BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mempelajari serta melakukan percobaaan analisis di
dalam laboratorium, diperlukan alat yang sangat peting digunakan
didalam memperlancar proses praktikum. Salah satu alat yang
digunakan adalah alat ukur.
Alat ukur digunakan untuk mengetahui nilai dari suatu bahan
yang diukur. Pada setiap alat akan memberikan hasil ukur yang lebih
mendetail dan sama. Cara untuk memberikan jaminan bahwa alat
yang digunakan mempunyai ketelitian kepada standar nasional
adalah dapat dilakukan dengan cara kalibrasi terhadap alat tersebut.
Kalibrasi merupakan suatu upaya untuk mengembalikan
keakuratan suatu alat kembali pada kondisi awal rancangannya serta
suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat inspeksi,alat pengukuran dan alat pengujian.Pada
percobaan kalibrasi, alat ukur yang digunakan untuk membandingkan
data adalah spektrofotometer.
Mengingat kebenaran penunjukan alat ukur mempunyai arti
yang sangat penting dalam hampir semua kegiatan manusia maka
pelaksanaan kalibrasi harus mengikuti cara-cara yang telah dibakukan
prosedurnya, baik mengikuti aturan-aturan standar ataupun
rekomendasi dari pabrikan pembuat alat tersebut. Kalibrasi suatu alat
ukur dilakukan dengan cara membandingkan penunjukan alat ukur
yang dikalibrasi dengan alat ukur standar yang lebih tinggi atau sama
kelas/ketelitiannya dan telah diketahui kesalahan ukurnya. Dengan
melakukan kalibrasi pada setiap alat ukur, dapat ditentukan
penyimpangan atau deviasi penunjukan alat ukur tersebut, sehingga
ketelitian atau akurasi alat yang telah dikalibrasi terhadap alat ukur
Jika absorbansi larutan ini kurang dari 2,00 maka terjadi sesatan sinar,
sehingga spektrofotometer ini tidak bisa digunakan atau perlu dilakukan
perbaikan.
Keterangan:
A = Absorbansi
b = tebal kuvet (1cm)
C = Konsentrasi
K2Cr2O7 0,065% λ 235 nm :
𝐴 4,070
∑𝟏%
𝟏𝒄𝒎 = = = 62,615
𝑏𝑥𝐶 1 𝑥 0,065