Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN HASIL PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL) INDIVIDU

DI DESA NAGORI JAYA I KECAMATAN BANDAR HULUAN


KABUPATEN SIMALUNGUN
TAHUN 2021

OLEH :

BORA ASPRIANI GIRSANG


20.122.001

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT JALUR TRANSFER


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELITUA
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Laporan : Laporan Hasil Praktek Belajar Lapangan (PBL) Individu di


Desa Nagori Jaya I Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten
Simalungun Tahun 2021
Nama Mahasiswa : Bora Aspirani Girsang
NPM : 20.122.001
Fakulas : Fakultas Kesehatan Masyarakat
Program Studi : Kesehatan Masyarakat Jalur Transfer

Yang telah dilaksanakan pada tanggal 22 November s/d 04 Desember Tahun 2021
di Desa Nagori Jaya I Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Institut Kesehatan Deli Husada Delitua

Prof. Dr. Jon Piter Sinaga, M.Kes


NPP.19580113.201402.1.002

Disetujui,

Kepala Desa Perlanaan Dosen Pembimbing PBL

Jupriadi Dr. Erlmina Tampubolon, SKM,


M.Kes

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Laporan : Laporan Hasil Praktek Belajar Lapangan (PBL) Individu di


Desa Nagori Jaya I Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten
Simalungun Tahun 2021
Nama Mahasiswa : Bora Aspirani Girsang
NPM : 20.122.001
Fakulas : Fakultas Kesehatan Masyarakat
Program Studi : Kesehatan Masyarakat Jalur Transfer

Telah diterima sebagai Laporan Praktek Belajar Lapangan (PBL) sesuai dengan
standart yang telah ditetapkan oleh Program Studi Kesehatan Masyarakat Program
Jalur Transfer Institut Kesehatan Deli Husada Delitua.

Pembimbing,

Dr. Elmina Tampubolon, S.K.M, M.Kes


NPP. 197701012005012001

Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua


Fakultas Kesehatan Masyarakat

Dekan,

ii
Prof. Dr. Jon Piter Sinaga, M.Kes
NPP.19580113.201402.1.002
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penyusun ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

kasih dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan laporan hasil praktek belajar

dengan tepat waktu. Laporan ini diajukan untuk membenuhi tugas mata kuliah

Praktek Belajar Lapangan (PBL) Pada Program Sarjana Jalur Transfer Fakultas

Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua.

Di dalam penyusunan laporan ini, penyusun menyadari masih banyak

kekurangan dan kelemahan dan masih jauh dari sempurna, baik dari segi

penyusunan maupun isinya. Untuk itu juga mengharapkan kritik positif dan saran

yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal yang mendatang.

Penyusun juga ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing, penerbit buku-

buku yang berkaitan dengan judul, dan situs-situs internet yang sangat membantu

dalam penyusunan makalah ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senatiasa memberkati setiap langkah kita

semua dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat nantinya demi menambah llmu

pengetahuan bagi kita semua.

Delitua, 05 Desember 2021

iii
Bora Aspriani Girsang

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................i


DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan PBL...........................................................................................3
1.3.1 Tujuan Umum..............................................................................3
1.3.2 Tujuan Khusus.............................................................................3
1.4 Manfaat PBL.........................................................................................3
BAB II DIAGNOSA MASALAH.........................................................................5
2.1 Analisis Situasi......................................................................................5
2.2 Masalah Yang Dihadapi........................................................................5
2.3 Penentuan Prioritas Masalah.................................................................5
2.4 Penyebab Masalah.................................................................................6
2.5 Metodologi............................................................................................7
2.5.1 Survey lapangan...........................................................................8
2.5.2 Waktu dan lokasi.........................................................................8
2.5.3 Populasi dan sampel.....................................................................8
2.5.4 Pengumpulan data........................................................................8
2.5.5 Instrumen pengumpulan data.......................................................9
2.5.6 Metode analisis data...................................................................10
BAB III PERENCANAAN PROGRAM............................................................11
3.1 Program Intervensi..............................................................................11
3.2 Anggaran Program..............................................................................12
3.3 SOP......................................................................................................12
BAB IV. PEMBAHASAN....................................................................................14
4.1 Deskripsi Lokasi..................................................................................14
4.2 Analisis Data.......................................................................................14
4.2.1 Karakteristik responden.............................................................14

iv
4.2.2 Riwayat penyakit.......................................................................16
4.2.3 Faktor hipertensi........................................................................17
4.2.4 Analisis univariat.......................................................................17
4.2.5 Analisis bivariat.........................................................................18
4.3 Evaluasi...............................................................................................19
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................20
5.1 Kesimpulan..........................................................................................20
5.2 Saran....................................................................................................20

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kesehatan merupakan hal yang sering terabaikan dan kita akan merasakan

betapa besar keberadaannya saat kita kehilangan nikmat kesehatan tersebut.

Kesehatan bukanlah segala-galanya akan tetapi segala yang kita miliki tidak akan

berarti apa-apa tanpa adanya kesehatan. Merujuk pada Sistem Kesehatan

Nasional, maka pembangunan dan upaya tercapainya kemampuan untuk hidup

sehat bagi setiap penduduk dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang

optimal merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.

Derajat kesehatan dapat dicapai melalui upaya-upaya perbaikan sanitasi

lingkungan, pengendalian dan pemberantasan penyakit menular, pendidikan

kesehatan, pengorganisasian pelayanan atau perawatan kesehatan serta

pengembangan unsur-unsur sosial untuk menjamin taraf kehidupan yang layak.

Pendekatan masyarakat yang komprehensif untuk mempertahankan dan

meningkatkan status kesehatan penduduk sangat dibutuhkan. Hal tersebut

dilakukan dengan membina lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapat

hidup sehat, membina perilaku hidup sehat, menggalakkan upaya promotif dan

preventif serta memperbaiki dan meningkatkan pelayanan kesehatan agar lebih

efektif dan efisien.

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) sebagai salah satu institusi

kesehatan yang bergerak dalam bidang promotif dan preventif mempunyai

tanggung jawab dalam meningkatkan derajat kesehatan di negeri ini. Salah satu

mata kuliah yang menjadi mata kuliah wajib dalam mencapai gelar SKM yaitu

Pengalaman Belajar Lapangan (PBL). PBL merupakan proses belajar untuk

1
mendapatkan kemampuan professional kesehatan masyarakat yang merupakan

kemampuan spesifik seorang tenaga profesi kesehatan masyarakat, yaitu :

1. Menerapkan diagnosa kesehatan melalui komunikasi yang intinya mengenali,

merumuskan dan menyusun prioritas masalah kesehatan masyarakat.

2. Mengembangkan program penanganan masalah kesehatan masyarakat yang

bersifat promotif dan preventif.

3. Bertindak sebagai manajer yang dapat berfungsi sebagai pelaksana, pengelola,

pendidik, dan peneliti.

4. Melakukan pendekatan pada masyarakat.

5. Bekerja dalam tim multidisipliner.

Peranan tersebut perlu didukung oleh pengetahuan yang mendalam tentang

masyarakat. Pengetahuan ini antara lain mencakup kebutuhan dan permintaan,

sumber daya yang bisa dimanfaatkan, angka-angka kependudukan, dan cakupan

program serta bentuk-bentuk kerjasama yang digalang. Dalam hal ini diperlukan

tiga data penting yaitu :

1. Data umum (Demografi)

2. Data kesehatan

3. Data yang berhubungan dengan kesehatan

Ketiga data ini harus dianalisis dan didiagnosis. Kesehatan masyarakat

memerlukan pengelolaan mekanisme yang panjang dan proses penalaran dalam

analisanya. PBL ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari masyarakat

terlebih dahulu yaitu dengan memberikan kuesioner yang berisi pertanyaan

tertutup kepada setiap rumah tangga kemudian akan diolah dan menentukan
prioritas masalah sehingga dapat dilakukan program intervensi sesuai dengan

masalah yang dihadapi.

Dalam pelaksanaannya, PBL ini mempunyai tahapan, yakni analisa

masalah, pengenalan masyarakat, serta menentukan prioritas masalah dengan

mempertimbangkan data primer serta data sekunder yang berhasil diperoleh,

kemudian dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu mengembangkan intervensi

berdasar prioritas masalah, kemudian dilanjutkan lagi pada tahap evaluasi dari

pelaksanaan intervensi.

Masalah kesehatan dan masalah determintasi kesehatan yang umum terjadi

dimasyarakat diantaranya adalah pola hidup bersih dan sehat (PHBS), Hipertensi,

Diare, infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), dan lain-lain. Dalam survey awal

yang telah dilakukan di Desa Nagori Jaya I Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten

Simalungun 3 masalah terbesar diantaranya adalah Hipertensi, Diare, dan ISPA.

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah 140/90 mmHg. Pada kegiatan awal

PBL, berdasarkan hasil observasi keluhan yang dapatkan yaitu sakit pada kepala

bagian tengah yang disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi, kesemutan di

kedua tangan dan kaki, dan penurunan penglihatan karena faktor usia.

Faktor penyebab terjadinya hipertensi umumnya adalah karena gaya hidup,

seperti konsumsi junkfood, rokok, alkohol, dan olahraga yang kurang. Pada

makanan junkfood yang tinggi kalori, tinggi lemak, rendah serat, dan tinggi

natrium atau garam. Tinggi lemak dan natrium atau garam merupakan salah satu

faktor penyebab hipertensi, kemudian pada rokok terdapat kandungan nikotin

yang memicu kelenjar adrenal melepaskan epinefrin atau adrenalin menyebabkan


terjadinya penyempitan pembuluh darah dan membuat jantung memompa lebih

berat karena tekanan yang lebih tinggi.

Konsumsi alkohol dapat meningkatkan keasaman darah yang membuat

darah menjadi lebih kental dan jantung menjadi lebih berat dalam memompa,

sedangkan olahraga yang kurang merupakan faktor risiko independen untuk

penyakit kronis dan secara keseluruhan yang diperkirakan dapat menyebabkan

kematian secara global.

1.2 Rumusan Masalah

Melakukan analisis situasi melalui identifikasi, penyusunan prioritas

masalah serta penyusunan alternatif pemecahan masalah berdasar atas masalah-

masalah yang ditemukan di Desa Nagori Jaya I Kecamatan Bandar Huluan

Kabupaten Simalungun tahun 2021

1.3 Tujuan PBL

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di masyarakat serta

memberikan intervensi sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi di Desa

Nagori Jaya I Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun tahun 2021.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang sedang dihadapi masyarakat di Desa

Nagori Jaya I Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun tahun 2021.

2. Menentukan prioritas masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat di Desa

Nagori Jaya I Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun tahun 2021.

3. Menganalisis faktor-faktor penyebab masalah hipetensi yang terjadi di Desa

Nagori Jaya I Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun tahun 2021.


4. Membantu mengatasi masalah hipertensi dengan memberikan intervensi

melalui penyuluhan kepada masyarakat di Desa Nagori Jaya I Kecamatan

Bandar Huluan Kabupaten Simalungun tahun 2021.

5. Melakukan evaluasi terhadap intervensi penyuluhan yang diberikan kepada

masyarakat di Desa Nagori Jaya I Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten

Simalungun tahun 2021.

1.4 Manfaat PBL

1.4.1 Bagi Mahasiswa

Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas akhir di semester akhir

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (S1) Jalur Transfer Fakultas

Kesehatan Masyarakat di Institut Kesehatan Deli Husada Delitua.

1.4.2 Bagi Desa Nagori Jaya I

Untuk membangun masyarakat secara keseluruhan dalam mengatasi masalah

kesehatan yang sedang dihadapi serta meningkatkan masalah kesehatan yang

setinggi-tingginya.

1.4.3 Bagi Instansi Pendidikan

Sebagai referensi diperpustakaan dan pedoman bagi mahasiswa yang akan

melakukan PBL selanjutnya terutama bagi mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat.
BAB II
DIAGNOSA MASALAH

2.1 Analisis Situasi

Dilakukan untuk mengenal masalah kesehatan di masyarakat dan diperoleh

melalaui survey awal yaitu melakukan pendataan dan pendenahan rumah

sekaligus analisis situasi (melakukan observasi lingkungan), melakukan

pengambilan data jumlah KK ke desa secara langsung serta pengambillan prioritas

masalah yang terjadi di desa tersebut. Pengumpulan data tersebut dikumpulkan

untuk menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat Desa Nagori Jaya I dengan

menggunakan alat bantu kuesioner.

2.2 Masalah Yang Dihadapi

3 masalah kesehatan yang diperoleh dari masyarakat, yakni:

1. Hipertensi

2. Diare

3. Ispa

2.3 Penentuan Prioritas Masalah

Berdasarkan rembuk desa yang dilakukan pada :

Hari : Sabtu, 27 November 2021

Tempat : Desa Nagori Jaya I Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun

Dari ketiga masalah tersebut dapat diprioritaskan dengan menggunakan

metode Delbeq. Metode Delbeq ini memprioritaskan masalah dengan memberikan

bobot yang merupakan nilai maksimum dan berkisar antar 0 sampai 100 dengan

kriteria :

6
a. Besar masalah yaitu % atau jumlah atau kelompok penduduk yang ada

kemungkinan terkena masalah serta keterlibatan masyarakat dan instansi

terkait.

b. Kegawatan masalah yaitu tingginya angka morbiditas dan mortalitas,

kecenderungannya dari waktu ke waktu.

c. Biaya/dana yaitu besar atau jumlah dana yang diperlukan untuk mengatasi

masalah baik dari segi instansi yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian

masalah atau dari masyarakat yang terkena masalah.

d. Kemudahan yaitu tersedianya tenaga, sarana/peralatan, waktu serta cara atau

metode dan teknologi penyelesaian masalah seperti tersediannya

kebijakan/peraturan, petunjuk peralatan, petunjuk teknis dan sebagainya

Tabel 2.1 Prioritas Masalah dengan Metode Delbeq

Kriteria Dan Bobot Masalah


Daftar Besar
No Kegawatan Biaya Kemudahan Skor Prioritas
Masalah Masalah
(8) (6) (7)
(8)
1 Hipertensi 8x8 = 64 7x8 = 56 5x6 = 30 8x7 = 56 206 I
2 Diare 5x8 = 40 5x8 = 40 5x6 = 30 5x7 = 35 145 III
3 ISPA 6x8 = 48 5x8 = 40 5x6 = 30 6x7 = 42 160 II

Berdasarkan tabel prioritas masalah diatas maka prioritas masalah di Desa

Nagori Jaya I Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun adalah penyakit

Hipertensi.

2.4 Penyebab Masalah

Metode Fish Bone (Tulang Ikan) karena memang berbentuk mirip dengan

tulang ikan yang moncong kepalanya menghadap kekanan. Diagram ini akan

menunjukkan sebuah dampak atau akibat dari sebuah permasalahan, dengan

berbagai penyebabnya. Efek untuk akibat ditulisakan sebagai moncong kepala.


Sedangkan tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan pendekatan

permasalahannya. Dikatakan diagram cause and effect (sebab dan akibat) karena

diagram tersebut menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat. Berkaitan

dengan dengan pengendalian proses statistika, diagram sebab akibat dipergunakan

untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab (sebab) dan karakteristik kualitas

(akibat) disebabkan oleh faktor-faktor penyebab itu.

Manusia Dana

Hipertensi

Sarana Lingkungan

Tabel 2.2 Penyebab Masalah

Masalah Penyebab Masalah Intervensi

Hipertensi 1. Genetik Penyuluhan


2. Konsumi garam dan
lemak
3. Kebiasaan merokok
4. Kebiasaan minum
alcohol
5. Aktifitas fisik
6. Kebiasaan minum kopi

2.5 Metodologi

Adapun, tahapan dalam pelaksanaan PBL dalam bidang ilmu kesehatan

masyarakat yaitu dengan pendekatan ilmiah dengan tahap-tahap sebagai berikut :


2.5.1 Survey lapangan

Setelah selesai dilakukan serah terima PBL oleh kepala Program Studi

Kesehatan Masyarakat, selanjutnya pembagian lokasi dan sosialisasi masyarakat

untuk mengetahuai batas wilayah yang akan diteliti serta sosiodemografi

masyarakat Desa Nagori Jaya I serta mengetahui dan mengenal bagaimana

karakteristik masyarakat sesuai dengan POA yang telah dibuat.

2.5.2 Waktu dan lokasi

Waktu pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan adalah tanggal 22 November s/d 4

Desember tahun 2021 di Desa Nagori Jaya I Kecamatan Bandar Huluan

Kabupaten Simalungun.

2.5.3 Populasi dan sampel

Pelaksanaan PBL di Desa Nagori Jaya I mengambil sampel secara Total

Sampling. Adapun yang menjadi populasi adalah warga Desa Nagori Jaya I yaitu

sebanyak 36 KK. Besar sampel yang di ambil adalah keseluruhan populasi yang

bersedia yakni sebanyak 36 orang.

2.5.4 Pengumpulan data

Jenis data yang digunakan yaitu dengan menggunakan data primer

(diperoleh langsung dari objek peneliti) dan sekunder (diperoleh dari pihak balai

desa). Pengambilan data dapat dilakukan melalui pengenalan masyarakat dengan

pendekatan tokoh-tokoh masyarakat, baik formal (wawancara, observasi

dimasyarakat), mengenal organisasi sosial dan pemetaan wilayah.

Untuk data dari masyarakat di peroleh dengan cara mewawancarai

masyarakat yang dijadikan sampel. Untuk data mengenai struktur pemerintah


setempat, jumlah KK dan sebagainya di peroleh dari instansi pemerintah

setempat.

2.5.5 Instrumen pengumpulan data

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dari masyarakat

dengan

menggunakan kuesioner dengan format wawancara dan observasi. Kuesioner

terdiri atas beberapa pertanyaan mengenai :

1. Identitas responden

a. Umur

b. Jenis kelamin

c. Pendidikan

d. Pekerjaan

e. Pendapatan/bulan

f. Suku

2. Riwayat Penyakit

a. Ginjal

b. Jantung

c. Diabetes

3. Faktor Hipertensi

a. Genetik

b. Konsumi garam dan lemak

c. Kebiasaan merokok

d. Kebiasaan minum alcohol

e. Aktifitas fisik
f. Kebiasaan minum kopi

4. Pengetahuan tentang hipertensi

2.5.6 Metode analisis data

1. Pengolahan data

Pengolahan data adalah suatu proses pemasukan data (input), transformasi data

(recode, transform), penyajian data dan interpretasi data (baik secara deskriptif

maupun inferensial).

2. Analisis data

Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif, dimana ditentukan

frekuensi serta presentase dengan menggunakan alat bantu statistik yakni

membuat tabel distribusi. Untuk kemudian selanjutnya memberikan gambaran

analisis tentang efektivitas penyuluhan terhadap pengetahuan masyarakat di

Desa Nagori Jaya I Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun.


BAB III
PERENCANAAN PROGRAM

3.1 Program Intervensi

Tabel 3.1 Rencana Kerja Di Desa Nagori Jaya I Kecamatan Bandar Huluan
Kabupaten Simalungun Tahun 2021
Penanggung Lama
No Aktivitas Tujuan Ket
Jawab Kegiatan
1 Persiapan Verifikasi Data Peserta PBL 2 hari
Penyusunan data
2 Tabulasi dalam bentuk Peserta PBL 2 hari
tabel
Mendapatkan Peserta PBL 1 hari
prioritas
4. Diskusi masalah yang
akan di
selesaikan.
Meningkatkan Peserta PBL 1 hari
pemahaman/pen
getahuan
5 Penyuluhan masyarakat
mengenai
penyakit
hipertensi
Menilai sejauh
mana tingkat
keefektifan
penyuluhan
praktik belajar
lapangan (PBL)
6. Evaluasi yang dilakukan Peserta PBL 1 hari
terhadap tingkat
pengetahuan
masyarakat
mengenai
penyakit
hipertensi

12
3.2 Anggaran Program
Tabel 3.2 Anggaran Pelaksanaan Kegiatan
Alat dan Bahan Jumlah Harga Total
Masker 36 Rp.2.000 Rp.72.000
Snack 4 Rp.15.000 Rp.60.000
Snack peserta 36 Rp.2.000 Rp.72.000
Transportasi - Rp.40.000 Rp.40.000
Spanduk 1 Rp.20.000 Rp.20.000
Air mineral 2 kotak Rp.20.000 Rp.40.000
Administratif Rp.20.000 Rp.20.000
Total Rp.324.000

3.3 Standar Operasional Prosedur (SOP) Intervensi

Pokok Pembahasan : Penyebab, dampak dan Pencegahan Hipertensi

Sasaran : Masyarakat Desa Nagori Jaya I Kecamatan Bandar Huluan

Kabupaten Simalungun

Tanggal : 01 Desember 2021

Tempat : Balai Desa Nagori Jaya I

Pukul : 08:00 Wib

Durasi : 90 menit

1. Materi Penyuluhan

a. Pengertian hipertensi

b. Penyebab hipertensi

c. Ciri-ciri hipertensi

d. Dampak hipertensi

e. Pencegahan hipertensi

2. Metode Penyuluhan

a. Tatap muka

b. Diskusi
3. Media

a. Slide

b. Pengeras suara

4. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Kegiatan
No Tahap Waktu Media
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan 15 menit 1. Mengucapkan 1. Menjawab Pengeras
dan salam salam suara
Perkenalan 2. Memperkenal 2. Mendengarka
kan diri n dan
3. Menjelaskan menyimak
pokok
bahasan dan
tujuan
pembahasan

3 Pelaksanaan 45 menit 1. Penyampaian 1. Mendengarka Slide


Materi n dan dan
2. Menjelaskan meyimak pengera
tentang 2. Bertanya
s suara
pengertian mengenai hal
hipertensi -hal yang
3. Menjelaskan belum jelas
tentang dan
penyebab dimengerti
4. Menjelaskan
tentang cirri-
ciri hiperteni
5. Menjelaskan
tentang
dampak
hipertensi
6. Menjelaskan
tentang
pencegahan
hipertensi
5 Penutup 30 menit 1. Melakukan 1. Sasaran Slide
Evaluasi dapat dan
2. Menyimpulka menjawab pengeras
n materi yang tentang
suara
telah pertanyaan
disampaikan. yang
3. Mengakhiri diajukan
pertemuan dan 2. Mendengar
menjawab 3. Memperhatik
salam. an
4. Menjawab
salam
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi

Desa Nagori Jaya I merupakan salah satu desa yang ada di wilayah

Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara.

Adapun batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Bandar Masilam

2. Sebelah selatan berbatasan dengan Gunung Maligas dan Gunung Malela

3. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Pematang Bandar

4. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Dolok Batu Nanggar

4.2 Analisis Data

4.2.1 Karakteristik responden

Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa

Nagori Jaya I dengan jumlah 36 responden. Karakteristik responden adalah data

yang menguraikan atau menggambarkan identitas responden. Adapun

karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, pendidikan, usia, agama, suku,

pekerjaan, dan pendapatan.

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden di Desa Nagori Jaya I


Kecamatan Bandar Huluan Tahun 2021
No Variabel n %
Jenis Kelamin
1 Laki-laki 22 61,1
2 Perempuan 14 61,1
Pendidikan
1 Pendidikan dasar 4 11,1
2 Pendidikan menengah 24 66,7
3 Pendidikan tinggi 8 22,2
Usia
1 20-30 tahun 5 13,9

16
2 31-40 tahun 11 30,6
3 >40 tahun 20 55,6
Agama
1 Kristen 7 19,4
2 Islam 29 80,6
Suku
1 Batak 10 63,9
2 Jawa 23 27,8
3 Melayu 3 8,3
Pekerjaan
1 Wirausaha 17 47,2
2 Petani 11 30,6
3 Pegawai swasta 5 13,9
4 PNS 3 8,3
Pendapatan
1 < 3.000.000,00 11 30,6
2 3.000.000,00-4.000.000,00 17 47,2
3 > 4.000.000,00 8 22,2
Total 36 100,0

Berdasarkan tabel karakteristik responden diatas, karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin didapatkan hasil mayoritas responden adalah jenis

kelamin laki-laki yaitu 22 orang (61,1%). Karakteristik responden berdasarkan

pendidikan didapatkan hasil mayoritas responden adalah pendidikan menengah

yaitu 24 orang (66,7%). Karakteristik responden berdasarkan usia didapatkan

hasil mayoritas responden adalah usia >20 tahun yaitu 20 orang (55,6%).

Karakteristik responden berdasarkan agama didapatkan hasil mayoritas responden

adalah agama islam yaitu 29 orang (80,6%). Karakteristik responden berdasarkan

suku didapatkan hasil mayoritas responden adalah suku jawa yaitu 23 orang

(63,9%). Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan didapatkan hasil

mayoritas pekerjaan responden adalah petani yaitu 17 orang (47,2%).

Karakteristik responden berdasarkan pendapatan didapatkan hasil bahwa


mayoritas pendapatan responden adalah 3.000.000,00-4.000.000,00 yaitu 17

orang (47,2%).

4.2.2 Riwayat penyakit

Identifikasi riwayat penyakit digunakan untuk mengetahui distribusi

frekuensi dari riwayat penyakit yang dialami oleh responden. Adapun riwayat

penyakit terdiri dari penyakit ginjal, jantung, dan diabetes.

Tabel 4.2 Distribusi Riwayat Penyakit Responden di Desa Nagori Jaya I


Kecamatan Bandar Huluan Tahun 2021
No Variabel n %
Ginjal
1 Ada 9 25,0
2 Tidak Ada 27 75,0
Jantung
1 Ada 10 27,8
2 Tidak ada 26 72,2
Diabetes
1 Ada 7 19,4
2 Tidak ada 29 80,6
Total 36 100,0

Berdasarkan tabel riwayat penyakit diatas, riwayat penyakit responden

untuk penyakit ginjal didapatkan hasil mayoritas responden adalah tidak ada

riwayat peyakit ginjal yaitu 27 orang (75,0%). Riwayat penyakit responden untuk

penyakit jantung didapatkan hasil mayoritas responden adalah tidak ada riwayat

peyakit jantung yaitu 26 orang (72,2%). Riwayat penyakit responden untuk

penyakit diabetes didapatkan hasil mayoritas responden adalah tidak ada riwayat

peyakit diabetes yaitu 29 orang (80,6%).

4.2.3 Faktor hipertensi

Identifikasi faktor hipertensi digunakan untuk mengetahui distribusi

frekuensi dari perilaku responden yang menjadi penyebab hipertensi. Adapun


faktor penyebab hipertensi terdiri dari faktor genetik, konsumi garam dan lemak,

kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol, aktifitas fisik dan kebiasaan

minum kopi.

Tabel 4.3 Distribusi faktor penyebab hipertensi di Desa Nagori Jaya I


Kecamatan Bandar Huluan Tahun 2021
No Variabel n %
1 Genetik 10 27,8
2 Konsumsi garam dan lemak tinggi 12 33,3
3 Kebiasaan merokok 18 50,0
4 Kebiasaan minum alkohol 8 22,2
5 Kurang aktivitas fisik 6 16,7
6 Kebiasaan minum kopi 20 55,6

Berdasarkan distribusi frekuensi faktor penyebab hipertensi diatas,

responden yang mengatakan mempunya riwayat genetik hipertensi adalah 10

orang (27,8). Responden yang mengatakan konsumsi garam dan lemak tinggi

adalah 12 orang (33,3%). Responden yang mengatakan memiliki kebiasaan

merokok adalah 18 orang (50,0%). Responden yang mengatakan memiliki

kebiasaan minum alkohol adalah 8 orang (22,2%). Responden yang mengatakan

kurang aktivitas fisik adalah 6 orang (16,7%). Responden yang mengatakan

memiliki kebiasaan minum kopi adalah 20 orang (55,6%).

4.2.4 Analisis univariat

Analisis univariat digunakan untuk menganalisis distribusi frekuensi dari

topik permasalahan. Analisis univariat digunakan untuk menganalisis distribusi

frekuensi pengetahuan responden tentang hipertensi sebelum dan sesudah

penyuluhan.

Tabel 4.4 Distribusi Pengetahuan Responden di Desa Nagori Jaya I


Kecamatan Bandar Huluan Tahun 2021
Pengetahuan Pretest Posttest
n % n %
1 Kurang baik 26 72,2 0 0
2 Cukup baik 10 27,8 7 19,4
3 Baik 0 0 29 80,6
Total 36 100,0 36 100,0

Berdasarkan distribusi frekuensi analisis univariat diatas, distribusi

frekuensi pengetahuan responden sebelum penyuluhan, mayoritas responden

memiliki pegetahuan kurang baik yaitu 26 orang (72,2%). Distribusi frekuensi

pengetahuan responden sesudah penyuluhan, mayoritas responden memiliki

pegetahuan baik yaitu 29 orang (80,6%).

4.2.5 Analisis bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menganalisis perbedaan pengetahuan

responden sebelum dan sesudah penyuluhan di Desa Nagori Jaya I Kecamatan

Bandar Huluan Tahun 2021.

Tabel 4.5 Hasil Uji dengan wilcoxon

Selisih
Pengukuran Mean±SD z p-value
Mean
Pretest 42,36±8,659
Pengetahuan 32,500 5,254 0,000
Postest 74,00±8,493

Berdasarkan tabel analisis bivariat diatas, diketahui perbandingan selisih

rata-rata skor pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan diperoleh 32,500.

Dari hasil analisis dengan uji wilcoxon diperoleh p-value (0,000) dan z-hitung

(5,254). Dari hasil p-value (0,000) < α (0,05) maka ada perbedaan pengetahuan

responden sebelum dan sesudah penyuluhan di Desa Nagori Jaya I Kecamatan

Bandar Huluan Tahun 2021.

4.3 Evaluasi
Tujuannya program evaluasi adalah untuk melihat sejauh mana tingkat

efektivitas penyuluhan praktik belajar lapangan (PBL) yang dilakukan terhadap

tingkat pengetahuan masyarakat mengenai penyakit hipertensi yang menjadi

masalah utama di desa tersesebut. Adapun dengan hasil evaluasinya adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.6 Evaluasi Penyuluhan Penyakit Hipertensi di Desa Nagori Jaya I


Kecamatan Bandar Huluan Tahun 2021
Verifikasi
Aktivitas Hasil Indikator Keterangan
Objektif
Penyuluha 85% responden Masyarakat Survey Seluruh responden
n mengetahui yang mengikuti
tentang mengikuti penyuluhan
penyakit penyuluhan langsung.
hipertensi yaitu
mengenai
penyebab,
dampak ciri-
cirri, serta
pencegahan
penyakit
hipertensi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Penyakit terbesar di Desa Nagori Jaya I Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten

Simalungun tahun 2021 secara berturut adalah hipertensi, ISPA, dan diare. Dan

yang menjadi prioritas dari 3 penyakit tersebut adalah hipertensi.

2. Penyebaran/pembagian kuesioner pre-test dan post-test yang dilaksanakan

tercapai 100% sesuai dengan yang diinginkan.

3. Pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi meningkat 85% setelah

dilakukan penyuluhan.

5.2 Saran

1. Bagi Pemerintah Desa Nagori Jaya I Kecamatan Bandar Huluan

Meningkatkan promosi kesehatan berupa penyuluhan secara berkala terutama

mengenai penyakit hipertensi yang menjadi masalah utama di Desa Nagori

Jaya I Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun desa melihat

rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit hipertensi.

2. Bagi petugas kesehatan di Desa Nagori Jaya I Kecamatan Bandar Huluan

Melakukan persuasi kepada masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan

mereka.

3. Bagi masyarakat Desa Nagori Jaya I Kecamatan Bandar Huluan

Meningkatkan kesadaran serta kemauan masyarakat untuk ikut serta apabila

ada penyuluhan-penyuluhan mengenai kesehatan.

22

Anda mungkin juga menyukai