Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN DALAM KOMUNITAS KESEHATAN

SEKOLAH PADA (UKS) DI SDN JATIASIH III

Makalah

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah keperawatan komunitas

Di susun Oleh:

Kelompok :

M. Alif Dwi Putra NIM (2720200042)

Anggi Yuliani Harumi NIM (2720200076)

Neng Iis Siti Nurasiah Jamil NIM (2720200099)

Jeliha NIM (2720200074)

Siti Syamsiah NIM (2720200031)

Dinda Fadhila NIM (2720200009)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU


KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM ASY-SYAFIIYAH

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa,berkat rahmat dan karunia
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah keperawatan komunitas ini yang
berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN DALAM KOMUNITAS KESEHATAN
DI SEKOLAH SDN JATIASIH III ” dengan tepat waktu.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami, sehingga kami merasa lebih ringan dan lebih mudah menyusun
makalah ini.

Kami menyadari bahwa teknik penyusunan dan materi yang kami sajikan
masih kurang sempurna.Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
mendukung dengan tujuan untuk menyempurnakan makalah ini

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I.............................................................................................................................1

PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Rumusan masalah...............................................................................................2

C. Tujuan.................................................................................................................3

BAB II...........................................................................................................................3

PEMBAHASAN............................................................................................................3

1. KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH.................................3

A. KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH (UKS).....................3

a. Pengertian.......................................................................................................3

b. Tujuan usaha kesehatan sekolah (UKS).........................................................4

c. Sasaran usaha kesehatan sekolah (UKS)........................................................5

d. Ruang lingkup usaha kesehatan sekolah (UKS).............................................7

e. Masalah kesehatan yang dapat dikurangi melalui kegiatan usaha kesehatan


sekolah (UKS) antara lain:.....................................................................................9

B. Peran perawat dalam kesehatan sekolah...........................................................10

C. Fungsi Perawat Dalam Usaha Kesehatan Sekolah...........................................11

2. PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH...............................................11

3. ASUHAN KEPERAWATAN PADA AGREGAT DALAM KOMUNITAS


KESEHATAN SEKOLAH..........................................................................................13
a. Pengkajian........................................................................................................13

b. Diagnosa Keperawatan Komunitas......................................................................25

c. Intervensi Keperawatan....................................................................................27

d. Implementasi....................................................................................................30

e. Evaluasi............................................................................................................31

BAB III........................................................................................................................32

PENUTUP...................................................................................................................32

a. Kesimpulan.......................................................................................................32

b. Saran.................................................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................33
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan bidang kesehatan adalah terwujudnya derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Dalam kehidupan sosial yang beragam di
masyarakat, keluarga adalah unit sosial terkecil, oleh karena itu diperlukan
upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga terutama kesehatan ibu
dan anak. Masa anak merupakan waktu yang tepat untuk meletakkan landasan
yang kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas.

Lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sekolah merupakan dua


tempat utama yang digunakan oleh seorang anak untuk melakukan aktivitas.
Sekolah merupakan tempat anak-anak belajar, berkreasi, bersosialisasi dan
bermain. Sehingga tidak mengherankan jika sebagian besar waktu mereka
dihabiskan di sekolah. Oleh karena itu, konsep pemberian kesehatan di
sekolah akan lebih efektif terutama pada sasaran target anak sekolah. Jika
ditilik selama ini, peran perawat di sekolah masih sangat minimal. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah kebijakan pemerintah
terhadap pengembangan peran perawat di sekolah juga masih belum ada.
Sehingga yang sering berhubungan dengan perawatan kesehatan sekolah
adalah petugas dari puskesmas.

Lingkungan sekolah yang sehat akan memberikan dampak yang positif


bagi perkembangan anak. Sekolah seharusnya memiliki kepedulian terhadap
kesehatan anak didiknya, termasuk memberikan pengertian mengenai
kesehatan itu sendiri, sehingga siswa dapat membiasakan dirinya untuk hidup
sehat. Mengingat begitu pentingnya arti kesehatan dalam kehidupan serta
begitu eratnya lingkungan sekolah dengan kehidupan anak yang sedang
berada dalam masa pertumbuhan, maka perlu digalakkan upaya perawatan
kesehatan sekolah dengan memaksimalkan peran perawat baik di puskesmas
maupun perawat yang terlibat langsung di sekolah tersebut.

Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak
yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Didalam periode ini didapatkan
banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas kesehatan
anak dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum,
gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar.
Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat
pencapaian presentasi pada peserta didik di sekolah. Kesempatan belajar
tersebut membutuhkan kondidi fisik prima yaitu tubuh yang sehat, oleh karena
itu diperlukan suatu upaya kesehatan untuk anak sekolah agar anak dapat
tumbuh menjadi manusia yang berkualitas dibutuhkan pendidikan di sekolah,
salah satunya melalui UKS. Oleh karena itu kami tertarik untuk membahas
lebih lanjut mengenai peran UKS dalam anak yang sehat.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan usaha kesehatan sekolah (UKS)?

2. Apa saja tujuan usaha kesehatan sekolah (UKS)?

3. Bagaimana sasaran usaha kesehatan sekolah (UKS)?

4. Bagaimana ruang lingkup usaha kesehatan sekolah (UKS)?

5. Apa saja masalah kesehatan yang dapat dikurangi melalui kegiatan usaha
kesehatan sekolah (UKS)?

6. Bagaimana peran perawat usaha kesehatan sekolah (UKS)?

7. Apa saja fungsi perawat dalam usaha kesehatan sekolah (UKS)??


C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan UKS

2. Untuk mengetahui tiga program UKS

3. Untuk mengetahui peran perawat kesehatan sekolah

4. Untuk mengetahui fungsi perawat kesehatan sekolah


BAB II

PEMBAHASAN

1. KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH

A. KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

a. Pengertian
Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha
kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha
kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak
didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama. Usaha
kesehatan di sekolah juga berfungsi sebagai lembaga penerangan agar
anak tahu bagaimana cara menjaga kebersihan diri, menggosok gigi yang
benar, mengobati luka, merawat kuku, dan juga memperoleh pendidikan
seks yang sehat (Prasasti, 2008)

Usaha kesehatan di sekolah juga merupakan wadah untuk


meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta
didik sedini mungkin. Usaha kesehatan di sekolah merupakan perpaduan
antara dua upaya dasar, yaitu upaya pendidikan dan upaya kesehatan,
yang pada gilirannya nanti diharapkan UKS dapat dijadikan sebagai
usaha untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur,
jenis, dan jenjang pendidikan (P. Ananto, 2006)

Dapat disimpulkan bahwa yang di maksud dengan UKS adalah usaha


kesehatan sekolah yang di dalam lingkungan sekolah maupun yang di
sekitar lingkungan sekolah, yang sasaranya adalah peserta didik beserta
masyarakat sekolah yang lainya yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat peserta didik sehingga peserta didik dapat
belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis serta optimal, menjadi
sumber daya manusia yang berkualitas.

b. Tujuan usaha kesehatan sekolah (UKS)


Menurut Suliha dkk (2002: 36) Tujuan UKS secara umum adalah
untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang
sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak
yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia
indonesia yang berkualitas. Menurut Suliha dkk (2002: 57-58) Secara
khusus tujuan usaha kesehatan sekolah adalah untuk memupuk kebiasaan
hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang
mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk
melaksanakan 12 prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam
usaha peningkatan kesehatan. Sehat fisik, mental, sosial maupun
lingkungan, serta memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap
pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, alkohol dan kebiasaan
merokok serta hal-hal yang berkaitan dengan masalah pornografi dan
masalah social lainnya.
Jadi tujuan UKS yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
kemampuan hidup sehat peserta didik agar dapat menciptakan lingkungan
yang sehat, sehingga memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan
untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, baik fisik, mental, maupun
sosial serta memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh
buruk, penyalahgunaan narkoba, menangani anak didik yang mengalami
kecelakaan ringan, melayani kesehatan dasar bagi anak didik selama
sekolah (pemberian imunisasi), memantau pertumbuhan dan status gizi
anak didik dan sebagainya.
c. Sasaran usaha kesehatan sekolah (UKS)
Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi peserta didik
sebagai sasaran primer, guru pamong belajar/tutor orang tua, pengelola
pendidikan dan pengelola kesehatan serta TP UKS di setiap jenjang
sebagai sasaran sekunder. Sedangkan sasaran tertier adalah lembaga
pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah/TK sampai SLTA, termasuk
satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan tinggi agama serta pondok
pesantren beserta lingkungannya (Depkes, 2008). Sasaran lainnya adalah
sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
sasaran tertier lainnya adalah lingkungan yang meliputi lingkungan
sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar sekolah. Sekolah sebagai
lembaga (institusi) pendidikan merupakan media yang penting untuk
menyalurkan segala bentuk pembaharuan tata cara dan kebiasaan hidup
sehat, agar lebih mudah tertanam pada anak-anak. Dengan demikian, akan
dapat memberikan pengaruh terhadap kehidupan keluarga, masyarakat
sekitarnya, bahkan masyarakat yang lebih luas lagi. Anak didik
dikemudian hari diharapkan akan memiliki sikap dan kebiasaan hidup
dangan norma-norma kesehatan. Pendidikan kesehatan di sekolah dasar
melalui program UKS mempunyai peranan yang sangat efektif sebab
Sekolah Dasar, sebagai lembaga pendidikan yang tersebar luas di daerah
pelosok tanah air, dari pedesaan hingga kota-kota besar. Di pandang dari
segi pembiayaan pemerintah dan harapan untuk masa depan, pelaksanaan
UKS di sekolah dasar adalah ekonomis. Apalagi untuk kepentingan ini
masyarakat (orang tua murid) selalu dilibatkan dalam berbagai bentuk,
melalui PGOM (persatuan guru dan orang tua murid). Menurut Depkes
RI (1982: 7) bahwa peserta didik dari tingkat sekolah dasar sampai
tingkat menengah termasuk perguruan tinggi beserta lingkungannya
merupakan sasaran utama dari pembinaan UKS. Didalam pembangunan
nasional, perhatian terhadap dunia anak-anak tidak dapat diabaikan.
Anak-anak merupakan penerus dalam bidang tenaga kerja, sehingga
pembinaan terhadap golongan ini perlu dimulai sedini mungkin.
Sehubungan dengan ini bidang pendidikan dan kesehatan mempunyai
peranan yang besar karena secara organisasai sekolah berada dibawah
departemen pendidikan nasional, Secara fungsional departemen kesehatan
bertanggung jawab atas kesehatan anak didik. Mengingat hal tersebut,
UKS dijalankan atas dasar titik tolak pemikiran bahwa :
1. Sekolah merupakan lembaga yang sengaja dihidupkan untuk
mempertinggi derajat bangsa dalam segala aspek
2. Usaha kesehatan melalui masyarakat sekolah mempunyai
kemungkinan yang lebih efektif diantara beberapa usaha yang ada,
untuk mencapai kebiasaan hidup sehat dari masyarakat pada
umumnya, karena masyarakat sekolah :
a) mempunyai prosentase yang tinggi.
b) merupakan masyarakat yang telah terorganisir, sehingga mudah
dicapai dalam rangka pelaksanaan usaha-usaha kesehatan
masyarakat.
c) peka terhadap pendidikan pada umumnya, dapat menyebarkan
modernisasi (sebagai agent of change), karena dalam usia ini
anak-anak sekolah berada dalam taraf perkembangan dan
pertumbuhan, mudah dibimbing dan dibina. Pada masa ini
adalah masa yang tepat untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan
hidup sehat dengan harapan agar mereka dapat meneruskan serta
mempengaruhi lingkungannya sekarang dan dimasa yang akan
datang. Masyarakat sehat yang akan datang merupakan salah
satu hasil dari sikap dan kebiasaan hidup sehat yang dimiliki
anak-anak pada waktu sekarang. (Soenaryo, 2002: 148).
d. Ruang lingkup usaha kesehatan sekolah (UKS)
Ruang luang lingkup UKS tercermin dalam tri program atau yang disebut
dengan TRIAS UKS yang meliputi :
a. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan upaya memberikan bimbingan
kepada peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan kemampuan
dan keterampilan peserta didik dalam melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,
selain di bidang kesehatan peserta didik juga dibina dalam bidang
kesehatan lingkungan yang merupakan bagian yang sangat
mempengaruhi pembentukan pribadi peserta didik, adanya proses
kenaikan bagi peserta didik maka harus menyelenggarakan kegiatan
sosialisasi setiap tahun sehingga seluruh peserta didik terpapar materi
kesehatan dan kesehatan lingkungan.(Tim Pembina UKS, 2008,33)
Pendidikan kesehatan dilakukan secara intra kurikuler dan ekstra
kurikuler. Kegiatan intra kurikuler adalah melaksanakan pendidikan
pada saat jam pelajaran berlangsung sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Pendidikan ini tidak hanya diberikan pada saat mata pelajaran
Pendidikan Jasmani saja, namun bisa juga secara integratif pada saat
mata pelajaran lainnya disampaikan kepada peserta didik. Kegiatan
ekstrakurikuler adalah melaksanakan pendidikan di luar jam pelajaran
yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah. Misalnya,
melaksanakan penyuluhan tentang, gizi, narkoba, dan sebagainya
terhadap peserta didik, guru dan orangtua. Melaksanakan pelatihan
UKS bagi peserta didik, guru pembina UKS dan kader kesehatan.
Melaksanakan pendidikan dan kebiasaan hidup bersih melalui program
sekolah sehat.(Tim Pembina UKS,2008,26)
b. Pelayanan Kesehatan
(Tim Pembina UKS,2008, 28-29) Pelaksanaan pelayanan
kesehatannya meliputi kegiatan – kegiatan antara lain:
1) Kegiatan Peningkatan (Promotif), Latihan Keterampilan teknis
pemeliharaan kesehatan dan pembentukan peran serta aktif peserta
didik dalam pelajaran kesehatan, antara lain : Kader Kesehatan
Sekolah, Olahraga, Kesenian, Berkebun dan Lomba.
2) Pembinaan Sarana Lingkungan Sekolah, antara lain :
a) Pembinaaan Warung Sekolah (Kantin)
b) Lingkungan Sekolah yang terpelihara
c) Pembinaan Keteladan berperilaku hidup sehat
3) Kegiatan Pencegahan (Preventif)
4) Memelihara Kesehatan yang bersifat umum dan khusus
5) Penjaringan kesehatan bagi anak
6) Monitoring / memantau peserta didik
7) Usaha Pencegahan Penyakit Menular
8) Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif)
9) Diagnosa Dini
10) Pengobatan pada penyakit
11) P 3 K dan P 3 P
c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Pembinaan lingkungan sekolah sehat yang merupakan salah satu
unsur penting dalam membina ketahanan sekolah harus dilakukan,
karena lingkungan kehidupan yang sehat sangat diperlukan untuk
meningkatkan kesehatan seluruh komunitas sekolah serta peningkatan
daya serap siswa dalam proses belajar mengajar Maka pembinaan
lingkungan kehidupan sekolah sehat dilaksanakan melalui 6 K yaitu:
Keamanan Keindahan Kebersihan Kekeluargaan Ketertiban
Kerindangan (Tim Pembina UKS 2008, 75-76).
Menurut WHO (Depkes, 2008) adapun Pembinaan kepada peserta
didik agar dapat menerapkan pentingnya UKS Diantaranya dengan
melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
1) Melaksanakan kerja bakti kebersihan sekolah secara rutin dan
terencana (Jumat Bersih, piket kapling, piket kelas)
2) Melaksanakan kerja bakti dengan lingkungan masyarakat sekitar
sekolah
3) Membuang sampah pada tempatnya dan pengadaan tempat sampah
di depan kelas, dipilah antara sampah organik dan anorganik
4) Mengolah sampah organik menjadi kompos
5) Tidak mencorat-coret dinding dan bangku
6) Menyiram jamban sampai bersih sesudah dipakai
7) Membuat dan memelihara kapling, kebun sekolah, TOGA, taman
sekolah
8) Mengikuti kegiatan Dinamika Kelompok (wisata, olah raga dan
kesenian).

e. Masalah kesehatan yang dapat dikurangi melalui kegiatan usaha


kesehatan sekolah (UKS) antara lain:
1) Imunisasi,
2) Kesehatan gigi,
3) Sanitasi dan air bersih,
4) Masalah gizi dan anemia,
5) Kekerasan dan kecelakaan,
6) Gangguan kesehatan mental,
7) Kebersihan diri maupun lingkungan,
8) Masalah kesehatan reproduksi remaja,
9) Merokok, alkohol dan penyalahgunaan narkoba,
10) Penyakit infeksi (malaria, gangguan saluran nafas).
B. Peran perawat dalam kesehatan sekolah
1. Sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah,perawat mempunyai
peran:
 Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik
dengan melakukan pengumpulan data,analisa data,serta
perumusan dan prioritas masalah;

 Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama tim pembina usaha


kesehatan di sekolah(TPUKS);

 Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kesehatan


yang di susun;

 Menilai dan memantau hasil kegiatan UKS

 Mencatat dan melaporkan sesuai dengan prosedur yang di


tetapkan.

2. Sebagai pengelola kegiatan UKS, perawat kesehatan yang bertugas di


puskesmas ,menjadi salah seorang anggota dalam TPUKS atau dapat
juga di tunjuk sebagai seorang koordinator UKS di tingkat
puskesmas.bila perawat kesehatan di tunjuk sebagai koordinator maka
pengelolaan pelaksanaan UKS menjadi tanggung jawabnya atau paling
tidak ikut terlibat dalam tim pengelola UKS.

3. Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan,peranan perawat kesehatan


dalam memberikan penyuluhan kesehatan dapat di lakukan secara
langsung (melalui penyuluhan kesehatan yang bersifat umum dan
klasikal) atau tidak langsung sewaktu melakukan pemeriksaan
kesehatan peserta didik secara perseorangan.
C. Fungsi Perawat Dalam Usaha Kesehatan Sekolah
1. Memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan
memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di
sekolah.
2. Memberikan kontribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki
lingkungan fisik dan sosial sekolah.
3. Menghubungkan program kesehatan sekolah dengan program
kesehatan masyarakat yang lain.

2. PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH

Ada beberapa jenis kegiatan UKS dan jenis kegiatan UKS disini
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan
pengelolaan UKS, dan TRIAS UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan dan lingkungan sekolah yang sehat. Bagian-bagian jenis kegiatan
tersebut termasuk dalam program kegiatan UKS sebagai berikut :
a. Pengelolaan UKS
1. Pembentukan Tim Pelaksana UKS
2. Terlibatnya unsure guru dan petugas puskesmas
3. Penyusunan program kerja UKS
4. Pengawasan pelaksanaan 7K
5. Laporan pembinaan dari Puskesmas
6. Penyuluhan tentang UKS
7. Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pelaksana Program kerja
8. Penyediaan sarana pelayanan kesehatan
9. Pembuatan laporan pelaksana UKS kepada Tim Pembina UKS
10. Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pembina UKS
b. Trias UKS
a. Pendidikan kesehatan
1. Pelaksanaan pemeriksaan berkala
2. Pelaksanaan pemeriksaan rutin
3. Pelaksanaan lomba pengetahuan kesehatan sekolah
4. Pelaksanaan pemeriksaan tinggi badan
5. Pengadaan alat peraga
6. Pelaksanaan dokter kecil
7. Pelaksanaan pemeriksaan berat badan
8. Pengadaan alat peraga UKS
9. Pengadaan kegiatan lomba kebersihan badan
10. Pengadaan kegiatan lomba kebersihan ruang kelas
b. Pelayanan kesehatan
1) Kegiatan penjaringan anak sekolah (screening)
2) Pelaksanaan imunisasi
3) Pelaksanaan pemberantasan sarang penyakit
4) Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan atau deteksi dini penyakit
5) Pengadaan upaya alih teknologi kesehatan
6) Pengadaan rujukan ke puskesmas
c. Lingkungan sekolah sehat
1. Pengadaan ruang/sudut UKS
2. Pembinaan kantin sekolah
3. Pengadaan sarana air bersih yang memenuhi syarat
4. Pengadaan tempat pembuanagn air limbah yang memenuhi syarat
5. Pengadaan kamar mandi/WC khusus siswa
Upaya peningkatan kesehatan disekolah melalui kegiatan yang
dilaksanakan melalui masyarakat disekolah dipandang lebih efektif
dibanding kegiatan lain yang dilakukan dalam masyarakat umum.
Menurut Soenaryo (2002: 2 ) program UKS sangat efektif karena:
1. Sekolah Dasar sebagai masyarakat sekolah, mempunyai
komunitas peserta didik yang sangat besar.
2. Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan yang tersebar luas
seluruh pelosok tanah air.
3. Anak anak usia SD sangat peka terhadap perubahan dan
pembaharuan, bahkan anak anak mempunyai sifat yang
menyampaikan apa yang dia terima dan diperoleh dari orang lain.
4. Di pandang dari pembiayaan pemerintah dan harapan untuk masa
depan pelaksanaan UKS di sekolah dasar sangat ekonomis.

3. ASUHAN KEPERAWATAN DALAM KOMUNITAS KESEHATAN DI


SEKOLAH SDN JATIASIH III
Asuhan keperawatan pada siswa di sekolah yang dilakukan di SDN
JATIASIH III menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi
pengkajian status kesehatan anak sekolah, perumusan diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

a. Pengkajian
Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan pendekatan
Community as partner meliputi : data inti komunitas dan subsystem. A.
Data inti komunitas, terdiri dari:
1. Demografi : Jumlah anak sekolah keseluruhan menurut data
Monografi SDN JATIASIH III untuk usia 6 – 12 tahun ada 630,
siswa laki-laki sebanyak 364, dan siswi perempuan sebanyak 270
siswa.
2. Status perkawinan
100% dari anak usia sekolah belum kawin.
3. Nilai, kepercayaan dan agama :
Agama yang dianut oleh anak sekolah mayoritas responden beragama
Islam yaitu 96,9 %.
Berdasarkan winshield survey dan data dari monografi didapatkan
tersedia musala untuk tempat beribadah, kegiatan keagamaan
dilaksanakan di mushala tersebut. Di sekolah terdapat mata pelajaran
Agama. Sedangkan dari hasil wawancara dengan guru agama,
menyatakan bahwa nilai/norma/budaya yang dianut anak-anak SD
baik, kehidupan beragama berjalan dengan harmonis, dan anakanak
rajin dan antusias dalam mengikuti kegiatan keagamaan yang
dilaksanakan.

 Data subsystem

Delapan subsistem yang dikaji sebagai berikut :

1. Lingkungan Fisik

Tipe sekolah permanen, tempatnya strategis dekat dengan jalan


raya. Kebersihan lingkungan sekolah baik, terdapat 2 kantin di
dalam sekolah yang menjual makanan yang kurang terjamin
kebersihannya. Terdapat banyak penjual makanan di depan gerbang
sekolah. Jenis makanan yang dijual tidak terjamin kebersihannya.
Terdapat 2 kamar mandi yang terpisah antara kamar mandi anak
laki-laki dan perempuan. Kondisi terawat dengan baik.

2. Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial

Pelayanan kesehatan di sekolah SDN JATIASIH III terdapat UKS


untuk tempat istirahat dan pemeriksaan bagi anak yang sakit.
Didalam UKS terdapat peralatan yang lumayan lengkap diantaraya
timbangan badan, bad, bantal serta perlengkapanya, P3K, obat-
obatan. Selain itu juga terdapat ruang BK (Bimbingan Konseling)
untuk konsultasi siswa.
Lokasi sekolah dekat dengan RS dan puskesmas sehingga pihak
sekolah bekerja sama dengan pihak puskesmas jika terdapat siswa
yg sakit dan perlu penanganan lebih lanjut.

3. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara kepada para siswa kebanyakan orang
tua para siswa mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta dan
berdagang untuk mencari nafkah.
4. Keamanan dan Transportasi
a. Keamanan
Terdapat satpam sekolah yang membantu anak sekolah
menyebrang jalan raya, akan tetapi ditemukan kebiasaan yang
mengancam kesehatan anak usia sekolah :
1) Kebiasaan jajan sembarangan
kebiasaan jajan sembarangan pada anak usia sekolah adalah
sebagai berikut :
mayoritas anak usia sekolah memiliki kebiasaan jajan
sembarangan sebesar (80%). Ini merupakan hal yang negatif bagi
kesehatan anak usia sekolah karena kebersihan makanan dan
kandungan gizi yang ada di dalam makanan tersebut bisa
menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan untuk anak
usia sekolah.
Jenis Jajanan yang dikonsumsi Anak Usia Sekolah SDN JATIASIH
III :
mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah adalah mie instan
sebanyak 65 %, dan permen sebanyak anak (40 %). Ini merupakan
hal yang negatif bagi kesehatan lambung dan gigi pada anak usia
sekolah karena dalam permen mengandung kandungan gula yang
tinggi sehingga berisiko tinggi terjadi kejadian karies gigi pada
anak usia sekolah di SDN JATIASIH III
2) Kebiasaan siswa jarang sarapan sebelum berangkat ke sekolah
Mayoritas siswa menjawab jarang sarapan pagi sebanyak 50%,
sehingga Sebagian siswa ada yang memiliki penyakit maagh
sebanyak 45%
3) Kebiasan menggosok gigi sebelum tidur
Kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur yang dilakukan oleh
anak usia sekolah di sekolah SDN JATIASIH III

mayoritas anak usia sekolah tidak menggosok gigi sebelum


tidur sebanyak (75 %). Ini merupakan hal yang negatif bagi
perilaku anak usia sekolah karena kebiasaan ini harusnya
ditanamkan sejak dini, selain itu apabila tidak menggosok gigi
dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan gigi dan
mulut.

Alasan kebiasaan anak SD tidak menggosok gigi sebelum tidur


dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1: Frekuensi alasan anak SD JATIASIH III tidak menggosok gigi
sebelum tidur
Alasan tidak menggosok gigi jumlah Presentase
Malas 50 40.6%
Tidak di suruh ortu 30 49.7%
Lupa 13 10.5%
Total 127 100%
 Transportasi
Jenis transportasi yang digunakan anak-anak SDN JATIASIH III
adalah sepeda, jalan kaki, dan diantar oleh orang tua.
5. Politik dan pemerintahan
Pada subsystem politik dan pemerintahan bagi anak usia sekolah
adalah keikut sertaan anak dalam organisasi sosial di sekolah serta
kebijakan pemerintah terhadap masalah yang terkait dengan anak
usia sekolah. Keikutsertaan anak pada organisasi di sekolah yaitu
mengikuti kegiatan kepramukaan.
6. Komunikasi
a. Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak untuk memperoleh
informasi pengetahuan tentang kesehatan berasal dari media,
para guru dan orang tua. Hasil pengkajian yang telah diperoleh
adalah sebagai berikut:
Sumber informasi yang digunakan anak usia sekolah
untukmemperoleh pengetahuan tentang kesehatan di sekolah
SDN JATIASIH III.
mayoritas anak mengetahui mengenai informasi tentang
Kesehatan salahsatunya gosok gigi sebelum tidur bersumber dari
media khusunya televisi tentang iklan pasta gigi sebesar 45%.
Media informasi yang digunakan anak ini mempunyai dampak
positif dan negatif.
b. Komunikasi informal
Komunikasi informal yang dilakukan oleh anak usia sekolah di
sekolah SDN JATIASIH III meliputi data tentang diskusi yang
dilakukan anak dengan orang tua, peran orang tua dalam
menyelesaikan dan mencegah masalah anak, keterlibatan orang
tua dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak.

mayoritas anak menjawab jarang mengadakan diskusi dengan


orang tua dalam mengatasi masalah anak yaitu sebesar (60%).
Keadaan ini sangat berisiko terhadap terjadinya perilaku anak
untuk mencari informasi melalui orang lain atau media yang
belum tentu kebenarannya. Sehingga diharapkan orang tua
berperan sebagai pendengar aktif dan pemberi solusi bagi
permasalahan yang dihadapi oleh anaknya. Perlunya orang tua
membantu mengatasi masalah anak di sekolah SDN JATIASIH
III.

7. Pendidikan
Semua anak bersekolah di sekolah SDN JATIASIH III
8. Rekreasi
Hasil pengkajian di SDN JATIASIH III
- 80% anak usia sekolah memiliki kebiasaan jajan sembarangan
- Mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah adalah permen sebanyak (40,6 %)
- Mayoritas anak usia sekolah tidak menggosok gigi sebelum tidur sebanyak
(75 %)
- murid yang bermasalah pada gigi dengan persentase 36.5%
- Sebagian siswa ada yang memiliki penyakit maagh sebanyak 45%
- mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah adalah mie instan sebanyak 65 %

Hasil wawancara di dapatkan data :

- Mayoritas anak menjawab jarang mengadakan diskusi dengan orang tua


dalam mengatasi masalah anak yaitu sebesar (60%).
- Pihak sekolah (guru ) mengatakan belum pernah ada penyuluhan terkait UKS
- Mayoritas siswa menjawab jarang sarapan pagi sebanyak 50%,
- Guru Menyatakan bahwa nilai/norma/budaya yang dianut anak-anak SD baik,
kehidupan beragama berjalan dengan harmonis, dan anak anak rajin dan
antusias dalam mengikuti kegiatan keagamaan yang dilaksanakan

Data Observasi :
Kondisi sekolah terawat dengan baik.
Lokasi sekolah dekat dengan RS dan puskesmas

 Analisa data

Data Masalah
1. Data primer :
- Pihak sekolah dan petugas UKS
mengatakan belum pernah
mendapatkan penyuluhan Kesehatan Perilaku kesehatan
cenderung beresiko
Kuisioner : berhubungan dengan kurang
- 80% anak usia sekolah memiliki terpapar informasi tentang
kebiasaan jajan sembarangan
kesehatan
- Mayoritas siswa menjawab jarang
sarapan pagi sebanyak 50%
- Sebagian siswa ada yang memiliki
penyakit maagh sebanyak 45%
- jenis jajanan anak usia sekolah adalah
mie instan sebanyak 65 %

- Mayoritas jenis jajanan anak usia


sekolah adalah permen sebanyak
(40,6%)
- murid yang bermasalah pada gigi
dengan persentase 36.5%
- 75% anak usia sekolah tidak
menggosok gigi sebelum tidur
- Alasan tidak menggosok gigi karna
tidak disuruh oleh orang tuanya
(48.7%)
2. Data primer :
Siswa sebagian masih belum
mengetahui mengenai informasi tentang Defisit pengetahuan
bahaya mie instan, dan gosok gigi
berhubungan dengan
sebelum tidur sebesar 45%
kurangnya informasi
Kuisioner : koognitif yang berkaitan
Sebesar 60% anak sekolah jarang dengan kesehatan
diskusi dengan orang tuanya untuk
menyelesaikan masalah
- Sebesar 99% anak usia sekolah
menganggap perlu peran ortu untuk
mengatasi masalah anak

b. Diagnosa Keperawatan Komunitas


 Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan
kurang terpapar informasi tentang kesehatan
 Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
koognitif yang berkaitan dengan kesehatan
 Perencanaan
a. Prioritas masalah

Langkah awal dalam melakukan perencanaan adalah


memprioritaskan diagnosa keperawatan dengan menggunakan ranking
dari semua diagnosa yang telah ditemukan. Tujuan dari prioritas
masalah adalah untuk mengetahui diagnosa keperawatan komunitas
yang mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu dengan masyarakat.
Prioritas untuk diagnosa komunitas pada anak usia sekolah di SDN
JATIASIH III sebagai berikut :
Diagnosa keperawatan pada Pentingnya Perubahan Penyelesaian Total
anak usia sekolah penyelesaian positif untuk untuk score
masalah penyelesaiandi Peningkatan
komunitas kualitas hidup
1 : rendah
0 : tidak ada 0 : tidak ada
2 : sedang
1 : rendah 1 : rendah
3 : tinggi
2 : sedang 2 : sedang

3 : tinggi 3 : tinggi

Perilaku kesehatan 3 3 3 9
cenderung beresiko

Defisit pengetahuan 3 3 2 8
a. PLAN OF ACTION (POA)

Diagnosa Tujuan Rencana Sasaran Metode Waktu Tempat


keperawatan tindakan

Perilaku TUM : Melakukan Murid SDN Presentas Minggu Aula SDN Jati
kesehatan pendidikan Jati Asih III i ppt, pertama Asih III
Tidak terjadi
cenderung kesehatan pamplet di bulan
peningkatan
beresiko pada Murid dan april
siswa yang
SDN Jati Melukan
tidak sarapan
Asih III penkes
pagi dan jajan
tentang cara tentang
sembarangan
hidup bersih cara
di SDN Jati
dan sehat. hidup
Asih III
sehat,
TUK : cuci
tangan
Pengetahuan
dan
Murid terkat
makan
tentang
makanan
kesehatan
meningkat

Defisit TUK : Melukan Murid SDN Presentas Minggu Aula SDN Jati
pengetahuan penkes Jati Asih III i ppt, kedua di Asih III
Pengetahuan
tentang cara pamplet bulan
megenai
hidup sehat, april
kesehatan, Serta
dan
cara hidup game
menggosok
bersih dan cara
gigi yang
sehat pada menggos
baik.
Murid SDN ok gigi
Jati Asih III yang baik
dan terkait dan benar
tentang
kesehatan
meningkat

b. Intervensi

Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


Defisit kesehatan Tujuan : Edukasi kesehatan
Setelah di lakukan tindakan • Identifikasi kesiapan dan
cenderung beresiko
keperawatan 60 menit di harapkan kamampuan menerima informasi
perilaku kesehatan membaik • Identifikasi factor-faktor yang
dengan kritera hasil. dapat meningkatkan dan
menurunkan motivasi perilaku
1. penerimaan terhadap perubahan hdup bersih dan sehat
status kesehatan meningkat • Sediakan materi dan media
2. kemampuan melakukan pendidikan kesehatan
tindakan pencegahan masalah • Jadwalkan pendidikan kesehatan
kesehatan meningkat sesuai kesepakatan
3. kemampuan peningkatan • Berikan kesempatan untuk
kesehatan meningkat bertanya
• Jelaskan factor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
• Ajarkan perilaku hidup bersih
dan sehat
• Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
Defisit pengetahuan Setelah di lakukan tindakan Edukasi
keperawatan selama 60 menit di  Identifikasi kesiapan dan
harapkan tingkat pengetahuan kemampuan menerima informasi
membaik dengan kriteria hasil :  Identifikasi factor-faktor yang
1, prilaku sesuai anjuran membaik dapat meningkatkan dan
2, kemampuan menjalankan hidup menurunkan motivasi perilaki-
sehat mambaik perilaku hidup bersih dan sehat
3, pertanyaan tentang masalah yg  Sediakan materi dan media
di hadapi membaik pendidikan kesehatan
4, Perserpsi yang keliru membaik  Jadwalkan pendidikan kesehatan
5, Prilaki kesehatan membaik seseuai kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk
bertanya
 Jelaskan factor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
 Ajarkan perilaku hidup bersih
dan sehat
 Ajarkan strategi yang dapat di
gunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat

c. Implementasi
Sasaran : siswa-siswi SDN Jatiasih III

Metode : presentasi, diskusi, tanya jawab

Media : laptop, power point, pamphlet, game.


Topik kegiatan

No. Waktu Kegiatan Kegiatan peserta

1. Pembukaan  Menjawab salam


5 menit  Mengucapkan salam  Memperhatikan
 Perkenalan mahasiswa  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan  memperhatikan
 Menjelaskan kontrak waktu

2. Penyampaian materi
30 menit  Menjelaskan definisi PHBS Memperhatikan dan
 Menjelaskan cara berprilaku mendengarkan
hidup bersih dan sehat
 Menjelaskan PHBS di
lingkungan sekolah dan rumah
 Menjelaskan dampak tidak
sarapan pagi
 Menjelaskan dampak tidak
menggosok gigi sebelum tidur
 Menjelaskan dampak jajan
sembarangan

3. Memberikan kesempatan pada


20 menit Sesi tanya jawab peserta untuk bertanya

4. Penutup
5 menit  Meminta peserta untuk  Memberikan pertanyaan
mengulang Kembali  Menderngar
penjelasan tentang PHBS  Memperhatikan
 Meminta mengulang cara  Menjawab salam
berprilaku hidup bersih dan
sehat
 Meminta menyebutkan
dampak tidak menggosok gigi
sebelum tidur.
 Meminta menyebutkan
dampak jajan sembarangan.
 Menutup sesi acara

d. Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi meliputi evaluasi proses dan hasi.
1. Evaluasi struktur
 Permohonan izin kepada kepala sekolah, wakasek bidang kesiswaan, staff
guru bidang UKS
 Alat dan media untuk penyuluhan telah disediakan oleh mahasiswa
2. Evaluasi proses
Dari pelaksanaan diagnosa keperawatan pertama di SDN JATIASIH III adalah
100% peserta hadir, 90% peserta terlibat aktif dalam diskusi dan pelaksanaan
kegiatan berjalan sesuai alokasi waktu.
3. Evaluasi hasil
Yang dapat diketahui adalah melalui peningkatan pengetahuan kelompok anak
usia sekolah tentang cara menggosok gigi dengan baik dan benar yang dapat
dilihat dari antusias anak usia sekolah dalam mempraktikan cara menggosok gigi
dengan baik dan benar.
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan
Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha
kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan
masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta
lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama.Untuk meningkatkan kesadaran
hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik, dilakukan upaya menanamkan
prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan
istilah tiga program pokok (trias) UKS. Peran perawat kesehatan sekolah yang
paling utama yaitu sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah. Salah
satu fungsi peran perawat sekolah yaitu memberikan pelayanan serta
meningkatkan kesehatan individu dan memberikan pendidikan kesehatan
kepada semua populasi yang ada di sekolah.

b. Saran
Saat ini fungsi UKS di sekolah terutama sekolah dasar belumlah
maksimal.diharapkan dengan adanya pengetahuan tentang UKS agar mampu
menciptakan pribadi siswa yang sehat sehingga siswa dapat mengoptimalkan
proses belajar mereka.
DAFTAR PUSTAKA

 Ananto, p.2006. usaha kesehatan sekolah di sekolah dasar dan madrasah


ibtidaiyah.bandung: yrama widya

 Departemen kesehatan republik indonesia.2003.pedoman untuk tenaga


kesehatan, usaha kesehatan sekolah di tingkat sekolah dasar.jakarta:depkes
RI.

 Tim pembina UKS pusat.1996.pedoman pengembangan pembinaan


UKS.jakarta:depkes RI.

Anda mungkin juga menyukai