Anda di halaman 1dari 9

METODE SOL-GEL

OLEH

MIRAT(F1C118027)

SITTI HANAFIAH(F1C118031)

NESRI FARIANTI(F1C118033)

YUNI ARISANTI (F1C118043)


Definisi proses sol-gel

 Proses sol gel didefinisikan sebagai proses pembentukan senyawa anorganik


melalui reaksi kimia dalam larutan pada suhu rendah, dimana dalam proses tersebut
teradi jadi perubahan fasa dari suspensi koloid (sol) membentuk fasa cair kontinyu
(gel).

 Sol- gel merupakan bagian dari koloid. Koloid adalah suspensi dengan fasa
terdispersi yang sangat kecil yaitu sekira 1-1000 nm.

 Sol merupakan suspensi partikel padat yang terdispersi dalam cair .

 Gel merupakan suspensi koloid cair yang terdispersi dalam padat.

 Aerosol merupakan suspensi koloid partikel dalam gas atau yang sering dikenal
dengan embun.

 Untuk hasil akhir dari proses sol-gel sering dikenal dengan keramik.
Prinsip metode sintesis teknik sol-gel

Pembentukan larutan prekursor dari senyawa yang diharapkan


dengan menggunakan pelarut organik ,teradinya polimerisasi
larutan, terbentuknya dan dibutuhkannya proses pengeringan dan
kalsinasi gel untuk menghilangkan senyawa organik serta
membentuk material anorganik berupa oksida

Tahapan proses
sol-gel

1. Hidrolisis 3. Aging (pengeringan )

2. Kondensasi 4. Drying (pengeringan)


1. Hidrolisis

Pada tahap hidolisis terjadi reaksi penggantian gugus


alkoksida –OR oleh gugus karboksil –OH. Hidrolisis ini dapat
terjadi dalam kondisi asam dan basa. Pada kondisi asam,
gugus alkoksida akan terprotonasi dengan cepat.

2. Kondensasi

Umumnya reakasi kondensasi ini akan terjadi sebelum reaksi


hidrolisis selesai. Reaksi kondensasi ini terbagi menjadi dua
bagian, yaitu kondensasi dalam suasana asam dan kondensasi
dalam kondisi basa.
3. Aging (pengeringan )

Pada proses pematangan ini, terjadi reaksi pembentukan jaringan gel yang
lebih kaku, kuat, dan menyusut di dalam larutan. Fase cair yang masih
mengandung partikel padat dan menggumpal akan terus bereaksi dan akan
mengembun saat gel mengering. Gel yang dihasilkan sangat fleksibel. Gel
tersebut akan semakin kental yang disebabkan oleh kelompok-kelompok
cabang disampingnya yang mengembun. Hal ini menyebabkan cairan yang
terdapat di dalam gel akan diserap oleh kolompok-kelompok cabang
tersebut sehingga gel mengalami penyusutan. Proses ini akan terus
berlanjut selama di dalam gel masih terdapat fleksibilitas.

4. Drying (pengeringan)

Fase cair atau pelarut yang tersisa perlu dihilangkan atau


dibuang melalui proses drying atau pengeringan yang disertai
dengan penyusutan dan densifikasi. Ketika cairan dikeluarkan
dari gel, ada beberapa hal yang mungkin terjadi. Apabila
cairan dalam gel digantikan oleh udara maka akan terjadi
perubahan besar pada struktur jaringan.
Penggunaan katalis dalam metode sol gel

 Mempengaruhi proses hidrolisis dan kondensasi


•Asam
•Basa

 Syarat ; harus bisa hilang pada proses kalsinasi

 Contoh ;

• asam asetat (CH3COOH)

• asam nitrat (HNO3)

• amonium hidroksida (NH4OH)


Penerapan sol gel

1.Film tipis dan serat


2.Serbuk nanoscale
3. Opto-mechanical
4. Obat
KELEBIHAN METODE SOL-GEL

Proses sol-gel memiliki keuntungan dalam sintesis keramik, seperti :

 kemurnian yang tinggi, karena prekursor organologam alkoksi

dapat dimurnikan dengan cara destilasi dan rekristalisasi.

 Homogenitasnya lebih baik, karena reagen yang digunakan

dicampur pada ukuran atau tingkatan molekul.

 Porositasnya rendah dan tinggi, dengan menggunakan pendekatan

perlakuan pada pemanasan dan pembakaran.


KEKURANGAN METODE SOL-GEL

Proses sol-gel memiliki kekurangan dalam sintesis keramik, seperti :

 biaya yang mahal untuk proses menggunakan prekursor alkoksida

 Waktu proses yang relatif lama

 Terajadi penyusutan volume yang besar saat pengeringan

 Penggunaan pelarut organik yang dapat merusak kesehatan

Anda mungkin juga menyukai