Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI III

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI E.coli PADA SWAB RECTAL

Disusun oleh :
Putty Shavira Anindita
411117068

PRODI ANALIS KESEHATAN ( D-3 )


STIKES JENDRAL ACHMAD YANI CIMAHI
2019
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI E.coli PADA SWAB RECTAL

A. Hari/Tanggal : 12 - 14 Maret 2019


B. Tujuan : Untuk mengetahui cara mengisolasi dan
mengidentifikasi bakteri E.Coli pada sampel di rectal
swab.
C. Dasar Teori :
Escherichia coli merupakan mikrofilaria usus, bakteri ini tergolong
bakteri gram negatif, berbentuk batang, tidak membentuk spora, kebanyakan
bersifat motil (dapat bergerak) menggunakan flagela, dan dapat memfermentasi
laktosa. Kebanyakan strain tidak bersifat membahayakan, tetapi ada pula yang
bersifat patogen terhadap manusia, seperti Enterohaemorrhagic Escherichia
coli (EHEC). Escherichia coli merupakan tipe EHEC yang terpenting dan
berbahaya terkait dengan kesehatan masyarakat . Escherichia coli dapat masuk
ke dalam tubuh manusia terutama melalui konsumen pangan yang tercemar,
misalnya daging mentah, daging yang di masak setengah matang, dan cemaran
fekal pada air dan pangan.
Escherichia coli adalah kuman oportunis yang banyak ditemukan di
dalam usus besar manusia sebagai flora normal. Bakteri ini bersifat unik karena
dapat menyebabkan infeksi primer pada usus, misalnya diare pada anak, seperti
juga kemampuannya menimbulkan infeksi pada jaringan tubuh lain di luar usus
(Jawetz, 2012).
Berdasarkan mekanisme dalam menimbulkan penyakit, serologi dan
epidemologi, bakteri Escherichia coli dibedakan menjadi beberapa tipe :
1. Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC)
2. Enterotoxicgenic Escherichia coli (ETEC)
3. Enteroinvasive Escherichia coli (EIEC)
4. Enterohaemorrhagic Escherichia coli (EHEC)
5. Patogenitas
E. coli tergolong bakteri Gram Negatif, berbentuk batang yang tidak
membentuk spora, tidak tahan asam dan ukurannya 2−3 x 0,6 μm. Bakteri ini
dapat ditemukan pada berbagai infeksi pada hewan dan merupakan agen primer
atau sekunder dari infeksi tersebut. Berdasarkan penyakit yang ditimbulkannya,
dapat digolongkan menjadi dua kelompok. Pertama, E. coli yang bersifat
oportunistik, artinya dapat menyebabkan penyakit dalam keadaan tertentu,
misalnya kekurangan makanan atau mengikuti penyakit lain. Kedua, bersifat
enteropatogenik/ enterotoksigenik, E. coli yang mempunyai antigen perlekatan
dan memproduksi enterotoksin sehingga dapat menimbulkan penyakit.
Isolasi mikroba merupakan upaya pembiakkan suatu jenis mikroba
tertentu yang diperoleh dari suatu sampel di dalam suatu media yang spesifik,
sehingga selanjutnya dapat dilakukan identifikasi dan konfirmasi. Setiap
mikroba memiliki kebutuhan akan zat pertumbuhan yang spesifik sehingga hal
ini dapat dijadikan acuan dalam pemilihan media untuk isolasi, identifikasi dan
konfirmasi.
Media spesifik yaitu media yang digunakan unutk mendiagnosis atau
menganalisis metabolisme suatu mikroba. Contohnya adalah Koser’s Citrate
medium, yang digunakan untuk menguji kemampuan menggunakan asam sitrat
sebagai sumber karbon.
Identifikasi mikroba yaitu Untuk mengetahui sifat-sifat morfologi
bakteri, maka bakteri dapat diperiksa dalam keadaan hidup atau mati.
Pemeriksaan morfologi bakteri ini perlu, untuk mengenal nama bakteri.
Disamping itu juga perlu pengenalan sifat-sifat fisiologisnya bahkan sifat-sifat
fisiologis ini kebanyakan merupakan faktor terentu dalam mengenal nama
spesies suatu bakteri. Sedangkan konfirmasi mikroba yaitu untuk mengetahui
jenis bakteri dan koloninya. Konfirmasi jenis bakteri dapat menggunakan
berbagai pewarnaan, reaksi ensimatis atau reaksi biokimia, terutama jika
identifikasi menggunakan media masih meragukan/belum memuaskan.
Pada umumnya media yang digunakan untuk membiakkan mikroba
mengandung air, sumber energi (protein dan karbohidrat), zat hara (sumber
karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen dan hidrogen), serta faktor penunjang
pertumbuhan (seperti asam amino, vitamin).
Suatu media yang memenuhi kebutuhan mikroba untuk bertahan hidup
dan melakukan aktivitasnya secara normal diperlukan untuk melakukan isolasi
jenis mikroba tertentu. Setiap media spesifik memiliki kandungan senyawa
tertentu yang dapat mendukung pertumbuhan mikroba tertentu tetapi
menghambat pertumbuhan jenis mikroba lainnya. Sebagai contoh Media MCA
( Mac Conkey Agar) mengandung zat warna yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Gram Positif, sedangkan bakteri Gram Negatif tetap
tumbuh.
D. Alat dan Bshsn
2.1 alat yang digunakan pada praktikum
No Nama Alat Spesifikasi
1. Autoclave Portable 26.4 L
2. Cawan petri Ø 15 cm
3. Inkubator Mikrobiologi memert

4. Objek glass 25,4x76,2 mm


5. Oven T100-280o C
6. Ose tusuk dan bulat Kawat NICr
7. Lampu spirtus Volume 200 Ml
8. Mikroskop Fase kontras

9. Neraca analitik Kapasitas 0,01-600,00 gr


10. Pipet tetes -
11. Rak tabung Ø 1 cm, 12 lubang
12. Tabung reaksi Kecil dan besar
Tabung durham Kecil
13. Tabung durham Kecil
Tabel 2. Bahan yang digunakan pada praktikum
No Bahan Spesifikasi
1. Akuades -
2. Alkohol 70 %
3. Pewarnaan Gram Lar. Krystal violet

Lar. Lugol

Alkohol 95 %

Lar. Safranin
4. Uji Biokimia
 Mac Concey Agar PA ( Pro Analisa )
 Uji Gula – Gula
 Laktosa 1%
 Glukosa 1%
 Manitol 1%
 Sukrosa 1%
 Uji Urease PA ( Pro Analisa )
 Uji Simon’s Citrat PA ( Pro Analisa )
 Uji TSIA PA ( Pro Analisa )
 Uji SIM PA ( Pro Analisa )
 Uji MR PV PA ( Pro Analisa )
5. Reagen Kovax
6. Reagen α-naftol
7. Reagen BCP

E. PROSEDUR KERJA
1. Isolasi sampel pada Media Mac Conkey
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, lalu kemudian swab
rectal yang ada di wadah/tabung sampel swab pada media MC. Panaskan
ose bulat dan mulai di Isolasi dengan cara disebar atau dizig-zag pada
media. Setelah selesai kemudian dimasukkan kedalam incubator pada suhu
37o Cselama 1 x 24 jam.
2. Pewarnaan Gram
Dibuat preparat dengan mensuspensikan koloni yang berwarna
pink. Kemudian difiksasi diatas api Bunsen, lalu dilakukan pewarnaan
Gram dengan cara tambahkan 1-2 tetes Kristal violet, lalu diamkan selama
3 menit. Setelah kering, kemudian dicuci air mengalir lalu tambahkan 1-2
tetes lugol, lalu didiamkan selama 2 menit, cuci air mengalir. Dekolorisasi
dengan alcohol 96% selama 2 menit, cuci air mengalir lalu tambahkan 1-2
tetes Carbol fuchsin selama 1 menit. Dicuci air mengalir dan keringkan dan
diamati pada mikroskop dengan perbesaran objektif 40x dan 100x (
tambahkan oil emersi).
3. Uji Biokimia
a) Uji MRVP
 Diambil koloni terpisah menggunakan ose
 Dimasukkan kedalam media MRVP
 Setelah itu dihomogenkan dengan cara dikocok
 Kemudian dimasukkan kedalam incubator pada suhu 37o C
selama 24 jam
b) Uji Urease
 Diambil koloni terpisah dengan menggunakan ose
 Dimasukkan kedalam media Urea dengan cara digores
 Kemudian dimasukkan kedalam incubator pada suhu selama 37o C
selama 24 jam
c) Uji TSIA
 Diambil koloni terpisah menggunakan ose
 Dimasukkan kedalam media TSIA dengan cara digores lalu tusuk
hingga dasar.
 Setelah itu dimasukkan kedalam incubator pada suhu 37o C selama
24 jam
d) Uji Simon Citrat
 Diambil koloni terpisah menggunakan ose
 Dimasukkan kedalam media Citrat dengan cara digores pada lereng
media.
 Dimasukkan kedalam incubator pada suhu 37o C selama 24 jam
e) Uji Media Gula-gula ( laktosa, sukrosa, glukosa dan maltose)
 Diambil koloni terpisah menggunakan ose
 Dimasukkan kedalam media gula-gula
 Kemudian dihomogenkan dengan cara dikocok
 Setelah itu dimasukkan kedalam incubator pada suhu 37o C
selama 24 jam
f) Uji SIM ( Sulfur Indol Motility )
 Diambil koloni terpisah menggunakan ose tusuk
 Dimasukkan kedalam media SIM dengan cara di tusukan
 Kemudian dimasukkan kedalam incubator pada suhu 37o C selama
24 jam
F. HASIL PENGAMATAN

Bentuk : bacill
Susunan : monobacil
Sifat : Gram (-)
Perbesaran : 100x

No. Nama uji Hasil


1. Laktosa (+)
2. Glukosa (+)
3. Manitol (+)
4. Sukrosa (+)
5. MR (+)
6. VP (-)
7. SIM Sulfur : (-)
Indol : (+)
Motil : (+)
8. TSIA L/D :
kuning/kuning
Gas : (+)
9. SC (-)
10. Urease (-)

G. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini di lakukuan adalah isolasi pada bekteri E.Coli
pada sampel swab rectal. Pertama-tama swab yg suda di strik kedalam media
Mac conkey dan disebar secara zig-zag mengunakan ose. Kemudian
diinkubator selama 1 x 24 jam suhu 37oC. Setelah di incubator selama 24 jam,
didapatkan koloni bakteri berwarna pink.
Setelah itu dilakukan pewarnaan Gram, dilakukan dengan cara membuat
preparat dengan mengambil koloni dengan ose yang difiksasi diatas api bunsen
setelah itu dikeringkan. Setelah kering, ditambahkan Kristal gentian violet
sampai menutupi permukaaan selama 2-3 menit dan cuci air
mengalir.Ditambahkan lugol diamkan selama 2 menit cuci lagi air
mengalir.Kemudian dekolorisasi dengan alcohol 96% selama 2 menit dan cuci
air mengalir.kemudian ditambahkan lagi air fuchsin selama 1 menit dan dicuci
air mengalir. keringkan dan kemudian diamati dibawah mikroskop dengan
perbesaran 40x dan 100x ( tambahkan oil emersi).Setelah diamati dibawah
mikroskop, dan didapatkan hasil,yaitu Basil gram negatif. Setelah itu
dilanjutkan dengan uji biokimia .
Uji MRVP dilakukan dengan cara memasukan media kedalam MRVP
dengan cara langsung yang dihomogenkan dan dikocok. Setelah dimasukkan
kedalam incubator didapatkan hasil yang negatif berwarna kuning.Kemudian
dilakukan pemisahan pada MR dan VP dimana MR ditambahkan dengan
pereaksi methyl Red yang memberikan hasil yang positif karena terjadi
perubahan warna pada media yaitu berwarna merah sedangkan pada media VP
yang ditambahkan pereaksi KOH 40% dan α- Naftol memberikan hasil yang
negative yaitu tidak terjadi perubahan warna merah.
Selanjutnya dilakukan Uji Urea yaitu dengan cara memasukan media
kedalam Urea dengan cara digores pada lereng media setelah itu dimasukkan
kedalam incubator. Setelah dikeluarkan dari inkubator didapatkkan hasil
negatif tidak terjadi perubahan warna.
Kemudian setelah dilakukan uji urea dilanjutkan dengan Uji TSIA yaitu
dengan cara dimasukan media kedalam TSIA menggunakan ose yang telah
dipijarkan diatas api Bunsen yang kemudian digores dan di tusuk hingga dasar.
Hasil yang didapatkan positif yaitu mempermentasikan glukosa, laktosa,
sukrosa.Hal tersebut ditandai dengan terjadinya perubahan warna pada media
yang berwara kuning dan tidak terdapat sulfur.
Setelah itu dilanjutkan dengan uji Citrat, dengan cara dimasukan media
kedalam media Citrat dengan cara digores diatas permukaan media. Hasil yang
didapatkan negative karena tidak terjadi perubahan warna yaitu tetap warna
hijau.
Selanjutnya dilakukan dengan Uji Media gula-gula ( glukosa, laktosa,
dan maltose) dengan cara dimasukkan media kedalam media gula-gula yaitu
dihomogenkan dan dikocok. Setelah diamati didapatkan hasil yang
positif karena terjadi perubahan warna kuning dan berGas kecuali Sukrosa
tidak terjadi perubahan warna.
Setelah itu dilakukan uji SIM, dengan cara di masukkan koloni kedalam
media dan , hasil yang didapatkan yaitu terjadi pergerakan bakteri, terbentuk
cincin pada saat penambahan larutan kovaks dan sulfur negatif.
H. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang dilakukan didapatkan Basil Gram Negatif
dan setelah dilakukan diidentifikasi pada semua Uji Biokimia dan didapatkan
hasil yaitu bakteri E.Coli.
Dengan hasil Persentase :
% = ∑ uji yang sesuai X 100%
∑ seluruh uji
= 10 X 100% = 100%
10

Daftar Pustaka
1. Hanif SKS. Prevalensi Analisis Faktor – Faktor Kontaminasi Eschericia Coli
0157:H7 pada Sumber Air
2. Jawetz, et al. 2012. “Mikrobiologi Kedokteran”. Penerjemah : Aryandhito.
Edisi 25. Jakarta : EGC
3. Misnadiarly, dkk. 2014. “Mikrobiologi untuk Klinik dan Labolatorium”.
Jakarta : Rineka Cipta
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai