DKI JAKARTA
Di susun Oleh :
Kelompok 3 :
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini.
Shalawat serta salam senantiasa saya curahkan kepada Rasulullah SAW, Nabi dan
Rasul terakhir yang telah membimbing umatnya ke jalan yang benar dan sekaligus
menyempurnakan akhlak melalui petunjuk wahyu illahi.
Tak lupa saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya dalam penulisan laporan ini, khususnya Bapak Endra Muryanto (Kepala Labkesda DKI
Jakarta) dan Bu Sitti Romlah,S.Si,.M.Si selaku dosen mata kuliah Manajemen Laboratorium.
Sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini.
Demikian dalam penulisan makalah ini tentu masih banyak kelemahan dan
kekurangannya, untuk itu saya meminta saran dan kritik yang membangun agar makalah ini
dapat lebih baik lagi.Semoga makalah ini bermanfaat. Amin ya Rabbal‘Alamin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN KEGIATAN
Pada saat itu Laboratorium Pengawasan Doping Jakarta yang dilengkapi dengan
peralatan canggih serta sumber daya manusia yang handal merupakan satu-satunya
laboratorium di indonesia yang memiliki kemampuan khusus dalam memeriksa seorang atlet
yang baru selesai mengikuti nomor final suatu kejuaraan cabang olah raga atau pada saat
pelatihan, apakah menggunakan obat atau minuman yang bersifat doping, sehingga
pemeriksaan laboratorium hanya untuk masyarakat olah raga.
Bahkan lebih dari itu, LABKESDA Jakarta memiliki Unit Laboratorium Pemeriksaan
Makanan dan Minuman serta Unit Laboratorium Kesehatan Masyarakat yang tak kalh
lengkap.
1. Visi
Laboratorium terpercaya dengan pelayanan terbaik dan mampu bersaing secara
nasional dan internasional
2. Misi
Melaksanakan pemeriksaan doping,mutu obat, makanan,airtoksikologi,napza
serta menunjang pemeriksaan penyakit epidemilogi dengan hasil yang akurat
terpercaya dapat dipertanggung jawabkan serta tidak dipengaruhi pihak lain.
Menjadi laboratorium rujukan dengan kemampuan teknologi tinggi dan SDM
yang handal
Meningkatkan mutu pengujian SDM dan sarana prasarana penunjang secara
terus menerus sejalan dengan pengembangan IPTEK.
Menjalin kemitraan dengan institusi terkait dan masyarakat lainnya.
BAB II
ISI
Kolom : Kolom utama berisi fase diam, yaitu tempat terjadinya pemisahan
campuran menjadi komponen – komponen
Pompa : Untuk mengalirkan fase gerak cair melalui kolom yang berisi serbuk
halus
Injector sample : Untuk menginjeksi atau memasukkan sample kedalam coloumn
Detektor : Untuk mendeteksi adanya komponen yang keluar dari dalam coloumn
Recorder : Untuk mencetak hasil percobaan atau pengukuran
Sampel yang dibutuhkan yaiti urin /darah. Urin adalah sampel pilihan (sample of
choice) untuk pemeriksaan NAPZA. Selain praktis dan mudah diperoleh kadar obat dan
metabolit didalam urin lebih tinggi daripada didalam darah sehingga pendeteksiannya lebih
baik (kecuali Alcohol). Pengambilan sampel NAPZA berpedoman pada prosedur
pengambilan sampel doping yaitu yang bersangkutan akna diambil sampel urine / darahnya
dengan didampingi oleh petugas laboratorium sebagai saksi yang melihat. Hal ini penting
untuk menjamin bahwa sampel tersebut memang benar berasal dari orang itu sendiri, bukan
sampel orang lain atau dimanipulasi dengan cara lain.
Metode uji yang digunakan :
1. Uji skrining
Sampel : urin
2. Uji konfirmasi
Sampel : urin/darah
Bakteri patogen masuk kedalam tubuh manusia bersama makanan dan minuman. Bakteri
yang tercemarberkembang biak pada jaringan dan menghasilkan toksin yang membahayakan.
Ada bakteri patogen yang tidak diinginkan dalam pangan.
Staphylococcus aureus
Vibrio sp
Salmonella sp
Eshcerichia coli
Pseudomonas sp
Bacillus cereus
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi mahluk hidup, termasuk
manusia. Tetapi selain memberikan manfaat yang menguntungkan, air juga dapat
memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan manusia. Salah satu penyebabnya,
air yang tidak memenuhi persyaratan sangat baik sebagai media penularan penyakit.
Hal lain yang tak kalah penting, sebagian besar zat kimia mudah larut dalam air.
Sesuai dengan pertimbangan di atas dibutuhkan standar kualitas air sebagai pedoman
untuk melakukan penilaian terhadap air yang dikonsumsi konsumen.
Parameter pengujian untuk air minum adalah meliputi parameter wajib dan
parameter tambahan. Parameter wajib meliputi parameter yang berhubungan langsung
dengan kesehatan (parameter mikrobiologi dan kimia anorganik) dan parameter yang
tidak langsung berhubungan dengan kesehatan (fisika dan kimiawi), Parameter
tambahan meliputi parameter Kimiawi (bahan anorganik, bahan organic, pestisida
serta disinfektan dan hasil sampingannya) dan parameter radioaktifitas. Mengapa
parameter yang berhubungan langsung dengan Kesehatan merupakan parameter yang
wajib dilakukan pengujian? karena dari parameter itu dapat dilihat Apakah air minum
itu layak dikonsumsi atau tidak. pada parameter mikrobiologi yang diperiksa adalah
e.coli dan MPN. MPN coliform berguna untuk menguji adanya total bakteri golongan
coli, sedangkan e.coli untuk mengidentifikasi bakteri e.coli yang dapat menyebabkan
gangguan pencernaan pada manusia. bakteri dapat dibunuh dengan memasak air
hingga 100 derajat Celcius tetapi banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat
dihilangkan dengan cara ini oleh karena itulah mengapa keberadaan logam harus
dideteksi. Logam berat di lingkungan dapat disebabkan oleh emisi udara dari
pembangkit pembakaran batubara, tempat peleburan logam dan fasilitas industri
lainnya : incinerator sampah , limbah pertambangan dan industri, serta, sebagai
tambahan , kita dapat mengekspos logam berat dengan menghirup polusi udara,
expose pada lapisan tanah, limbah industri atau mengkonsumsi makanan yang
terkontaminasi. karena air yang terkontaminasi sumber makanan seperti sayur-
sayuran, biji-bijian, buah, ikan dan kerang kerangan juga bisa terkontaminasi oleh
logam dari air di mana mereka tumbuh.
Parameter Kimia :
Air Raksa (Hg)
Hg yang diabsorpsi akan masuk ke dalam darah, ginjal, hati, limpa dan tulang
yang kemudian diekskresi lewat urin, feses, keringat, air susu dan saliva. Hg
organik dapat merusak susunan saraf pusat, lapangan penglihatan menciut dan
perubahan kepribadian, sedangkan Hg anorganik dapat merusak ginjal dan
menyebabkan cacat bawaan.
Arsen (As)
Arsen dapat menyebabkan gejala muntaber disertai darah, koma, sakit,
meninggal secara kronis, anorexia, kolik, mual, diare dan ikterus pendaraharan.
Barium (Ba)
Kadar Barium yang berlebih dapat mengganggu saluran pencernaan,
menimbulkan rasa mual, diare dan gangguan pada sistem saraf pusat.
Besi (Fe)
Kadar Besi yang berlebih dapat menimbulkan warna kuning, memberikan rasa
yang tidak enak pada minuman dan pengendapan pada dinding pipa.
Flourida (F)
Kadar Flourida dalam jumlah kecil dibutuhkan sebagai pencegahan terhadap
penyakit caries gigi, yang paling efektif tanpa merusak kesehatan. Kadar yang
lebih dari 1,5 mg/L dapat menyebabkan "Flouresis" pada gigi, yaitu terbentuknya
noda-noda coklat yang tidak mungkin hilang pada gigi
Cadmium (Cd)
Keracunan akut Cadmium akan menyebabkan gejala gastrointestinal dan
ginjal. Gejala kronis menimbulkan sakit pinggang, tulang rapuh, tekanan darah
tinggi, kerusakan ginjal, dan influenza.
Klorida (Cl)
Dalam jumlah yang kecil klorida dibutuhkan untuk desinfektan.Apabila
berikatan dengan ion Natrium dapat menyebabkan rasa asin dan dapat merusak
pipa-pipa air.
Mangan (Mn)
Kadar Mangan lebih besar dari 0,1 mg/L menyebabkan rasa pahit pada
minuman dan meninggalkan noda kecoklatan pada pakaian.
Nitrat, Nitrit
Keracunan akut yang diakibatkan kadar nitrat dan nitrit yang tinggi dapat
menimbulkan diare dengan darah, shock, koma sampai meninggal. Keracunan
kronis menyebabkan depresi yang umum, sakit kepala, gangguan mental
methemoglobinaemia, terutama pada bayi
Perak (Ag)
Jika termakan akan terakumulasi pada kulit.
Seng (Zn)
Dalam sejumlah kecil seng merupakan unsur penting untuk metabolisme.
Kekurangan seng dapat menghambat pertumbuhan pada anak, sedangkan dalam
jumlah besar menimbulkan rasa pahit dan sepat pada air minum.
Sianida (CN)
Sianida dapat mengganggu metabolisme oksigen dalam jaringan tubuh,
pernapasan dan diikuti kematian, Keracunan kronis menimbulkan malaise dan
iritasi.
Sulfat
Dalam jumlah besar dapat bereaksi dengan ion natrium atau magnesium dalam
air sehingga membentuk garam yang dapat menimbulkan iritasi dan endapan pada
Boiler.
Sulfida
Bersifat racun dan berbau busuk. Dalam jumlah besar dapat meningkatkan
keasaman air sehingga dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa logam,
menimbulkan bau korosif dan iritasi.
Tembaga (Cu)
Dalam jumlah kecil Cu sangat dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel-sel
darah merah.Dalam jumlah besar dapat menimbulkan rasa yang tidak enak di
lidah, di samping dapat menyebabkan kerusakan pada hati.
Timbal (Pb)
Sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia karena cenderung untuk
berakumulasi dalam jaringan tubuh manusia dan meracuni jaringan syaraf.
8. Layanan Pemeriksaan BTM ( Bahan Tambahan Makanan )
a. Antioksidan
b. Anti kempal
c. Pengaturan keasaman
d. Pemanis nuatan
e. Pemutih dan pematang telur
f. Pengemulsi, pemantap,dan pengental
g. Pengawet
h. Pengeras
i. Pewarna
j. Penyedap rasa dan aroma, penguat rasa
k. Sekuestran
Peralatan yang lengkap, didukung oleh sumber daya manusia yang andal , layanan
yang profesional dan efisien di bidang pemeiksaan kimia antara lain :
Beberapa penyakit infeksi menular berbahaya, termasuk DBD dan TBC,telah menjadi
fenomena yang memprihatinkan di Indonesia. Layanan Pemeriksaan Kesehatan Masyarakat
yang andal meliputi analisis :
Laboratorium Mikrobiologi
Laboratorium hematologi
Laboratorium kimia air
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN