Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KUNJUNGAN LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH PROVINSI

DKI JAKARTA

Di susun Oleh :

Kelompok 3 :

1. Ita Fauziah P (411117090)


2. Faisal Nugraha (411117102)
3. Tita Latifatul Q (411117106)
4. Novita Damayanti (411117109)
5. Divia Syavila (411117112)
6. Azka Gyana P (411117117)
7. Nurul Fadhilah (411117125)

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI


D-3 ANALIS KESEHATAN
2018/2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini.
Shalawat serta salam senantiasa saya curahkan kepada Rasulullah SAW, Nabi dan
Rasul terakhir yang telah membimbing umatnya ke jalan yang benar dan sekaligus
menyempurnakan akhlak melalui petunjuk wahyu illahi.
Tak lupa saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya dalam penulisan laporan ini, khususnya Bapak Endra Muryanto (Kepala Labkesda DKI
Jakarta) dan Bu Sitti Romlah,S.Si,.M.Si selaku dosen mata kuliah Manajemen Laboratorium.
Sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini.
Demikian dalam penulisan makalah ini tentu masih banyak kelemahan dan
kekurangannya, untuk itu saya meminta saran dan kritik yang membangun agar makalah ini
dapat lebih baik lagi.Semoga makalah ini bermanfaat. Amin ya Rabbal‘Alamin.
BAB I

PENDAHULUAN
A. TUJUAN KEGIATAN

1. Untuk mengetahui Sistem Manajemen Laboratorium


2. Untuk mengetahui Resiko-Resiko Manajemen Laboratorium

B. SEJARAH BERDIRINYA LABKESDA

Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta pada awalnya merupakan


Laboratorium Pengawasan Doping Jakarta (Jakarta Doping Control Laboratory) yang
diresmikan oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada tanggal 30 Agustus 1996 untuk
menunjang program pengembangan dan pembinaan prestasi olah raga di Indonesia dan
membantu Komisi Anti Doping Indonesia dalam memutuskan keabsahan prestasi seorang
atlet, menegakkan Fair play serta melindungi kesehatan atlet.

Pada saat itu Laboratorium Pengawasan Doping Jakarta yang dilengkapi dengan
peralatan canggih serta sumber daya manusia yang handal merupakan satu-satunya
laboratorium di indonesia yang memiliki kemampuan khusus dalam memeriksa seorang atlet
yang baru selesai mengikuti nomor final suatu kejuaraan cabang olah raga atau pada saat
pelatihan, apakah menggunakan obat atau minuman yang bersifat doping, sehingga
pemeriksaan laboratorium hanya untuk masyarakat olah raga.

Untuk meningkatkan peranan laboratorium serta pengembangan laboratorium agar


lebih luas fungsinya sehingga dapat menunjang Program Pemda DKI Jakarta pada umumnya
dan Program Dinas Kesehatan pada khususnya maka Laboratorium Pengawasan Doping
Jakarta pada tahun 2002 dikembangkan menjadi Laboratorium Kesehatan Daerah yang
merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta yang memiliki jasa
layanan laboratorium tidak hanya doping tetapi juga layanan pemeriksaan analisis
laboratorium napza, obat, makanan dan minuman, toksikologi, kimia air ( air minum, air
bersih, air limbah) , Mikrobiologi, kimia klinik, hematologi, Penelitian dan pengembangan

Pada tahun 2009 dilaksanakan perampingan struktur organisasi Laboratorium


Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta berdasarkan Perda DKI Jakarta No. 10 Tahun 2008
tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 139
Tahun 2010 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Laboratorium Kesehatan
Daerah tertanggal 19 Juli 2010.

Dalam rangka mewujudkan praktek profesional yang baik dalam pelaksanaan


pemeriksaan laboratorium sehingga seluruh hasil kerjanya terjamin mutunya dan dapat
dipertanggung jawabkan, serta mengutamakan kepuasan pelanggan, Laboratorium Kesehatan
Daerah Provinsi DKI Jakarta telah menerapkan sistem, metode, dan pelayanan yang
memenuhi standar internasional sesuai dengan ISO/IEC 17025:2005 dengan Sertifikat
Akreditasi nomor. LP-157-IDN sejak tanggal 6 November Tahun 2002.
Akreditasi Laboratorium lain yang telah di peroleh Akreditasi Laboratorium Lingkungan dari
SARPEDAL-BPLHD, akreditasi sedang dalam proses antara lain Akreditasi Laboratorium
Doping dari World Anti-Doping Agency, ISO 15189, SMK3 / OHSA 18000.

LABKESDA PROV DKI JAKARTA merupakan satu – satunya Laboratorium di


Indonesia yang memiliki kemampuan untuk pemeriksaan doping – senyawa terlarang atau
metode terlarang untuk meningkatkan kinerja olahraga secara artifisial. Buat melacak
penggunaan doping, bukan hanya diperlukan peralatan yang canggih melainkan juga dengan
keahlian yang handal.

Bahkan lebih dari itu, LABKESDA Jakarta memiliki Unit Laboratorium Pemeriksaan
Makanan dan Minuman serta Unit Laboratorium Kesehatan Masyarakat yang tak kalh
lengkap.

C. TUGAS DAN FUNGSI LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH


PROVINSI DKI JAKARTA

LABKESDA Prov. DKI Jakarta, mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan


doping,mutu obat,makanan,air dan toksikologi serta kesehatan masyarakat secara laboratoris.
Untuk melaksanakan tugas tersebut LABKESDA mempunyai fungsi antara lain :
1. Penyusunan rencana kerja dan angaran (RKA) dan dokumen pelaksana anggaran
(DPA)
2. Penyusun rencana strategis
3. Penyusun SOP Laboratorium
4. Pelaksanaan pemeriksaan doping dll
5. Pemeriksaan mutu obat,makanan/minuman, air (air bersih, air minum air limbah) dan
toksikologi
6. Pemeriksaan NAPZA,mikrobiologi,kimklin serta pemeriksaan penunjang penyakit
epidemiologi
7. Penyusun bahan pelaporan DINKES yang terkait dengan tugas dan fungsi
LABKESDA PROV.DKI JAKARTA.

D. VISI DAN MISI

1. Visi
Laboratorium terpercaya dengan pelayanan terbaik dan mampu bersaing secara
nasional dan internasional
2. Misi
 Melaksanakan pemeriksaan doping,mutu obat, makanan,airtoksikologi,napza
serta menunjang pemeriksaan penyakit epidemilogi dengan hasil yang akurat
terpercaya dapat dipertanggung jawabkan serta tidak dipengaruhi pihak lain.
 Menjadi laboratorium rujukan dengan kemampuan teknologi tinggi dan SDM
yang handal
 Meningkatkan mutu pengujian SDM dan sarana prasarana penunjang secara
terus menerus sejalan dengan pengembangan IPTEK.
 Menjalin kemitraan dengan institusi terkait dan masyarakat lainnya.
BAB II

ISI

A. LAYANAN PEMERIKSAAN DI LABKESDA


1. Layanan Penelitian dan Pengembangan.
Layanan yang LABKESDA berikan antara lain :
 Pencarian Sumber Informasi
 Sampel siap injek,dan sampel dengan preparasi
 Membantu mencari dan melakukan validasi metode periksaan senyawa
yang belum ada metode pemeriksaanya.
 Melakukan pemeriksaan sesuai dengan SOP
 Pemeriksaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
 Membantu melakukan interpretasi dan hasil pemeriksaan senyawa dengan
GC-MSD atau LC MSMS,HPLC,Spektrofotometri dll.

2. FASILITAS PENELITIAN & PENGEMBANGAN


Fasilitas Laboratorium Labkesda Jakarta dilengkapi dengan sumberdaya manusia
yang handal serta peralatan canggih yang dimiliki antara lain:
o LC/MS.MS Triple Quadrupole
o LC/MS/MS lon Trap .
o GC/MS/MS .
o GC/MSD .
o GC/NPD
o GC/FID/ Headspace
o HPLC
o ICPS
o PCR - Real Time
o AAS
o Media – mate
o Karl Fisher
o ELISA Reader
o Immulite 1000 .
o Immunokromatografi ( Rapid Test )
o Hematology Analyzer .
o UV-Vis Spectrophotometer .
o Dissolution Tester
o Clinical Chemistry Analyzer .
o Urine Analyzer
o Air Sampler
o Laminare Air Flow
o Mirobiological Testing System
o Timbngan Analitik
o Rotavor
o Turbovap Evaporator
o Rotary Shaker
o Sentrifuge
o Drybath
o Hot Plate
o Furnace
o Oven
o Ph Meter
o Refractometer
o Microwave Disgester
o Konduktometer
o Turbidimeter
o BOD Track
o COD Reaktor
o UV Cabinet
o Ultrasonic
o HPLC/lon Chromatography

3. ALAT DAN PRINSIP KERJA ALAT

a) GC – MS ( Gas Chromatografy -Mass Spectrometry )

GC – MS merupakan metode pemisahan senyawa organik yang menggunakan dua


metode analisis senyawa yaitu kromatografi gas (GC) untuk menganalisis jumlah senyawa
secara kuantitatif dan spektrometri massa (MS) untuk menganalisis struktur molekul senyawa
analit. GC dapat digunakan untuk menguji kemurnian dari bahan tertentu, atau memisahkan
berbagai komponen dari campuran. Dalam beberapa situasi, GC dapat membantu dalam
mengidentifikasi sebuah senyawa kompleks (Bambang, 2011).

Prinsip : Gas kromatografi merupakan salah satu teknik spektroskopi yang


menggunakan prinsip pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi
komponen – komponen penyusunnya. Dengan fase geraknya yaitu sebuah operator gas, yang
biasanya gas murni seperti helium atau yang tidak reactive seperti gas nitrogen. Stationary
atau fasa diam merupakan tahap mikroskopis lapisan cair atau polimer yang mendukung gas
murni, di dalam bagian dari sistem pipa-pipa kaca atau logam yang disebut kolom. Bagian-
bagian :
1.Injection system
Digunakan untuk memasukkan atau menyemprotkan gas dan sample kedalam
column. Ada beberapa jenis injection system: 1) Packed column injector ,digunakan dengan
package column atau capillary column dengan diameter yang agak besar, injeksi dilakukan
secara langsung (direct injection). 2) Split atau Splitless capillary injector , digunakan dengan
capillary column, sebagian gas atau sample dibuang melalui split valve. 3) Temperature
programmable cool on-column, digunakan dengan cool capillary column, injeksi dilakukan
secara langsung.
2.Oven
Digunakan untuk memanaskan column pada temperature tertentu sehingga
mempermudah proses pemisahan komponen sample.
3.Column
Berisi stationary phase dimana mobile phase akan lewat didalamnya sambil membawa
sample. Secara umum terdapat 2 jenis column, yaitu: 1) Packed column, umumnya terbuat
dari glass atau stainless steel coil dengan panjang 1 – 5 m dan diameter kira-kira 5 mm. 2)
Capillary column, umumnya terbuat dari purified silicate glass dengan panjang 10-100 m dan
diameter kira-kira 250 mm. Beberapa jenis stationary phase yang sering digunakan:
a)Polysiloxanes untuk nonpolar analytes atau sample
b)Polyethylene glycol untuk polar analytes/sample
c)Inorganic atau polymer packing untuk sample bersifat small gaseous species
4.Control system
Berfungsi untuk mengontrol pressure dan flow dari mobile phase yang masuk ke
column dan mengontrol temperature oven.
5.Detector
Berfungsi untuk mendeteksi adanya komponen yang keluar dari column.
6. Data Aquisition
berfungsi sebagai control automatic calibration gas analysis , graphics &
reporting Data aquisition merupakan perangkat gabungan dari software dan hardware.

b) LC-MS (Liquid Chromatografy - Mass Spectrometry)

Liquid chromatography mass spectrometry (LC-MS, atau alternatif HPLC-MA)


adalah teknik kimia analitik yang menggabungkan kemampuan pemisahan fisik dari
kromatografi cair dengan kemampuan analisis massa spektrometer massa. LC-MS adalah
teknik yang banyak digunakan untuk berbagai aplikasi yang memiliki sensitifitas dan
spesifisitas sangat tinggi. Pada umumnya aplikasinya berorientasi pada deteksi dan
identifikasi potensi spesifik bahan kimia terhadap kehadiran bahan kimia lainnya (dalam
campuran yang kompleks) (Sumbono,2010).
Prinsip :Kromatografi cair memisahkan komponen – komponen sampel dan
kemudian ion bermuatan dideteksi oleh spektrometer massa

 Kolom : Kolom utama berisi fase diam, yaitu tempat terjadinya pemisahan
campuran menjadi komponen – komponen
 Pompa : Untuk mengalirkan fase gerak cair melalui kolom yang berisi serbuk
halus
 Injector sample : Untuk menginjeksi atau memasukkan sample kedalam coloumn
 Detektor : Untuk mendeteksi adanya komponen yang keluar dari dalam coloumn
 Recorder : Untuk mencetak hasil percobaan atau pengukuran

4. Layanan Pemeriksaan NAPZA

Laboratorium Kesehatan daerah Provinsi DKI Jakarta yang merupakan


pengembangan dari laboratorium Doping DKI Jakarta dilengkapi dengan Pemeriksaan
NAPZA yang merupakan salah satu layanan Laboratorium Pemeriksaan Doping dan
kesehatan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang memerlukan
pemeriksaan zat narkotika, atau psikotropika maupun zat adiktif lainnya. Tujuan dari
pemeriksaan ini yaitu untuk mendeteksi adanya zat narkotika, atau psikotropika maupun zat
adiktif lainnya dalam cairan tubuh, seperti obat-obat dalam

 Amphetamines (Amphetamine, Methamphetamine


Methylenedioxymethampetamine / MDMA, Ecstasy Sabu-sabu, Inex)
 Opiates (Putaw, Heroin, Morphine, Opium)
 Benzodiazepines (Pil BK. Mogadon, Rohypnol) .
 Barbiturates
 Cannabis (Ganja, Maijuana, Gele, Hash) .
 Cocaine (Coke, Crack) .
 Methadone
 Phencyclidine
 Propoxyphene
 Alcohol

Sampel yang dibutuhkan yaiti urin /darah. Urin adalah sampel pilihan (sample of
choice) untuk pemeriksaan NAPZA. Selain praktis dan mudah diperoleh kadar obat dan
metabolit didalam urin lebih tinggi daripada didalam darah sehingga pendeteksiannya lebih
baik (kecuali Alcohol). Pengambilan sampel NAPZA berpedoman pada prosedur
pengambilan sampel doping yaitu yang bersangkutan akna diambil sampel urine / darahnya
dengan didampingi oleh petugas laboratorium sebagai saksi yang melihat. Hal ini penting
untuk menjamin bahwa sampel tersebut memang benar berasal dari orang itu sendiri, bukan
sampel orang lain atau dimanipulasi dengan cara lain.
Metode uji yang digunakan :

1. Uji skrining

Sampel : urin

Alat yang digunakan adalah immunochromatography (Rapid screening test),


merupakan test in vitro satu langkah untuk mendeteksi secara kualitatif senyawa golongan
napza dan metabolitnya pada urine manusia diatas cut-off dengan waktu 5 menit.

2. Uji konfirmasi

Sampel : urin/darah

Alat yang digunakan adalah Gas Chromatography/Mass Selective Detector


(GS/MSD) yang mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang sangat tinggi dan merupakan
gold standard bagi pendeteksian senyawa NAPZA. Proses analisis memerlukan waktu kurang
lebih 4 hari dan akan memberikan hasil pemeriksaan berupa identifikasi secara definitif jenis
obat yang digunakan dan kadar yang terkandung di dalamnya.

5. Layanan Laboratorium Mikrobiologi

Laboratorium mikrobiologi di labkesda DKI Jakarta telah dilengkapi dengan biosafety


cabinet. Adapun pemeriksaan yang dilaksanakan yaitu :

 Air Minum-air Bersih :MPN , E. Coli


 Makanan : E Coli, Salmonella, Shigella, Enterococcus, Stapylococcus
aereus, Bacillis, Virus cholera, ALT, Clortidium, MPN
 Usap Alat : E. Coli, ALT, Salmonella, Staphylococcus aureus, Bacillus,
Enterococcus, AKK, Clostridium, Vibro cholera, Shigella
 Rectal Swab : shigella, e. Coli
 Kosmetika : ALT, pseudomonas
 Obat Tradisional AKK, ALT
 Produk Kesehatan Rumah Tangga: Koefisien phenol, effektivitas
 Bakteri Udara Pada Ruang
 Legionella sp

Mikrobiologi pathogen pada manusia berupa mikroorganisme yang bersifat parasit.


Mikroba pathogen bisa berasal dari jenis bakteri, virus dan protozoa, Secara fisik mikroba
sulit dikenali tetapi dapat menyebabkan penyakit bahkan kematian pada manusia.

Bakteri patogen masuk kedalam tubuh manusia bersama makanan dan minuman. Bakteri
yang tercemarberkembang biak pada jaringan dan menghasilkan toksin yang membahayakan.
Ada bakteri patogen yang tidak diinginkan dalam pangan.
 Staphylococcus aureus
 Vibrio sp
 Salmonella sp
 Eshcerichia coli
 Pseudomonas sp
 Bacillus cereus

Menghindari bahaya mikrobiologi dengan :

Tidak mengkonsumsi makanan mentah


Memasak dengan baik lebih dari 70o C
Sebaiknya segera langsung konsumsi makanan matang (sebelum 24 jam)
Untuk makanan tertentu dapa disimpan pada temperatur 2- 8o C
Hindari pemanasan kembali
Hindari kontaminasi akibat cemaran
Cuci tangan berulang – ulang
Jaga peralatan dapur selalu bersih
Gunakan air bersih

6. Layanan Laboratorium Kimia Air

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi mahluk hidup, termasuk
manusia. Tetapi selain memberikan manfaat yang menguntungkan, air juga dapat
memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan manusia. Salah satu penyebabnya,
air yang tidak memenuhi persyaratan sangat baik sebagai media penularan penyakit.
Hal lain yang tak kalah penting, sebagian besar zat kimia mudah larut dalam air.
Sesuai dengan pertimbangan di atas dibutuhkan standar kualitas air sebagai pedoman
untuk melakukan penilaian terhadap air yang dikonsumsi konsumen.

Parameter pengujian untuk air minum adalah meliputi parameter wajib dan
parameter tambahan. Parameter wajib meliputi parameter yang berhubungan langsung
dengan kesehatan (parameter mikrobiologi dan kimia anorganik) dan parameter yang
tidak langsung berhubungan dengan kesehatan (fisika dan kimiawi), Parameter
tambahan meliputi parameter Kimiawi (bahan anorganik, bahan organic, pestisida
serta disinfektan dan hasil sampingannya) dan parameter radioaktifitas. Mengapa
parameter yang berhubungan langsung dengan Kesehatan merupakan parameter yang
wajib dilakukan pengujian? karena dari parameter itu dapat dilihat Apakah air minum
itu layak dikonsumsi atau tidak. pada parameter mikrobiologi yang diperiksa adalah
e.coli dan MPN. MPN coliform berguna untuk menguji adanya total bakteri golongan
coli, sedangkan e.coli untuk mengidentifikasi bakteri e.coli yang dapat menyebabkan
gangguan pencernaan pada manusia. bakteri dapat dibunuh dengan memasak air
hingga 100 derajat Celcius tetapi banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat
dihilangkan dengan cara ini oleh karena itulah mengapa keberadaan logam harus
dideteksi. Logam berat di lingkungan dapat disebabkan oleh emisi udara dari
pembangkit pembakaran batubara, tempat peleburan logam dan fasilitas industri
lainnya : incinerator sampah , limbah pertambangan dan industri, serta, sebagai
tambahan , kita dapat mengekspos logam berat dengan menghirup polusi udara,
expose pada lapisan tanah, limbah industri atau mengkonsumsi makanan yang
terkontaminasi. karena air yang terkontaminasi sumber makanan seperti sayur-
sayuran, biji-bijian, buah, ikan dan kerang kerangan juga bisa terkontaminasi oleh
logam dari air di mana mereka tumbuh.

Laboratorium Kesehatan Daerah DKI Jakarta melaksanakan pengujian Kimia


Air di dalam air bersih, air minum, air limbah, air kolam renang, air sungai dan air
pemandian umum. Pemeriksaan didukung dengan peralatan antara lain : ICPS, AAS,
Titrimetri, Spektrophotometer, ICP MS, dll.

7. Layanan Pemeriksaan Logam

Aspek penting dalam perlindungan kesehatan masyarakat adalah berupa


pencegahan dan pengurangan paparan bahan-bahan logam di lingkungan baik yang
terkandung di air, tanah, dan udara yang dapat memberikan kontribusi baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap makhluk hidup (manusia, hewan dan
tumbuhan). Oleh karenanya diperlukan Uji Laboratorium terhadap kandungan logam
menjadi penting sebagai rujukan untuk memastikan apakah pencemaran logam masih
dalam ambang batas yang diperbolehkan. Manusia terpapar berbagai jenis bahan
logam berat yang memiliki potensi bahaya dalam udara yang dihirup, air yang
diminum, maknana yang dikonsumsi, permukaan yang disentuh serta produk yang
digunakan.

Parameter Kimia :
 Air Raksa (Hg)
Hg yang diabsorpsi akan masuk ke dalam darah, ginjal, hati, limpa dan tulang
yang kemudian diekskresi lewat urin, feses, keringat, air susu dan saliva. Hg
organik dapat merusak susunan saraf pusat, lapangan penglihatan menciut dan
perubahan kepribadian, sedangkan Hg anorganik dapat merusak ginjal dan
menyebabkan cacat bawaan.
 Arsen (As)
Arsen dapat menyebabkan gejala muntaber disertai darah, koma, sakit,
meninggal secara kronis, anorexia, kolik, mual, diare dan ikterus pendaraharan.
 Barium (Ba)
Kadar Barium yang berlebih dapat mengganggu saluran pencernaan,
menimbulkan rasa mual, diare dan gangguan pada sistem saraf pusat.
 Besi (Fe)
Kadar Besi yang berlebih dapat menimbulkan warna kuning, memberikan rasa
yang tidak enak pada minuman dan pengendapan pada dinding pipa.
 Flourida (F)
Kadar Flourida dalam jumlah kecil dibutuhkan sebagai pencegahan terhadap
penyakit caries gigi, yang paling efektif tanpa merusak kesehatan. Kadar yang
lebih dari 1,5 mg/L dapat menyebabkan "Flouresis" pada gigi, yaitu terbentuknya
noda-noda coklat yang tidak mungkin hilang pada gigi
 Cadmium (Cd)
Keracunan akut Cadmium akan menyebabkan gejala gastrointestinal dan
ginjal. Gejala kronis menimbulkan sakit pinggang, tulang rapuh, tekanan darah
tinggi, kerusakan ginjal, dan influenza.
 Klorida (Cl)
Dalam jumlah yang kecil klorida dibutuhkan untuk desinfektan.Apabila
berikatan dengan ion Natrium dapat menyebabkan rasa asin dan dapat merusak
pipa-pipa air.
 Mangan (Mn)
Kadar Mangan lebih besar dari 0,1 mg/L menyebabkan rasa pahit pada
minuman dan meninggalkan noda kecoklatan pada pakaian.
 Nitrat, Nitrit
Keracunan akut yang diakibatkan kadar nitrat dan nitrit yang tinggi dapat
menimbulkan diare dengan darah, shock, koma sampai meninggal. Keracunan
kronis menyebabkan depresi yang umum, sakit kepala, gangguan mental
methemoglobinaemia, terutama pada bayi
 Perak (Ag)
Jika termakan akan terakumulasi pada kulit.
 Seng (Zn)
Dalam sejumlah kecil seng merupakan unsur penting untuk metabolisme.
Kekurangan seng dapat menghambat pertumbuhan pada anak, sedangkan dalam
jumlah besar menimbulkan rasa pahit dan sepat pada air minum.
 Sianida (CN)
Sianida dapat mengganggu metabolisme oksigen dalam jaringan tubuh,
pernapasan dan diikuti kematian, Keracunan kronis menimbulkan malaise dan
iritasi.
 Sulfat
Dalam jumlah besar dapat bereaksi dengan ion natrium atau magnesium dalam
air sehingga membentuk garam yang dapat menimbulkan iritasi dan endapan pada
Boiler.
 Sulfida
Bersifat racun dan berbau busuk. Dalam jumlah besar dapat meningkatkan
keasaman air sehingga dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa logam,
menimbulkan bau korosif dan iritasi.
 Tembaga (Cu)
Dalam jumlah kecil Cu sangat dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel-sel
darah merah.Dalam jumlah besar dapat menimbulkan rasa yang tidak enak di
lidah, di samping dapat menyebabkan kerusakan pada hati.
 Timbal (Pb)
Sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia karena cenderung untuk
berakumulasi dalam jaringan tubuh manusia dan meracuni jaringan syaraf.
8. Layanan Pemeriksaan BTM ( Bahan Tambahan Makanan )

Merupakan bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan


biasanya bukan merupakan ingredien khas makanan mempunyai atau tidak
mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja di tambahkan kedalam makanan untuk
maksud teknologi ( termasuk organoleptik ) pada pembuatan,
pengolahan,penyimpanan , perlakuan , pengepakan , pengemasan, penyimpanan,atau
pengangkutan makanan untuk menghasilkan atau dihrapkan menghasilkan.

BTM yang diizinkan :

a. Antioksidan
b. Anti kempal
c. Pengaturan keasaman
d. Pemanis nuatan
e. Pemutih dan pematang telur
f. Pengemulsi, pemantap,dan pengental
g. Pengawet
h. Pengeras
i. Pewarna
j. Penyedap rasa dan aroma, penguat rasa
k. Sekuestran

BTM yang tidak diizinkan :

a. Asam Borat (Boric Acid) dan senyawanya .


b. Asam Salisilat dan garamnya .
c. Dietilpirokatrbonat (Diethylpyrocarbonate, DEPC) .
d. Dulsin (Dulcin)
e. Kalium Klorat (Potassium Chlorate) .
f. Kloramfenikol (Chloramphenicol)
g. Minyak Nabati yang Dibrominasi (Brominated Vegetable Oils) .
h. Nitrofurazon (Nitrofurazone)
i. Formalin (Formaldehyde) .
j. Rhodamin B
k. Methanyl Yellow
l. Kalium Bromat (Potassium Bromate)

Sebagaimana diketahui penyimpangan penggunaan bahan tambahan makanan


akan berdampak terhadap kesehatan dan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang
waktu lama atau berlebihan jumlahnya dapat memicu timbulnya berbagai macam
penyakit. penyimpangan penggunaan bahan makanan tambahan makanan umumnya
disebabkan karena ketidaktahuan produsen terhadap kegunaan, bahaya , dosis dan
dampak yang mungkin timbul. sebab lain penyimpangan penggunaan bahan tambahan
makanan adalah karena kesengajaan produsen yang tidak memperhatikan keamanan
produknya yang lebih mengutamakan keuntungan yang dihasilkan tanpa
memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan konsumen. dalam rangka
menghasilkan produk makanan sehat bermutu bergizi dan menggunakan bahan
makanan yang diizinkan sehingga aman untuk dikonsumsi serta dalam rangka
pembinaan dan pengawasan tentunya pemeriksaan laboratorium terhadap bahan
tambahan makanan sangatlah diperlukan.

B. KELEBIHAN LAYANAN PEMERIKSAAN LABKESDA

Unit Laboratorium Pemeriksaan Doping

Bekerja sama secara erat dengan berbagai laboratorium internasional termasuk


Australia Drugs Testing Laboratory (ASDTL) dan Doping Control Center, Malaysia -
memungkinkan untuk mengembangkan diri dan menguasai metode analisis terkini. Di
bidang pemeriksaan doping, layanan yang profesional dan efisien meliputi analisis :

 Anabolic androgenic steroids


 Hormones & related substances
 Beta-2 agonists
 Hormone Antagonists & Modulators
 Stimulants
 Narcotics
 Cannabinoids
 Glucocorticosteroids
 Alcohol
 Beta blockers

Unit Laboratorium Kimia

Peralatan yang lengkap, didukung oleh sumber daya manusia yang andal , layanan
yang profesional dan efisien di bidang pemeiksaan kimia antara lain :

 Analisis mutu obat termasuk Uji disolusi.


 Analis makanan / minuman (termasuk MCPD, melamine, hormon)
 Analisis cemaran lingkungan (logam berat, BTX, PAH)
 Analisis baban Kimia obat (BKO) dalam herbal
 Analisis toxikola (cemaran bahan organik atau logam/dalam urine dan darah)
 Analisis cemaran residu dalam makanan dan minuman (melamine, pestisida, urania,
antibiotik, dll)
 Pemeriksaan kadar obat dalam darah atau urine.
Unit Laboratorium Kesehatan Masyarakat

Beberapa penyakit infeksi menular berbahaya, termasuk DBD dan TBC,telah menjadi
fenomena yang memprihatinkan di Indonesia. Layanan Pemeriksaan Kesehatan Masyarakat
yang andal meliputi analisis :

 Laboratorium Mikrobiologi
 Laboratorium hematologi
 Laboratorium kimia air
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai