Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

UJI MIKROBIOLOGI
ACARA 1
PENGUJJIAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:


ANGGRIRA ERLANGGA SAPUTRA
DYEAR ILHAM PRIYADI
JULIANAWATI
MAGDALENA SUSI
YEREMIAS RIVALDO MILU
YOSEPINA FAUSTA NANA

DOSEN PENGAMPUH :
AHMAD MUSTANGIN, STP., MSc.

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HASIL PERKEBUNAN


(KAMPUS KABUPATEN SANGGAU)
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK 2023
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

Mahasiswa dapat melakukan pengujian bakteri yang termasuk dalam


kelompok Escherichia coli yang terdapat dalam air dan beberapa komoditas hasil
perkebunan dengan metode Most Probable Number (MPN).

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


Pangan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap
makhluk hidup. Manusia memerlukan pangan untuk mendapatkan zat gizi
karbohidrat, protein, lemak vitamin, mineral, serat,air, dan komponen lain yang
bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan serta harus memperhatikan
keamanan dan mutu pangan, apabila mengkonsumsi pangan yang tidak aman
dapat membahayakan kesehatan tubuh (Lestari, 2020). Jenis pangan yang
memiliki kandungan kadar protein yang tinggi terdapat pada daging, diantaranya
daging ayam merupakan bahan makanan yang mengandung gizi yang tinggi,
memiliki rasa dan aroma yang enak, tekstur yang lunak, serta kandungan lemak
yang rendah sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama pada proses
pengolahannya, padahal daging ayam memiliki mikrooganisme patogen yang
berbahaya (Rafika dkk., 2018). Serta ikan juga merupakan jenis pangan yang
memiliki patogen yang berbahaya, selain dari itu ikan merupakan produk yang
mudah membusuk karena disukai media tumbuh bakteri non patogen dan bakteri
patogen (Rahmi dkk., 2022). Oleh sebab itu perlunya menjaga keamanan pangan
untuk mencegah bakteri patogen yang ada pada makanan, karena bakteri patogen
dapat menimbulkan penyakit hingga lebih parah sampai kematian.
Indonesia masih memiliki angka kematian akibat penyakit diare yang
cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka mobilitas dan juga
penanganan pada penderita yang terlambat dilakukan. Survei mobilitas yang
dilakukan Kementerian Kesehatan di Indonesia dari tahun 2000-2010
menunjukkan adanya insidensi penyakit diare yang cenderung naik. Pada tahun
2000, penduduk yang terserang penyakit diare merupakan 301 per 1000 penduduk
dan tahun 2010 naik menjadi 411 per 1000 penduduk. Kejadian Luar Biasa (KLB)
pada diare juga masih sering terjadi, dengan CFR (Case Fatality Rate) yang masih
tinggi (Kemenkes RI, 2011). Escherichia Coli adalah bakteri flora normal yang
sering dijumpai pada usus manusia, bersifat unik karena dapat menyebabkan
infeksi primer seperti diare (Karsinah Dkk, 2011). Menurut buku yang di karang
Oleh Radji (2011), escherichia coli Atau E.coli adalah bakteri gram negatif yang
termasuk dalam family enterobacteriaceae, yang ada di dalam tubuh manusia.
Bergerak menggunakan flagel dan berbentuk batang pendek atau biasa disebut
ccobacillus. Escherichia coli merupakan bakteri yang sering menyebabkan infeksi
pada manusia. Escherichia coli termasuk flora normal pada sistem pencernaan
manusia yang mempunyai peranan penting pada fungsi normal intestinal dan
nutrisi, namun bila mencapai jaringan di luar intestinal bakteri ini akan menjadi
patogen.
Diare merupakan penyebab kematian paling umum pada bayi dan balita.
Diare menyebabkan status gizi buruk dan menyebabkan kegagalan pertumbuhan,
bahkan penurunan berat badan yang permanen akibat kehilangan cairan dan
dehidrasi. Permasalahan yang dirasakan adalah buang air besar dengan konsistensi
lunak atau cair, bahkan bisa dalam bentuk air saja dan frekuensinya lebih sering
biasanya tiga kali atau lebih dalam satu hari (Arda, dkk, 2020). Penyebab utama
diare umumnya adalah mikroba seperti Escherichia coli, Shigella, Rotavirus,
Entamoeba histolytica, Salmonella sp, Yersinia sp, Vibrio choerae, Vibrio para
hemolyticus dan juga dapat disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi, alergi
dan malnutrisi (Amaliah, 2010). Escherichia Coli. Merupakan bakteri anaerob
fakultatif yang dapat hidup pada keadaan aerob maupun anaerob. Oksigen
digunakan untuk sumber karbon dari luar yang berfungsi sebagai tenaga untuk
tumbuh baik secara oksidatif.hidup anaerob dengan menggunakan cara fermentasi
sebagai penghasilkan energi untuk kelangsungan hidup (Manning, 2010).
Escherichia Coli.dapat tumbuh berlebih apabila seseorang mengkonsumsi
makanan yang sudah terkontaminasi dengan bakteri tersebut seperti susu,
makanan yang tidak diolah dengan sempurna, ataupun makanan dan minuman
yang tercemar oleh feses (jawetz, 2005). Bakteri ini juga dapat masuk ke dalam
tubuh manusia melalui tangan atau alat-alat seperti botol, dot, termometer, dan
peralatan makan yang tercemar oleh tinja.penularan biasa terjadi apabila kontak
pekerja yang membuat makanan sehingga menyebabkan penularan penyakit
melalui makanan atau foodbone disease (Paramitha Dkk., 2010). Escherichia Coli
adalah salah satu bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya kontaminasi
feces dan kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap air, makanan, dan minuman.
E.coli menjadi patogen jika jumlah bakteri dalam saluran pencernaan meningkat
atau berada di luar usus, menghasilkan enterotoksin sehingga menyebabkan
terjadinya bebarapa infeksi yang berasosiasi dengan enteropatogenik kemudian
menghasilkan enterotoksin pada sel epitel. Manifestasi klinik infeksi oleh e.coli
bergantung pada tempat infeksi dan tidak dapat dibedakan dengan gejala infeksi
yang disebabkan oleh bakteri lain (Ismail 2012).
BAB III
METODE
3.1 Alat
1. Tabung Kultur
2. Tabung Durham
3. Pipet Ukur 1 Ml, 2 Ml 5 Ml
4. Inkubator
5. Tabel Mc Crady (Tabel Mpn)
6. Bunsen
7. Kaca Preparat
8. Neraca Analitik
9. Erlenmeyer
10. Jarum Inkubasi
11. Jautoclave
12. Microskop

3.2 Bahan:
1. Sampel Uji
2. Buffered Peptone Water Atau Peptone Water
3. Lactose Broth
4. Brilliant Green Lactose Bile Broth 2% (Bglbb)
5. E. Coli Broth
6. Eosin Methylene Blue Agar (Emb Agar)
7. Nutrient Agar (Na)
8. Plate Count Agar (Pca)
9. Pereaksi Untuk Pewarnaan Gram
10. Tryptone Broth
11. Reagen Kovac/Pereaksi Indol
12. Methyl Red – Voges Proskauer (Mr-Vp) Medium
13. Larutan Alfa Naftol
14. Larutan Koh 40 %
15. Simmons Citrate Agar Atau Koser Citrate Agar
16. Larutan Methyl Red
17. Pereaksi Voges Proskauer
3.3 Prosedur Kerja

3.3. 1 Uji Pendugaan


a. sampel ayam dan sampel ikan disiapkan masing-masing 1 ml pipet tetes
b. dilakukan pengenceran yang sama pada kedua sampel ayam dan ikan pada 3
tabung yang berisi 10 ml lactose broth dan tabung durham setiap seri
pengenceran dilakkan pengenceran menggunakan pipet baru yang steril
c. di inkubasi semua tabung dalam incubator pada suhu 35±2oc selama 24 dan
48 jam
d. setelah 24 jam jumlah tabung yang membentuk gas pada setia seri
pengenceran dan simpan lagi tabung yang tidak membentuk gas dalam
incubator pada 35±2oc selama 24 jam,kemudian catat jumlah tabung yang
berbentuk gas selama 48 jam

3.3.2 Uji Konfirmasi (Penegasan)


a. di masukan sedikit biak sampel biak positif pada media lb dari uji
pendugaan kedalam tabung yang berisi e.coli broth (ecb) berisi tabung
durham
b. di inkubasi dalam penegasan air ( water bath) pada suhu 45,5o selama 24± 2
jam,jika hasilnya negatif di inkubasi kembali selama ± 2 jam
c. hasil yang positif dicatat yang menandakan hasil e.coli positif terbentuknya
gas di taabung durham
d. tabel mpn digunakan untuk menentukan nilai mpn sebagai jumlai e.coli per
mili/gram

3.3.3 Isolasi-Identifikasi
a. tabung EC broth yang positif dibuat goresan pada media MB agar dicawan
petri menggunakan osse
b. biakan di inkubasi pada suhu 35oc selama 18-24 jam
c. koloni e.coli berdiameter 2-3 mm dan berwarna hitam atau gelap pada
bagian pusat koloni atau tampak kehijauan kilap logam
d. koloni tersangka di ambil masing-masing media EMB dengan ose di
pindahkan ke PCA untuk uji biokimia
e. agar miring di inkubasi pada suhu 35oc selama 18-24 jam

3.3.4 Uji Biokimia Dengan Uji Imvica Uji Produksi Indol


a. diambil sedikit biakan dari tabung PCA miring kedalam TB di inkubasi
pada suhu 35oc selama 24 ± jam ditambah 4 tetes reagen indol kedalam
tabung TB digojok 2 menit.hasil reaksi yang positif ditandai dengan
adanya cicin merah pada lapisan media atas sedangkan hasil reaksi negatif
terbentuknya cicin kuning
b. uji merah metil
diambil sedikit biakan dari tabung PCA miring kedalam media MR-VP
dan diinkubasi pada suhu 35oc selama 48 jam dipindahkan 5 ml kedalam
tabung reaksi ditambahkan 5 tetes indikator merah metil dan digojok
sampai menunjukan warna kuning menandakan reaksi negatif dan warna
merah meunjukan reaksi positif.
c. Uji poges-pros kauer (VP)
diambil sedikit biakan dari tabung PCA miring kedalam media MR-VP
dan diinkubasi pada suhu 35oc selama 48 jam dipindahkan 5 ml ketabung
reaksi ditambahkan 12 tetes dan pelarutan NaOH 6 tetes dan di gojok
dibiarkan selama 2 jam jika warna merah muda menunjukan reaksi positif
dan jika warna tidak berubah menunjukan hasil negatif
d. Uji sitrat
diambil sedikit biakan dari tabung PCA miring media simmon sitrat atau
kosers sitrat diinkubasi 35oc selama.jika warna menjadi biru menunjukan
reaksi positif jika warna hijau menunjukan hasil negatif dan adanya
kekeruhan pada pembenihan kosers citrate menunjukan reaksi positif

3.3.5 Interpretasi Hasil Uji


a. diamati tabung durham yang terbentuk gas menunjukan tabung positif
b. pada tabung reaksi jika ada bakteri berbentuk batang dan warna merah
muda menunjukan gram positif maka diduga adanya e.coli
c. reaksi biokimia yang menunjukan uji indol dan merah metil positif dan uji
VP serta positif dan negatif dapat dinyatakan uji penegasan terdapat
bakteri e.coli
d. e.coli diklasifikasi dengan reaksi IMVic(+ + - -) atau (- + - -)

Tabel 2. Hasil reaksi IMViC terhadap E.coli


No Tipe Organisme Indol Mr Vp Citrate
1 E.Coli Spesifik + + - -
2 E.Coli Non Spesifik - + - -
3 Typical Intermediate + + - +
4 Atypical Intermediate - + - +
5 Typical Enterobacter
- - + +
Aerogenes
6 Atypical Enterobater
+ - + +
Aerogenes
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengujian Bakteri E.coli


Kombinasi Kombinasi Nilai
hasil uji hasil Factor MPN Nilai MPN Hasil uji
No sampel sangkaan pengenceran pengenceran Tabel Sampel isolasi dan
(3 seri (3 seri tengah (MPN/ (MPN/gram) identifikasi
angka) angka) gram)
1 Ayam 1:2:1 3:1:3 10-² 160 16000 Positif
2 Ikan 2:1:2 2:2:1 10-² 28 2800 Positif
Keterangan:
Media uji sangkaan : laktosa cair (Lactose broth/ LB)
Media uji penegasan : E.coli Broth (ECB)
Media isolasi dan identifikasi : Eosin Methylene Blue Agar (EMBA)

Cara perhitungan untuk mendapatkan nilai MPN sampel


a. Sampel Ayam
Total MPN = Nilai MPN x 1
Pengenceran tengah
= 160 x 1
10-²
= 160 x 100
= 16000 MPN/gram

b. Sampel Ikan
Total MPN = Nilai MPN x 1
Pengenceran tengah
= 28 x 1
10-²
= 28 x 100
= 2800 MPN/gram

Tabel 2. Hasil uji biokimia (IMVIC) E.coli


Uji
Uji Uji Voges Uji Kesimpulan
Methyl
No Sampel Produksi Preskouer Sitrat Tipe
Red
Indol (I) (Vp) (C) Bakteri
(Mr)
1 Ayam + - + + Positif
2 Ikan + + + - Positif
Keterangan :
Uji indol (+) jika warna media berubah dari kuning menjadi
terdapat cincin merah pada permukaan media
(-) jika media tetap berwarna kuning.
Uji Metil merah (+) jika warna media berubah kuning menjadi
merah
(-) jika media tetap berwarna kuning.
Uji VP (+) jika warna media berubah dari kuning menjadi
merah
(-) jika media tetap berwarna kuning.
Uji Sitrat (+) jika warna media berubah dari kuning menjadi
hijau
(-) jika media tetap berwarna hijau

4.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil yaitu sampel
ayam memiliki total MPN sebesar 16000 MPN gram, hasil ini di dapat kan dari
hasil perhitungan 160×100 dan juga sampel ayam memiliki hasil positif pada saat
pengujian isolasi dan identifikasi, sedangkan sampel ikan memiliki total MPN
yang lebih kecil dari ayam, dengan jumlah MPN 2800 yang di dapat dari hasil
perhitungan yaitu 28×100. Sampel ikan juga memiliki hasil pengujian positif pada
uji isolasi dan identifikasi. E.coli merupakan bakteri yang berasal dari saluran
pencernaan manusia atau hewan,sehingga dengan terdapatnya bakteri tersebut
dalam jumlah tertentu memberikan petunjuk bahwa air tersebut telah mengalami
pencemaran Pengujian E.Coli juga dilakukan dengan uji pendugaan,uji konfirmasi
dan isolasi identifikasi dengan uji biokimia. Pertumbuhan E.coli yang ditandai
dengan terbentuknya gas dalam tabung durham, setelah sampel uji diinkubasikan
dalam media yang cocok pada suhu 35 ± 2oC selama 48 jam, dan selanjutnya
dirujuk pada tabel MPN sedangkan uji bakteri coliform Metode Most Probable
Number (MPN) terdiri dari uji presumtif (penduga) dan uji konfirmasi
(peneguhan), dengan menggunakan media cair dalam tabung kultur dan dihitung
berdasarkan jumlah tabung positif. Pengamatan tabung positif ditandai dengan
terbentuknya gas dalam tabung durham, setelah sampeluji diinkubasikandalam
perbenihan yang cocok pada suhu 36 ± 1oC selama 48 jam dan selanjutnya
dirujuk pada tabel MPN (Tabel Mc Crady).Pada sampel ayam dan ikan uji
produksi indol nya memiliki perubahan Dengan muncul nya cincin merah pada
permukaan medianya, di uji MR nya sampel ayam tetap berwarna kuning
sedangkan sampel ikan mengalami perubahan warna dari kuning menjadi merah,
pada uji VP sampel ayam dan ikan mengalami perubahan warna dari kuning
menjadi merah, dan di uji sitrat sampel ayam mengalami perubahan warna dari
kuning menjadi hijau, sedangkan sampel ikan tidak Mengalami apapun

BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpukan bahwa, cara


melakukan pengujian bakteri Escherichia coli dengan menggunakan metode Most
Probable Number (MPN) serta mengetahui total MPN pada sampel ayam dan ikan
yang memiliki hasil positif pada uji isolasi dan identifikasi. Bakteri Escherichia
coli sering kali menyebabkan diare atau infeksi saluran pencernaan biasanya
kondisi ini disebabkan oleh makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh
bakteri Escherichia coli.
DAFTAR PUSTAKA

Amaliah, S. (2010). Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Faktor Budaya Dengan


Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Desa Toriyo Kecamatan Bendosari
Kabupaten Sukoharjo. Prosiding Seminar Nasional Unimus.
Arda, D., Hartaty, H., & Hasriani, H. (2020). Studi Kasus Pasien dengan Diare
Rumah Sakit di Kota Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada,
11(1), 461–466.
Ismail,D.2012.Uji Bakteri Escherichia coli Pada Minuman Susu Kedelai
Bermerek dan Tanpa merek di kota surakarta. Naskah publikasi, Fakultas
Kedokteran.Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Jawetz,M.,dan Adelberg’s.2005.Mikrobiologi kedokteran,Edisi II,Penerjemah:N.
Widorini, Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Karsinah, lucky, H, M, Suharto, Mardiastuti, H, W. 2011. Buku Ajar
Mikrobiologi Kedokteran. Batang Negatif Gram Escherichia. Tangerang.
Kemenkes RI. (2011). Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Yang X, Wang H. 2014. Pathogenic E. Coli. Lacombe Research Centre,
Lacombe. Canada.
Lestari, T, R, P. 2020. Keamanan pangan sebagai salah satu upaya untuk
melindungi hak-hak masyarakat sebagai konsumen. jurnal masalah sosial.
Manning, S, D. 2010. Deadly diseases and epidemic. Escherichia coli infection.
New york.
Rafika, N, Irmawaty, & Kiramang, K. 2018. Tingkat cemaran bakteri Escherichia
coli pada daging ayam yang dijual di pasar tradisional makassar. Jurnal
ilmu peternakan.
Rahmi, N, Wulandari, P & Advinda, L. 2022. Pengendalian cemaran
mikrooganisme pada ikan mini review. Prosiding seminar nasional biologi.
LAMPIRAN

TABEL LAMPIRAN 1
No Keterangan Gambar
1 Sampel ikan dan ayam

2 Larutan sitrat

3 Hasil ekoli

4 Proses ikubasi sampel ikan dan ayam

5 Larutan BGLBB

6 SCB ikan dan ayam


7 ECB sampel ayam dan ikan

8
9 Proses pengoresan TTB dan SCB

10 Larutan LB ayam dan ikan

Anda mungkin juga menyukai