah Rata – rata lamanya pasien dirawat dengan nilai ideal yaitu antara 6-9
hari
1) LOS di Ruang Flamboyan bulan Oktober
Jumlah lama dirawat
Rumus LOS =
jumlah pasien keluar( Hidup+ Mati )
776
=
170
= 4,56
1) LOS di Ruang Flamboyan bulan November
=
185
= 4,81
Chart Title
5.2
5.1
5
4.9
4.8
4.7
4.6
4.5
4.4
4.3
4.2
Oktober November Desember
Series 3
c. TOI
TOI adalah tenggang perputaran tempat tiduratau rata – rata hari dimana tempat
tidur tidak ditempati dari telah diisi kesaat terisi berikutnya, dengan batas ideal
yaitu 1-3 hari.
1) TOI di Ruang Flamboyan bulan Oktober
(40x30) - 780
= × 100%
170
1200-780
= × 100%
170
420
= × 100%
170
= 2,47 %
= × 100%
166
1050-865
= × 100%
166
185
= × 100%
166
= 1,11 %
= × 100%
185
1050-945
= × 100%
185
105
= × 100%
185
= 5,6 %
Series 2 Series 3
d. BTO
BTO adalah angka perputaran tempat tidur atau suatu frekuensi pemakaian
tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan
waktu tertentu dengan idealnya pemakaian tempat tidur rata – rata sebanyak 40 –
50 kali.
1) BTO di Ruang Flamboyan bulan Oktober
Jumlah pasiendirawat (Hidup+ Mati)
Rumus BTO =
jumlah tempat tidur
170
=
40
= 4,25
2) BTO di Ruang Flamboyan bulan November
=
35
= 4,71
3) BTO di Ruang Flamboyan bulan Desember
=
35
= 5,21
Series 2
e. GDR
GDR adalah angka kematian umum untuk tiap setiap 1000 penderita keluar.
1) GDR di Ruang Flamboyan bulan Oktober
= × 1000
170
6
x 1000
192
= 2,94
2) GDR di Ruang Flamboyan bulan November
= × 1000
166
5
x 1000
186
= 3,61
3) GDR di Ruang Flamboyan bulan Desember
= × 1000
185
= 2,16
Series 2 Series 3
f. NDR
NDR adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap – tiap 1000
penderita keluar.
1) GDR di Ruang Flamboyan bulan Oktober
= × 1000
170
6
x 1000
192
= 2,94
2) GDR di Ruang Flamboyan bulan November
= × 1000
166
5
x 1000
186
= 3,61
3) GDR di Ruang Flamboyan bulan Desember
= × 1000
185
= 2,16
Chart Title
6
0
Oktober November Desember
Series 2 Series 3
Series 3
a. Angka Dekubitus
Angka kejadian dekubitus di ruang Flamboyan pada bulan Oktober yaitu 4 pasien,
November sebanyak 3 pasien dan Desember sebanyak 2 pasien.
Diagram 5.8 angka dekubitus di Ruang Flamboyan bulan Oktober – Desember
2020.
Chart Title
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Oktober November Desember
Series 3
4. Sasaran Keselamatan Pasien
a. Identifikasi pasien
Semua pasien mengenakan gelang yang berisi identitas, antara lain: nama,
alamat, tanggal lahir, umur, dan nomor RM. Sebelum melakukan tindakan
perawat mengecek nama pasien melalui gelang, dan menanyakan nama pasien
secara langsung.
b. Komunikasi efektif
Perawat jika mendapat instruksi dokter via telephone, perawat menuliskan
pada form CPTT dan diisi SBAR (Situation, Background, Assesment,
Recommendation)sesuai dengan apa yang di instruksikan seperti obat maupun
tindakan yang diberikan kepada pasien, kemudian dokter menandatangani SBAR
yang sudah di stampel pada saat visite dokter keesokan harinya.
c. Kewaspadaan obat
Kewaspadaan pemberian obat dengan menerapkan 7 Benar obat, yaitu:
1) Benar pasien
Mengecek identitaspasien sebelum pemberian obat dengan menanyakan
nama, tanggal lahir, no rekam medik dan dengan mencocokkan dengan
gelang pasien.
2) Benar obat
Mengecek kesesuaian nama atau jenis obat pada resep/instruksi dokter.
3) Benar dosis
Mengecek kesesuaian dosis obat yang akan di berikan sesuai pada
resep/instruksi dokter.
4) Benar cara/rute
Mengecek rute atau cara pemberian obat.
5) Benar indikasi
Pemberian informasi obat yang benar dan melakukan konfirmasi atau
pengecekan apakah penjelasan yang berikan sudah di mengerti.
6) Benar waktu
Mengecek waktu pemberian obat sesuai waktu yang diberikan.
7) Benar pendokumentasian
Mengecek resep instruksi dokter dan catatan lain terkaitdengan pelayanan
dan mencatat setelah memberikan obat.
d. Pengurangan Resiko jatuh
Intervensi pencegahan jatuh :
1) Untuk semua kategori :
a) Melakukan orientasi kamar pada pasien
b) Memposisikan tempat tidur serendah mungkin, roda terkunci, kedua
sisi pegangan temat tidur terpasang dengan baik
c) Pencahayaan yang adekuat (disesuaikan dengan kebutuhan pasien)
d) Alat bantu berada dalam jangkauan (tongkat, alat penopang)
e) Memberi edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai pencegahan
jatuh.
2) Untuk kategori resiko sedang dan tinggi :
a) Memberi penanda berupa kancing gelang berwarna kuning di gelang
identitas.
b) Memberi tulisan di tempat tidur pasien “pencegahan jatuh”
c) Mengbservasi teratur kenyamanan pasien dan kebutuhan eliminasi
tiap 2 jam.
d) Memberitahu pasien untuk meminta bantuan pada saat ambulasi
e) Melibatkan pasien dan keluarga terhadap pencegahan resiko jatuh.
f) Komunikasi resiko pasien jatuh pada saat laporan antar shift
e. Pengurangan Resiko infeksi
Strategi pencegahan dan pengendalian resiko infeksi antara lain :
1) Peningkatan daya tahan pejamu termasuk nutrisi yang adekuat dapat
meningkatkan daya tahan tubuh.
2) Inaktivasi agen penyebab infeksi dapat dilakukan dengan metode fisik
atau kimiawi.
3) Memutus mata rantai penularan, namun hasilnya tergantung ketaatan
petugas dalam melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan.
4) Tindakan pencegahan pasca pajanan terkait pencegahan agen infeksi
yang ditularkan melalui darah atau cairan tubuh yang sering terjadi
karena luka tusuk jarum bekas pakai.
f. Tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
Pasien sebelum dilakukan tindakan operasi pasien sudah di anjurkan untuk
berpuasa, sebelum dilakukan tindakan operasi perawat melakukan persiapan
mengenai inform consent, kemudian perawat menuliskan jadwal operasi dan
data pasien yang dioperasi di buku operan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur, proses
dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur
pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut
diberikan.
3. Implementasi yang sudah di jalankan antara lain adalah penempelan lembar morse
fallscale, roleplay operan dengan menerapkan cuci tangan, menyiapkan gelang warna
kuning untuk pasien resiko jatuh, menempel poster anak dibawah 12 tahun tidak
boleh masuk ruang rawat inap, dan menyusun loker obat sesuai dengan etiket.
4. Dari beberapa implementasi yang telah dijalankan adapun beberapa kendala yang
telah dihadapi yaitu kurang sempurnanya pengkajian dikarenakan keterbatasan
waktu, kurangnya tenaga keperawatan di bangsal Flamboyan yang menyebabkan
mahasiswa kurang fokus dalam menjalankan Implementasi.
B. SARAN
1. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan manajemen rumah sakit dapat menyediakan tenaga perawat sesuai
hitungan supaya asuhan keperawatan dapat terlaksana dengan optimal.
2. Bagi Perawat
Diharapkan perawat dapat menerapkandan mematuhi cara pengimplementasian
asuhan keperawatan sesuai manajemen keperawatan yang sudah diterapkan di
Rumah sakit dengan baik dan benar.
3. Bagi mahasiswa
Diharapkan mahasiswa esok jika sudah bekerja di Ruah sakit dapat menerapkan
manajemen asuhan keperawatan yang sesuai dengan manajemen di Rumah sakit
tersebut sehingga dapat bekerja dengan rasa tanggung jawab dan profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Asmuji. 2012. Manajemen Keperawatan: Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.
Mugianti, Sri. 2016. Manajemen dan Kepemimpinan Dalam Praktek Keperawatan. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Nursalam. 2014. Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan profesional edisi
4. Jakarta : Salemba Medika.
Sitorus Ratna, Yulia. 2016. Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit:
penataanstruktur & proses (sistem) pemberian asuhan keperawatan di ruang rawat. (E.
Wahyuningsih, Ed.). Jakarta: EGC.