PERCOBAAN VI
OLEH
KELOMPOK : VI (ENAM)
ASISTEN : IRMAWATI
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2019
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nitrogen adalah unsur kelima yamg paling melimpahdi alam semesta dan
terdapat sekitar 78% dari atmosfer bumi, yang berisi sekitar 4.000 triliun ton gas.
Nitrogen adalah bagian penting dari kehidupan. Tanaman, hewan dan bakteri
asam amino, dan asam-asam amino ini bersatu membentuk protein. Kelompok
senyawa nitrogen memiliki cukup banyak jenisnya antara lain amina, amida dan nitro.
peranan penting dalam banyak teknologi modern. Salah satu manfaat dari amina yaitu
dapat digunakan sebagai pereda nyeri yang kita kenal dengan nama morfina, yang
dijumpai pada biji opium dan putresina yaitu salah satu dari beberapa poliaminan
yang menyebabkan bau tidak enak dari daging busuk. Di amina yang paling banyak
kehidupan kita sehari-hari dalam bentuk detergen sintetik. Beberapa neorotoksin juga
termasuk dalam keluarga ini. Senyawa tersebut meracun karena mengganggu peranan
asetil kolina, juga garam ammonium kuartener yang beperan dalam transmisi impuls
syaraf.
Amida dapat diturunkan dari asam, dimana gugus OHˉ diganti dengan NH2
atau amoniak, dimana 1 H⁺ diganti dengan asli. Amida adalah turunan dari asam
karboksilat yang bersifat netral. Pembentukan senyawa amida dapat dilakukan
dengan mereaksikan suatu amina karboksilat dengan suatu asil halida atau anhidrida
asam pada kondisi yang cocok. Keberadaan senyawa yang memiliki gugus fungsi
amina dapat diidentifikasi dengan uji CuSO₄, amida dengan uji kelarutan dalam air,
hidrolisis dengan alkali, dan hidrolisis dengan asam yang terakhir uji karakteristi
kelompok nitrogen (amina, amida dan nitro) dengan cara melakukan beberapa
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
dan nitro
D. Manfaat
didapatkan dari asam amino yang berasal dari protein. Hampir seluruh urea dibentuk
didalam hati dari katabolisme asam-asam amino dan merupakan produk ekskresi
proses absorpsi CO₂, karena senyawa amina dapat bereaksi dengan CO₂ membentuk
senyawa kompleks (ion karbamat) dengan ikatan kimia yang lemah. Ikatan kimia ini
dapat dengan mudah terputus dengan pemanasan (mild heating) sehingga regenerasi
absorben senyawa amina dapat dengan mudah terjadi (Amelia dkk., 2016).
polihidroksi amida asam lemak. Kegunaan senyawa amida ini cukup luas baik dalam
industri pertanian, farmasi, bahan makanan, minuman, kosmetik dan industri lainnya.
Pengurangan selektif senyawa nitro menjadi amina adalah salah satu yang
paling banyak reaksi kimia penting dalam kimia organik sintetis. Amina dengan
produksi tahunan lebih dari 4 juta metrik ton telah banyak digunakan untuk produksi
kimia curah dan halus, seperti pewarna, agrokimia, farmasi, pestisida, dan polimer.
seperti rilis limbah dan tingginya biaya agen pereduksi (Zhou dkk., 2017).
itu natrium hidroksida juga digunkan untuk mengendapkan flourida ion dalam air
limbah yang kemudian diuji efektifitasnya sebelum dibuat pada skala besar dan
diterapkan pada pengolahan limbah. Sifat NaOH sebsgsi zat pengendap dapat
membuat koloid partikel tidak stabil sehingga partikel sipa membenuk ikatan
kelompok nitrogen (amina, amida dan nitro) dilaksanakan pada hari Senin, 23
Oleo, Kendari.
1. Alat
Alat–alat yang digunakan pada percobaan amina, amida, dan nitro yaitu 5
buah tabung reaksi, pipet tetes, pemanas air, gelas kimia 50 mL dan 250 mL, gelas
ukur 100 mL, gegep, batang pengaduk, rak tabung, kaki tiga, korek dan bunsen.
2. Bahan
Bahan–bahan yang digunakan pada percobaan amina, amida, dan nitro yaitu
NaOH, Asam sulfat (H₂SO₄), Tembaga (II) sulfat (CuSO₄), HNO₃ pekat, kertas
lakmus, asetamida, urea (CH₄N₂O), akuades, aluminium foil, dan kertas wrap.
C. Prosedur Kerja
a. Uji CuSO₄ 10 %
CuSO₄ 10%
- dipipet sebanyak 2 mL
- dimasukkan dalam tabung reaksi
- ditambahkan 10 tetes anilin (C₆H₅NH₂)
- dihomogemkan
- diamati perubahannya
Urea CO(NH₂)₂
Urea CO(NH₂)₂
- Ditimbang sebanyak 1 gram
- Dimasukkan dalam tabung reaksi
- Ditambahkan 2 mL akuades
- Ditambahkan 2 mL NaOH 10%
- Dipanaskan dipenangas air
- Diuji dengan kertas lakmus biru
- Diamati perubahannya
Urea CO(NH₂)₂
- Ditimbang sebanyak 1 gram
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan 2 mL akuades
- Ditambahkan 2 mL asam sulfat (H₂SO₄)
- Dipanaskan dipenangas air
- Diuji dengan kertas lakmus biru
- Diamati perubahannya
Larut, berwarna pink muda dan lakmus biru berubah menjadi merah
3. Uji Karakteristik Nitro (NO₂)
Urea CO(NH₂)₂
- Ditambahkan1 gram
- Dimasukkan dalam tabung reaksi
- Dicatat perubahannya
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
- Uji CuSO4
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum Sesudah
2 mL CuSO4
10%
+ 10 tetes
aniline
Larutan berwarna
Warna hijau terbentuk
biru endapan
b. Uji karakteristik amida
Setelah
Hasil Pengamatan
Perlakuan dipanaskan
Sebelum Sesudah
Larutan tidak
berubah
warna,lakmus
biru tidak berubah
warna
1 gram urea +
2 mL akuades
Setelah
Hasil Pengamatan
dipanaskan
Perlakuan
Sebelum Sesudah
Tidak berubah
warna, lakmus
biru tidak berubah
1 gram urea + warna
akuades 2 mL
+ NaOH 10%
Hasil Pengamatan
Perlakuan Setelah dipanaskan
Sebelum Sesudah
Bergelembung,
berbau dan lakmus
biru menjadi merah
1 gram urea + 2
mL aquades + 2
ml H₂SO₄ pekat
Hasil Pengamatan
Perlakuan Setelah dipanaskan
Sebelum Sesudah
Bergelembung,
berbau dan lakmus
biru tetap warna
1 gram urea + 2
biru
mL NaOH 10
% + 2 ml
natrium nitrat +
2 ml H2SO4
pekat
Berwarna pink Larut setelah
ditambahka1 mL
NaNO⁹ berwarna
putih
- Uji CuSO4
O O O
-
+ NH3 + Na N O C + NO3 + NH3
C Na
H2N ONa H2N O
O
H Na
O O
O
selektif dengan gugus fugsional organik. Hasil reaksi ini diharapkan menghasilkan
berwarna, timbulnya gas, dan lain-lain). Tes dikatakan positif apabila terjadi reaksi
dengan uji CuSO₄, amida dengan uji kelarutan dalam air, hidrolisis dengan alkali, dan
hidrolisis dengan asam yang terakhir uji karakteristik nitro. Untuk uji yang pertama
yaitu uji karakteristik senyawa amina. Amina merupakan senyawa organik yang
didalamnya terdapat nitrogen, dimana uji ini dilakukan dengan reaksi oksidasi asam
kromat dan bahan yang digunakan adalah CuSO4 yang di reaksikan bersama anilin.
Reaksi yang dihasilkan yaitu perubahan warna yang tadinya berwarna biru berubah
Perubahan warna yang terjadi dikarenakan terjadi reaksi oksida yang menandakan
kereaktifan senyawa amina, sedangkan terdapatnya endapan itu berasal dari atom Cu
Selanjutnya uji yang ke dua yaitu uji karakteristik senyawa amida, untuk uji
senyawa amida dapat dilakukan dengan 3 perlakuan yaitu uji kelarutan dengan air,
hidrolisis dengan alkali dan hidrolisis dengan asam. Perlakuan yang pertama yaitu
kelarutan air dimana akuades direaksikan dengan urea, hasilnya kertas lakmus yang
digunakan tidak terjadi perubahan warna. Pada perlakuan ini kita menggunakan air
karena senyawa amida bersifat polar, dan ketika air dan urea direaksikan urea akan
larut dalam air. Hal ini menujukkan bahwa urea merupakan senyawa polar karena
berdasarkan prinsip kelarutan like dissolve like dimana suatu zat hanya akan larut
pada pelarut yang sejenis . Dengan kata lain, zat yang bersifat polar akan larut pada
pelrut polar dan zat non polar akan larut pada pelarut non polar.
urea dan NaOH yang kemudian dipanaskan, hasilnya yaitu terdapat perubahan warna
larutan yang menjadi pink muda akan tetapi kertas lakmusnya tidak berubah dan
reaksi kimia terdapat gas yang terbentuk. Uji dengan hidrolisis alkali itu sendiri
dilakukan karena senyawa amida merupakan senyawa yang bersifat basa sehingga
untuk mengidentifikasinya harus dilakukan juga dengan senyawa yang bersifat basa
Perlakuan yang ketiga yaitu hidrolisis dengan asam pada hidrolisis ini
mereaksikan urea, aquades serta H2SO4 yang kemudian dipanaskan hasilnya yaitu
larutannya berubah menjadi pink pudar, terdapat endapan dan kertas lakmusnya
berubah warna. dari lakmus biru menjadi lakmus merah. Lakmus biru berubah
menjadi lakmus merah disebabkan karena amida merupakan basa lemah, sehingga
ketika direaksikan dengan asam kuat (H₂SO₄) tingkat kebasaannya akan kalah dengan
asam. Berdasarkan teori, proses hidrolisis suatu amida dalam larutan asam
berlangsung dimana oksigen karbonil mengalami protonasi dan menghasilkan suatu
amida. Amida ini kemudian beraksi dengan H⁺ dari asam sulfat membentuk garam
amida. Sedangkan untuk uji hidrolisis asam dilakukan karena amida merupakan
turunan dari asam karboksilat sehingga untuk membuatnya bereaksi maka harus
Selanjutnya uji yang ketiga yaitu uji gugus nitro, dimana pada uji ini
menggunakan natrium nitrat (NaNO₃), asam sulfat (H₂SO₄) pekat, NaOH serta urea,
hasil dari reaksinya yaitu terdapat gelembung yang banyak dan terdapat uap yang
beracun. Sehingga dari uji-uji yang dilakukan dapat diidentifikasi senyawa golongan
nitrogen (amida amina dan nitro), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
perbedaan sifat dari suatu gugus fungsi. Metode-metode yang digunakan yaitu uji
CuSO4 untuk gugus fungsi amina, untuk gugus fungsi amida dilakukan dengan uji
kelarutan air, hidrolisis dengan alkali dan hidrolisis dengan asam, sedangakan
2. Senyawa golongan amida diidentifikasi dengan uji kelarutan dalam air, hidrolisis
dengan alkali, dan hidrolisis dengan asam, sedangkan identifikasi senyawa nitro
Amelia, E., Deasy R., Alawani., dan Sholeh M., 2016, Pengukuran Konstant
Disosiasi Asam Monoethanolamine pada Suhu 30-60 ℃, Jurnal Teknoin, 22
(7).
Dniael., Agustina R.M., dan Soerja K., 2018, Sinresis Surfaktan Turunan Amida yang
Diperoleh dari Rekassi Metil Risinoleat dan Etilendiamina, Jurnal Kimia
Mulawarman, 15 (2).
Hameed, A.Q., dan Hammad A, 2018, Study the Effect of Sodium Hydroxide
Solution on the Thermal Conductivity of Nanocomposites, Journal of
Physics, Doi: 10.20723.
Park, J., Hongxia W ., Mahmoud G., dkk, 2015, The Response of Chlamydomonas
Reinhardtii to Nitrogen Deprivation: a Aystems Biology Analysis, The plant
Journal, Doi: 10.1111.
Zhou, P., Liang J., Fan W., Kejien L., dan Zheul Z, 2017, Hige Peformance of a
Cobalt- Nitrogen Complex for the Reduction and Reductive Coupling of
Nitro Compounds into Amines and Their Derivatives, Journal of the
American Chemical Society, Doi: 10.1021.