Enzim Cu tipe II
Enzim Cu tipe II umumnya memiliki potensial reduksi
lebih positif dan sinyal absorpsi elektronik lebih lemah.
Struktur geometri enzim tipe II biasanya trigonal,
planar segi empat, koordinasi lima, atau tetragonal
terdistorsi oktahedral.
Klasifikasi enzim Cu
(LMCT).
metalloenzim Cu tipe I
Terdiri dari 128 residu asam amino
Terlibat dalam transfer elektron dalam jalur fotosintesis dan sistem
pernafasan organisme biologis.
Pasangan redoks fisiologisnya adalah sitokrom C551 dan nitrit
reduktase.
Untuk memfasilitasi transfer elektron dan siklus antara Cu(II) dan Cu(I)
diperlukan lingkungan koordinasi Cu yang lebih disukai oleh kedua
bilangan oksidasi Cu. Oleh karena itu, salah satu Cu diharapkan
memiliki geometri intermediet antara Cu (I) trigonal dan Cu(II) trigonal
bipiramidal
AZURIN
• tiga ligan terikat kuat yaitu S tiolat dari cys112 dan N
imidazol dari his46 dan his117 membentuk geometri
trigonal terdistorsi dengan jarak ikatan 2.00-2.15 Å .
• Ligan terdiri dari ligan lemah tiolat sistein yang
disukai oleh Cu(I) dan ligan imidazol histidin yang
lebih kuat dan lebih disukai oleh Cu(II).
• Tioeter dari met121 dan oksigen karbonil peptida dari
gly45 membentuk ikatan aksial yang lebih panjang
sekitar 3.1 Å.
Reaksi ini terjadi secara spontan dengan laju kira-kira 104 kali lebih
lambat daripada laju reaksi yang dikatalisis enzim SOD
Superoksida Dismutase
Enzim SOD dapat dibagi menjadi tiga kelompok:
CuZnSOD,
Fe/MnSOD
NiSOD.
Enzim CuZnSOD merupakan dimer dengan berat molekul sekitar 32
kDa, dan masing-masing monomer mengandung ion Cu dan Zn.
Semua organisme eukariot dan beberapa prokariot seperti bakteri
memiliki SOD dalam bentuk CuZnSOD.
Organisme prokariot SOD umumnya ditemukan dalam bentuk
MnSOD atau FeSOD.
Superoksida Dismutase
Superoksida Dismutase
Cu tipe 2 dari CuZnSOD teroksidasi terkoordinasi
dengan 4 residu histidin (his44, his46, his61, dan
his118) dengan geometri segi empat datar terdistorsi.
Sebuah molekul air terikat pada posisi aksial 2.5 Å dari
Cu.
Atom Zn terletak sekitar 6.6 Å dari Cu dan
terkoordinasi dengan his61, his69, dan his78, serta
asp81.
Koordinasi jembatan dengan his61 yang mengikat atom
Cu dan Zn oleh atom N imidazol. Lingkungan
koordinasi atom Zn pada kondisi jenuh, sehingga atom
Zn secara tidak langsung memiliki peran sebagai
penstabil struktur dalam katalisis, dengan geometri
tetrahedral.
Superoksida Dismutase
Reaksi dismutase dapat digambarkan sebagai 2 setengah reaksi
yang terkait dengan mekanisme ping-pong.
Pertama, satu molekul O2 mereduksi situs aktif Cu menghasilkan
Cu(I)ZnSOD:
O2- + Cu(II)ZnSOD O2 +Cu(I)ZnSOD
Kedua, molekul O2- yang lain memperoleh satu elektron dari situs
Cu dan dua proton membentuk hidrogen peroksida:
Hemosianin
Monooksigenase
Hemosianin
Protein multimeric besar (bobot molekul. 4 × 109 hingga 9 × 106
Da).
Metaloprotein ini berfungsi sebagai:
Pembawa ekstraseluler oksigen di arthropoda dan moluska,
Mengikat O2 sebagai ion peroksida di sisi tembaga dinuklir
bersamaandengan oksidasi tembaga (I) menjadi tembaga (II).
Hemosianin pada moluska berbentuk silinder yang memiliki sampai
20 subunit dan berat molekul tinggi (9 × 106 Da).
Hemosianin
Dalam hemosianin arthropoda, enam subunit
mengandung satu pusat tembaga dinuklir per subunit
agregat untuk membentuk heksamer.