sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari
melakukan penelitian terhadap 100 gram Minuman Limun, dengan jumlah yang dapat
dimakan sebanyak 100 %.
Dalam pembuatannya limun ditambahkan natrium biakrbonat, hal tersebut bertujuan
untuk menciptakan minuman berkarbonasi. Yang dimaksud minuman berkarbonasi adalah
minuman yang mempunyai efek extra sparkle dengan ciri khas sentuhan khas soda di mulut
(mouthfeel) dan perasaan yang mengigit (bite) pada saat minuman tersebut diminum
( Immanuela dkk, 2012). Minuman berkarbonasi adalah minuman yang mengandung gas
CO2 murni. Minuman ini diproses dengan cara penyerapan CO2 oleh air atau larutan didalam
sebuah tangki dengan temperatur rendah yang bertujuan untuk memberikan rasa
segar,mengembangkan aroma dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme didalam
minuman tersebut, selain itu CO2 merupakan gas yang bersifat mulia,aman karena tidak
mudah bereaksi dengan zat yang lainnya untuk membentuk zat-zat yang berbahaya,sehingga
merupakan zat pengawet yang aman untuk dikonsumsi.
Minuman ringan terdiri dari 94% air berkarbonasi. Karbondioksida menyebabkan
adanya sifat kilau dan rasa menggit pada minuman, dan juga bertindak sebagai pengawet
ringan. Karbondioksida sesuai untuk pembuatan minuman ringan karena sifatnya yang inert,
tidak bersifat toksit, dan relatif murah dan mudah untuk dicairkan. Bahan utama kedua dalam
minuman ringan adalah gula, dengan kandungan 7 - 12% (Jelen, 1985). Rasa keseluruhan
minuman ringan tergantung pada tiangkat kemanisan, kepahitan dan keasaman (pH). Asam
yang paling umum dalam minuman ringan adalah asam sitrat, yang memiliki rasa jeruk
lemon, asam juga menurunkan pH, sehingga dapat mengawetkan minuman.
Greenspot
Green Spot sebuah minuman ringan yang pernah populer pada dekade 1970-an, kini
banyak diburu sebagai pernik pajangan interior. Green Spot semula diproduksi PT Sinar
National Bottling Industries (SNBI) di Pulogadung, Jakarta Timur. Green Spot hampir sama
dengan minuman Lemonade. Bedanya, Green Spot rasa jeruk sedangkan Lemonade rasa
lemon. Rasa Green Spot sangat menyegarkan walaupun tidak bersoda, minuman atas lisensi
Green Spot International (AS) lebih enak diminum dalam keadaan dingin.
Kini, setelah minuman ringan Green Spot ini tidak lagi diproduksi, justru banyak
orang memburunya. Kelangkaannya yang bikin bernilai, membawa pada memori masa
lampau. Secara visual ilustrasi reklame kaleng yang mempunyai ukuran P.68 cm x L.34 cm
bergaya vintage ini cukup sukses sebagai daya pikat (Anonim, 2012)
Natrium Bikarbonat
Natrium bikarbonat atau disebut juga natrium hydrogen bikarbonat merupakan
senyawa kimia dengan rumus NaHCO3 berupa padatan putih yang kristalin namun terkadang
berupa serbuk putih halus, sedikit terasa alkalin menyerupai natrium karbonat. Senyawa ini
merupakan komponen dari mineral natron dalam beberapa sumber mineral lain. Bentuk
mineral alaminya dikenal sebagai nahkolit penggunaannya semakin meluas, matrium
bikarbonat ini mempunyai beberapa nama dagang soda bokarbonat(Anonim, 2009
NaHCO3 banyak dibuat dengan proses solva karbonat, natrium chlorida NaHCO3 secara
komersial ditambang dalam bentuk biji trona kemudian ditambah dengan karbon silvinite)
dan garam rangkap KCl.MgCl2.6H depositnya (35% USSR, 25% sentrasinya NaHCO3.
Senyawa ini biasanya dan biasanya ditemukan terlarut nahkolit. Tiruan senyawa ini biasanya
juga diproduksi. Semenjak, antara lain baking soda, soda kue, soda masak, dan
(Anonim,2009).
NaHCO3 banyak dibuat dengan proses solvay, yaitu reaksi antara kalsium karbonat,
natrium chlorida, ammonia, dan karbon dioksida dalam air.Produksi NaHCO3 secara
komersial, yaitu dengan cara melarutkan abu soda yang ditambang dalam bentuk bijih trona
kemdian ditambah dengan karbon dioksida berlebih. NaHCO3 akan diperoleh sebagai
endapan padat.Reaksi (Anonim, 2009)
Na2CO3+CO2+H2O 2NaHCO3
Diatas suhu 70o berangsur-angsur akan terdekompisisi menjadi natrium karbonat, air, dan
karbon dioksida. Proses konversi akan berlangsung cepat pada suhu 250o. Reaksi
(Anonim,2009)
2NaHCO3 Na2CO3 + H2O + CO2
Asam Sitrat
Menurut National softdrink Association (NSDA) Glossary of softdrink Terms (2007)
dalam Latif, Asam sitrat merupakan asam organic lemah yang ditemukan pada daun dan buah
tumbuhan genus citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik
dan alami,selain itu juga digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan
minuman ringan. Dalam biokimia,asam sitrat dikenal sebagai senyawa anatara dalam siklus
asam sitrat yang terjadi dalam mitokondria,yang penting dalam metabolism makhluk hidup.
Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran,namun diremukan pada
mkonsentrasi tingggi,yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk dan limau misalnya
(jeruk nipis dan jeruk purut)
penghasil warna gelap dan penghelat ion logam. Dalam industri farmasi asam sitrat
digunakan sebgai pelarut dan pembangkit aroma, sedangkan pada industri kosmetik
digunakan sebagai antioksidan (Bizri & Wahem, 1994 dalam Anang dkk., 2010).
Gula Pasir
Gula pasir memiliki struktur kimia yang sederhana karena gula pasir mudah dicerna
karena rantai kimianya pendek dan terjadi pemotongan rantai. Gula pasir mengandung
sukrosa. Sukrosa adalah disakarida yang mempunyai peran penting dalam pengolahan
makanan dan banyak terdapat pada tebu, bit, siwalan dan kelapa kopyor. Sukrosa merupakan
gula yang murah dan diproduksi dalam jumlah besar. Secara komersial gula pasir dibuat
melalui proses penyulingan dan kristalisasi (Almatsier, 2001).
Sukrosa mempunyai sifat yang mudah larut dalam air, berbentuk kristal dan
mempunyai rasa manis sehingga sukrosa yang ditambahkan sebagai pemanis terutama untuk
meningkatkan cita rasa. Di samping itu juga digunakan sebagai pengawet karena tekanan
osmosisnya yang tinggi sehingga menyebabkan terjadinya plasmolisis yang mengakibatkan
kematian bagi mikroba (Buckle, dkk.,1987).
Menurut Mardokusumo A, 1993 jenis gula putih termasuk jenis gula dengan tipe
warna standar 25 ke atas sampai maksimal minimal 99,5o, misalnya SHS dan gula rafinade.
Untuk SHS tidak ada pembagian atas dasar spesifikasi butir yang ketat, tetapi menggunakan
enam fraksi standar ayakan Tyler sebagai kriteria utama. Ayakan enam fraksi tersebut
mempunyai lubang persegi dengan ukuran masing-masing 1,65 mm; 1,17 mm; 0,83 mm; 0,59
mm; 0,30 mm dan di bawah 0,30 mm.
Flavor atau Essence
Flavor atau Essence adalah kesan sensorik dari makanan atau minuman yang di
proses secara kimia (sintetis) agar menyerupai rasa dari bahan alaminya, dan biasanya rasa
dari sebuah agen flavor/essence ditentukan oleh indera perasa dari penampakan, rasa dan
baunya. Indera perasa yang mendeteksi rasa di mulut dan tenggorokan serta suhu dan tekstur
dari sebuah flavorist, juga sangat penting dalam menentukan keseluruhan kualitas rasa dari
sebuah flavor/essence tersebut, dengan demikian, rasa dari sebuah bahan alami dapat diubah
menjadi bahan buatan atau bahan sintetis (proses kimia) yang mampu menciptakan kesan rasa
yang hampir sama dengan bahan alaminya.
Flavorist/essence didefinisikan sebagai zat yang memberikan rasa substansi lain,
mengubah karakteristik zat terlarut, menyebabkan ia menjadi manis, asam dll. Meskipun
istilah flavor/essence dalam bahasa umum menunjukkan sensasi kimia dari gabungan rasa
dan bau, namun kualitas rasa dari flavorist/essence tersebut lebih baik dari bahan alaminya,
Karena biaya tinggi atau kurang tersedianya ekstrak rasa alami, maka diciptakanlah ekstrak
rasa buatan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, ekstrak rasa buatan yang paling komersial
adalah sifat-identik, yang berarti bahwa ekstrak rasa buatan tersebut adalah produk/hasil
kimia yang setara dengan rasa alami tetapi disintetis secara kimia dan bukan diekstrak dari
sumber bahan alami.
Kebanyakan rasa buatan adalah campuran khusus dan sering terdiri dari senyawa
kompleks tunggal dari rasa alami yang digabungkan bersama-sama baik meniru atau
meningkatkan rasa dari bahan alaminya . Campuran ini dirumuskan untuk memberikan rasa
yang unik dari suatu produk makanan/minuman dan untuk menjaga konsistensi rasa antara
batch produk yang berbeda atau setelah perubahan resep agar kualitasnya terjaga, berbagai
macam senyawa kimia yang dapat dijadikan sebagai flavor/essence dari bahan alaminya
dapat dilihat pada table di bawah
Essence merupakan senyawa yang digunakan untuk menghasilkan rasa buatan hampir
sama dengan yang terjadi secara alami. Ini telah dikemukakan bahwa rasa buatan mungkin
lebih aman untuk dikonsumsi daripada rasa alami karena standar kemurnian dan konsistensi
campuran yang ditegakkan baik oleh perusahaan atau oleh hukum. Rasa alami mungkin
masih mengandung kotoran dari sumbernya, sementara rasa buatan biasanya lebih murni
dalam proses pembuataanya dan diharuskan untuk menjalani tes lebih dahulu sebelum dijual
untuk dikonsumsi.
Widyorini, 2012. Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat dan Suhu Pengempaan terhadap
Kualitas Papan Partikel dari Pelepah Nipah, (online) (http://jurnal.ugm.ac.id/
index.php/ jikfkt/article/download/3313/2905) diakses tanggal 13 Februari
2015Volume VI No. 1, Januari - Maret 2012.
Winarti, S. 2006. Minuman Kesehatan. Trubus Agrisarana, Surabaya.
.