Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KKN TEMATIK

EDUKASI KEPATUHAN MASYARAKAT DALAM PENGGUN


AAN OBAT ANTIBIOTIK DI ASRAMA YONBEKANG I
KOSTRAD CIBINONG

Disusun Oleh :

1. Desy Juwita Sari 231FF02075


2. Nina Fitriana 231FF02019
3. Hermin Saragih 231FF02021
4. Yunik Kartika 231FF02038
5. Lili Solyanti 231FF02039
6. Winda Mardiana 231FF02040
7. Nurdalia Launuru 231FF02041
8. Dana Nurmalasari 231FF02064

Program Studi D3 Farmasi


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
Jl. Soekarno Hatta No. 754, Cipadung Kidul, Kec. Panyileukan,

Kota Bandung, Jawa Barat 4061


LEMBAR PENGESAHAN
EDUKASI KEPATUHAN MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN OBAT ANTI
BIOTIK DI ASRAMA YONBEKANG I KOSTRAD CIBINONG

1. Nama Mitra : 1. Kader Posyandu


2. Masyarakat Asrama Yonbekang
I
kostrad
2. Ketua KKN
a. Nama Lengkap : Desy Juwita Sari
b. NMP : 231FF02075
c. Program Studi : RPL D3 Farmasi

3. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap : Kosasih, M.Pd
b. NIDN : 418097401
c. Jabatan Fungsional : Dosen Pembingbing

4. Lokasi Kegiatan/Mitra
a. Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan) :
b. Kabupaten : Bogor
c. Propinsi : Jawa Barat
d. Jarak UBK ke lokasi Mitra :

5. Luaran yang dijanjikan:


a. Hasil dari kegiatan KKN di Asrama Yonbekang I kostrad akan di
publikasikan di media Youtube

6. Jangka waktu pelaksanaan : 1 (Satu) hari

Bandung,

Dosen Pembimbing, Ketua KKN,

Kosasih, M.Pd Desy Juwita Sari


NIDN : 418097401 NPM : 231FF02075
Menyetujui,
Ka.Prodi D3 Farmasi UBK,

apt. Ika Kurnia Sukmawati, M.Si


20105040

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan h
idayah-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan, sehingga kami dapat mel
aksanakan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dan dapat menyelesai
kan penyusunan laporan akhir kegiatan tersebut tepat pada waktu yang telah diteta
pkan. Tak lupa sholawat dan salam kami curah limpahkan kepada junjungan kita y
akni Nabi Muhammad SAW. Dan para sahabat-Nya yang telah memberikan taula
dan baik, semoga kita termasuk umat-Nya yang kelak mendapatkan syafaat dalam
menuntut ilmu. Laporan ini disusun guna melengkapi salahsatu persyaratan dalam
menyelesaikan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa/I Un
iversitas Bakti Kencana. Dalam penyususunan laporan akhir ini,kami banyak mem
peroleh dukungan,semangat,serta bimbingan dari berbagai pihak baik yang bersifa
t moril maupun materil. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan rasa syukur d
an terimakasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya.
2. Para Dekan Fakultas di Universitas Bakti Kencana.
3. Para Ketua Program Studi di Universitas Bhakti Kencana.
4. Bapak Kosasih, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan pada pelaksanaa
n Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah bersedia membantu dan meluangka
n waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penyusun sehingga dapat
menyelesaikan laporan akhir ini.
5. Bapak H Ana Sujana selaku Ketua Rukun Warga 10 (RW10) Desa
Cimanganten, Kecamatan Tarogong Kidul. Ketua Kader Mutiara 2 Ibu Imas
Kusuma Dewi. Anggota Kader Mutiara 2 yang turut mendukung semua kegi
atan yang telah dijalankan.
6. Para orangtua yang telah memberikan dukungan dan semangatnya sehingga
penyusun mampu untuk menyelesaikan tugas pengabdian ini.
7. Seluruh masyarakat yang juga ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiata
n Kuliah Kerja Nyata (KKN). Serta pihak-pihak lain yang telah membantu d
ari pra kegiatan hingga tersusunya laporan akhir kegiatan Kuliah Kerja Nyat
a (KKN). Laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, kami susun berdas
arkan apa yang telah kami jalankan selama melaksanakan Kuliah Kerja Nyat
a (KKN) di Jl. Selaawi Komplek GMI 2 Kavling 24 RT 02/10. Desa Ciman
ganten Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut yang dilaksanakan sela
ma satu hari pada tanggal 15 Januari 2023. Penyusunan laporan akhir Kulia
h Kerja Nyata (KKN) ini, kami susun dengan sebaik-baiknya. Namun, kami
menyadari bahwa masih terdapat kekurangan didalam penyusunan laporan a
khir Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang si
fatnya membangun dari semua pihak sangat kami harapkan. Akhir kata,sem
oga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi para
penyusun pada khususnya. Dan semoga bisa dijadikan contoh untuk pembua
tan laporan akhir bagi adik-adik tingkat nantinya.

Bogor, 24 Januari 2024

Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN.................Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................iv

DAFTAR TABEL.................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................I-1

1.1 Latar Belakang........................................................................................I-2

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................I-2

1.3 Batasan Masalah.....................................................................................I-2

1.4 Tujuan Kegiatan......................................................................................I-2

1.5 Manfaat Kegiatan....................................................................................I-3

1.6 Potensi Unggulan dan Identifikasi Masalah...........................................I-3

1.7 Usulan Penyelesaian Masalah.................................................................I-4

1.8 Teknologi/metode yang digunakan untuk mengatasi masalah...............I-4

1.9 Profil Kelompok Sasaran dan Potensi/ permasalahan............................I-4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................II-1

2.1 Definisi Obat.........................................................................................II-2

2.2 Fungsi Obat...........................................................................................II-2

2.3 Jenis Obat..............................................................................................II-2

2.4 Unsur-Unsur Tercapainya Kesehatan Masyarakat................................II-3

BAB III METODE PELAKSANAAN...........................................................III-1

3.1 MASYARAKAT SASARAN DAN STRATEGIS.............................III-1

3.2 METODE KEGIATAN.......................................................................III-1

3.3 ANALISIS DATA...............................................................................III-1


BAB IV HASIL KEGIATAN.........................................................................IV-1

4.1 Pengumpulan Data...............................................................................IV-1

4.2 Pembahasan Data.................................................................................IV-2

BAB V PENUTUP.............................................................................................V-1

5.1 Kesimpulan...........................................................................................V-1

5.2 Saran......................................................................................................V-1

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................vii

LAMPIRAN........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL
Halaman

Table 4.1 Rekap Kuesioner Masyarakat Terhadap Antibiotik...........................IV-1

Table 4.2 Rekap Persentase Pengumpulan Data................................................IV-2


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Universitas Bhakti Kencana sebagai salah satu perguruan tinggi memiliki pe
ran dan fungsi sebagai pelaksana kegiatan TRIDARMA Perguruan Tinggi yaitu m
eliputi kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian masyarak
at, dalam pelaksanaannya ketiga fungsi tersebut dapat berjalan secara bersamaan s
eperti halnya kegiatan pendidikan-pengabdian masyarakat dapat diikuti juga deng
an penelitian dilakukan dalam waktu bersamaan, salah satu kegiatan dalam lingku
p akademika yang dilakukan secara bersama adalah pelaksanaan kegiatan KKN-P
PM Tematik. Pada kegiatan ini mahasiswa mengikuti proses pembelajaran dan pe
ngabdian masyarakat secara bersamaan, hal ini dilakukan untuk memberikan beka
l pengalaman belajar pada situasi nyata di suatu wilayah, bentuk pendidikan yang
disini dimaksudkan untuk proses pendewasaan dan pemandirian manusia secara si
stematis, agar siap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab. KKN-PPM Te
matik merupakan aplikasi dari mata kuliah KKN dimana didalam pelaksanaannya
berbasis pada bidang ilmu kesehatan sehingga penekanan pada kegiatan ini diarah
kan dalam penyelesaian masalah yang berkaitan dengan factor - faktor yang mem
pengaruhi kesehatan dan masalah umum lainnya. Kegiatan ini diharapkan dapat di
gunakan untuk membantu masyarakat dengan berfokus pada pengembangan poten
si masyarakat di wilayah mitra.
Pengobatan infeksi dengan kombinasi berbagai antibiotik yang semula diper
caya mampu memusnahkan bakteri penyebab infeksi ternyata menimbulkan perm
asalahan baru, yaitu munculnya bakteri multiresisten (Maryati et al., 2007). Bakter
i Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes merupakan patogen utama y
ang bertanggung jawab terhadap banyak penyakit yang mengancam hidup (Aham
eethunisa, 2010; Hart, 2004). Menurut penelitian Westh (2004), Staphylococcus a
ureus telah resisten terhadap antibiotik metisilin, kuinolon, dan aminoglikosida. S
edangkan bakteri Streptococcus pyogenes adalah bakteri yang sangat sensitif terha
dap penisilin (O'Leary, 1989). Munculnya resistensi antibiotik merupakan pengura
ngan efikasi yang serius sehingga dapat meningkatkan jumlah infeksi yang sulit di
obati. Pengembangan obat-obat non antibiotik mulai digerakkan untuk mengatasi
masalah multiresisten tersebut (Chusri et al., 2009), antara lain

I-1
I-2

mengembangkan antibiotik baru dari sumber alam, terutama dari tanaman (Ahma
d, 2013;Parekh, 2007). Penelitian fitokimia berdasarkan informasi etno-farmakolo
gi umumnya dianggap sebagai pendekatan yang efektif dalam penemuan agen anti
infeksi baru dari tumbuhan (Duraipandiyan et al., 2006). Menurut Organisasi Kes
ehatan Dunia (WHO), hampir 20.000 tanaman obat ada di 91 negara (Chong et al,
2008). Indonesia adalah salah satu negara yang menghasilkan banyak tanaman ob
at dan masyarakatnya banyak yang memanfaatkannya secara turun-temurun (Zain,
2004). Dari banyak tanaman obat, yang memiliki sifat penyembuhan adalah Elaeis
guineensis Jacq. (Chong et al, 2008).

1.2 Rumusan Masalah


Berikut beberapa rumusan masalah yang kita ajukan pada program KKN di
Desa Cimanganten Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut :
1. Bagaimana tingkat pemahaman masyarakat terhadap obat antibiotik ?
2. Bagaimana tingkat kepatuhan msyarakat terhadap obat antibiotik ?

1.3 Batasan Masalah


Proses kegiatan kami yaitu memberikan Sosialisasi kepatuhan masyarakat d
alam penggunaan obat antibiotik, untuk mencegah resistensi obat antibiotic di Jl.
Selaawi Komplek GMI 2 Kavling 24 RT 02/10. Desa Cimanganten Kecamatan Ta
rogong Kaler Kabupaten Garut.

1.4 Tujuan Kegiatan


Tujuan penyuluhan ini adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat kepatuh
an masyarakat dalam penggunaan obat antibiotika di masyarakat. Diharapkan
setelah pelaksanaan kegiatan penyuluhan dari Mahasiswa KKN Universitas
Bhakti Kencana masyarakat atau komunitas ini dapat mengetahui juga
mengedukasi warga lain, sehingga dapat meningkatkan angka kepatuhan
masyarakat dalam penggunaan antibiotik.
Dengan tingkat kepatuhan penggunaan antibiotik yang baik, diharapkan
dapat meminimalisir resiko resistensi antibiotik akibat mikroba. Sehingga dengan
penggunaan antibiotik yang tepat dan bijak mampu menciptakan lingkungan yang
sehat dari penyakit yang ditimbulkan akibat bakteri pada khususnya.
I-3

1.5 Manfaat Kegiatan


Kegiatan ini bermanfaat khusunya bagi mahasiswa yang secara teoritis dapa
t dijadikan landasan untuk mengembangkan kemampuan atau keilmuan mahasisw
a yang nantinya akan sering berinteraksi dengan pasien untuk lebih bisa mensosial
isasikan akan pentingnya penggunaan obat antibiotik, dan untuk masyarakat yang
menjadi objek kegiatan mempunyai pengetahuan lebih akan pentingnya obat antib
iotik.
Selain pemaparan diatas Manfaat utama dari kegiatan pengabdian ini adalah
meningkatkan pengetahuan masyarakat di Jl. Selaawi Komplek GMI 2 Kavling 24
RT 02/10. Desa Cimanganten Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut secar
a langsung perilaku hidup sehat dengan menggunakan obat antibiotik yang baik d
an benar, mengkonsumsi Antibiotik sesuai anjuran dokter, Membuang sisa antibio
tik secara tepat, tidak berbagi antibiotik dengan oranglain, tidak membeli antibioti
k tanpa resep dokter dan menyimpan antibiotik sesuai petunjuk yang benar

1.6 Potensi Unggulan dan Identifikasi Masalah


Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral mau
pun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, mempe
rlambat proses penyakit dan atau menyembuhkan penyakit. Obat harus sesuai dosi
s agar efek terapi atau khasiatnya bisa kita dapatkan. Golongan obat adalah pengg
olongan yang dimaksud untuk peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan
distribusi yang terdiri dari obat bebas, obat keras, psikotropika dan narkotika, obat
bebas terbatas. Resistensi antibiotik telah menjadi masalah umum di kalangan mas
yarakat Indonesia. Hal ini salah satunya disebabkan oleh tingkat kepatuhan pasien
dalam penggunaan obat golongan antibiotik yang tidak dikonsumsi secara tuntas d
an atau tidak sesuai dengan petunjuk penggunaan dari dokter yang meresepkan. B
ahkan di sebagian daerah tidak jarang antibiotik diperjual belikan secara bebas. M
enurut Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono, prevalensi ka
sus resistensi akibat mikroba terus meningkat. Saat ini, 1,27 juta jiwa meninggal s
etiap tahun karena infeksi resisten terhadap obat.
I-4

Dengan metode analisis pengumpulan data secara survei dan konseling serta
penyuluhan pada kegiatan KKN kali ini, diharapkan warga dapat mengetahui dan
mengedukasi kepada warga lain serta bertindak cerdas dan bijak serta patuh dalam
penggunaan obat, khususnya obat golongan antibiotik.

1.7 Usulan Penyelesaian Masalah


Untuk menyelasaikan permasalahan di atas, maka akan dilakukan beberapa
kegiatan pemberdayaan masyarakat diantaranya sebagai berikut : 1. Melakukan pe
nyuluhan dan sosialisasi mengenai “edukasi kepatuhan masyarakat dalam penggu
naan obat antibiotika” di Jl. Selaawi Komplek GMI 2 Kavling 24 RT 02/10. Desa
Cimanganten Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut”. 2. Melakukan penda
mpingan kepada masyarakat dalam hal ini proses penggunaan obat yang baik dan
benar.

1.8 Teknologi/metode yang digunakan untuk mengatasi masalah.


Proses penyelesaian masalah yang dihadapi oleh mitra dalam program pen
gabdian Kepada Masarakat ini, dilakukan pembinaan, pemberdayaan dan aplikasi
teknologi yang terkait dengan permasalahan yang dihadapi. Untuk menyelasaikan
permasalahan yang terkait dengan penggunaan dan pemilihan obat yang tepat san
gatlah penting. Hal yang dapat diberitahukan kepada masyarakat agar supaya mas
yarakat dapat lebih banyak mengetahui bagaimana cara mengobati diri mereka. M
elalui penyuluhan ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat untuk peng
gunaan obat yang baik dan benar.

1.9 Profil Kelompok Sasaran dan Potensi/ permasalahan


Kelompok sasaran dalam kegiatan Pengabdian Masayrakat ini terdiri dari M
asyarakat desa yang harapannya akan dibentuk kelompok-kelompok masyarakat y
ang akan melaksanakan kegiatan dan mencontohkan perilaku hidup sehat dengan
menggunakan obat antibiotic yang baik dan benar, mengkonsumsi Antibiotik sesu
ai anjuran dokter, Membuang sisa antibiotik secara tepat, tidak berbagi antibiotik
dengan oranglain, tidak membeli antibiotik tanpa resep dokter dan menyimpan ant
ibiotik sesuai petunjuk yang benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Obat


Obat merupakan komponen pelayanan kesehatan yang sangat mempengaruh
i kesembuhan penyakit dan komplikasi yang mungkin timbul. Di sisi lain kesalaha
n pemberian obat sering berujung pada kondisi serius hingga menyebabkan kemat
ian (Fitria,& Zulkoni, 2009). Sejak pertama kali ditemukannya antibiotik oleh Pau
l Ehlrich pada awal tahun 1900, Antibiotik dianggap menjadi obat dewa dalam me
nangani berbagai macam penyakit pada masa itu. Penggunaannya sebagai antimik
roba selama 70 tahun terakhir sangat membantu dalam terapi penyakit infeksi. Pe
makaiannya selama dekade terakhir juga mengalami peningkatan yang sangat sign
ifikan (Muzni, 2018).
Antibiotik merupakan segolongan senyawa baik alami maupun sintetik yang
mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam
organisme khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Antibiotik memiliki
pengertian dari kata “Anti” yang berarti “melawan” dan “biotikos”yang berarti
“hidup”.
Istilah antibiotik pertama kali dipakai oleh Waksman (1924) yang
mengandung pengertian suatu zat yang bersifat menghambat atau menghancurkan,
atau membunuh kehidupan organisme. Antibiotik dihasilkan oleh mikroorganisme
(golongan bakteri dan jamur), yang dalam konsentrasi rendah dapat menghambat
atau membunuh mikroorganisme lainnya.
Namun faktanya bakteri mampu berkembang dengan sangat cepat. Bakteri
juga mampu beradaptasi dan bertahan terhadap efek antibiotik. Inilah yang disebut
dengan resistensi antibiotik, yaitu ketika antibiotik tidak mampu memusnahkan
bakteri yang sebelumnya dapat ditangani. Penggunaan antibiotik berlebihan dan
secara tidak tepat merupakan masalah yang dapat mendorong resistensi, sekaligus
berpotensi menimbulkan efek samping dan reaksi alergi.
Menurut Hadi,2009 berbagai macam study menemukan bahwa sekitar 40-
62% antibiotik di gunakan secara tidak tepat seperti contohnya untuk beberapa
penyakit yang tidak memerlukan antibiotik. intensitas penggunaan antibiotik yang

II-1
II-2

relative tinggi menimbulkan berbagai permasalahan dan juga ancaman bagi


masyarakat dan pada akhirnya akan menimbulkan resistensi antibiotik.

2.2 Fungsi Obat


Obat adalah setiap zat kimia (alami maupun sintetik) yang selain makanan y
ang mempunyai pengaruh atau menimbulkan efek terhadap organisme hidup, baik
efek psikologis, fisiologis maupun biokimiawi. Obat juga merupakan kumpulan z
at kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup setiap manusia yang mengkonsu
msinya dan akan melewati mekanisme kerja dari mulai bagaimana obat itu di abso
rpsi, didistribusikan, mengalami biotransformasi dan akhirnya harus ada yang die
kskresikan. Pengobatan memiliki tujuan yaitu sebagai penetapan diagnose, untuk
memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia. Sebagai tindak
an pencegahan (preventif), dan penyembuhan (kuratif), simtomatik. Pengobatan ju
ga bisa berperan dalam proses pemulihan kembali (rehabilitatif) maupun peningka
tan kesehatan (promotif) serta sebagai kontrasepsi.

2.3 Jenis Obat


Obat tentunya mempunyai kegunaan sesuai dengan situasi dan kondisi terte
ntu, Berikut adalah jenis obat berdasarkan kegunaannya.
1. Obat Jadi
Obat Jadi yaitu obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serb
uk, cairan, salep, tablet, pil, suppositoria atau bentuk lain yang mempunyai teknis
sesuai dengan Farmakope Indonesia atau buku lain yang ditetapkan oleh pemerint
ah. Obat Paten yaitu obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pe
mbuat yang dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang mempr
oduksinya.
2. Obat Baru
Obat Baru yaitu obat yang terdiri atau berisi zat, baik sebagai bagian yang b
erkhasiat, ataupun yang tidak berkhasiat, misalnya lapisan, pengisi, pelarut, pemb
antu atau komponen lain, yang belum dikenal sehingga tidak diketahui khasiat dan
kegunaannya. Obat Asli yaitu obat yang didapat langsung dari bahan-bahan alami
ah Indonesia, terolah secara sederhana atas dasar pengalaman dan digunakan dala
m pengobatan tradisional. Obat Esensial yaitu obat yang paling dibutuhkan untuk
II-3

pelayanan kesehatan masyrakat terbanyak dan tercantum dalam Daftar Obat Esens
ial yang ditetapkan oleh MenKes. 9 Obat Generik yaitu obat dengan nama resmi y
ang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang dikandungn
ya.
Sesuai dengan konsep Sistem Kesehatan Nasional, Kesehatan menjadi tangg
ung jawab seluruh bangsa, tidak terbatas hanya pada tenaga kesehatan saja. Untuk
mewujdkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat diselengga
rakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehat
an perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan dilakukan dal
am bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitati
f secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Penyelenggaraan upaya kes
ehatan dilksanakan melalui berbagai kegiatan diantaranya pengamanan dan pengg
unaan sediaan farmasi dan alat kesehatan. Pengamanan sediaan farmasi dan alat k
esehatan diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebab
kan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi per
syaratan mutu dan/atau keamanan dan/atau khasiat/kemanfaatan. Selain itu pengg
unaan obat dan obat tradisional harus dilakukan secara rasional. Keberhasilan gera
kan ini tidak akan terwujud tanpa kerja sama seluruh pihak terkait, termasuk masy
arakat.

2.4 Unsur-Unsur Tercapainya Kesehatan Masyarakat


Berikut adalah beberapa unsur tercapainya kesehatan masyarakat yang harus
dipenuhi :
1. Advokasi
Di dalam uraian tentang upaya kesehatan telah ditegaskan bahwa upaya ini t
erpadu dan melibatkan semua unsur terkait, termasuk masyarakat. Selama ini ban
yak instansi pemerintah yang telah menyelenggarakan kegiatan penyadaran masya
rakat diantaranya program penyuluhan CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) dan prod
uk informasi obat dari Kementerian Kesehatan dan jajarannya. Badan POM dan ja
jarannya juga telah banyak melakukan kegiatan penyuluhan pengamanan sediaan f
armasi dan alat kesehatan. Perguruan Tinggi Farmasi dalam melaksanakan Tri Dar
ma Perguruan Tinggi maupun IAI sebagai 10 Organisasi Profesi juga sudah banya
k melakukan kegiatan penyuluhan. Agar gerakan ini dapat melibatkan seluruh uns
II-4

ur masyarakat, perlu dilakukan upaya advokasi untuk membangun keterpaduan an


tar instansi/institusi.
2. Keterpaduan
Dengan keterlibatkan seluruh unsur masyarakat, gerakan ini harus menjadi g
erakan yang terkordinir, terpadu dan berlandaskan kemitraan dalam menyadarkan
masyarakat.
3. Tanggung jawab
Berjenjang Salah satu pola koordinasi yang diterapkan adalah tanggung jaw
ab berjenjang agar semua komponen mulai dari pusat sampai dengan daerah dan s
ampai pelosok mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan gerakan.
4. Pendayagunaan Potensi Sumber Daya Lokal
Agar gerakan ini dapat berjalan berkesinambungan, perlu adanya komitmen
berbagai sumber daya termasuk sumber dana dan sumber daya manusia di tingkat
lokal. Sebagai contoh saat ini sudah banyak kader kesehatan, kader keluarga beren
cana yang merupakan insan terpilih ditingkat lokal.
Pemanfaatan kader kesehatan yang sudah ada sebagai kader GKSO merupak
an alternatif selain membentuk kader baru. Antibiotika berasal dari kata Anti yang
berarti lawan dan Bios berarti hidup. antibiotika dapat didefinisikan sebagai semu
a senyawa kimia yang dihasilkan oleh organisme hidup atau yang diperoleh melal
ui sintesis yang memiliki indeks khemoterapi tinggi, yang manifestasi aktivitasnya
terjadi pada dosis yang sangat rendah secara spesifik melalui inhibisi proses vital t
ertentu pada virus, mikroorganisme ataupun juga berbagai organisme bersel maje
muk. Antibiotika adalah zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang m
emiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, sedang toksisit
asnya bagi manusia relatif kecil. Akan tetapi, berhubung dengan sifat toksisnya ba
gi manusia, hanya sebagian 11 kecil saja yang digunakan sebagai obat, antara lain
streptomisin (1944), Chloramphenicol (1947), tetrasiklin (1948), Eritromisin (195
2), Rifampisin (1960),bleomisin (1965) dan doksorubisin (1969). Selain dalam be
ntuk obat minum (oral), ada juga dalam bentuk suntikan (parenteral), salep, krim,
supositoria (dimasukkan ke liang dubur atau vagina); lotion, dan tetes. Infeksi kuli
t memakai salep atau krim antibiotika, infeksi mata merah memakai tetes atau sale
p mata, infeksi telinga tengah memakai tetes kuping antibiotika, keputihan kuman
dipakai antibiotika berbentuk peluru yang dimasukkan ke dalam vagina.
II-5

Membubuhi serbuk antibiotika pada lubang gigi yang sakit seperti kebiasaan
sementara orang atau pada luka, tidak terlalu tepat. Efek penembusan antibiotika k
e jaringan gusi yang terinfeksi tidak sebaik jika diminum, atau bisa menyerap opti
mal seperti antibiotika yang sudah dalam bentuk salep atau krim jika untuk dipaka
i pada kulit. Resistensi adalah mekanisme tubuh yang secara keseluruhan membua
t rintangan untuk berkembangnya pembiakan agen menular atau kerusakan oleh ra
cun yang dihasilkannya. Resistensi antibiotika timbul bila suatu antibiotika kehila
ngan kemampuannya untuk secara efektif mengendalikan atau membasmi pertum
buhan bakteri (Tasada, 2009). Secara garis besar bakteri dapat menjadi resisten ter
hadap suatu mikroba melalui tiga mekanisme yaitu obat tidak dapat mencapai tem
pat kerjanya di dalam sel mikroba, mikroba mampu membuat enzim yang merusa
k antimikroba dan mikroba mengubah tempat ikatan antimikroba (Setiabudy, 200
7).
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 MASYARAKAT SASARAN DAN STRATEGIS


Dalam kegiatan ini yang menjadi sasaran yang strategis adalah pihak-pihak
yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini di antaranya Bapak H Ana Sujana
selaku Ketua Rukun Warga 10 (RW10) Desa Cimanganten, Kecamatan Tarogong
Kidul. Ketua Kader Mutiara 2 Ibu Imas Kusuma Dewi. Anggota Kader Mutiara 2
dan seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi dan mendukung
terselenggaranya kegiatan PPM ini.
3.2 METODE KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan
survey mengenai kepatuhan penggunaan antibiotik di lingkungan mitra. Survey
dilakukan dengan pengisian kuesioner yang akan dibagikan kepada peserta
penyuluhan untuk kemudian dilakukan analisa sehingga didapatkan angka Tingkat
Kepatuhan Penggunaan Antibiotik di lingkungan mitra. Selanjutnya akan
dilakukan evaluasi serta monitoring untuk melihat adanya pertumbuhan angka
tingkat kepatuhan setelah penyuluhan selesai diberikan.
Pengambilan sampel pada kegiatan ini dilakukan dengan metode acak
sederhana (simple random sampling). Jumlah sampel 20 orang yang mengikuti
kegiatan dianggap telah mewakili jumlah populasi. Proses pengumpulan data
dimulai dari observasi mendata jumlah kepala keluarga di Komplek Graha
Mutiara Indah kecamatan tarogong kaler kabupaten Garut. Selanjutnya dilakukan
pengambilan data, dengan cara pengisian kuesioner atau daftar pertanyaan yang
telah disiapkan oleh Tim KKN Kelompok 3.
3.3 ANALISIS DATA
Metode Analisa yang akan digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif
dengan alat bantu table frekuensi dan presentase menggunakan rumus :
P=F/N x 100
Keterangan :
P = Presentase
F = Frekuensi/ Jumlah jawaban dari setiap alternatif
N = Jumlah sampel/ responden

III-1
BAB IV
HASIL KEGIATAN

4.1 Pengumpulan Data


Adapun tahapan pelaksanaan dimulai dengan melakukan survey lokasi terle
bih dahulu, setelah mendapatkan ijin dan telah disetujui oleh kepala desa setempat
maka dibuat undangan kepada masyarakat sekitar. Tahapan pelaksanaan merupak
an tahap inti dari pelaksanaan kegiatan. Pada pelaksanaan kegiatan tersebut terlebi
h dahulu dilakukan penjelasan mengenai materi tentang kepatuhan masyarakat dal
am penggunaan obat antibiotika, dalam hal ini mengajarkan kepada masyarakat ba
gaimana perilaku hidup sehat dengan menggunakan obat antibiotic yang baik dan
benar, mengkonsumsi Antibiotik sesuai anjuran dokter, Membuang sisa antibiotik
secara tepat, tidak berbagi antibiotik dengan orang lain, tidak membeli antibiotik t
anpa resep dokter dan menyimpan antibiotik sesuai petunjuk yang benar. Adapun
langkah untuk mengumpulkan data terkait yaitu dengan cara menyebar kuesioner
kepada masyrakat, terdapat dua jenis kuesioner yang diberikan yaitu kepahaman d
an kepatuhan masyarakat terhadap obat antibiotik. Berikut adalah hasil rekap dari
kuesioner yang telah diberikan kepada masyrakat.
Table 4.1 Rekap Kuesioner Masyarakat Terhadap Antibiotik

KUESIONER KEPAHAMAN DAN KEPATUHAN MASYRAKAT TERHADAP ANTIBIOTIK

KEPAHAMAN PERSENTASE
MASYARAKAT
NO KEPAHAMAN &
PERTANYAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KEPATUHAN (%)
Apakah bapak/ibu tahu apa itu antibiotik ? Dari
1 skala 1-5, berapa tingat pemahaman bapak/ibu Y Y Y Y T Y Y Y Y Y Y Y T Y T 80%
mengenai apa itu antibiotik? Tuliskan skalanya.
Apakah bapak/ibu mengetahui jika antibiotik harus
2 diminum sesuai aturan pakai berdasarkan resep Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T Y T 87%
dan harus dihabiskan.
Apakah bapak/ibu tahu minimal satu nama
antibiotik yang ernah bapak/ibu minum? Jika
3 T Y Y Y Y Y Y T T Y Y Y T T T 60%
pernah apa nama obat antibiotik tersebut ?
Tuliskan nama antibiotik tersebut.
apakah bapak ibu tahu jika antibiotik tidak boleh
4 dibeli serta dikonsumsi tanpa resep dan etunjuk Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T T T 80%
dari dokter ?
apakah bapak/ibu tahu bahaya penggunaan
5 Y Y Y Y T Y Y Y Y T T Y Y T Y 73%
antibiotik jika tidak sesuai aturan penggunaan.
KEPATUHAN PERSENTASE RATA-RATA KEPAHAMAN 76%
apakah bapak/ibu pernah mengkonsumsi antibiotik
1 ? Dari skala 1-3 seberapa sering bapak/ibu T TT Y Y T Y Y Y TT Y Y Y Y Y T 67%
mengkonsumsi antibiotik
apakah bapak/ibu pernah membeli obat antibiotik
2 T T T T Y T T Y T T Y Y T Y T 33%
tanpa resep dari dokter ?
apakah bapak/ibu pernah mengkonsumsi antibiotik
3 Y T T T T T T T TT T T T T Y T 13%
kurang dari tiga hari
apakah bapak/ibu pernah lupa meminum obat
4 Y Y T T T T T Y Y Y T Y T T Y 47%
ketika mengkonsumsi antibiotik
ketika mengkonsumsi antibiotik apakah bapak/ibu
pernah merasa sudah sehat sehingga tidak
5 Y Y T T T T T T Y T Y T T T Y 33%
melanjutkan konsumsi antibiotik meski antibiotik
belum habis ?
pernahkan bapak/ibu membeli antibiotik untuk
6 mengobati sakit yang tidak ada hubungannya T T T T T T T T T T T T Y T T 7%
dengan infeksi ?
PERSENTASE RATA-RATA KEPATUHAN 33%

IV-1
IV-2

Hasil data diatas menunjukan bahwa persentase kepatuhan lebih kecil dari p
ada kepahaman, kepahaman memiliki persentase sebesar 76 %, sedangkan kepatu
han memiliki persentase rata-rata sebesar 33 %.

4.2 Pembahasan Data


Setelah melakukan pengambilan data dengan cara kuosioner dari masyaraka
t atau objek maka diperoleh data sebagai berikut.
Table 4.2 Rekap Persentase Pengumpulan Data
Komponen Penilaian Persentase rata-rata
Pemahaman 76 %
Kepatuhan 33 %

Table 4.2 menunjukan bahwa tingkat kepatuhan lebih kecil dari pada pemah
aman masyarakat terhadap obat antibiotik. Artinya sebenarnya masyarakat memah
ami akan pentingnya obat anti biotik terhadap Kesehatan, namun ternyata tingkat
kepatuhannya yang masih harus mendapat perhatian khusus atau lebih ditingkatka
n lagi. Hal tersebut ditunjukan berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan seba
gaimana terlampir pada tabel 4.1
Pernyataan “Apakah bapak/ibu mengetahui jika antibiotik harus diminum se
suai aturan pakai berdasarkan resep dan harus dihabiskan” memperoleh nilai perse
ntase (P) terbesar yaitu 87 % dimana 13 (F) orang dari total 15 (N) sample yang di
uji menyatakan “iya mengetahui”, sedangkan pernyataan “ketika mengkonsumsi a
ntibiotik apakah bapak/ibu pernah merasa sudah sehat sehingga tidak melanjutkan
konsumsi antibiotik meski antibiotik belum habis ?” memperoleh nilai terkecil yai
tu 7% (P) dimana hanya 2 orang (F) dari total 15 (N) sample yang diuji menyatak
an “iya pernah”.
Oleh sebab itu bedasarkan hasil yang telah dipaparkan diatas maka tingkat k
epatuhannya yang masih harus mendapat perhatian khusus atau lebih ditingkatkan
lagi salah satunya dengan cara masyarakat mengadakan program atau kegitaan sos
ialisasi secara berkelanjutan mengenai materi-materi yang berhubungan dengan K
esehatan masyarakat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kegiatan penyuluhan tentang penyuluhan penggunaan obat antibiotik di Jl.
Selaawi Komplek GMI 2 Kavling 24 RT 02/10. Desa Cimanganten Kecamatan Ta
rogong Kaler Kabupaten Garut ini merupakan kegiatan yang dimaskudkan untuk
memberikan informasi dan penjelasan kepada masyarakat mengenai Kepatuhan
Masyarakat Dalam Penggunaan Obat Antibiotika.
Hasil sosialisasi dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Selaawi Kompl
ek GMI 2 Kavling 24 RT 02/10. Desa Cimanganten Kecamatan Tarogong Kaler
Kab. Garut menunjukan bahwa masih kurangnya pengetahuan dan kepatuhan mas
yarakat terhadap cara penggunaan obat antibiotik yang benar. Dengan kegiatan so
sialisasi ini masyarakat merasa terbantu dan lebih sadar akan pentingnya penggun
aan obat antibiotik yang baik.

5.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) at
au sosialisai mengenai cara penggunaan obat antibiotik yang benar kepada masyar
akat yaitu pertama masyarakat desa tersebut harus mempunyai inisiatif mengadak
an program atau kegitaan sosialisasi secara berkelanjutan hal ini dapat dilakukan d
engan cara mengundang pihak kesehatan seperti puskesmas terdekat ataupun dari
dinas kesehatan untuk datang dan memberikan materi atau pelatihan yang berkaita
n langsung dengan penggunaan obat antibiotik ataupun materi-materi yang dapat
menumbuhkan akan kesadaran diri masyarakat akan pentingnya hidup sehat.
Selain itu saran yang dapat kami sampaikan agar kegitan sosialisasi efektif d
an efisien bagi masyarakat, pelaksanaan sosialisasi harus dalam jangka waktu yan
g lebih lama agar masyrakat lebih paham akan materi yang disampaikan dan akan
lebih mudah untuk diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.

V-1
DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti, Y., & Rachmawati, I. N. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam


Riset Keperawatan.
Ariani, N., & Maulana, A. (2016). Hubungan Pemberian Informasi Obat Dengan
Kepatuhan Minum Obat Antibiotik Pada Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas
Remaja Samarinda. Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin.
Depkes RI, 2008, Farmakope Herbal Indonesia Edisi I., Jakarta.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar, 2010
Depkes RI, 2014, Pedoman Pelaksanaan Gerakan Keluarga Sadar Obat., Jakarta.
Fauziah, E. B. (2016). Kepatuhan Penggunaan Obat Pada Pasien Yang Mendapat
Terapi Antibiotik Di Puskesmas Mendawai Pangkalan Bun. Univervitas
Muhammadiyah Palangkaraya, Volume 2.
Grayson ML. (2010). Kucers The Use of Antibiotics 6th eds.,London:Edward
Arnorld Ltd

vii
LAMPIRAN

Gambar 1 Paparan Materi

viii
Gambar 2 Pembagian Doorprize

Gambar 3 Foto Bersama

viii
Gambar 4 Foto Kegiatan Tensi Darah, Cek Gula Darah dan Asam Urat

viii
Gambar 5 Daftar Hadir

ix
KKN Edukasi Kepatuhan Masyarakat Dalam Penggunaan
Antibiotik di Asrama Yonbekang 1 Kostrad

Hasil Tensi Darah, Cek Gula Darah dan Asam Urat

Tensi
No Nama Peserta Gula Darah Asam Urat
Darah
1 Murwati 132/67 - 8,3
2 Ernawati 193/133 99 -
3 Teti Haryati 104/76 83 -
4 Indang Riyani 144/103 72 -
5 Eli 140/107 198 -
6 Marlinata 147/96 - 6,6
7 Ani 100/80 - 5,6
8 Reany 122/67 - 7,8
9 Eka 123/82 - -
10 Melisa - 108 4,6

Gambar 6 Hasil Tensi darah, Cek Gula Darah dan Asam Urat

ix
Gambar 4 Kuesioner

x
x
Gambar 5 Kuesioner

xi
Gambar 6 Kuesioner

xi
Gambar 7 Kuesioner

xi
Gambar 8. Berita Acara Pelaksanaan KKN

xii

Anda mungkin juga menyukai