Materi :
ACIDI ALKALIMETRI
Oleh :
Kelompok
: 4 / Senin Pagi
NIM : 21030114120067
Cecilia Agustine
NIM : 21030114120099
NIM : 21030114120101
LAPORAN RESMI
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA I
Materi :
ACIDI ALKALIMETRI
Oleh :
Kelompok
: 4 / Senin Pagi
NIM : 21030114120067
Cecilia Agustine
NIM : 21030114120099
NIM : 21030114120101
ii
ACIDI ALKALIMETRI
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Praktikum
: Acidi Alkalimetri
2. Kelompok
: 4 / Senin Pagi
3. Anggota
1. Nama Lengkap
NIM
: 21030114120067
Jurusan
: Teknik Kimia
2. Nama Lengkap
: Cecilia Agustine
NIM
: 2103011420099
Jurusan
: Teknik Kimia
3. Nama Lengkap
NIM
: 21030114120101
Jurusan
: Teknik Kimia
iii
ACIDI ALKALIMETRI
PRAKATA
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Rahmat dan Ridho-Nya praktikan dapat menyelesaikan Laporan Resmi Praktikum
Dasar Teknik Kimia I dengan materi Acidi Alkalimetri dengan baik dan lancar tanpa
suatu hambatan yang berarti.
Dalam penyusunan Laporan Resmi ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak,
diantaranya :
1. Dr. Widayat S.T , M.T selaku penanggung jawab Laboratorium Dasar
Teknik Kimia
2. Dosen yang telah membimbing dalam praktikum kami
3. Riski Angga Anggita selaku koordinator assisten dan assisten lainnya
4. Kedua orang tua atas doa, kesabaran, limpahan kasih sayang, dan dukungan
yang telah diberikan
5. Keluarga Teknik Kimia Universitas Diponegoro angkatan 2014
Penulis meyakini bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Mohon maaf apabila terdapat kekurangan ataupun kesalahan. Akhir kata, semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat berguna sebagai bahan
penambah ilmu pengetahuan.
Penyusun
iv
ACIDI ALKALIMETRI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
PRAKATA
vi
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
INTISARI
vii
SUMMARY
ix
BAB I PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang
I.2.
Tujuan Percobaan
I.3.
Manfaat Percobaan
II.1. Pengertian
II.2. Indikator
10
10
11
11
12
12
14
14
16
16
IV.2. Pembahasan
17
ACIDI ALKALIMETRI
BAB V PENUTUP
22
V.1. Kesimpulan
22
V.2. Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
23
LAMPIRAN
Lembar Perhitungan Reagen
A-1
Laporan Perhitungan
B-1
Laporan Sementara
C-1
D-1
E-1
vi
ACIDI ALKALIMETRI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
vii
ACIDI ALKALIMETRI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Erlenmeyer ............................................................................ 13
Gambar 3.3
Corong .................................................................................. 13
Gambar 3.4
Gambar 3.5
Gambar 3.6
Gambar 3.7
Pengaduk ............................................................................... 13
Gambar 3.8
Gambar 3.9
Gambar 3.10
viii
ACIDI ALKALIMETRI
INTISARI
Asam basa adalah parameter lingkungan yang sangat vital dalam kehidupan
manusia. Air, tanah, limbah, zat makanan dapat mengandung asam dan basa yang
dapat diukur derajat keasaman (pH) dan derajat kebasaan (pOH). Untuk
mengetahui kadar asam atau basa yang ada dapat dilakukan dengan titrasi cross
check. Tujuan dan percobaan ini ialah menganalisa kadar Na2CO3 dan NaHCO3
dalam sampel, serta menganalisa kadar asam asetat dan asam laknat dalam yoghurt.
Titrasi adalah penentuan kadar suatu zat secara volumetri mengunakan
larutan lain yang sudah diketahui kadarnya, adici alkalimentri merupakan bentuk
tritasi berdasarkan reaksi netralisasi antara zat titran dan zat yang ditritasi,
acidimentri merupakan penentuan kadar basa dalam suatu larutan dengan
menggunakan larutan asam yang sudah diketahui kadarnya/konsentrasinya,
sedangkan alkalimetri adalah penentuan kadar asam suatu larutan menggunakan
larutan basa yang sudah diketahui konsentresinya sebagai titran, ada beberapa
macam indikator yang dapat digunakan yaitu Bromothymol biru, phenolpthacilei
dan metil orange. Dalam industri acidi alkalimetri digunakan dlam proses
pembuatan pulp, untuk menentukan jumlah NaOH yang dibutuhkan dalam industri
untuk memisahkan lignin dengan selulosa dan hemiselulosa.
Dalam percobaan ini alat dan bahan-bahan yang digunakan adalah Na2CO3,
NaOH, asam cuka, yoghurt, HCl, fenolftalin dan metil orange. Sedangkan alat yang
dibutuhkan yaitu buret, statif, klem, erlenmeyer, corong, pipet volum, pipet ukur,
pengaduk, beaker glass, pipet tetes, labu takar, dan gelar ukur. Ada beberapa tahp
yang hars dilakukan dalam percobaan ini yaitu standarisasi HCL, NaOH, mencari
kadar Na2CO3 dan NaHCO3, serta mencari kadar asam asetatpada cuka dan asam
laktat pada yoghut.
Dari hasil percobaan yang kami dapat diketahui kadar Na2CO3 maupun tidak
sesuai dengan kadar asli. Kadar NaHCO3 pada sampel I lebih kecil dari kadar asli
karena pada reaksi ion karbonat dan hidrogen menghasilkan air yang menyebabkan
lebih encer dan konsentrasi lebih kecil. Pada sampel II kadar yang ditemukan lebih
besar dari kadar asli kerena berasal dari NaOH Na2CO3 berasal dari NaOH yang
bereaksi dengan CO2. Kadar NaHCO3 dan pada sampel I dan II lebih kecil dari
kadar asli, dikarenakan CO2 yang telah diserap titran yaitu HCl sehingga terjadi
galat.
Kadar Na2CO3 yang ada pada sampel I dan II yang kami temukan secara
berurutan adalah 17022,54 ppm dan 17422,192 ppm. Sedangkan kadar Na2CO3
pada sampel adalah 17100 ppm pada sampel 1 kadar yang ditemukan lebih kecil
dari kadar asli, sedangkan pada sampel II kadarnya lebih besar dar kadar asli.
Kadar NaHCO3 yang ditemukan dalam sampel I adalah 9417,24 ppm, sedangkan
kadar pada sampel II 9010 ppm. Kadar kedua libih kecil dari aslinya yaitu 12000
ppm. Lakukan percobaan dengan prosedur yang benar agar dapat hasil akurat,
amati perubahan warna indikator dan volume titran dengan teliti, pastikan tidak ada
kebocoran buret dan simpan HCl dengan baik agar tidak terjadi galat.
ix
ACIDI ALKALIMETRI
SUMMARY
Acid-base is a vital environment parameter for human life. Water, soil, sewage, and
nutrients can contains the acid and base that can be measured by the degree of acidity
(pH) and the degree of alkanility (pOH). We can analyze the concentrate of acid or base
by doing cross check titration. The purpose of this experiment is to analize the
concentrate of Na2CO3 and NaHCO3 in a sample, also to analize the consentrate of
acetic acid and lactid acid in yoghurt.
Titration is volumetric determination of substance concentrate which used other
already known liquid, adici alkalimentri titration form based on neutralization reaction
between titrant substance and another solution, acidimetri is determintaion of base
concentrate in liquid by using acid liquid which has been known the concentration,
alkalimetri is determintaion of acid concentrate of liquid using base liquid which has
been already known titrant. There are some indicators that can be used such as
Bromothymol blue, Phenolpthacilei and methyl orange. In industry, acidi alkalimetri is
used in the pulp making process, to determine the needs of NaOH in industry to separate
with lignin with cellulose and hemicellulose.
In this experiment, materials needed are Na2CO3, NaOH, vine sugar, yoghurt, HCl,
phenolphthaelin and methyl orange, and the tools needed are burette, stative, clamps
erlenmenyer, funnels, pipette volume, measuring pipette, stirring rods, glass beaker,
dropper pipette, volumetric flask, and the degree measure. The steps in this experiment
that should be done are HCl and NaOH standarization, finding Na2CO3 dan NaHCO3
concentration, also finding acetic acid concentration in vinegar and lactid acid in
yoghurt.
From experiment, we know Na2CO3 concentration doesnt match with the origin
one. NaHCO3 concentration on sample I is less because the Carbonat ionic and Hidrogen
reaction produce water which cause and less concentration. On sample II, the
concentration is more compare to the origin one because it is from the reaction of NaOH
with CO2. NaHCO3 on sample I and II are less than the origin one, because CO2 which is
absorbed by titrat, HCl , so that become error.
Na2CO3 concentration on sample I and II which we found in a series are 17022,54
ppm and 17422,192 ppm. Besides Na2CO3 concentration in sample in 17100 ppm. On
sample I, less concentration is found compared to the origin one, besides on sample II,
more concentration is found compare to the origin one. NaHCO3 concentartion which is
found in sample Iis 9417,24 ppm, besides concentration in sample II is 9010 ppm. The
second concetration in less compare to the origin one which is 12000 ppm. Do the
experiment with right procedure so the accurate resuly will be got, observe the indicator
colour change and titrat volume carefully, be sure that there is no burette leak and keep
HCl carefully so it wont be error.
ACIDI ALKALIMETRI
BAB I
PENDAHULUAN
ACIDI ALKALIMETRI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Pengertian
Titrasi adalah penentuan kadar suatu zat secara volumteri menggunakan
larutan lain yang telah diketahui kadarnya. Reaksi yang terjadi antara asam dan
basa :
H+ + OH-
H2O
CO32- + H2O
Seringkali natrium karbonat dan natrium bikarbonat terdapat bersamasama. Dimungkinkan untuk menganalisis campuran senyawa ini dengan titrasi
dengan asam standart.
Titrasi Karbonat
Ion karbonat dititrasi dengan asam kuat sebagai titran, reaksi yang terjadi:
CO32-+ H3O+
HCO3+ H3O+
ACIDI ALKALIMETRI
sama. Hal ini dapat teridentifikasi setelah senyawa tersebut dititrasi dengan
HCl.
Tabel 2.1. Identifikasi Campuran Bikaronat
Zat
kualitatif
NaOH
y=0
M.x
Na2CO3
x=y
M.x
NaHCO3
x=0
M.y
NaOH + Na2CO3
x>y
M.(xy)
NaHCO3 + Na2CO3
x<y
M.(yx)
Keterangan :
M = molaritas
x= volume yang dibutuhkan untuk mencapai TAT I menggunakan
indikator PP
y = volume yang dibutuhkan untuk mencapai TAT II menggunakan
indikator MO
HCl
NaHCO3 .. PP berubah warna, MO ditambahkan
y ml
x ml
HCl
NaCl
NaHCO3
y-x ml
HCl
NaCl ... MO berubah warna
Keterangan :
: dititrasi
jumlah volume titran
Alkalimetri : penentuan kadar asam dalam suatu larutan dengan
menggunakan larutan basa yang telah diketahui konsentrasinya sebagai titran.
ACIDI ALKALIMETRI
II.2. Indikator
Indikator merupakan suatu zat yang digunakan untuk menentukan kapan
titik akhir titrasi ( TAT ) dengan indikasi perubahan warna.
Dalam analisa asam basa dikenal istilah TAT dan titik ekivalen (TE), yang
dimaksud dengan TAT adalah keadaan ketika indikator berubah warna dan
pada saat itu pula titrasi dihentikan. Sedangkan TE adalah keadaan dimana
jumlah mol ekivalen zat dititrasi sama dengan jumlah mol ekivalen zat titran.
Pada saat TAT tercapai maka diharapkan jumlah mol ekivalen zat dititrasi
sama dengan jumlah mol ekivalen zat titran (TAT=TE)
Indikator yang akan digunakan dalam titrasi acidi alkalimetri adalah :
a. BTB ( Bromothymol Blue)
Menurut Chandrashekar dkk (2009), bromothymol biru (BTB)
juga dikenal sebagai dibromothymol sulfonephthalein yang merupakan
indikator kimia asam lemah dan basa. Indikator BTB ini dikenal
sebagai penyelidik yang sangat sensitif terhadap perubahan dalam
struktur dan sifat fisik dari protein, fosfolipid, dan biomembran.
Indikator BTB mempunyai trayek pH 6,0-7,6 dengan perubahan warna
kuning ( pH rendah ) ke biru ( pH tinggi )
ACIDI ALKALIMETRI
Phenol
Phtalic Anhydride
Phenolpthalein
versus
milliliter
titran.
Kurva
semacam
ini
membantu
ACIDI ALKALIMETRI
a. Titrasi Asam Kuat dan Basa Kuat
Asam kuat dan basa kuat terhidolisa dengan lengkap dalam larutan air.
Jadi pH sama di berbagai titik dalam titrasi. Dapat dihitung langsung
dari kuantitas stokiometri asam dan basa yang telah dibiarkan bereaksi.
Pada titik kesetaraan,pH ditetapkan oleh jauhnya air terdisosiasi pada
25
[B-]
pH = pKa log
Setelah titik separuh jalan, pH naik lagi dengan lambat sampai terjadi
perubahan besar pada titik kesetaraan.
brightness,
kebersihan,
dan
sifat-sifat
lain
yang
tidak
ACIDI ALKALIMETRI
Untuk menanggulangi hal tersebut digunakanlah titrasi acidimetric untuk
mengetahui konsentrasi NaOH yang dibutuhkan.
= 60,05 g/mol
= 16,5
TD
= 118,1
Penampilan
Keasaman pKa
= 4,76 pada 25
b. Chemist
Asam asetat bersifat korosif terhadap banyak logam seperti besi,
magnesium, dan seng , membentuk gas hidrogen dan garam-garam
asetat (disebut logam asetat). Aluminium merupakan logam yang tahan
terhadap korosi karena dapat membentuk lapisan aluminium oksida
yang melindungi permukaannya. Karena itu, biasanya asam asetat
diangkut dengan tangki-tangki aluminium.
2. HCl
a. Fisis
BM
= 36,47 gr/mol
BJ
= 1,26 gr/cc
TD
= 85
TL
= -110
= 82,3
= 56,3
b. Chemist
- Bereaksi dengan Hg2+ membentuk endapan putih Hg2Cl2 yang
ACIDI ALKALIMETRI
tidak larut dalam air panas dan asam encer tapi larut dalam
amoniak encer, larutan KCN serta thiosulfat.
2HCl + Hg2+
2H+ + Hg2Cl2
Hg2Cl2 + 2NH3
Hg(NH4)Cl + Hg + NH4Cl
PbCl2 + 2H+
= 40 gr/mol
BJ
= 2,13 gr/cc
TD
= 1390
TL
= 318,4
= 82,3
= 56,3
b. Chemist
- Dengan Pb(NO3) membentuk endapan Pb(OH)2 yang larut dalam
reagen excess
Pb(NO)3 +NaOH
Pb(OH)2 + 2 NaOH
Pb(OH)2 + NaNO3
Na2PbO2 + 2H2O
= 381,43 gr/mol
BJ
= 1,73 gr/ml
TD
= 200
TL
= 75
ACIDI ALKALIMETRI
Kelarutan dalam 100 bagian air dingin (0,5
) = 1,3
b. Chemist
- Jika ditambahkan H2SO4 menjadi asam boraks
Na2B4O7 + H2SO4 + 5 H2O
4H3BO3 +Na2NO3
= 98,08 gr/mol
BJ
= 1,83 gr/cc
TD
= 340
TL
= 10,49
b. Chemist
- Merupakan asam kuat
- Jika ditambah basa membentuk garam dan air
- Dengan Pb2+ membentuk PbSO4
Pb2+ +SO42-
PbSO4
= 318,31 gr/mol
BJ
= 1,299 gr/cc
TD
= 261
pH
= 8,0-9,6
ACIDI ALKALIMETRI
II.6. Mekanisme Reaksi
1. Molaritas (M)
Molaritas suatu larutan menyatakan jumlah mol suatu zat per liter larutan
M=
2. Molalitas (m)
Molalitas (m) menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut.
Molalitas tidak tergantung pada temperatur, dan digunakan dalam bidang
kimia fisika, teristimewa dalam sikap koligatif
Molalitas (m) =
3. Normalitas (N)
Normalitas menyatakan jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan.
Ekivalen zat dalam larutan tergantung pada jenis reaksi yang dialami zat
itu, karena satuan ini dipakai dalam penyetaraan zat dalam reaksi.
Normalitas (N)
Normalitas (N)
= Molaritas x valensi
M=
V1.M1 = V2.M2
M=
10
ACIDI ALKALIMETRI
II.8. Asam Asetat
Asam asetat dengan rumus struktur CH3COOH dikenal juga dengan
asam etanoac merupakan bahan kimia otganik, dinamakan cuka karena
rasanya asam dan bau nyengat. Asam astat merupakan nama trivial atau nama
dayang dari senyawa ini dan merupakan nama yang paling dianjurkan oleh
IUPAC. Nama ini berasal dari kata lain acerum yang berarti cuka. Nama
sisrematis dari senyawa ini adalah aseam etanonat. Asam asetat glasial
merepakan nama trival yang menunjuk pada asam asetat yang tak bercampur
air, disebut demikian karena asam asetat bekas air membentuk kristal mitip es
pada suhu 16,7C, sedikit dibawah suhu ruang dalam keadaan murni (asam
asetat glasial) merepakan cairan tak berwarna yang menyerap air dan
lingkungan (bersifat hidroskopis) dan membeku dibawah 16,7C (62)
menjadi sebuah kristal padat yang tak berwarna, merupakan reogensia dn
bahan kimia industri yang sangat penting dipakai untuk memproduksi
berbagai macam bahan.
Asam asetat diproduksi secara sintesis maupun alami melalui
fermentasi bakteri sekarang hanya 10% dari produksi asam asetat dihasilkan
memalui jalur alami, namun kebanyakan hukum mengatur bahwa asam asetat
yang terdepan dalam cuka harus secara proses biologis dan asam asetat yang
diproduksi industri kimia 175% diantaranya diproduksi melalui kabonilasi
metanol sisanya dihasilkan melalui merode alternatif.
Asam asetak merupakan salah satu bahan kimia yang digunakan
dalam pembuatan vinilasetat monomer, asam atreptalik yang dimurnikan,
asetan anhidrat, asam monoklora asetat dan estera setat, asam asetat pekat
bersifat korosit dan karena itu harus digunakan dengan hati-hati, asam asetat
dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan dan perubahan yang
mematikan keasaman darah.
(Pramana,2011)
11
ACIDI ALKALIMETRI
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
III.1.2. Alat
1. Buret, statif, klem
2. Erlenmeyer
3. Corong
4. Pipet volum
5. Pipet ukur
6. Pengaduk
7. Beaker Glass
8. Pipet tetes
9. Labu takar
10. Gelas ukur
12
ACIDI ALKALIMETRI
III.1.3 Gambar Alat
Gambar 3.2
Gambar 3.3
Erlenmeyer
Corong
Gambar 3.1
Gambar 3.4
Gambar 3.5
Beaker Glass
Pipet Tetes
Gambar 3.6
Gambar 3.7
Gelas Ukur
Pengaduk
13
ACIDI ALKALIMETRI
Gambar 3.8
Pipet Volume
Gambar 3.9
Pipet Ukur
Gambar 3.10
Labu Takar
3. Corong
4. Pipet Volum
5. Pipet Ukur
6. Pengaduk
7. Beaker Glass
8. Pipet Tetes
9. Labu Takar
14
ACIDI ALKALIMETRI
4. Mencatat kebutuhan titran
N HCl=
ppm
ppm
d. Mencari kadar asam dalam sampel asam cuka,jeruk nipis dan strawberry
1. Ambil 10 ml bahan, encerkan sampai 100 ml aquadest
2. Ambil 10 ml larutan sampel tersebut, masukkan ke dalam erlenmeyer
3. Tambahkan indicator PP beberapa tetes (+3 tetes)
4. Titrasi dengan NaOH sampai warna merah hampir hilang
5. Catat kebutuhan NaOH
6. Menghitung normalitas asam sampel
N asam =
x f pengenceran
15
ACIDI ALKALIMETRI
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
5,5
0,1818
0,12726
Kadar Na2CO3
17343,72 ppm
17343,72 ppm
16380,18 ppm
17022,54 ppm
Kadar NaHCO3
9926,28 ppm
9926,28 ppm
8399,16 ppm
9417,24 ppm
Kadar Na2CO3
Kadar NaHCO3
17151,012 ppm
9704,584 ppm
18692,676 ppm
7788,312 ppm
16572,888 ppm
10537,128 ppm
Kadar rata-rata
17472,192 ppm
9010,008 ppm
% Massa
3,4 N
26,59 %
% Massa
0,0559 N
0,5518
16
ACIDI ALKALIMETRI
IV.2. Pembahasan
IV.2.1.
IV.2.1.1. Kadar Na2CO3 yang ditemukan dalam sampel 1 lebih kecil daripada
kadar asli
Pada percobaan yang kami lakukan, Na2CO3 dititrasi dengan HCl.
Ion CO32- merupakan basa dimana HCl sebagai titran merupakan asam kuat,
sehingga terdapat reaksi sebagai berikut:
CO32- +H3O+
HCO3- +H2O
Pada reaksi tersebut diketahui bahwa dihasilkan air atau H2O. H2O yang
dihasilkan menyebabkan Na2CO3 menjadi lebih encer. Apabila larutan
menjadi lebih encer, maka kadar larutan juga akan berkurang. Kadar larutan
yang dititrasi sebanding dengan volume titran, sehingga dengan berkurangnya
kadar Na2CO3 maka volume HCl yang dibutuhkan juga berkurang. Hal ini
menyebabkan titran yang ditambahkan hingga akhir titrasi tidak sesuai
dengan volume yang seharusnya saat titik ekivalen. Oleh karena itu kadar
yang kami temukan yaitu 17.022,54 ppm lebih kecil daripada kadar asli,
dimana kadar asli sebesar 17.100 ppm.
IV.2.1.2. Kadar Na2CO3 yang ditemukan dalam sampel II lebih besar dari
pada kadar asli.
Pada percobaan yang kami lakukan kadar Na2CO3 yang ditemukan
dalam sampel II adalah 17472 ppm sedangkan kadar aslinya 17.000 ppm jadi
kadar yang ditemukan lebih besar dari pada kadar aslinya.
Na2CO3
2x . 0,1818 .
17.000
2x . 0,181 .
17.000
2x . 963,54
8,8 ml
ppm
ppm
17
ACIDI ALKALIMETRI
Natrium hidroksida selalu terkontaminasi sejumlah pengotor, diantaranya
Natrium karbonat (Na2CO3) merupakan garam dari asam lemah (H2CO3) dan
basa kuat (NaOH). Hal ini menyebabkan lereng kurva titrasi tidak besar
karena itu perubahan warna pada TAT tidak tajam sehingga terjadi galat yang
tidak terpastikan. Galat ini tercerminkan oleh kurang kecermatan dalam
merumuskan dengan tepat kapan terjadinya perubahan warna.
(Underwood, 2002)
IV.2.1.3. Kadar NaHCO3 yang ditemukan dalam sampel lebih kecil dari pada
kadar asli.
Kadar NaHCO3 yang ditemukan dalam sampel I dan II secara
berurutan adalah 2.417,24 ppm dan 9.010,008 ppm. Sedangkan kadar aslinya
pada sampel I sebesar 10.250 ppm dan sampel II sebesar 12.000 ppm
Sampel 1
Kadar NaHCO3
(y x) NHCl, BM NaHCO3
10250
(y 8,8) 0,1818 . 84 .
y 8,85
6,7
15,55ml
Kadar NaHCO3
(y x) NHCl, BM NaHCO3
12000
(y 8,8) 0,1818 . 84 .
y 8,8
7,86
16,66 ml
ppm
ppm
Sampel 2
ppm
ppm
18
ACIDI ALKALIMETRI
kami lakukan telah diresap oleh titran sehingga terjadi galat. Galat
menyebabkan kadar yang ditemukan lebih kecil dari pada kadar asli.
19
ACIDI ALKALIMETRI
NaOH + CH3COOH Na + H2O
1 cm3 NaOH 1 N = 0,06005 g CH3COOH
Hitung presentase CH3COOH dalam contoh asam asetat glasial
Catatan tentang persiapan kandungan asam asetat dari cuka biasanya
mengandung 4-5% asam asetat timbang 20 gram seperti diuraikan diatas dan
diencerkan menjadi 100 cm3 dalam volumentri labu, ambil 25 cm3 dengan
piket, encerkan dengan air yang sama volumenya, tambahkan beberapa tetes
pp, dan titrasi dengan NaOH 0,1 M standart. Akibat pengenceran cuka warna
aslinya akan begitu berkurang sehingga tak mengganggu perubahan warna
indikator. Hitung kandungan asam dari cuka itu dan menyatakan hasilnya
dalam gram asam asetat per 100 gr.
(Vogel,1994)
Pada percobaan yang kami lakukan kadar asam asetat yang ditemukan
26,58% sedangkan kadar asam asetat yangt dipasaran 25% namun
berdasarkan SNI batas-batas penggunaan asam asetat/cuka pemakaiannya
harus seencer mungkin misal digunakan untuk pembuatan acar dapat
ditambahkan cuka dengan batasan kadarnya 0,5% - 2,7% (SNI No. 81 3784
1995)
suatu
senyawa
organik
dengan
rumus
senyawa
20
ACIDI ALKALIMETRI
Pengukuran kadar asam laktat dapat dilakukan dengan kalori metri
yang telah dilakukkan oleh Barker dan Summersan (1941), asam laktat mulamula dioksida membentuk asetat dehidrogen penambahan asam sulfat pekat
panas
lalu
dibiarkan
mendingan
kemudian
dilakukan
penambahan
parahyolroxyphenol dan cusau kelautan reaksi antara asetad dehid yang telah
terbentuk dengan PHP akan membentuk komplek warna yang dipengaruhi
ion anorganik yaitu CU2+ dari CUSO4 ion CU2+ berperan dalam memperkuat
intensitas warna yang terbentuk sebanyak 3 hingga 5 kali dan meningkatkan
spesifitas uji, observasi kemudian dapat diukur 570 nm. Metode ini sangat
sensitif karena dapat mengukur asam laktat dalam sampel yang hanya
mengandung 5-10 per/ml selain menggunakan metode kolometri, kadar asam
laktat dapat diukur juga menggunakan metode udometri seperti yang sudah
dibahas pada pengukuran kadar asam asetat.
Dalam percobaan yang kami lakukan bertujuan untuk menganalisa
kadar asam laktat yang ada dalam sampel yaitu yoghut. Kadar asam laktat
dalam yoghut yang kami temukan sebesar 0,5518% menurut SNI jumlah
asam laktat dalam yoghut sebesar 0,5% - 20%, sehingga persaman yoghut
pada percobaan yang kami lakukan telah memenuhi standar
(Prasetya, 2010)
21
ACIDI ALKALIMETRI
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
1. Kadar Na2CO3 yang ditemukan pada sampel I dan II secara berurutan adalah
17.002,54 ppm dan 17.402,102 ppm sedangkan dari kadar aslinya adalah
17.100 ppm. Kadar sampel I yang ditemukan lebih kecil dari kadar asli
sedangkan kadar sampel II yang ditemukan lebih besar dari pada kadar asli.
Sedangkan pada sampel juga terdapat NaHCO3 dengan kadar yang ditemukan
dalam sampel I dan II secara berurutan yaitu 9417,24 ppm dan 9010 ppm,
kadar NaHCO3 yang ditemukan lebih kecil dari kadar asli yaitu 12.000 pm.
2. Pada cuka ditemukan asam asetat dengan kadar 26,59%, sesuai dengan SNI
yaitu 25% dalam bahan. Pada yoghurt ditemukan asam laktat dengan kadar
0,5518% sesuai dengan SNI yaitu jumlah asam laktat pada yoghurt 0,5% 2,0%.
V.2. Saran
1. Lakukan percobaan dengan prosedur yang benar agar diperoleh hasil akurat.
2. Amati perubahan warna idikator dengan baik.
3. Amati volume titran yang dibutuhkan untuk tutrasi dengan teliti.
4. Pastikan tidak ada kotoran pada buret agar tudak ada kelebihan volume titran.
5. Penyimpan HCl (titran) sebelum titrsi dengan baik agar tidak menyerap CO2
dan terjadi galat.
22
ACIDI ALKALIMETRI
DAFTAR PUSTAKA
Day R.A dan Underwood A.L. 1986. Analisa Kimia Kuantitatif, edisi ke 5. Jakarta :
Erlangga Laboratorium Teknologi Proses. 2005. Buku Petunjuk Praktikum Teknik
Kimia. Semarang : Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Perry R.H and Green. 1984. Perrys Chemical Enginering Hand Book, 6th editio.n
Singapore : Mc. Grow Hill Book Co.
Vogel A. I. 1999. Buku tas Anorganik Kualitatif Mikro dan semi Mikro.
diterjemahkan oleh Ir. Soetiono dan Dr. A. Hadyono, Jakarta PT Kaliman
Media Pustaka.
Candra Shekar, dkk. 2009. Elektrochemical studies of Btomothymol Blue at
Surfactant Modified Carbon Paste Electrode by using eyak voltametry.
Departement of P.G Studies and Research in undustrial chemistry kuvempu
university, jnana sohyadri, shankarag hatta, karnataka indra.
Hamad N.S. 2010. Synthesis of Phenollatalein Formaldehyde Resin and Study of its
anti bacterial activity.
university of basrah.
Prasetyo, Heru. 2010. Pengaruh Penggunaan Starter Yoghut Pada Level Tertentu
Terhadap Karakteristik Yoghurt yang Dihasilkan. Skripsi Sarjana Peternakan.
Universitas Sebelas Maret. Surakarta
Sinaga,Heppy Love Rida. 2000. Menentukan konsentrasi NaOH secara Acidimetri
pada proses bleaching di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Porsea. Universitas
Sumatra Utara
Verawati. 2013. Makalah penggunaan asam cuka dalam kehidupan sehari-hari.
Anonim. 2008. Diakses dari http://wapeda.org//asam-asetat 2-28 juli 2008.
Anonim.
2013.
Asam
Laktat
dan
Uji
Kadarnya.Diakses
bisa
kimia.com/2013/02/22/
Asam laktat-dan-uji-kadarnya 13 November 2014 pk 19.5
Anonim Asam Laktat Diakses http://repository-usu.ac.id/bitstream/123456789/22
161/4/chapter%2011.pdf. 13 November 2014 pk 21.00
Anonim.Bab 2.Diakses http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=2922
13 November 2014 pk 21.30
23
ACIDI ALKALIMETRI
Clark 9.2007 Indikator Asam Basa Biakses http://www.chem-s-try-org/materikimia /kimia-fisika I/keseimbangan -asam.basa/indikator-asam-basa 15 juli
2014.
Lestari, Dwi, dkk. 2013. Mikrobiologi Pangan Yoghurt.
Diakses liyansayu-
24
ACIDI ALKALIMETRI
LEMBAR PERHITUNGAN REAGEN
1. HCl 37%
M
=
=
= 12,06 M
M HCl pekat
M HCl encer
M1 x V1
M2 x V2
12,06 x V1
0,2 x 250
V1
4,14 ml
2. NaOH
=
0,13 =
A-1
ACIDI ALKALIMETRI
LEMBAR PERHITUNGAN HASIL PERCOBAAAN
1. Standarisasi HCl
N HCl =
=
= 0,1818 N
2. Standarisasi NaOH
N HCl =
= 0,12726 N
ppm
- Sampel 1
Titrasi 1
Kadar Na2CO3 = (2 . 9) . 0,1818 .
= 17343,72 ppm
Titrasi 2
Kadar Na2CO3 = (2 . 9) . 0,1818 .
= 17343,72 ppm
Titrasi 3
Kadar Na2CO3 = (2 . 8,5) . 0,1818 .
= 16.380,18 ppm
Kadar rata-rata =
= 17022,54 ppm
B- 1
ACIDI ALKALIMETRI
-
Sampel 2
Titrasi 1
Kadar Na2CO3 = (2 . 8,9) . 0,1818 .
= 17151,012 ppm
Titrasi 2
Kadar Na2CO3 = (2 . 9,7) . 0,1818 .
= 18692,67 ppm
Titrasi 3
Kadar Na2CO3 = (2 . 8,6) . 0,1818 .
= 16572,88 ppm
Kadar rata-rata =
= 17.472,19 ppm
4. Kadar NaHCO3 = ( y x ) x N HCL x BM NaHCO3 x
ppm
- Sampel 1
Titrasi 1
Kadar NaHCO3 = (15,5 9 ) 0,1818 . 84 .
= 9926,28 ppm
Kadar NaHCO3 = (15,5 9 ) 0,1818 . 84 .
= 9926,28 ppm
Kadar NaHCO3 = (14 8,5) 0,1818 . 84 .
= 8399,16 ppm
Kadar rata-rata =
= 9417,24 ppm
-
Sampel 2
= 8704,58 ppm
Kadar NaHCO3 = (14,8 9,7 ) 0,1818 . 84 .
= 7788,31 ppm
B- 2
ACIDI ALKALIMETRI
Kadar NaHCO3 = (15,5 8,6) 0,1818 . 84 .
= 10537,13 ppm
Kadar rata-rata =
= 9010,003 ppm
x f pengenceran
x 20
= 3,4 N
- % massa
x 100%
x 100%
x 100%
= 26,59%
x f pengenceran
x 20
= 0,0559 N
- % massa
x 100%
=
=
x 100%
x 100%
= 0,5518%
B- 3
ACIDI ALKALIMETRI
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA I
MATERI :
ACIDI ALKALIMETRI
NIM : 21030114120067
Cecilia Agustine
NIM : 21030114120099
NIM : 21030114120101
C-1
ACIDI ALKALIMETRI
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menganalisa kadar atau konsentrasi suatu sampel, asam cuka, jeruk nipis,
strawberry (%
2. Menganalisa kadar aciditas, alkalinity dari sampel asam cuka, jeruk nipis, dan
strawberry.
II.PERCOBAAN
2.1. Bahan yang digunakan
1. Na2CO3 0,1N
2. NaOH 0,1 N
3. Asam asetat/asam cuka
4. HCl
5. Phenolpthalein
6. MO
7. Cuka
8. Yoghurt
C-2
ACIDI ALKALIMETRI
2.3. Cara Kerja
a. Standarisasi HCl dengan Na2CO3 0,1N :
1. Ambil 10 ml Na2CO3 0,1N, masukkan kedalam erlenmeyer
2. Menambahkan beberapa tetes indicator MO
3. Menitrasi dengan HCl 0,1N sampai warna berubah menjadi merah
orange
4. Mencatatkebutuhantitran
N HCl=
ppm
ppm
d. Mencari kadar asam asetat dalam asam cuka, Starwberry, Jeruk Nipis
1. Ambil 10 ml bahan, encerkan sampai 100 ml aquadest
2. Ambil 10 ml larutan sampel tersebut,masukkan kedalam erlenmeyer
3. Tambahkan indicator PP beberapa tetes (+3 tetes)
4. Titrasi dengan NaOH sampai warna merah hamper hilang
5. Catat kebutuhan NaOH
C-3
ACIDI ALKALIMETRI
6. Menghitung normalitas asam sampel
(
N asam =
x f pengenceran
=
= 0,1818 N
b. Standarisasi NaOH dengan HCl yang sudah distandarisasi
V NaOH
= 7 ml
N NaOH
=
= 0,12726 N
c. Menentukan kadar Na2CO3 dan NaHCO3
- Sampel 1
Titrasi 1
Kadar Na2CO3 = (2 . 9) . 0,1818 .
= 17343,72 ppm
Titrasi 2
Kadar Na2CO3 = (2 . 9) . 0,1818 .
= 17343,72 ppm
Titrasi 3
Kadar Na2CO3 = (2 . 8,5) . 0,1818 .
= 16.380,18 ppm
Kadar rata-rata =
= 17022,54 ppm
C-4
ACIDI ALKALIMETRI
-
Sampel 2
Titrasi 1
Kadar Na2CO3 = (2 . 8,9) . 0,1818 .
= 17151,012 ppm
Titrasi 2
Kadar Na2CO3 = (2 . 9,7) . 0,1818 .
= 18692,67 ppm
Titrasi 3
Kadar Na2CO3 = (2 . 8,6) . 0,1818 .
= 16572,88 ppm
Kadar rata-rata =
= 17.472,19 ppm
7. Kadar NaHCO3 = ( y x ) x N HCL x BM NaHCO3 x
ppm
- Sampel 1
Titrasi 1
Kadar NaHCO3 = (15,5 9 ) 0,1818 . 84 .
= 9926,28 ppm
Kadar NaHCO3 = (15,5 9 ) 0,1818 . 84 .
= 9926,28 ppm
Kadar NaHCO3 = (14 8,5) 0,1818 . 84 .
= 8399,16 ppm
Kadar rata-rata =
= 9417,24 ppm
-
Sampel 2
= 8704,58 ppm
Kadar NaHCO3 = (14,8 9,7 ) 0,1818 . 84 .
= 7788,31 ppm
C-5
ACIDI ALKALIMETRI
Kadar NaHCO3 = (15,5 8,6) 0,1818 . 84 .
= 10537,13 ppm
Kadar rata-rata =
= 9010,003 ppm
x f pengenceran
x 20
= 3,4 N
- % massa
x 100%
x 100%
x 100%
= 26,59%
x f pengenceran
x 20
= 0,0559 N
- % massa
x 100%
=
=
x 100%
x 100%
= 0,5518%
PRAKTIKAN
MENGETAHUI
ASISTEN
C-6
Acidi Alkalimetri
LEMBAR KUANTITAS REAGEN
MATERI
: Acidi Alkalimetri
HARI/TANGGAL
KELOMPOK
: 4/Senin Pagi
NAMA
ASISTEN
KUANTITAS REAGEN
NO
JENIS REAGEN
KUANTITAS
NaOH 0,13 N
250 ml
HCl 37% ,
250 ml
Yoghurt
50 ml
Cuka
5 ml
TUGAS TAMBAHAN:
-
CATATAN:
-
Yoghurt pengenceran 2x
D-1
Acidi Alkalimetri
REFERENSI ACIDI ALKALIMETRI
namun
kebanyakan
hukum
yang
mengatur
bahwa
asam
asetat
E-1
Acidi Alkalimetri
yang terdapat dalam cuka haruslah berasal dari proses biologis. Dari asam asetat
yang diproduksi oleh industri kimia, 75% diantaranya diproduksi melalui karbonilasi
metanol. Sisanya dihasilkan melalui metode-metode alternative.
Produksi total asam asetat dunia diperkirakan 5 juta ton per tahun, setengahnya
diproduksi di Amerika Serikat. Eropa memproduksi sekitar 1 juta ton per tahun dan
terus menurun, sedangkan Jepang memproduksi sekitar 0.7 juta ton per tahun. 1.51
juta ton per tahun dihasilkan melalui daur ulang, sehingga total pasar asam asetat
mencapai 6.51 juta ton per tahun. Perusahan produser asam asetat terbesar adalah
Celanese dan BP Chemicals. Produsen lainnya adalah Millenium Chemicals, Sterling
Chemicals, Samsung, Eastman, dan Svensk Etanolkem (Safitra, 2008).
Asam asetat merupakan salah satu bahan kimia antara yang digunakan dalam
pembuatan vinil asetat monomer (VAM), asam tereptalik yang dimurnikan (PTA),
asetat anhidrat, asam monokloroasetat (MCA), dan ester asetat. Penggunaan terbesar
untuk asam asetat adalah sebagai bahan baku untuk memproduksi vinil asetat
monomer (VAM). Asam asetat juga digunakan untuk pembuatan asam tereptalik
yang dimurnikan (PTA), yang mana merupakan bahan antara penting untuk berbagai
aplikasi, termasuk serat poliester, botol untuk air dan minuman ringan, film
fotografis dan pita magnetik.
Penggunaan yang penting lainnya untuk asam asetat adalah dalam produksi asetat
anhidrat. Asetat anhidrat digunakan dalam aplikasi yang luas, satu yang utama adalah
dalam pembuatan asetat selulosa. Asetat selulosa digunakan untuk membuat serat
tekstil dan filter rokok. Aplikasi lain dari asetat anhidrat adalah plastik, bahan kimia
pertanian dan farmasi. Asam monokloroasetat (MCA) dibuat dari asam asetat dan
klorin. Pengguunaan utama dari MCA adalah karboksimetil selulosa (CMC). CMC
digunakan dalam berbagai aplikasi termasuk makanan, farmasi, kosmetik dan tekstil.
MCA juga digunakan untuk membuat herbisida pada pertanian. Asam asetat
digunakan untuk pembuatan berbagai macam ester asetat; yang paling penting adalah
etil asetat, n-butil asetat dan isopropil asetat.
Asam asetat pekat bersifat korosif dan karena itu harus digunakan dengan penuh
hati-hati. Asam asetat dapat menyebabkan luka bakar, kerusakan mata permanen,
serta
iritasi
dan
juga
dapat
menyebabkan
kerusakan
pada
sistem
E-2
Acidi Alkalimetri
pencernaan, dan perubahan yang mematikan pada keasaman darah (Anonim, 2010b).
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22761/4/Chapter%20II.pdf.
E-3
Acidi Alkalimetri
E-4
Acidi Alkalimetri
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=2922
E-5
Acidi Alkalimetri
E-6
Acidi Alkalimetri
Berat molekuler
Titik lebur
Titik didih
Konstanta disosiasi (Ka) pada 25oC
Entalpi pembakaran (Hc)
Kalor spesifik (Cp) pada 20oC
Rotasi spesifik
R: -8.25o
Sumber: Narayanan et al., 2004
Asam laktat dikategorikan sebagai GRAS (Generally Recognized As Safe), yaitu
senyawa yang aman sebagai bahan tambahan pangan bagi manusia, tetapi asam D-()-laktat terkadang dapat mengganggu proses metabolisme manusia dan menyebabkan
asidosis (kelebihan asam) dan dekalsifikasi (kekurangan kalsium).
Gambar Asam L-(+)-laktat
Asam laktat dapat diproduksi melalui sintesis kimia maupun proses fermentasi.
Proses sintesis kimia asam laktat dilakukan dengan menggunakan sumber berupa
senyawa petrokimia. Sementara itu, pembentukan asam laktat dengan proses
fermentasi dapat dilakukan oleh mikroorganisme penghasil asam laktat, yaitu kapang
dan bakteri. Bakteri memfermentasi asam laktat melalui jalur Embden-MeyerhofParnas (EMP) yang dilakukan oleh bakteri homofermentatif maupun jalur pentosa
fosfat yang dilakukan oleh bakteri heterofermentatif (Wee et al, 2006).
Penelitian mengenai asam laktat berkembang semakin pesat karena asam laktat
memiliki potensi yang besar dalam pemanfaatannya pada berbagai aspek, baik pada
industri pangan maupun non-pangan. Pada industri pangan, asam laktat umumnya
dimanfaatkan sebagai pakan ternak (feedstock). Sementara untuk industri nonpangan, asam laktat dapat dimanfaatkan untuk industri kosmetik, kimia, maupun
farmasi. Salah satu pemanfaatan asam laktat yaitu dalam bentuk polimernya menjadi
plastik ramah lingkungan dari bahan PLA (poly lactic acid)/poli asam laktat (Richter
and Berthold., 1998).
E-7
Acidi Alkalimetri
Pengukuran kadar asam laktat dapat dilakukan dengan menggunakan metode
kolorimetri yang telah dilakukan oleh Barker dan Summerson (1941). Asam laktat
mula-mula dioksidasi membentuk asetaldehid dengan penambahan asam sulfat pekat
panas lalu dibiarkan mendingin. Kemudian dilakukan penambahan PHP
(parahydroxyphenol) dan CuSO4 ke larutan. Reaksi antara asetaldehid yang telah
terbentuk dengan PHP akan membentuk kompleks warna yang dipengaruhi oleh ion
anorganik, yaitu Cu2+ dari CuSO4 yang digunakan. Ion Cu2+ berperan dalam
memperkuat intensitas warna yang terbentuk sebanyak 3 hingga 5 kali dan
meningkatkan spesifisitas uji. Absorbansi kemudian dapat diukur pada panjang
gelombang 570 nm. Metode kolorimetri ini dapat diaplikasikan pada banyak jenis
materi biologis yang kandungan proteinnya telah dihilangkan terlebih dahulu, seperti
darah, air liur, spermatozoa, karkas tikus, dan hati. Metode ini cukup sensitif, karena
dapat mengukur asam laktat dalam sampel yang hanya mengandung 5-10 per ml.
Berikut adalah 3 tahap umum pengukuran kadar asam laktat menggunakan metode
kolorimetri Barker dan Summerson adalah:
1. Penghilangan protein terlebih dahulu jika sampel mengandung protein
Protein yang terkandung dalam sampel dapat mengganggu pengukuran kadar asam
laktat. Protein dapat dihilangkan dengan menambahkan asam trikloroasetat, asam
tungstat, besi hidroksida, maupun kadmium hidroksida.
2. Konversi asam laktat menjadi asetaldehid
Hal ini dilakukan dengan mereaksikan asam laktat dengan asam sulfat pekat panas
3. Pembentukan kompleks warna
Kompleks warna dapat terbentuk setelah adanya penambahan PHP
(parahydroxyphenol) ke campuran asetaldehid dan asam sulfat pekat pada tahap
sebelumnya. Adanya ion Cu2+ akan memunculkan warna biru terang.
Sumber:
Narayanan, N., Roychoudhury, P. K., Srivastava, A. (2004). L (+) lactic
acid fermentation and its product polymerization. Electronic Journal of Biotechnol.,
vol. 7, no. 2, 167-179.
Wee, Y. J., Kim, J. N., Ryu, H. W. (2006). Biotechnological production of
lactic acid and its recent applications. Food Technol.Biol., vol. 44, no. 2, 163-172.
Richter, K. and Berthold, C. (1998). Biotechnological conversion of sugar
and starchy crops into lactic acid. J.agric.Engng Res., vol. 71, 181-191.
E-8
Acidi Alkalimetri
Syarat mutu yoghurt berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-29811992, adalah sebagai berikut (Sumardikan, 2007)
Tabel 2. SyaratMutu Yoghurt (SNI 01-2981-1992)
E-9
Acidi Alkalimetri
E - 10
Acidi Alkalimetri
E - 11
LEMBAR ASISTENSI
DIPERIKSA
KETERANGAN
NO
TANGGAL
16-12-2014
Cover
Halaman Pengesahan
Prakata
Daftar Isi dan Halamannya
Intisari dan Summary
Bab 1,2,3,4,5 dirapikan, spasi 1,5,
justified
Header dan footer
Lampiran belum lengkap
18-12-2014
ACC
TANDA TANGAN