Anda di halaman 1dari 5

Desi Melisa (19160068)

2 far 2

UTS MIKROBIOLOGI FARMASI

Soal no 1 dan 12 :

1) Cemaran mikrobiologi pada makanan:

a.metodenya

b.Cara penentuan pengujianya

Cemaran mikrobiologi pada makan

A.Metode cemaran mikrobiologi pada makanan

-Metode Angka Lempeng Total

Pengujian yang dilakukan untuk menghitung angka bakteri aerob mesofil yang terdapat dalam sampel.

-Metode Filtrasi

1.Dilakukan bila kandungan bakteri rendah.

2.Produknya obat oral, minuman ringan, air minum dalam kemasan, atau produk yang diproses dengan
baik .

3. Prinsipnya pertumbuhan bakteri aerob mesofil pada penyaring membran setelah diinkubasi pada
suhu 37°C selama 24-48 jam.

- Metode Angka Kapang-Khamir (AKK)

1.Bertujuan untuk menentukan jumlah koloni kapang dan khamir yang terdapat dalam sampel
2.Pengujian hampir sama dengan ALT, hanya berbeda pada media perbenihan yang digunakan
3.Media : sabouraud dextrose agar (SDA) atau potato dextrose agar (PDA)- Metode Pemeriksaan Bakteri
Patogen.Bertujuan untuk menentukan apakah suatu produk mengandung bakteri patogen yang tidak
diperbolehkan terdapat dalam sediaan farmasi, makanan dan minuman, serta alat kesehatan.

B.Cara penentuan pengujiannya

- Metode Angka Lempeng Total (ALT)

Cara penentuannya:
a.Sampel dihomogenkan dalam larutan pepton pengencer (PDF), didapat pengenceran 10 -1
b.Pipet 1 ml ke dalam tabung pertama,berisi 9 ml larutan pengencer PDF, diperoleh pengenceran 10-2
c.Campuran dikocok homogen

d.Pengenceran dilakukan hingga diperoleh pengenceran bertingkat 10-3, 10-4, 10-5, dst

e.Larutan pengencer letheen broth digunakan untuk menginaktifkan pengawet dalam sampel, yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri

f.Hasil pengenceran, dipipet 1 ml kedalam cawan petri dan dibuat duplo

g.Ke dalam setiap cawan petri, dituang 15-20 ml media plate count agar (PCA) yang dicairkan pada suhu
45° ± 1°C

h.Cawan petri di goyang perlahan agar sampel tercampur rata dengan media perbenihan
i.Setelah media membeku, cawan petri diinkubasi pada suhu 35-37°C selama 24-48 jam dengan posisi
terbalik

j.Pertumbuhan koloni pada cawan yang mengandung 30-300 koloni dicatat

k.Selalu sertakan media kontrol uji (blanko)


l.ALT untuk 1 gram atau 1 ml sampel dihitung dengan mengalikan jumlah rata2 koloni dengan faktor
pengenceran

- Metode Filtrasi

Cara Penentuan :

a.100 ml sampel disaring dengan penyaring vakum dengan filter bakteri berdiameter 0,45 nm

b.Dibilas dengan air suling steril dengan volume yang sama dengan sampel yang disaring

c.Peralatan penyaring dibuka

d.Filter bakteri dipindahkan secara aseptis dengan pinset dan diletakkan di atas permukaan media
perbenihan PCA dalam cawan petri

e.Usahakan tidak ada gelembung udara antara filter bakteri dan media PCA
f.Cawan diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu 37°C selama 24-48 jam

g.Hitung jumlah koloni yang tumbuh

h.Jumlah tersebut menyatakan jumlah bakteri dalam 100 ml sampel

- Metode Angka Kapang-Khamir (AKK)

Cara Penentuan :
a.Volume yang dipipetkan ke dalam media SDA/PDA setiap pengenceran 0,5 ml
b.Media perbenihan SDA/PDA dituang terlebih dahulu, kemudian 0,5 ml sampel dipipetkan ke atas
permukaan media, lalu digoyang perlahan sambil diputar secara merata

c.Pemeriksaan dilakukan duplo dan blanko SDA/PDA

.Cawan petri diinkubasi pada suhu 20-25°C, diamati mulai hari ketiga sampai hari kelima
e.Jumlah koloni dihitung dengan menjumlahkan koloni pada kedua cawan petri

- Metode Pemeriksaan Bakteri Patogen

Cara Penentuan :

a.Sampel yang diperoleh dipipet sebanyak 10,0 ml ke dalam 90 ml Nutrient Broth dan diinkubasi pada
suhu 370 C selama 24 jam.
b.Hasil biakan dipipet masing-masing 0,25 ml kemudian diinokulasikan pada media selektif yang sesuai
dengan jenis bakteri patogen yang akan diidentifikasi sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

2) Metode identifikasi bakteri dnegan reaksi biokimia?

uji biokimia dilakukan untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam mereaksikan senyawa kimia
sehingga menghasilkan senyawa kimia yang lain yang dikaitkan dengan sifat bakteri itu sendiri.
Umumnya, untuk mengetahui adanya reaksi tertentu diperlukan suatu senyawa indikator atau reagen
yang berbeda-beda tergantung bahan kimia yang ditambahkan. Beberapa contoh uji biokimia yang
umum dilakukan untuk membedakan bakteri yang satu dengan lainnya antara lain:

1. Uji Gram

Uji gram merupakan langkah awal dalam identifikasi bakteri. Uji gram bertujuan untuk mengetahui
kelompok bakteri gram negatif atau positif. Uji gram dilakukan dengan meneteskan larutan KOH 3%
pada koloni bakteri di atas obyek glass steril, kemudian koloni diangkat ke atas pelan-pelan dengan
menggunakan jarum ose. Apabila koloni bakteri membentuk benang (elastis), maka bakteri tersebut
bersifat gram negatif, jika sebaliknya bakteri tersebut gram positif (Stoica, 2016).

Pengujian gram dengan KOH didasarkan pada pelisisan lipid oleh KOH yang mana bakteri gram negatif
memiliki lapisan lipid bilayer, peptidoglikan yang tipis, dan sebagian besar dinding selnya tersusun atas
lipoprotein yang akan lisis ketika ditetesi KOH, sehingga menyebabkan DNA keluar sel. Adanya viskositas
tinggi dari DNA yang keluar sel tersebut menghasilkan substansi mucus yang nampak seperti lendir jika
ditarik ke atas. Sedangkan gram positif dinding selnya tersusun atas lapisan peptidoglikan yang tebal
sehingga tidak mudah lisis akibat KOH.

2. Uji Katalase
Katalase adalah enzim yang dimiliki oleh mayoritas bakteri dan terlibat dalam dekomposisi hidrogen
peroksida menjadi air dan oksigen. Hidrogen peroksida dan oksigen digunakan untuk transport elektron
dalam fermentasi bakteri aerobik maupun aerobik fakultatif. (Stoica, 2016). Uji katalase bertujuan untuk
mengetahui enzim katalase yang dihasilkan bakteri dengan cara meneteskan larutan hidrogen peroksida
(H2O2) 3% pada koloni bakteri di atas obyek glass steril. jika terdapat gelembung maka bakteri tersebut
positif mengandung enzim katalase (Stoica, 2016).

3. Uji Indol

Uji indol dilakukan untuk mengetahui kemampuan bakteri memecah triptofan asam amino membentuk
senyawa indol. Triptofan dihidrolisis oleh triptofanase untuk menghasilkan tiga kemungkinan produk
akhir, salah satunya adalah indol. Produksi indol terdeteksi oleh reagen Kovac atau Ehrlich yang tersusun
atas 4-p-benzaldehid dimethylamino, reagen ini bereaksi dengan indol, sehingga menghasilkan senyawa
berwarna merah.

Uji indol adalah uji biokimia yang umum digunakan untuk membedakan Enterobacteriaceae dan genera
lainnya (Acharya, 2012). Prosedur uji indol adalah dengan menginokulasikan biakan bakteri pada
medium SIM, kemudian diinkubasikan selama 24-48 jam pada suhu 370 C. Kultur ditetesi dengan 0,5 ml
reagen Kovac’s. Reaksi positif ditandai jika terdapat warna merah pada permukaan medium yang
menunjukkan bahwa bakteri mampu memecah asam amino triptofan (Acharya, 2012).

4. Uji Merah Metil

Uji merah metil dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan mikroba dalam memfermentasikan
asam campuran ketika disuplai glukosa. Jenis dan proporsi produk fermentasi yang dihasilkan oleh
fermentasi glukosa secara anaerob sangat membantu untuk membedakan berbagai genera enterik
bacteria. Sejumlah besar asam menghasilkan penurunan yang signifikan terhadap pH media di bawah
4,4. Hal ini divisualisasikan dengan menggunakan indikator pH, metil merah (asam p-
dimethylaminoaeobenzene O-karboksilat), dan jika berwarna kuning, pH di atas 5.1 dan merah pada pH
4,4. yang mana metil merah mendeteksi asam jauh lebih rendah dari pH indikator lain yang digunakan
dalam media kultur bakteri (Acharya, 2014). Uji merah metil dilakukan dengan menginokulasikan biakan
murni ke dalam tabung reaksi yang berisi MR-VP medium kemudian diinkubasikan pada suhu 35-370 C
selama 24-48 jam atau hingga medium terlihat keruh, kemudian 5 tetes metil merah diteteskan ke
dalam tabung. Reaksi positif terjadi jika terbentuk warna merah pada media dan sebaliknya jika media
berwarna kuning (Acharya, 2014).

5. Uji Voges - Proskauer

Organisme seperti anggota kelompok Enterobacter menghasilkan asetoin sebagai produk akhir
metabolisme glukosa dan membentuk jumlah yang lebih kecil dari asam campuran. Adanya oksigen dan
40% kalium hidroksida, asetoin diubah menjadi diacetyl, dan alpha-naftol berfungsi sebagai katalis untuk
mengeluarkan kompleks merah (Acharya, 2015).
Uji Voges-Proskauer dilakukan dengan menginokulasikan biakan murni ke dalam tabung reaksi yang
berisi MR-VP medium, kemudian diinkubasikan pada suhu 370 C selama 24-48 jam atau hingga medium
terlihat keruh. Teteskan 0,6 ml reagen Baritts A dan reagen Baritts B. Reaksi positif ditandai dengan
warna merah-kehitaman di permukaan media setelah 30 menit, jika media dikocok, maka warna media
menjadi merah-kehitaman seluruhnya (Stoica, 2016).

Anda mungkin juga menyukai