KIMIA DASAR 1i
REGU II
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
MAKASSAR
2023
Laporan Praktikum Kimia Dasar II
Praktikan 1 Praktikan 2
Asisten
Vingky Yehezkiel
NIM. H03119055
BAB I
PENDAHULUAN
Asam karboksilat adalah salah satu grup senyawa organik oleh grup
karboksil yang berasal dari dua kata yaitu karbonil dan hidroksil. Pada umumnya
formula dari asam karboksilat adalah RCOOH yang bersifat asam karena dapat
dan proses geologi) atau dapat diproduksi di laboratorium atau dalam skala besar
hidrolisis nitril, ester, atau amida. Asam karboksilat memiliki banyak kegunaan
dalam kehidupan sehari-hari, seperti etanoat dan asam sitrat sering ditambahkan
pada makanan untuk memberikan rasa asam. Benzoat, propanoat, dan asam sorbat
dalam bidang industri sebagai titik awal untuk pembuatan cat dan perekat (Roni
turunan jika direaksikan dengan senyawa lain. Oleh karena itu, perlu dilakukan
dengan air & CaCl2, reaksi asam karboksilat dengan basa & juga reaksi
esterfifikasi.
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
Maksud dalam percobaan ini adalah untuk mengetahui beberapa sifat asam
dengan alkohol.
1. untuk menentukan reaksi garam dari asam karboksilat dengan akudes dan
CaCl2
Terbentuknya ester melalui reaksi alkohol dengan fenol ditunjukkan dengan bau
TINJAUAN PUSTAKA
tidak beracun dan juga merupakan senyawa yang memiliki harga yang murah,
(Shi dkk, 2020). Senyawa asam karboksilat yang paling sederhana memunyai sifat
seperti cairan tak berwarna dengan bau yang menyengat.. Cuka adalah larutan 4
atau 5% asam asetat, bau dan rasanya khas. Asam butirat berasal dari mentega
tengik, asam kaproat, asam kaprilat, dan asam kaprat yang memiliki bau yang
khas. Dapat dilihat dari sturkutrnya, asam karboksilat bersifat polar seperti halnya
molekul lain. Asam karboksilat memiliki titik didihnya lebih tinggi dibandingkan
dengan alkohol dengan bobot molekul yang hampir sama. Contohnya pada
senyawa asam asetat dan n-propil alkohol memiliki bobot molekul yang sama
tetapi memiliki titik didih yang berbeda yaitu berturut-turut 118°C dan 97°C.
Ketetapan bobot molekul menunjukkan bahwa asam format dan asam asetat
merupakan dimer dalam pelarut non polar, sekalipun dalam keadaan gasnya. Dua
(1)
mengandung bagian polar (gugus karboksilat) yang hidrofilik dan nonpolar (rantai
Natrium asetat merupakan salah satu jenis garam asam karboksilat dengan
rumus kimia CH3COONa. Natrium asetat pada umumnya berbentuk kristal yang
berwarna putih, tidak berwarna, dan tidak berbau. Natrium asetat juga dapat
menghambat tumbuhnya khamir, dan kapang pada makanan akan tetapi bahan
pengawet ini lebih efektif dapat digunakan terhadap khamir dan bakteri
yang sangat diperlukan dalam oksidasi aerobik selektif alkohol/poliol dalam air
untuk sintesis keton dan asam karboksilat melalui katalis logam pendukung,
termasuk emas, meskipun fungsi dari natrium hidroksida belum terlalu jelas.
homogen untuk reaksi oksidasi. Data ini didukung dengan penyelidikan yang
ketat dari efek natrium hidroksida saja (tanpa adanya katalis logam). Reaktivitas
gliserol berair, etilen glikol, 2-propanol, dan etanol serta distribusi produknya.
Berdasarkan teori fungsi kerapatan dimana teori ini merupakan teori mekanika
kuantum yang digunakan dalam fisika dan kimia untuk mengamati suasana dasar
dari sistem banyak partikel dan penggantian kerapatan elektron. Hasil ini sesuai
berbagai alkohol dan mekanisme reaksi oksidasi, penggantian hidrogen oleh atom
menjadi ester. Reaksi esterifikasi adalah suatu reaksi antara asam karboksilat dan
alkohol membentuk ester. Esterifikasi dikatalis asam dan bersifat dapat balik
Esterifikasi juga dilakukan untuk membuat biodiesel dari minyak berkadar asam
lemak bebas tinggi dan biasa diikuti dengan tahap transesterfikasi. Asam sulfat
menjadi sering dipakai sebagai katalis dalam proses esterifikasi karena mudah
didapatkan dan memiliki kemurnian yang tinggi. Esterifikasi dengan katalis asam
rendah dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Dalam beberapa tahun terakhir,
metode reaksi menggunakan katalis enzim telah menarik minat yang besar.
yang memungkinkan pemisahan senyawa yang lebih mudah dan efisien, kondisi
reaksi yang lebih ringan, membutuhkan biaya yang lebih rendah dan merupakan
produksi jutaan ton poliester setiap tahun, dan dalam produksi digunakan berbagai
macam ester untuk produksi bahan-bahan kimia umum dan khusus yang banyak
asam karboksilat juga merupakan reaksi yang sering digunakan dalam produksi
biodiesel dari bahan baku yang mengandung asam lemak bebas (tidak terikat
dalam trigliserida) dalam jumlah yang banyak. Esterifikasi adalah reaksi asam
karboksilat ester dan air sebagai produk sampingan, seperti reaksi yang ada pada
reaksi berikut:
reaksi. Laju esterifikasi dan hasil ester meningkat dengan menggunakan alkohol
yang lebih tinggi terhadap rasio molar asam lemak bebas, konsentrasi katalis dan
dengan metanol juga mengurangi aktivitasnya katalis oleh air dan dapat
meningkatkan hasil ester. Dalam proses esterifikasi katalis asam heterogen dapat
multifase yang akan mengatasi efek perpindahan dalam reaksi padat ke cair, dan
dengan gugus OR. Ester umumnya mempunyai bau yang khas, seperti rasa buah
asetat beraroma buah pisang, oktil asetat beraroma buah jeruk, etil butirat
beraroma buah nanas, dan pentil butirat beraromaa buah aprikot. Campuran dari
ester juga banyak digunakan dalam produksi essense buatan (Sumanir, 1990).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu spatula, tabung reaksi, rak
tabung, pipet tetes, bunsen, kaki tiga, penjepit tabung, korek api, kasa asbes, gelas
1 M dengan jumlah yang sama, kemudian dipanaskan pada tiap tabung hingga
Tabel 1. Hasil Pengamatan Reaksi Asam Karboksilat dengan Air dan CaCl2
Perubahan Yang Terjadi
Zat Keterangan
Pemanasan + air + CaCl2
Terdapat Terdapat
HCOONa Larut Bereaksi
gelembung gas endapan
Terdapat
gelembung gas Tidak ada
HCOOH Larut Bereaksi
dan endapan endapan
putih
Terdapat
gelembung gas Tidak ada
CH3COOH Larut Bereaksi
dan endapan endapan
putih
Mekanisme Reaksi:
Mekanisme Reaksi:
4.2.3 Reaksi Esterifikasi
4.3 Pembahasan
gelembung gas. Natrium formiat larut dalam air dan ketika dideteksi dengan CaCl2
dipanaskan terdapat gelembung gas, pemanasan ini bertujuan agar garam natrium
asetat. Langkah selanjutnya yaitu menambahkan air dan terlihat bahwa natrium
asetat larut dalam air. Penambahan air menyebabkan terbentuknya asam asetat.
asam format dan asam asetat bereaksi yang ditandai dengan terbentuknya endapan
berwarna putih. Secara teori, diperoleh bahwa asam format bereaksi walaupun
ketika direaksikan dengan CaCl2 larutan tidak mengalami perubahan warna namun
terbentuk endapan warna putih kapur pada tabung yang menandakan adanya filtrat
(supernatan). Adapun ketika CaCl2 direaksikan dengan asam asetat juga terjadi
reaksi. Hal ini sudah sesuai dengan teori bahwa asam asetat dengan CaCl2 bereaksi.
dengan basa kuat. Hal ini terjadi karena adanya serah terima proton dari NaOH ke
dengan alkohol (etanol dan amil alkohol). Pada percobaan 3 asam asetat direaksikan
dengan etanol dengan bantuan katalis H2SO4 pekat, menghasilkan etil esetat.
Selanjutnya Asam asetat direaksikan dengan amil alkohol dengan bantuan katalis
memiliki aroma yang bervariasi hal ini tergantung pada jenis asam karboksilat dan
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. natrium formiat dapat bereaksi dengan akuades dan CaCl 2, sedangkan natrium
3. etanol dan amil alkohol dapat bereaksi dengan asam karboksilat melalui reaksi
esterfikasi menghasilkan etil asetat yang beraroma harum seperti balon tiup
5.2 Saran
lengkap, namun beberapa fasilitas terlihat kurang terawat sehingga tidak dapat
berfungsi dengan baik. Sehingga saya berharap agar penanganan segala fasilitas
Saran untuk percobaaan ini adalah agar bahan serta alat yang digunakan
sesuai dengan prosedur dan juga alat yang digunakan agar diperbanyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahadito, B.J., Susilawati, Yuliasari N., Yohandini, N., dan Hermansyah, 2022,
Penyuluhan Kesehatan dan Pelatihan Pembuatan Sabun dari Minyak
Jelantah Kepada Santri Dhuafa di Pesantren Tahfidzul Qur’an Kaffan Al-
Mundzirin Palembang, Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(3): 166-178.
Alatas F., Azizsidiq F.A., Sutarna T.H., Ratih H., dan Soewandhi, S.N., 2020,
Perbaikan Kelarutam Albendazol Melalui Pembentukan Kristal
Multikomponen dengan Asam Malat, Jurnal Farmasi Galenika (Galenika
Journal of Pharmacy), 6(1): 114-123.
Arita, S., Rifqi, M., Nugroho, T., Agustina T.E., dan Fitri, H., 2020, Pembuatan
Biodesel dari Limbah Cair Kelapa Sawit dengan Variasi Katalis Asam
Sulfat pada Proses Esterifikasi, Jurnal Teknik Kimia, 26(1): 1-11.
Chang R., 2004, Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti, Edisi III, Erlangga, Jakarta
Eze, V.C., Fisher, J.C., Phan A.N., dan Harvey, A.P., 2017, Intensification of
Carboxylic Acid Esterification Using A Solid Catalyst in A Mesoscale
Oscillatory Baffled Reactor Platform, Chemical Engineering Journal,
322(4): 205-214.
Hendra, M., Husna, N.E., dan Novita M., 2017, Pengaruh Konsentrasi Natrium
Asetat dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Mi Basah, Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Pertanian Unsyiah, 2(4): 454-463.
Rosyda, M., Aminah, N.S., dan Kristanti, A.N., Various Ester Derivatives from
Esterification Reaction of Secondary Metabolite Compounds: A Review,
MOJ Ecology and Environmental Sciences, 5(3): 141-151.
Shi, J., Yuan T., Zheng, M., dan Wang, X., 2021, Metal Free Heterogoneus
Semiconductor for Visible-Light Photocatalytic Decarboxylation of
Carboxylic Acid, ACS Catalysis, 11(5): 3040-3047.
Sumanir, 1990, Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat, Edisi VI, Erlangga, Jakarta.
Yuan, Z., Zhao W., Liu Z., dan Xu, B., 2017, NaOH Alone Can Be a Homogeneus
Catalyst for Selective Aerobic Oxidation of Alcohols in Water, Journal of
Catalysis, 353(3): 37-43.