BAB VI

ELEKTROKIMIA
Sel Elektrokimia
Sel elektrokimia “electrochemistri” terbagi atas :
Thermodinamika sel elektrokimia  Kinetika Elektroda ( contoh : korosi, sintesis,
analisis )

Elektroda. Misalnya suatu logam yang dihubungkan dengan satu saluran, akan terjadi
kesetimbagan.

I II M2+ + 2e- 
M2+ M Perbedaan potensial y” – y’

Potensial reduksi standar adalah ukuran dari kecendrungan suatu zat untuk tereduksi,
Contoh :
Ag+  Ag Ag+ + e-  Ag Ered = + 0, 800 [Ag+]=1,0 M
Cu2+  Cu Cu2+ + 2e- Cu Ered = + 0, 337 Elektroda primer
Zn2+  Zn Zn2+ + 2e- Zn Ered = - 0, 763

Tidak hanya untuk logam, reaksi redoks yang lain :

C1- C12 Pt C12 +2e-  2 C1- Ered = + 1,36 V E0 : 1 atm C12, 1 M C1-
H+ C12 Pt 2 H+ + 2e-  H2 Ered = 0,00V, elektroda referensi,
poteensial referensi gas primer

6.1 Sel Elektrokimia, Perjajian Untuk Potensial Sel

Di dalam sel kita menggabung dua elektroda. Potensial sel ( yang diakibatkan
oleh dua elektroda ) disebut gaya elektromotif, emf dari sel.
Misalnya :
Zn  Zn2+ Cu2+  Cu Perjanjian : pendefinisian potensial sel kanan, kiri
1M 1M
seperti yan ditujukkan berikut :
oksidasi Redusi
Ered + 0, 337 Diansumsikan bahwa reduksi di sebelah kanan
Ered + 0,763 dan oksida di di sebelah kiri.
“ANODA” “KATODA”

67
  E = Ered (r ) + Ered (I ) = Ered ( r ) - Ered ( r )
= 0, 337 = 0, 763 = 0,337 – ( - 0,763 )
= 1, 10

Hubungan antara larutan yang tidk mengasilakan potensial, kita secara

normal menggunakan Jembatan Garam, misalnya larutan KC1 jenuh, gel.

Reaksi keseluruhan : Zn + Cu2+  Zn2+ + Cu E = + 1, 10 V

Contoh : Beberapa potensial sel :
L ( oks ) R ( red )
Pt  C12 C1- Cu2+ Cu
Ered + 0, 337
Ered -1, 400
Oks : 2C1-  C12 Red : Cu 2+  Cu
Penyelesaian :
E = + 0, 337 – 1, 400 = - 1, 063 v
Cu2+ + 2C1-  Cu2+ + 2C1- E0 = - 1, 063 V
Jadi reaksi yang mungkin adalah sebaliknya, yaitu :
Cu + C12  Cu2+ + 2C1- E0 = 11, 063 V
Karena Cu dioksidasi oleh gas C12
Dari kesepakatan, hal ini benar karena ada hubungan antara potesial elektroda dan energi
bebas, keduanya menunjukkan spontanitas ( kespontanan ) reaksi.
G = - n F E 6. 1
G0 = - n F E0 6. 2

68
 Tabel 6. 1 Daftar Potensial Rediksi Standar

Jenis Elektroda Reasi ( reduksi ) E0 ( volt )

Na  Na+ Na= + e- = Na - 2,71
Mg  Mg2+ Mg2+ + 2e- = Mg - 2,37
Zn  Zn2+ Zn2+ + 2e- Zn - 0,78
Cr  Cr3+ Cr3+ +3e- = Cr - 0,74
Fe Fe2+ Fe2+ + 2e- = Fe - 0,44
Sn  Sn2+ Sn2+ + 2e- = Sn - 0,14
Pb  Pb2+ Pb2+ + 2e- = Pb - 0,13
Pt  H2  H+ 2H+ + 2e- = H2 0,00
Ag  AgC1(S) C1- AgC1 + e- = Ag + C1- + 0,22
Cu  Cu2+ Cu2+ + 2e- = Cu + 0,34
I  I2 U2 + 2e- = 2I- + 0,54
Pt  Fe3+, Fe Fe3+ + e- = Fe2+ + 0,77
Ag  Ag+ Ag+ + e- = Ag + 0,80
Hg Hg2+ Hg2+ + 2e- = Hg + 0,85
Br-  Br2 Br 2 + 2e- = 2Br- + 1,09
C1-  C12 C12 + 2e- = 2C1- + 1,36
Mn2+  MnO4- (asam) MnO4- + 8H+ + 8E- = Mn2+ + 4H2O + 1,51
H2O  H2O2(asam) H2O2 +2H+ + 2e- = 2H2O + 1,78

6. 2 Persamaan Nernst
Pada kondisi standar :
G = G + R T ln Q
 n F E =  n F E + R T ln Q
RT
E = E  n F ln Q

Pada saat sistem dalam kesetimbangan:

RT
Q = K, E = 0, maka E = n F ln K

RT
E = E  n F ln 10 x log 10 Q

0,059
= E  log 10 Q
n

69
 0,059
E = lnK
n

Contoh :
Dimisalkan suatu sel : Pt  H2, H Cu 2+  Cu
1. Hitunglah E0, G0, K, tuliskan reaksi yang spontan.
2. E jika H+ = 0,01, Cu2+ = 0,5, pH2 = 0,2 atm.
Penyelesaian :
1. Oks : H2  2 H+ + 2e- E0 = 0,000 V
Red : Cu2+ + 2e-  Cu E0 = + 0,340 V
H2 + Cu2+  2H+ + Cu E0 = + 0,340 V, potensial sel kanan – kiri.

Reaksi spontan
G0 = - 2 x 96500 x 0,340 = - 65,620 J
- 65,620 = - 8,14 x 298 x In K  In K = 3,18 x 1011
[H  ]2 0,02 2
2. Q = 2 = = 103
p H 2 x [Cu ] 0,2 x 0,5

0,059
E = 0, 34  x log 10 3 = +0,43 V
2

6. 3 Pengaruh temperatur pada E

Ingat : dG = V dP  S dT, pada p konstan, dp = 0, maka
 G 
  =  S
 T  P

 G 
G = H – T S  H = G  T  
 T 

dengan G =  nFE, maka kita peroleh :

 E 
1. S = n F  
 T 

 E    E  
2. H =  n F E + n F T    H =  n F  E  T   
 T    T  

70
pada prinsipnya, ketergantungan temperatur memberikan hasil S dan H, meskipun
dalam bentuk praktek hal ini bukan merupakan metode yang baik.
Pt  H2  H+ Cl  AgCl  Ag
Oks : ½ H2  H+
Red : e + AgCl  Ag + Cl
Reaksi sel : ½ H2 + AgCl  Ag + HCl

E = 0,2202 pada 298 jika [ HCl ] = 0,01 M dan E/dT = -8,665 x 10-5 V/k
pada 298 jika [ HCl ] = 0,01 M dan E/dT = -8,665 x 10-5 V/K

G = -1 x 96500 x 0,2002 = -19,3 kJ

S = 96500 x ( - 8,66 x 10-5 ) = -8, 36 J/K

H = -19, 300 + 298 x 8,36 = -21, 8 kJ

6.4. Beberapa Elektroda Umum

1. H2  H+ pada Pt Pt  H2  H+, elektroda referensi universal
Red : H+ + e-  ½ H2

2. Cl-  AgCl  Ag, disebut “elektroda sekunder”.

Red : Ag+ + e-  Ag tetapi kemudian Cl- (s )  Cl- (aq) pada waktu yang sama,
Reaksi kesuluruhan : Ag+ + Cl- (s) + e-  Ag + Cl- (aq)
AgCl(s) + e-  Ag + Cl- (aq)
Hanya Cl-(aq) yang merupakan variable,

RT
E = E  n F In Q

RT
E = E  n F In Cl- atau, E = E – 0,059 In Cl-

elektroda AgCl telah umum digunakan sebagai elektroda referensi, misalnya

elektroda pH, elektroda ion selektif yang lain.

3. Cl-  Hg2Cl2  Hg, ½ Hg2Cl2 + e-  Hg + Cl- (aq), sama seperti AgCl

E = E0 - In Cl- atau, E = E0 = - 0,059 In Cl-
4. Elektroda Redoks, misalnya :

71
 Fe2+  Fe3+  Pt
RT [ Fe 2  ]
Red : Fe3+ + e-  Fe2+, E = E0  n F ln
[ Fe 3 ]

Banyak potensial dalam system biologi yang dikur dengan menghubungkan elektroda
logam yang inert. Ada elekroda yang secara nyata memberikan respon pada sistem
redoks biokimia.

5. Elektroda Membran, pH, pengukur pH, dan sebagainya.

6.5 Tipe Sel Elektroda

Ada dua tipe sel elektrokimia, yaitu : 1) sel kimia “Chemical“ dan 2) sel
Konsentrasi “Concentration”.
1. Sel kimia memiliki reaksi kimia yang actual terjadi ketika dilewati arus, misalnya :
(a). Pt  H2  HCl  AgCl  Ag AgCl + ½ H2  HCl(aq) + Ag
Ini merupakan sel pembentukan, suatu sel kimia tanpa perpindahan
“transference”.

(b). Zn  Zn2+ Cu2+  Cu Zn + Cu2+  Zn2+ + Cu

Oksida Zn dipisahkan dari reduksi Cu. Ini merupakan sel kimia dengan
“trancference”

2. Sel Konsentrasi
Pt  H2  HCl(1) HCl(1l)  H2 Pt
Reduksi : H+(11) + e-  ½ H2 (p(11) )
Oksidasi : ½ H2 (p(1) )  H+(l) + e-
Reaksi keseluruhan : H+11 + ½ H2(1)  H+1 + ½ H2 (11)
1

RT [ H l ] ( p H 2 , ll ) 2
E = E  In 1
2F
[ H ll ] ( p H 2 , l ) 2

RT C
Jika PII = PI : E = E – ln I E = 0 (karena elektroda sama)
F C II

72
 RT C RT C
E =  ln I = + ln II
F C II F CI

Dengan cara yang sama persamaan ini digunakan pada elektroda lain dalam sel konsen-
trasi. Asumsi : the “ liquid junction potensial “ = 0
C II C II
Karena ln  2,303 log , maka :
CI CI
RT C
E = 2,303 log II atau
F CI
CI
E =  0,059 log
C II

73
Soal-soal :
1. Tuliskan setengah reaksi untuk proses-proses beriukut ini :
a. Oksida Br- (aq)
b. Reduksi O2(g) menjadi H2O dalam suasana asam
c. Reduksi I2 dalam larutan I3-
d. Reduksi persulfate, S2O82- Sulfate, SO42-
Jawab :
a. 2Br -(aq)  Br2(aq) + 2e
b. ½ O2(g) + 2H+ +2e  H2O
c. I2(aq) + 2e  2I-(aq)
d. S2O82- + 2e  2SO42-

2. Tuliskan ungkapan setengah reaksi untuk reduksi bagi tiap-tiap elektroda berikut.
Tentukan pula potensial reduksi standar untuk tiap-tiap reaksi tersebut dengan
menggunakan daftar potensial standar.
a. H+ (aq)  H2  Pt
b. Ni2+ (aq)  Ni
c. Br- (aq)  Br2  Pt
d. I- (aq)  Agl  Ag
e. Ce4+ (aq) / Ce3+ (aq)  Pt

3. Dengan menggunakan potensial reduksi standar (pada kondisi standar). Tentukan

apakah reaksi-reaksi dapat berlangsung atau tidak. jika dapat berlangsung, tuliskan
reaksinya secara lengkap.
a. Br2 direduksi oleh H2
b. Br- dioksida oleh H+
c. Br2 bereaksi dengan Ni
d. Ce4+ (aq) mengoksida H2
e. Ce3+ (aq) dioksida oleh Zn2+
f. Br2 mengoksida Cr3+
g. Br- bereaksi dengan H2

4. Menurut sel elektrokimia : Ni  NiCl2 (1M)   CuCl2 (1M)  Cu

a. Hitunglah potensial sel

74
 b. Tuliskan reaksi sel spontan dan hitung G0 , K untuk reaksi ini (T = 298 K )
Jawab :
a. Ni  Ni2+ + 2e E0 = -0,250 V (oksidasi )
Cu2+ + 2e  Cu E0 = 0,337 V (reduksi)
E0 sel = E0 Cu – E0 Ni
= 0,337 V – ( -0,250 V ) = 0,587 V
b. Reaksi spontannya : Cu2+ + Ni  Cu + Ni2+
G0 sel = -2 X 96500 X 0,587 = - 113,3 J
G0 = - RT In K dan G0 = - n F E0
n F E  2 x 0,587 x 96500 
= exp  
K=
e RT 
 8,314 x 298 

19
= 7,225 X 10

5. Dari potensial reduksi standar tabel, hitunglah potensial standar dari sel
Fe  Fe (NO3)2(aq)   Ag(NO3)(aq)  Ag
Juga hitung G0 dan K untuk reaksi sel spontan pada 298 K

6. Menurut reaksi berikut ini :

Pt  Cl2(g, 0,1 atm)  0,05 M HCl(aq)   0,005 M NiCl2(aq)  Ni
a. Tuliskan reaksi setengah sel yang terjadi ( oksudasi dan reduksi )
b. Tuliskan ungkapan untuk EMF ( kiri – kanan ) dari sel
c. Hitung EMF sel pada kondisi ini ( T = 298 K )
d. Tuliskan reaksi sel spontan dan ungkapan K untuk reaksi ini serta hitung nilai K
Jawab :
Pt / Cl2 (g, 0,1 atm ) / 0,05 M HCl(aq) / / 0,005 M NiCl2(aq) / Ni
a dan b . Reduksi : Ni2+ + 2e  Ni E0 = - 0,25 V
Oksidasi : Cl2  2Cl- + 2e E0 = - 1,34 V
Redoks : Ni2+ + Cl2  Ni+2Cl- E0 = -1,59 V

RT [Cl-]2 0,052
c. E = E0 - In Q dimana Q = =
zF [Ni2+]PCl2 0,005X0,1
2
8,314X298
= - 1,59 - In 0,05 = - 1,61 V  reaksi tidak spontan
2X96500 0,005X0,1
e. Reaksi yang spontan
Oksidasi : Ni  Ni2+ + 2e E0 = 0,25 V
Reduksi : 2Cl- + 2e  Cl2 E0 = 1,34 V
Redoks : Ni2+ + 2Cl-  Ni + Cl2 E0 = 1,59

75
  2( 1,590 )96500 
K = exp   = 6,2 X 1053
 8,314( 298 ) 

7. a. Hitung voltasi dari sel beikut ini pada 25 0C

Zn  Zn2+ (a= 0,0004)   Cd2+ (a = 0,2)  Cd
b. Tuliskan reaksi sel
c. Hitung nilai perubahan energi Gibbs yang tercakup dalam reaksi dan nilai K
(DA).
8. a. Hitung tetapan kesetimbangan untuk reaksi pada 25 0C
Fe2+ + Ag+  Ag + Fe3+
b. Hitung konsentrasi ion perak pada kesetimbangan ( diandaikan bahwa konsentrasi
dapat disubtitusikan untuk keaktifan ) untuk suatu percobaan pada 0,05 molkg -1
larutan feri nitrat ( DA )
9. Oksidasi methanol dapat dimamfaat untuk menghasilkan arus listrik dalam sel bahan
bakar. Hitung daya gerak listrik reversile pada 25 0C ( DA )
10. Dengan menggunakan koefisien temperatur potensial sel. Potensial sel standar untuk :
Pt  H2(g)  HCl(ag)   Hg2Cl2(s)  Hg(1)
Diperoleh + 0,2699 V pada 293 K dan + 0,2669 V pada 303 K. hitunglah energi
Gibbs, entropy dan enthalpy pada 298 K (A)
11.

76