Anda di halaman 1dari 21

KALIBRASI ALAT DAN BAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mempelajari serta melakukan percobaaan analisis di
dalam laboratorium, diperlukan alat yang sangat peting digunakan
didalam memperlancar proses praktikum. Salah satu alat yang
digunakan adalah alat ukur.
Alat ukur digunakan untuk mengetahui nilai dari suatu bahan
yang diukur. Pada setiap alat akan memberikan hasil ukur yang lebih
mendetail dan sama. Cara untuk memberikan jaminan bahwa alat
yang digunakan mempunyai ketelitian kepada standar nasional
adalah dapat dilakukan dengan cara kalibrasi terhadap alat tersebut.
Kalibrasi merupakan suatu upaya untuk mengembalikan
keakuratan suatu alat kembali pada kondisi awal rancangannya serta
suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat inspeksi,alat pengukuran dan alat pengujian.Pada
percobaan kalibrasi, alat ukur yang digunakan untuk membandingkan
data adalah spektrofotometer.
Mengingat kebenaran penunjukan alat ukur mempunyai arti
yang sangat penting dalam hampir semua kegiatan manusia maka
pelaksanaan kalibrasi harus mengikuti cara-cara yang telah dibakukan
prosedurnya, baik mengikuti aturan-aturan standar ataupun
rekomendasi dari pabrikan pembuat alat tersebut. Kalibrasi suatu alat
ukur dilakukan dengan cara membandingkan penunjukan alat ukur
yang dikalibrasi dengan alat ukur standar yang lebih tinggi atau sama
kelas/ketelitiannya dan telah diketahui kesalahan ukurnya. Dengan
melakukan kalibrasi pada setiap alat ukur, dapat ditentukan
penyimpangan atau deviasi penunjukan alat ukur tersebut, sehingga
ketelitian atau akurasi alat yang telah dikalibrasi terhadap alat ukur

AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm


15020140081
KALIBRASI ALAT DAN BAHAN
standar dapat dijamin.Kalibrasi dimaksudkan untuk mendapatkan
tingkat mutu alat ukur yang paling maksimal.
Kalibrasi dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi
kesalahan dalam pengukuran, Pada pengujian kalibrasi dapat
dilakukan dengan cara membandingkan suatu standar yang terhubung
dengan standar nasional maupun standar internasional.
1.2 Maksud Praktikum
Maksud dari praktikum ini adalah untuk memahami dan
mengetahui cara melakukan kalibrasi pada spektrofotometer.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui
kelayakan suatu alat dengan metode kalibrasi alat spektrofotometer
dengan cara menentukan nilai skala absorbansi, penentuan resolusi
(daya pisah) spektrofotometer, dan penentuan adanya sesatan sinar
pada spektrofotometer Uv-Vis.

AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm


15020140081
KALIBRASI ALAT DAN BAHAN
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan penyesuaian unjuk kerja
peralatan terhadap standar yang dapat ditelusuri pada standar
nasional/internasional.Dengan dilakukannya kalibrasi ini kinerja alat
dapat terpantau dan pada saat terjadi penyimpangan hasil
pengukuran yang berada diluar batas toleransi yang diperbolehkan
maka dapat segera diketahui dan segera dilakukan evaluasi. Kalibrasi
dilakukan setiap kali akan melakukan analisis sampel, setelah
perawatanlperbaikan dan menurut jadwal yang telah ditetapkan.
Tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai ketertelusuran
pengukuran.Hasil pengukuran dapat dikaitkanlditelusur sampai ke
standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan atau
internasional).melalui rangkaian perbandingan yang tak terputus
(Galuh, 2013).
Menurut ISO / IEC Guide 17025 : 2005 dan vocabulary of
international metodologi, kalibrasi adalah kegiatan yang
menghubungkan nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau nilai
yang diwakili oleh bahan ukur dengan nilai yang sudah diketahui
tingkat kebenarannya (yang berkaitan dengan kisaran yang diukur).
Kalibrasi yang biasa dilakukan dengan membandingkan suatu
standarisasi (ISO, 2005).
Tujuan kalibrasi adalah menentukan deviasa atau
penyimpangan kebenaran nilai konvensional penunkukkan suatu
instrumen ukur, menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan
standar nasional maupun internasional.Manfaat kalibrasi ini adalah
menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai
dengan spesifikasinya. Kemampuan untuk tepat mengukur volume
larutan sangat penting untuk akurasi dalam kimia analisis Periode
AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm
15020140081
KALIBRASI ALAT DAN BAHAN
kalibrasi tergantung pada beberapa faktor antara lain pada kualitas
metrologis alat ukur tersebut, frekuensi pemakaian, pemeliharaan atau
penyimpanan dan tingkat ketelitianya.Periode kalibrasi dapat
ditetapkan berdasarkan lamanya pemakaian alat, waktu kalender atau
gabungan dari keduanya (Fatimah, 2005).
Kalibrasi pada umumnya merupakan proses untuk
menyesuaikan keluaran atau nidikasi dari suatu perangkat
pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan
dalam akurasi tertentu. Contohnya, thermometer dapat ditentukan dan
disesuaikan, sehingga thermometer tersebut menunjukkan
temperature yang sebenarnya dalam celcius pada titik- titik tertentu di
skala (Hadi, 2005).
Semua alat ukur dan alat uji yang diidentifikasi sebagai bagian
dari sistem mutu harus dikalibrasi dan dipelihara secara tepat. Hal ini
mencakup semua instrumen selama proses yang diidentifikasi sebagai
instrumen mutu yang penting dan juga alat uji yang digunakan dalam
laboratorium. Program pengawasan harus meliputi standarisasi atau
kalibrasi pereaksi, instrumen peralatan, alat ukur, dan alat pencatat
pada interval waktu yang sesuai, berdasarkan program tertulis yang
telah ditetapkan yang mengandung petunjuk, jadwal, batas ketelitian
dan ketepatan yang spesifik, serta ketentuan mengenai tindakan
perbaikan bila batas ketelitian da ketepatan yang spesifik, serta
ketentuan mengenai tindakan perbaikan bila batas ketelitian dan atau/
ketepatan tidak terpenuhi. Pereaksi instrumen, peralatan, alat ukur
dan alat pencatat yang tidak memenuhi spesifikasi yang telah
ditetapkan tidak boleh digunakan untuk membuktikan bahwa produk
memenuhi spesifikasi (Saidah, 2007).
Hasil pengukuran yang teliti dapat diperoleh dengan memilih
alat ukur dan cara pengukuran yang tepat. Dalam batas- batas

AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm


15020140081
KALIBRASI ALAT DAN BAHAN
tertentu, alat ukur dapat dianggap sudah baik. Akan tetapi, alat uukr
merupakan alat bantuan manusia sehingga walaupun alat ukur
tersebut dirancang dan dibuat dengan seksama,
ketidaksempurnaannya tidak dapat dihilangkan sama sekali.
Ketidaksempurnaan alat ukur dapat menyebabkan terjadinya
kesalahan pengukuran, yaitu perbedaan antara hasil pengukuran
dengan harga yang dianggap benar (Fauzi, 2008).
Identitas bahan yang dimaksudkan untuk menggantikan
bahan pembanding yang sudah baku yang memiliki struktur molekul
dasar yang sama dapat dibuktikan dengan menggunakan uji yang
mampu menunjukkan bahwa karakteristik sifat kedua spesimen
tersebut identik. Untuk tujuan ini, pembandingan baru yang akan
diajukan mengandung suatu senyawa yang strukturnya telah
terelusidasi dengan baik, identitas dapat dibuktikan dengan
mencocokkan spectrum inframerah bahan tersebut dengan senyawa
asli.Teknik yang sangat spesifik lainnya, seperti spektroskopi
resonansi magnet nuklir (Saidah, 2007).
2.2 2.2 Uraian Bahan
1. Aquadest (Dirjen POM, 1979 : 96)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Aquadest, air suling
Rumus Molekul : H2O
Rumus Struktur :

Berat Molekul : 18,02


Pemerian : Cairan tidak berwarna, tidak berbau,
tidak berasa
Kelarutan : Larut dengan semua jenis larutan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap

AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm


15020140081
KALIBRASI ALAT DAN BAHAN
Kegunaan : Zat pelarut
2. Kalium Bikromat (Dirjen POM,1995 : 690)
Nama Resmi : KALIUM BIKROMAT
Nama Lain : Kalium Bikromat
RM/BM : K2Cr2O7/294,18.
Rumus Struktur :

Pemarian : massa hablur; kuning


Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larutan
jernih
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
3. Kalium Klorida (Dirjen POM,1979 : 329)
Nama Resmi : KALII CHLORIDUM
Nama Lain : Kalium Klorida
RM/BM : KCl/74,55
Rumus Struktur :

Pemerian : Hablur bentuk memanjang, prisma atau


kubus, tidak berbau atau serbuk granul
putih, tidak berbau, rasa garam, stabil di
udara, larutan bereaksi netral terhadap
lakmus
Kelarutan : Larut dalam 3 bagian air, sangat mudah
larut dalam air mendidih, praktis tidak larut
dalam etanol mutlak P dan dalam eter P
Kegunaan : Sumber ion kalium
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm


15020140081
KALIBRASI ALAT DAN BAHAN
4. Toluen (Dirjen POM, 1979 : 735)
Nama Resmi : TOLUEN
Nama Lain : Toluen
RM/BM : C6H5CH3/92.14
Rumus Struktur :

Pemerian : Cairan jernih, mudah terbakar, tidak


berwarna
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dapat
bercampur dengan etanol mutlak P
Penyimpanan : Dalam wadah terutup rapat
Kegunaan : Pereaksi
5. Asam Sulfat (Dirjen POM, 1979 : 52)
Nama Resmi : ACIDUM SULFURICUM
Nama Lain : Asam sulfat
RM/BM : H2SO4/98,07
Rumus Struktur :

Pemerian : Cairan jernih, seperti minyak, tidak


berwarna, bau sangat tajam dan korosif
Kelarutan : Bercampur dengan air dan etanol dengan
menimmbulkan panas
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaaan : Pemberi suasana asam
6. Heksana (Dirjen POM, 1995 : 1158)
Nama Resmi : HEKSANA
Nama Lain : Heksana

AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm


15020140081
KALIBRASI ALAT DAN BAHAN
RM/BM : C6H14/86,18
Rumus Struktur :

Pemerian : Cairan jernih, mudah menguap, berbau


seperti eter lemah atau bau seperti
petroleum
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam
etanol mutlak, dapat bercampur dengan
eter, dengan klorofom, dengan 8enzene
dan dengan sebagian besar minyak lemak
dan minyak atsiri
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
cahaya
Kegunaan : Zat tambahan
2.3 Prosedur kerja (Anonim,2016)
a. Kalibrasi Spektrofotometer
1. Kalibrasi skala absorbansi
Dibuat larutan kalium bikromat 0,0065% dalam H2SO4 0,005
M, kemudian dilakukan penentuan absorbansi larutan pada λ
(nm) 235, 257, 313, dan 350. Hitunglah nilai ∑1%
1𝑐𝑚 masing-
masing λ tersebut, sehingga diperoleh hubungan antara λ (nm)
kalium bikromat dengan kisaran nilai ∑1%
1𝑐𝑚 seperti pada tabel
berikut ini :
λ (nm) Nilai ∑𝟏%
𝟏𝒄𝒎

235 122,9 - 126,2


257 142,4 – 145,7
313 47,0 – 50,3

AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm


15020140081
KALIBRASI ALAT DAN BAHAN
350 104,9 – 108,2
2. Kalibrasi skala panjang gelombang (λ)
Dibuat larutan holmium perklorat 5% b/v, kemudian diukur
absorbansinya pada beberapa panajng gelombang maksimum
(λ maks) larutan tersebut. Adapun kalibrasi panjang gelombang
yang diperkenankan apabila diperoleh nilai absorbansi
maksimum pada kisaran λ maks 241 ± 1 nm; 287,15 ± 1 nm;
dan 361,5 ± 1 nm.
3. Penentuan resolusi (daya pisah) spektrofotometer
Dilakukan pengujian dengan larutan toluen 0,02% b/v dalam
heksan, kemudian dilakukan pengukuran absorbansi pada λ
269 nm dan 266 nm. Farmakope inggris mensyaratkan bahwa
rasio antara absorbansi larutan ini pada λ 269 nm terhadap
absorbasni pada λ 266 nm harus ≥ 1,5.
4. Penentuan adanya sesatan sinar (Stray radiation)
Dilakukan pengukuran nilai absorbasni larutan KCl 1,2% b/v
dalam air terhadap blanko air pada panajng gelombang 200
nm. Jika absorbansi larutan kurang dari 2,00 maka terjadi
sesatan sinar, sehingga spektrofotometer ini tidak bisa
digunakan atau perlu dilakukan perbaikan.
b. Penentuan bobot konstan bahan obat
Timbang seksama lebih kurang 500 mg bahan obat yang
telah dikeringkan dalam wadah cawan penguap yang bobotnya
telah dikalibrasi, kemudian keringkan pada suhu 105˚ selama 1
jam dalam oven, setelah didinginkan dalam eksikator lalu
ditimbang kembali bobotnya. Apanila dua kali penimbangan
berturut-turut terhadap bahan yang telah dikeringkan berbeda
tidak lebih dari 0,5 mg tiap gram sisa yang ditimbang, maka bahan
dinyatakan telah mencapai bobot tetap atau bobot konstan.

AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm


15020140081
KALIBRASI ALAT DAN BAHAN
BAB 3 METODE KERJA
3.1 Alat Praktikum
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah batang
pengaduk, Erlenmeyer,gelas kimia, gelas ukur, gelas arloji, kertas
timbang, labu takar, spektrofotometer UV-Vis dan timbangan analitik.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan yaitu larutan kalium bikromat
0,065% dalam H2SO4 0,005 M, larutan toluen 0,02% b/v dalam
heksan, dan larutan KCl 1,2% b/v.
3.3 Cara Kerja
Kalibrasi spektrofotometer
1. Kalibrasi skala absorbansi
a) Dibuat larutan kalium bikromat 0,065% dalam H2SO4 0,005 M.
b) Dipipet larutan kalium bikromat 0,065% dan larutan blanko
H2SO4 kedalam kuvet.
c) Dilakukan penentuan absorbansi larutan pada panjang
gelombang 235,257,313 dan 350 nm.
d) Dihitung nilai masing-masing pada panjang gelombang
tersebut
e) Dihubungkan nilai yang diperoleh, yaitu panjang gelombang
kalium bikromat dan nilai jumlah kisaran pada setiap panjang
gelombang.
2. Penentuan resolusi (daya pisah) spektrofotometer
a) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b) Dipipet larutan toluen 0,02% dan larutan blanko heksana
kedalam kuvet
c) Diukur absorbansi larutan toluen 0,02% b/v dalam heksan
pada panjang gelombang 269 nm dan 266 nm.

AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm


15020140081
KALIBRASI ALAT DAN BAHAN
d) Dibandingkan rasio absorbansi antara panjang gelombang
268 nm terhadap panjang gelombang 266 nm.
3. Penentuan adanya sesatan sinar
a) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b) Dipipet larutan KCl 1,2% b/v dan larutan aquadest kedalam
kuvet
c) Diukur absorbansi larutan KCl 1,2% b/v terhadap blanko
aquadest pada panjang gelombang 200 nm.
d) Dicatat nilai absorban yang muncul pada spektro, kemudian
dilihat apakah terjadi sesatan sinar atau tidak

AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm


15020140081
KALIBRASI ALAT DAN BAHAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan
1. Kalibrasi skala absorbansi
λ (nm) Absorbansi (A) Range Nilai∑𝟏%
𝟏𝒄𝒎 Nilai∑𝟏%
𝟏𝒄𝒎

235 4,070 122,9 – 126,2 62,615


257 3,904 142,4 – 145,7 60,061
313 3,296 47,0 – 50,3 50,707
350 3,547 104,9 – 108,2 54,569
2. Penetapan resolusi (daya pisah) spektrofotometer
ƛ(nm) Absorban
269 0,206
266 0,063
3. Penentuan sesatan sinar (stray radiation)
ƛ (nm) Absorban
200 2,065
4.2 Pembahasan
Kalibrasi suatu alat sebelum digunakan sangatlah penting
karena akan mempengaruhi hasil dari pengamatan ataupun penelitian
yang dilakukan. Kalibrasi digunakan untuk mengurangi kesalahan –
kesalahan yang mungkin terjadi pada saat pengukuran serta untuk
mendapatkan hasil yang akurat. Dimana Kalibrasi merupakan suatu
upaya untuk mengembalikan keakuratan suatu alat kembali pada
kondisi awal rancangannya.Pada percobaan tentang kalibrasi, alat
ukur yang digunakan untuk membandingkan data adalah
spektrofotometer
Tujuan dari kalibrasi alat yaitu untuk mengurangi kesalahan
dalam pengukuran.Pada praktikum ini dilakukan kalibrasi

AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm


15020140081
KALIBRASI ALAT DAN BAHAN
spektrofotometer, meliputi kalibrasi skala absorbansi, penentuan
resolusi (daya pisah) spektrofotometer dan penentuan daya sesatan
sinar.
Pada percobaan ini akan dilakukan kalibrasi pada spektrofometri,
seperti kalibrasi skala absorbansi, penentuan resolusi spektrofotometri
dan penentuan adanya sesatan sinar pada spektrofotometri. Masing-
masing kalibrasi ini akan menentukan layak tidaknya suatu
spektrofotmetri untuk dapat digunakan.
Bobot tetap adalah bobot dengan beda penimbangan berturut t.l.d.
0,5 mg / g sisa yang ditimbang setelah zat dikeringkan / dipijarkan lagi
1 jam. Saat penimbangan bahan, penimbangan diakukan sampai
diperoleh bobot tetap/konstan dari alat dan bahan yang digunakan.
Bobot konstan yang dimaksud bahwa dua kali penimbangan berturut-
turut berbeda tidak lebih dari 0,5 mg tiap gram sisa yang ditimbang.
Untuk mengatasi kesalahan pada pemakaian spektrofotometer
UV-Vis maka perlu dilakukan kalibrasi. Kalibrasi dalam
spektrofotometer dilakukan menggunakan blangko. Kalibrasi skala
absorbansi dilakukan dengan menggunakan larutan kalium bikromat
0,065% dalam H2SO4 0,005 M. Blanko yang disediakan adalah blanko
H2SO4. Tujuan adanya blanko H2SO4 agar nantinya tidak menganggu
penyerapan absorbansi dari larutan kalium dengan empat macam
panjang gelombang. Larutan Larutan blanko adalah larutan tidak berisi
analit atau tanpa bahan obat. Larutan blanko biasanya digunakan
untuk tujuan kalibrasi sebagai larutan pembanding dalam analisis
spektrofotometri. Sehingga praktikum ini, dilakukan kalibrasi terhadap
spektrofotometer UV-Vis, dimana dilakukan perbandingkan data yang
telah ada sebelumnya dengan data yang diperoleh dalam praktikum.
Hasil yang diperoleh sebagai absorbansi akan dikalkulasi lagi
kedalam nilai ∑𝟏%
𝟏𝒄𝒎 , dari nilai inilah akan dicocokkan dengan range

AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm


15020140081
KALIBRASI ALAT DAN BAHAN
nilai ∑𝟏%
𝟏𝒄𝒎 yang telah ada, apakah masuk dalam range nilai
absorbansi yang diterima. Nilai ∑𝟏%
𝟏𝒄𝒎 merupakan absorbansi suatu
senyawa yang diukur pada konsentrasi 1% b/v (1g/100ml) dan dengan
kuvet yang mempunyai ketebalan 1 cm pada ketebalan 1cm pada
panjang gelombang dan pelarut tertentu.
Adapun hasil yang didapatkan pada praktikum ini yaitu, Pada
kalibrasi skala absorbansi, dibuat larutan kalium bikromat 0,065 %
dalam H2SO4 0,005 M, kemudian dilakukan penentuan absorbansi
larutan pada ƛ (nm) 235,257,313,dan 350, sehingga diperoleh hasil
kalibrasi skala absorbansi nilai ∑1%
1𝑐𝑚 pada panjang gelombang 235
nm yaitu 62,615, pada 257 nm nilainya 60,061, pada 313 nm nilainya
yaitu 50,707 dan pada 350 nm nilainya 54,569. Jika nilai ini
dibandingkan dengan rentang nilai ∑1%
1𝑐𝑚 yang seharusnya diperoleh
maka semua nilai tersebut tidak sesuai yang berarti bahwa spektro
tersebut tidak bisa digunakan dan harus diperbaiki atau mungkin dari
hasil pembuatan sampel yang tidak sesuai.
Sedangkan pada penentuan resolusi (daya pisah), dibuat larutan
toluen 0,02% b/v dalam heksan. Setelah itu diukur nilai absorbansi
larutan toluen 0,02% b/v dalam heksan pada panjang gelombang 269
nm dan 266 nm. Dibandingkan rasio absorbansi antara panjang
gelombang 269 nm terhadap panjang gelombang 266 nm. Pada
penentuan resolusi digunakan heksan sebagai blanko dan larutan
toluen 0,02% sebagai sampel. Digunakan larutan blanko agar supaya
pada pembacaan panjang gelombang dispektro panjang gelombang
heksan tidak terbaca melainkan panjang gelombang dari toluen 0,02%.
Kemudian, pada praktikum yang dilakukan diperoleh nilai
absorbansi pada ƛ 266 nm adalah 0,063 dan pada ƛ 269 nm adalah
3,269 . Dimana rasio antara keduanya adalah 3,269 dan lebih besar

AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm


15020140081
KALIBRASI ALAT DAN BAHAN
dari 1,5 sehingga masuk dalam persyaratan bahwa alat
spektrofotometer bekerja dengan baik.
Yang terakhir, untuk penentuan sesatan sinar dilakukan
pengukuran nilai absorbansi larutan KCl 1,2 % b/v dalam air, dan
digunakan air sebagai blankonya. Sehingga diperoleh absorbansi
larutan KCl adalah 2,067 pada panjang gelombang 200 nm dan nilai
tersebut ≥ 2,00 sehingga dapat dikatakan spektrofotometer UV-Vis
tersebut bekerja dengan baik.
Sebagai faktor kesalahan yang dapat terjadi pada praktikum ini
yaitu kemungkinan disebabkan akibat pereaksi yang digunakan tidak
baik disebabkan proses pembuatannya yang tidak teliti serta kurang
ketelitian dalam menganalisis.

AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm


15020140081
KALIBRASI ALAT DAN BAHAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari praktikum kalibrasi alat dan bahan
dapat disimpulkan bahwa :
a. Pada kalibrasi skala absorbansi data yang didapatkan tidak ada
yang memenuhi range.
b. Pada penentuan resolusi (daya pisah) spektrofotometer data yang
didapatkan ≥1,5 sehingga memenuhi persyaratan.
c. Pada penentuan sesatan sinar (stray radiation) data yang
didapatkan lebih dari 2,00 yang menunjukkan tidak terjadinya
sesatan sinar..
5.2 Saran
Sebaiknya semua praktikan pada saat praktikum dapat
melakukan kalibrasi alat dan bahan agar dapat mengetahui cara
menggunakan spektrofotometer.

AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm


15020140081
KALIBRASI ALAT DAN BAHAN
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2016, Penuntun Praktikum Analisis Instrumen. Universitas


Muslim Indonesia : Makassar.

Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI : Jakarta.


Fauzi, Ahmad, 2008. Fisika. Gravindo Media Pratama: Jakarta.
Fatimah, S, Yanlinastuti dan Yoskasih, 2005, Kualifikasi Alat
Spektrometer UV-vis Untuk Penentuan Uranium dan Besi dalam-
U30. Hasil Penelitian
Galuh, B.S, Lilis dan Pranjono, 2013, Kalibrasi Alat Carbon Analyzer Leco
Type Ir – 212. Pro Siding Seminar Penelitian Dan Pengelolaan
Perangkat Nuklir
Hadi, Anwar., 2005, Prinsip Pengelolaan Lingkungan, Gramedia Pustaka
Umum : Jakarta.

ISO. International Standart Operational., 2005, ISO/IEC 17025 (Versi


Bahasa Indonesia) Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium
Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi.

Saidah, Rina., 2007, Pemastian Mutu Obat Kompendium Pedoman dan


bahan bahan terkait vol 2, EGC : Jakarta

AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm


15020140081
KALIBRASI ALAT DAN BAHAN
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
1. Kalibrasi skala absorbansi
Dibuat larutan kalium bikromat 0,0065% dalam H2SO4 0,005 M

kemudian dilakukan penentuan absorbansi larutan pada ‫( ג‬nm) 235,


237, 313, dan 350

Hitunglah nilai ∑1%


𝑛=1 masing – masing ‫ ג‬tersebut, sehingga diperoleh
hubungan antara ‫( ג‬nm) kalium bikromat dengan kisaran nilai ∑1%
𝑛=1

2. Penentuan resolusi (daya pisah) spektrofotometer


Dilakukan pengujian dengan laturan toluen 0,02 % b/v dalam heksan

dilakukan pengukuran absorbansi pada ‫ ג‬269 nm dan 266 nm. Farmakope


inggris mensyaratkan bahwa rasio antara absorbansi larutan ini pada ‫ג‬
terhadap absorbansi harus >1,5
3. Penentuan adanya sesatan sinar (stray radiation)
Dilakukan pengukuran nilai absorbansi larutan KCI 1,2 % b/v dalam air
terhadap blanko air pada panjang gelombang 200 nm.

Jika absorbansi larutan ini kurang dari 2,00 maka terjadi sesatan sinar,
sehingga spektrofotometer ini tidak bisa digunakan atau perlu dilakukan
perbaikan.

AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm


15020140081
KALIBRASI ALAT DAN BAHAN
PERHITUNGAN
1. Kalibrasi Skala Absorbansi
𝟏%
𝐴
∑=
𝑏𝑥𝐶
𝟏𝒄𝒎

Keterangan:
A = Absorbansi
b = tebal kuvet (1cm)
C = Konsentrasi
K2Cr2O7 0,065% λ 235 nm :
𝐴 4,070
∑𝟏%
𝟏𝒄𝒎 = = = 62,615
𝑏𝑥𝐶 1 𝑥 0,065

K2Cr2O7 0,065% λ 257nm :


𝐴 3,904
∑𝟏%
𝟏𝒄𝒎 = = = 60,061
𝑏𝑥𝐶 1 𝑥 0,0065

K2Cr2O7 0,065% λ 313nm :


𝐴 3,296
∑𝟏%
𝟏𝒄𝒎 = = = 50,707
𝑏𝑥𝐶 1 𝑥 0,0065

K2Cr2O7 0,065% λ 350nm :


𝐴 3,547
∑𝟏%
𝟏𝒄𝒎 = = = 54,569
𝑏𝑥𝐶 1 𝑥 0,0065

2. Kalibrasi Resolusi Daya Pisah


𝐧𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐚𝐛𝐬𝐨𝐫𝐛𝐚𝐧𝐬𝐢 𝛌 𝟐𝟔𝟔 0,206
= = 3,269> 1,5
𝐧𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐚𝐛𝐬𝐨𝐫𝐛𝐚𝐧𝐬𝐢 𝛌 𝟐𝟔𝟔 0,063

Persyaratan :rasio antara absorbansi larutan pada ƛ 269 nm terhadap


absorbansi ƛ 266 nm harus ≥ 1,5
Kesimpulan : rasio yang diperoleh adalah 3,269, dimana 3,269 ≥ 1,5,
artinya alat bekerja dengan baik dan normal.

AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm


15020140081
KALIBRASI ALAT DAN BAHAN
GAMBAR

Pengukuran stray radiation/sesatan sinar

Pengukuran resolusi daya pisah

AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm


15020140081
KALIBRASI ALAT DAN BAHAN

Kalibrasi skala absorbasi

AYU MELINDA RHEYTNO A.W, S.Farm


15020140081

Anda mungkin juga menyukai