Dari perobaan ini kita dapat menghitung Mr asam lemak (R) yang
sebesar 876,9119 g/mol. Angka ini jauh lebih besar dari berat molekul rata-rata
dari semua asam lemak yang berada di atas. Hal ini mungkin disebabkan oleh
adanya senyawa-senyawa yang lebih kompleks atau senyawa-senyawa yang
lebih besar dalam sampel yang diuji. Ini juga dapat disebabkan beberapa factor,
yaitu jumlah dan jenis atom yang terkandung dalam molekul asam lemak
tersebut. Semakin banyak atom dalam molekul asam lemak, semakin besar
pula nilai Mr-nya. Selain itu, jika asam lemak memiliki rantai karbon yang
panjang, maka nilai Mr-nya juga akan semakin besar.
Morrison, R.T. and Boyd, R.N. 1987. Organic Chemistry, 6th ed. Allyn and
Bacon, Inc., Boston.
Smith, J.G. 1996. Introduction to Food Biochemistry. Chapman and Hall,
New York.
Ramli, N. A., et al. (2018). Synthesis of biodiesel from crude palm oil
using KOH/etanol catalytic system: Optimization and kinetic studies.
Energy Conversion and Management, 174, 162-170.
Janaun, J., & Ellis, N. (2010). Perspectives on biodiesel as a sustainable
fuel. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 14(2), 1312-1320.
J. Food Eng. 2008, 87, 271-279.
Food Chem. 2013, 141, 2519-2525.
J. Am. Oil Chem. Soc. 2014, 91, 407-416.
Christian, G.D. (2003). Analytical Chemistry (6th ed.). Hoboken, NJ: John
Wiley & Sons.
Handayani, S., Sari, R.P., & Wijayanti, D.A. (2017). Standarisasi KOH dalam
Etanol dengan HCl 0,25 N dengan Indikator Fenolftalein untuk Reaksi
Refluks Minyak. Jurnal Kimia Valensi, 3(1), 1-6.
Harriott, P. and Moody, G. (2017). Chemistry for Pharmacy and the Life
Sciences, 2nd Edition. Boca Raton, FL: CRC Press.
Morrison, R. T., & Boyd, R. N. (1992). Organic chemistry (5th ed.).
Prentice-Hall International.