Disusun Oleh:
dr. M. Yusril Ihza Djakaria
dr. Dewandaru Istighfaris Agadinata Bramanti
dr. Tsara Arbiaty Kramawiredja
Dokter Pendamping:
dr. Sitty Yosephus
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Mengevaluasi pencapaian tujuan dan target program Upaya
Kesehatan Sekolah di Puskesmas Telaga.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi faktor yang menghambat dalam program
Upaya Kesehatan Sekolah di wilayah kerja Puskesmas Telaga.
b. Mengetahui kemungkinan penyebab masalah-masalah dari pro
gram Upaya Kesehatan Sekolah di Puskesmas Telaga.
c. Menentukan prioritas masalah yang ada dalam meningkatkan
Upaya Kesehatan Sekolah di wilayah kerja Puskesmas Telaga.
d. Membuat rencana kegiatan dari pemecahan masalah terpilih di
Puskesmas Telaga.
1.4 Manfaat
1. Manfaat bagi Penulis
a. Mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan program Upaya
Kesehatan Sekolah di Puskesmas Telaga.
b. Melatih kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan
pemegang program puskesmas dan masyarakat.
c. Melatih kemampuan analisis dan pemecahan masalah terhadap
penyebab masalah.
2. Manfaat bagi Puskesmas
a. Mendapatkan masukan mengenai pelaksanaan dan masalah-ma
salah yang dihadapi selama pelaksanaan program Upaya
Kesehatan Sekolah di Puskesmas Telaga.
b. Mendapatkan alternatif penyelesaian masalah dalam pelaksanaa
n program Upaya Kesehatan Sekolah Puskesmas Telaga.
c. Sebagai bahan masukan untuk melakukan penyuluhan kesehata
n guna meningkatkan keberhasilan program Upaya Kesehatan
Sekolah Puskesmas Telaga pada tahun-tahun berikutnya.
3. Manfaat bagi Masyarakat
a. Mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya
upaya kesehatan sekolah khususnya pada tingkat dasar dan
menengah, serta meningkatkan peran instansi dan keluarga
dalam pencapaian kesehatan anak sekolah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
h. Air Bersih
Sarana air bersih harus jauh dari sumber pencemaran
(tangki septic, tempat pembuangan sampah, sarana
pembuangan air limbah, dll);
Bila terjadi keretakan pada dinding sumur atau lantai
sumur agar segera diperbaiki;
Tempat penampungan air harus dibersihkan/dikuras
secara berkala.
i. Toilet/Jamban
Toilet harus selalu dalam keadaan bersih dan tidak
berbau;
Bak air harus dibersihkan minimal sekali dalam
seminggu, dan bila tidak digunakan dalam waktu
lama (libur panjang) maka bak air harus
dikosongkan agar tidak menjadi tempat perindukan
nyamuk;
Menggunakan desinfektan untuk membersihkan
lantai, closet serta urinoar;
Tersedia sarana cuci tangan, sabun untuk cuci
tangan, cermin dan tempat sampah dalam toilet;
Perbandingan toilet pria dan wanita adalah pria 1:40
dan wanita 1:25.
j. Sampah
Setiap kelas tersedia tempat sampah yang terpilah
(organik dan non-organik);
Pengumpulan sampah dari seluruh ruang dilakukan
setiap hari dan dibuang ke tempat pembuangan
sampah sementara yang terpilah (organik dan non-
organik);
Pembuangan sampah dari tempat pembuangan
sampah sementara ke tempat pembuangan sampah
akhir dilakukan setiap hari.
k. Sarana Pembuangan Air Limbah
Membersihkan saluran pembuangan limbah terbuka
minimal seminggu sekali agar tidak terjadi perindukan
nyamuk dan tidak menimbulkan bau.
l. Vektor (Pembawa Penyakit)
Agar lingkungan sekolah bebas dari nyamuk demam
berdarah maka harus dilakukan kegiatan:
Kerja bakti rutin sekali dalam seminggu dalam
rangka pemberantasan sarang nyamuk;
Menguras bak penampungan air secara rutin
minimal seminggu sekali dan bila libur panjang
dikosongkan;
Bila ada kolam ikan dirawat agar tidak ada jentik
nyamuk;
Pengamatan terhadap jentik nyamuk di setiap
penampungan air atau wadah yang berpotensi
adanya jentik nyamuk. Hasil pengamatan dicatat
untuk menghitung Container Index.
m. Kantin Sekolah
Makanan jajanan harus dibungkus dan atau tertutup
sehingga terlindung dari lalat, binatang lain dan
debu;
Makanan tidak kadaluarsa;
Tempat penyimpanan makanan dalam keadaan
bersih, terlindung dari debu, terhindar dari bahan
berbahaya, serangga dan hewan lainnya;
Tempat pengolahan atau penyiapan makan harus
bersih dan memenuhi syarat kesehatan sesuai
ketentuan yang berlaku;
Peralatan yang digunakan untuk mengolah,
menyajikan dan peralatan makan harus bersih dan
disimpan pada tempat yang bebas dari pencemaran;
Peralatan digunakan sesuai dengan peruntukannya;
Dilarang menggunakan kembali peralatan yang
dirancang untuk sekali pakai;
Penyaji makanan harus selalu menjaga personal
hygiene (menjaga kebersihan, mencuci tangan
sebelum memasak dan setelah dari toilet, memakai
celemek dan tutup kepala, tidak berkuku panjang,
dan tidak menggunakan perhiasan);
Persyaratan makanan yang dijual di kantin: tidak
mengandung bahan pengawet, pewarna, penyedap
rasa, dan bahan berbahaya lainnya;
Daftar menu yang disajikan harus memenuhi gizi
seimbang;
Bila tidak tersedia kantin di sekolah maka harus
dilakukan pembinaan dan pengawasan oleh guru
UKS/ M terhadap penjaja makanan di sekitar
sekolah dengan memenuhi persyaratan di atas.
n. Halaman
Melakukan penghijauan;
Melakukan kebersihan halaman sekolah secara
berkala seminggu sekali;
Menghilangkan genangan air di halaman dengan
menutup/mengurug atau mengalirkan ke saluran
umum;
Melakukan pengaturan dan pemeliharaan tanaman;
Memasang pagar keliling yang kuat dan kokoh tetapi
tetap memperhatikan aspek keindahan.
o. Meja dan Kursi Peserta Didik
Desain meja dan kursi harus memperhatikan aspek
ergonomis, permukaan meja/bangku memiliki
kemiringan ke arah pengguna sebesar 15% atau sudut
10o.
p. Perilaku
Mendorong peserta didik untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat dengan memberikan kateladanan,
misalnya tidak merokok, menggunakan obat-obat
terlarang di sekolah;
Membiasakan membuang sampah pada tempatnya;
Membiasakan mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir setelah buang air besar, sebelum
menyentuh makanan, setelah bermain atau setelah
beraktifitas lainnya;
Membiasakan membuang air kecil yang benar
dengan cara S-K-S (Siram-Kencing-Siram);
Membiasakan memilih makanan jajanan yang sehat;
Belajar budaya antri;
Membiasakan makan dengan posisi duduk.
13.134 Jiwa yang terdiri dari laki-laki 6.584 jiwa, perempuan 6.550 Jiwa.
Data penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin merupakan
faktor penting dalam demografi, dengan adanya data ini maka penduduk
dapat digolongkan menjadi penduduk usia muda, usia produktif dan usia
lanjut.
2.3.4 Jumlah Rumah Tangga/Kepala Keluarga dan Jumlah Jiwa
Jumlah Kepala Keluarga yang ada di wilayah Puskesmas Telaga
sebesar 3575 KK, dan jumlah jiwa 13134 dengan rincian per Desa
adalah:
- Desa Bulila : 657 KK, 2692 jiwa
BAB III
METODE EVALUASI
BAB IV
PENYAJIAN DATA
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Belum tercapainya 3 5 5 13
cakupan penjaringan
siswa SD sederajat
Belum tercapainya
cakupan penjaringan 4 5 5 14
siswa SMP sederajat
Belum tercapainya
cakupan penjaringan 5 5 5 15
siswa SMA sederajat
Masukan
Proses
Belum Tercapai
BelumCakupan
tercapainya CDR
Penjaringan
Siswa Kelas 7
SDM Pencatatan dan Penilaian
pelaporan
Kualitas dan
kuantitas SDM Pengawasan
program
Sarana &
Prasarana Dana
Perencanaan
Metode Pelayanan
kesehatan
Masukan Pembinaan
lingkungan Proses
Kunjungan rutin
sekolah sehat
ke sekolah
Pelaksanaan
Masukan hasil
pelaporan
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan evaluasi program Usaha Kesehatan Sekolah di UPT
Puskesmas Telaga Tahun 2020/2021 adalah sebagai berikut:
a. Masalah dalam pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah di UPT
Puskesmas Telaga tahun 2020/2021 adalah belum tercapainya cakupan
penjaringan siswa SD di wilayah kerja puskesmas (49%) lebih kecil dari in
dikator yang seharusnya dicapai yaitu 100% namun nilai ini lebih besar
dari cakupan siswa SMP 12,5% dan SMA 10,6%
b. Penyebab masalahnya adalah pada komponen masukan yaitu kunjungan
sekolah oleh tim UKS yang tidak dapat dilakukan karena kegiatan belajar
mengajar yang dilaksanakan secara daring akibat pandemic Covid-19 dan
sekolah tatap muka dengan menggunakan metode bergilir, sehingga tidak
semua murid datang ke sekolah dalam waktu yang sama..
c. Alternatif pemecahan masalah bagi pelaksanaan program tersebut adalah
penjaringan siswa yang dilakukan secara daring, serta penyuluhan berbagai
hal tentang UKS kepada seluruh perangkat sekolah yang juga dilaksanakan
secara daring.
d. Pemecahan masalah yang terpilih adalah penjaringan siswa SD, SMP,
SMA.
6.2 Saran
Dari kesimpulan diatas penulis memberikan saran berupa
a. Perlu dilakukannya perencanaan yang baik tentang konsep kegiatan
berbasis daring.
b. Pentingnya komunikasi yang baik dengan pihak sekolah terkait
rencana/konsep kegiatan penjaringan siswa baru.
c. Penjaringan siswa baru secara daring dengan memanfaatkan setiap
fasilitas teknologi yang ada (aplikasi telekonferensi, ponsel cerdas,
laptop, formulir google, dan sebagainya) dengan pendampingan orang
tua/keluarga wali.
d. Penyuluhan terkait Pendidikan Kesehatan secara berkala dapat terus
dilakukan secara daring meski nantinya kegiatan belajar mengajar
telah dilakukan secara tatap muka.
DAFTAR PUSTAKA
oses Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Peserta Didik. Jurnal Patriot. 2020;2
(2);627-39.
ww.indonesian-publichealth.com/usaha-kesehatan-sekolah-uks/
LAMPIRAN
Google Form
Foto Dokumentasi