Anda di halaman 1dari 2

SINOPSIS RENCANA PENELITIAN

EFIKASI FORMULA A FUNGISIDA EUSIDERIN A DARI


KAYU BULIAN (Eesideraxylon zwagery) TERHADAP
PENYAKIT LAYU TANAMAN TOMAT

By : Wa Ode Nur Siti Fatimah

Penyakit layu fusarium pada tomat merupakan masalah penting bagi


petani dan perusahaan perkebunan tomat di Indonesia, khususnya di Propinsi
Jambi, karena telah menyebabkan kerugian yang sangat besar. Penyakit ini dapat
terjadi pada semua umur tanaman tomat dan menjadi penyakit utama di hampir
semua daerah sentra produksi tomat di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh
cendawan Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici [5]. Selama ini para petani dalam
mengendalikan Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici menggunakan fungisida
sintetis. Pemakaian fungisida sintetis secara terus-menerus selain mempercepat
timbulnya ras-ras patogen yang resisten, juga dapat menyebabkan keracunan
terhadap manusia sebagai pemakainya [1], [3], [7], [9]. Selain itu, fungisida bisa
menyebabkan terjadinya pencemaran terhadap ingkungan. Berbagai permasalahan
tersebut telah mendorong peneliti untuk mencari alternatif dan pengembangan
untuk pengendalian cendawan patogen Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici
dengan bahan alami yaitu kayu bulian (Eusideroxylon zwagery).
Hasil penelitian terdahulu telah berhasil mengisolasi lima jenis senyawa
murni dari kayu bulian (Eusideroxylon zwagery), masing-masing tiga senyawa
turunan neolignan yang berasal dari ekstrak benzen dan dua senyawa turunan
alkaloid dari ekstrak etil asetat. Senyawa eusiderin A merupakan turunan
neolignan jenis benzodioksan yang secara biogenetik berasal dari oksidasi p-
alilfenol dan p-propenilfenol diikuti dengan coupling radikal bebas kedua
senyawa tersebut [2], [4], [6]. Eusiderin A menunjukkan aktivitas anticendawan
terhadap Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici secara in vitro, dengan
menghasilkan persentase penghambatan secara berturut-turut 49,80 %, 36,55 %
dan 24,47% pada konsentrasi 5, 4 dan 3 ppm [6]. Pada penelitian skala rumah
kaca, fungisida berbahan aktif Eusiderin A dengan konsentrasi 3 ppm, 4 ppm dan
5 ppm tidak bersifat toksik terhadap akar dan daun tanaman tomat. Sedangkan
fungisida berbahan aktif Eusiderin A dengan konsentrasi 10 ppm bersifat toksik
terhadap akar [6]. Fungisida berbahan aktif Eusiderin A dengan konsentrasi 4, 5
dan 10 ppm tingkat efikasinya sangat tinggi dan tingkat efikasinya sama dengan
fungisida sintetis Benlate (bahan aktifnya benomyl) dalam menekan pertumbuhan
Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici penyebab penyakit layu fusarium pada
tomat. Untuk fungisida berbahan aktif Eusiderin A 3 ppm tingkat efikasinya juga
tinggi, karena hanya 1 tanaman tomat yang mati setiap perlakuan. Data tersebut
menunjukkan bahwa senyawa Eusiderin A berpotensi sebagai fungisida alami.
Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian langsung terhadap tumbuhan
inangnya yaitu tanaman tomat (uji ad planta). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui konsentrasi terendah (minimum) Eusiderin A dari kayu bulian
(Eusideroxylon zwagery) yang dapat menekan Fusarium oxysporum f. sp.
lycopersici penyebab penyakit layu fusarium pada tomat untuk skala pengujian
lapangan, dan mengetahui tingkat efikasi biofungisida berbahan aktif Eusiderin A
di lahan perkebunan tomat yang terserang penyakit layu fusarium. Setelah
diketahui konsentrasi minimum untuk penghambatan akan dibuat atau ditentukan
suatu formula fungisida baru yang mengandung senyawa aktif Eusiderin A dari
kayu bulian (Eusideroxylon zwagery) yang diharapkan akan bersifat lebih efikasi,
efektif, selektif, cepat dan mudah terdegradasi serta mempunyai dampak kecil
terhadap manusia dan hewan atau lingkungan.

Metode yang akan di lakukan dalam penelitian ini adalah dengan


eksperimen laboratorium dan lapangan. Penelitian ini akan diawali dengan
Ekstraksi dan Partisi Serbuk Kayu Batang Eusideroxylon zwagery, `

Anda mungkin juga menyukai