Preseptor Klinik :
1. Ns. Yunita Ria Karliani, S.Kep
2. Ns. Ririn Dwi Astuti, S.Kep
3. Ns. Rini Kurniawati, S.Kep
Preceptor Akademik :
1. Ns. Emi Pebriani, S.Kep.M.Kep
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNiVERSITAS DEHASEN BENGKULU
TAHUN 2024
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, shalawat dan salam selalu
kami curahkan kepada Baginda Rasulullah SAW, atas berkat dan karunia-nya
yang telah diberikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Laporan seminar
kelompok Keperawatan Manajemen di ruang Al-amin atas Di Rumah Sakit Siti
Aisyah Kota Lubuklinggau.”
Dalam penyusunan Laporan Kasus Kelompok ini kami banyak mengalami
kesulitan dan hambatan akan tetapi semuanya bisa dilalui berkat bantuan dari
berbagai pihak. Bersama ini perkenankan kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya pada :
1. Ibu Ns. Danur Azissah Roesliana Sofais, STT, S.Kep.M.Kes Selaku Ketua
Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen
Bengkulu.
2. Ibu Dr. Dwiyana Suliatia Ningrum Selaku Direktur Rumah Sakit Siti
Aisyah Kota Lubuklinggau.
3. Ibu Ns. Emi Pebriani, S.Kep.M.Kep Selaku CI Pendidikan Praktik
Keperawatan Manajemen Program Studi Profesi Ners Di Rs Siti Aisyah
Kota Lubuklinggau
4. Bapak Ns. Yunita Ria Karliani, S.Kep Selaku CI Lapangan Praktik
Keperawatan Manajemen Program Studi Profesi Ners Di Rs Siti Aisyah
Kota Lubuklinggau
5. Bapak Ns. Ririn Dwi Astuti, S.Kep Selaku CI Lapangan Praktik
Keperawatan Manajemen Program Studi Profesi Ners Di Rs Siti Aisyah
Kota Lubuklinggau
6. Ibu Ns. Rini Kurniawati, S.Kep Selaku CI Lapangan Praktik Keperawatan
Manajemen Program Studi Profesi Ners Di Rs Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau
Laporan Kasus Kelompok ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu masukan,
saran serta kritik sangat diharapkan guna kesempurnaan Laporan Kasus
Kelompok ini.
Lubuklinggau, Januari 2024
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... 2
DAFTAR ISI .............................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 5
B. Tujuan ............................................................................................ 7
C. Manfaat .......................................................................................... 8
D. Waktu Pelaksana........................................................................... 8
E. Praktikan ....................................................................................... 8
BAB II ANALISA SITUASI (GAMBARAN UMUM DAN HASIL
PENGKAJIAN)
A. Profil/Gambaran umum Rumah Sakit/Ruangan ....................... 9
1. Sejarah..................................................................................... 9
2. Visi dan Misi ........................................................................... 10
3. Sumberdaya Fisik Ruangan .................................................. 11
B. Unsur Input/Masukan .................................................................. 12
1. Pasien ........................................................................................ 12
2. Mahasiswa Praktek ................................................................. 12
3. Ketenagaan ( kualitas & kuantitas ) ...................................... 12
4. Sumber Dana ........................................................................... 16
5. Fasilitas dan Mesin .................................................................. 16
6. Metode/Standar Operasional Prosedur ................................ 17
C. Unsur proses .................................................................................. 19
1. Proses Asuhan Keperawatan.................................................. 19
2. Proses Manajemen Pelayanan Keperawatan ....................... 25
D. Unsur Out Put /Keluar ................................................................. 30
1. Capaian Indikator Pelayanan Ruang Rawat
(BOR,LOS,BTO,TOI,GDR,NDR) ......................................... 30
2. Jumlah Kunjungan Pasien 1 Bulan Terakhir....................... 30
3. Angka Kejadian HAIs ............................................................. 30
4. Hasil Evaluasi Penerapan SAK ............................................. 41
3
BAB III PEMERSALAHAN DAN RENCANA KEGIATAN POA
A. Permasalahan ................................................................................ 36
1. Analisa Hasil Pengkajian Manajemen Pelayanan ............... 36
2. Analisa SWOT/Identifikasi Permasalahan ........................... 37
3. Penetapan Prioritas Masalah ................................................. 41
4. Prioritas Masalah .................................................................... 42
5. Alternatiif Pemecahan Masalah ............................................ 42
6. Fishbone Analyze .................................................................... 43
7. Rencana Kegiatan ................................................................... 44
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
A. Pelaksanaan ( Uraian Kegiatan Yang Telah Dilakukan
Berdasarkan Poa) ......................................................................... 45
B. Kegiatan Implementasi dan Evaluasi .......................................... 46
C. Hasil Kegiatan ............................................................................... 46
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 48
B. Saran .............................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
5
berkaitan dengan tuntutan profesi dan global bahwa setiap perkembangan
serta perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi.
6
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
C. Manfaat
a. Institusi pendidikan
Peningkatan kualitas proses belajar mengajar yang melibatkan
mahasiswa secara aktif dalam kegiatan praktek manajemen secara nyata
dirumah sakit.
b. Mahasiswa
Diharapkan kegiatan praktek ini dapat memperluas wawasan dan
meningkatkan pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu kepemimpinan
dan manajemen ruangan dirumah sakit.
c. Institusi RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
7
pelayanan keperawatan tertentu, sehingga diharapkan dapat membantu
ruangan dirumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan di ruangan al-amin atas.
D. Waktu Pelaksanaan
8
BAB II
9
kesehatan republic Indonesia.
a. VISI
10
3. Sumberdaya Ruangan
a. Struktur Organisasi Ruangan
Ruang al-amin dipimpin oleh kepala ruangan dan dibantu oleh
ketua tim , administrasi dan beberapa perawat pelaksana, penerapan
jenis tenanga keperawatan mengguanakan metode pemberian asuhan
keperawatan professional . metode yang digunakan adalah metode
tim adapun struktur organisasinya adalah sebagai berikut :
DIREKTUR
KATIM A KATIM B
ANGGOTA ANGGOTA
11
B. Unsur Input/Masukan
1. Pasien
Kajian teori
Pasien menurut pasal 1 undang-undang No. 29 Tahun 2004
menjelaskan pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi
masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayana kesehatan yang
diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kajian Data
12
sendiri, mampu makan dan minum sendiri, mampu mandi
sendiri / sebagian dengan antuan, mampu sikat gigi sendiri,
mampu berpakaian dan berdandan sendiri, status psikologis
stabil, pasien dirawat untuk prosedur diagnostic, operasi ringan.
b) Parsial Care
Pasien memerlukan bantuan perawat sebagian, membutuhkan
bantuan 1 orang untuk naik turun dari tempat tidur,
membutuhkan bantuan saat ambulasi/berjalan, membutuhan
bantuan untuk makan/sikat gigi/berpakaian/BAK/BAB, post
operasi minor <24 jam, fase awal dari penyembuhan.
c) Total Care
Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan
memerlukan waktu perawat lebih lama, membutuhkan 2 orang
atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur ke kursi roda,
membutuhkan latihan pasif, kebutuhan cairan atau nutrisi
dipenuhi melalui terapi NGT, membutuhkan bantuan saat
membersihkan mulut, dimandikan oleh perawat, dalam keadaan
inkontinensia, 24 jam post operasi mayor, pasien tidak sadar,
keadaan pasien tidak stabil.
Kajian data
Ketenagaan Ruang Perawatan Ruang al-amin
No Nama petugas Pendidikan Jabatan
1 Nurlaili, S.kep,Ns Ners Kepala Ruangan
2 Gustina Pratiwi, S,Kep.Ns Ners Ketua Tim B
3 Shela Nanda O, S.Kep.Ners Ners Perawat Pelakasana
13
Berdasarkan tabel diatas ruangan Ruang al-amin atas
mempunyai 11 tenaga kerja yang terdiri dari 1 orang kepala ruangan, 1
orang ketua tim, 7 orang perawat pelaksana, 2 bidan. Dengan latar
belakang pendidikan 4 orang profesi ners, 5 orang DIII Keperawatan
dan 2 DIII bidan.
Di ruangan Ruang al-amin menggunakan model praktek
keperawatan profesional dengan metode tim. Metode tim adalah seorang
perawat professional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok klien melalui upaya
kooperatif dan kolaboratif.
Ketua tim adalah seorang perawat professional, perawat
professional menurut undang-undang no 38 tahun 2014 tentang
keperawatan menyatakan bahwa perawat professional adalah perawat
dengan gelar atau pendidikan sarjana keperawatan dan telah
menyelesaikan pendidikan profesi (ners).
Menurut DEPKES RI (2015), standar yang harus dimiliki oleh
perawat di ruang rawat inap, yaitu : KARU (pendidikan sarjana
keperawatan plus ners dengan pelatihan minimal BTCLS, manajemen
bangsal, penatalaksanaan ruang isolasi, penanggulangan infeksi),
Ka.Tim (pendidikan sarjana keperawatan plus ners dengan
pelatihan minimal BHD), PP (Pendidikan minimal diploma keperawatan
dengan pelatihan minimal BHD).
Kuantitas (kajian pustaka)
Penetapan jumlah tenaga keperawatan merupakan suatu proses membuat
perencanaan untuk menentukan beberapa banyak tenaga yang dibutuhkan
dan dengan kriteria seperti apa pada suatu unit untu setiap shifnya. Untuk
penetapan ini ada beberapa rumus yang dikembangkan oleh para ahli.
Selain untuk menetapkan rumus ini juga dapat digunakan untuk menilai
dan membandingkan apakah tenaga yang ada saat ini cukup, kurang atau
lebih.
14
Kajian Data
Kebutuhan perawat seharusnya di ruang al-amin RSUD siti aisyah
jika di nilai menggunakan metode tingkat ketergantungan pasien.
Berdasarkan pengamatan pada tanggal 25 januari 2024 pasien berjumlah
16 dengan pasien ketergantungan total care 3 orang, parsial care 13
orang dan minimal care 0 orang. Berikut perhitungan kebutuhan perawat
diruangan Raflesia menurut douglas pada tanggal 25 januari 2024.
Tingkat
Ketergantungan Jumlah Pagi Sore Malam
Pasien Pasien
Total Care 3 3 x 0,36 = 1,08 3 x 0,30 = 0,9 3x 0,20 = 0,6
Parsial Care 13 13 x 0,27 = 3,51 13 x 0,15 = 1,95 13 x 0,10 =1,3
Minimal Care 0 0x 0,17 = 0 0x 0,14 = 0 0x 0,07 =0
Jumlah 5,31 2,85 1,9
Berdasarkan tabel di atas kebutuhan jumlah perawat di Ruang al-
amin pada tanggal 25 januari 2024 sebagai berikut : Dinas Pagi 5
orang, Dinas Sore 3 orang, Dinas Malam 2 orang. Jadi jumlah perawat
yang dibutuhkan dalam 24 jam / sehari adalah sebanyak 10 orang, tetapi
jumlah 10 orang ini diluar kepala ruangan, ketua tim dan perawat yang
libur atau lepas dinas.
Data untuk tanggal 25 Desember 2024 sudah signifikan antara
jumlah pasien, jumlah tempat tidur dan jumlah petugas yang ada. Yang
mana jumlah petugas minimal 2 orang untuk tiap shif jaga, ditambah
kepala ruangan, ketua tim, ditambah perawat lepas dinas. Jadi total
jumlah seluruh perawat yang dibutuhkan di ruang al-amin yaitu 10
orang di tambah 2 orang (Karu dan 1 Katim), di total perawat yang
dibutuhkan sebanyak 12 orang, di lapangan jumlah perawat Ruang al-
amin atas berjumlah 11 orang. Artinya jumlah tenaga perawat diruangan
al-amin sudah mencukupi.
15
4. Sumber Dana
Sumber dana untuk pelayanan keperawatan di ruang al-amin di dapat
dari fungsional RS
5. Fasilitas dan mesin
a. Alat medis
KONDISI BARANG
NO NAMA BARANG Rusak Rusak Ket (Cukup/
JUMLAH Baik
Ringan Berat Tidak Cukup)
BARANG
1 Stetoskop 2 √ Cukup
2 Tensi Digital 2 √ Cukup
3 Regulator O2 2 √ Cukup
4 Troli Injeksi 2 √ Cukup
5 Troli Emergency 2 √ Cukup
6 Bak Instrumen 4 √ Cukup
7 Bengkok 3 √ Cukup
8 Oxygen Central 16 √ Cukup
9 Tromol Kecil - -
10 Urinal - -
11 Pispot - -
12 Nebulizer 0 -
13 Tourniquet 2 √ Cukup
14 Suction 1 √ Cukup
15 Ekg 1 √ Cukup
16 Kursi Roda 1 √ Cukup
17 Brangkar Safety 16 √ Cukup
18 Ambu Bag Anak 2 √ Cukup
19 Ambu Bag Dewasa 1 √ Cukup
20 Gunting Verban 1 √ Cukup
21 Apar 1 √ Cukup
22 Tromol Kasar 2 √ Cukup
23 Gunting AJ 2 √ Cukup
24 Pinset 2 √ Cukup
25 Bak Instrument Kecil 2 √ Cukup
26 Lampu Baca Ronsen 2 √ Cukup
16
b. Alat Rumah Tangga
KONDISI BARANG Ket
NO NAMA BARANG Jumlah RUSAK RUSAK (Cukup/Tidak
BAIK
RINGAN BERAT Cukup)
1 LCD TV 2 Baik - - Cukup
2 Loker Perawat 1 Baik - - Cukup
-
3 1 Baik -
Jam dinding Cukup
4 Kulkas 4 Baik - - Cukup
5 Meja tulis kaca 2 Baik - - Cukup
6 Kursi Plastik 3 Baik - - Cukup
7 Komputer 1 Baik - - Cukup
8 Container Box 2 Baik - - Cukup
Lemari alat tenun
9 2 Baik - -
Cukup
10 Kasur Perawat 3 Baik - - Cukup
11 Helm 4 Baik - - Cukup
12 kamar mandi 9 Baik - - Cukup
13 Ember 9 Baik - - Cukup
14 Gayung 9 Baik - - Cukup
15 Sapu 1 Baik - - Cukup
16 Wastafle 1 Baik - - Cukup
17 Keset 9 Baik - - Cukup
18 Pengepel 1 Baik - - Cukup
19 Tempat Sampah 16 Baik - - Cukup
20 Tiang infus 20 Baik - - Cukup
21 Bantak kepala 16 baik - - Cukup
17
b. Penerapan MPKP
a) Metode Fungsional
Metode fungsional (bukan model asuhan keperawatan
professional) merupakan metode pemberian asuhan
keperawatan yang dilakukan perawat sesuai satu atau dua
jenis intervensi saja (Depkes, 2014).
b) Metode primer
Metode primer adalah suatu metode pemberian asuhan
keperawatan dimana perawat professional bertanggung jawab
dan bertanggung gugat terhadap asuhan keperawatan pasien
selama 24 jam.
c) Metode kasus
Metode Kasus merupakan metode pemberian asuhan
keperawatan yang pertama kali digunakan. Pada metode ini
satu perawat akan memberikan asuhan keperawatan kepada
seorang klien secara total dalam satu periode dinas. Metode
Kasus merupakan seorang klien secara total dalam satu
priode dinas.
Kajian Data
Ruang al-amin melaksanakan MPKP :
Dalam daftar dinas Ruang al-amin atas terdiri dari 1 Katim, untuk
18
pembagian anggota nya sudah cukup jelas, dikarenakan sudah
terbentuknya struktur organisasi.
Daftar dinas terdiri dari 3 shift yaitu shift Pagi pukul 07-30 – 14.00
Wib, Shift Siang 14.00 – 20.00 Wib, Shift Malam 20.00 – 08.00 Wib.
c. Discharge planing
C. Unsur proses
1. Proses Asuhan Keperawatan
Kajian Teori
Instrumen Asuhan Keperawatan
1) Pengertian
Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada
praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada
klien/pasien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan
berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan sebagai suatu profesi yang
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, bersifat humanistic, dan
berdasarkan pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah
yang dihadapi klien.
19
spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup tiga kegiatan, yaitu
pengumpulan data, analisis data, dan penentuan masalah kesehatan
serta keperawatan.
3) Diagnosa Keperawatan
Menurut buku Tim Pokja SDKI (2017), diagnosis keperawatan
merupakan suatu penilaian klinis mengenai respons klien terhadap
masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang
berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosis keperawatan
bertujuan untuk mengidentifikasi respon klien individu, keluarga dan
komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan.
Perumusan diagnosa keperawatan:
4) Rencana keperawatan
Menurut Buku Tim Pokja SIKI (2018) intervensi keperawatan adalah
segala treatmen yang dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada
pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome)
20
yang di harapkan
5) Implementasi keperawatan
21
b. Hasil tindakan keperawatan, berdasarkan kriteria keberhasilan yang
telah di rumuskan dalam rencana evaluasi.
Terdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu :
a. Tujuan tercapai, apabila pasien menunjukan
perbaikan/kemajuan sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
7) Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang
dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang
berwenang (potter 2015). Potter (2015) juga menjelaskan tentang
tujuan dalam pendokumentasian yaitu:
a. Komunikasi
Sebagai cara bagi tim kesehatan untuk mengkomunikasikan
(menjelaskan) perawatan klien termasuk perawatan individual,
edukasi klien dan penggunaan rujukan untuk rencana
pemulangan.
22
b. Tagihan financial
23
• Keakuratan Catatan klien harus akurat sehingga dokumentasi
yang tepat dapat dipertahankan klien.
• Kelengkapan Informasi yang dimasukan dalam catatan harus
lengkap, mengandung infommasi singkat tentang perawatan
klien.
• Keterkinian Memasukan data secara tepat waktu penting
dalam perawatan bersama klien.
• Organisasi Perawat mengkomunikasikan informasi dalam
format atau urutan yang logis. Contoh catatan secara teratur
menggambarkan nyeri klien, pengkajian dan intervensi
perawat dan dokter
• Kerahasiaan Informasi yang diberikan oleh seseorang ke
orang lain dengan kepercayaan dan keyakinan bahwa
informasi tersebut tidak akan dibocorkan.
• Melalui dokumentasi keperawatan akan dapat dilihat sejauh
mana peran dan fungsi perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan pada klien. Hal ini akan bermanfaat bagi
peningkatan mutu pelayanan dan bahan pertimbangan dalam
kenaikan jenjang karir/kenaikan pangkat. Selain itu
dokumentasi keperawatan juga dapat menggambarkan
tentang kinerja seorang perawat.
Kajian Data
24
2. Proses Manajemen Pelayanan Keperawatan
a) Perencanaan
Kajian Teori
25
baru masuk.
26
Tugas perawat pelaksana sengai berikut:
a. Meyusun rencana jangka pendek (rencana harian, bulanan).
b. Mampu melakukan asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan
dasar manusia
Kajian Data
b) perorganisasian
Kajian Teori
1. Fungsi perencanaan
27
2. Fungsi pengorganisasian
3. Fungsi pengarahan
Memimpin operan
Mengatur pendelegasian
Melakukan supervisi
4. Fungsi pengendalian
b) Compensatory
28
d) Asuhan keperawatan
Kajian Data
29
D. Unsur Out Put /Keluar
1. Capaian Indikator Pelayanan Ruang Rawat
(BOR,LOS,BTO,TOI,GDR,NDR)
Berdasarkan hasil pengkajian pada data 1 bulan terakhir
yaitu bulan desember 2023 , didapatkan gambaran BOR,
LOS, BTO, TOI, NDR, GDR ebagaiberikut:
30
4. Hasil Evaluasi Penerapan SAK
1. Standar Asuhan Keperawatan
31
PROSENTASE 56/64 X 100% = 87,5%
B. Diagnosa
32
komponen pasien/subyek, perubahan,
perilaku, kondisi pasien dan atau
kriteria waktu
4. v v - v - v v v v v - v - v - v
Rencana tindakan mengacu pada
tujuan dengan kalimat perintah, terinci
5. dan jelas - - - v v - - - - v - v v v - v
D. Tindakan
33
4. Semua tindakan yang telah v v v v v v v v v v v v v v v v
dilaksanankan dicatat ringkas dan jelas
34
3. Pencatatan ditulis dengan jelas,
ringkas, istilah yang baku dan benar v - - v v v v v v v - v v - v v
35
BAB III
PERMASALAHAN DAN RENCANA KEGIATAN POA
A. Permasalahan
1. Analisa Hasil Pengkajian Manajemen Pelayanan
a. Unsur Input : .
- Masih ada saranan dan prasarana yang harusnya tersedia di
ruang rawat inap Al-amin atas. Belum adanya sarana informasi
seperti leaflet 10 penyakit terbanyak.
36
2. Analisa SWOT/Identifikasi Permasalahan
37
Total 0,8
2 Sarana dan Prasarana
Strength
1. Mempunyai sarana dan prasarana yang memadai untuk 0,1 3
pasien tenaga kesehatan dan keluarga pasien S–W
2. Terdapat administrasi penunjang misl.buku obat, buku ttv, 0,2 3 1,2 – 1,8= - 0,6
buku laporan.
3. tersedia nurse station 0,1 3
Total 1,2
Weaknees
a. tidak adanya sarana informasi seperti leafleat 10 penyakit 0,5 3
terbanyak di ruangan al-amin atas
b. edukasi PHBS kepada keluarga pasien dan pasien 0,1 3
Total 1,8
Opportunity
1. adanya pegadaan sarana dan prasarana yang rusak dari 0,5 3 O–T
pengadaan barang misl. AC 1,5 – 1,3 = 0,2
Total 1,5
Treathened
1. makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya 0,3 3
kesehatan
2. masyarakat lebih paham pentingnya menjaga kebersihan 0,2 2
Total 1,3
3. Methode
Strength
- RS memiliki visi, misi dan motto sebagai acuan 0,2 3
melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan
38
- Mempunyai standar asuhan keperawatan 0,1 2 S–W
- Terlaksanakannya komunikasi yang adekuat perawat dan 0,1 3 1,1 – 1,2 = -0,1
tim kesehatan lainnya
Total 1,1
Weaknees
1. Pelaksanan model MPKP sudah dilaksanakan tetapi 0,6 2
sosialisasi kepada semua tim masih kurang dan belum
maksimalnya asuhan keperawatan, belum maksimalnya pre
conference
Total 1,2
Opportunity
1. Adanya mahasiswa ners praktik manajemen keperawatan 0,25 3 O–T
2. Adanya kebijakan pemerintah tentang professional perawat 0,25 3 1,5 – 1,2 = 0,3
Total 1,5
Treathened
1. Persaingan dengan RS swasta yang semakin ketat 0,2 3
2. Adanya tuntutan masyarakat yang semakiin tinggi terhadap 0,3 2
peningkatan pelayanan kesehatan
Total 1,2
39
Diagram layang analisis SWOT ruang al amin atas
10
0,9
0,7
0,6
Man (0,5,0,5)
0,5
0,3
0,2
Sarana dan prasarana
(-0,5,0,2) 0,1
-0,5 -0,4 -0,3 -0,2 -0,1 -0,1 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1
-0,2
-0,3
-0,4
40
Keterangan :
1. Kuadran I (positif,positif)
posisi menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang
rekomendasi strategi yang diberikan adalah progresif, artinya
organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat
dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar
pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.dimana
sumber daya manusia sudah baik dan maksimal tinggal
dikembangkan lagi supaya lebih baik dan bagus.
2. Kuadran III ( negatif,positif)
Posisi ini menandakan sebiah organisasi yang lemah namun sangat
berpeluang rekomendasi strategi yang diberikan adalah ubah
strategi artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi
sebelumnya sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk
dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja
organisasi. Sarana prasarana dan methode sudah baik namun perlu
di kembangkan lagi agar maksimal dan lebih baik kedepannya.
3. Penetapan Prioritas Masalah
41
4. Prioritas Masalah
42
6. Fishbone Analyze
METODE MAN
43
7. Rencana Kegiatan (POA)
1 Kurangnya Mengusulkan kepada pihak ruangan Ruang al- 6 Mahasiswa, Ruang al Sarana dan
sarana dan untuk pengajuan saranan dan amin februa karu, ci amin prasarana yang
prasarana. prasaran guna melengkapi sarana dan ri lapangan lengkap sehingga
prasarana yang kurang. 2024 mencipatkan lingkungan
Membuat leafleat 10 penyakit Selasa yang nyaman dan
terbanyak di ruang al-amin atas jam bersih.
dan wadah kotak leafleat 10.00 .
wib
2 Kurang Edukasi tentang PHBS kepada Lebih maksimalnya
maksimalnya keluarga pasien dan pasien. tentang edukasi dan
method Bersosialisasi asuhan keperawatan sosialisasi.
kepada perawat ruangan al-amin
atas menggunakan pedoman buku
S3
Bersosialisasi pre-post conference
.kepada perawat ruangan.
44
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
A. Pelaksanaan ( Uraian Kegiatan Yang Telah Dilakukan Berdasarkan Poa)
Rencana tindakan/plan of action (POA) penyelesaian masalah Kurangnya sarana dan prasarana kurangnya kotak sampah
pada ruangan dan stiker langkah-langkah cucitangan terlaksananya di Ruang inap al-amin atas adalah sebagai berikut
1 Melengkapi Sarana dan prasarana sarana prasarana Indikator keberhasilan 90%, karena - Perawat Usulan 6 februari Kepala
yang lengkap kami telah membuat ruangan 2024 Ruangan,
Membuat leafleat 10 penyakit sehingga - Keluarga Diskusi Perawat
terbanyak di ruang al-amin atas mencipatkan 10 leafleat penyakit terbanyak di pasien dan 14.00 WIB rawat inap,
dan wadah kotak leafleat lingkungan yang ruang al-amin atas berserta wadah Konsultasi
pasien di Dan
nyaman dan kotak leafelat
Methode ruangan al- Bimbingan Mahasiswa
2 bersih. Lebih Telah melakukan edukasi PHBS
Edukasi PHBS kepada keluarga maksimalnya amin atas.
pasien dan pasien kepada keluarga pasien dan pasien
edukasi, asuhan
Bersosialisasi asuhan keperawatan keperawatan. Telah Sosialisasi tentang asuhan
menggunakan pedoman buku S3 keperawatan
Bersosialisasi pre- Bersosialisasi pre-post conference
post conference. pada perawat ruangan al-amin atas.
45
B. Kegiatan Implementasi dan Evaluasi
Berdasarkan rencanaan kegiatan POA dan ditemui masalah pertama,
kurangnya sarana dan prasarana didalam ruangan al-amin atas, kemudian
mengusulkan kepada pihak ruangan untuk pengajuan saran dan prasarana
guna melengkapi saran dan prasarana yang belum lengkap. Seperti leafleat
dan wadah kotak leafeat serta edukasi tentang PHBS kepada keluarga pasien
dan pasien. Bersosialisasi kepada perawat ruangan mengenai asuhan
keperawatan di ruang al-amin atas dan pre-post conference.
C. Hasil Kegiatan
Telah membuat 10 leafelat penyakit terbanyak di ruangan al-amin atas
beserta wadah kotak leafleat yang diletakan di nurse station yang dapat
dibaca baik dengan perawat ruangan maupun kepada keluarga pasien.
keluarga pasien dapat menjaga kebersihan dengan membuang sampah ke
kotak sampah yang sudah di sediakan pada ruangan al-amin atas.
Melakukan sosialisasi berjalan dengan baik bersama perawat ruangan al-
amin atas dan pre-post conference berjalan dengan baik.
46
BAB V
PEMBAHASAN
47
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam memberikan asuhan keperawatan yang optimal diperlukan
adanya suatu sistem pengorganisasian keperawatan yang baik.
Pengorganisasian keperawatan yang baik dapat dilihat dari sistem
manajemen keperawatan yang digunakan dalam pemberian asuhan
keperawatan sehingga dapat meningkatkan peran perawat terhadap
pendokumentasian asuhan keperawatan. Berdasarkan hasil pengumpulan
data yang telah dilakukan di ruang al-amin atas, yang menjadi prioritas
masalah adalah. Belum adanya sarana informasi seperti leaflet 10 penyakit
terbanyak di ruangan al-amin atas ,dan edukasi tentang PHBS kepada
keluarga pasien dan pasien. Belum maksimalnya asuhan keperawatan dan
pre conference di ruang al-amin atas
B. SARAN
1. Bagi pasien
Diharapkan dengan adanya praktek manajemen di rumah sakit, pasien
mendapatkan dan merasakan pelayanan yang optimal serta
mendapatkan kenyaman dalan pemeberian asuhan keperawatan
sehinggga tercapai kepuasan pasien yang optimal
2. Bagi perawat
Diharapkan dengan adanya praktek mahasiswa dapat terjalin hubungan
antara tim maupun pasien yang lebih baik, tercapainya tingkat kepuasan
pasien rawat inap yang optimal serta meningkatkan profesionalisme
keperawatan.
3. Bagi Mahasiswa
Diharapkan setelah melakukan praktek manajemen mahasiwa mengerti
dan memahami penerapan atau aplikasi asuhan keperawatan profesional
di dalam rumah sakit.
48
4. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan dengan adanya mahasiwa praktek manajemen rumah sakit dapat
menerapkan fungsi manajemen dengan tepat dan benar berdasarkan teori-
teori manajemen.
49
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, RI. 2015. Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Tipe
C. Jakarta: Depkes RI
Gillies, D. A., 2014, Manajemen keperawatan: Suatu Pendekakatan Sistem,
Edisi II, Chicago, Illionis: W. B Saunders Company
50
DOKUMENTASI
BEFORE
AFTER
51
Dokumentasi Edukasi Phbs Kepada Keluarga Pasien Dan Pasien
52
Dokumentasi pre-post conference
53