DASAR KE
III
BAB VIII : TERMODINAMIKA KIMIA
BAB IX : KINETIKA KIMIA
BAB X : ELEKTROKIMIA
BAB X.
•
Elektrokimia
Ilmu yang mempelajari hubungan antara reaksi kimia
dengan energi listrik, yang dibagi atas dua yaitu :
1. Sel dimana reaksi kimia menghasilkan arus listrik
dikenal sebagai sel galvani atau sel volta.
2. Sel dimana arus listrik mengakibatkan
reaksi kimia disebut sel elektrolisis.
• Pada sel elektrokimia terdapat elektrolit dan dua
elektroda yaitu : Anoda dan katoda.
• Pada anoda terjadi oksidasi dan reduksi pada
katoda.
• S el volta : Anoda negatif (-) dan katoda positif (+),
dan sebaliknya pada sel elektrolisis.
Notasi Sel
• Simbol yang digunakan sebagai notasi sel dalam
elektrokimia Menurt konvensi internasional
yaitu :
1. Garis vertikal adalah simbol antar muka
terminal padat dan larutan dan tanda yang sama
digunakan untuk partisi berpori.
2. Dua
Zn (p)garis
Zn 2 vertikal
(aq) C uadalah
2
(aq) jembatan
Cu (p) Egaram,
o
1,10 V
contoh :
Reaksi Sel
Zn (p) Cu 2 (aq) Zn 2 (aq) Cu
(p)
DGL Sel
0 0 0 ata 0 0 0
Sel Dengan Elektroda Innert Pt
• Contoh reaksi : Fe 3 (aq) I (aq) Fe 2 (aq) 1/ 2 I (p)
2
• Notasi Sel :
Elektroda Hidrogen dan GGL Standar
• Elektroda hidrogen standar (gas hidrogen
dengan tekanan satu atm dialirkan ke
elektroda inert yang dilapisi platina, dicelupkan
ke dalam larutan asam dengan keaktifan ion
hidrogen sama dengan satu), dan ditetapkan
• nol volt. 1/ 2 H (g) 1/ 2 Zn 2 (aq) H (aq) 1/ 2 Zn
Reaksi 2
:
• Notasi (p)
Sel : E
o
osel
E E 0,76 E 0 E 0,76
Zn
o
Zn
o o
Keadaan Standar
• a. semua ion dalam konsentrasi 1 M (lebih tepat
Meliputi
keaktipan satu).
• b. gas pada tekanan 1 atm (101,3 kNm-2).
• c. suhu 25 oC (298 K).
• d. menggunakan elektroda platina jika sistem
setengah sel tidak termasuk logam.
• Nilai E sel
0,0591 0,01
log 0, 0,0296 Volt
2
:
1
E lektroda Hidrogen, pH dan
• EΔG
o dari elektroda hidrogen bergantung
2. Konsentrasi NaCl
encer
reaksi anoda (+) O 2(g) + 4H + +
2H 2O ereaksi katoda4H(-)
2 O + 4e 4e
2H2(g) + 4OH -
Reaksi sel 6H 2 O 2H2(g) + O 2(g) + 4H + +
4OH -
Jika Elektroda Berbeda
a. Elektroda innert (tak aktip)
Contohnya elektrolisis larutan Na 2 SO 4
• R eaksi anoda (+) 2H 2O O 2 (g) + 4H + + 4e
• Reaksi katoda (-) 4H 2 O + 4e 2H2 (g) +
4OHR eaksi
- sel 6H 2O 2H 2 (g) + O 2 (g) + +
b.
• 4HElektroda
+ tidak innert (bukan Pt atau C) 4OH -
Elektolisis larutan CuSO 4 dengan Cu sebagai anoda
• R eaksi anoda (+) H 2O 1/2 O 2 (g) + 2 H + +
• Reaksi
2e katoda (-) Cu2+ + 2 e Cu
• Reaksi sel H 2 O + Cu2+ 1/2 O 2 (g) + 2 H+ + Cu
Aspek Kuantitatif
• Elektrolisis
Michael Faraday menemukan aspek kuantitatif dari
elektrolisis, yaitu : Jumlah mol zat yang dioksidasi atau
direduksi pada suatu elektorda adalah sama dengan
jumlah mol elektron yang melalui elektroda tersebut dibagi
dengan jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi pada
elektroda
untuk setiap ion atau molekul zat. A 1
M Q
• Selama elektrolisis berlaku n
hubungan
Dimana : :
M = massa dinyatakan dalam gram F
Q = jumlah listrik dalam coulomb (Q = I x t, I = kuat arus
(Ampere) t = waktu (detik), A/n = berat ekivalen, A
= massa atom relatif
n = perubahan dalam bilangan oksidasi
F = Faraday 96500 coulomb.
Korosi
Mekanisme korosi dapat ditulis sebagai berikut :
1. Oksidasi besi Fe Fe 2+ (aq) + 2e
(s) 1/2O2 (g) + H 2 O (l) + 2 e 2OH-
2. Reduksi oksigen (aq)
3. Pengedapan Fe2+ (aq) + 2OH- (aq) Fe(OH)2 (s)
besi (II) hidroksida
4. P embentukan Fe(OH)2 (s)+1/2O 2 (g)+(x-1)H2O
karattotal :
Reaksi 2 Fe (s)
(l) +1/2Fe
3/2 O2O
2 3(g) +2O
. xH 2H 2O (l) Fe 2 O 3 . xH2O