TP,
Karakterisasi Biomolekul M.Si, PhD.
Trigliserida adalah ester alkohol gliserol dan asam lemak yang terdiri dari tiga
molekul asam lemak jenuh, lemak tidak jenuh tunggal, dan asam tidak jenuh ganda.
Gugus hidroksil polar pada gliserol dan gugus karboksil polar pada asam lemak akan
membentuk ikatan ester. Sifat fisik trigliserida yaitu non-polar, hidrofobik, dan tidak
larut dalam air (Nordestgaard dan Varbo 2014). Rumus kimia trigliserida adalah
RCOO-CH2CH(-OOCR’)-OOCR. Panjang rantai paling umum adalah 16 rantai
karbon, contohnya pada asam palmitat. Selain itu, terdapat pula rantai karbon dengan
panjang 18 rantai seperti pada asam stearat dan panjang 20 rantai seperti pada asam
oleat (Mamuaja 2020).
Hidrolisis adalah suatu proses reaksi antara suatu zat dengan air, agar suatu
senyawa terurai atau pecah (Yustinah et al. 2012). Menurut Ketaren (2005), reaksi
hidrolisis dapat terjadi pada proses penggorengan suhu tinggi. Bahan pangan yang
digoreng akan menghasilkan air dan uap air. Air dan uap air akan menghidrolisis
trigliserida pada suhu tinggi sehingga menghasilkan monogliserida, digliserida,
gliserol, dan asam lemak bebas.
Saponifikasi adalah proses hidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol
dalam kondisi basa, umumnya digunakan dalam pembuatan sabun dari minyak goreng
nabati atau hewani. Basa yang biasa digunakan adalah natrium hidroksida (NaOH) dan
kalium hidroksida (KOH). NaOH biasa digunakan pada reaksi berupa sabun keras
(padat), sedangkan KOH digunakan pada reaksi berupa sabun cair karena sifatnya yang
mudah larut dalam air (Susanti dan Priamsari 2019). Menurut Sukeksi et al. (2017),
NH4OH juga dapat digunakan dalam pembuatan sabun dengan metode saponifikasi,
sehingga rumus moelkul sabun selalu dinyatakan sebagai RCOONa, RCOOK, atau
RCOONH4OH. Reaksi saponifikasi digambarkan sebagai berikut :
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan ini adalah minyak ikan, TBHQ
(tersier butil hidrokuinon), KOH, etanol 96%, plat KLT (silica gel G), asam asetat,
asam fosfomolibdat, NaOH, akuades, n-heksana, HCL 6n, natrium sulfat anhidrat,
kloroform, aseton, dan fenolftalein.
Prosedur Percobaan
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Ainna A. 2019. Penentuan kadar asam lemak bebas dan kandungan jenis asam lemak
dalam minyak yang dipanaskan dengan metode titrasi asam basa dan
kromatografi gas [skripsi]. Palembang (ID) : Universitas Sriwijaya.
Fitri AS, Fitriana YAN. 2020. Analisis Angka Asam pada Minyak Goreng dan Minyak
Zaitun. Sainteks. 16(2).
Harahap IY. 2017. Analisis kuantitatif asam lemak bebas pada minyak goreng yang
digunakan pada gorengan ayam di kawasan kecamatan medan johor dengan
metode alkalimetri [skripsi]. Medan (ID) : Politeknik Kesehatan Kemenkes
Medan.
Ketaren S. (2005). Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta (ID) : UI Press.
Mamuaja CF. 2020. Lipida. Manado (ID) : Unsrat Press.
Nordestgaard BG, Varbo A. 2014. Triglycerides and cardiovascular disease. Journal
The Lancet. 384(9943) : 626-635.
Oktaviantari DE, Feladita N, Agustin R. 2019. Identifikasi hidrokuinon dalam sabun
pemutih pembersih wajah pada tiga klinik kecantikan di Bandar Lampungdengan
metode kromatografi lapis tipis dan spektrofotometri UV-vis. Jurnal Analisis
Farmasi. 4(2) : 91-97.
Rahmawati, Trimayasari, Mustaqim GA,Prastiwi WD, Wibowo EAP. 2017.
Pengoptimalan air leri dalam pembuatan sabun pembersih wajah alami yang
ekonomis. Jurnal Sains Terapan. 1(3) : 6-9.
Samiha YT, Syarifah, Elmiana DA. 2016. Analisis klorin pada beras di pasar induk
jakabaring dan sumbangsihnya terhadap mata pelajaran biologi pada materi
makanan bergizi dan menu seimbang di kelas XI SMA/MA. Jurnal Biota. 2(1) :
93-98.
Suarsa IW. 2018. Pembuatan sabun lunak dari minyak goreng bekas ditinjau dari
kinetika kimia [skripsi]. Bali (ID) : Universitas Udayana.
Suhadi A. 2016. Analisis kandungan antioksidan tbhq pada sampel biskuit wafer
menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi [skripsi]. Bandung (ID) :
Universitas Islam Bandung
Sukeksi L, Sidabutar AJ, Sitorus C. 2017. Pembuatan sabun dengan menggunakan kulit
buah kapuk (Ceiba petandra) sebagai sumber alkali. Jurnal Teknik Kimia USU.
6(3) : 8-13.
Suroso AS. 2013. Kualitas minyak goring habis pakai ditinjau dari bilangan peroksida,
bilangan asam dan kadar air. Jurnal Kefarmasian Indonesia. 3(2):77-88.
Susanti AD, Ardiana D, Gumelar GP, Bening YG. 2012. Polaritas pelarut sebagai
pertimbangan dalam pemilihan pelarut untuk ekstraksi minyak bekatul dari
bekatul varietas ketan (Oryza sativa glatinosa). Simposium Nasional RAPI XI
FT UMS-2012; 2012; Surakarta, Indonesia. Surakarta (ID) : Universitas Negeri
Sebelas Maret. halm 8-14.
Susanti MM, Priamsari MR. 2019. P emberdayaan ibu-ibu PKK pengolahan limbah
minyak goreng bekas menjadi sabun cair di Desa Sidorejo Kabupaten Semarang.
Indonesian Journal of Community Service. 1(1) : 48-61.
Widyasanti A, Junita S, Nurjanah S. 2017. Pengaruh konsentrasi miyak kelapa murni
(virgin coconut oil) dan minyak jarak (Castor Oil) terhadap sifat fisikokimia dan
organoleptik sabun mandi cair. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian. 9(1) :
10-16.
Wulandari L. 2011. Kromatografi Lapis Tipis. Jember (ID) : PT. Taman Kampus
Presindo.
Yustinah, Susanti IA, Octavia YD. 2012. Hidrolisis pati talas menggunakan katalis
asam klorida. Jurnal Teknologi. 4(2) : 129-140.