anorganik
SINTESIS NANOMATERIAL
MAGNETIK - SITRAT
Presented By:
Chemistry Department
Math and Natural Science Faculty
Halu Oleo University
Kendari
2017
pendahuluan
buckyball
Scanning Tunneling Microscopy (STM)
carbon nanotube
Atomic Force Microscope (AFM)
KLASIFIKASI
Fullerenes adalah kelas alotrop karbon yang secara konseptual adalah lembar
grafena (graphene) yang digulung ke dalam tabung atau bola.Termasuk
didalamnya karbon nanotube yang digunakan baik karena kekuatan mekanisnya
maupun faktor elektrisnya.
selain itu juga memiliki karakteristik seperti nilai titik poin (saturasi)
magnetik yang tinggi serta respon magnetik yang baik. Fe3O4
memiliki potensi aplikasi dalam bidang drug delivery dan agen kontras
pada magnetic resonance imaging (MRI).
Metode
Karakterisasi Nanomaterial
1 Scanning electron micrsocopy (SEM)
Prinsip kerja SEM adalah menembakkan permukaan benda dengan berkas elektron
bernergi tinggi seperti diilustrasikan Permukaan benda yang dikenai berkas akan
memantulkan kembali berkas tersebut atau menghasilkan elektron sekunder ke segala
arah
2 Transmission Electron Microscopy (TEM)
Prinsip kerja TEM sangat mirip dengan prinsip kerja peralatan rontgen di
rumah. Pada peralatan roentgen, gelombang sinar-X menembus bagian lunak
tubuh (daging) tetapi ditahan oleh bagian keras tubuh (tulang). Film yang
diletakkan di belakang tubuh hanya menangkap berkas sinar-X yang lolos
bagian lunak tubuh. Akibatnya, film menghasilkan bayangan tulang
3 Atomic Force Microscopy (AFM)
Prinsip kerja AFM juga sangat sederhana dan dapat
dipahami hanya dengan konsep- konsp fisika dasar. AFM
tidak memerlukan sistem vakum, tegangan tinggi, maupun
fasilitas pendingin seperti pada SEM dan TEM
1 Scanning electron micrsocopy (SEM)
kemudian dilarutkan
dialiri gas N2 selama 1 menit
sebanyak 5,40 g
FeCl3.6H2O
Campuran tersebut
lalu dilakukan aging larutan natrium sitrat 0,5 M
disonikasi selama 60
selama 24 jam
menit