LAPORAN PRAKTIKUM
DISUSUN OLEH :
DIVIA SYAVILA
NPM : 411117112
2019
Hari dan Tanggal Praktikum : Selasa – Kamis,7 – 9 Mei 2019
A. Dasar Teori
Infeksi saluran kemih merupakan berkembangbiaknya
mikroorganisme di dalam saluran kemih yang dalam keadaan normal
tidak mengandung bakteri, virus maupun organisme lain. Bakteriuria
bermakna (significant bacteriuria) yaitu menunjukkan pertumbuhan
mikroorganisme (MO) murni lebih dari 105 colony forming unit (cfu/ml)
pada biakan urin. Bakteriuria bermakna mungkin tanpa disertai presentasi
klinik infeksi saluran kemih dinamakan bakteriuria asimptomatik (covert
bacteriuria). Sebaliknya bakteriuria bermakna disertai presentasi klinis
infeksi saluran kemih dinamakan bakteriuria simptomatik (Sudoyo AW,
Setiyohadi B, Alwi I, et al. 2011).
Infeksi saluran kemih terjadi apabila bakteri bermultiplikasi di
dalam saluran kemih. Infeksi dapat berlangsung mulai dari ginjal sampai
ke muara uretra, dapat bersifat akut, berulang, maupun kronik. Bakteri
dalam urin bisa berasal dari ginjal, pielum, ureter, vesika urinaria atau
uretra. Timbulnya suatu infeksi di saluran kemih tergantung dari faktor
predisposisi dan faktor pertahanan tubuh penderita yang masih belum
diketahui dengan pasti (Lumbanbatu, 2010).
Proteus mirabilis salah satu dari sebagian besar penyebab infeksi
saluran kemih pada individu dengan pemakaian kateter jangka panjang,
penyulit infeksi saluran kemih, dan bakteremia diantara kaum tua (Burall
LS, Harro JM, Xin Li, et al. 2010). Proteus mirabilis penyebab 90% infeksi
pada manusia dari seluruh Proteus (Brooks GF et al. 2009).
Spesies ini ditemukan pada infeksi saluran kemih dan
menyebabkan bakterimia, pneumonia dan lesi fokal pada penderita yang
lemah atau pada penderita yang menerima infus intravena. Proteus
mirabilis menyebabkan infeksi saluran kemih dan kadang-kadang infeksi
lainnya. Karena itu, pada infeksi saluran kemih oleh Proteus, urine
bersifat basa, sehingga memudahkan pembentukan batu dan praktis tidak
mungkin mengasamkannya (Boel, 2010).
Proteus mirabilis merupakan bakteri Gram negatif berbentuk
batang pendek, bersifat motil dengan flagela peritrichous, patogen
oportunistik, dapat memfermentasikan glukosa, mereduksi nitrat menjadi
nitrit, anaerob fakultatif, memproduksi H₂S, oksidase negatif, dan katalase
positif (Quinn et al. 2009). Proteus memproduksi urase, menghasilkan
hidrolisis urea yang cepat dengan pembebasan amonia (Brooks GF et al.
2009). Bakteri ini dapat tumbuh secara optimal pada suhu 37°C. Bakteri
ini memiliki kemampuan berdiferensiasi menjadi sel swarmer ketika
dikultur pada media non-inhibitor. P. mirabilis tersebar luas di lingkungan,
merupakan flora normal saluran pencernaan mamalia tetapi apabila
memasuki saluran urinari bakteri ini akan bersifat patogen dan dapat
menyebabkan infeksi saluran kemih (Manos dan Belas, 2012).
Suatu mikroorganisme harus diklasifikasikan dulu sebelum
diidentifikasi. Hal ini sangat penting walaupun klasifikasi hanya
menyatakan bahwa organisme ini berbeda dengan organisme lainnya
yang ada. Ciri yang biasa dilakukan untuk klasifikasi mikroorganisme
khususnya bakteri antara lain: morfologi (adanya flagel, bila ada jumlah
flagel; keberadaan spora, bila ada bentuk spora), fisiologi (kemampuan
tumbuh secara aerob atau anaerob), biokimia (kemampuan menghasilkan
asam dari karbohidrat), susunan kimiawi (adanya lisin dala dinding sel),
biakan (sifat-sifat koloni), zat hara (memerlukan zat hara tertentu bagi
pertumbuhan), Sensitivitas (kepekaan terhadap antibiotik), serologis
(aglutinasi oleh anti serum rujukan/acuan), genetik (kemampuan
transduksi oleh bakteriofag). (Lay dan Hastowo, 2009).
B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengisolsi dan mengidentifikasi
bakteri Proteus sp.
C. Prinsip Praktikum
Prinsip identifikasi Proteus sp dengan melihat gambaran
mikroskop, isolasi primer pada media, melihat penampakan koloni pada
media dan melakukan tes –tes biokimiawi
D. Alat Bahan
E. Prosedur Kerja
Hari Pertama
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Panaskan ose di atas api bunsen kemudian biarkan sampai dingin
c. Ambil sample urin menggunakan ose bulat kemudian tanam pada
media Mac Conkey dengan streak isolasi, lakukan secara aseptis
d. Bungkus cawan petri menggunakan kertas, lalu inkubasi selama 24
jam pada suhu 370C.
Hari Kedua
a. Amati hasil penanaman pada media, kemudian lakukan pewarnaan
Gram.
b. Panaskan ose di atas api bunsen kemudian biarkan sampai dingin
c. Siapkan objek glass kemudian teteskan NaCl secukupnya
d. Ambil koloni yang tumbuh pada media, cari koloni yang terpisah
menggunakan ose kemudian simpan diatas objek glass lalu
homogenkan. Tunggu sampai kering kemudian fiksasi
e. Sediaan yang telah difiksasi ditetesi dengan kristal violet selama 1
menit lalu cuci dengan air keran.Teteskan lugol selama 1 menit, lalu
cuci dengan air kran. Ditetesi alkohol 96% selama 20-30 detik, lalu
cuci dengan air kran. Setelah itu teteskan safranin selama 30 detik,
kemudian cuci dengan air kran biarkan sampai kering
f. Amati di bawah mikroskop perbesaran lensa objektif 100x
menggunakan minyak imersi.
g. Setelah itu lakukan uji bikomia pada media cair laktosa,sukrosa,
glukosa,manitol,MR dan VP dengan cara mengambil koloni pada
media dengan ose tusuk kemudian masukkan ke dalam media
tersebut dan homogenkan. Lalu inkubasi selama 24 jam pada suhu
370C.
h. Lakukan uji biokimia pada media yang padat yaitu TSIA, SIM, SC
dengan cara mengambil koloni yang terpisah pada media kemudian
tanam pada media tersebut dengan cara ditusukan menggunakan ose
tusuk. (untuk media TSIA dan SIM). Lalu Inkubasi selama 24 jam
pada suhu 370C.
Hari Ketiga
a. Amati hasil uji biokimia pada media padat dan cair yang telah
dilakukan di hari sebelumnya
b. Untuk media MR sebelum diamati tambahkan reagen methyl red
sebanyak 3-5 tetes kemudian amati perubahan pada media tersebut
c. Lalu untuk media VP tambahkan reagen Alfa naftol 5% dan KOH 40
% sebanyak 3-5 tetes.
d. Sedangkan untuk media SIM tambahkan reagen kovaks sebanyak 2-
5 tetes kemudian amati terjadinya perubahan pada media tersebut.
F. Hasil Praktikum
Hari pertama :
Penanaman pada media selektif : MC ( Mac Conkey )
Hari kedua :
Hasil isolasi pada media selektif : MC ( Mac Conkey )
No Ciri Koloni Media Mc Conkey
1 Bentuk Bulat
2 Ukuran 1-2 mm
3 Warna Transparan
4 Elevasi Cembung
5 Pinggiran Rata
6 Permukaan Basah
Bentuk : Batang
Sifat : Gram (-)
Susunan : Monobasil
Tersangka : Proteus spp.
G. Pembahasan
15
𝑥 100% = 100 %
15
P. vulgaris
12
𝑥 100% = 80 %
15
H. Kesimpulan
Dari hasil isolasi dan identifikasi sampel urin pasien X didapatkan
hasil bakteri mengarah ke Bakteri Proteus mirabilis dengan derajat
persamaan sebesar 93,3 %.
I. Daftar Pustaka
Boel, T. 2004. Infeksi saluran kemih dan kelamin. Sumatra Utara :
Fakultas Kedokteran Gigi USU
Brooks GF, Butel JS, Morse SA, et al. 2001.
Medical microbiology Edisi 20. Jakarta : EGC
Herawati I, Novila A. 2010. Modul Penentuan Praktikum Mikrobiologi I.
Prodi D (III) Analis kesehatan STIKes A. Yani. Cimahi.
Lay, B.W. dan Sugyo Hastowo.1992. Mikrobiologi. Jakarta: Rajawali
press.
Lumbanbatu. MS. 2003. Bakteriuria asimptomatik pada anak Sekolah
Dasar Usia 9 –
12 Tahun.Medan : Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK USU.
Manos J, Belas R. 2006. The genera Proteus, Providencia, and
Morganella. Prokaryotes. 6: 245-269. doi: 10.1007/0-387-30746-x_12.
Quinn PJ, Markey BK, Carter ME, Donnelly WJ, Leonard FC. 2002.
Veterinary Microbiology and Microbial Disease. London (GB):
Blackwell Science.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, et al. 2007. Buku ajar ilmu penyakit
dalam. Jilid I.
Edisi IV. Jakarta : FKUI
Ws, Adhy. 2011. Identifikasi Bakteri.
http://adesahy.blogspot.com/2011/10/identifikasi-bakteri.html.mht
(diakses 26 Juni 2013)
J. Lampiran
Mac conkey
Glukosa
Laktosa
Sukrosa
Manitol
TSIA
SC
Urease
SIM
VP
MR