DAN SMA
Oleh
Kelompok 1 :
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Makalah
Usaha Kesehatan Sekolah di SD, SMP, dan SMA” dengan baik dan tepat waktu.
Adapun pembuatan makalah ini dilakukan sebagai pemenuhan nilai tugas dari mata
kuliah Keperawatan Komunitas II. Selain itu, pembuatan makalah ini juga
bertujuan untuk memberikan manfaat yang berguna bagi pengetahuan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dan
membantu dalam pembuatan makalah sehingga semua dapat terselesaikan dengan
baik dan lancar. Selain itu, kami juga mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun terhadap kekurangan dalam makalah agar selanjutnya kami dapat
memberikan karya yang lebih baik dan sempurna. Semoga makalah ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi pengetahuan para pembaca.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 LatarBelakang............................................................................................1
1.2 RumusanMasalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Usaha Kesehatan SekolahSecara Umum...................................................3
2.2 Usaha Kesehatan Sekolah di Tingkat Sekolah Dasar (SD).......................17
2.3 Usaha Kesehatan Sekolah di Tingkat Sekolah Menengah Pertama..........21
2.4 Usaha Kesehatan Sekolah di Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)....29
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................00
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
1.2 RumusanMasalah
1. Bagaimanakah program Usaha Kesehatan Sekolah secara umum?
2. Bagaimanakah program Usaha Kesehatan Sekolah di tingkat Sekolah
Dasar?
3. Bagaimanakah program Usaha Kesehatan Sekolahdi tingkat Sekolah
Menengah Pertama?
4. Bagaimanakah program Usaha Kesehatan Sekolah di tingkat Sekolah
Menengah Atas?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui program Usaha Kesehatan Sekolah secara umum
2. Untuk mengetahui program Usaha Kesehatan Sekolah di tingkat Sekolah
Dasar (SD)
3. Untuk mengetahui program Usaha Kesehatan Sekolah di tingkat Sekolah
Menengah Pertama (SMP)
4. Untuk mengetahui program Usaha Kesehatan Sekolah di tingkat Sekolah
Menengah Atas (SMA)
BAB II
PEMBAHASAN
B. Tujuan UKS
Tujuan UKS adalah meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi
belajar didik melalui peningkatan perilaku hidup bersih jasmani dan
rohani sehingga anak didik dapat tumbuh berkembang secara optimal
seiring kemandirian dalam beraktifitas dan pada akhirnya menjadi
manusia yang lebih berkualitas (Candrawati & Widiani, 2015).
Tujuan UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat dan derajat kesehatan peserta didik maupun warga
sekolah serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan
optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
Sedangkan secara khusus tujuan UKS adalah untuk memupuk kebiasaan
hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang di
dalamnya mencakup :
1. Memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk
melaksanakan prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di
dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan diperguruan
agama, di rumah tangga, maupun di lingkungan masyarakat.
2. Sehat, baik dalam arti fisik, mental, sosial maupun lingkungan,
3. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk,
penyalahgunaan narkoba, alkohol, dan kebiasaan merokok serta
hal-hal yang berkaitan dengan masalah pornografi dan masalah
sosial lainnya.
Fungsi UKS tersebut dijalankan berdasarkan TRIAS UKS yaitu,
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, pembinaan
lingkungan sekolah sehat (DepkesRI, 2017).
C. Fungsi UKS
Dalam pelaksanaannya UKS memiliki dua fungsi dasar yaitu :
1. Fungsi Pendidikan
UKS berperan dalam memberikan pengetahuan yang berkaitan
dengan masalah-masalah kesehatan pada peserta didik.
2. Fungsi Pemeliharaan dan Kesehatan, hal yang dapat dilakukan:
a. Pemeriksaan kesehatan umum kepada murid dan warga
sekolah.
b. Pencegahan penyakit menular, misalnya penyuluhan tentang
gejala penyakit dan pemberian masker.
c. Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). UKS bisa
menjadi tempat pertolongan sementara untuk tindakan medis
sebelumbantuan dari rumah sakit/puskesmas.
d. Pengawas kebesihan sekolah. Lingkungan sekolah yang
bersih adalah syarat menciptakan lingkungan yang sehat.
e. Peningkatan kesehatan siswa dan warga sekolah.
Fungsi UKS tersebut dijalankan berdasarkan TRIAS
UKS yaitu, pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan,
pembinaan lingkungan sekolah sehat (DepkesRI, 2017).
D. TRIAS UKS
TRIAS UKS merupakan tiga pokok progam UKS yang bertujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin
melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan
lingkungan sekolah sehat (Harmawan, 2015).
1. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah upaya sadar yang berupa kegiatan
bimbingan, pengajaran. Ataupun latihan yang bertujuan untuk
menyiapkan peserta didik dapat tumbuh kembang yang sesuai, sehat
baik secara fisik, mental, dan sosial (Yuniarsyah, 2014).
a. Tujuan Pendidikan Kesehatan
Pada pedoman pembinaan UKS, pendidikan kesehatan
memiliki beberapa tujuan yaitu antara lain: Peserta didik
memiliki pengetahuan tentang kesehatan termasuk cara hidup
sehat dan teratur; memiliki nilai positif terhadap prinsip hidup
sehat; memiliki keterampilan dalm melaksanakan hal yang
berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan
kesehatan; memiliki perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS);
mengerti dan dapat menerapkan pencegahan penyakit; memiliki
daya tangkal terhadap pengaruh buruk diluar (narkoba, arus
informasi, dan gaya hidup yang tida sehat) (KemPenBud,
2012).
b. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan melalui
kegiatan Kurikuler dan ekstrakurikuler.
1) Kurikuler Pada kurikuler kegiatan ini dilakukan pada jam
pelajaran. Kegiatan ini dimasukan dalam mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Pada
peserta didik Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah
pelaksanaannya diberikan melalui peningkatan
pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan hal
yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan dan
perawatan kesehatan. Materi pendidikan pada peserta
didik Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI)
mencakup :
a) Menjaga Kebersihan diri
b) Mengenal pentingnya imunisasi
c) Mengenal makanan sehat
d) Mengenal bahaya penyakit Diare, DBD, dam
Influenza
e) Menjaga kebersihan lingkungan membiasakan
buang sampah pada tempatnya
f) mengenal dan menjaga kebersihan alat
reproduksi.
g) mengenal bahaya rokok, alkohol dan narkoba
h) menganal cara menolak ajakan menggunakan
narkoba dan menolak perlakuan pelecehan
seksual
2) Kegiatan Ektrakurikuler
Kegiatan ektrakurikuler adalah kegiatan yang
dilakukan diluar jam pelajaran termasuk pada saat lubur
yang dilakukan di sekolah maupun luar sekolah. Tujuan
diadakan ektrakurikuler ini untuk memperluas
pengetahuan danketerampilan peserta didik. Kegiatan
ektrakurikuler yang berkaitan dengan kesehatan antara
lain :
a) Wisata siswa
b) Kemah (Persami)
c) Ceramah, diskusi
d) Lomba-lomba
e) Bimbingan hidup sehat
f) Apotik hidup
g) Kebun sekolah
h) Pramuka
i) Piket sekolah
c. Pendekatan dan MetodePendekatan
1) Pendekatan yang dilakukan dalam melaksanakan
pendidikan kesehatan yaitu, pendekatan individu dan
kelompok. Pendekatan Kelompok yang dapat dijangkau
untuk memberikan pendidikan kesehatan pada kegiatan
ini ialah kelompok kelas, kelompok bebas dan kelompok
keluarga.
2) Metode Pendidikan kesehatan yang akan diberikan dapat
menggunakan metode seperti : belajar kelompok; kerja
kelompok/penugasan; diskusi/ceramah; belajar
perorangan/ pemberian tugas; dsb. (KemPenBud, 2012)
2. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan di sekolah adalah upaya peningkatan
(promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif) dan
pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan pada peserta didik, dan
warga sekolah dengan bimbingan puskesmas setempat (Yuniarsyah,
2014).
a. Tujuan pelayanan di sekolah/madrasah
Tujuan pelayanan kesehatan disekolah/madrasah adalah
untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan
tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup
sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat;
meningkatkan daya tahan peserta didik terhdap penyakit dan
pencegaha terjadinya penyakit, kelainan dan cacat;
menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi
akibat penyakit kelainan.
b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan
Pelaksanaan pelayanan kesehatan ini dilakukan oleh tim
kesehatan puskesmas yang bekerja sama dengan guru dan kader
kesehatan sekolah. Kegiatan pelayanan kesehatan ini meliputi :
1) Kegiatan Peningkatan (Promotif)
Kegiatan promotif ini dilaksanakan melalui kegiatan
penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan yang
dilakukan pada ekstrakurikuler seperti: Dokter Kecil; Kader
Kesehatan Remaja; Palang Merah Remaja; atau Saka Bhakti
Husada. Selain itu kegiatan promotif bisa dilakukan melalui
kegiata pembinaan lingkungan sekolah seperti: Pembinaan
Kantin Sekolah; Pembinaan lingkungan sekolah yang
terpelihara dan Pembinaan Keteladanan Berperilaku Hidup
Bersih dan Sehat(PHBS)
2) Kegiatan Pencegahan (Preventif)
Kegiatan pencegahan dilaksanakan melalui kegiatan
peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan mata
rantai penularan penyakit, yaitu :
a) Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun
yang bersifat khusu untuk penyakit-penyakit tertentu.
b) Penjaringan (screening) kesehatan bagi anak yang baru
masuk sekolah.
c) Pemeriksaan bekala kesehatan tiap 6 bulan.
d) Imunisasi perserta didik kelas I dankkelas VI di sekolah
dasar atau ibtidaiyah
e) Usaha pencegahan penularan penyakit dengan jalan
memberantas sumber infeksi dan pengawasan
kebersihan lingkungan sekolah
f) Konseling kesehatan remaja di sekolah oleh kader
kesehatan sekolah, guru BP, guru agama, Puskesmas
atau tenaga kesehatan lain.
g) Kegiatan Penyembukan dan Pemulihan (Kuratif dan
Rehabilitatif)
Kegiatan penyembuhan dan pemulihan dilakukan
melalui kegiatan pencegaan komplikasi dan kecacatan
akibat penyakit atau meningkatkan kemampuan peserta
didik yang cedera agar dapat berfungsi secara optimal
yaitu dengan diagnosa dini, pengobata ringan,
pertolongan pertama, dan rujukan medik. (KemPenBud,
2012)
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Lingkungan sekolah sehat adalah lingkungan suatu sekolah
yang mendukung tumbuh kembang dan perilaku peserta didik serta
pengaruh negatifnya. Lingkungan sekolah dibedakan menjadi dua
yaitu lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan fisik seperti:
bangunan, sarana air dan sanitasi, halaman, dll. Sedangkan
lingkungan nonfisik seperti: perilaku tidak merokok, perilaku
membuang sampah pada tempatnya, perilaku jajanan sehat, dll
(KemPenBud, 2012). Pembinaan lingkungan sekolah merupakan hal
yang sangat penting dalam mewujudkan lingkungan yang sehat.
Lingkungan sehat akan berpengaruh pada kesehatan komunitas di
sekitarnya termasuk lingkungan seolah bersih dan sehat akan
berpengaruh pada daya serap dalam proses belajar mengajar.
Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat, baik fisik,
mental, sosial maupun sosial meliputi:
a. Pelaksanaan 7k (kebersihan, keindahan, kenyamanan,
ketertiban, keamanan, kerindangan dan kekeluargaan).
b. Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan
termasuk bebas asap rokok
c. Pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah (guru,
murid, pegawai sekolah, orang tua murid dan masyarakat
sekitar).
E. Sasaran UKS
Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi:
1. Sasaran Primer : Peserta didik
2. Sasaran Sekunder :Guru, pamong belajar/ tutor, komite
sekolah/orang tua, pengelola pendidikan dan pengelola
kesehatan, serta TP UKS disetiap jenjang
3. Sasaran Tertier : Lembaga pendidikan mulai dari tingkat
prasekolah sampai pada sekolah lanjutan tingkat atas, termasuk
satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan agama beserta
lingkungannya.
G. Pengorganisasian UKS
Pada bukunya yang berjudul “Ilmu Kesehatan Masyarakat” (Ryadi,
2016) pengorganisasian UKS Untuk tingkat kecamatan terdapat Tim
Pembina UKS yang bertugas untuk :
1. Mengkoordinasi penyelenggaraa UKS yang diselenggarakan
oleh sekolahsekolah yang ada di Kecamatan.
2. Pembinaan terhadap kelangsungan kegiatan program UKS
ditingkat Kecamatan.
Ketua : Camat
Wakil Ketua : Dokter pimpinan Puskesmas
Sekertaris : Staf Puskesmas yang bertanggung jawab
pada program UKS
Bendahara : Staf Kecamatan yang ditunjuk Camat
Anggota :Staf Puskesmas, Pengawas Sekolah
Kecamatan, Kepala Perwakilan Depag Kecamatan, Staf
Kepramukaan Kecamatan, Serta Ketua PKK Kecamatan.
B. Pelayanan Kesehatan
Menurut Sayoga (2015: 69), pelayanan kesehatan yang diberikan di
sekolah antara lain sebagai berikut :
1. Pencatatan tinggi dan berat badan siswa bertujuan untuk menilai
pertumbuhan murid dan menilai keadaan gizi.
2. Pemberian pertolongan pertama apabila ada kecelakaan kecil.
3. Pemeriksaan kesehatan siswa mengenai pendengaran, pengelihatan,
tenggorokan, keadaan jantung, paru-paru, dan keadaan kulit.
Tujuannya bukan untuk mengobati melainankan untuk memberi
saran kepada orang tua siswa agar membawa anaknya ke Puskesmas,
rumah sakit, atau dokter.
4. Pelaksanaan vaksinasi. Bertujuan untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan, orang tua siswa hendaknya diberi tahu mengenai
pemberian vaksinasi tersebut.
5. Memberi pengobatan darurat yang sifatnya sederhana untuk
pemberantasan penyakit cacing kepada siswa.
C. Pembimbingan Lingkungan
Menurut tim Pembina kesehatan sekolah (2010: 10), pembinaan
lingkungan kehidupan sekolah sehat, baik fisik, mental, sosial maupun
lingkungan yang meliputi:
1. Pelaksanaan 7K (kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban,
keamanan, kerindangan dan kekeluargaan).
2. Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan termasuk
bebas asap rokok
3. Pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah (guru, murid,
pegawai sekolah, orang tua murid dan masyarakat sekitar).
1. Pendidikan Kesehatan.
a. Kegiatan ekstrakurikuler senam sehat, PIK-R dan seminar
kesehatan HIV-AIDS
b. Pembinaan kader kesehatan sekolah (KKR) da kader kesehatan
remaja/P3K
c. Penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
d. Pendidikan anti rokok dan narkotika
e. Penyuluhan kesehatan reproduksi, HIV-AIDS, NAPZA, dan gizi
remaja, berupa poster, leaflet dan gambar-gambar.
2. Pelayanan Kesehatan
a. Melakukan pelayanan kesehatan seperti menjadi tempat bagi
siswa yang mengalami sakit di lingkungan sekolah, (rujukan
medis, kalau sakit akan dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit)
b. Melakukan penjaringan kesehatan bagi siswa baru di awal tahun
ajaran melalui tes kesehatan
c. Pemeriksaan berkala serta perujukan terhadap kasus-kasus
tertentu bagi yang memerlukan melalui pelayanan konseling
remaja
3. Pembinaan Lingkungan Sehat
a. Memfasilitasi pelaksanaan kesehatan lingkungan di sekolah yang
dilakukan oleh guru atau kader kesehatan, yang sebagian besar
pelaksanaannya tidak dilakukan oleh UKS, namun melalui kerja
sama dengan lintas sektor, kesehatan lingkungan, untuk
kebersihan kantin, sampah pembuangan air limbah dengan
diberikan promosi keehatan.
b. Memberikan bimbingan teknis dan pengawasan sanitasi
lingkungan, diantaranya pengawasan WC, air bersih, sampah,
kantin, serta pembuangan air limbah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
UKS merupakan upaya pemeliharaan kesehatan yang ditujukan pada peserta
didik usia sekolah, yang meliputi pemeliharaan kesehatan peserta dan
lingkungannya dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
prestasi belajar didik melalui peningkatan perilaku hidup bersih jasmani dan
rohani sehingga anak didik dapat tumbuh berkembang secara optimal
seiring kemandirian dalam beraktifitas dan pada akhirnya menjadi manusia
yang lebih berkualitas
3.2 Saran
Melalui makalah ini diharapkan semua siswa lebih memanfaatkan
penggunaan UKS dengan baik dan memahami berbagai program dari UKS
itu sendiri.
Daftar Pustaka
Andi setiawan, M. Dan Hidayat, F. R. 2017. Gambaran sikap guru terhadap fungsi
uks. Jakarta
Candrawati, E., & Widiani, E. (2015). Pelaksanaan Program UKS dengan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Siswa Sekolah Dasar Di Kecamatan
Kedung Kandang Kota Malang. Jurnal CARE. Vol. 3:1
Yarnita, Y., Kusumaningrum, T. S., Isnaniar, Gasril, P., Maswarni, Widiyanto, J.,
… Chairil. (2018). Pelatihan Kesehatan Tentang Usaha Kesehatan. Jurnal
Pengabdian Untuk Mu Negeri RI, 2(1), 25–28.
Setiawan, M., & Hidayat, F. R. (2017). Gambaran Sikap Guru Terhadap Fungsi
UKS di SD Muhammdiyah 4 Samarinda.
Sitepu Hendra. (2015). peran serta masyarakat sekolah dalam pelaksanaan progam usaha
kesehatan sekolah Di smp negeri 1 manado .jurnal e-biomedik (ebm), volume 3,
nomor 3, SeptemberDesember 2015
Affandi, Nur. 2014. Program Kerja UKS SMP Negeri 3 Peterongan Tahun
Pelajaran 2014- 2015.
Tim Esensi. (2012). Mengenal UKS. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.