Anda di halaman 1dari 110

Kelas XII Semester

1 Oleh
Drs.
Supriyanto
Kompetensi dasar :
3. Mengevaluasi gejala atau proses yang terjadi dalam
contoh sel elektrokimia (sel Volta dan sel elektrolisis)
dalam kehidupan.
4. Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi
terjadinya korosi dan mengajukan ide/gagasan untuk
mengatasinya.
5. Menerapkan hukum/aturan dalam perhitungan
terkait
sel elektrokimia.
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menuliskan susunan dan notasi sel volta suatu reaksi
2. Menjelaskan proses yang terjadi dalam sel elektrokimia (sel Volta dan sel
elektrolisis).
3. Mengidentifikasi setengah reaksi yang terjadi di anoda dan katoda
4. Menghitung potensial sel standar (Eosel) dari reaksi redoks
5. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan
mengajukan ide/gagasan untuk mengatasinya.
6. Memprediksi produk yang dihasilkan pada suatu sel elektrolisis
7. Melakukan perhitungan sel elektrolisis menggunakan Hukum Farady
Elektrokimia :
Merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara perubahan
kimia dengan arus listrik.

Sel Elektrokimia :
 Tempat berlangsungnya reaksi kimia sehingga menghasilkan arus listrik atau tempat
berlangsungnya reaksi kimia karena pengaruh adanya arus listrik

 Reaksi kimia yang terjadi di sel elektrokimia adalah reaksi Redoks (Reduksi
dan Oksidasi)

 Sel Elektrokimia terdiri atas Sel Volta dan Sel Elektrolisis


Perbedaan dan Persamaan
Sel Volta Sel Elektrolisis
Memiliki elektroda (Katoda dan Anoda) Memiliki elektroda (Katoda dan Anoda)
Katoda (Reduksi) Anoda (Oksidasi) Katoda (Reduksi) Anoda (Oksidasi)
Energi Kimia menjadi Energi Listrik Energi Listrik menjadi Energi Kimia
Reaksinya Spontan Reaksinya Tidak Spontan (Perlu Listrik)
Harga Potensial Sel (Eo ) = Positif Harga Potensial Sel (Eo ) = Negatif
sel sel

Arah pergerakan elektron Arah pergerakan elektron


dari Anoda ke Katoda dari Anoda ke Katoda
Arah pergerakan Ion : Arah pergerakan Ion :
Ion - ke Anoda Ion - ke Anoda
Ion  ke Katoda Ion  ke Katoda
KaPAN KNAPE
(Katoda Positif, Anoda Negatif) (Katoda Negatif, Anoda Positif di Elektrolisis)
Sel Volta adalah : rangkaian sel yang dapat
menghasilkan arus listrik.
Dalam sel tersebut terjadi perubahan dari
reaksi redoks menghasilkan arus listrik
Rangkaian Sel Volta
Sederhana

Mengapa aliran elektron pada sel


volta sederhana hanya
berlangsung sesaat.........?
Bagaimana mengatasinya ..... ?
Reaksi pada Anoda
Reaksi pada
Anoda
Rangkaian Sel Volta dengan Jembatan garam

Zn NO3
- Cu
K+

Larutan ZnSO4 Larutan CuSO4


Klik gambar
Untuk melihat
Animasi-nya

Bagaimana arus listrik terjadi ?


Apa fungsi masing – masing komponen dalam rangkaian
tersebut?
Anoda : Zn(s)  Zn2+ (aq) + 2e
Cu2+  Cu
(
a
q Zn2+
KatodaSel :: Zn(s) )+ Cu 2+ 
Reaksi
+ (aq) (aq) + Cu(s)
2
e
Menggambarkan rangkaian sel Volta dan reaksi
redoks yang berlangsung didalamnya
Zn 2+
Reaksi Sel : Zn (s) + Cu 2+  + Cu
(aq) (aq) (s)

Zn(s) | Zn2+(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s)


No-3

Ag Pb

N0 -
3
No-3
Pb2+

No-3
Cobalt Aluminum

Al3+

No 3-
Pt
Fe
Tuliskan reaksi setengah sel-nya dan gambarkan
rangkaian sel voltanya
Zn(s) | Zn+2 (aq)||H+ ,H |Pt
(aq) 2
(g,1atm)

C(s)| I- ,I || MnO - , Mn+2 |C


(aq) 2 (g,1atm) 4 (aq)
(aq) (s)

Cr(s) | Cr+3 (aq)||Ag+(aq) | Ag(s)


Tuliskan notasi Sel Voltanya:

Zn(s) + Ni (aq)  Zn+2 + Ni (aq)


2+

Tl+3 (aq)
+ 2Cr 2+
(aq)  Tl+ + Cr+3(aq)
(aq) (aq)
POTENSIAL SEL (Esel)
Reaksi redoks pada sel elektrokimia merupakan gabungan
dari dua setengah reaksi oksidasi dan reaksi reduksi.
Sehingga nilai potensial sel (Esel) adalah jumlah potensial
reaksi oksidasi (Eoksidasi)dan potensial reaksi reduksi (Ereduksi).
Karena reaksi oksidasi dan reaksi reduksi berlangsung secara
bersamaan, maka penentuan potensial menurut konvensi
IUPAC adalah Ereduksi atau disingkat Eo
Cara Pengukuran
Potensial Reduksi suatu logam
Voltmete
Logam yg
Dicari r
Elektron

Jembatan garam
H2(g)
(tekanan 1 atm)
Katoda

Elektroda
Hidrogen Standar
(sebagai
ANODA)
Larutan yg sesuai dengan logam yang
Cara Pengukuran
Potensial Reduksi suatu logam

Contoh hasil pengukuran :


Anoda : H2(g)  2H+ (aq) + 2e Eooksidasi = 0 Volt
Katoda : Cu2+ (aq) + 2e  Cu(s) Eo reduksi
= 0,34 volt

H2 + Cu2+  2H+ + C
u EoSel = 0,34

Jadi Potensial reduksi standar (Eo) nya :


Cu2+ (aq) + 2e  E o = 0,34 Volt

C
u
Potensial sel (Esel)
Tuliskan notasi sel untuk gambar berikut
Voltmeter 0,34 Volt

Katoda Anoda

Eo sel
= +0,34 Volt
S t a n d a r d Reduction P o t e n t i a l s a t :zs 'C (298 ti) for M a n y Common Half-React;ons

tv)

F,+ w-- 2.8? O:_ + 2fft0 + 4 0-H 0.


A,r + -e -+ Ag 1;99 01r2· 2 - .... eu 034
o + - -. eo - L32 Ht; C + 2-e 2Hg + 2C­ 0.27
,"10; + m- + 2-e -+ 1.7 J 0.22
O fO
2Hi" ' + - · Ce 1.7 AgCt + e- -+ A + a ­ +H,0 0.20
+ 4R * + 2-e -+ PbSO + 0 eu1• ++-effl + 2 e - - .
S00"- 0..16
2H:,0 1$
SOr- cu 0.00
l L - 0.036
t .6 - 0.13
0 - 0.14
+ LS1 2
1.50 )
+ 14H._ + 203.. + o 1A:(; 0
oc·+ 4e ZH 1. 6 Fe1 + u · -
0 2 + 4H
4H + ze- 2"20 1.33 er· + c- -+ OA
O
lO- MR++ so- ...., if, + lHi()
+ 6H 1.23
+ lBr- J.21
1.09 c.r
2'.R ,. + 21 7.n
-
-0.76
aJ ++3:za-- Ct OA4
vo,·+ 2H. +- VO H:() 1.20
1.00 2Hi0 ff: 20lr -0.83
-
AuO- . + 3-e o+ 0.99 Mn'H + 1,e - _., - L0l580
0- H* + 3-e40--.. + 2 0.96 Mn
Al + 3- -+Al - L 6- 6
+ 0 0.9'5 aHi+ 2Jr - 20. .2733
CIC>i + ao,
2H- ++ -- ---+ H 2-- .91 + + 2e- ....... -2.37
A.- + e- _..A. 0. M 3e- --+ La
Ls ..... -2.37
+ 1-2 ..... m 0.80 -e .... Na - 2 .71
C 1i - -+ 1
O, - -t
Cl.
6 -3
OI ' + - _,. .S4
a, 2
Li Zn Zaman Cu
Lihat
K Kau Cr Car i Crupuk

Ba Bagai Fe Hg H
Aganakgus
Ca Cahaya Ferhatian
Cd Canda Ag Pait
Pt
Na Nan Co Coba Au Au
Mg Ni Nikmati
Menggoda Al Sn Suasana
Alam Pb
Mn Manusia Perubahan H
H2O LOGAM hanya mampu mereduksi ION-ION LOGAM
Suatu
yang ada di sebelah kanannya
DERET OLT
Derel Keaktifan L gam
1

a LI
;
Zn
j '
Cr Fe Cd Co
! "Ir Sn Pb H
:
Cu Hg
'
Ag
_
,
Pt
,.
,r

Au
K Ba Ca
l
Na
• - -K.+!'""'t-B-a i,...-..Ca z.....-.- -_a, ._.,_i\l R_"
Ar-
"_
Mg
'.1,"''! - __t
-t
Al
,.1\1-,n'z!l."-'.. .
-H20
Mn 8
l- z n 1 I--Cr l'!l"+'.. - -.
'e,_ 1
1l!,".'..-..C-d1-""_"c_o 2.....-. -K.1l"."..-.-Sn-"!2!,._,. Pb_ 1"!'1
'--H .".""1'-0u z.,....- H-
R_ 1!--tA- S·l"' .- pt""!z!'ti-.-.Au"_3!!1-
l-
f l!i... Ar· i\l n
20
Bah- Ca?"t X a.. 1+ Z Cr )+ F e+1 Cd-2 C oh NI Z+ Sn z,.. Pb:r+ H' C u z.,. H 11-2 Al' ' P! 1r .Au
,.: Ca z.,. a· :M. H1 Ar 0 1\fn H10
nz-
Zn 2 3• .,.
Cd •2 Co lt- Nl + So 2r t• Cu 2.. H tr2.,.A Pth Au3
,'-U tt- F.i ... Co?, t ct
5 ,_ ;Ila.
,l..
M l! 2..
A r· M.nr
H20 z
Cr}T Fe1+
Cd1 N l 1... Pb2+
H
Cu
m.i1· Ao
Pt?+ Au
nl· '" Sn; Pb- l+ 3 ...

Al 11a.c

0 ;a,, :,,gr. ,-,. i!1i - """"" 9! !!15 a! ;a,, ;,,e-. ,. l"i'l1 ' s ,/ . Pbh H'" Cu 1 H,. l! 1 Al'.- Pt1- A
; •:E; i • •. I :
1: ::,;s,..
'I I: I I U . Pb2'" tt " Cu 1,. ul - A o.,. u]-
' r: :ii iii '
P?' A ul-
D 5 n2
t-
P
b
H
u
.
. . . • Pth
•:. . ,-.,., . .,.::. :.
Au3

Ilg
!,-
.
A

uatu LOGAM hanya mampu me dub i /01\'-/0 J L OGA U } ng tda di sebelah u3•
kanannya
Kegunaan Potensial Standar Reduksi (Eo)
A. Menghitung Eosel
Ada
o
2 cara yang dapat digunakan untuk menghitung
E
sel suatu persamaan reaksi redoks

(1). Menggunakan rumus menurut konvensi IUPAC,


yaitu :

Eosel = EoKatoda – EoAnoda


Contoh:
Hitung Eo dari reaksi redoks :
sel
Cu(s) + 2Ag+(aq)  Cu2+(aq) + 2Ag(s)
Kegunaan Potensial Standar Reduksi (Eo)
Dalam tabel harga Eo untuk setengah reaksi reduksi masing-masing
zat adalah : Ag+(aq) + e  (s) Eo = +0,80 volt
Ag Cu2+ Eo = +0,34
Sedangkan dari volt
Cu(s) +persamaan
2Ag+ reaksi  Cu2+ +
2Ag redoks
(aq)
(aq)
(s)
Diketahui bahwa:
Cu teroksidasi menjadi Cu2+. Artinya Cu ada di ANODA
Ag+ tereduksi menjadi Ag. Artinya Ag ada di KATODA
Jadi, diperoleh :
Kegunaan Potensial Standar Reduksi (Eo)
(2). Menggunakan persamaan reaksi sel.
Tanda Eo di ANODA harus berlawanan dengan tanda
yang diberikan di Tabel
Dalam reaksi redoks berikut :
Cu(s) + 2Ag+(aq)  Cu2+(aq) + 2Ag(s)

Oksidasi : Cu(s)  Cu2+ Eooksidasi = -0,34 volt


Reduksi : 2Ag+(aq) + 2e (s) Eo reduksi
= +0,80 volt
(aq)

Sel : Cu(s) + 2Ag+ + 2e  Cu2+2Ag+ 2Ag Eosel = +0,46 volt


(aq)
(aq)
Klik gambar
Untuk melihat
Animasi-nya

Animasi Penghitungan Potensial Sel


Kegunaan Potensial Standar Reduksi (Eo)
B. Meramalkan reaksi redoks berlangsung
spontan
/tidak spontan
Apabila nilai Eosel = POSITIF, maka
redoks akan berlangsung secara spontan
reaksi
 Apabila nilai Eosel = NEGATIF, maka reaksi
redoks akan berlangsung secara tidak
spontan (Sulit bereaksi)
Kegunaan Potensial Standar Reduksi (Eo)
Contoh:
Apakah reaksi redoks berikut
(a) Zn(s) + Cu2+  Zn2+ +
Cu
(aq)
(aq)
(s)
(b) Cu(s) + Zn2+  Cu2+ +
Zn
(aq)
Jawab:
Pada reaksi : Zn(s) + Cu2+  Zn2+ + Cu
(aq)
(aq)
(s)
Zn teroksidasi menjadi Zn2+, sehingga berada di Anoda,
Cuo
2+ tereduksi menjadi Cu , sehingga berada di Katoda
E = Eo – Eo
Dengan
sel menggunakan
Katoda data Eo di tabel dan rumus
Anoda
= (+0,34 volt) – (-0,76 volt)
= +1,10 volt
Nilainya Positif, berarti reaksi berlangsung spontan
Jawab:
Pada reaksi : Cu(s) + Zn2+(aq)  Cu2+(aq) + Zn(s)
Cu teroksidasi menjadi Cu2+ , sehingga berada di Anoda
Zn2+ tereduksi menjadi Zn, sehingga berada di Katoda
Dengan menggunakan data Eo di tabel dan rumus
Eo = Eo – Eo
sel Katoda Anoda
= (-0,76 volt) – (+0,34 volt)
= -1,10 volt
Nilainya Negatif, berarti reaksi berlangsung tidak spontan
Kegunaan Potensial Standar Reduksi (Eo)
C. Meramalkan kemampuan oksidasi
dan reduksi suatu zat
Semakin positif nilai Eo, artinya :
 Semakin mudah mengoksidasi zat lain
atau sifat Oksidatornya semakin kuat
 Semakin mudah mengalami reduksi
Cu Ni Zn
Pb Zn Cu

Cu2+ Pb2+ Ni2+ Zn2+ Zn2+ Cu2+


(1) (2) (3)

Pb
Ni Cu
Cu

Cu2+ Pb2+ Cu2+


Ni2+
(4) (5)
Nomor gambar , notasi sel dan harga Eosel yang tepat adalah....

Gambar
Pilihan Notasi Sel Nilai Eosel
Nomor

A. (1) Cu|Cu2+||Pb2+|Pb Positif


B. (2) Ni|Ni2+||Zn2+|Zn Positif
C. (3) Cu|Cu2+||Zn2+|Zn Negatif
D. (4) Ni|Ni2+||Cu2+|Cu Negatif
E. (5) Pb|Pb2+||Cu2+|Cu Positif
Diketahui potensial elektroda sebagai
berikut:
Cu2+(aq) + 2e  C )su( Eo = +0,34 Volt
Al3+(aq) + 3e  As()l Eo = -2,70 Volt
Zn2+(aq) + 2e  Z)sn( Eo = -0,76 Volt
Ag+(aq) + e  Ag(s) Eo = +0,80 Volt
Fe2+(aq) + 2e  F)se( Eo = -0,44 Volt
Notasi sel yang dapat berlangsung spontan adalah....
A. Ag|Ag+||Cu2+|Cu D. Fe|Fe2+||Zn2+|Zn
B. Cu|Cu2+||Al3+|Al E. Fe|Fe2+||Al3+|Al
C. Cu|Cu2+||Ag+|Ag
Sel Volta dalam kehidupan sehari – hari :
Sel Primer Sel Sekunder Sel Bahan Bakar
Baterai Seng-Karbon Aki (Baterai Pb) Animasi Sel bahan bakar

Baterai Alkaline Baterai Ni-Cd

Baterai Merkuri Baterai NiMH

Baterai Perak Oksida Baterai Ion Litium

Baterai Litium-tionil klorida


Baterai Seng-Karbon
(Sel Leclanche)
 Terdiri dari Katoda yang berasal dari karbon (grafit, C)
dan anode logam Zeng (Zn)
 Elektrolit yang dipakai berupa pasta campuran MnO2,
serbuk karbon dan NH4Cl
Persamaan reaksinya :
Katode : 2MnO2 + 2NH4+ + 2e  Mn2O3 + 2NH3 + H2O
Anode : Zn  Zn2+ + 2e
Reaksi sel : 2MnO2 + 2NH4+ + Zn  Mn2O3 + 2NH3 + H2O + Zn2+
Baterai Seng-Karbon
(Sel Leclanche)
Baterai Alkaline

 Terdiri dari Katoda yang berasal dari karbon (grafit, C)


dan anode logam Zeng (Zn)
 Elektrolit yang dipakai berupa pasta campuran MnO2,
dan KOH
Persamaan reaksinya :
Katode : 2MnO2 + H2O + 2e  Mn2O3 + 2OH-
Anode : Zn + 2OH-  ZnO + H2O + 2e
Reaksi sel : 2MnO2 + Zn  Mn2O3 + ZnO
Baterai Alkaline
Kutub positif

Penghubung Arus hasil reduksi


terbuat dari karbon (C)
Anoda (Zn)

MnO2

Elektrolit KOH

Kutub negatif
Baterai Merkuri

 Terdiri dari Katoda yang berasal dari HgO yang dihubungkan


dengan baja, Anode logam Zeng (Zn)
 Elektrolit yang dipakai berupa larutan KOH dan Pasta
Zn(OH)2
Persamaan reaksinya :
Katode : HgO + H2O + 2e  Hg + 2OH-
Anode : Zn + 2OH-  ZnO + H2O + 2e
Reaksi sel : HgO + Zn  ZnO + Hg
Potensial sel= 1,3 Volt dengan ukuran bisa
kecil, tahan lama, arus dan voltasenya stabil
Baterai Merkuri
Baterai Merkuri
Baterai Perak Oksida

 Terdiri dari Katoda yang berasal dari Ag2O dan anode logam
Zeng (Zn)
 Elektrolit yang dipakai berupa larutan KOH

Persamaan
reaksinya :
Katode : Ag
Anode Zn2O + H2O
+ 2OH + ZnO
-  2e +2Ag
H2O++2OH
2e -
Reaksi sel : Ag2O + Zn  ZnO + Hg
Baterai Perak Oksida
Baterai Litium Tionil Klorida

 Terdiri dari Katoda yang berasal dari C dan anode logam Li


 Elektrolit yang dipakai berupa Litium aluminium tetraklorida
(LiAlCl4) dalam tionil klorida

Persamaan reaksinya :
Katode : 2 SOCl2 + 4e  SO2 + S + 4Cl-
Anode : Li  4 Li+ +
4e
Reaksi sel : 4 Li + 2SOCl2  4LiCl + SO2 +
S
Baterai Litium Tionil Klorida
Sel aki disebut juga sebagai sel penyimpan, karena dapat berfungsi
penyimpan listrik dan pada setiap saat dapat dikeluarkan . Anodenya
terbuat dari logam timbal (Pb) dan katodenya terbuat dari logam timbal
yang dilapisi PbO2.
Reaksi penggunaan aki :
Anode : Pb + SO4 2-  PbSO4 + 2e
: PbO2 + SO42-+ 4H++ 2e  PbSO4 + 2H2O
Katode
Reaksi sel : Pb + 2SO4 2- + PbO2 + 4H+  2PbSO4 + 2H2O

Reaksi Pengisian aki :


2PbSO4 + 2H2O  Pb + 2SO4 2- + PbO2 + 4H+
Terminal

Batang Penghubung
Pemisah setiap Sel

Anoda
Katoda
Sel Nicad merupakan sel kering yang dapat diisi kembali
(rechargable).
Anoda: Logam Cd
Cd(s) + 2 OH–(aq)  Cd(OH)2(s) + 2 e–
Katoda: Senyawa Nikel(III) pada logam Nikel.
NiO(OH) (s) + H2O(l) + e–  Ni(OH)2(s) + OH–
(aq)

Elektrolitnya : Nikel oksihdroksida, NiO(OH).


Potentsial sel yang dihasilkan: 1.30 Volt
Batteries

53
Batteries

• Pengganti sifat racun Anoda


Cd dengan atom H pada
campuran logam ZrNi2

• Selama oksidasi di anoda,


hidrogen akan berubah menjadi
H2O

• Recharging reverses this


reaction.
$
)>

(» 0)-
80 80
<
3z 3z
)> •·
:):>r:I- ' : j '
· I I
" "
(i) Q)
R E C H
,ooo
. <_ _ --------
<
!
AR

s
n..G,eE
READY TO USE

_
'
Batteries

Baterai isi ulang model baru yang didasarkan atas perpindahan ion Li+ dari
anoda ke katoda.
Anoda: logam Li , atau atom Li yang disisipkan di Grafit (C).
Li(s)  Li+ + e–
Katoda: Oksida logam atau sulfida logam yang mampu menangkap ion
Li+.
MnO2(s) + Li+(aq) + e–  LiMnO2(s)
Elekrolitnya: Garam yang berisi litium, LiClO4, didalam pelarut organik.
Bisa juga dalam polimer berbentuk padat
Potensial selnya : 3.0 V
56
Gaske Negative terminal
t Sealing plate
(Packing)
Positive Negative
tab Gas tab
release Separator
vent
Gas Negative electrode
e Separator
(Positive Positive
terminal electrode
)
Sel Bahan Bakar

Sel Bahan bakar merupakan sel Galvani dengan pereaksi –


pereaksinya (oksigen dan hidrogen) dialirkan secara kontinyu ke
dalam elektrode berpori. Sel ini terdiri atas anode dari nikel,
katode dari nikel oksida dan elektrolit KOH.
Reaksi yang terjadi :
Anode : 2H2(g) + 4OH-(aq) 4H2O(l) + 4e
Katode : O2(g) + 2H2O(l) + 4e 4OH-(aq)

Reaksi sel : 2H2(g) + O2 2H2O(l)


Individual Fuel Cell

Excess
Hydrogen
(for Electric
reuse)
Power
SEL
ELEKTROLISI
Sel Elektrolisis
• Sel Elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik
untuk menghasilkan reaksi redoks yang diinginkan,
sehingga reaksinya sering dikelompokan dalam reaksi
Tidak Spontan
• Senyawa yang dielektrolisis biasanya berupa senyawa
yang bersifat elektrolit.
• Sel Elektrolisis banyak digunakan secara luas oleh
masyarakat
• Cara menghafalnya :
KNAPE  Katoda Negatif  Anoda Positif
Bagan Sel Elektrolisis

Apa bedanya
dengan Sel Volta ?
Larutan Elektrolit

Anoda Katoda
Reaksi yang terjadi di
ANODA
Jika anodanya INERT (tahan terhadap zat kimia), C – Pt – Au
maka
(1). Untuk ion negatif yang tidak mengandung oksigen (Cl- ; Br- ; I-) ,
maka ion tersebut akan teroksidasi
2Cl-  Cl2 + 2e
(2). Untuk ion negatif yang mengandung oksigen SO42- ; NO3- ; PO43-,
maka yang teroksidasi adalah airnya
2H2O  O2 + 4H+ + 4e
(3). Untuk ion negatif OH- dari suatu basa, akan teroksidasi sbb
4OH-  O2 + 2H2O + 4e
Jika anodanya TIDAK INERT, maka logam tsb akan teroksidasi
L 
Reaksi yang terjadi di KATODA
Jika elektrolitnya berupa larutan, maka kemungkinan yang
terjadi :
(1). Untuk ion positif (Gol. IA – IIA; Al dan Mn), maka
yang tereduksi adalah airnya sbb
2H2O + 2e  H2 + 2OH-
(2). Untuk ion positif H+ dari suatu asam, maka ion ini akan tereduksi
sbb :
2H+ + 2e  H2
(3). Untuk ion positif dari logam-logam di sebelah kanan H pada
deret Volta akan tereduksi dan mengendap di katoda :
Ln+ + ne  L
Jika elektrolitnya berupa leburan, maka semua ion  akan edrutkis
Reaksi yang terjadi di KATODA
Elektrolisis Larutan CuCl2
(Elektrodanya C)
CuCl2 q e Cu2+ + 2Cl-
Ion Cu2+ akan menuju katoda
Ion Cl- akan menuju anoda

Anoda :  Cl2 + 2e
Katoda Anoda
2Cl- + 2e  C
u
Reaksi sel
Katoda : : Cu 2+ + Cl-  Cu +
Cl2
CuCl2 Cu
Lihat
2+ Tayangan Animasi Elektrolisis CuCl2
Penjelasan Elektrolisis Larutan CuCl2 (Elektrodanya Inert)
• Kemungkinan setengah reaksi di anoda :
2Cl-(aq)  Cl2(g) + 2e- = +1,36 Volt
Eo
2H2O  O2(g) + 4H+(aq) + 4e- = +1,23 Volt
Karena Eo miliknya Cl lebih tinggi Edaripada
o H, maka Cl yang akan
teroksidasi
• Kemungkinan setengah reaksi di katoda :
2H2O + 2e-  H2(g) + 2OH(aq) Eo = -0,83V
-

Cu 2+ (aq) + 2e -  C
u (s) Eo = +0,34V

Karena Eo miliknya Cu lebih tinggi daripada H2O, maka Cu yang


akan tereduksi
• Reaksi Sel yang terjadi akhirnya menjadi:
2Cl-(aq) + Cu2+  Cl + Cu Eocell = -2.188V
(aq) 68
Elektrolisis Larutan NaCl
(Elektrodanya Inert)

Tuliskan reaksi
yang terjadi di
masing-
masing
elektroda
Penjelasan Elektrolisis Larutan NaCl (Elektrodanya Inert)
• Kemungkinan setengah reaksi di anoda :
2Cl-(aq)  Cl2(g) + 2e- = +1,36 Volt
Eo
2H2O  O2(g) + 4H+(aq) + 4e- = +1,23 Volt
Karena Eo miliknya Cl lebih tinggi daripada H, maka Cl yang akan
teroksidasi Eo
• Kemungkinan setengah reaksi di katoda :
2H2O + 2e-  H2(g) + 2OH (aq) Eo = -
-

Na+ (aq) + e-  N a (s) 0,83Volt


Karena Eo miliknya H2O lebih tinggi Edaripada Na, maka H2O yang
o = - 2,71Volt

akan tereduksi
• Reaksi Sel yang terjadi akhirnya menjadi:
+ 2OH-
2Cl-(aq) + 2H2O  Cl2(g) + (aq) E cell = -2.188V70
o
Tuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda untuk
elektrolisis !
1. Larutan KI dengan elektroda karbon (C)
2. Lelehan KI dengan elektroda karbon (C)
3. Larutan AgNO3 dengan elektroda Pt
4. Larutan Na2SO4 dengan elektroda Au
5. Larutan AgNO3 dengan Anodanya dari Ag dan Katodanya
dari Karbon (C)
Pcrhatikan gambcU el ele oJisis berikutt
B

L tan
ZnCl.2

i ang t rj di di anoda
.
adalah2. . .•o l) 4W ag) + Oi(g) +
40 -{aq) 2H20(l) 02 +
4e
4 (s + 02 (g
C COi(g)
.
2C- l (aq) Cb(g) +
C
2e Zn(s +
. ( Zn
aq)+2
D 2e
Jawaban Elektrolisis KI
• Didalam elektrolisis Kalium Iodida, kertas
lakmus merah yang diletakan di katoda lama-
kelamaan akan berwarna biru mengapa bisa
demikian ...?
Katoda : 2H O + 2e
2 + 2OH-
 H2
• Pada anoda, akan berwarna coklat kekuningan
dan akan terbentuk endapan berwarna unggu
gelap. Apa yang terjadi
Anoda : 2I-  I2 + 2e
Aplikasi Elektrolisis kehidupan sehari-hari
1. Penyepuhan (electroplating)
2. Produksi zat :
a. Logam Al  Proses Hall-Heroult
b. Logam Na  elektrolisis Leburan NaCl
c. NaOH – H2 – Cl2  elektrolisis Larutan NaCl
(Sel Diafragma – Sel Merkuri)

3. Pemurnian logam
4. Menghilangkan karat
Electroplating (Penyepuhan)
 Penyepuhan adalah pelapisan
dengan logam menggunakan
elektrolisis untuk memperindah
penampilan dan mencegah korosi.
Benda yang akan dilapisi
dijadikan sebagai Katoda dan
logam pelapisnya dijadikan
sebagai Anoda.
 Larutan elektrolit yang digunakan
adalah larutan elektrolit dari
logam pelapis. Ketebalan hasil
lapisan berkisar antara 0,03 – 0,05
mm 75
Bagan Penyepuhan

Lihat Contoh
Penyepuhan sederhana
Produksi Aluminium melalui Elektrolisis
(Proses Hall-Heroult)
• Aluminum dihasilkan dari elektrolisis alumina, Al2O3
• Titik lebur Al2O3 sangat tinggi kalau langsung dielektrolisis,
sehingga harus dilarutkan dahulu dalam kriolit (Na3AlF6) pada suhu
980oC
Katodanya :

• Reaksi di katoda: : Al3+ + 3e-  Al)l(


Fe Anodanya
• Reaksi
C di anoda :  O2(g) +
2O2- akan
• Oksigen yang dihasilkan 4e- bereaksi dengan anoda
karbon
membentuk gas CO2 77
Produksi Aluminium melalui Elektrolisis
(Proses Hall-Heroult)
Produksi Logam Na melalui Elektrolisis
Lelehan NaCl (Sel Down)

• Logam Na dapat dihasilkan dari elektrolisis Lelehan garam


NaCl
• Alat yang dipakai untuk elektrolisis dinamakan Sel
Down Katodanya : Fe
Anodanya
• Reaksi : C : Na+ + e-  Na)l(
di katoda
• Reaksi di anoda : 2Cl-  Cl2(g) + 2e-
• Gas Cl2 yang dihasilkan merupakan hasil samping dari proses
elektrolisis ini

79
Produksi Logam Na melalui Elektrolisis
Lelehan NaCl (Sel Down)
Produksi NaOH – H2 – Cl2 melalui Elektrolisis Larutan NaCl
(Sel Diafragma)

• Dalam proses elektrolisis larutan garam NaCl, gas H2 dan gas Cl2
yang dihasilkan tidak boleh saling bercampur.
• Alat yang dipakai untuk elektrolisis dinamakan Sel
Diafragma Katodanya : Fe baja
Anodanya : C
• Reaksi di katoda : 2H2O + 2e-  H2 g() + 2OH- (aq)
• Reaksi di anoda : 2Cl- (aq)  Cl2(g) + 2e-
• NaOH yang dihasilkan masih tercampur dengan NaCl, sehingga
masih perlu di murnikan lagi dengan jalan penguapan
81
Produksi NaOH – H2 – Cl2 melalui Elektrolisis Larutan NaCl
(Sel Diafragma)
Produksi NaOH – H2 – Cl2 melalui Elektrolisis Larutan NaCl
(Sel Merkuri)
• Mengatasi kekurangan sel diafragma, maka alternatif
lain menggunakan sel Merkuri
Katodanya : Merkuri (Hg) Cair
Anodanya : C
• Reaksi di katoda : 2Na+ + 2e  2Na
2Na + 2Hg  2NaHg (amalgam)
2NaHg + 2H2O  2Na+ + 2OH- + H2 + 2Hg
•Reaksi di anoda : 2Cl- (aq)  Cl2(g) + 2e-
Reaksi 2NaCl + 2H2O  2NaOH + H2 +
•keseluruhan
NaOH yang Cl2 memiliki kemurnian yang tinggi
: dihasilkan
83
Produksi NaOH – H2 – Cl2 melalui Elektrolisis Larutan NaCl
(Sel Merkuri)
Pemurnian Logam melalui Elektrolisis
 Bijih tembaga kandungan
logam Cu = 99% dan 1%
zat pengotor (Ag – Pt – Au
– Fe dan Zn)
 Adanya zat pengotor
berpengaruh thd
konduktivitas listrik
jika dipakai sebagai
kabel
 Agar bisa mencapai 100%,
perlu dimurnikan kembali
dengan di elektrolisis 85
Pemurnian Logam melalui Elektrolisis

Logam Cu yang berasal dari bijih tembaga kemurniannya sudah


mencapai 99% dan masih ada 1% zat pengotornya yang dapat
mempengaruhi daya konduktivitas arus listrik jika tembaga tersebut
digunakan sebagai kabel listrik.
Hubungan Kuantitatif

• Jumlah zat yang dihasilkan atau digunakan didalam sel


elektrokimia ditentukan oleh jumlah arus listrik yang
mengalir dalam sel tersebut.
• Contoh Reaksi di Katoda :
Ag+(aq) + e- 
Ag(s)
 1 mol elektron akan menghasilkan 1 mol Ag

Cu2+(aq) + 2e- 
 2 mol elektron akan Cu
menghasilkan
(s) 1 mol Cu
Satuan Listrik

Kuantitas Satuan
Potensial Volt (V)
Arus Amper (A) Kecepatan aliran elektron
Muatan Coulomb (C) 1 Amper per 1 detik
Energi Joule (J) Volts  Coulomb

1 mol elektron = 96500 Coulomb = 1 Faraday


Hukum Faraday I
1. Didalam suatu elektrolisis, jumlah zat (massa) yg dihasilkan atau
zat yg
bereaksi sebanding dengan muatan listrik yang digunakan.
2. Untuk menghasilkan 1 (satu) mol produk atau memakai 1 (satu) mol
reaktan, memerlukan n mol elektron
3. n = jumlah elektron yang diterima atau dilepas oleh satu atom atau
ion.
4. 1 mol elektron = 1 Faraday = 96.500 Coulomb
5. Muatan listrik (Q) = n x 96.500 Coulomb
Charge (Q) is determined by multiplying the electric current (I),
(measured in C/s) by the time (t) measured is seconds.
Q = It
(C) = (Ampere)(second)
(Coulomb) = (Coulombs per second) x (second)
Hukum Faraday I
Hukum Faraday menunjukan hubungan antara:
 Arus listrik yang mengalir dalam elektrolisis (Ampere)
 Waktu yang dibutuhkan dalam elektrolisis (detik)
 Jumlah endapan yang terjadi di katoda (mol atau gram)
i = kuat Arus (ampere)
ix tx t = waktu elektrolisis
(detik) e = berat ekivalen
e Ar
e = ----------------------
w =----------------- Jumlah Elektron
96.500
Penerapan Hukum Faraday

1 mol e-

Larutan
Larutan
CuSO4
AgNO3
Katoda Katoda

1 mol Ag (108 gr) ½ mol Cu (32 gr)


Diendapkan di katoda diendapkan di katoda
Penerapan Hukum Faraday

Berapakah arus listrik yang diperlukan untuk mengendapkan


0,155 gram perak dari larutan ion perak selama 11 menit (660
detik ) ?.
Jika diketahui
Jawab : Ar Ag =Ag
108.
+ + e -

(aq)
Ag(s)x 10-3 mol
Mol Ag yang dihasilkan = 0,155/108 = 1,44
Mol elektron (e-) = 1.44  10-3 mol
Total muatan listrik (Q) = 1,44  10-3 mol  96500 Coulomb/mol
= 139 Coulomb
(Q = i x t) Arus Listrik (i) = muatan listrik (Q)  waktu
)(t
i = 139 Coulomb  660 = 0,211 Ampere
Larutan tembaga (II) sulfat dielektrolisis menggunakan
arus searah sebesar 9,65 Ampere. Jika diketahui Ar Cu =
63,5 dan 1 F = 96.500, maka untuk mendapatkan endapan
tembaga di Katoda sebanyak 12,7 gram, elektrolisis
harus dilakukan selama ...
A. 965 detik
B. 1.000 detik
C. 1.930 detik
D. 2.000 detik
E. 4.000 detik (Soal UN Tahun 2015)
Jawab: t e
w
i 96.500 Cu2+ + 2e  C
u

 63,5
(9,65)(t)  2
12,7   

96.500

1.225.550 = 306,3875 t
t = 4.000 detik
Larutan emas (I) nitrat (AuNO3) dielektrolisis selama 2
jam dengan arus searah sebesar 5 Ampere. Jika diketahui
Ar Au = 197 dan 1 F = 96.500, maka masa endapan
yang terbentuk di Katoda sebanyak...
A. 73,49 gram
B. 36,74 gram
C. 7,35 gram
D. 3,67 gram
E. 1,22 gram
Jawab: t e
w
i 96.500 Au+ + e 
Au
 197
(5)(2x60x60) 
 1
w
 96.500 
 
w = 73,49 gram
Hukum Faraday II
Jika arus listrik dialirkan ke dalam beberapa sel elektrolisis yang
dihubungkan seri, maka jumlah berat (w) masing-masing zat
yang dihasilkan pada setiap elektroda akan sebanding dengan
berat ekivalen (e) tiap-tiap zat

Sel elektrolisis 3 seri


Sel elektrolisis 2 seri
w1 : w2 = e1 : e2 w 1 : w 2 : w3 = e 1 : e 2 : e 3
Ke dalam 2 sel larutan ZnSO4 dan larutan CuSO4 yang
dihubungkan secara seri dialirkan arus listrik, ternyata
diendapkan 16,25 gram Zn. Jika Ar Zn = 65 dan Ar Cu = 63,5,
maka banyaknya Cu yang mengendap adalah...
A. 7,94 gram
B. 15,88 gram
C. 23,82 gram
D. 31,75 gram Cu
Zn
E. 39,69 gram
CuSO4 ZnSO4
Jawab : Berat ekivalen (e): Cu  63,5
2 
Cu2+ + 2e-  C
u 31,75
Zn2+ + 2e-  Z
n Berat ekivalen (e): Zn  65  32,5
2

wZn : wCu = eZn : eCu


16,25 : wCu = 32,5 : 31,75
wCu  (16,25) (31,75)  15,88 gram
32,5
How much copper will be deposited if a current of 0.150 A is passed
through a solution of copper sulfate for 20.0 minutes?
Cu2+
(aq) + 2e  Cu)s(
-

Answer :
Two moles of electrons will be required to deposit each mole of copper
Total charge (C) = current (A)  time (s)
= 0.150A  1200s = 180 C
# moles (Faradays) = 180 C  96500 C/mol = 1.87 x 10-3
mol
#moles of copper deposited
Mass of copper ½  x1.87
= 9.33 10-4mol
10-3mol
63.5= 9.33 x 10-
4mol
g/mol
= 5.92  10-2g
Suatu sel elektrolisis berisi larutan
(II) klorida dan sebagai
kobalt Jawaban :
elektrodanya adalah timbal (Pb). (b).Gambar sel elektrolisisnya
Notasi Sel dapat dituliskan sebagai
berikut
Pb(s) | Co2+(aq) , Cl- (aq) |
a) Tuliskan
Pb(s) reaksi yang terjadi di katoda
dan anodanya
b) Gambarkan sel elektrolisisnya
beserta sumber arus dan arah
elektronnya.
c) Berapakah harga Eosel agar sel ini
KOROSI
 Korosi adalah perusakan
logam akibat reaksi logam
dengan lingkungan. Korosi
merupakan suatu reaksi
redoks
 Korosi dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan, yaitu
kondisi netral/basa, dan
kondisi asam
Korosi besi pada kondisi netral / basa
Anoda : Fe(s)  Fe2+(aq) +
Katoda : O2(g) + 2H2O(l) + 2e- 2e-
 4OH-(aq)
Sel : Fe(s) + O2(g) + 2H2O(l)  Fe2+(aq) + 4OH-(aq)

Ion Fe2+ dan OH- selanjutnya membentuk endapan Fe(OH)2


yang tidak stabil di udara sehingga membentuk karat
Fe2O3.xH2O
Diagram proses terjadinya korosi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Korosi
 Keberadaan zat elektrolit dan konsentrasi zat
elektrolit
 pH larutan
 Kandungan H2O dan O2
 Suhu
 Keberadaan zat pengotor
 Besi menempel pada logam yang kurang reaktif
Pencegahan Korosi
1. Menggunakan bahan logam yang lebih tahan korosi
2. Mengubah kondisi lingkungan
3. Memberikan perlindungan terhadap logam yang sudah
ada
a. Menggunakan
 Lapisan Catlapisan pelindung : : kapal, jembatan,
 Lapisan Oli mobil
 Lapisan Plastik : mesin bergerak
 Pelapisan dengan krom (Cr) : rak pengering
 pelapisan dengan Zn : ketel dan pelek sepeda
 pelapisan dengan timah (Sn) : Penopang jembatan
: Kaleng makanan
Pencegahan Korosi
b. Menggunakan perlindungan Katoda
Prinsip dasarnya adalah logam yang mengalami korosi berada di
Anoda karena terjadi pelepasan elektron yang sangat dibutuhkan
di katoda, sehingga elektron dapat disuplai dari logam yang
lebih reaktif (Mg) atau disuplai dengan arus listrik dari luar
Perlindungan Katoda
Untuk Pipa

Perlindungan Katoda
Untuk Kapal

Anda mungkin juga menyukai