2. SOL
Sol merupakan jenis koloid di mana fase terdispersinya berupa zat padat,
sedangkan medium pendispersinya berupa zat cair atau zat padat. Contoh koloid
jenis sol cair adalah tinta, sol belerang, dan sol emas. Contoh sol padat adalah kaca
hitam, intan hitam, dan paduan logam.
3. Emunisi
Emulsi merupakan jenis koloid di mana fase terdispersinya zat cair dan medium
pendispersinya juga zat cair. Pada emulsi, kedua zat cair tidak saling melarutkan. Hal itu
karena adanya peran zat pengemulsi. Contoh emulsi adalah kasen di dalam susu, kuning
telur, santan, dan mayones.
4. Buih
Buih merupakan jenis koloid di mana fase terdispersinya berupa gas,
sementara medium pendispersinya berupa zat cair. Jika medium
pendispersinya berupa zat padat, maka disebut buih padat. Contoh
koloid jenis buih ini adalah sabun, detergen, karet busa (buih padat), dan
batu apung (buih padat).
5. Gel
Gel merupakan jenis koloid yang terbentuk dari campuran zat
padat dan zat cair. Gel terbentuk karena fase terdispersi
mampu mengadsorbsi medium pendipersinya. Contoh gel
adalah agar-agar, lem kanji, selai, gelatin, gel sabun, dan gel
silika. Berdasarkan sifat elastisitasnya, gel dibagi menjadi dua,
yaitu gel elastis dan non-elastis.
03
SIFAT-SIFAT KOLOID
Efek Tyndall
Efek Tyndall ditemukan oleh seorang ilmuwan asal Inggris, yaitu John Tyndall. Efek Tyndall
merupakan gejala terhamburnya berkas sinar/cahaya oleh partikel koloid. Oleh karena itu, efek ini
bisa digunakan untuk membedakan antara koloid dan larutan.
Muatan Koloid
Koloid dibedakan menjadi dua berdasarkan muatannya, yaitu koloid
bermuatan positif dan koloid bermuatan negatif.
Gerak Brown
Pada tahun 1827, seorang botanis asal Skotlandia, Robert Brown, berhasil
mengamati gerakan partikel koloid. Pengamatan itu membuktikan bahwa
partikel koloid tidak pernah berada pada kondisi stasioner (diam), melainkan
akan bergerak dengan lintasan lurus dan arahnya tak menentu
Adsoprsi
Adsoprsi adalah peristiwa terserapnya ion atau senyawa lain oleh
permukaan koloid
Koagulasi Koloid
Koloid pelindung adalah koloid yang mampu melindungi koloid lain agar tidak mengalami
koagulasi.
Dialisis
Elektroforesis
Reaksi Hidrolisis
Reaksi hidrolisis merupakan reaksi suatu zat yang
membutuhkan air pada prosesnya.
2
Dekomposisi Rangkap
3
Pembuatan koloid dengan teknik dekomposisi rangkap. Misalnya,
saat membuat sol AgCl dengan cara mencampurkan larutan
AgNO3 encer dan larutan HCl
L encer.
Penggantian Pelarut
pembuatan koloid dapat dilakukan dengan menggantikan pelarut.
Misalnya, saat membuat larutan jenuh asam asetat, lalu
dicampurkan dengan alkohol yang akan membentuk koloid berupa
4
gel.
Pembuatan Koloid dengan Cara
Dispersi
Pembuatan koloid secara dispersi adalah
memecahkan berbagai partikel kasar menjadi
berukuran koloid. Setelah itu, partikel tersebut
didispersikan dalam medium pendispersinya.
Teknik Mekanik
Teknik mekanik dalam pembuatan koloid ini akan menggerus
1 butir-butir kasar dengan penggiling koloid hingga tingkat
kehalusan tertentu.
Teknik Peptisasi
Teknik peptisasi merupakan salah satu teknik pembuatan koloid
2 yang berasal dari butir-butir kasar atau endapan yang pada
prosesnya dibantu oleh zat pemeptisasi.