Anda di halaman 1dari 11

Vizny Grace

2208729

UTS SINTESIS DAN KARAKTERISASI


1. Terdapat 4 komponen yang menjadi pertimbangan dalam desain, sintesis, material, dan
aplikasi material yaitu processing, structure, properties, dan performance. Jelaskan
hubungan antar komponen tersebut dalam konteks sintesis material.
Jawab:
• Proccessing: mempersiapkan atau menempatkan melalui prosedur yang
ditentukan
• Struktur: struktur suatu material biasanya berkaitan dengan susunannya
komponen internal
• Bahan struktur akan tergantung pada bagaimana itu diproses
• Properties: fitur pembeda dalam hal jenis dan besarnya respons terhadap
stimulus tertentu yang dikenakan. Enam kategori properti: mekanik, listrik,
termal, magnetik, optik, dan eksterior
• Performance: pencapaian relatif terhadap tujuan yang dinyatakan. Kinerja
material akan menjadi fungsi dari sifat-sifatnya
Misal processing-structure-properties-performance
Bahan dari ketiga disk -> Aluminium Oxide

1) Disk Kiri → satu kristal


2) Disk Pusat → terdiri dari banyak kristal tunggal dan sangat kecil yang
semuanya terhubung
3) Disk Kanan → terdiri dari banyak kristal kecil yang saling berhubungan,
dan sejumlah besar pori-pori kecil atau ruang kosong

2. Sintesis metal oxide nanopartikel secara kimiawi dapat dilakukan melalui beberapa
metode seperti coprecipitation, hydrothermal/solvothermal, dan sol-gel.
a. Jelaskan prinsip, tahapan, dan mekanisme reaksi yang berlangsung dari setiap metode
tersebut
b. Jelaskan keunggulan dan kelemahan dari setiap metode tersebut
c. Jelaskan variable yang mempengaruhi keberhasilan sintesis dari setiap metode
tersebut
d. Metode manakah yang paling efektif mengontrol ukuran nanopartikel oksida logam?
Berikan penjelasan.
Jawab:
KOPRESIPITASI
Vizny Grace
2208729

Presipitasi adalah proses reaksi terbentuknya padatan (endapan) di dalam sebuah


larutan sebagai hasil dari reaksi kimia. Presipitasi ini biasanya terbentuk ketika
konsentrasi ion yang larut telah mencapai batas kelarutan dan hasilnya adalah
membentuk garam. Metode presipitasi dilakukan dengan cara zat aktif dilarutkan ke
dalam pelarut, lalu ditambahkan larutan lain yang bukan pelarut (anti-solvent), hal ini
menyebabkan larutan menjadi jenuh dan terjadi nukleasi yang cepat sehingga
membentuk nanopartikel. Metode presipitasi merupakan salah satu pendekatan yang
paling luas karenakesederhanaaunjukkan pada gambar n, ketersediaan siap dan
penggunaan bahan baku relatif murah. Metode presipitasi dilakukan dengan
mengendalikan kelarutan bahan di dalam larutan melalui perubahan pH, suhuatau
pelarut. Endapan yang dihasilkan dari kondisi sangat jenuh memiliki banyak partikel
berukuran kecil.
Metode presipitasi yang dilakukan oleh Mobashepour et al., (2007) menggunakan
Ca(NO3)24H2O sebagai sumber Ca dan(NH4)2HPO4 sebagai sumber P. Pemisahan HA
dari campuran induk dengan menggunakan teknik sentrifugasi, HA yang dihasilkan
dikeringkan pada suhu 80°C dan kemudian dikalsinasi pada suhu 100, 450, 900 and
1200°C selama 1 jam. Proses ini menarik untuk diaplikasikan karena manufaktur
skalabilitas. Kelebihan metode ini adalah dapat menghasilkan partikel lebih kecil dari
100 nm dan pemakaian energi sangat rendah. Hal ini karena dengan teknik ini dapat
disintesis HA dalam jumlah besar tanpa menggunakan pelarut-pelarut organik dan juga
dengan biaya yang tidak begitu mahal. Namun, karena terjadinya simultan nukleasi,
pertumbuhan kristal, pengkasaran dan aglomerasi, pengendapan HA yang tidak dapat
dipandang sepele. Metode ini membutuhkan fine-tuning untuk mengoptimalkan
morfologi dan meminimalkan pertumbuhan kristal.
Metode Ko-presipitasi memberikan kelebihan, yaitu:
1) Persiapan/preparasi cepat dan mudah
2) Mudah mengontrol/mengatur komposisi oksida
3) Terdapat berbagai kemungkinan untuk memodifikasi keadaan permukaan
partikel dan homogenitas keseluruhan
Kelemahan metode co-precipitation:
1) Proses ini tidak tepat untuk pembuatan material yang tingkat kemurniannya
tinggi,
2) Metode ini tidak berjalan dengan baik bila reaktan yang digunakan berbeda
kelarutannya, dan
3) Metode kopresipitasi hanya digunakan pada precursor yang bermuatan

SOL-GEL
Sol adalah partikel atau polimer dispersi stabil dalam partikel pelarut atau Suatu
suspensi koloid dimana fase terdispersinya berupa zat padat dan pendispersinya berupa
zat cair. Gel terdiri dari jaringan kontinu tiga dimensi, yang membungkus fase cair.
Memungkinkan pencampuran pada tingkat atom dan menghasilkan partikel kecil yang
mudah disintesis.
Prinsip: untuk melarutkan senyawa dalam cairan untuk membawanya kembali sebagai
padatan secara terkendali.
Vizny Grace
2208729

Teknik Sol-Gel

Proses sol gel terjadi dalam beberapa langkah:


• hidrolisis dan kondensasi molekul
Pada tahap hidrolisis terjadi reaksi penggantian gugus alkoksida -OR oleh gugus
kalboksil -OH. Hidrolisis ini dapat terjadi dalam kondisi asam dan basa. Pada kondisi
asam, gugus alkoksida akan terprotonasi dengan cepat. Proses tahapan sol gel dalam
kondisi asam ini berjalan sesuai mekanisme SN-2 yang menghasilkan formasi penta-
coordinate transition state. Mekanisme hidrolisis pada kondisi asam dapat dilihat pada
reaksi di bawah ini:

Dengan konsentrasi katalis yang sama, ternyata alkoksida silikon pada kondisi basa
akan terprotonasi lebih lama dibandingkan dengan alkoksida silikon pada kondisi asam
yang disebabkan oleh kecenderung oksigen alkoksida untuk menolak gugus -OH.

Parameter yang mempengaruhi proses kondensasi:


1) Jenis prekursor
2) Ransum antara alkoksida dan air
3) Jenis katalis yang digunakan
4) Jenis pelarut
5) Suhu
6) Ph
7) Konsentrasi relatif dan absolut dari reaktan

Umumnya reaksi kondensasi ini akan terjadi sebelum reaksi hidrolisis selesai. Molekul
yang sudah terhidrolisis akan membentuk ikatan silikon (Si-O-Si ), dua logam yang
digabungkan melalui rantai oksigen. Reaksi kondensasi ini terbagi menjadi dua bagian,
yaitu kondensasi dalam suasana asam dan kondensasi dalam kondisi basa.
Vizny Grace
2208729

• Pembentukan sol
Saat sol gel mengagregasi, viskositas akan meningkat sampai gel terbentuk. Transisi
sol-gel (titik gel) tercapai ketika jaringan kontinu terbentuk. Waktu gel ditentukan
sebagai waktu ketika dimungkinkan untuk membalikkan wadah. Ketika gel terbentuk,
sejumlah besar partikel sol dan cengkeraman masih belum bereaksi. Penuaan gel adalah
tahap yang sangat penting dalam prosesnya.

• Ageing
AGING (PEMATANGAN) Pada proses pematangan ini, terjadi reaksi pembentukan
jaringan gel yang lebih kaku, kuat, dan menyusut di dalam larutan. Fase cair yang masih
mengandung partikel padat dan menggumpal akan terus bereaksi dan akan mengembun
saat gel mengering. Gel tersebut akan semakin kental yang disebabkan oleh kelompok-
kelompok cabang di sampingnya yang mengembun. Hal ini menyebabkan cairan yang
terdapat di dalam gel akan diserap oleh kelompok-kelompok cabang tersebut sehingga
gel mengalami penyusutan. Proses ini akan terus berlanjut selama di dalam gel masih
terdapat fleksibilitas.
Saat viskositas meningkat, pelarut terperangkap di dalam gel
a. Fase cair masih mengandung partikel sol dan menggumpal, yang akan terus
bereaksi dan akan mengembun dan gel mengering
b. Hidrolisis dan kondensasi adalah proses reversibel.

• Drying
Fase cair atau pelarut yang tersisa perlu dihilangkan atau dibuang melalui proses drying
atau pengeringan yang disertai dengan penyusutan dan densifikasi. Ketika cairan
dikeluarin dari gel, ada beberapa hal yang mungkin terjadi. Apabila cairan dalam gel
digantikan oleh udara maka akan terjadi perubahan besar pada struktur jaringan. Jika
gel dikeringkan dengan penguapan maka jaringan gel akan runtuh dan menghasilkan
xerogel. Jika pengeringan terjadi pada kondisi superkritis, maka struktur jaringan dapat
dipertahankan, dan akan membentuk gel dengan pori-pori yang besar yang disebut
aerogel. Pada proses penghapusan sisa pelarut tersebut sangat dipengaruhi oleh
distribusi porositas dalam gel tersebut. Proses drying ini dilakukan dengan cara
menguapkan Larutan. Untuk mendapatkan struktur sol gel yang dimiliki luas
permukaan yang tinggi maka cairan tidak didinginkan
a. Pengeringan gel yang normal menyebabkan pengurangan ukuran pori
Vizny Grace
2208729

b. Gugus -OH pada sisi yang berlawanan dapat bereaksi dan membentuk ikatan
baru dengan kondensasi
c. Gas akan masuk ke pori-pori dengan lapisan tipis cairan di dinding. Ini akan
menguap dan hanya ruang terisolasi dengan cairan yang tersisa.

Keuntungan metode sol gel


1) Sintesis sol-gel dapat digunakan untuk menyiapkan bahan dengan berbagai
bentuk, seperti struktur berpori, serat tipis, bubuk padat dan film tipis
2) Dapatkan nanopartikel murni, ukuran terkontrol stabil dan monodispersi
berkisar 20 – 200 nm
3) Kontrol yang tepat atas tingkat doping juga lebih mudah dalam proses ini

Kelemahan metode sol gel


1) Teknik ini cukup tergantung substrat
2) Logam alkoksida adalah prekursor yang paling disukai, tetapi harganya mahal.
3) Kita memiliki sedikit kontrol atas porositas gel yang pada gilirannya
mempengaruhi laju penghapusan pelarut dari gel untuk membentuk bubuk akhir
4) Pembentukan gel adalah proses yang lambat, yang membuat sol gel teknik
fabrikasi memakan waktu dibandingkan dengan metode lain (sintesis
pembakaran)

HIDROTERMAL
Sintesis hydrothermal dapat didefinisikan sebagai metode sintesis dari kristal tunggal yang
tergantung pada kesolutan dari mineral pada air panas dibawah tekanan tinggi. Pertumbuhan
kristal dibentuk dalam apparatus yang terdiri dari tekanan vessel baja yang disebut autoclave,
yang mana nutrient dihasilkan terus bersama air. Gradien suhu ditentukan pada akhir kebalikan
dari ruang pertumbuhan.
Prinsip teknik hydrothermal yaitu pemanasan reaktan dalam wadah tertutup dengan
menggunakan medium air dimana sistem yang tertutup ini memungkinkan tekanan dan suhu
yang meningkat dengan cepat. Sintesis hydrothermal secara umum dapat diartikan sebagai
sintesis kristal atau pertumbuhan kristal pada temparatur dan tekanan tinggi. Sintesis
hydrothermal dilakukan pada suhu dibawah 300°C. Sehingga memperoleh hasil kemurnian dan
kristalinitas yang tinggi dengan hanya memanfaatkan mineral alam Indonesia yang berkualitas
rendah sebagai bahan utama dalam metode hydrothermal.
Prinsip Solvotermal: Ini melibatkan pemanasan reaktan dalam bejana dekat yang disebut
autoclave. Ketika autoclave dipanaskan, tekanan meningkat dan air tetap cair di atas suhu
didih normal 373 K yang disebut air super panas. Kondisi ini di mana tekanan dinaikkan di
atas tekanan atmosfer dan suhu di atas suhu didih sebagai reaksi hidrotermal.
Vizny Grace
2208729

Metode Hidrotermal
Vizny Grace
2208729

Kelebihan dari teknik sintesis hydrothermal diantaranya adalah : (1) terbentuk serbuk secara
langsung dari larutan, karena sudah dikaltanasi pada suhu tinggi (11000C) selama 10 jam
sehingga terjadinya serbuk dalam larutan secara langsung, (2) ukuran partikel dan bentuknya
dapat dikontrol dengan menggunakan material awal dan kondisi hydrothermal yang berbeda,
dan (3) kereaktifan bubuk yang dihasilkan tinggi, ini disebabkan oleh penggunaan suhu yang
sangat tinggi (4) pada kondisi super-heated water, oksida logam yang tidak larut dalam air
dapat menjadi larut. Atau bila temperatur dan tekanan tersebut belum mampu, maka dapat
ditambahkan garam alkali atau logam yang anionnnya dapat membentu kompleks dengan
padatan sehingga padatan menjadi larut.
Sedangkan kekurangan teknik ini adalah (1) Solubilitas tidak diketahui, sebab kemampuan
suatu zat untuk dapat larut dalam suatu pelarut awal harus diketahui untuk mengatur temperatur
dan tekanan supaya sampel yang digunakan dapat bercampur secara homogen , (2) slurry
hydrothermal bersifat korosif, dan (3) penggunaan bejana tekanan tinggi akan berbahaya jika
terjadi kecelakaan (4) Membutuhkan temperatur tinggi (energi tinggi) (5) waktu reaksi sangat
panjang., membutuhkan waktu lebih dari 24 jam (6) Produk tidak homogen dalam
komposisi,ini disebabkan oleh kemampuan solubilitas awal material tidak diketahui.
d) Metode paling efektif mengontrol ukuran nanopartikel oksida logam adalah
hidrotermal. Karena karbon berpori yang dikomposisikan nanopartikel logam/logam oksida
membuatnya menjanjikan dalam aplikasi elektroda superkapasitor, yang telah banyak diselidiki
termasuk persiapannya diikuti dengan kinerjanya. Dalam artikel ini, bahan karbon berpori yang
dikomposisikan dengan logam atau oksida logam yang berbeda sebagai elektroda untuk
membangun superkapasitor berkinerja tinggi dengan kerapatan daya tinggi, kerapatan energi
tinggi, dan stabilitas siklik panjang ditinjau. Terutama, efek nanopartikel oksida logam/logam
pada parameter kinerja utama superkapasitor dibahas lebih lanjut secara rinci
Vizny Grace
2208729

3. Terdapat beberapa metode sintesis carbon nanomaterial yang banyak digunakan yaitu
chemical vapor deposition, laser ablation, dan arc discharge method
a. Jelaskan prinsip dan mekanisme dari setiap metode tersebut
b. Metode manakah yang dapat menghasilkan yield carbon nanomaterial dan impurities
yang paling banyak, Jelaskan!
c. Jelaskan fungsi penggunaan katalis pada setiap metode sintesis tersebut
Jawab:

a) Chemical Vapor Deposition


Metode ini adalah metode yang paling banyak digunakan dalam sintesis CNT. Sintesis
dicapai melalui pemecahan molekul karbon gas seperti metana, karbon monoksida dan
asetilen menjadi karbon atom reaktif di dalam tungku bersuhu tinggi, dan kadang-
kadang dibantu dengan plasma untuk meningkatkan pembentukan karbon atom.
Karbon kemudian akan berdifusi menuju substrat yang dilapisi partikel katalis. Salah
satu proses CVD terbaik untuk penumbuhan CNT adalah proses CoMoCAT yang
menggunakan proses pemecahan karbon monoksida dan dibantu oleh penggunaan
katalis kobalt dan molibdenum. Proses CoMoCAT menghasilkan banyak CNT yang
cenderung memiliki diameter hampir seragam.
Prinsip kerja dari Chemical Vapor Deposition yaitu proses pengendapan senyawa/
unsur terjadi akibat reaksi dekomposisi kimia akibat aktivasi termal di seputar
komponean yang dilapisi.

Metode pencahayaan kuat oleh laser (Laser ablation)


Metode ini dilaporkan pertama kali oleh Richard Smalley, salah satu peraih nobel kimia, pada
tahun 1995. Dalam teknik ini, digunakan sebuah sinar laser berdaya tinggi yang mengenai
grafit dalam tungku bersuhu tinggi. Sebelum ditembak oleh laser, grafit tersebut haruslah
dilapisi logam katalis. Metode ini bisa menghasilkan CNT berdinding tunggal yang memiliki
diameter cukup besar untuk ukuran CNT, yaitu > 1.2 nanometer.
Vizny Grace
2208729

Metode pancaran elektroda (Arc Discharge)


Metode ini awalnya digunakan untuk memproduksi fullerene, yang diperkenalkan oleh
professor Iijima tahun 1991. Dalam teknik ini, uap karbon dihasilkan oleh lecutan listrik di
antara dua elektrode karbon yang sudah dilapisi katalis logam seperti besi maupun nikel.
Dengan pengaturan tekanan dan katalis secara hati-hati, akan diperoleh CNT berdinding
tunggal maupun yang berdinding banyak.

b) Metode CVD karena menggunakan vapour maka kristal yang dihasilinnya akan
banyak.
c) Pada CVD yaitu fungsi penggunaan katalis pada setiap metode sintesis tersebut
untuk mengurangi suhu yang diperlukan untuk reaksi terhadap terjadi pada sekitar 1000
derajat Celcius
Vizny Grace
2208729

4. Sonochemistry dan microwave assisted merupakan metode sintesis material secara


fisika
a. Jelaskan perbedaan prinsip, mekanisme, dan tahapan sintesis dari kedua metode
tersebut
b. Mengapa kedua metode ini dikategorikan sebagai green synthesis methods?
Jawab:

a) Sonochemistry
Prinsip dari metode sonokimia adalah memanfaatkan gelombang ultrasonic.Daerah
yang digunakan untuk proses sonokimia adalah pada rentangan 20 kHz sampai 1 MHz.
Suara ultrasonik yang menjalar di dalam medium cair memiliki kemampuan terus
menerus membangkitkan semacam gelembung di dalam medium yang kemudian
secepat kilat meletus. Gelembung yang meletus tadi bisa menghasilkan energi kinetik
luar biasa besar yang berubah menjadi energi panas. Penciptaan dan luruhnya
gelembung yang cepat memberikan efek transfer energi panas yang cepat. Gelembung-
gelembung tadi bisa mencapai suhu 5000 K dan memiliki kecepatan pemanasan-
pendinginan 1011 K/s. Selama terjadinya gelembung, kondisi fisika-kimia suatu reaksi
bisa berubah drastis namun suhu medium yang teramati tetaplah dingin karena proses
terbentuk dan pecahnya gelembung tadi terjadi dalam skala mikroskopik.
Tahapan
Pada teknologi ultrasonik, suara ultrasonik diradiasikan melalui horn (sumber suara)
menuju medium berupa cairan. Penyebaran ini menyebabkan medium merespon energi
ultrasonik dengan dalam dua bentuk, kondensasi dan rarefaction. Pada saat kondensasi,
partikel medium tertekan dan menyebabkan densitas dan tekanan dari fluida ini
meningkat. Pada saat rarefaction, partikel-partikel ini saling berjauhan, dan
menyebabkan densitas dan tekanan menurun. Perubahan tekanan ini menyebabkan
pembentukan gelembung nano dan menyebabkan terjadinya kavitasi. Kavitasi yang
dihasilkan oleh gelombang tekanan suara dihasilkan dalam bentuk gelembung yang
tumbuh dan meledak dengan semburan aliran mikro dan dapat menghantam permukaan
benda. Tekanan yang diberikan dalam proses ini sangat besar hingga mencapai mega
pascal (MPa), sehingga memungkinkan rusaknya dinding sel dari target.

b) Microwave Assisted
Microwave extraction (MAE) adalah teknik untuk mengekstraksi bahan-bahan terlarut
di dalam sampel menggunakan pelarut air dengan bantuan energi gelombang mikro.
Keunggulan MAE sebagai metode ekstraksi adalah meminimalkan penggunaan pelarut
organik, efisiensi waktu, dan sebagai metode ektraksi yang ramah lingkungan.
Vizny Grace
2208729

Microwave merupakan gelombang elektromagnetik tak terionkan dengan frekuensi


antara 300 MHz-300 GHz dan berada diantara sinar-X dan sinar infra merah dalam
spektrum elektromagnetik.
Mekanisme pemanasan terjadi dengan selektif dan tertarget dan praktis tidak ada panas
yang hilang ini dapat menurunkan waktu ekstraksi secara signifikan (biasanya kurang
dari 30 menit) dibandingkan dengan Soxhlet.
Prinsip pemanasan dengan microwave berdasarkan pada pengaruh yang langsung
terhadap bahan/pelarut polar dan ditentukan oleh dua fenomena: ionic conduction dan
dipole rotation yang sering terjadi secara simultan.
Tahapan ekstraksi

b. Kedua metode ini dikategorikan sebagai green synthesis methods karena merupakan metode
yang digunakan untuk mesintesis nanopartikel dengan memafaatkan tumbuhan. Dan
merupakan metode Sintesis yang ramah lingkungan karena menggunakan prekursor dari bahan
alam sehingga dapat mengurangi polutan dan efek samping yang berbahaya bagi peneliti dan
lingkungan. Selain itu bahan dari alam mudah ditemukan, murah, dan tidak beracun. Bahan
alam pada green synthesis berfungsi sebagai capping agent atau agen penstabil struktur kristal.

Anda mungkin juga menyukai