Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN HASIL PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL) INDIVIDU

DI DESA SILANTOYUNG KECAMATAN HALONGONA


KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA
TAHUN 2021

OLEH :

EVI JUNI YANTY


20.122.014

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT JALUR TRANSFER


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELITUA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penyusun ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

kasih dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan laporan hasil praktek belajar

dengan tepat waktu. Laporan ini diajukan untuk membenuhi tugas mata kuliah

Praktek Belajar Lapangan (PBL) Pada Program Sarjana Jalur Transfer Fakultas

Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua.

Di dalam penyusunan laporan ini, penyusun menyadari masih banyak

kekurangan dan kelemahan dan masih jauh dari sempurna, baik dari segi

penyusunan maupun isinya. Untuk itu juga mengharapkan kritik positif dan saran

yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal yang mendatang.

Penyusun juga ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing, penerbit buku-

buku yang berkaitan dengan judul, dan situs-situs internet yang sangat membantu

dalam penyusunan makalah ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senatiasa memberkati setiap langkah kita

semua dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat nantinya demi menambah llmu

pengetahuan bagi kita semua.

Delitua, 05 Desember 2021

Evi Juni Yanty

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................i


DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan PBL...........................................................................................3
1.3.1 Tujuan Umum..............................................................................3
1.3.2 Tujuan Khusus.............................................................................3
1.4 Manfaat PBL.........................................................................................3
BAB II DIAGNOSA MASALAH.........................................................................5
2.1 Analisis Situasi......................................................................................5
2.2 Masalah Yang Dihadapi........................................................................5
2.3 Penentuan Prioritas Masalah.................................................................5
2.4 Penyebab Masalah.................................................................................6
2.5 Metodologi............................................................................................7
2.5.1 Survey lapangan...........................................................................8
2.5.2 Waktu dan lokasi.........................................................................8
2.5.3 Populasi dan sampel.....................................................................8
2.5.4 Pengumpulan data........................................................................8
2.5.5 Instrumen pengumpulan data.......................................................9
2.5.6 Metode analisis data...................................................................10
BAB III PERENCANAAN PROGRAM............................................................11
3.1 Program Intervensi..............................................................................11
3.2 Anggaran Program..............................................................................12
3.3 SOP......................................................................................................12
BAB IV. PEMBAHASAN....................................................................................14
4.1 Deskripsi Lokasi..................................................................................14
4.2 Analisis Data.......................................................................................14
4.2.1 Karakteristik responden.............................................................14
4.2.2 Riwayat penyakit.......................................................................16
4.2.3 Faktor hipertensi........................................................................17

ii
4.2.4 Analisis univariat.......................................................................17
4.2.5 Analisis bivariat.........................................................................18
4.3 Evaluasi...............................................................................................19
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................20
5.1 Kesimpulan..........................................................................................20
5.2 Saran....................................................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kesehatan merupakan hal yang sering terabaikan dan kita akan merasakan

betapa besar keberadaannya saat kita kehilangan nikmat kesehatan tersebut.

Kesehatan bukanlah segala-galanya akan tetapi segala yang kita miliki tidak akan

berarti apa-apa tanpa adanya kesehatan. Merujuk pada Sistem Kesehatan

Nasional, maka pembangunan dan upaya tercapainya kemampuan untuk hidup

sehat bagi setiap penduduk dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang

optimal merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.

Derajat kesehatan dapat dicapai melalui upaya-upaya perbaikan sanitasi

lingkungan, pengendalian dan pemberantasan penyakit menular, pendidikan

kesehatan, pengorganisasian pelayanan atau perawatan kesehatan serta

pengembangan unsur-unsur sosial untuk menjamin taraf kehidupan yang layak.

Pendekatan masyarakat yang komprehensif untuk mempertahankan dan

meningkatkan status kesehatan penduduk sangat dibutuhkan. Hal tersebut

dilakukan dengan membina lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapat

hidup sehat, membina perilaku hidup sehat, menggalakkan upaya promotif dan

preventif serta memperbaiki dan meningkatkan pelayanan kesehatan agar lebih

efektif dan efisien.

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) sebagai salah satu institusi

kesehatan yang bergerak dalam bidang promotif dan preventif mempunyai

tanggung jawab dalam meningkatkan derajat kesehatan di negeri ini. Salah satu

mata kuliah yang menjadi mata kuliah wajib dalam mencapai gelar SKM yaitu

Pengalaman Belajar Lapangan (PBL). PBL merupakan proses belajar untuk

1
2

mendapatkan kemampuan professional kesehatan masyarakat yang merupakan

kemampuan spesifik seorang tenaga profesi kesehatan masyarakat, yaitu :

1. Menerapkan diagnosa kesehatan melalui komunikasi yang intinya mengenali,

merumuskan dan menyusun prioritas masalah kesehatan masyarakat.

2. Mengembangkan program penanganan masalah kesehatan masyarakat yang

bersifat promotif dan preventif.

3. Bertindak sebagai manajer yang dapat berfungsi sebagai pelaksana, pengelola,

pendidik, dan peneliti.

4. Melakukan pendekatan pada masyarakat.

5. Bekerja dalam tim multidisipliner.

Praktek Belajar Lapangan ini dilaksanakan di Desa Silantoyung Kecamatan

Halongonan Kabupaten Padang Lawas Utara. Praktek Belajar Lapangan ini

dilakukan dengan mengumpulkan data dari masyarakat terlebih dahulu yaitu

dengan memberikan kuesioner yang berisi pertanyaan tertutup kepada setiap

rumah tangga kemudian akan diolah dan menentukan prioritas masalah sehingga

dapat dilakukan program intervensi sesuai dengan masalah yang dihadapi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka mahasiswa peserta PBL ingin membantu

masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan di Desa Silantoyung

Kecamatan Halongonan Kabupaten Padang Lawas Utara tahun 2021


3

1.3 Tujuan PBL

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di masyarakat serta

memberikan intervensi sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi di Desa

Silantoyung Kecamatan Halongonan Kabupaten Padang Lawas Utara tahun 2021.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang sedang dihadapi masyarakat di Desa

Silantoyung Kecamatan Halongonan Kabupaten Padang Lawas Utara tahun

2021.

2. Membantu masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan yang sedang

dihadapinya serta meningkatkan derajat kesehatan di Desa Silantoyung

Kecamatan Halongonan Kabupaten Padang Lawas Utara tahun 2021.

3. Memberikan intervensi melalui penyuluhan kepada masyarakat sesuai dengan

masalah kesehatan yang dihadapi serta meningkatkan derajat kesehatan di Desa

Silantoyung Kecamatan Halongonan Kabupaten Padang Lawas Utara tahun

2021.

1.4 Manfaat PBL

1.4.1 Bagi Mahasiswa

Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas akhir di semester akhir

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (S1) Jalur Transfer Fakultas

Kesehatan Masyarakat di Institut Kesehatan Deli Husada Delitua.


4

1.4.2 Bagi Desa Silantoyung

Untuk membangun masyarakat secara keseluruhan dalam mengatasi masalah

kesehatan yang sedang dihadapi serta meningkatkan masalah kesehatan yang

setinggi-tingginya.

1.4.3 Bagi Instansi Pendidikan

Sebagai referensi diperpustakaan dan pedoman bagi mahasiswa yang akan

melakukan PBL selanjutnya terutama bagi mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat.
BAB II
DIAGNOSA MASALAH

2.1 Analisis Situasi

Dilakukan untuk mengenal masalah kesehatan di masyarakat dan diperoleh

melalaui survey awal yaitu melakukan pendataan dan pendenahan rumah

sekaligus analisis situasi (melakukan observasi lingkungan), melakukan

pengambilan data jumlah KK ke desa secara langsung serta pengambillan prioritas

masalah yang terjadi di desa tersebut. Pengumpulan data tersebut dikumpulkan

untuk menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat Desa Silantoyung dengan

menggunakan alat bantu kuesioner.

2.2 Masalah Yang Dihadapi

3 masalah kesehatan yang diperoleh dari masyarakat, yakni:

1. Hipertensi

2. Diare

3. Ispa

2.3 Penentuan Prioritas Masalah

Berdasarkan rembuk desa yang dilakukan pada :

Hari : Sabtu, 27 November 2021

Tempat : Desa Silantoyung Kecamatan Halongonan Kabupaten Padang Lawas

Utara

Dari ketiga masalah tersebut dapat diprioritaskan dengan menggunakan

metode Delbeq. Metode Delbeq ini memprioritaskan masalah dengan memberikan

bobot yang merupakan nilai maksimum dan berkisar antar 0 sampai 100 dengan

kriteria :

5
6

a. Besar masalah yaitu % atau jumlah atau kelompok penduduk yang ada

kemungkinan terkena masalah serta keterlibatan masyarakat dan instansi

terkait.

b. Kegawatan masalah yaitu tingginya angka morbiditas dan mortalitas,

kecenderungannya dari waktu ke waktu.

c. Biaya/dana yaitu besar atau jumlah dana yang diperlukan untuk mengatasi

masalah baik dari segi instansi yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian

masalah atau dari masyarakat yang terkena masalah.

d. Kemudahan yaitu tersedianya tenaga, sarana/peralatan, waktu serta cara atau

metode dan teknologi penyelesaian masalah seperti tersediannya

kebijakan/peraturan, petunjuk peralatan, petunjuk teknis dan sebagainya

Tabel 2.1 Prioritas Masalah dengan Metode Delbeq

Kriteria Dan Bobot Masalah


Daftar Besar
No Kegawatan Biaya Kemudahan Skor Prioritas
Masalah Masalah
(8) (6) (7)
(8)
1 Hipertensi 8x8 = 64 8x8 = 64 5x6 = 30 6x7 = 42 200 I
2 Diare 8x8 = 64 7x8 = 56 5x6 = 30 6x7 = 42 192 II
3 ISPA 7x8 = 56 7x8 = 56 5x6 = 30 6x7 = 42 184 III

Berdasarkan tabel prioritas masalah diatas maka prioritas masalah di Desa

Silantoyung Kecamatan Halongonan Kabupaten Padang Lawas Utara adalah

penyakit Hipertensi.

2.4 Penyebab Masalah

Metode Fish Bone (Tulang Ikan) karena memang berbentuk mirip dengan

tulang ikan yang moncong kepalanya menghadap kekanan. Diagram ini akan

menunjukkan sebuah dampak atau akibat dari sebuah permasalahan, dengan

berbagai penyebabnya. Efek untuk akibat ditulisakan sebagai moncong kepala.


7

Sedangkan tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan pendekatan

permasalahannya. Dikatakan diagram cause and effect (sebab dan akibat) karena

diagram tersebut menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat. Berkaitan

dengan dengan pengendalian proses statistika, diagram sebab akibat dipergunakan

untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab (sebab) dan karakteristik kualitas

(akibat) disebabkan oleh faktor-faktor penyebab itu.

Manusia Dana

Hipertensi

Sarana Lingkungan

Tabel 2.2 Penyebab Masalah

Masalah Penyebab Masalah Intervensi

Hipertensi 1. Genetik Penyuluhan


2. Konsumi garam dan
lemak
3. Kebiasaan merokok
4. Kebiasaan minum
alcohol
5. Aktifitas fisik
6. Kebiasaan minum kopi

2.5 Metodologi

Adapun, tahapan dalam pelaksanaan PBL dalam bidang ilmu kesehatan

masyarakat yaitu dengan pendekatan ilmiah dengan tahap-tahap sebagai berikut :


8

2.5.1 Survey lapangan

Setelah selesai dilakukan serah terima PBL oleh kepala Program Studi

Kesehatan Masyarakat, selanjutnya pembagian lokasi dan sosialisasi masyarakat

untuk mengetahuai batas wilayah yang akan diteliti serta sosiodemografi

masyarakat Desa Silantoyung serta mengetahui dan mengenal bagaimana

karakteristik masyarakat sesuai dengan POA yang telah dibuat.

2.5.2 Waktu dan lokasi

Waktu pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan adalah tanggal 22 November s/d 4

Desember tahun 2021 di Desa Silantoyung Kecamatan Halongonan Kabupaten

Padang Lawas Utara.

2.5.3 Populasi dan sampel

Pelaksanaan PBL di Desa Silantoyung mengambil sampel secara Total

Sampling. Adapun yang menjadi populasi adalah warga Desa Silantoyung yaitu

sebanyak 30 KK. Besar sampel yang di ambil adalah keseluruhan populasi yang

bersedia yakni sebanyak 30 orang.

2.5.4 Pengumpulan data

Jenis data yang digunakan yaitu dengan menggunakan data primer

(diperoleh langsung dari objek peneliti) dan sekunder (diperoleh dari pihak balai

desa). Pengambilan data dapat dilakukan melalui pengenalan masyarakat dengan

pendekatan tokoh-tokoh masyarakat, baik formal (wawancara, observasi

dimasyarakat), mengenal organisasi sosial dan pemetaan wilayah.

Untuk data dari masyarakat di peroleh dengan cara mewawancarai

masyarakat yang dijadikan sampel. Untuk data mengenai struktur pemerintah


9

setempat, jumlah KK dan sebagainya di peroleh dari instansi pemerintah

setempat.

2.5.5 Instrumen pengumpulan data

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dari masyarakat

dengan

menggunakan kuesioner dengan format wawancara dan observasi. Kuesioner

terdiri atas beberapa pertanyaan mengenai :

1. Identitas responden

a. Umur

b. Jenis kelamin

c. Pendidikan

d. Pekerjaan

e. Pendapatan/bulan

f. Suku

2. Riwayat Penyakit

a. Ginjal

b. Jantung

c. Diabetes

3. Faktor Hipertensi

a. Genetik

b. Konsumi garam dan lemak

c. Kebiasaan merokok

d. Kebiasaan minum alcohol

e. Aktifitas fisik
10

f. Kebiasaan minum kopi

4. Pengetahuan tentang hipertensi

2.5.6 Metode analisis data

1. Pengolahan data

Pengolahan data adalah suatu proses pemasukan data (input), transformasi data

(recode, transform), penyajian data dan interpretasi data (baik secara deskriptif

maupun inferensial).

2. Analisis data

Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif, dimana ditentukan

frekuensi serta presentase dengan menggunakan alat bantu statistik yakni

membuat tabel distribusi. Untuk kemudian selanjutnya memberikan gambaran

analisis tentang efektivitas penyuluhan terhadap pengetahuan masyarakat di

Desa Silantoyung Kecamatan Halongonan Kabupaten Padang Lawas Utara.


BAB III
PERENCANAAN PROGRAM

3.1 Program Intervensi

Tabel 3.1 Rencana Kerja Di Desa Silantoyung Kecamatan Halongonan


Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2021
Penanggung Lama
No Aktivitas Tujuan Ket
Jawab Kegiatan
1 Persiapan Verifikasi Data Peserta PBL 2 hari
Penyusunan data
2 Tabulasi dalam bentuk Peserta PBL 2 hari
tabel
Mendapatkan Peserta PBL 1 hari
prioritas
4. Diskusi masalah yang
akan di
selesaikan.
Meningkatkan Peserta PBL 1 hari
pemahaman/pen
getahuan
5 Penyuluhan masyarakat
mengenai
penyakit
hipertensi
Menilai sejauh
mana tingkat
keefektifan
penyuluhan
praktik belajar
lapangan (PBL)
6. Evaluasi yang dilakukan Peserta PBL 1 hari
terhadap tingkat
pengetahuan
masyarakat
mengenai
penyakit
hipertensi

11
12

3.2 Anggaran Program


Tabel 3.2 Anggaran Pelaksanaan Kegiatan
Alat dan Bahan Jumlah Harga Total
Masker 30 Rp.2.000 Rp.60.000
Snack 4 Rp.15.000 Rp.60.000
Snack peserta 30 Rp.2.000 Rp.60.000
Transportasi - Rp.40.000 Rp.40.000
Spanduk 1 Rp.20.000 Rp.20.000
Air mineral 2 kotak Rp.20.000 Rp.40.000
Administratif Rp.20.000 Rp.20.000
Total Rp.300.000

3.3 Standar Operasional Prosedur (SOP) Intervensi

Pokok Pembahasan : Penyebab, dampak dan Pencegahan Hipertensi

Sasaran : Masyarakat Desa Silantoyung Kecamatan Halongonan

Kabupaten Padang Lawas Utara

Tanggal : 01 Desember 2021

Tempat : Balai Desa Silantoyung

Pukul : 08:00 Wib

Durasi : 90 menit

1. Materi Penyuluhan

a. Pengertian hipertensi

b. Penyebab hipertensi

c. Ciri-ciri hipertensi

d. Dampak hipertensi

e. Pencegahan hipertensi

2. Metode Penyuluhan

a. Tatap muka

b. Diskusi
13

3. Media

a. Slide

b. Pengeras suara

4. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Kegiatan
No Tahap Waktu Media
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan 15 menit 1. Mengucapkan 1. Menjawab Pengeras
dan salam salam suara
Perkenalan 2. Memperkenal 2. Mendengarka
kan diri n dan
3. Menjelaskan menyimak
pokok
bahasan dan
tujuan
pembahasan

3 Pelaksanaan 45 menit 1. Penyampaian 1. Mendengarka Slide


Materi n dan dan
2. Menjelaskan meyimak pengera
tentang 2. Bertanya
s suara
pengertian mengenai hal
hipertensi -hal yang
3. Menjelaskan belum jelas
tentang dan
penyebab dimengerti
4. Menjelaskan
tentang cirri-
ciri hiperteni
5. Menjelaskan
tentang
dampak
hipertensi
6. Menjelaskan
tentang
pencegahan
hipertensi
5 Penutup 30 menit 1. Melakukan 1. Sasaran Slide
Evaluasi dapat dan
2. Menyimpulka menjawab pengeras
n materi yang tentang
suara
telah pertanyaan
disampaikan. yang
3. Mengakhiri diajukan
pertemuan dan 2. Mendengar
menjawab 3. Memperhatik
salam. an
4. Menjawab
14

salam
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi

Desa Silantoyung merupakan salah satu desa yang ada di wilayah

Kecamatan Halongonan Kabupaten Padang Lawas Utara Provinsi Sumatera Utara.

Adapun batas wilayah Desa Silantoyung adalah :

1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Pangirkiran

2. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Siteurat

3. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Sandean

4. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Siboruangin

4.2 Analisis Data

4.2.1 Karakteristik responden

Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa

Silantoyung dengan jumlah 30 responden. Karakteristik responden adalah data

yang menguraikan atau menggambarkan identitas responden. Adapun

karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, pendidikan, usia, agama, suku,

pekerjaan, dan pendapatan.

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden di Desa Silantoyung


Kecamatan Halongonan Tahun 2021
No Variabel n %
Jenis Kelamin
1 Laki-laki 9 30,0
2 Perempuan 21 70,0
Pendidikan
1 Pendidikan dasar 3 10,0
2 Pendidikan menengah 20 66,7
3 Pendidikan tinggi 7 23,3
Usia
1 20-30 tahun 3 10,0

15
16

2 31-40 tahun 18 60,0


3 >40 tahun 9 30,0
Agama
1 Kristen 0 0
2 Islam 30 100,0
Suku
1 Batak 30 100,0
2 Jawa 0 0
3 Melayu 0 0
Pekerjaan
1 Wirausaha 7 23,3
2 Petani 16 53,3
3 Pegawai swasta 4 13,3
4 PNS 3 10,0
Pendapatan
1 < 2.000.000,00 7 23,3
2 2.000.000,00-3.000.000,00 15 50,0
3 > 3.000.000,00 8 26,7
Total 30 100,0

Berdasarkan tabel karakteristik responden diatas, karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin didapatkan hasil mayoritas responden adalah jenis

kelamin perempuan yaitu 21 orang (70,0%). Karakteristik responden berdasarkan

pendidikan didapatkan hasil mayoritas responden adalah pendidikan menengah

yaitu 20 orang (66,7%). Karakteristik responden berdasarkan usia didapatkan

hasil mayoritas responden adalah usia 31-40 tahun yaitu 18 orang (60,0%).

Karakteristik responden berdasarkan agama didapatkan hasil seluruh responden

adalah agama islam. Karakteristik responden berdasarkan suku didapatkan hasil

seluruh responden adalah suku batak. Karakteristik responden berdasarkan

pekerjaan didapatkan hasil mayoritas pekerjaan responden adalah petani yaitu 16

orang (53,3%). Karakteristik responden berdasarkan pendapatan didapatkan hasil

bahwa mayoritas pendapatan responden adalah 2.000.000,00-3.000.000,00 yaitu

15 orang (50,0%).
17

4.2.2 Riwayat penyakit

Identifikasi riwayat penyakit digunakan untuk mengetahui distribusi

frekuensi dari riwayat penyakit yang dialami oleh responden. Adapun riwayat

penyakit terdiri dari penyakit ginjal, jantung, dan diabetes.

Tabel 4.2 Distribusi Riwayat Penyakit Responden di Desa Silantoyung

Kecamatan Halongonan Tahun 2021

No Variabel n %
Ginjal
1 Ada 8 26,7
2 Tidak Ada 22 73,3
Jantung
1 Ada 4 13,3
2 Tidak ada 26 86,7
Diabetes
1 Ada 2 6,7
2 Tidak ada 28 93,3
Total 30 100,0

Berdasarkan tabel riwayat penyakit diatas, riwayat penyakit responden

untuk penyakit ginjal didapatkan hasil mayoritas responden adalah tidak ada

riwayat peyakit ginjal yaitu 22 orang (73,3%). Riwayat penyakit responden untuk

penyakit jantung didapatkan hasil mayoritas responden adalah tidak ada riwayat

peyakit ginjal yaitu 26 orang (86,7%). Riwayat penyakit responden untuk

penyakit jantung didapatkan hasil mayoritas responden adalah tidak ada riwayat

peyakit diabetes yaitu 28 orang (93,3%).


18

4.2.3 Faktor hipertensi

Identifikasi faktor hipertensi digunakan untuk mengetahui distribusi

frekuensi dari perilaku responden yang menjadi penyebab hipertensi. Adapun

faktor penyebab hipertensi terdiri dari faktor genetik, konsumi garam dan lemak,

kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol, aktifitas fisik dan kebiasaan

minum kopi.

Tabel 4.3 Distribusi faktor penyebab hipertensi di Desa Silantoyung


Kecamatan Halongonan Tahun 2021
No Variabel n %
1 Genetik 12 40,0
2 Konsumsi garam dan lemak tinggi 10 33,3
3 Kebiasaan merokok 16 53,3
4 Kebiasaan minum alkohol 8 26,6
5 Kurang aktivitas fisik 6 20,0
6 Kebiasaan minum kopi 18 60,0

Berdasarkan distribusi frekuensi faktor penyebab hipertensi diatas,

responden yang mengatakan mempunya riwayat genetik hipertensi adalah 12

orang (40,0). Responden yang mengatakan konsumsi garam dan lemak tinggi

adalah 10 orang (33,33%). Responden yang mengatakan memiliki kebiasaan

merokok adalah 16 orang (53,33%). Responden yang mengatakan memiliki

kebiasaan minum alkohol adalah 4 orang (13,33%). Responden yang mengatakan

kurang aktivitas fisik adalah 8 orang (26,6%). Responden yang mengatakan

memiliki kebiasaan minum kopi adalah 18 orang (60,0%).

4.2.4 Analisis univariat

Analisis univariat digunakan untuk menganalisis distribusi frekuensi dari

topik permasalahan. Analisis univariat digunakan untuk menganalisis distribusi


19

frekuensi pengetahuan responden tentang hipertensi sebelum dan sesudah

penyuluhan.

Tabel 4.4 Distribusi Pengetahuan Responden di Desa Silantoyung


Kecamatan Halongonan Tahun 2021
Pretest Posttest
Pengetahuan
n % n %
1 Kurang baik 18 60,0 0 0
2 Cukup baik 12 40,0 6 20,0
3 Baik 0 0 24 80,0
Total 30 100,0 30 100,0

Berdasarkan distribusi frekuensi analisis univariat diatas, distribusi

frekuensi pengetahuan responden sebelum penyuluhan, mayoritas responden

memiliki pegetahuan kurang baik yaitu 18 orang (60,0%). Distribusi frekuensi

pengetahuan responden sesudah penyuluhan, mayoritas responden memiliki

pegetahuan baik yaitu 24 orang (80,0%).

4.2.5 Analisis bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menganalisis perbedaan pengetahuan

responden sebelum dan sesudah penyuluhan di Desa Silantoyung Kecamatan

Halongonan Tahun 2021.

Tabel 4.5 Hasil Uji dengan wilcoxon

Selisih
Pengukuran Mean±SD z p-value
Mean
Pretest 44,33±9,714
Pengetahuan 31,67 4,808 0,000
Postest 76,00±9,135

Berdasarkan tabel analisis bivariat diatas, diketahui perbandingan selisih

rata-rata skor pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan diperoleh 31,67. Dari

hasil analisis dengan uji wilcoxon diperoleh p-value (0,000) dan z-hitung (4,808).

Dari hasil p-value (0,000) < α (0,05) maka ada perbedaan pengetahuan responden
20

sebelum dan sesudah penyuluhan di Desa Silantoyung Kecamatan Halongonan

Tahun 2021.

4.3 Evaluasi

Tujuannya program evaluasi adalah untuk melihat sejauh mana tingkat

efektivitas penyuluhan praktik belajar lapangan (PBL) yang dilakukan terhadap

tingkat pengetahuan masyarakat mengenai penyakit hipertensi yang menjadi

masalah utama di desa tersesebut. Adapun dengan hasil evaluasinya adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.6 Evaluasi Penyuluhan Penyakit Hipertensi di Desa Silantoyung


Kecamatan Halongonan Tahun 2021
Verifikasi
Aktivitas Hasil Indikator Keterangan
Objektif
Penyuluha 80% responden Masyarakat Survey Seluruh responden
n mengetahui yang mengikuti
tentang mengikuti penyuluhan
penyakit penyuluhan langsung.
hipertensi yaitu
mengenai
penyebab,
dampak ciri-
cirri, serta
pencegahan
penyakit
hipertensi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Penyakit terbesar di Desa Silantoyung Kecamatan Halongonan Kabupaten

Padang Lawas Utara tahun 2021 secara berturut adalah hipertensi, Diare, dan

ISPA. Dan yang menjadi prioritas dari 3 penyakit tersebut adalah hipertensi.

2. Penyebaran/pembagian kuesioner pre-test dan post-test yang dilaksanakan

tercapai 100% sesuai dengan yang diinginkan.

3. Pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi meningkat 70% setelah

dilakukan penyuluhan.

5.2 Saran

1. Bagi Pemerintah Desa Silantoyung Kecamatan Halongonan

Meningkatkan promosi kesehatan berupa penyuluhan secara berkala terutama

mengenai penyakit hipertensi yang menjadi masalah utama di Desa

Silantoyung Kecamatan Halongonan Kabupaten Padang Lawas Utara desa

melihat rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit hipertensi.

2. Bagi petugas kesehatan di Desa Silantoyung Kecamatan Halongonan

Melakukan persuasi kepada masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan

mereka.

3. Bagi masyarakat Desa Silantoyung Kecamatan Halongonan

Meningkatkan kesadaran serta kemauan masyarakat untuk ikut serta apabila

ada penyuluhan-penyuluhan mengenai kesehatan.

21

Anda mungkin juga menyukai