DEPARTEMEN BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2023
1
IDENTIFIKASI HALAL DNA BABI DALAM PRODUK SOSIS
DAN ABON MENGGUNAKAN REAL-TIME PCR SERTA
PENGUJIAN KADAR KEMURNIAN MENGGUNAKAN
SPEKTROFOTOMETER DNA
DEPARTEMEN BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2023
1
Judul : Identifikasi Halal DNA Babi dalam Produk Sosis dan Abon
Menggunakan Real-Time PCR serta Pengujian Kadar Kemurnian
Menggunakan Spektrofotometer DNA
Nama : Monita Litania Koswandy
NIM : G8401211046
Disetujui oleh
Pembimbing Utama:
__________________
Dr. rer. nat Rahadian Pratama, S.Si, M.Si
Pembimbing Lapangan:
__________________
Sri Mulyaningsih, S.Si,Apt.,
Diketahui oleh
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juni 2023 sampai bulan Juli 2023
dengan judul “Identifikasi Halal DNA Babi pada Produk Sosis dan Abon
menggunakan Real-Time PCR serta Pengujian Kadar Kemurnian menggunakan
Spektrofotometer DNA”
Terima kasih saya ucapkan kepada pembimbing Akademik Dr. rer. nat
Rahadian Pratama, S.Si, M.Si serta pembimbing Lapangan Sri Mulyaningsih,
S.Si,Apt., yang telah membimbing dan banyak memberi saran. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada pembimbing akademik, moderator seminar, dan penguji
luar komisi pembimbing. Di samping itu, penghargaan saya sampaikan kepada
Laboratorium Kesehatan Daerah DKI Jakarta beserta staf Laboratorium dan laboran
yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga
disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, kak Liza, teman-teman dan
orang terdekat saya yang telah memberikan dukungan, doa, dan kasih sayangnya
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan bagi
kemajuan ilmu pengetahuan..
1
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR LAMPIRAN v
I PENDAHULUAN 1
II 6
2.1 Error! Bookmark not defined.2
2.2 Error! Bookmark not defined.2
2.3 Error! Bookmark not defined.Sarana dan Prasarana
2.4 Error! Bookmark not defined.3
2.4.1 Laboratorium Pemeriksaan Doping dan Kimia
2.4.2 Laboratorium Toksikologi
2.4.3 Laboratorium Obat dan Makanan
2.5 Error! Bookmark not defined.4
2.6 Error! Bookmark not defined.4
III 123.1 DNA
3.1.1 Definisi DNA
3.1.2 DNA Sebagai Marker Deteksi Adanya Campuran Daging Babi
3.1.2.1 Ekstraksi DNA
3.2 PCR
3.2.1 Komponen PCR
3.2.2 Real-Time PCR
IV 1
4.1 1
4.2 1
4.3 1
IV 2
4.1 Error! Bookmark not defined.
4.2 Error! Bookmark not defined.
V 3
5.1 3
5.2 3
DAFTAR PUSTAKA 7
LAMPIRAN 8
DAFTAR TABEL
1. Tingkat kekerasan dan kandungan gula buah pisang ambon pada suhu
simpan yang berbeda dan pemberian putresina 2
2. Tingkat kekerasan buah pisang raja pada suhu simpan yang berbeda dan
pemberian putresina 12
DAFTAR GAMBAR
1 Contoh gambar 1
2 Contoh judul gambar lebih dari satu baris maka baris kedua dimulai tepat
di bawah huruf pertama judul gambar 2
DAFTAR LAMPIRAN
1 Lampiran 1 Rata-rata dan simpangan baku beberapa sifat físik dan kimia
tanah dari 78 contoh tanah di Kebun Percobaan Ciheuleut 9
2 Lampiran 2 Umur, indeks luas daun, dan hasil biji kering jagung yang
ditanam pada lima ketinggian tempat 11
1
1. PENDAHULUAN
Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta merupakan perusahaan yang menyediakan
layanan dalam bentuk pemerikasaan atau pengujian dalam bidang kimia doping, NAPZA, kimia
air, mutu obat, toksikologi, kimia klinik, kosmetik, penelitian makanan dan minuman serta
pemeriksaan Kesehatan lainnya. Saat ini, Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta
sedang mendirikan satu laboratorium baru yaitu laboratorium halal yang mana bertujuan untuk
menguji sekaligus mengecek kandungan unsur haram dalam produk pangan yang beredar.
Permasalahan yang dihadapi adalah karena bau berdirinya laboratorium ini maka perlu dilakukan
banyak uji sertifikasi yang di wadahi oleh Lembaga Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan
(BPOM).
Adapun tujuan umum yang diharapkan dari praktik lapangan ini, antara lain menerapkan
teori-teori biokimia yang diberikan selama perkuliahan, khususnya mengenai biologi molekular
dan genetika melalui proses yang ada di lapangan danmengamati secara langsung proses analisis
terhadap produk-produk makanan dan turunannya. Selain tujuan umum, kegiatan ini memiliki
tujuan khusus, antara lain menganalisis unsur haram dalam produk pangan, menerangkan proses
pengidentifikasian berbagai produk pangan dan minuman di Laboratorium Kesehatan Daerah
DKI Jakarta.
Kegiatan praktik lapangan yang dilakukan selama 25 hari berisi pengamatan dan
percobaan cara mengindentifikasi berbagai jenis unsur haram dan produk-produk turunannya,
mulai dari makanan dan minuman, Setelah menyelesaikan kegiatan praktik lapangan dilanjutkan
denganpenulisan laporan kegiatan dan presentasi mengenai seluruh kegiatan praktik lapangan
kepada dosen pembimbing akademik dan seorang perwakilan yang bertindak sebagai penguji
dari Departemen Biokimia Institut Pertanian Bogor.
I
2.I KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
Periode Tahun 1996 – 2001. Laboratorium Kesehatan Daerah (LABKESDA) Provinsi DKI
Jakarta pada awalnya merupakan Laboratorium Pengawasan Doping Jakarta (Jakarta Doping
Control Laboratory) yang didirikan untuk menunjang program pengembangan dan pembinaan
prestasi olah raga di indonesia dan membantu Komisi Anti Doping Indonesia dalam memutuskan
keabsahan prestasi seorang atlet, menegakkan Fair play serta melindungi kesehatan atlet. Pada
tanggal 30 Agustus 1996 Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang pada saat itu dipimpin oleh Bapak
Surjadi Sudirja meresmikan Laboratorium Pengawasan Doping Jakarta dibawah pembinaan DR.
Ray Kazlaukas (ASDTL, Sydney, Australia).
1
2002 sehingga layanan laboratorium tidak hanya doping tetapi juga layanan pemeriksaan analisis
laboratorium napza, obat, makanan dan minuman, toksikologi, kimia air, hematologi, patologi
klinik.
Pada tahun 2009 dilaksanakan perampingan struktur organisasi Laboratorium Kesehatan
Daerah Provinsi DKI Jakarta berdasarkan Perda DKI Jakarta No. 10 Tahun 2008 tentang
Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 139 Tahun 2010
Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Laboratorium Kesehatan Daerah tertanggal 19
Juli 2010.
Periode Tahun 2019 – Sekarang. Selain melakukan pemeriksaan rutin, Desember 2019
Labkesda DKI Jakarta ditunjuk sebagai lab untuk collecting sampel Covid-19 yang kemudian
dirujuk ke Litbangkes RI untuk proses PCR. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/214/2020 Tahun 2020 tentang JEJARING LABORATORIUM
PEMERIKSAAN CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19), Maka Labkesda DKI sebagai
salah satu lab pemeriksaan sampel Covid-19 berbasis PCR mulai beroperasi dalam penerimaan
sampel dari Litbangkes pada tanggal 9 Maret 2020 dimana Labkesda DKI hanya melakukan
proses ekstraksi saja, sementara untuk proses analisis PCR serta pengeluaran hasil dilakukan
oleh Litbangkes.
Senin, 23 Maret 2020 Labkesda sudah mulai beroperasional dalam penerimaan sampel
Covid-19 dari fasyankes tetapi proses PCR masih dilakukan oleh LItbangkes. Sedangkan pada
tanggla 29 Maret 2020 Labkesda DKI sudah mendapatkan reagen yang diperlukan untuk proses
analisis PCR, sehingga pertama kalinya Labkesda DKI dapat melakukan pemeriksaan PCR. Sejak
tanggal 29 Maret Labkesda DKI sudah dapat melakukan proses labeling (pemeriksaan identitas
sampel dgn data pasien), Proses Ekstraksi RNA hingga proses analisa PCR dan pengeluaran hasil
COVID-19.
I
2.2 Visi dan Misi I
Laboratorium Kesehatan DKI Jakarta memiliki visi dan misi sebagai berikut :
Misi :
Fasilitas yang dimiliki Laboratorium Kesehatan Daerah DKI Jakarta antara lain :
1. Ruang Kepala Labkesda
2. Ruang Tata Usaha
3. Ruang Staf
4. Loket Penerimaan Sampel
5. Laboratorium Kimia Doping
6. Laboratorium Kimia Air
7. Laboratorium Toksikologi
8. Laboratorium Mikrobiologi
9. Laboratorium NAPZA
10. Laboratorium Obat, Makanan dan Minuman
11. Lift Orang
12. Lift Barang
13. Pos satpam
14. Mushollah
15. Kamar Mandi
16. Tangga Darurat
1
2.4 Tugas Pokok dan Fungsi
Dalam rangka mewujudkan praktik profesional yang baik dalam pelaksanaan pemeriksaan
laboratorium sehingga seluruh hasil kerjanya terjamin mutunya dan dapat
dipertanggungjawabkan, serta mengutamakan kepuasan pelanggan, Laboratorium Kesehatan
DKI Jakarta mengimplementasikan ISO/IEC 17025:2005 dengan Sertifikat Akreditasi nomor.
LP-157-IDN sejak tanggal 6 November Tahun 2002.
Akreditasi Laboratorium lain yang telah diperoleh Akreditasi Laboratorium Lingkungan
dari SARPEDAL-BPLHD dan OHSAS 18001, akreditasi sedang dalam proses antara lain
Akreditasi Laboratorium Doping dari World Anti-Doping Agency, ISO 15189. Untuk selalu
menjamin mutu pemeriksaan laboratorium, Laboratorium Kesehatan DKI Jakarta ikut serta
dalam Proficiency Test dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), Program Nasional Pemantapan
Mutu Eksternal dari DEPKESRI, BPOM, AUSTOX Urine Toxicology Proficiency Programmer.
2.4.1 Laboratorium pemeriksaan Doping dan Kimia
1) Pemeriksaan Doping
Doping adalah bahan-bahan kimia maupun alami yang memperbaiki kondisi
fisik dan psikologi atlet sebelum atau selama pertandingan yang memberikan efek
merugikan bagi para atlet. Salah satu jenis pemeriksaannya yaitu pemeriksaan
glucocorticosteroids.
2) Pemeriksaan NAPZA
Tujuan dari pemeriksaan NAPZA adalah untuk mendeteksi adanya zat
narkotika atau psikotropika dan zat aditif lainnya yang terkadung dalam cairan
tubuh dengan mengutamakan kecepatan dan keakuratan yang didukung pelayanan
yang ramah dan efesien. Contoh pemeriksannya yaitu pemeriksaan amphetamine
dan pemeriksaan cannabis.
2.4.2 Laboratorium Toksikologi
Indonesia aturan untuk registrasi bahan baru sebelum dipakai secara komersil
dituangkan dalam bentuk Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 472 Tahun 1996
tentang aturan untuk Registrasi B3. Ilmu toksikologi dibutuhkan untuk melakukan uji
toksisitas bahan baku sebelum beredar dimasyarakat. Uji toksisitas dilakukan untuk
mengidentifikasi zat beracun dan bahaya. Salah satu pemeriksaannya adalah
pemeriksaan timbal dalam darah.
I
2.4.3 Laboratorium IObat dan Makanan
Bahan tambahan makanan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 033
Tahun 2012 adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat
atau bentuk pangan. Standar kualitas bahan tambahan merupakan persyaratan yang harus
dipenuhi dan tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 033 Tahun 2012.
Contoh pemeriksaannya yaitu pemeriksaan zat pewarna, pemeriksaan zat pengawet, dan
pemeriksaan formalin.
Berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 383 Tahun 2016 tentang
Pembentukkan Organisasi dan Tata Kerja Laboratorium Kesehatan Daerah Jakarta.
Berikut ini adalah gambar struktur organisasi Labkesda DKI Jakarta :
1
2.6 Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia yang berada di Laboratorium Kesehatan Daerah DKI Jakarta
berjumlah 67 orang, yang terdiri dari :
1. Kepala LABKESDA berjumlah 1 orang.
2. Tata Usaha berjumlah 29 orang.
3. Kimia Doping berjumlah 18 orang.
4. Kesehatan Masyarakat berjumlah 19 orang.
3. TINJAUAN PUSTAKA
3. 1 DNA
Sampel yang diambil dari pasar harus ditangani sebaik mungkin. Oleh karena itu
pengambilan sampel harus dilakukan dengan hati-hati, disimpan dan diawetkan agar hasil
pemeriksaannya baik. Pengambilan sampel yang tidak tepat dapat menyebabkan degradasi
DNA atau fragmen DNA terlalu pendek untuk dianalisis. Aspek penting lainnya adalah
pencegahan kontaminasi sampel. Sulistyaningsih (2017)
Identifikasi DNA sampel terdiri atas tigas langkah.
1. Ekstraksi DNA
2. Amplifikasi DNA yang telah diekstrak menggunakan PCR
3. Pemisahan dan visualisasi profil DNA
3.1.2.1 Ekstraksi DNA
Terdapat banyak metode dan teknologi untuk isolasi gen. Secara umum semua metode
meliputi penghancuran sel dan jaringan, penghilangan protein dan RNA (pemurnian), dan
pengendapan DNA (Muladno, 2010). Penghapusan protein dicapai dengan pencernaan
menggunakan proteinase K diikuti dengan garam dan ekstrak organik. DNA diendapkan
dengan etanol atau isopropanol.
Secara umum kualitas DNA dapat ditentukan oleh adanya RNA, protein, lipid dan komponen
seluler lainnya yang terkait dengan enzim restriksi, ligase, dan DNA termostabil. Lebih penting
lagi, sediaan tidak boleh mengandung DNAse polimerase karena kemungkinan kerusakan DNA
(Merante et al., 1998). Selain analisis DNA, kebutuhan akan diagnostik molekuler dan
filogenetik molekuler semakin meningkat pesat, memerlukan kecepatan, prosedur sederhana,
hasil pemisahan DNA yang akurat dari berbagai jenis sampel, sehingga menciptakan
perkembangan teknologi baru untuk pemisahan DNA yang lebih mudah dan cepat. daripada
sebelumnya.
Salah satu perkembangan teknik pemurnian DNA adalah penggunaan kit reagen.
Pemurnian DNA dapat dilakukan secara otomatis, cepat dan efisien. Pemurnian DNA dapat
dilakukan pada sampel cair atau padat, seperti sampel darah, sel, dan jaringan. Instrumen ini
dapat memproses hingga 16 sampel dalam 30 hingga 40 menit. Pemurni DNA membersihkan
sampel menggunakan partikel paramagnetik (PMPs). Perangkat ini dilengkapi dengan kartrid
1
yang berisi buffer lisis, pmps magnesylr, buffer pencuci, dan dielusi dengan buffer lisis. .
dielusi dengan pmps magnesylr (Promega 2007). DNA murni yang dihasilkan dapat langsung
diterapkan pada restriksi dengan enzim endnuklease, PCR dan elektroforesis gel agarosa.
Molekul DNA harus dipisahkan dari bahan seluler lainnya sebelum dapat diuji. Protein
seluler yang melapisi dan melindungi DNA dapat menghambat kemampuan menganalisis DNA.
Oleh karena itu, metode ekstraksi DNA telah dikembangkan untuk memisahkan protein dan
bahan seluler lainnya dari molekul DNA. Selain itu, kuantitas dan kualitas DNA sering kali
diukur sebelum diproses lebih lanjut untuk memastikan diperoleh hasil yang optimal. Secara
umum, ekstraksi DNA melibatkan langkah-langkah termasuk isolasi jaringan, lisis dinding sel
dan membran, ekstraksi larutan, pemurnian, dan pengendapan atau pemadatan.
Dalam proses ini terdapat tiga larutan penting dalam isolasi DNA, yaitu buffer lisis,
buffer pencernaan, dan protein kinase K. Penghancuran sel secara kimia (lisis) dilakukan dengan
menggunakan senyawa kimia seperti EDTA (etil). Ediamine Tetra Asetat) dan SDS (Etil
Ediamine Tetra Asetat). Sodium dodesil sulfat). EDTA merusak atau menghancurkan sel dengan
mengikat ion magnesium. Ion magnesium bekerja dengan cara menjaga integritas sel dan
meningkatkan aktivitas enzim nuklease yang merusak asam nukleat. Ada tiga teknik utama,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4. digunakan di laboratorium DNA untuk ekstraksi DNA
yaitu ekstrak organik (fenol-kloroform), ekstrak Chelex dan kertas FTA.
I
I
3.2 PCR
Polymerase Chain Reaction (PCR) merupakan salah satu teknik amplifikasi asam
nukleat in vitro yang paling banyak dipelajari dan digunakan. Sembilan tahun setelah
proposal pertama oleh para ilmuwan di Cetus Corporation, PCR telah menjadi teknik
utama di laboratorium biologi molekuler, termasuk transkripsi in vitro dari sampel PCR,
sintesis PCR rekombinan, sidik jari DNAse I, pengurutan menggunakan promotor fag,
dll. 1999).
PCR digunakan untuk menggandakan jumlah molekul DNA pada target tertentu
dengan cara mensintesis molekul DNA baru yang bersifat komplementer terhadap
molekul DNA target menggunakan enzim dan oligonukleotida yang berperan sebagai
primer pada DNA target. Panjang DNA target bervariasi dari puluhan hingga ribuan
1
nukleotida yang ditempatkan di antara sepasang primer. Primer yang terletak sebelum
daerah sasaran disebut primer maju (forward primers) dan primer yang terletak di
belakang daerah sasaran disebut primer terbalik (reverse primer). Enzim yang digunakan
sebagai pencetak rangkaian molekul DNA yang baru dikenali disebut enzim polimerase.
Untuk dapat mencetak sequence tersebut dengan PCR juga diperlukan dNTP yang
meliputi dATP, dCTP, dGTP dan dTTP (Muladno, 2010).
PCR terdiri dari beberapa siklus yang masing-masing terdiri dari tiga langkah
berurutan, yaitu denaturasi untai DNA templat, anil pasangan primer dengan DNA target,
dan pemanjangan primer atau polimerisasi yang dikatalisis oleh DNA polimerase
(Gaffar, 2007).
Pada akhir siklus pertama, satu molekul DNA beruntai ganda berlipat ganda
jumlahnya menjadi dua molekul DNA beruntai ganda. Dua molekul DNA untai ganda
yang diamplifikasi pada siklus pertama menjadi DNA target dan dikalikan menjadi empat
molekul DNA, yang kemudian dikalikan menjadi delapan, dan seterusnya. (Muladno,
2010).
1.) Denaturasi
Denaturasi merupakan reaksi yang berlangsung dalam suhu tinggi, yaitu 95°C hingga
97°C yang bertujuan untuk memutus ikatan hidrogen DNA atau terdenaturasi dan DNA
menjadi berutas tunggal (Mulado, 2010).
2.) Annealing
Pada tahap ini, primer akan menuju daerah yang spesifik yang komplemen dengan urutan
primer. hidrogen akan terbentuk antara primer degan urutan komplemen pada templat (Gaffar,
2007)
3.) Elongasi
Elongasi adalah proses perpanjangan rantai terjadi terjadi pada suhu 72 0C karena
merupakan suhu optimum Taq polymerase. Primer yang telah menempel tadi akan mengalami
perpanjangan pada sisi 3'nya dengan penambahan dNTP yang komplemen dengan template
oleh DNA polimerase (Gaffar, 2007).
3.2.1 Komponen PCR
Beberapa komponen
I penting yang dibutuhkan dalam reaksi PCR adalah
DNA I
template, sepasang primer oligonukleotida, DNA polymerase,
deoksinukleosida trifosfat (dNTP), dan larutan buffer (Muladno, 2010; Gaffar,
2007; Sulistyaningsih, 2007):
1. DNA Template
DNA Template merupakan molekul DNA beruntai ganda yang mengandung
sekuens target yang akan diamplifikasi. Ukuran DNA bukanlah faktor utama
keberhasilan PCR, berapapun panjangnya, jika tidak mengandung sekuens yang
diinginkan maka PCR akan gagal, namun sebaliknya jika ukuran DNA tidak terlalu
besar tetapi mengandung sekuens yang diinginkan, PCR akan berhasil.
2. Primer
Susunan primer merupakan salah satu kunci keberhasilan PCR. Pasangan
primer terdiri dari 2 oligonukleotida yang mengandung 18-28 nukleotida dan
memiliki kandungan GC 40-60%. Urutan primer yang lebih pendek memicu
amplifikasi produk PCR nonspesifik. Ujung 3' primer penting dalam menentukan
spesifisitas dan sensitivitas PCR.
Tip ini tidak boleh memiliki 3 atau lebih basa G atau C, karena ini dapat
menstabilkan primer anil secara tidak spesifik. Selain itu, ujung 3' kedua primer
tidak saling melengkapi, karena hal ini akan menyebabkan terbentuknya primer-
dimer yang mengurangi rendemen produk yang diinginkan.
1
Ujung 5' primer tidak diperlukan untuk hibridisasi primer, sehingga
rangkaian spesifik seperti situs restriksi enzim, kodon awal ATG, atau rangkaian
promotor dapat ditambahkan. Konsentrasi primer biasanya optimal pada 0,1-0,5
μM.halaman Konsentrasi primer yang terlalu tinggi akan mengakibatkan primer
buruk (mengikat situs nonspesifik) dan terakumulasinya produk nonspesifik serta
meningkatkan kerentanan pembentukan primer-dimer, sebaliknya jika konsentrasi
primer terlalu rendah maka PCR akan menjadi kurang efisien sehingga hasilnya
akan lemah.
3. DNA polymerase
Taq DNA polimerase terdiri dari dua jenis yaitu enzim alami yang diisolasi
dari sel bakteri Thermus Aquacus dan enzim rekombinan yang disintesis dalam sel
bakteri Escherichia coli (Muladno, 2010). Enzim ini masih mempunyai aktivitas
eksonuklease 5' sampai 3' tetapi tidak ada aktivitas eksonuklease 3' sampai 5'.
Konsentrasi enzim yang diperlukan untuk PCR biasanya antara 0,5 dan 2,5 unit.
Jumlah enzim yang berlebihan akan menyebabkan penumpukan produk yang tidak
spesifik, sedangkan jumlah enzim yang terlalu sedikit akan menghasilkan produk
yang diinginkan dalam jumlah kecil (Sulistyaningsih, 2007).
SYBR Green dan TaqMan adalah dua jenis reporter fluoresen yang biasa digunakan dalam
PCR waktu nyata. PCR kuantitatif dapat secara akurat mendeteksi konsentrasi DNA hingga
beberapa pikogram atau setara dengan sel tunggal karena sensitivitas pewarna yang sangat
tinggi. Peningkatan fluoresensi yang dihasilkan digambarkan dengan kurva penguatan yang
menunjukkan tiga fase, yaitu fase awal, fase eksponensial atau fase puncak, dan fase tunak atau
fase tunak (Vaerman, 2004).
1
PAGE \*
MERGEFORMAT 9
4. METODE
Alat yang digunakan selama kegiatan praktik lapangan ini antara lain : Real-
Time PCR, Neraca, Spektrofotometer DNA, Vortex, Sentrifuge, Heat
Block/Dry Bath, mikropipet dan tips. Sedangkan bahan yang digunakan antara
lain InstaTm GeneMatrix, iTaqTm universal Probes SMX 200, sampel abon dan sosis,
Nuclease free water
4.3 Prosedur Kerja
4.3.2 Amplifikasi
Persiapan sampel pengujian : Lakukan thawing semua reagen yang akan digunakan,
lakukan homogenisasi dan spindown. semua pekerjaan dilakukan on-ice. Campurkan semua
komponen mastermix kecuali DNA template, dalam tube 1.5 mL (volume disesuaikan dengan
jumlah reaksi), lalu dilanjut dengan running di alat RealTime-PCR.
1
PAGE \*
MERGEFORMAT 8 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Simpulan
Sampel produk sosis dan abon yang digunakan dalam penelitian ini yang dibeli dari
pasar tradisional di Jakarta Timur serta dari beberapa toko frozen food di pinggiran kota
Jakarta, beberapa sampel terbukti terdapat kandungan DNA Babi atau berbahan baku Babi.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, para konsumen atau masyarakat di sekitaran daerah
Jakarta Timur harus lebih sleektif dalam hal pemilihan bahan makan untuk dikonsumsi
sehingga ummat Islam bisa mendapatkan ketenangan bathin untuk mengkonsumsinya. Untuk
pemerintah wilayah DKI Jakarta diharapkan lebih menjaring produsen-produsen yang
menjual bahan pangan berlabel halal tetapi masih mengandung unur haram di dalamnya, yaitu
DNA Babi.
DAFTAR PUSTAKA
Widowati W, Jasaputra DK, Wargasetia TL, Eltania TF, Azizah AM, Subangkit M, Lister
INE, Ginting CN, Girsang E, Faried A. 2020. Apoptotic potential of secretome from
interleukin-induced natural killer cells toward breast cancer cell line by transwell assay.
HAYATI J Biosci. 27(3):186–196. doi:10.4308/hjb.27.3.186.
Bente AD, Rico-Hesse R. 2006. Model of dengue virus infection. Drug Discov Today Dis
Models. 3(1):97-103. doi: 10.1016/j.ddmod. 2006.03.014.
Bernardo L, Izquierdo A, Prado I, Rosario D, Alvarez M, Santana E, Castro J, Martinez J,
Rodriguez R, Morier L et al. 2008. Primary and secondary infections of Macaca