REAKSI PERISIKLIK
OLEH:
Kelompok 2
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih dan maha
terselesaikan dan terwujud. Makalah ini di susun untuk dijadikan referensi yang
Makalah ini di susun secara khusus untuk memenuhi tugas final Kimia
Organik II. Substansi yang terdapat dalam makalah ini berasal dari beberapa
referensi yang berasal dari media elektronik melalui pengambilan bahan dari
berdasarkan acuan atau bersumber dari buku ataupun literatur lain dengan
dan benar.
bahan pembelajaran bagi mahasiswa maupun dosen dan juga sebagai bahan
Tentunya dari isi maupun konstruksi yang ada dalam makalah ini banyak terdapat
kekurangan, oleh karena itu kami selaku penyusun mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 3
C. Tujuan............................................................................................................ 3
D. Manfaat.......................................................................................................... 3
A. Kesimpulan.................................................................................................... 22
B. Saran.............................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengandung satu ikatan rangkap dua. Hidrokarbon tak jenuh adalah kelompok
hidrokarbon yang mempunyai jumlah atom hidrogen per atom karbon lebih
disebabkan oleh adanya ikatan ganda antara karbon-karbon, baik ganda dua
tunggal C-C merupakan ikatan sigma pada orbital hibrida Sp3 dari dua atom
karbonnya, maka pada alkena ikatan ganda dua C=C terbentuk dari ikatan sigma
orbital-orbital hibrida sp2 dari dua karbon yang kemudian dilengkapi dengan
ikatan p dari satu orbital p yang tersisa pada masing-masing atom karbon yang
bersangkutan. Alkena yang mempunyai lebih dari satu ikatan ganda dua dikenal
dengan nama alkadiena, -tiena, - tetraena, atau poliena, secara berturut-turut untuk
Apabila dalam satu molekul terdapat lebih dari satu ikatan ganda, maka
tersebut. Jika ikatan ganda terletak bersebelahan satu dengan lain, maka
1
kelompok seperti itu dinamakan terkumulasi. Jika ikatan ganda yang terlibat
dua atau lebih ikatan tunggal,maka susunan seperti ini dinamakan terisolasi. Dari
peranan yang sangat penting dalam mnentukan banyak ciri senyawa organic.
sepanjang rantai karbon. Ikatan rangkap pada dua karbon karbon yang dalam
Reaksi perisiklik adalah reaksi serempak yang berlangsung dalam suatu deret
siklis elektron pada keadaan transisinya. Selama beberapa tahun, para ahli kimia
tidak mampu untuk menjelaskan suatu mekanisme reaksi terkait reaksi perisiklik
secara teoritis. Namun sejak 1960 beberapa teori telah dikembangkan untuk
menjelaskan reaksi- reaksi ini. R.B Woodward dari universitas dari universitas
orbital molekul dari pereaksi dan produk. Perlakuan serupa dikembangkan oleh K.
2
penataan-ulang sigmatropik. Masing-masing reaksi ini memiliki mekanisme yang
berbeda-beda, oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas lebih detail
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
C. Tujuan
3. Untuk lebih memahami jenis- jenis atau tipe- tipe dari reaksi perisiklik.
D. Manfaat
3. Dapat lebih memahami jenis- jenis atau tipe- tipe dari reaksi perisiklik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
perkataan peri (disekitar atau sekeliling cincin). Reaksi perisiklik berlangsung satu
tahap yang dapat dikatalis baik oleh cahaya (terimbas cahaya = h) maupun kalor
(terimbas termal).
dimana ikatan-ikatan lama terputus ketika ikatan baru terbentuk yang terjadi
dalam satu tahap. Reaksi perisiklik dicirikan oleh suatu keadaan transisi siklik
sederhana diwakili oleh 1,3- butadiena, dimana n=1. Setiap diena berkonjugasi
mengandung orbital molekul yang mirip dengan orbital molekul 1,3 butadiena
sehingga molekul ini digunakan sebagai model bagi semua diena berkonjugasi.
4
2. Interaksi LUMO/HOMO
Sebelum beranjak ke penjelasan lebih lanjut, perlu diketahui orbital molekul pada
sistem terkonjugasi
pendonor elektron yang membuatnya lebih reaktif. Diena harus dalam keadaan
komformasi s-cis karena jika tidak seperti itu tiadak akan reaktif. Dalam 1,3
sistem ini, 1 (1) dan 2 (2) adalah orbital bonding sedangkan 3* (3) dan 4*
5
Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa orbital molekul
dengan energi tinggi adalah yang mempunyai banyak simpul antara inti- inti.
Dalam hal ini pada keadaan 4 memiliki tiga simpul anatara inti. Dalam keadaan
dasar, keempat elektron pi berada dalam dua orbital dengan energy terendah , 1
(1) dan 2 (2). Dalam hal ini, 2 (2) adalah orbital molekul terhuni tertinggi
HOMO dan LUMO dirujuk sebagai orbital garis depan dan merupakan orbital
yang digunakan dalam metode orbital garis depan untuk melakukan analisa pada
reaksi perisiklik.
Bila 1,3 butadiena menyerap sebuah foton dari panjang gelombang yang
6
Keadaan dasar 1,3-butadiena
(5 bidang simpul)
(4 bidang simpul)
E (3 bidang simpul)
(2 bidang simpul)
(1 bidang simpul)
7
(tidak ada bidang simpul
diantara inti)
Terdapat tiga tipe utama reaksi perisiklik yaitu: (1) Reaksi sikloadisi; (2)
1. Reaksi sikloadisi
Raksi sikloadisi adalah reaksi dimana dua molekul tak jenuh menjalani
suatu reaksi adisi untuk menghasilkan produk siklik. Dalam reaksi ini dua ikatan
pi diubah menjadi dua ikatan sigma. Pembentukan ikatan dapat terjadi pada sistem
pi pada sisi yang sama (suprafasial) atau pada sisi berseberangan (antarafasial).
8
Reaksi sikloadisi [ 2 + 2 ]
Sikloadisi etilena atau dua alkena sederhana apa saja disebut sikloadisi [ 2 + 2 ]
karena disini terlibat dua electron pi + dua elektron pi. Reaksi sikloadisi tipe ini
mudah terjadi dengan adanya cahaya dengan panjang gelombang yang sesuai,
Contoh:
+ -
LUMO
- +
+ +
HOMO
- -
9
menyatunya orbital , orbital-orbital ini juga mengalami hibridisasi menghasilkan
Terimbas termal
dalam keadaan dasar, 1. Dalam keadaan imbasan termal fase- fase orbital tidak
dapat berikatan sehingga reaksi ini kerap disebut reaksi terlarang simetri
HOMO +
kalor
-
tidak ada reaksi
-
-
+
-
fase fase salah untuk
+
bertumpang tinduh,
terlarang oleh simetri LUMO,
-
Suatu reaksi terlarang simetri dapat terjadi pada beberapa keadaan, namun
yang lain. Namun, jika etilena disinari dengan cahaya ultraviolet, maka sebuah
Terimbas cahaya
terbentuk dari orbital 1 ke 2* dalam beberapa tetapi tidak semua dari molekul.
Jika diamati homo suatu molekul tereksitasi (2*) dan lumo. Suatu molekul
berkeadaan dasar (2*) akan tampak bahwa fase fase telah sesuai untuk berikatan.
10
Reaksi semacam ini mempunyai energi pengativan yang relatif rendah, dan
terapan sintetik.
Reaksi Sikloadisi [4 + 2]
O O
H CH2 CH o CH
C 100 C
HC
C
CH2
H CH2
1,3-butadiena ( diena-nya ) propenal( dienofil-nya) 3-sikloheksena-1-karboksaldehida
(100%)
dienofil. reaksi Diels-Adler tidak berlangsung melalui zat antara bersifat ion,
11
Sistem [ 4+2 ] sederhana: sikloadisi 1,3-butadiena (diena-nya) dan etilena
pi mengalir dari homo (2) dari diena ke lumo (2*) dari dienofil. Reaksi ini
bersifat terizinkan-semitri.
kalor
HOMO - -
-
+
+
+
terizinkan simetri LUMO
-
Bila suatu diena tereksitesi oleh cahaya, homo-nya akan menjadi orbital
3* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan lumo dari
dienofil. Karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat telarang-semitri.
-
-
+
+
terlarang simetri LUMO
-
12
2. Reaksi elektrosiklik
suatu poliena berkonjugasi dan suatu sikloalkena. Dalam siklisasi ini dua electron
pi digunakan untuk membentuk sebuah ikatan sigma Pada reaksi ini hanya
CH
CH2
HC CH2 CH
kalor atau hv kalor atau hv HC CH 2
HC HC CH 2
HC CH2
HC HC CH 2 HC CH 2
CH CH
CH2
siklobutena 1,3,5-heksatriena 1,3-sikloheksadiena
1,3-butadiena
Salah satu sifat dari reaksi elektrosiklik bahwa stereokimia dari produknya
apakah reaksi itu terimbas termal atau terimbas cahaya. Misalnya, bila (2E,4Z)-
heksadiena dipanaskan diproleh cis-dimetilsiklobutena. Namun bila diena disinari
dengan cahaya ultaviolet, terbentuk trans-dimetil-siklobutena.
H
CH3
CH3 kalor
CH3
H
cis-3,4-dimetilsiklobutena
CH3
H
H hv
(2E,4Z)-heksadiena
CH 3
CH3
H
trans-3,4-dimetilsiklobutena
13
Siklisasi sistem 4n
tumpang tindih ujung ujung dari orbital p-nya dan rehibridisasi secara serempak
membentuk ikatan sigma baru dalam siklisasi ini dapat bersifat sefase atau
+
+
+ -
- -
-
+
sefase
berlawanan arah
ujung. Untuk menghasilkan hal tersebut maka ikatan ikatan pi harus putus. Energi
untuk pemutusan ikatan pi dan rotasi ikatan disediakan oleh panas dari luar atau
cahaya ultraviolet. Suatu ikatatn sigma, sepasang cuping yang bertumpang tindih
Terdapat dua cara yang berlainan agar ikatan-ikatan sigma C-C berotasi
1. Kedua ikatan sigma C-C dapat berotasi dalam arah yang sama (keduanya
searah jarum jam atau keduanya berlawanan arah dengan jarum jam). Tipe
14
2. Kedua ikatan sigma C-C dapat berotasi dengan arah yang berlainan, satu searah
dan yang lain berlawanan dengan jarum jam. Tipe rotasi ini disebut gerakan
kontrotasi -
- -
+
+ -
keduanya searah
+
disrotasi -
- +
+
+ +
berlawanan searah
-
dalam homo (2). Agar terbentuk ikatan sigma baru rotasi harus berupa konrotasi.
kebalikan dari fase-fase dalam siklisasi termal oleh karena itu rotasi terizinkan-
disrotasi +
+ - hv
-
- -
berikatan
+
terizinkan-simetri
15
Stereokimia dari suatu elektrosiklisasi 4n:
+
CH3 H
kontrotasi
- H
- H
kalor
CH3 CH3
H
+ CH3
Dalam gerakan disrotasi, satu gugus metil berotasi keatas dan yang lain
kebawah. Hasilnya adalah bahwa kedua gugus metil dalam produk adalah trans.
+
CH3 H
hv
+ CH 3
- H
disrotasi
CH3 CH3
H
- H
trans
Dalam homo dari keadaan dasar (3), orbital-orbital p yang membentuk ikatan
sigma dalam siklisasi bersifat sefase. Siklisasi termal berlangsung dengan gerakan
dirotasi.
+
+ CH3
kalor -
+ - disrotasi -
CH3
- +
16
+
- CH3
hv -
+ + kontrotasi -
CH3
- +
poliena 4n. Bila siklooktatriena ini dipanaskan pada temperatus yang sedikit lebih
CH3
CH3 kontrotasi CH3 CH3
HH disrotasi
CH3
CH3 CH3
CH3
gugus trans metil
pertemuan cincin cis
suatu atom atau gugus atom. Dua contoh Penataan Ulang Sigmatropik :
CH3 CH3
1,5-heptadiena 3-metil-1,5-heksadiena
O O OH
CH2
CH C
H2C H CH2CH CH2 CH3
17
Klasifikasi Penataan Ulang Sigmatropik
penomoran rangkap yang merunjuk keposisi posisi relatif atom yang terlibat
dalam perpindahan (migrasi). Metode klasifikasi ini berbeda dari metode untuk
sebagai berikut:
1 2 3 1 2 3
H H
hidrogen dan sebuah radikal alil, yang mengandung tiga elektron pi dan karena itu
18
H H*
pemaksapisahan CD2
CH2CH CD2 * CH2CH
homolitik hipotesis
radikal alil
Geseran dari H radikal dapat berlangsung dalam salah satu dari dua arah.
Geseran dari H* dapat berlangsung dalam salah satu dari dua arah.
Pertama, gugus berpindah dapat tetap pada satu sisi dari sistem orbital , proses
simetri berlangsung, gugus berpindah (dalam hal ini H*) harus bergeser dengan
proses antarafasial (antara facial process) yakni, gugus itu harus berpindah ke
19
Terizinkan simetri tetapi secara geometri sukar
Keadaan transisi
antarfasial [1,3] tidak mudah terjadi. Sebaliknya geseran sigmatropik [1,5] sangat
lazim terjadi.
H H
H H*
20
Jika HOMO dari radikal ini dan simetri orbitalnya diperiksa, akan terlihat bahwa
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah sebagai
berikut :
cahaya.
a. Sikloadisi
b. Elektrosiklisasi
3. Pada metode orbital garis depan electron mengalir dari HOMO satu molekul ke
tergantung pada fase fasedari orbital yang berantaraksi dalam HOMO suatu
B. Saran
Saran yang dapat kami berikan dari makalah ini adalah sebaiknya pembaca
lebih banyak belajar atau mencari literatur lain mengenai reaksi perisiklik agar
tersebut.
22
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, 1986, Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid Dua, Jakarta: Erlangga.