Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAN LIQUID

DAN SEMISOLID

CARA PEMBUATAN KRIM DAN MINYAK ZAITUN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

- Yunik Kartika 231FF02038


- Lili Solyanti 231FF02039
- Nurdalia Launuru 231FF02041
- Winda Mardiana 231FF02040
- Dana Nurmala Sari 231FF02064
- Desy Juwita Sari 231FF02075

PEMBUATAN KRIM MINYAK ZAITUN


1. Tujuan:
1.1 Untuk mengetahui proses pembuatan sediaan dengan mempertimbangkan
faktorfaktor yang mempengaruhi stabilitas dan mengetahui teknik evaluasi
sediaan krim minyak zaitun.
1.2 Mampu membuat sediaan krim minyak zaitun seperti yang beredar di pasaran.
2. Prinsip
Mahasiswa dapat menghitung, menimbang dan mencampurkan bahan-bahan dalam
pembuatan krim minyak zaitun.
3. Teori Dasar
Krim adalah sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat
terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini digunakan untuk
sediaan setengah padat yang diformulasikan sebagai emulsi air dalam minyak atau
minyak dalam air dan sekarang istilah tersebut dibatasi dengan diarahkan untuk
produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air atau dispersi mikrokristal asamasam
lemak atau alkohol berantai panjang dalam air, yang dapat dicuci dengan air.

Pemilihan zat pengemulsi yang cocok harus diperhatikan untuk menghasilkan


krim yang baik. Zat pengemulsi dapat berupa surfaktan anionik, kationikdan nonionik.
Untuk tipe krim m/a dapat digunakan pengemulsi trietanolamin stearat, polisorbat,
poliglikol, sabun. Untuk tipe a/m dapat digunakan lemak bulu domba, setil alkohol,
stearil alkohol, cetaseum, emulgid, sorbitan ester.

Formula umum krim :

Bahan berkhasiat : larut air/lemak

Bahan dasar krim : fase minyak dan air

Bahan tambahan : zat pengemulsi, pelicin, pengawet, antioksidan, humektan, pewangi


dan pewarna.

Pembuatan krim
Krim dibuat dengan mencampurkan fase minyak dan fase air. Zat yang larut dalam air
dilarutkan dalam air dan zat larut minyak dilarutkan dalam fase minyak. Bila tidak ada
lemak padat, tidak perlu pemanasan untuk melelehkan, emulsi dapat dibuat pada suhu
kamar. Apabila fase minyak mengandung lemak padat, maka pembuatan perlu
pemanasan lebih kurang 10°C di atas titik leleh bahan yang paling tinggi titik lelehnya
atau sampai sekitar 60-70°C. Zat pengemulsi hidrofilik ditambahkan pada fase air,
tetapi zat pengemulsi non ionik bersifat hidrofilik atau lipofilik dapat ditambahkan
pada fase minyak dan dipanaskan dengan suhu beberapa derajat diatas suhu leleh fase
minyak, kemudian ditambahkan ke fase minyak sambil diaduk sampai dingin dan
krim terbentuk.

Evaluasi Krim

Evaluasi sama dengan evaluasi sediaan senisolid pada umumnya :

1. Evaluasi fisik : penampilan, bau dan warna


2. Homogenitas
3. Viskositas
4. Evaluasi kimia : pH, kadar bahan berkhasiat
5. Uji pelepasan
6. Uji difusi jika perlu

4. Alat dan bahan


Alat :
• Cawan uap
• Ultraturax
• Kertas perkamen
• Beker glas 500 ml  Gelas ukur 100 ml
Bahan :
NO. Nama Sediaan jumlah
1 Minyak Zaitun 12 %
2 Emulgid 20 %
3 Gliserin 8%
4 Metil paraben 0,2 %
5 Na metabisulfit 0,6 %
6 Aquadest Ad 50 ml

5. Hasil Praktikum dan Diskusi


5.1 Perhitungan bahan
• Minyak Zaitun = 12/100 x 50 gram = 6 gram
• Emulgid = 20/100 x 50 gram = 10 gram
• Gliserin = 8/100 x 50 gram = 4 gram
• Metil paraben = 0,2/100 x 50 gram = 0,1 gram
• Na metabisulfit = 0,6/100 x 50 gram = 0,3 gram
• Aquadest = 50 gram –( 6 +10 + 4 + 0,1 + 0,3 )
=50 gram – (20,4 )
=29,6 ml
5.2 Prosedur kerja

• Siapkan alat dan bahan


• Timbang masing masing bahan obat
• Lelehkan minyak zaitun dan emulgid di atas water bath
• Setelah leleh sisihkan
• Masukan dalam beker glas metil paraben + na metabisulfit tambahkan air
panas aduk ad homogen
• Campurkan larutan minyak zaitun + emulgid dan larutan metil paraben +
na metabisulfit homogen kan dengan alat ultraturax sampai terbentuk masa
krim.
• Setelah terbentuk krim masukan ke dapam wadah .

6. Pembahasan
Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi, mengandung air tidak kurang dari
60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Ada dua tipe krim, krim tipe minyak-air
dan tipe air-minyak (Depkes, 1979).
Krim mempunyai dua sistem atau tipe, yaitu tipe minyak dalam air (M/A) dan tipe air
dalam minyak (A/M). Keduanya dibedakan oleh sifat fisika kimia terutama dalam hal
penyerapan bahan obat dan pelepasannya dari basis (Banker dan Rhodes, 2002).

7. Daftar Pustaka

https://repository.ump.ac.id/2241/3/GIANJAR BAB II.pdf

http://eprints.ums.ac.id/22137/2/2._BAB_I.pdf

Anda mungkin juga menyukai