ANALISIS DETERGEN
OLEH:
NAMA : DHANIL
NO BP : 2110941014
HARI/ TGL PRAKTIKUM : SELASA/ 20 SEPTEMBER 2022
KELOMPOK / SHIFT : II (DUA) / II (DUA)
REKAN KERJA : 1. SABILLA GITHA A (2110941025)
2. ZYQRI CYURISMA H (2110941038)
3. UMMIL KHAIR H (2110943014)
ASISTEN:
NADIYAH DZAKIYYAH
LABOLATORIUM AIR
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Metode percobaan yang digunakan pada praktikum analisis detergen adalah metode
ektraksi spektrofotometri.
2.1 Umum
DHANIL 2110941014
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
Banyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar
oksigen terlarut dalam air tersebut, sehingga akan mengakibatkan kehidupan dalam
air yang membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya.
Selain itu kematian dapat pula disebabkan adanya zat beracun yang juga
menyebabkan kerusakan pada tanaman dan tumbuhan air. Akibat matinya bakteri-
bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada
air limbah juga terhambat. Dengan demikian air limbah menjadi sulit terurai. Panas
dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air
limbah tidak didinginkan dahulu (Wulansari, 2013).
DHANIL 2110941014
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
Beberapa negara di dunia secara resmi telah melarang penggunaan zat ABS dalam
pembuatan detergen dan memperkenalkan senyawa kimia baru yang disebut Linier
Alkyl Sulfonat (LAS) yang relatif lebih ramah lingkungan. Akan tetapi penelitian
terbaru oleh para ahli menyebutkan bahwa senyawa ini juga menimbulkan kerugian
yang tidak sedikit terhadap lingkungan. Menurut data yang diperoleh bahwa
dikatakan alam lingkungan membutuhkan waktu selama 90 hari untuk mengurai
LAS dan hanya 50 persen dari keseluruhan yang dapat diuraikan (Wulansari, 2013).
Pengolahan detergen dapat dilakukan dengan menggunakan metode jar test untuk
mengetahui tingkat kekeruhan air. Cara ini menetapkan pengujian koagulasi
flokuasi dengan koagulan yaitu kapur dan PAC. Pengujian ini mengevaluasi
pengolahan dalam rangka mengurangi bahan-bahan terlarut, koloid, dan yang tidak
dapat untuk mengendap dalam air menggunakan bahan kimia dalam proses
koagulasi-flokuasi. Pada proses selanjutnya akan dilanjutkan dengan pengendapan
secara gravitasi (Rahimah, 2016).
DHANIL 2110941014
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
Peraturan yang mengatur tentang Baku Mutu Air Limbah yaitu Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021. Menurut PP No. 22 Tahun 2021 menetapkan
mutu air diklasifikasikan menjadi 4 (empat) kelas :
DHANIL 2110941014
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer
dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dan panjang
gelombang tertentu, sedangkan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya
yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan,
direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang (Hasibuan,
2015).
DHANIL 2110941014
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat
3.2 Bahan
Berfungsi sebagai indikator keadaan suatu zat yang bersifat asam atau basa;
2. NaOH 1 N;
Berfungsi sebagai basa dalam suatu percobaan;
3. H2SO4 1 N dan 6 N;
Berfungsi sebagai reagent atau pereaksi yang menyebabkan perubahan warna
pada sampel menjadi bening kembali;
4. Na2SO4 Anhidrat;
Berfungsi untuk menyaring larutan dengan kertas saring;
5. Aquadest.
Berfungsi sebagai pelarut dalam percobaan.
DHANIL 2110941014
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
a =
( )
(y i ) x 2 − (x )(x y )
nxi − (xi )
i 2 i 2 i i
Keterangan:
a = intersep
b = koefisian regresi slop
n = jumlah data
y = nilai absorban
x = konsentrasi larutan (ppm)
DHANIL 2110941014
BAB IV
4.1 Data
4.2 Perhitungan
DHANIL 2110941014
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
4.3 Pembahasan
Praktikum analisis deterjen ini menggunakan sampel yang diambil dari badan
sampling Badan Air Cucian Mobil/Motor di Pasar Ambacang. Pengambilan sampel
air dilakukan diselokan berada disamping cucian mobil/motor didaerah Pasar
Ambacang, dimana air tersebut berasal dari hasil pembuangan limbah cucian mobil
atau motor. Nilai pH yang didapatkan dari sampel adalah 7,4 dan nilai DO yang
didapatkan sebesar 3,6 mg/L. kondisi ketika pengambilan sampel cerah berawan
dengan suhu 29°C dan arus yang mengalir pada daerah sampling adalah arus
turbulen.
Berdasarkan grafik regresi linear dapat diketahui hubungan antara konsentrasi dan
absorban berbanding lurus. Semakin tinggi konsentrasinya maka nilai absorban
juga akan semakin besar, begitu pula sebaliknya. Nilai R2 yang didapatkan yaitu
sebesar 0,99827. Berdasarkan hasil praktikum, didapatkan konsentrasi surfaktan
yang terkandung pada sampel adalah 0,0253314 mg/L dan nilai absorban yang
didapatkan adalah 0,31.
Sumber deterjen dapat dibagi 2 yaitu, sumber instansional adalah sumber yang
penanggung jawabnya jelas seperti hotel, rumah sakit, usaha laundry yang telah
terdaftar, gedung/instansi resmi. Deterjen pada instansi tersebut jelas
kepemilikannya karena telah terdaftar izin usahanya. Selanjutnya yaitu, sumber non
instansional adalah sumber yang kepemilikannya tidak jelas. Deterjen yang berasal
dari limbah rumah tangga dan limbah laundry kecil-kecilan tidak memilikisumber
kepemilikan yang jelas.
Salah satu metode yang banyak digunakan dalam pretreatment dari industri
laundry adalah teknik koagulasi dan flokulasi. Teknik koagulasi merupakan
pengolahan yang sudah dikenal lama dikenal dengan cara menambahkan senyawa
DHANIL 2110941014
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM AIR
Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
kimia seperti garam-garam Al3+ dan Fe3+ atau senyawa polimer organik. Proses
laundry menghasilkan air limbah yang berasal dari bleaching (pemucat), water
softener, dan surfactant. Konsentrasi, jenis dan jumlah zat kimia yangditambahkan
selama proses laundry tergantung pada jenis item yang akandibersihkan dan
jumlah item yang akan dibuang kepermukaan tanah. Selanjutnyalimbah tersebut
akan diolah secara koagulasi dengan penambahan senyawa kimia yang akan
menghasilkan residu, lalu residu yang bersih akan dibuang ke perairan. Peran
Sarjana Teknik Lingkungan ialah dapat melakukan penelitian, pengujian,dan
menganalisis kualitas air berdasarkan parameter kualitas air yang adakhususnya
detergen sehingga dapat diketahui kelayakan air tersebut untukdigunakan sesuai
dengan parameter yang ada. Sarjana Teknik Lingkungan jugadapat melakukan
riset untuk menemukan teknologi baru dalam pengolahandetergendi perairan yang
lebih efektif dan efisien daripada teknologi pengolahan yang telah ada
sebelumnya. Hal lain yang juga dapat dilakukan adalah mensosialisasikan
bagaimana dampak yang akan terjadi jika kadar detergen melebihi baku mutu
yang telah ditetapkan dan dampakmengkonsumsi air dengan konsentrasi deterjen
yang melebihi baku mutu.
DHANIL 2110941014
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Apriyani, Nani. (2017). Penurunan Kadar Surfaktan dan Sulfat dalam Limbah
Laundry. Vol 2 No 1. hal 1-2.
Hasibuan, Elliwati. (2015). Pengenalan Spektrofotometri pada Mahasiswa yang
Melakukan Penelitian di Labolatorium Terpadu Fakultas Kedokteran
USU. hal 10-12. Medan.
Indonesia. (2021). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Jakarta.
Octaviani, Ervina. (2017). Formulasi Deterjen Cuci Cair Sebagai Penyuci Najis
Mughalladzah dengan Variasi Tanah Kaolin-Nano Bentonit. hal 24, 26.
Jakarta.
Rahimah, Zikri dkk. (2016). Pengolahan Deterjen dengan Metode Koagulasi
Flokuasi Menggunakan Koagulan Kapur dan PAC. Vol 5 No 2. hal 13-14
& 17-18.
Wulansari, Fitri Diana dkk. (2013). Pengaruh Deterjen Terhadap Mortalitas Benih
Ikan Patin Sebagai Bahan Pembelajaran Kimia Lingkungan. Vol 1 No 2.
hal 7.
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN VI
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 22 TAHUN 2021
TENTANG
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
OC
1 Temperatur Dev 3 Dev 3 Dev 3 Dev 3 Perbedaan
dengan suhu
udara di atas
permukaan air
6 Kebutuhan rnClL 2 3 6 I2
oksigen
biokimiawi
(BOD)
7. Kebutuhan
SK No 097089 A
PRES I DEN
REPUEUK INDONESIA
-3-
No Parameter Unit Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Keterangan
Gross-B Bq,/L 1 1 1 1
II. BAKU .
SK No 065357 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-6-
Kelas
No Parameter Unit Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Keterangan
1
heksavalen
(cr-(vI))
32 Minyak dan mg/L 1 1 1 10
lemak
33 Deteden total IJ]g/L o,2 0,2 0,2
34 Fenol m.g/L o,oo2 0,005 0,01 0 , o2
35 Aldrin/ ]u.slL 17
Dieldrin
36 BHC lu.s/L 2tO 2to 2to
37. Chlordane ]u.slL 3
38. DDT vs/L 2 2 2 2
39. Endrin lu.slL 1 4 4
40 Heptachlor lu.s/L 18
4l Lindane vslL 56
42 Methoxychlor lu.s/L 35
43 Toxapan vslL 5
44 Fecal Coliform MPN/ lOO 100 1.000 2.000 2.000
mL
45 Total Coliform MPN/ 100 1.000 5.000 10.000 10.000
mL
46 Klorofil-a mg/m3 10 50 100 200
47. Sampah nihil nihil nihil nihil
48 Radioaktivitas
Gross-A Bq,/L o, 1 0,1 o, 1 0t 1
Gross-B Bq/L 1 1 1 1
Keterangan .
SK No 065360 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-7 -
Keterangan:
Kelas satu merupakan air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air
baku air minum, danlatau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaan tersebut.
ttd
JOKO WIDODO
Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERTAN SEKRETARIAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Perundang-undangan dan
strasi Hukum,
Djaman
SK No 097107 A