Disusun oleh :
Raihan Syifa Maharani
1818011034
Pembimbing
dr. Ari Wahyuni, S.Ked., Sp. An.
BAB I .................................................................................................................................. 5
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 5
1.2 Tujuan ................................................................................................................ 6
BAB II ................................................................................................................................ 8
2.1 Pengalaman Belajar Lapangan / Praktek Lapangan .................................... 8
BAB III............................................................................................................................. 11
3.1 Identitas Keluarga .......................................................................................... 11
3.2 Keadaan Rumah.............................................................................................. 14
3.3 Keadaan Keluarga .......................................................................................... 14
3.4 SCREEM ......................................................................................................... 15
3.5 Identifikasi Masalah ....................................................................................... 16
3.6 Tabel USG........................................................................................................ 17
3.7 Manajemen Operasional ................................................................................ 19
3.8 Perumusan Masalah ....................................................................................... 20
3.9 Hipotesis ........................................................................................................... 20
3.10 Matriks Intervensi .......................................................................................... 21
3.11 Family Wellness Plan ...................................................................................... 22
BAB IV ............................................................................................................................. 23
4.1 Identitas Keluarga .......................................................................................... 23
4.2 Keadaan Rumah.............................................................................................. 24
4.3 Keadaan Keluarga .......................................................................................... 25
4.4 Pemenuhan Kebutuhan Keluarga ................................................................. 26
4.5 Gaya Hidup Keluarga..................................................................................... 27
4.6 Lingkungan Hidup Keluarga ......................................................................... 28
4.7 SCREEM ......................................................................................................... 29
4.8 Identifikasi Masalah ....................................................................................... 31
4.9 USG .................................................................................................................. 32
4.10 Manajemen Operasional Kesehatan Keluarga ............................................ 33
4.11 Rencana Pemeliharaan Kesehatan Keluarga dan Intervensi ..................... 34
4.12 Family Wellness Plan ...................................................................................... 34
4.13 Proses Intervensi ............................................................................................. 35
BAB V .............................................................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 40
LAMPIRAN..................................................................................................................... 41
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2.1.2 Who
Kegiatan FOHC ini dilaksanakan secara mandiri oleh Raihan Syifa
Maharani, mahasiswa semester 5 Program Studi Pendidikan Dokter,
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung pada blok IKKOM dengan
kasus Diabetes Mellitus serta didampingi oleh dosen pembimbing dr. Ari
Wahyuni, S. Ked., Sp. An.
2.1.3 When
Periode pelaksanaan kegiatan FOHC yaitu pada tanggal 5 Januari 2021-22
Januari 2021.
2.1.4 Where
Kegiatan FOHC dilaksanakan di rumah keluarga binaan (Tn. Y) dengan
alamat di Perumahan Bukit Hijau Karawaci, Kelurahan Sukabakti,
Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
2.1.5 How
Daftar tilik Pertemuan Keluarga (Family Waktu/
No √
Conference) tanggal
11 Buat hipotesis konferensi (tujuan awal dan rencana pengmbangan FC) sesuai √ 5/1/21
dengan no 9
Saat Konferensi ( persiapan menyusun rencana bersama keluarga)
12 Fase 1. Memberi salam (5 menit)
Perkenalan, sapa setiap yang hadir, kontak mata, termasuk anak-anak . √ 17/1/21
13 Fase 2. Menjelaskan tujuan dan menetapkan agenda. (5 menit)
Atur prioritas bila terdapat lebih dari satu tujuan. Catat setiap konflik yang √ 17/1/21
timbul
14 Fase 3. Diskusikan masalah. (15 menit)
Eksplorasi persepsi terhadap masalah dan bila mungkin solusi menurut √ 17/1/21
mereka.
Pada kesempatan ini, Anda bisa menyampaikan saran kepada mereka.
Tanyakan hal lain yang terjadi dalam keluarga yang berdampak pada
masalah tsb.
Amati pola interaksi keluarga yang berulang : siapa yang bicara pertama kali,
siapa
yang sering, siapa yang berbeda pendapat. Hal ini menentukan bagaimana
strategi yang akan diambil)
15 Fase 4. Identifikasi sumber daya
Buatlah bersama dengan mereka anggota keluarga, sumber daya keluarga, √ 17/1/21
kesehatan, sumber daya komunitas, yang dapat membantu mengatasi
masalah
16 Fase 5. Susun rencana (10menit)
17 a. Buatlah kesepakatan dengan mereka rencana penyelesaian masalah, √ 17/1/21
dan peran masing-masing anggota keluarga harus jelas.
b. Tanyakan pada mereka di akhir sesi tentang apa yang akan terjadi
selanjutnya menurut mereka.
c. Periksa pemahaman dan keterlibatan setiap orang dengan rencana
yang disarankan
d. Beri kesempatan bertanya
e. Simpulkan hasil konferensi dan berterima kasih
Setelah Konferensi
18 Revisi Genogram √ 22/1/21
Catat dalam genogram informasi baru yang didapat dari pertemuan
19 Gunakan informasi yang didapatkan pada pertemuan untuk merevisi dan √ 22/1/21
memperbaiki hipothesis yang dibuat sebelum pertemuan dan
rencana untuk pengobatan yang akan datang
20 Dokumentasi √ 22/1/21
Dokumentasikan Family Conference pada Kartu atau form evaluasi, memuat √ 22/1/21
Informasi
Kehadiran (siapa yang hadir, dan tidak hadir, mengapa?) √ 22/1/21
25 Hasil atau perubahan yang terjadi setelah tahap penyelesaian masalah √ 22/1/21
BAB III
HASIL KEGIATAN
REKAM MEDIS
FAMILY FOLDER
Kedudukan
No Nama dalam L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Ket.
keluarga
Kepala Pegawai Hipertensi
1 Tn. W L 42 th S1
Keluarga swasta dan GOUT
Ibu rumah Hiperkolest
2 Ny. D Istri P 42 th S1
tangga erolemi
Tampak
3 An. B Anak ke-1 P 20 th SMA Mahasiswa
sehat
Tampak
4. An. V Anak ke-2 L 15 th SMP Pelajar
Sehat
3.1.2 Genogram Keluarga
65thn 73thn
Tn. W meninggal Tn. S meninggal
pada usia 60 tahun DM pada usia 50 tahun DM
diakibatkan oleh diakibatkan oleh
penyakit jantung hipertensi
42thn 42thn
20thn 15thn
3.1.3 Bentuk Keluarga
3.4 SCREEM
ASPEK RESOURCE PATHOLOGY
Sosial Hubungan sosial antar -
anggota keluarga terjalin
dengan baik. Hubungan
keluarga Tn. Y dengan
tetangga disekitarnya juga
sangat baik, hal ini
disebabkan oleh sifat ramah
yang dimiliki oleh keluarga
Tn. Y
Budaya Keluarga Tn. Y yang kental oleh karena karakter yang
akan budaya Jawa sangat ramah dan juga penuh
memikirkan aspek kesopanan terkadang sulit
kesopanan dan keramah- untuk berada dalam suatu
tamahan dengan orang- perdebatan dengan orang
orang yang berada disekitar
disekitarnya.
Agama Pemahaman agama seluruh -
anggota keluarga cukup
baik, ditandai dengan
penerapan ajaran agama
yang cukup, seluruh anggota
keluarga menjalankan sholat
lima waktu dan memahami
makna pentingnya berpuasa
juga bertadarus
Ekonomi Stabilitas ekonomi keluarga -
Tn. Y yang cukup terpenuhi
hingga pada kebutuhan
tersier
Pendidikan Tingkat pendidikan keluarga -
Tn. Y cukup baik dimana Tn.
Y dan Ny. D adalah lulusan
sarjana (S-1) dan mereka
telah merencanakan
pendidikan untuk anak-
anaknya secara terstruktur
dengan jenjang minimal
yang harus dicapai oleh
anak-anaknya adalah sarjana
(S-1).
Kesehatan Keluarga memiliki Kurangnya implementasi
pengetahuan kesehatan yang dari pengetahuan kesehatan
baik ditandai dengan adanya yang telah diperoleh,
kesadaran untuk melakukan ditandai dari pola konsumsi
pemeriksaan kesehata secara makanan keluarga Tn. Y
ruti nke rumah sakit, bukan yang belum menerapkan
hanya untuk tujuan kuratif prinsip gizi seimbang
1. Karakteristik keluarga Umur Tn. Y dan Ny. D yang lebih dari 40 tahun
meningkatkan risiko terjadinya Diabetes
Mellitus.
4. Fungsi keluarga -
Anggota keluarga Tn. Y Memberikan penjelasan Meningkatnya kesadaran Anggota keluarga Tn. Y Anggota keluarga Tn. Y
dengan status pendidikan dalam bentuk poster anggota keluarga Tn. Y dapat terhindar dari dapat hidup dengan
cukup baik. mengenai penyakit untuk membatasi konsumsi penyakit diabetes mellitus. keadaan kesehatan yang
diabetes mellitus serta makanan manis. baik.
Kebutuhan ekonomi langkah yang seharusnya
keluarga Tn. Y yang dapat diambil untuk mencegah
dipenuhi dengan baik. diabetes mellitus dan
melakukan kunjungan
Kondisi kesehatan anggota secara berkala.
keluarga Tn. Y secara
keseluruhan dalam keadaan
yang relatif baik namun
adanya riwayat penyakit
DM pada keluarga.
3.9 Hipotesis
Terjadi peningkatan kesadaran pada anggota kelaurga Tn. Y untuk membatasi
konsumsi makanan dan minuman manis.
3.10 Matriks Intervensi
Perencanaan
Tahap Intervensi Hasil Intervensi Rencana Evaluasi
Tujuan Kegiatan Materi Kegiatan Cara pembinaan Sasaran Invidu
Membina keluarga Memberi materi mengenai Memberikan Memberikan Terjadi -melakukan evaluasi
Tn. Y untuk pentingnya pencegahan penyuluhan penyuluhan tentang peningkatan mengenai kesadaran
mengontrol konsumsi Diabetes Mellitus bagi dengan media definisi, tipe, faktor kesadaran anggota anggota keluarga Tn.
makanan manis guna keluarga Tn. Y poster tentang risiko, gejala, kelaurga Tn. Y Y untuk mengurangi
menurunkan risiko definisi, tipe, komplikasi dan cara dalam membatasi konsumsi makanan
terjadinya Diabetes faktor risiko, pencegahan dari konsumsi manis dan minuman manis
Mellitus gejala, Tn. Y ,Ny. D, penyakit diabetes dengan bertanya
komplikasi dan An.B & An.V mellitus mengenai riwayat
cara pencegahan konsumsi makanan
dari penyakit dan minuman manis
diabetes anggota keluarga Tn.
mellitus. Y selama 5 hari
setelah pemberian
intervensi.
3.11 Family Wellness Plan
Family Lifestyle Screening Immunization Chemoprofilaxis
member modification
Tn. Y (42 Melakukan aktivitas Pemeriksaan Sudah lengkap
thn) ; fisik minimal 30 Kadar
(status menit setiap Glukosa
penyakit : harinya. Mengntrol Darah,
hipertensi jumlah dan jenis screening
, gout, makanan yang retinopati, -
dan dikonsumsi serta neuropati,
memiliki mengelola pikiran pemeriksaan
risiko agar tidak komposisi urin
tinggi mengalami stress.
DM)
Ny. D (42 Melakukan aktivitas Pemeriksaan Sudah lengkap
thn) ; fisik minimal 30 Kadar
(status menit setiap Glukosa
penyakit : harinya. Mengntrol Darah,
Hiperkole jumlah dan jenis screening
sterolemi, makanan yang retinopati,
dan dikonsumsi serta pemeriksaan -
Orang tua laki laki Tn. Y yaitu Tn. W meninggal pada usia 60 tahun diakibatkan
oleh penyakit jantung dan juga memiliki riwayat hipertensi, sementara orang
tua perempuan Tn. Y yaitu Ny. T saat ini berumur 65 tahun dan mengalami
diabetes mellitus. Sementara untuk orang tua dari sisi Ny. D, Ayah Ny. D yaitu
Tn. T telah meninggal pada usia 50 tahun akibat dari hipertensi yang
dialaminya. Untuk ibu Ny. D yaitu Ny. R saat ini berusia 73 tahun dan
mengalami penyakit diabetes mellitus.
Bentuk keluarga Tn. Y adalah keluarga inti atau Nuclear family karena dalam
satu rumah terdiri dari ayah (Tn.Y), Ibu (Ny. D) dan kedua anaknya (An.B dan
An.V). Keluarga Tn. Y memiliki satu siklus keluarga yaitu tahap keluarga
dengan anak usia remaja (umur > 13 tahun – 20 tahun).
Masalah kesehatan yang dapat muncul dari aspek identitas keluarga adalah
meningkatnya faktor risiko anggota keluarga Tn. Y untuk mengalami penyakit
diabetes mellitus juga hipertensi melihat dari adanya riwayat dua penyakit
tersebut dari orang tua Tn. Y dan Ny. D. ditambah dengan usia Tn. Y dan Ny.
D yang lebih dari 4o tahun juga merupakan faktor risiko terjadinya penyakit
diabetes mellitus.
Masalah kesehatan yang dapat muncul dari keadaan rumah keluarga Tn. Y
adalah sirkulasi pada bagian dapur yang cenderung kurang berpotensi
menurunkan kualitas udara yang dihirup di dalam rumah.
Hubungan antar anggota keluarga dalam keadaan baik dan sewajarnya tanpa
ada hubungan yang renggang maupun konflik. Semua anggota keluarga Tn. Y
selalu berkumpul di sore hari di ruang keluarga. Pada malam hari, keluarga
Tn.Y terbiasa untuk makan malam secara bersama. Mereka sering berbincang
ringan dan menoton televisi secara bersama hingga jam 9 malam. Dalam
menghadapi permasalahan dalam keluarga, keputusan diambil berdasarkan
hasil diskusi yang dilakukan oleh seluruh anggota keluarga.
Hubungan antar anggota keluarga yang terjalin dengan baik juga digambarkan
dari hasil APGAR family yang telah diperoleh yaitu dengan skor 10. Hal ini
menandakan keluarga Tn. Y adalah keluarga yang sangat fungsional dengan
masing-masing anggota keluarga memiliki peran yang sesuai dalam hubungan
berkeluarga.
Terdapat permasalahan kesehatan yang dapat muncul meninjau dari aspek gaya
hidup anggota keluarga Tn. Y. gaya hidup yang dapat mempengaruhi terjadinya
masalah kesehatan pada keluarga Tn. Y adalah beberapa jenis makanan yang
biasa dikonsumsi oleh keluarga Tn. Y seperti makanan dan minuman manis
dapat menignkatkan risiko terjadinya diabetes mellitus, juga kebiasaan keluarga
Tn. Y untuk mengonsumsi goreng-gorengan yang dapat memicu tingginya kadar
kolesterol. Selain itu, aktivitas fisik kedua anak Tn. Y dan Ny. D yang cenderung
kurang juga dapat menjadi faktor risiko timbulnya masalah kesehatan.
Masalah kesehatan yang mungkin timbul dari aspek lingkungan hidup keluarga
adalah kemungkinan munculnya stress pada Tn. Y akibat beban pekerjaan yang
cukup berat dimana Tn. Y harus terus berusaha agar pekerjaan yang ia lakukan
dapat mencapai target yang diberikan oleh perusahaan.
4.7 SCREEM
Sumber daya yang baik pada aspek sosial adalah terjalinnya hubungan sosial
antar anggota keluarga dengan baik. Hubungan keluarga Tn. Y dengan tetangga
disekitarnya juga sangat baik, hal ini disebabkan oleh sifat ramah yang dimiliki
oleh keluarga Tn. Y. tidak terdapat sumber daya yang kurang baik pada aspek
sosial.
Sumber daya yang baik pada aspek budaya yaitu keluarga Tn. Y yang kental
akan budaya Jawa sangat memikirkan aspek kesopanan dan keramah-tamahan
dengan orang-orang yang berada disekitarnya. Hal ini menjadikan Tn. Y dan
keluarga memiliki karakteristik yang ramah pada semua orang. Namun sumber
daya yang kurang baik yang dapat diiedntifikasi dari aspek budaya yaitu oleh
karena karakter yang ramah dan juga penuh kesopanan terkadang sulit untuk
keluarga Tn. Y berada dalam suatu perdebatan dengan orang disekitar. Keluarga
Tn. Y cenderung untuk mengalah.
Sumber daya yang baik pada aspek agama yakni pemahaman agama seluruh
anggota keluarga cukup baik, ditandai dengan penerapan ajaran agama yang
cukup taat, seluruh anggota keluarga menjalankan sholat lima waktu dan
memahami makna pentingnya berpuasa juga bertadarus. Anggota keluarga Tn.
Y yang berjenis kelamin perempuan juga sudah memiliki kesadaran untuk
menutup aurat dengan menggunakan jilbab. Tidak terdapat sumber daya yang
tidak baik pada aspek agama.
Sumber daya yang baik pada aspek ekonomi adalah dapat terpenuhinya
kebutuhan anggota keluarga Tn. Y dari hasil pendapatan Tn. Y dalam
pekerjaannya. Kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh keluarga Tn. Y yaitu dari
kebutuhan primer hingga tersier. Ditambah dengan Ny. D yang terkadang
menerima pesana kue maka pendapatan keluarga Tn. Y pun bertambah. Dengan
dapat terpenuhinya hal tersebut maka tidak teridentifikasi sumber daya yang
tidak baik pada aspek ekonomi.
Sumber daya yang baik pada aspek pendidikan yaitu tingkat pendidikan
keluarga Tn. Y cukup baik dimana Tn. Y dan Ny. D adalah lulusan sarjana (S-
1) dan mereka telah merencanakan pendidikan untuk anak-anaknya secara
terstruktur dengan jenjang minimal yang harus dicapai oleh anak-anaknya
adalah sarjana (S-1).
Sumber daya yang baik pada aspek kesehatan adalah keluarga memiliki
pengetahuan kesehatan yang baik ditandai dengan adanya kesadaran untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke rumah sakit, bukan hanya
untuk tujuan kuratif tetapi sudah sampai taraf preventif. Hanya saja terdapat
sumber daya yang kurang baik pada aspek kesehatan berupa kurangnya
implementasi dari pengetahuan kesehatan yang telah diperoleh oleh keluarga
Tn. Y dimana hal ini ditandai dari pola konsumsi makanan keluarga Tn. Y yang
belum menerapkan prinsip gizi seimbang.
Masalah kesehatan dapat muncul dari aspek budaya dan juga kesehatan dimana
pada aspek budaya, karakteristik keluarga Tn. Y yang cenderung ramah
membuat keluarga merasa tidak ingin terlibat dari suatu konflik dan sulit untuk
mempertahankan pendapatnya. Hal ini akan memicu terjadinya stress pada
anggota keluarga. Pada aspek kesehatan, kurangnya implpementasi keluarga
untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dapat menjadi penyebab
beberapa penyakit muncul.
Kurangnya aktivitas fisik atau olahraga pada anak-anak Tn.Y dan Ny. D juga
merupakan faktor risiko timbulnya masalah kesehatan seperti terjadinya
obesitas, munculnya penyakit jantung dan berbagai masalah lainnya.
4.9 USG
Kebiasaan keluarga Tn. Y dalam mengonsumsi makanan manis menjadi
prioritas utama dalam faktor risiko timbulnya masalah kesehatan yang akan
dilakukan intervensi. Hal ini didapatkan dari adanya riwayat penyakit diabetes
mellitus baik dari sisi orang tua Tn. Y maupun dari sisi orang tua Ny. D.
selanjutnya, hasil pemeriksaan kesehatan rutin terakhir Tn. Y didapatkan hasil
glukosa darah puasa yang meningkat. Melihat dari hal tersebut, penting untuk
dilakukan intervensi kepada seluruh anggota keluarga Tn. Y karena setiap
anggotanya memiliki risiko yang cukup tinggi mengalami diabetes mellitus
apabila gaya hidup mereka tidak dijaga dengan baik. Onset terjadinya diabetes
mellitus dapat terjadi pada usia muda, hal ini lah yang dijadikan pertimbangan
untuk menetapkan poin growth pada masalah kebiasaan mengonsumsi makanan
manis pada keluarga Tn. Y adalah 4. Pada aspek seriousness, dipilih poin 4
dengan pertimbangan bahwa penyakit diabetes mellitus adalah penyakit yang
tidak dapat disembuhkan, hanya dapat dikontrol agar tetap stabil dan juga
penyakit diabetes mellitus dapat memicu munculnya beberapa penyakit
lainnnya. Oleh karena itu lebih baik dilakukan pencegahan dengan mengurangi
konsumsi makanan manis sebelum terjadinya masalah. Pada poin urgency
diberikan nilai 3 karena memang sebaiknya intervensi untuk mengurangi
konsumsi makanan manis guna mencegah terjadinya diabetes mellitus
dilakukan segera/sedini mungkin namun dapat dilakukan secara perlahan
sehingga tekanan waktu tidak begitu besar.
Anggraini MT, Novitasari A, Setiawan MR. 2015. Buku Ajar Kedokteran Keluarga.
Semarang: FK UMS. Diakses pada 19 Januari 2021, tersedia dari
http://repository.unimus.ac.id/290/1/BUKU%20ajar%20kedokteran%20kelu
arga.pdf
United Nations. 2015. The Millennium Development Goals Report. New York,
tersedia dari :
https://www.un.org/millenniumgoals/2015_MDG_Report/pdf/MDG%20201
5%20rev%20(July%201).pdf
LAMPIRAN