Popi Asri
Karakterisasi Biomolekul Kurniatin, S.Si, M.Si
Topik ke : 13 Asisten : Mikael Kristiadi
Tanggal : 24 November 2022 Nama : Monita Litania K.
Waktu : 13.00–16.00 WIB. NIM/Kel : G8401211046/K3
1. Apa yang dimaksud dengan denaturasi DNA? Apakah yang terjadi pada
molekul DNA ketika terdenaturasi?
Jawab:
Denaturasi DNA merupakan proses pemisahan dsDNA menjadi untaian tunggal
yang menguntungkan untuk proses hibridisasi DNA. Rangkaian metode fisik
sederhana untuk mendenaturasi DNA di antaranya pemanasan, beads mill, serta
sonikasi langsung dan tidak langsung (Wang et al. 2014). Selama proses
denaturasi, molekul DNA dari untai ganda akan terbuka menjadi dua untai
tunggal. Hal ini karena suhu denaturasi yang tingi dapat membuat ikatan
hidrogen diantara basa-basa yang komplemen putus. Tahap ini membuat
seluruh reaksi 53 enzim tidak berjalan, sebagai contoh reaksi polimerisasi pada
siklus sebelumnya. Denaturasi terjadi pada kisaran suhu 90˚C – 95˚C (Gaffar
2007).
4. Jelaskan secara singkat bagaimana sintesis lagging strand pada proses replikasi
DNA di dalam sel. Jawab:
Okazaki menemukan bahwa untai DNA baru disintesis dalam bentuk potongan-
potongan pendek yang disebut "fragmen Okazaki". Untai DNA baru disintesis
secara terus-menerus sementara untai lainnya terputus-putus. Untai kontinyu,
atau untaian terdepan, adalah untai sintetik 5'→3' yang berjalan searah dengan
gerakan garpu. Untaian terputus-putus atau untai akhir adalah untai yang
sintesis 5'→3' terjadi berlawanan dengan arah pergerakan garpu replikasi,
seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Panjang fragmen Okazaki bervariasi antara
seratus sampai seribu nukleotida tergantung pada sel. Tipe Fragmen Okazaki
kemudian disambung bersama oleh DNA ligase (Gaffar 2007).
6. Enzim apakah yang digunakan dalam PCR untuk amplifikasi DNA secara
invitro? Jelaskan secara singkat mengenai enzim ini, bagaimana enzim ini
bekerja dan apa keunikan dari enzim ini.
Jawab:
Enzim yang digunakan dalam PCR untuk amplifikasi DNA secara in-vitro
adalah enzim DNA polimerase. Enzim DNA polimerase merupakan enzim
spesifik yang mampu menggabungkan DNA cetakan tunggal membentuk
untaian molekul DNA yang panjang. Enzim ini memerlukan primer serta DNA
cetakan seperti nukleotida yang terdiri atas empat basa, yaitu Adenine (A),
Thymine (T), Cytosine (C), dan Guanine (G). Reaksi amplifikasi ini dimulai
dengan melakukan denaturasi DNA cetakan dari berantai ganda menjadi
tunggal dan suhu diturunkan sehingga primer akan menempel (annealing) pada
DNA cetakan berantai tunggal. Setelah proses annealing, suhu dinaikkan
kembali sehingga enzim DNA polimerase ini dapat melakukan proses
polimerase rantai DNA yang baru dan selanjutnya menjadi cetakan pada reaksi
polimerase berikutnya. Keunikan enzim ini adalah mampu melakukan
amplifikasi DNA secara in-vitro dengan baik (Hewajuli dan Dharmayanti
2014).
Daftar Pustaka