http://webcache.googleusercontent.com/search?

q=cache:uDcOILtSQhUJ:167.205.50.50/workshop21032013/gdl.php%3Fmod%3Dbrowse
%26op%3Dread%26id%3D--fadhilanur-14+&cd=2&hl=id&ct=clnk

Formulasi Body Balm yang Mengandung Tea Tree Oil

Formulation of Body Balm Containing Tea Tree Oil
Undergraduate Theses from / 2013-05-20 13:00:23
Oleh : Fadhila Nurfida Hanif, Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi
Dibuat : 2013-04-16, dengan 0 file
Hasil Tugas Akhir S-1
Sekolah Farmasi ITB - Juli 2012
Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi
ABSTRAK

Salah satu masalah yang sering timbul pada kulit adalah kulit kering yang memiliki ciri terlihat
kering, permukaan kusut, terdapat flek putih, terasa sakit bila disentuh dan sering kali timbul rasa
gatal. Kulit kering dapat diatasi dengan menggunakan body balm yang bersifat emolien. Body
balm merupakan krim dengan tipe emulsi air dalam minyak. Tea tree oil ditambahkan ke dalam
formula body balm, karena memiliki aktivitas analgesik sehingga dapat meredakan rasa sakit
pada kulit kering. Selain itu, Tea tree oil juga memiliki aktivitas sebagai antibakteri dan
antijamur, sehingga diharapkan dapat berfungsi juga sebagai zat pengawet dalam formula.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sediaan body balm, melihat efektivitas Tea tree
oil sebagai zat pengawet di dalam sediaan, dan menguji keamanan sediaan melalui uji iritasi
pada kulit dan mata kelinci. Konsentrasi hambat minimum (KHM) tea tree oil terhadap
Eschericia coli, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Candida albicans, dan
Aspergillus niger ditentukan dengan cara pengenceran agar dan metode difusi sumur. Pada tahap
formulasi dilakukan optimasi dengan menggunakan kombinasi emulgator yang berbeda, yaitu
natrium lauril sulfat-setostearil alkohol dan Tween 80-Span 80. Evaluasi sediaan meliputi
pengamatan organoleptik, uji sentrifugasi, uji tipe emulsi, uji stabilitas pada suhu 402C dan
kelembaban 755% , penentuan pH, viskositas, dan freeze - thaw. Untuk melihat efektivitas tea
tree oil sebagai zat pengawet, dilakukan uji efektivitas pengawet. Uji iritasi kulit dan okular
dilakukan pada kelinci albino galur New Zealand sesuai pedoman OECD. Nilai KHM tea tree oil
berada pada rentang 1,75-2,5% b/b. Sediaan yang stabil setelah dilakukan uji freeze-thaw dan uji
stabilitas dipercepat pada suhu 40C dan kelembaban 755 C adalah sediaan yang menggunakan

emulgator natrium lauril sulfat dan setostearil alkohol dengan ciri berwarna putih susu, beraroma
tea tree oil, dan tidak terlihat adanya pertumbuhan jamur. Sediaan tetap stabil setelah
disentrifugasi selama 5 jam. Uji tipe emulsi menunjukkan bahwa sediaan merupakan emulsi air
dalam minyak. Sediaan memiliki pH pada rentang 6,25-6,64 dan viskositas sediaan berada pada
rentang 996,30-1161,25 Poise. Uji efektivitas pengawet menunjukkan tea tree oil efektif sebagai
zat pengawet. Hasil uji iritasi menunjukkan sediaan body balm dengan emulgator natrium lauril
sulfat dan setostearil alkohol bersifat iritasi ringan dengan indeks iritasi primer sebesar 0,44 dan
dan tidak mengiritasi mata. Sediaan body balm yang stabil secara fisik diperoleh dengan formula
yang terdiri dari VCO 60% b/b, tea tree oil 5% b/b, natrium lauril sulfat-setostearil alkohol 6%
b/b, setil alkohol. Kadar tea tree oil sebesar 5% b/b dalam sediaan dapat juga berfungsi sebagai
pengawet. Sediaan body balm mengandung tea tree oil yang dihasilkan mengiritasi ringan pada
kulit kelinci, namun tidak mengiritasi mata.

Kata kunci : body balm, emolien, tea tree oil, uji efektivitas pengawet
Deskripsi Alternatif :
ABSTRACT

One of the skin problems is dry skin, characterized by wrinkled surface, and white spots. One of
solution for dry skin problem is the use of body balm. Body balm is water in oil cream. Tea tree
oil is added into the formula and due to its analgesic activity, it can reduce the pain of dry skin.
Furthermore, tea tree oil also has antibacterial and antifungal activities, thus it is expected to be
a preservative in the cosmetic formula. The research aims were to develop formula of body balm,
test the effectiveness of tea tree oil as a preservative, and test the safety of body balm with skin
and ocular irritation test. The minimum inhibitory concentration (MIC) of tea tree oil against
Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Candida albicans, and
Aspergillus niger was determined by agar dilution method and agar diffusion method. The
optimization of the formula was done using two different combinations of emulsifier such as
sodium lauryl sulphate setostearil alcohol and tween 80-Span 80. Evaluation of body balm
included organoleptic examination, assessments on centrifugation, the type of emulsion test,
accelerated stability test at 40 C and humidity 755 %, pH, viscosity, and freeze-thaw test. The
effectiveness of preservative test was done to ensure that tea tree oil can be used as a
preservative. Irritation test was carried out in albino New Zealand rabbits. The MIC of tea tree
oil ranged between 1.75 and 2.5% w/w. The formula using sodium lauryl sulfate and cetostearyl
alcohol proved to be stable after freeze-thaw test and after accelerated stability test at 40 C and
humidity 755 %. The formula had a milky white color, smell of tea tree oil, and no visible mold
growth. The formula remained stable after centrifugation for 5 hours. Emulsion type test showed
that the formula was an emulsion of water in oil. The formula had a pH of about 6.25 to 6.64
and viscosity of about 996.30 to 1161.25 Poise. The preservative effectivenes test showed that tea
tree oil was effective as preservative. Irritation test results showed that the primary irritation and
occular irritation index were 0.44 and 0 respectively. The formula of body balm with good

stability was obtained by a formula that contained VCO, 5% w/w tea tree oil, sodium lauryl
sulfate-cetostearyl alcohol, cetyl alcohol. Concentration of tea tree oil in the formula of 5% w/w
was effective as a preservative. Body balm slightly caused skin irritation but did not cause eye
irritation.