Vakum adalah kondisi ruangan yang sebagian dari udara dan gas
lainnya telah dikeluarkan sehingga tekanan di dalam ruangan
tersebut di bawah tekanan atmosfer.
Dengan kata lain, vakum berarti ruangan yang mempunyai
kandungan kerapatan gas (partikel, atom dan molekul) atau
tekanan gas yang tersebut lebih rendah dibandingkan kondisi di
atmosfer
Momentum transfer
POMPA ENTRAPMENT
menggunakan suatu zat padat atau zat adsorber
tertentu untuk mengikat gas di dalam ruangan
tertutup.
Positive Displacement
Vacuum Pump
❑ Mudah dioperasikan
❑ Volume gas yang dipompa setiap siklus selalu sama, sehingga
kecepatan pompanya adalah konstan
Prinsip Kerja
Mengekspansi volume ruang oleh pompa sehingga terjadi
penurunan tekanan vakum parsial.
Sistem sealing mencegah gas masuk ke dalam ruang
tersebut. Selanjutnya pompa melakukan gerakan buang,
dan kembali mengekspansi ruang tersebut. Jika dilakukan
secara siklus dan berkali-kali, maka vakum akan terbentuk
di ruangan tersebut.
Keterangan
1. Rotor 1
2. Casing
3. Rotor 2
a. Low pressure gas in
b. Fluid compressed in rotor void
c. Higher pressure gas out
Terdapat dua tipe kerja positive displacement pump,
yaitu dengan cara reciprocating dan rotary.
Contoh :
❑ pompa difusi
❑ pompa turbomolecular
ENTRAPMENT VACUUM PUMP
Pompa entrapment menggunakan suatu zat padat atau zat adsorber tertentu untuk mengikat gas di dalam
ruangan tertutup. Pompa jenis ini menggunakan metode-metode kimia ataupun fisik untuk mengikat fluida
(gas) dengan tujuan menghasilkan tekanan vakum.
Pompa entrapment mampu beroperasi pada tekanan tinggi (high vacuum), tetapi membutuhkan regenerasi
periodik dari permukaan yang mengikat molekul atau ion. Terkait dengan kebutuhan tersebut, waktu
operasionalnya yang tersedia menjadi sangat kecil saat vakum tinggi, sehingga membatasi penggunaan
pada vakum ultrahigh. Selain itu juga tidak dapat menghilangkan gas yang ringan seperti hidrogen, helium,
dan neon.
Pompa jebakan dapat digunakan bersama dengan pompa vakum perpindahan positif dan pompa vakum
transfer momentum untuk menciptakan vakum ultra-tinggi.
▪ Cryogenic Vacuum Pump
Pompa vakum yang bekerja dengan
JENIS ENTRAPMENT PUMP
jalan mengikat uap air atau gas di
suatu ruangan menggunakan sebuah
permukaan yang dingin. Pompa
▪ Ion Vacuum Pump
bekerja dengan mendinginkan gas
Mengionisasi gas dengan
hingga titik kondensasi atau titik
menggunakan potensial
bekunya.
bertegangan tinggi, sehingga gas
Pompa ini sangat efektif tetapi
tersebut terakselerasi menuju
memiliki kapasitas penyimpanan gas
elektrode pengumpul.
yang terbatas. Gas/uap yang
terkumpul harus dikeluarkan secara
berkala dari pompa dengan
memanaskan permukaan dan
memompanya melalui pompa vakum
lain (regenerasi)
▪ Sorption Vacuum Pump
Menggunakan adsorben seperti
arang aktif, zeolit, atau jenis saringan
molekuler lainnya untuk menangkap
molekul gas. Biasanya dipasangkan
dengan pompa kriogenik untuk
mengkondensasi gas atau
menurunkan tekanan uap gas.
Permasalahan POMPA VAKUM
1. Kegagalan poros
Kegagalan poros dapat kapan saja terjadi. Hal ini tentu dapat menghambat kinerja vacuum pump karena poros
pada pompa vakum tidak bisa memompa dengan baik. Berikut beberapa alasan yang kemungkinan menjadi
akibat dari kegagalan poros tersebut.
• Fluida kerja atau korosi gas, hal ini juga dapat menjadi kemungkinan rusaknya poros pada pompa vakum.
• Radial runout.
Hal ini terjadi ketika permukaan dorong pada ujung pompa vakum berada di poros pertama dan adanya beban
kompresor udara pada poros mesin. Hal ini dapat menjadi penyebab kegagalan poros karena ketika beban
pada kompresor udara meningkat, maka poros mesin akan mudah mengelupas bahkan bisa lepas.
• Bantalan pompa aus dan longgar
Hal ini dapat disebabkan karena poros mesin memiliki runout radial yang besar sehingga menyebabkan poros
pada pompa vakum kita rusak.
• Kerusakan pada cincin cairan vakum
Beberapa kerusakan yang terjadi pada cicin poros yaitu seperti pompa vakum poros terlalu lentur, terlalu
besar, clearance bantalan longgar dan tidak rata. Beberapa kerusakan tersebut dapat mengakibatkan
terhalangnya poros mesin ketika berputar, dan poros mesin sebelum dan sesudahnya yang tidak rata, dan
radial runout sering terjadi.
Permasalahan POMPA VAKUM
2. Terjadi kerusakan Bearing
Ketika mesin atau pompa vakum beroperasi, maka akan terjadi proses pengikatan gas yang diikat oleh air.
Dalam aktivitas pemompaan ini, Bearing tidak boleh haus atau kering. Jika hal itu terjadi, maka akan menjadi
kerusakan pada pompa vakum kita.
3. Macetnya impeller
Hal ini dapat terjadi karena adanya kotoran seperti debu, pasir, atau endapan kapur yang ada pada pompa. Hal
ini dapat terjadi karena debu dan kotoran lainnya tidak dapat dihindari keberadaannya saat ikut masuk melalui
gas yang sedang dipompa oleh pompa vacum.
4. Kavitasi
Pada pompa, kavitasi sering terjadi pada sisi suction/isap. Adapun akibat dari fenomena ini antara lain:
1. Suara berisik, getaran atau kerusakan komponen pompa saat gelembung-gelembung fluida tersebut pecah
ketika melalui daerah yang lebih tinggi tekanannya menghasilkan kikisan–kikisan ukuran sangat kecil, tetapi
karena jumlahnya gelembungnya banyak dan berulang–ulang, maka kerusakannya berarti.
2. Kapasitas pompa menjadi berkurang
3. Pompa tidak mampu membangkitkan head (tekanan)
4. Berkurangnya efisiensi pompa
K e r u s a k a n K o m p o n e n P O M PA V A K U M
Jika sewaktu-waktu terjadi masalah dalam mendapatkan debit dan vakum tertentu, poin-poin berikut harus
diperiksa sebelum memutuskan untuk membongkar pompa.
1. Arah yang tidak tepat untuk rotasi: Rotasi pada impeller dan shaft sangat mempengaruhi aliran uap dan liquid
cair
2. Kegagalan liquid (cairan) operasi: Vakum yang dibutuhkan tidak dapat diperoleh dan dipertahankan tanpa
kuantitas cairan operasi yang tepat. Periksa saluran pasokan cairan yang ditutup, periksa saringan.
3. Sealing water panas: Pendingin cairan operasi, lebih tinggi vakum maksimum yang dapat diperoleh. Di atas 30
° C.
4. Pembatasan dalam penyedotan hisap: Pembuangan suction dan discharge yang ditutup akan mengurangi
kapasitas pompa.
5. Kebocoran dalam sistem: Kebocoran mungkin telah berkembang dalam sistem sehingga meningkatkan
pembuangan dan menurunkan vakum yang diperoleh.
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengoperasian Vacuum Pump
1. Instrument
Pastikan semua instrument device (Pressure Indicator, Flow Indicator, Ampere Indicator) dalam kondisi
baik
2. Listrik
Pastikan kondisi motor baik, cek kondisi running tanpa beban, cek kondisi bearing, cek kondisi kabel
kabelnya dan jangan lupa cek kondisi breakernya.
3. Mekanik
Masalah itu bersumber dari mekanik jika terjadi cacat secara signifikan pada pompanya, baik pada impeller,
shaft, bearing maupun casingnya. Hal ini bisa dilihat secara visual ataupun melalui inspection record. Cek
kondisi line-line nya, line suction maupun line discharge sealing water, ataupun line suction produk dan
line discharge produknya. Cek line merupakan hal yang harus didahulukan.
Overhaul adalah langkah terakhir yang harus ditempuh ketika semua cek dan ricek sudah diselesaikan.
Karena hal ini akan membutuhkan waktu yang lama, tenaga yang banyak dan biaya yang tidak sedikit.
4. Produksi
Masalah bersumber dari produksi jika operator tidak teliti dalam melakukan cleaning.
Cek apakah semua line sudah dilakukan cleaning dengan baik atau belum. Karena scaling dapat
menyebabkan masalah tersebut di atas. Oleh karenanya ketelitian seorang operator sangat
berpengaruh.
Pemeliharaan dan Diagnosa Kegagalan pada Vakum Pump
1. Routine Maintenance:
Merupakan inspeksi harian terhadap peralatan yang terpasang dan dalam keadaan beroperasi. Hal
ini dilakukan agar gejala-gejala kerusakan dapat segera diketahui, kerusakan yang lebih fatal dapat
dihindari.
2. Predictive Maintenance:
Merupakan tindakan perawatan yang bersifat pengamatan terhadap objek dengan melakukan
pengukuran-pengukuran tertentu.
3. Preventive Maintenance:
Merupakan perawatan yang sifatnya berupa pencegahan dan dilakukan secara rutin sesuai jadwal
yang telah ditentukan yang bertujuan untuk meningkatkan keandalan dan memperpanjang umur
peralatan.
Thank You